< Previous 311benda kerja, terutama ialah apabila pada permukaan benda kerja tersebut akan dibuat garis batas pengerjaan. 5.2.5. Penitik. Pada bengkel kerja mesin kita mengenal 3 (tiga) jenis penitik, tetapi apabila ditinjau dari segi fungsinya hanya ada dua jenis, yaitu penitik garis dan penitik pusat/senter. Kedua jenis penitik tersebut sangat penting artinya dalam pelaksanaan melukis dan menandai, sebab masing-masing mempunyai sifat-sifat tersendiri. 5.2.5.1. Penitik garis. Penitik garis adalah suatu penitik, dimana sudut mata penitiknya adalah sebesar 60 derajat. Dengan sudut yang kecil ini maka ia dapat menghasilkan suatu tanda yang sangat kecil. Dengan demikian jenis penitik ini sangat cocok untuk memberikan tanda-tanda batas pengerjaan pada benda kerja. Tanda-tanda batas pengerjaan pada benda kerja akan dihilangkan pada waktu finishing (pengerjaan akhir), maka tanda-tanda yang tipis dan jelas adalah yang sangat diperlukan agar supaya tidak menimbulkan bekas setelah selesai pekerjaan finishing. Gambar 5.108. Blok penggores. 312 5.2.5.2. Penitik pusat/center. Penitik pusat ini sudutnya lebih besar dibandingkan dengan sudut pada penitik garis. Besar sudut penitik pusat adalah sebesar 90 derajat, sehingga ia akan menimbulkan luka yang lebar pada benda kerja. Penitik pusat ini digunakan untuk membuat tanda terutama untuk tanda pengeboran atau tempat di mana tanda tersebut akan dikerjakan lanjutan dengan menggunakan mesin bor atau dibuat lobang dengan menggunakan mesin bor. Karena sudut penitik ini besar, maka tanda yang dibuat dengan menggunakan penitik ini akan dapat mengarahkan mata bor untuk tetap artinya mata bor tidak akan berpindah tempat pada saat pengeboran berlangsung. Dengan adanya tanda tersebut akan dapat mengarahkan mata bor tetap pada posisi pengeboran. Dengan demikian penitik ini sangat berguna sekali dalam pelaksanaan pembuatan benda kerja pada bengkel kerja mesin. Gambar 5.109. Penitik garis Gambar. 5.110. Penitik pusat 3135.2.5.3. Penitik otomatis Penitik otomatis ini banyak digunakan untuk membuat titik senter/pusat pada benda kerja, dimana di tempat tersebut akan dikerjakan lanjutan terutama untuk dibor atau dibuat lobang. Dengan demikian sudut matanya adalah sebesar 90 derajat, tetapi ada juga penitik otomatis dengan sudut matanya 30 derajat dan 60 derajat. Dengan besar sudut sebesar itu jelas pemakai-an dari penitik senter/pusat hanya untuk memberikan tanda-tanda pada pekerjaan melukis. Dalam pemakaiannya maka penitik otomatis dan penitik pusat serta penitik garis adalah sama. Per-bedaan antara penitik garis dan penitik pusat dengan penitik otomatis ialah hanya pada konstruksinya. Pada bagian badan pentik otomatis terdapat rongga, di mana pada rongga tersebut dipasangkan kepala baut yang bergerigi serta mempunyai pegas. Jika penitik ini ujungnya ditekankan pada benda kerja, maka pegas akan meregang dan jika sampai pada batasnya pegas akan lepas kembali, sehingga kembali pada posisi semula. Dengan lepasnya pegas tersebut maka akan menekan pada benda kerja dan timbullah tanda pada benda kerja. Besar tanda yang dibuat tergantung dari besar suatu mata penitik itu sendiri. Tanda-tanda yang dihasilkan oleh penitik adalah sangat penting bagi para pekerja, untuk itu dalam melakukan pembuatan tanda pengerjaan dengan menggunakan penitik harus dilakukan secara benar. Langkah-langkah pelaksanaan pembuatan tanda-tanda pengerjaan dengan menggunakan penitik adalah sebagai berikut : Setelah permukaan benda kerja diberi pewarna, maka tentukan tempat di mana akan dibuat tanda-Gambar. 