< Previous259Gambar 52. Pahat bentuk1.8.6 Pahat kerasPahat keras yaitu pahat yang terbuat dari logam keras yang mengandung bahan karbon tinggi yang dipadu dengan bahan-bahanlainnya, sepertiCemented Carbid,Tungsten,Widedan lain-lain.Pahatjenisini tahan terhadap suhu kerja sampai dengan kurang lebih 1000°C, sehingga tahan aus/gesekan tetapi getas/rapuh dan dalam pengoperasiannya tidakharus menggunakanpendingin, sehinggacocok untuk mengerjakan baja, besi tuang, dan jenis baja lainnyadenganpemakanan yang tebal namun tidak boleh mendapat tekanan yang besar.Dipasaran pahat jenisini ada yang berbentuk segi tiga, segiempat dan lain-lain (Gambar 53)yang pengikatan dalam tangkainya dengan cara dipateri keras (brassing) atau dijepit menggunakantangkaidan baut khusus.Gambar 53. Pahat keras1.8.7Bor senterBor senter (Gambar54) digunakan untuk membuat lubang senter diujung benda kerja sebagai tempat kedudukan senter putaratau tetap yang kedalamannnyadisesuaikan dengan kebutuhan yaitu260sekitar1/3÷2/3daripanjang bagian yang tirus padabor sentertersebut. Pembuatan lubang senterpada benda kerjadiperlukanapabilamemilki ukuran yang relatif panjang atau untuk mengawali pekerjaan pengeboran.Gambar 54. Bor senter1.8.8KartelKartel adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat alur-alur kecil pada permukaan benda kerja, agar tidak licin yang biasanya terdapat pada batang-batang penarik atau pemutar yang dipegang dengan tangan. Hasil pengkartelan ada yang belah ketupat, dan ada yang lurus tergantung gigi kartelnya. Jenis gigi kartel dapat dilihat padaGambar 55.Gambar 55. Kartel1.9Kecepatan potong (Cutting Speed) CSYang dimaksud dengan kecepatan potong (CS) adalahkemampuan alat potong menyayat bahan dengan aman menghasilkan tatal dalam satuan panjang /waktu (m/menit atau feet/menit).Pada gerak putar seperti mesin bubut, kecepatan potong (CS)adalah keliling kali putaran atauπ. d. n;di mana d adalah diameter 261pisau/benda kerja dalam satuan milimeter dan n adalah kecepatan putaran pisau/benda kerja dalam satuan putaran/menit (rpm).Karena nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku (Tabel 2), maka komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/benda kerja. Dengan demikian rumus untuk menghitung putaran menjadi:rpm...p.dCsN=Karena satuan Cs dalam meter/menit sedangkan satuan diameter pisau/benda kerja dalam millimeter, maka rumus menjadi :rpmp.dCs1000N=Contoh:Bendayang akan dibubut berdiameter 30 mm dengankecepatan potong (Cs) 25 m/menit, maka besarnya putaran mesin (n)diperoleh:rpmn392,26530.14,325.1000==Dalam menentukan besarnya kecepatan potong dan putaranmesin, selain dapat dihitung dengan rumus diatas juga dapat dicaripada tabel kecepatan potong pembubutan (Tabel 3 dan 4)yanghasilpembacaannyamendekati dengan angka hasil perhitungan.Tabel3. Kecepatan potong pahat HSS (High Speed Steel)KECEPATAN POTONG YANG DIANJURKAN UNTUK PAHAT HSSPEMBUBUTAN DAN PENGEBORANPEKERJAANKASARPEKERJAANPENYELESAIANPENGULIRANMATERIALm/menitft/minm/minft/minm/minft/minBajamesin2790301001135Bajaperkakas21702790930Besi tuang18602480825Perunggu279030100825Aluminium61200933001860262Tabel 4. Daftar kecepatan potong pembubutan1.10 Waktu pengerjaanYang dimaksud dengan waktu pengerjaan disini adalah durasi waktu (lamanya waktu) yang digunakan untuk menyelesaikanpekerjaan. durasi ini sangat penting diperhatikan sehubungan dengan efisiensi pengerjaan. Apalagi dikaitkan dengan sistem bisnis komersialatau kegiatan unit produksi di sekolah, waktu pengerjaan sangat penting untuk diperhitungkan. Hal-hal yang berkaitan dengan waktu pengerjaan adalah :a. Kecepatan pemakanan (f)yang dimaksud dengan kecepatan