< Previous 321 Seterlah ujung kaki menyentuh permukaan benda kerja putarlah jangka tersebut, sehingga dapat diyakini bahwa ujung kaki jangka menyentuh seluruh permukaan benda kerja. Kemudian bacalah ukuran diameter benda kerja dengan menggunakan alat bantu mistar baja atau vernier caliper. Gambar 5.120. Mengukur diameter luar benda Gambar 5.121. Membaca ukuran dengan bantuan mistar baja 322 5.2.6.4. Jangka pincang (Hermaphrodite Caliper) Bentuk dari jangka pincang ialah kaki yang satu ujungnya sama dengan kaki pada jangka tusuk, sedangkan yang satunya lagi sama bentuknya dengan kaki jangka bengkok. Jangka pincang ini sangat banyak digunakan pada pekerjaan melukis dan menandai seperti; untuk menarik garis sejajar, mencari titik senter/pusat. Dengan demikian jangka ini sangat banyak digunakan pada bengkel kerja bangku maupun pada bengkel kerja mesin. Konstruksi dari jangka ini hampir sama dengan jangka-jangka yang lainnya juga bahan pembuatnya pun dari bahan yang sama. Langkah kerja pembuatan garis sejajar pada benda kerja dengan menggunakan jangka pincang adalah sebagai berikut : x Tentukan berapa lebar garis sejajar yang akan dibuat. x Ukurkan pembukaan kaki jangka pada mistar baja (suai dengan ukuran yang diminta) (lihat gambar). Caranya adalah letakkan ujung kaki yang bengkok kebagian ujung kaki mistar baja, sedangkan ujung kaki yang tajam pada skala ukuran mistar baja. Gambar 5.122. Jangka pincang 323 x Setelah didapatkan ukuran yang tepat, maka lakukan pembuatan garis sejajar pada benda kerja, caranya ialah tempatkan ujung kaki jangka yang bengkok pada sisi benda kerja, sedangkan ujung kaki yang tajam pada permukaan benda kerja. Kemudian lakukan penggoresan. (ingat pelaksanaan penggoresan hanya satu kali). 5.2.7. Alat bantu pengikatan benda kerja. Tidak selalu benda kerja yang akan dilukis dan di tandai dapat ditempatkan pada permukaan meja perata. Sebagai contoh misalnya benda kerja yang bulat, ia tidak dapat ditempatkan pada meja perata tanpa menggunakan alat bantu lain, yaitu V blok. Gambar 5.123. Mengukur pembukaan kaki dengan mistar baja Gambar 5.124. Cara membuat garis sejajar 324 5.2.7.1. V Blok Bentuk V blok seperti namanya adalah berupa balok baja dengan alur V untuk tempat kedudukan benda kerja terutama benda kerja dengan penampang bulat, sedangkan alur lurus adalah untuk tempat kedudukan penjepit. Fungsi penjepit ini adalah untuk mengikat benda kerja yang dikerjakan agar ia tidak dapat bergerak. Dalam pelaksanaan pengikatan benda kerja sering digunakan dua atau tiga buah V blok secara bersamaan, karena benda kerja yang akan dikerjakan panjang. Alat bantu (V blok) ini dapat digunakan sebagai tempat kedudukan benda kerja yang bulat, sehingga pelaksanaan pekerjaan melukis dan menandai dapat dilangsungkan dengan baik. Gambar di bawah menunjukkan pemakaian V blok untuk mencari titik pusat benda kerja yang bulat. Gambar 5.125. V Blok Gambar 5.126. Pemakaian V blok. 325Gambar 5.127. Klem C. 5.2.7.2. Klem C Klem C banyak digunakan untuk mengikat benda kerja, terutama pada pekerjaan mengebor pada mesin bor, karena benda kerja tersebut tidak dapat dijepit dengan ragum mesin bor. Ukuran dari klem C ditentukan oleh lebar pembukaan rahang dari klem C. klem C dengan pembukaan rahang besar digunakan untuk pengikatan benda kerja yang besar, demikian sebaliknya. 5.2.7.3. Klem sejajar Seperti halnya klem C, klem sejajar juga digunakan untuk pengikatan benda kerja, seperti halnya pengikatan benda kerja yang akan dilukis dan ditandai. Bentuk dari klem ini terdiri dari dua batang baut dan dua blok baja yang sejajar. Benda kerja yang diikat ditempatkan pada antara dua bloknya, kemudian kedua blok sejajar digerakkan dengan menggunakan dua buat baut. Dengan demikian maka benda kerja akan dijepit diantara dua blok. Gambar 5.128. Klem sejajar. 326 5.2.8. Pelaksanaan pekerjaan melukis dan menandai Guna mendapatkan hasil lukisan yang baik dan benar, maka sebelum dilakukan penggambaran atau melukis bahan bakal, hendaknya bahan bakal terlebih dahulu dibersihkan bagian permukaannya, di mana lukisan akan dibuat. Bahan bakal yang diambil dari gudang penyimpanan bahan biasanya mengandung banyak kotoran seperti; karat, minyak dan kotoran lainnya. Pembersihan permukaan bahan bakal biasanya dengan menggunakan kikir kasar, sehingga permukaan bahan bakal menjadi putih bersih dan siap untuk dilakukan pekerjaan melukis dan menandai. Dengan telah bersihnya permukaan bahan bakal (salah satu permukaannya), maka bahan bakal tersebut telah siap untuk dikerjakan. Pertama-tama persiapkan terlebih dahulu gambar kerja, bahan-bahan pelabur, alat-alat bantu untuk melukis dan menandai. Setelah semua bahan dan alat untuk