5.111. Penitik otomatis 314 tanda batas pengerjaan atau tanda di mana akan dibuat lobang. Biasanya dengan menggunakan penggores. Setelah itu pegang penitik dengan menggunakan tangan kiri dan pegang palu dengan tangan kanan (khusus untuk penitik garis dan penitik pusat bukan untuk penitik otomatis). Tempatkan ujung penitik pada garis yang akan ditandai atau pada titik di mana akan dibuat titik senter. Penempatan ujung penitik pertama-tama dimiringkan, sehingga dapat dipastikan bahwasanya ujung penitik benar-benar berada pada garis atau titik yang dimaksudkan. Setelah kedudukan mata penitik tepat, maka tegakkan penitik sehingga ia tegak lurus terhadap benda kerja. Pukullah kepala penitik dengan menggunakan palu (palu yang digunakan untuk pekerjaan ini ialah palu dengan berat 250 gram). Lakukanlah secara berulang-ulang, sehingga pekerjaan selesai. Untuk pembuatan tanda batas pengerjaan jarak antara titk yang satu dengan titik yang lainnya adalah sebesar 1 sampai 2 mm. Apabila menggunakan penitik otomatis, maka tidak diperlukan lagi palu. Untuk membuat tanda pada benda kerja baik tanda batas pengerjaan maupun tanda senter cukup hanya menekankan ujung penitik otomatis pada benda kerja. Sedangkan langkah-langkah yang lain adalah sama dengan langkah pembuatan tanda dengan menggunakan penitik garis dan penitik pusat. Gambar 5.112. Membuat tanda dengan penitik 315 5.2.6. Jangka Dalam pelaksanaan pekerjaan melukis dan menandai dibutuhkan beberapa jenis jangka. Ada 4 (empat) jenis jangka yang sering digunakan pada pekerjaan melukis dan menandai, yaitu : jangka tusuk, jangka kaki, jangka bengkok dan jangka pincang. Masing-masing jangka tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan, dan masing-masing saling bantu membantu dalam pelaksanaan pekerjaan melukis dan menandai. 5.2.6.1. Jangka Tusuk Jangka tusuk banyak digunakan untuk menarik garis atau membuat garis pada permukaan benda kerja. Garis tersebut terutama untuk garis lingkaran, garis lurus, membagi garis sama besar dan radius. Jangka ini dapat digunakan untuk membuat garis yang sama pada beberapa benda kerja. Jangka tusuk terbuat dari bahan baja perkakas dengan bagian ujung-ujungnya dikeraskan. Alat ini dapat diatur pembukaan ukurannya, karena alat ini dilengkapi dengan baut pengatur. Dengan demikian ia dapat digunakan untuk membuat misalnya garis lingkaran yang kecil dan garis lingkaran yang besar. Dengan demikian ia dapat digunakan untuk membuat misalnya garis lingkaran yang kecil dan garis lingkar-an yang besar. Bagian ujung jangka ini sangat tajam, agar dapat dihasilkan garis yang tipis dan jelas. Hal ini sesuai aturan dalam melukis dan menandai. Jangka tusuk ini juga sering digunakan untuk me-mindahkan ukuran, artinya mengukur besarnya ukur-an pada mistar baja kemudian memindahkannya pada benda kerja. Karena jangka ini berujung tajam, maka ukuran yang dipindahkan tidak banyak meng-alami perubahan. 