< Previous 291Gambar 5.83. Mengukur radius pada bagian sudut benda kerja menggunakan peralatan/mesin seperti: dikikir atau skrap atau dikerjakan/dipotong dengan menggunakan mesin frais dan mesin bubut. Dalam pelaksanaan pengukuran tersebut bagian permukaan benda kerja harus benar-benar bersih dari beram atau kotoran lainnya. Alat ukur ini terdiri dari beberapa ukuran, di mana masing-masing bilah alat ukur ini mempunyai ukuran-ukuran tertentu. Bilah-bilah dengan berbagai ukuran tersebut dijepit atau dirakit menjadi satu, sehingga penjepit/rumah penjepitnya dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan bilah ukur, maka ia tidak boleh dihimpit dengan benda/alat lain yang berat, sebab akan menyulitkan keluar masuknya bilah ukur. Sebaliknya sebelum memasukkan bilah ukur pada rumahnya terlebih dahulu berilah pelumas pada masing-masing bilahnya. Gambar 5.84. Rumah bilah mal ukur. 292 Beberapa mal ukur pada setiap bilahnya ada yang mempunyai dua alat ukur yaitu dapat digunakan untuk melakukan pengukuran radius dalam dan radius luar. Biasanya alat ukur radius/mal radius dalam satu setnya terdiri dari yang mempunyai dua alat ukur yaitu dapat digunakan untuk melakukan pengukuran radius dalam dan radius luar. Biasanya alat ukur radius/mal radius dalam satu setnya terdiri dari alat ukur untuk melakukan pengukuran dari radius 1 sampai 7 mm dengan tingkat kenaikan 0,5 mm, sedangkan yang menengah antara 7,5 mm sampai 15 mm dengan kenaikan ukuran sama yaitu 0,5 mm. Alat ukur radius yang besar yaitu antara 15,5 mm sampai 25 mm dengan kenaikan 0,5 mm. Alat-alat ukur radius yang disebutkan di atas adalah alat ukur radius yang banyak tersedia dalam bengkel kerja mesin. Khusus untuk bengkel kerja bangku biasanya mal radius yang disediakan adalah yang ukuran dari 1 mm sampai 7 mm. ¾ Cara melakukan pengukuran dengan mal radius. Pegang mal radius dan benda kerja, di mana kedudukan mal radius dengan benda kerja membentuk sudut 900, terutama bagian benda kerja yang akan di ukur. Pada saat melakukan pengukuran hendaknya pemeriksaan menghadap tempat yang ada cahayanya, seperti pada daerah yang menghadap jendela. Untuk meyakinkan bahwa ukuran dari radius benar adalah antara mal radius dan benda kerja tidak ada cahaya yang masuk. Gerakkan mal radius pada seluruh bagian benda kerja guna meyakinkan ukuran radius yang dibuat telah tepat ukurannya. Gambar 5.85. Bilah ukur mal radius. 293 Pada gambar di bawah ini diperlihatkan bentuk ukuran radius yang ukurannya lebih kecil dari mal radius. Kemudian gambar berikut ditunjukkan radius yang ukuran-nya lebih besar dari mal radius. Gambar 5.86. Cara melakukan pengukuran. Gambar 5.87. Mal radius ukurannya terlalu besar. Gambar 5.88. Mal radius ukurannya terlalu kecil. 294 Pada gambar ini ditunjukkan bentuk radius sesuai dengan mal radius. Setelah melakukan pengukuran dengan mal radius, maka bersihkan mal radius (bilah-bilah ukurnya) dan kemudian simpan bilah-bilah tersebut pada tempat penyimpanan ¾ Perawatan Mal radius adalah alat ukur yang mudah dalam perawatan-nya. Tetapi ia harus dibersihkan sebelum disimpan dan diberi lapisan pelindung karat pada seluruh bilah-bilah ukurnya. Penyimpanan sebaiknya di tempat yang tidak basah dan bebas dari debu. 5.1.8. Dial Indikator Dial indikator adalah alat ukur yang dipergunakan untuk memeriksa penyimpangan yang sangat kecil dari bidang datar, bidang silinder atau permukaan bulat dan kesejajaran. Dengan dial indikator dapat diperoleh data mengenai penyimpangan ukuran, walaupun penyimpangan tersebut hanya 0,001 mm. Gambar 5.89. Pengukuran dan bentuk radius yang benar Gambar 5.90. Dial indikator Seperti terlihat di atas alat ini dapat digunakan untuk me-lakukan pengukuran kesejajaran, kelurusan dari benda kerja, maka di bawah ini dapat dilihat cara melakukan pengukuran dengan menggunakan dial indikator. Untuk melakukan pemeriksaan kerataan benda kerja tempat-kan sensor sedekat mungkin dengan benda kerja dan sentuhkan sensor secara halus, sehingga jarum dial indikator bergerak. Gerakkan dial indikator ke semua posisi atau permukaan benda kerja dan amati gerakan jarum indikator. Apabila jarum bergerak berlawanan dengan jam berarti daerah di mana jarum bergerak berlawanan dengan jarum jam menandakan daerah tersebut cekung. Demikian sebaliknya, apabila jarum dial indikator bergerak ke kanan searah dengan jarum jam, maka menandakan tempat tersebut cembung atau tidak rata. Berapa besar penyimpangan dapat dibaca pada besaran yang terdapat pada dial indikator. Gambar 5.91. Pengukuran kesejajaran dan kelurusan lobang 296 Biasanya dalam pelaksanaan pengukuran dengan dial indikator dilengkapi dengan pemegangnya yaitu blok magnit. Dengan bantuan alat ini, maka pengukuran dapat dilakukan dengan baik dan dapat menjangkau daerah-daerah yang sulit untuk melakukan pengukuran. Gambar 5.92. Pelaksanaan pengukuran Gambar 5.93. Dial indikator dengan blok magnit. 