< Previous269Gambar 63. Membubut tirus diantara dua senterGambar 64. Gambar kerja membubut tirus diantara dua senterBerdasarkan gambar di atas pembubutantirusdenganpenggeseran kepala lepas/offset (X) dapat dihitung dengan rumus:2)(.dDlLX−=Dimana :X = Jarak pengeseran kepala lepasD = Diameter tirus terbesard = Diameter tirus terkecil L = Panjang benda kerja total l = Panjang tirus yang dibubut (tirus efektif)Contoh 1: Sebuah benda kerja akandibubut tirus pada mesin bubut yang data-datanyasebagaimana gambar 60, yaitu panjang total benda kerja 150 mm, panjang tirus efektif 80 mm, diameter tirus yang besar (D) 25 mm dan ukuran diameter tirus yang kecil (D) 21 mm. Jarak pergeseran kepala lepasnya adalah:mmdDlLX75,32)2125(.801502)(.=−=−=Jadi jarak penggeseran kepala lepas adalah3.75 mm270c. Dengan menggunakan perlengkapan tirus (TaperAttachment).Pembubutan dengan cara ini dapat diatur dengan memasangpelengkapan tirus yang dihubungkan dengan eretan lintang. Satu set perlengkapan tirus yang tersedia diantaranya (Gambar 65):•Busur skala (plat dasar)•Alat pembawa•Sepatu geser•Baut pengikat (baut pengunci)•Lengan pembawaPembawa dapat disetel dengan menggesernya pada busur kepala sesuai dengan hasil perhitungan ketirusan, biasanya garispembagian pada busur kepala ditetapkan dalam taper perfeet bukan taper tiap inchi.Untuk menghitung besaran taper per feet dapat dicari denganmenggunakan rumus :12pdDTpf−=Dimana:Tpf= taper per feetD= diameter kertirusan yang besard= diameter ketirusan kecilp= panjang ketirusanContoh: Sebuahbenda kerjaakandibubut tirus pada mesinbubut mempunyai diameter ketirusan yang besar (D) = 2”, dandiameter ketirusan yang kecil (d) = 13/4” panjang ketirusannya = 8”.Gambar 65. Perlengkapan tirus271Busur skala attachment mempunyai pembagian tiap strip = 1/16 “. Hitung berapa strip alat pembawa pada attachment harus digeserkan ! Jawab :8"312"8"1"21243=−=−=pdDTpfSetiap setiap skala busurattachmentbernilai 1/18 inchi,sedangkan benda kerja mempunyai Tpf = 3/8”, jadi alat pembawanya harus digeser 3/8 dibagi 1/16 sama dengan 6 strip pada busur skala.1.11.4Membubut bentukMembubut bentuk radius (Gambar 66), bulat atau bentuk khususlainnya dapat dilakukan pada mesin bubut copi. Namun dapat juga bentuknya langsungmengikutibagaimanabentuk asahan pahatnya itu sendiri, khususnya untuk bentuk-bentuk yang relatif tidak lebar (luas).Karena bidang pahat yang memotong luasannya relatif besar bila dibandingkan pembubutan normal, maka besarnya pemakanan dan kecepatanputarnyapun tidak boleh besar sehingga memperkecilterjadinya penumpulan dan patahnya benda kerja maupun pahat.Gambar 66. Membubut bentuk1.11.5Membubut alur (memotong)Pada pekerjaan memotong benda kerja, harus diperhatikan tinggi mata pahat pemotongnya harus setinggi senter, bagian yang keluar dari penjepit pahat harus pendek, kecepatan putaran mesin harus perlahan-lahan (kerja ganda), bagian yang akan dipotong harus sedikit lebih lebar dibandingkan dengan lebar mata pahatnya agar pahat tidak terjepit. Benda yang akan dipotong sebaiknya tidak dijepit dengan senter (lihat Gambar 67).Gambar 67. Membubut alur272Apabila diperlukan dan bendanya panjang boleh dijepitmenggunakan senter tetapi tidak boleh pemotongan dilakukan sampai putus, dilebihkan