316 Benda kerja yang akan dikerjakan atau dilukis dengan menggunakan jangka tusuk permukaannya harus dibersihkan dari karat atau kotoran lainnya. Pembersihan bisa dilakukan dengan menggunakan kikir kasar dan kikir halus. Setelah permukaannya bersih, selanjutnya diberi pewarna agar garis batas atau lukisan yang dibuat nantinya bisa terlihat dengan jelas. Sampai pada tahap ini maka benda kerja tersebut telah siap untuk dilukis dan ditandai. Misalnya akan dibuat gambar lingkaran pada permukaan benda kerja. Langkah pembuatan lingkaran dengan menggunakan jangka tusuk adalah sebagai berikut : Tentukan titik senter/pusat dari lingkaran yang akan dibuat. Tentukan berapa besar diameter lingkaran yang akan dibuat. Setelah diketahui diameter lingkaran yang akan dibuat, maka ukuran pembukaan jangka seperti ukuran yang diminta oleh ukuran lingkaran (lihat gambar). Gambar 5.113. Jangka tusuk 317 Setelah tepat kedudukan pembukaan jangka, tempatkan salah satu kaki jangka tusuk pada titik senter, dan kaki yang satunya di atas permukaan bagian benda kerja lainnya. Gambar 5.114. Cara mengukur dengan jangka tusuk. Gambar 5.115. Membuat lingkaran dengan jangka tusuk 318 5.2.6.2. Jangka kaki Kegunaan jangka kaki pada bengkel kerja mesin adalah untuk melakukan pengukuran diameter dalam dari suatu benda kerja. Pengukuran dengan menggunakan jangka kaki tidak dapat dikatakan presisi, sebab jangka bukan merupakan alat ukur presisi. Jangka ini juga dapat digunakan untuk melakukan pengukuran lebar celah dan kesejajaran celah benda kerja. Jangka kaki terbuat dari bahan baja perkakas, sehingga cukup kuat dan pada ujung-ujung kakinya dikeraskan agar tidak cepat aus. Bentuk dari jangka kaki menyerupai jangka tusuk, hanya pada ujungnya yang berbeda, di mana pada jangka kaki ujungnya bengkok ke luar. Di bawah ini diberikan contoh pemakaian jangka kaki pada pekerjaan pengukuran terhadap benda kerja. Gambar 5.116. Jangka kaki. 319 5.2.6.3. Jangka bengkok Kegunaan jangka bengkok adalah untuk melakukan pengukuran terhadap diameter luar benda kerja dan ketebalan benda kerja atau bahan bakal. Jangka Gambar 5.117. Mengukur diameter dalam dengan jangka kaki. Gambar 5.118. Mengukur celah dengan jangka kaki. 320 bengkok ini adalah alat ukur kasar artinya ia tidak digunakan untuk mengukur benda kerja yang presisi, tetapi hanya digunakan sebagai pedoman pengukuran secara kasar. Bentuk jangka bengkok adalah kaki-kakinya bengkok dan ujungnya menghadap ke dalam. Seperti jangka kaki ujung-ujung jangka bengkok ini juga dikeraskan agar ia tidak cepat aus. Bentuk atau konstruksi dari jangka bengkok sangat bervariasi tergantung dari pabrik pembuatnya, tetapi jenis bahan pembuatnya adalah sama, yaitu dari baja perkakas. Kebanyakan jangka bengkok yang digunakan pada bengkel kerja mesin dengan konstruksi memakai baut penyetel, hal ini untuk memudahkan dalam pemakaiannya. Langkah kerja untuk melakukan pengukuran diameter luar benda kerja dengan menggunakan jangka bengkok adalah sebagai berikut : Bersihkan benda kerja dan ujung-ujung kaki jangka bengkok. Buka kaki-kaki jangka bengkok hingga mendekati ukuran diameter benda kerja (dengan perkiraan). Tempatkan jangka bengkok pada posisi tegak lurus terhadap benda kerja yang akan diukur. Atur kaki-kaki jangka bengkok dengan meng-gunakan baut pengatur, sehingga ujung kaki jangka bengkok menyentuh permukaan benda kerja. Gambar 5.119. Jangka bengkok. Next >