keperluan melukis dan menandai, maka dapat memulai pekerjaan melukis dan menandai. Untuk mendapatkan gambar dan lukisan yang jelas pada bahan bakal, maka bagian yang telah dibersihkan terlebih dahulu dilabur dengan menggunakan zat pewarna khusus, atau menggunakan kapur berwarna yang telah dibasahi. . Gambar 5.129. Memberikan pewarna pada permukaan benda kerja 327Setelah pewarna menjadi kering, barulah dimulai membuat lukisan data gambar benda kerja yang akan dikerjakan, baik akan dikerjakan dengan mesin maupun akan dikerjakan dengan alat-alat tangan. Perlu diingat pembuatan garis-garis gambar hanya dilakukan satu kali, untuk itu perlu berhati-hati dalam menentukan titik atau pembuatan garis. Gambar 5.130. Melakukan pekerjaan menggaris dan menitik 328 5.3. Rangkuman Mengukur suatu benda kerja merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang yang bergelut di bidang keteknikan khususnya mekanikal. Iapun harus terampil dalam pengoperasian berbagai macam alat ukur. Dalam ilmu keteknikan terdapat 2 sistem pengukuran populer yang dianut, yaitu metrik dan inchi. Sekitar 90% negara-negara di seluruh dunia menggunakan sistem metrik ini. Sistem metrik ini sering juga disebut dengan Satuan Internasional (SI). Ukuran dasar untuk satuan panjang sistem metrik ini adalah meter dengan bagian-bagian panjang yang lebih kecil diberikan milimeter (mm),seterusnya sentimeter (cm), desimeter (dm) dan meter (m). ukuran yang lebih besar dari meter adalah dekameter (dam), hektometer (hm) dan kilometer (km). Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat maka peralatan ukur, cara memegang alat ukur, dan cara melakukan pengukuran harus benar-benar diketahui secara baik. Tiap alat ukur memilki tingkat ketelitian yang berbeda-beda. Seperti vernier caliper (mistar ingsut), dan vernier high gauge memiliki ketelitian 0,05 mm; 0,02 mm. Bahkan ada juga terdapat alat ukur yang memiliki ketelitian sampai 0,001 mm; 0,002 mm seperti mikrometer dan dial indikator. Ketiga alat tersebut termasuk kategori alat ukur presisi. Melukis dan menandai adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sebelum teknisi/pekerja melakukan pekerjaan atau membuat benda kerja. Tujuan dari melukis dan menandai adalah membuat bentuk atau gambar benda kerja yang akan dibuat pada bahan belum jadi atau bakal. Bahan-bahan bakal setelah diberi gambar kemudian garis-garis gambar tersebut ditandai dengan menggunakan alat penanda serta alat pelukis. Maksud ditandai ialah agar pada waktu mereka bekerja gambar kerja pada bahan bakal yang dikerjakan tidak hilang, sebab gambar kerja pada bahan bakal merupakan pedoman bagi para pekerja dalam melakukan pemotongan atau proses pengerjaan benda kerja. Dengan dilaksanakannya pembuatan gambar pada bahan bakal, maka sudah ditetapkan di mana bahan harus dibuang, di mana lobang akan dibuat, dan sudah jelas bentuk benda kerja yang dibuat. Untuk pembuatan gambar dan menandai gambar tersebut digunakan beberapa alat bantu gambar dan alat bantu penanda seperti : mistar baja, jangka, palu, penitik, alat-alat ukur, meja perata, dan penggaris. Dalam pelaksanaan pembuatan gambar dan pelaksanaan penandaan, maka teknisi/pekerja yang melakukannya harus benar-benar menguasai bahasa gambar dan terampil dalam menggunakan alat-alat bantu tersebut. 329 5.4. Soal Latihan 1. Sebutkanlah 2 sistem pengukuran yang sering digunakan dalam ilmu bidang keteknikan, satuan apakah yang digunakan? 2. Suatu benda kerja diukur panjangnya dengan menggunakan mistar baja dan vernier caliper, manakah yang lebih tinggi tingkat ketelitian dari kedua alat tersebut? Kenapa demkian? 3. Untuk melakukan pengukuan dengan menggunakan mikrometer, maka kita harus mengkalibrasi alat tersebut. Apakah defenisi pengertian dari kalibrasi tersbut? Dan apa tujuannya kita melakukan kalibrasi? 4. Jelaskanlah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengkalibrasi mikrometer! 5. Jelaskanlah perbedaan dari alat ukur vernier caliper analog, vernier caliper dengan indikator dan venier caliper digital? 6. Pengukuran apa sajakah yang dapat dilakukan dengan menggunakan dial indikator? Berapakah tingkat ketelitian dari alat tersebut? 7. Sebutkanlah alat ukur apa saja yang termasuk golongan alat ukur langsung dan alat ukur tidak langsung! 8. Dalam melakukan pengeboran kita sering menggunakan klem C yang berfungsi untuk mengikat benda kerja, kenapa harus demikian? 9. Sebutkanlah alat apa saja yang termasuk kategori alat untuk melukis dan menandai! 10. Pada beberapa alat ukur dan alat untuk melukis serta menandai terdapat beberapa bagian yang dikartel (lihat pada contoh gambar di atas!). Jelaskanlah apa tujuannya bagian yang dikartel tersebut! 330 Next >