pemakanan adalah jaraktempuh gerak maju pisau/benda kerja dalam satuan milimeterpermenit atau feetpermenit. Pada gerak putar, kecepatan pemakanan,263f adalah gerak maju alat potong/benda kerja dalam n putaran benda kerja/pisau per menit.Pada mesin bubut, tabel kecepatan pemakanan f dinyatakandalam satuan millimeter perputaran sehingga f = f . n. Besarnya kecepatan pemakanan dipengaruhi oleh:•jenis bahan pahat yang digunakan•jenis pekerjaan yang dilakukan, misalnya membubut rata,mengulir, memotong atau mengkartel dan lain-lain•menggunakan pendinginan atau tidak•jenisbahan yang akan dibubut, misalnkarat (stainless steel), atau bahan-bahan non fero lainnya•kedalaman pemakananSebagaipedoman umum untuk mengetahui besarnya kecepatanpemakanan dapat dilihat pada tabel 5.Tabel 5.KecepatanPemakanan untuk pahat HSSPekerjaan kasar yang dimaksud adalah pekerjaanpendahuluan dimana pemotongan atau penyayatan benda kerja tidakdiperlukan hasil yang halus dan presisi, sehingga kecepatanpemakanannya dapat dipilih angka yang besar dan selanjutnya masih dilakukan pekerjaan penyelesaian (finising).Pekerjaan ini dapatdilakukan dengan gerakan otomatis ataupun gerakan manual, namun demikian tidak boleh mengabaikan kemampuan pahat dan kondisi benda kerja. Semakin tebal penyayatan hendaknya semakin rendah putarannya untuk menjaga umur pahat dan tidak terjadi beban lebih terhadap motor penggeraknya.Sedangkan pekerjaan penyelesaian yang dimaksud adalahpekerjaan penyelesaian (finishing) akhir yang memerlukan kehalusan dan kepresisian ukuran tertentu, sehingga kecepatan pemakanannya harus menggunakan angka yang kecil dan tentunya harusmenggunakan putaran mesin sesuai perhitungan atau data dari tabel kecepatan potong.Pemakanan yang disarankan untuk pahat HSSPekerjaan kasarPekerjaan penyelesaianMaterialMilimeterpermenitInchpermenitmilimeterpermenitinchpermenitBaja mesin0,25-0,500,010-0,0200,07-0,250,003-0,010Bajaperkakas0,25-0,500,010-0,0200,07-0,250,003-0,010Besi tuang0,40-0,650,015-0,0250,13-0,300,005-0,012Perunggu0,40-0,650,015-0,0250,07-0,250,003-0,010Aluminium0,40-0,750,015-0,0300,13-0,250,005-0,010264b.Frekwensi pemakanan (i)Yang dimaksud dengan frekwensi pemakanan adalah jumlahpengulangan penyayatan mulai dari penyayatan pertama hinggaselesai. Frekwensi pemakanan tergantung pada kemampuan mesin, jumlah bahan yang harus dibuang, sistem penjepitan benda kerja dan tingkat finishingyang diminta.c.Panjang benda berja / jarak tempuh alat potong (L).Padaproses pembubutan, jarak tempuh pahat sama dengan panjang benda kerja yang harus dibubut ditambah kebebasan awal(Gambar 56).Gambar 56. Jarak tempuh pahat bubutd.Perhitungan waktu pengerjaan mesin bubut (T)Pada proses pembubutan perhitungan waktu pengerjaan waktupengerjaan = (Jarak tempuh pahat x frekwensi pemakanan ) dibagi (Kecepatan pemakanan kali kecepatan putaran mesin)F.LTi= menit (jam)Dimana F= f. n f= kecepatan pemakanan n= putaran mesin L= l + laContoh: Diketahui panjang benda kerja yang akan dibubut (l) 96 mm, kebebasan awal pahat dari permukaan benda kerja (la) 4 mm, putaran mesin (n) 420 rpm dan frekwensi pemakanan (i) 1 kali, serta kecepatan pemakanannya 0,25 mm/menit. Maka waktu pengerjaannya adalah:Meniti2400.25.02.)496(F.LT=+==2651.11Cara Membubut1.11.1 Membubut mukaMembubut permukaan (Gambar57) hendaklah diperhatikanbeberapa hal berikut ini :a.jangan terlalu panjang keluar benda kerja terikat pada cekam b.pahat harus setinggi senterc.gerakan pahat maju mulai dari sumbu benda kerja dengan putaran benda kerja searah jarum jam atau gerakan pahat maju menuju sumbu benda kerja dengan putaran benda kerja berlawanan arah jarum jam (putaran mesin harus