sebagian untuk kemudian digergaji, atau dilanjutkan dengan dengan pahat tersebut tetapi tanpa didukung dengan senter, hal ini untuk menghindari terjadinya pembengkokan benda kerja dan patahnya pahat.1.11.6Membubut ulirMesin bubut dapat dipergunakan untuk membubut ulir luar/baut dan ulir dalam/mur dan dari sisi bentuk juga dapat membuat ulir segi tiga, segi empat, trapesium dan lain-lain. Gambar 68 menunjukkan profil dan dimensi ulir segitga luar (baut) dan gambar 69 menunjukkan profil dan dimensi ulir segitiga dalam (mur) dalam satuan metris.Gambar 68. Ulir segitiga luarGambar 69. Ulir segitiga dalamDari sisi arah uliran jenis ulir ada yangarah ulirnya kekanan(disebut ulir kanan), dan ada yang arah ulirnya kekiri (disebut ulir kiri). Arah uliran ini dibuat sesuai kebutuhan ulir tersebut penggunannya untuk apa dan digunakan dimana, serta salah satu pertimbangan lain yang tidak kalah pentingnya adalah arah gaya yang diterima ulirtersebut. Gambar70 menunjukkan jenis ulir segitiga kanan dangambar 71 menunjukkan jenis ulir segitiga kiri.Sedangkan bila dilihat jalannya uliran ada yang disebut ulirtunggal, ulir dua jalan (ganda) dan yang lebih dari dua jalan desebut ulir majemuk. Gambar 72 menunjukkan ulir segitiga dua jalan. 273Gambar70. Ulir segitiga kananGambar71. Ulir segitiga kiriGambar72. Ulir segitiga dua jalanUntuk mendapatkan data standar ukuran dan profil ulir, baik itu jenis ulir metris, inchi atau jenis ulir lainnyadapat dilihat pada tabel ulir. Dengan melihat data ulir dari tabel kita dapat menentukan kisar/gang, diameter lur ulir termasuk dimeter lubang ulir. Gambar73menunjukkan data standar profil ulir jenis metrik. Dan untukmenentukan kedalaman ulir baik itu ulir luar maupun dalam dapat dilihat pada gambar 74.Gambar73. Standar profil ulir jenis metrik. 274Gambar 74.Standarkedalaman ulir metrik.Daridata gambar diatas dapat dijadikan acuan bahwakedalaman ulir luar (baut) adalah 0,61 x Pitch/kisar dan kedalaman ulir dalam (Mur) adalah 0,54 x Pitch/kisar. Dan untuk memudahkan mur terpasang pada baut, pada umumnya diameter nominal baut dikurangi sebesar 0.1 x kisar.1.11.7Membubut dalamPekerjaan membubut dalam dilakukan biasanya setelahdilakukan pengeboran atau sudah ada lubang terlebih dahulu (Gambar 75). Jadi pembubutan dalam hanya bersifat perluasan lubang atau membentuk bagian dalam benda. Untuk mengetahui kedalaman yang dicapai maka pada saat awal mata pahat hendaknya disetel pada posisi 0dial ukur kepala lepas sehingga tidak setiap saat harus mengukur kedalaman atau jarak tempuh pahatnya.Gambar 75. Membubut dalam tirus.2751.11.8MengeborSebelum dilakukan pengeboran benda kerja dibor senterterlebih dahulu (Gambar 76).Pada saat pengeboran besarnya putaran mengikuti besar kecilnya diameter mata bor yang digunakan dan harus diberi pendinginan untuk menjaga mata bor tetap awet dan hasilnya pengeboran bisa maksimal. Gambar 76 a. Pengeboran lubang senter.Gambar 76 b. Pengeboran lubang senter.2761.12Tes formatif1.12.1 Soal-soala.Apa perbedaan yang mendasar antara mesin bubutkonvensional dengan mesin bubut CNC?b.Sebutkan komponen-komponen utama mesin bubutkonvensional beserta fungsinya?1.12.2Kunci Jawabana.Perbedaan yang mendasar antara mesin bubut konvensional dengan mesin bubut CNC adalah pada