297Di samping untuk melakukan pengukuran benda kerja alat ini dapat juga dipergunakan untuk melakukan pengukuran ter-hadap komponen mesin. Misalnya untuk melakukan pengukur-an kesejajaran rahang mesin, ketirusan poros utama, kedatar-an mesin dan lain sebagainya. Setelah pekerjaan pengukuran dengan menggunakan dial indikator, maka lepaskan dial indikator dari pemegangnya dan bersihkan dial indikator serta blok pemegangnya. Simpanlah dial indikator pada tempat/blok yang telah disediakan dan tempatkan pada daerah yang tidak mudah jatuh dan terhimpit oleh benda kerja lainnya, karena dial indikator merupakan alat ukur presisi. Dial indikator ini merupakan alat ukur yang sensitif, sehingga jaga jangan sampai rusak atau berkarat. 5. 2. Melukis Dan Menandai Sebelum melakukan pekerjaan melukis dan menandai pada benda kerja, terlebih dahulu seorang teknisi bengkel harus membaca gambar kerja yang telah dibuat oleh bagian perencanaan produksi. Untuk dapat membuat gambar atau melukis benda kerja, maka seorang teknisi harus dapat membaca gambar kerja yang dibuat oleh bagian perencanaan tersebut. Kemampuan memahami masalah gambar-gambar teknik dan bagaimana menggunakan informasi yang terdapat pada gambar teknik adalah merupakan hal yang sangat penting atau utama bagi seorang teknisi pada bengkel kerja mesin. Pada bengkel kerja mesin gambar-gambar teknik dibuat bervariasi dari yang berbentuk sket samapi yang berbentuk gambar-gambar rumit. Dari gambar yang dibuat dengan tangan sampai gambar-gambar yang dibuat dengan menggunakan mesin gambar atau bahkan dengan bantuan peralatan komputer. Gambar-gambar sket biasanya hanya untuk pembuatan benda kerja sederhana baik bentuk maupun ukuran serta pekerjaan akhirnya, sedangkan gambar-gambar yang rumit diperuntukkan guna pembuatan benda kerja yang mempunyai ukuran-ukuran yang presisi dan bentuk benda serta pekerjaan akhirnya memerlukan ketelitian tinggi/sangat presisi. Di samping itu kemungkinan gambar-gambar kerja yang rumit merupakan gambar komponen mesin dengan bentuk dan ukurannya sangat presisi, serta akan dirakit setelah pengerjaan akhir selesai. Gambar teknik dalam industri sering disebut sebagai bahasa, karena dengan gambar tersebut dapat diperoleh berbagai macam informasi sangat penting untuk melakukan proses pengerjaan suatu benda kerja. Informasi-informasi tersebut dapat dikelompokkan dalam dua hal, yaitu : x Informasi dasar, meliputi: Nama gambar 298 Nomor gambar Sistem ukuran (satuan) Skala ukuran gambar Simbol proyeksi Waktu pembuatan gambar, nama pembuat gambar, waktu pengesahan, dan tanda tangan pengesahan oleh supervisor, dan lainnya. x Informasi-informasi tambahan yang kadangkala merupakan informasi sangat penting untuk tercapainya pekerjaan, yaitu meliputi : Jenis bahan benda kerja dan spesifikasinya Batas toleransi ukuran yang diberikan Jenis pekerjaan akhirnya (finishing) Pekerjaan lanjutan yang akan dilaksanakan, seperti pengeras-an atau perlakuan panas Bentuk permukaan yang dikehendaki Alat-alat ukur yang harus digunakan selama pengerjaan Bentuk ulir yang harus dibuat Jenis perkakas potong yang disarankan Jenis suaian yang akan dilakukan Dari sejumlah informasi yang diberikan oleh gambar kerja tersebut seorang teknisi harus dengan cepat memutuskan apa yang mesti ia kerjakan. Misalnya jenis mesin mana yang harus dipakai, jenis peralatan tambahan mana diperlukan, berapa lama waktu dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan, langkah kerja yang bagaimana harus dilakukan, dan jenis rakitan (assembling) bagaimana harus dilakukan pada benda-benda kerja yang dibuat apabila nanti benda kerja tersebut akan