berlawanan dengan arah mata sayat alat potong).Gambar 57 . Membubut permukaanGambar 58. Arah gerakan pahat dan benda kerjaArah gerak pahatArah putar cekam2661.11.2 Membubut lurusPekerjaan membubut lurus untuk jenis pekerjaan yangpanjangnya relatif pendek, dapat dilakukan dengan pencekamanlangsung (Gambar 59)Gambar 59. Pembubutan lurus benda yang pendekUntuk pekerjaan membubut lurus yang dituntut hasil kesepusatan yangpresisi, maka pembubutannya harus dilakukan diantara duasenter (Gambar 60)Gambar60. Pembubutan lurus benda yang panjangSedangkan pekerjaan membubut lurus seperti ditunjukkan pada gambar 57, untuk benda yang panjang dan berdiameter kecil maka harus diperhatikan beberapa hal berikut ini :a.benda kerja didukung dengan dua buah senterb.gunakan penyangga, plat pembawa dan pembawa bila benda kerjanya panjang.c.pahat harus setinggi senterd.pilih besarnya kecepatan putaran menggunakan rumus ataumenggunakan tabele.setel posisi pahat menyentuh benda kerja dan set dialukurpada eretan melintang menunjuk posisi 0f.setel posisi pahat pada batas ujung maksimum awal langkah pada dial eretan memanjang posisi 0267g.pengukuran sebaiknya menggunakan alat ukur mesin itusendirih.gunakan pahat yang mempunyai sudut potong yang tepati.jalankan mesin dan perhatikan besarnya pemakanan sertahasil penyayatannya.Gambar61. Pembubutan lurus untuk batang panjang1.11.3Membubut tirus (konis)Membubut tirus serupa dengan membubut lurus hanya bedanya gerakan pahat disetel mengikuti sudut tirus yang dikehendaki pada eretan atas, atau penggeseran kepala lepas atau dengan alat bantu taper attachment (perlengakapan tirus). Jenis pahatnyapun serupa yang digunakan dalam membubut lurus. Penyetelan peralatan eretan atas, atau penggeseran kepala lepas atau dengan alat bantu taperattachmentpada saat membubut tirus tergantung pada sudut ketirusan benda kerja yang akan dikerjakan. Pembubutan tirus dapat dilkukan dengan beberapa caradiantaranya:a.Dengan penggeseran eretan atas.Pembubutan tirusdengan penggeseran eretan atas,dapatdilakukan dengan mengatur/menggeser eretan atas sesuaibesaranderajat yang dikehendaki. Dalam hal ini pergeseran eretan atas dari posisi sejajar dengan senter mesin digeser/diputar sebesar sudut yang dikehendaki.Pembubutantirus dengan cara ini hanya terbatas pada panjang titik tertentu (relatif pendek), sebab tergantung pada besar kecilnya eretan atas yangdapat digeserkan. Kelebihan pembubutantirusdengan cara inidapat melakukan pembuatan tirus dalam dan luar, sentersenterPenyanggajalan268juga bentuk-bentuktirus yang besar, sedangkankekurangannyaadalah tidak dapat dikerjakan secara otomatis, jadi selalu dilakukan dengan tangan. Gambar 62 menunjukkan besarnya cara pembubutan tirus dengan menggeser eretan atas.Gambar 62. Pembubutan tirus dengan menggeser eretan atas.Berdasarkan gambar di atas pembubutantirusdenganpenggeseran eretan dapat dihitung dengan rumus:ldDltgdD22−==−αDimana:D = diameter besar ketirusand= diameter kecil ketirusanl= panjang ketirusanataserepergeseransuduttan=αContoh: Dalam pembubutan tirus diketahui, D = 50 mm ; d = 34 mm, panjang ketirusanl= 60 mm, Jadipenggeseran eretan atasnya adalah:tgDdlαα=−=−=⎯→⎯=250342600133737.,"oJadi eretan harus digeser sebesarα = 7° 37”b.Dengan Pengeseran Kepala LepasPembubutan tirus dengan penggeseran eretan atas (Gambar 62),hanyadapat dilakukan untuk pembubutan bagian tirus luar saja dan kelebihannyadapat melakukanpembubutan tirus yang panjangdengan perbandingan ketirusan yang kecil (terbatas).Carapenyayatannya dapat dilakukansecaramanual dengan tangan danotomatis.Gambar63 menunjukkan gambar kerja pembubutan tirus diantara dua senter.Next >