cara pengendaliannya, cara pengendalian mesin bubut konvensional dengan manual (pengerjaan tangan) dan membutuhkan keterampilan manual operator sedangkan CNC adalah dengan komputer.b.Komponen-komponen utama mesin bubut konvensional adalah sebagai berikut:1)Tuas Pengatur Kecepatan Transporter dan SumbuPembawa : untuk mengatur kecepatan poros transporter dan sumbu pembawa.2)Pelat table : untuk pedoman dalam pengerjaan sehingga dapat dipilih kecepatan yang sesuai dengan besarkecilnya diameter benda kerja atau menurut jenis pahat dan bahan yang dikerjakan.3)Tuas pengubah pembalik transporter dan sumbupembawa: untuk membalikkan arah putaran sumbuutama, hal ini diperlukan bilamana hendak melakukan pengerjaan penguliran, pengkartelan, ataupun membubut permukaan.4)Kepala Tetap : sebagai tempat serangkaian susunanroda gigi dan roda pulley bertingkat ataupun roda tunggal dihubungkan dengan sabuk V atau sabuk rata.5)Plat Tabel Kecepatan Sumbu Utama : menunjukkanangka-angka besaran kecepatan sumbu utama yangdapat dipilih sesuai dengan pekerjaan pembubutan. 6)Tuas-Tuas Pengatur Kecepatan Sumbu Utama : untuk mengatur kecepatan putaran sumbu utama.7)Sumbu Utama (Main Spindle) : sebagai tempatkedudukan benda kerja yang akan dibubut, biasanya dipasangkan chuck, plat pembawa, dan kolet.8)Alas Mesin (bed) : digunakan sebagai tempat kedudukan kepala lepas, eretan, penyangga diam (steady rest) dan merupakan tumpuan gaya pemakanan waktupembubutan9)Eretan(carriage) : untuk memberikan pemakanan(feeding) yang besarnya dapat diatur menurut ukuran (dial) yang terdapat pada roda pemutarnya.27710)Penjepit Pahat (Tools Post) : untuk menjepit ataumemegang pahat.11)Eretan Atas : biasa digunakan untuk membubut tirus.12)Keran pendingin :digunakan untuk menyalurkanpendingin(collant) kepada benda kerja yang sedangdibubut.13)Kepala Lepas (tail stock): diigunakan untuk mendukung benda kerja, kedudukan bor dan sebagai tempat menjepit bor.14)PengikatKepala Lepas : untuk menjaga dan mengatur pergerakan kepala lepas.15)Roda Pemutar : untuk menggerakkan poros kepala lepas maju ataupun mundur, panjang yang ditempuh dapatdibaca dari (cincin berskala) dial yang ada pada roda pemutar tersebut.16)Transporter : untuk membawa eretan pada waktu kerja otomatis.17)Sumbu Pembawa : digunakan untuk membawa ataumendukung jalannya eretan.18)Tuas Penghubung : untuk menghubungkan roda gigiyang terdapat pada eretan dengan poros transpotersehingga eretan akan dapat berjalan secara otomatis sepanjang alas mesin. 19)Eretan Lintang : untuk menggerakkan pahat melintang alas mesin atau arah kedepan atau kebelakang posisi operator yaitu dalam pemakanan benda kerja.2782.Mesin Frais Konvensional…..2.1PengertianMesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam proses kerja pemotongannya dengan menyayat/memakan benda kerja menggunakan alat potong bermata banyak yang berputar (multipointcutter). Pada saat alat potong (cutter) berputar, gigi-gigi potongnyamenyentuh permukaan benda kerja yang dijepit pada ragum mejamesin frais sehingga terjadilah pemotongan/penyayatan dengankedalaman sesuai penyetingan sehingga menjadi benda produksisesuai dengan gambar kerja yang dikehendaki (Gambar 77).Gambar77.Prinsip pemotongan pada mesin frais(a)(b)(c)(f)(e)(d)Next >