dirakit. Seorang teknisi dan pembantunya di samping harus pandai membaca gambar kerja yang dibuat oleh bagian perencanaan, juga harus dapat membuat gambar-gambar sket mengenai benda kerja yang akan dikerjakannya, karena dalam pelaksanaan pekerjaan sangat sulit untuk selalu melihat gambar kerja yang dibuka secara rumit dan terdiri dari beberapa lembar. Seorang teknisi memang dituntut untuk dapat memahami atau menjabarkan gambar kerja, dan sekaligus harus pandai membuat gambar kerja, sehingga gambar kerja yang dibuatnya mudah untuk dipedomani pada waktu mengerjakan pekerjaan atau pada waktu membuat benda kerja. Seorang teknisi yang dapat menguasai tentang gambar teknik akan cepat meningkat karirnya, karena ia dapat memperkirakan jenis pekerjaan dengan tepat dan benar dan dapat memperkirakan lamanya pekerjaan tersebut dapat diselesaikan. Dengan demikian ia akan menjadi lebih produktif, di mana dengan produktifitasnya ia akan dapat meningkatkan penghasilannya. 299Di bawah ini di berikan suatu contoh informasi-informasi yang sering diberikan pada gambar kerja/teknik. Melukis dan menandai adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sebelum teknisi/pekerja melakukan pekerjaan atau membuat benda kerja. Maksud dari melukis dan menandai adalah membuat bentuk atau gambar benda kerja yang akan dibuat pada bahan bakal. Bahan-bahan bakal setelah diberi gambar kemudian garis-garis gambar tersebut ditandai dengan menggunakan alat penanda. Maksud ditandai ialah agar pada waktu mereka bekerja gambar kerja pada bahan bakal yang dikerjakan tidak hilang, sebab gambar kerja pada bahan bakal merupakan pedoman bagi para pekerja dalam melakukan pemotongan atau proses pengerjaan benda kerja. Gambar 5.94. Gambar kerja dan informasinya. 300 Dengan dilaksanakannya pembuatan gambar pada bahan bakal, maka sudah ditetapkan di mana bahan harus dibuang, di mana lobang akan dibuat, dan sudah jelas bentuk benda kerja yang dibuat. Untuk pembuatan gambar dan menandai gambar tersebut digunakan beberapa alat bantu gambar dan alat bantu penanda seperti : mistar baja, jangka, palu, penitik, alat-alat ukur, meja perata, dan penggaris. Seperti telah diterangkan di muka, bahwa dalam pelaksanaan pembuatan gambar dan pelaksanaan penandaan, maka teknisi yang melakukannya harus benar-benar menguasai bahasa gambar dan terampil dalam menggunakan alat-alat bantu tersebut. Sebelum melakukan pekerjaan melukis dan menandai, maka perlu dilakukan pemeriksaan terhadap bahan bakal yang akan diberi gambar dan akan ditandai. Pemeriksaan tersebut dilakukan terhadap : x Kondisi bahan bakal, apakah bahan bakal tersebut ada cacat atau kerusakan lain seperti adanya lobang-lobang, retak, dan lain sebagainya. x Ukuran dari bahan bakal, hal ini penting untuk menghindari kurangnya ukuran benda kerja setelah dilakukan proses pengerjaan. x Bentuk benda kerja yang akan dibuat, apakah sesuai dengan bahan bakal yang disiapkan, misalnya jenis bahan yang disiapkan adalah besi tuang sedangkan jenis benda kerja yang akan dibuat harus dari baja karbon, dan lain sebagainya. Peralatan untuk melukis dan menandai, berbeda dengan peralatan yang digunakan pada studio gambar, sebab peralatan tersebut harus dapat menggores bahan bakal. Alat-alat bantu tersebut adalah : 5.2.1. Meja perata Meja perata merupakan alat bantu yang sangat penting dan harus ada pada pekerjaan melukis dan menandai. Meja perata dibuat dari bahan besi tuang yang cukup kuat untuk menerima gesekan atau goresan yang diakibatkan oleh bahan bakal atau alat bantu melukis dan menandai. Kelemahan dari besi tuang adalah ia tidak tahan beban seperti pukulan dan gaya yang tiba-tiba, sebab ia agak rapuh dibandingkan dengan baja. Di samping itu besi tuang juga tidak tahan terhadap karat dan udara lembab. Perlu diperhatikan bahwasanya meja perata hanya digunakan sebagai tempat landasan atau tempat melakukan perata hanya digunakan sebagai tempat landasan atau tempat melakukan menggambar atau melukis, sedangkan untuk melakukan penandaan harus dilakukan pada tempat yang lain. Permukaan meja perata diskrap halus, sehingga penyimpanan kedatarannya hanya 0,00002 milimeter/meter, dan pada permukaannya dilengkapi dengan garis-garis sejajar dan saling tegak lurus, untuk membantu pekerjaan melukis. Next >