< Previous 361Peralatan skrap tangan adalah sangat sederhana, tetapi dapat digunakan untuk pengerjaan benda kerja dengan kehalusan permukaan yang tinggi. 6.7.1. Bentuk-bentuk dari skrap tangan adalah sebagai berikut: ¾ Skrap Rata Bentuk skrap rata adalah menyerupai bentuk pahat rata pada kerja kayu. Mata potongnya sedikit radius. Skrap rata terbuat dari baja perkakas dengan jalan ditempa dan untuk membuat mata potongnya dengan jalan digerinda atau diasah. Mata potongnya dikeraskan dan ditempering. Pengasahan setelah digerinda dilakukan pada batu asahan, dilakukan secara manual. Pengasahan tersebut untuk membentuk radius pada mata potongnya. Bentuk skrap rata adal dua, pertama berbentuk rata sampai kebadannya, dan yang satunya lagi adalah bentuk rata mata potongnya, tetapi badannya dibuat bengkok. ¾ Skrap Setengah Bulat Disebut skrap setengah bulat, karena mata potongnya berbentuk setengah bulat, dengan dua sisinya merupakan mata potong. Skrap jenis ini digunakan khusus untuk menghaluskan permukaan dengan bentuk setengah bulat atau bentuk melengkung lainya. Gambar 6.39. Skrap rata 362 ¾ Skrap Segitiga Skrap ini disebut skrap segitiga karena mata potongnya terdiri dari tiga sisi yang membentuk bentuk segi tiga, dimana ujung ketiga sisi tersebut bersatu menjadi satu titik atau berujung tajam. Pemakaian skrap jenis ini terutama untuk membuang sisi-sisi yang tajam pada lubang hasil pengeboran, serta bidang-bidang permukaan lengkung lainnya. Skrap ini juga dapat digunakan untuk memperluas lubang. Untuk pekerjaan penghalusan permukaan benda kerja dari bahan yang keras, maka dibutuhkan skrap tangan dengan mata potongnya dari bahan semented karbida. Gambar 6.40. Skrap setengah bulatGambar 6.41. Skrap mata segi tiga 363 6.7.2. Mengasah Mata Potong Skrap Tangan Skrap tangan setelah digunakan untuk menghaluskan permukaan akan tumpul, maka ia perlu diasah kembali agar dapat digunakan untuk melakukan penghalusan permukaan benda kerja kembali. Pengasahan mata potong skrap tangan dilakukan pada mesin gerinda, baik gerinda meja maupun gerinda lantai. Gunakan batu gerinda dengan butir halus, dan harus diingat bahwa sewaktu pengerindaan tidak boleh timbul panas yang berlebihan, sebab panas yang berlebihan akan mengakibatkan perubahan struktur mikro bahan mata potong, sehingga menjadi lunak. Langkah-langkah pengasahan mata potong skrap tangan adalah sebagai berikut: x Gerinda sisi potongnya hingga tajam. x Setelah tajam, selanjutnya ratakan kembali hasil pengerindaan dengan menggunkan batu asah yang sangat halus butir asahnya (oil stone). Pilih batu asah yang bersih, bebas dari beram. x Lakukan pengasahan dengan cara mata potongnya tegak lurus dan datar terhadap batu gerinda. Tempatkan sisi potongnya 45 derajat, terhadap gerakan pengasahan. Pengasahan dilakukan secara perlahan-lahan dan tidak memberikan penekanan yang terlalu besar. Lalu periksa hasil pengasahan. Gambar 6.42. Macam-macam Skrap 364 x Tekan dengan ringan selam pangasahan x Lakukan secara berulang-ulang, sehingga bekas penggerindaan pada mesin gerinda akan hilang x Baliklah skrap keposisi pertama dan ulangi langkah 4 dan langkah 5. x Setelah selesai pengasahan, tajamkan mata potongnya dengan cara menggerakan skrap secara melingkar. 6.7.3. Menyakrap dengan Skrap Tangan x Skrap Rata Siapkan benda kerja dan skrap rata yang tajam. Buang sisi-sisi benda kerja yang tajam dan bersihkan permukaannya dari kotoran, seperti minyak atau karat dengan menggunakan bahan pembersih. Gambar 6.43. Gerakan pengasahan pada batu asah Gambar 6.44. Menajamkan mata potong 365 Taburkan pewarna pada meja perata. Kemudian geserkan permukaan benda kerja yang telah bersih pada meja perata. Dengan demikian permukaan benda kerja yang tinggi akan berwarna, sedangkan permukaan yang rendah tidak kena warna. Permukaan yang berwarnalah yang akan diskrap. Jepit benda kerja pada ragum, dengan posisi permukaan yang akan dikerjakan menghadap ke atas. Penjepitan dilakukan secara datar. Lakukan penyekrapan pada daerah yang berwarna, dengan jalan menekankan mata potong skrap dan gerakan perlahan-lahan kea rah depan sepanjang 3 sampai 3,5 cm. Lakukan secara berulang-ulang, sehingga permukaan menjadi rata. Gerakan ke depan adalah gerakan pemotongan, bagi skrap rata, sedangkan skrap berbentuk bengkok gerakan kebelakang adalah gerakan pemakanan. Setelah selesai melakukan penyekrapan periksa kembali hasil penyekrapan dengan cara seperti pada langkah 3. Apabila hasil pemeriksaan ternyata masih ada daerah yang masih tinggi/tidak rata, maka lakukan penyekrapan kembali. x Menyekrap dengan skrap setengah bulat Persiapkan benda kerja dan alatnya Laburlah suatu poros dengan pewarna. Geserkan benda kerja pada poros. Angkat benda kerja dan periksa bagian Gambar 6.45. Menyekrap rata 366 permukaannya. Bagian yang terkena warna adalah daerah yang akan diskrap. Jepit benda kerja pada penjepit/ragum. Lakukan penyekrapan dengan jalan menempatkan mata potong pada daerah yang berwarna. Gerakan sambil ditekankan agar mata potong dapat melakukan pemakanan. Lakukan secara berulang-ulang hingga rata, dan periksa kembali seperti langkah kedua . Setelah semua selesai, sekali lagi periksa kerataan penyekrapan seperti langkah 6.8. Tap dan Snei 6.8.1. Tap Tap adalah peralatan yang digunakan untuk pembuatan ulir pada suatu benda kerja. Sebelum benda tersebut di ulir, terlebih dahulu benda tersebut dilubangi dengan menggunakan mesin bor. Ukuran diameter lubang tergantung pada besar diameter ulir yang akan dibuat. Bentuk tap dibuat secara khusus di mana ulir-ulir mata potong dibuat secara presisi. Bahan untuk pembuatan tap adalah baja perkakas baja potong cepat. Setelah tap dibentuk kemudian dikeraskan dan ditempering. Bentuk secara umum tap dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 6.46. Menyekrap dengan skrap setengah bulat ¾ Tap konis Tap konis digunakan untuk melakukan penguliran pendahuluan/pemotongan awal, karena bagian ujung mata potongnya berbentuk tirus dan tidak mempunyai gigi pemotong. Dengan demikian ia akan dengan mudah masuk Gambar 6. 47. Tap Gambar 6.48. Snei dan Tap 368 ke dalam lubang yang telah dibuat. Jadi fungsi tap konis adalah untuk pemakanan awal ¾ Tap antara Tap antara berfungsi untuk pengulir antara tap konis dan ta rata atau dapat dikatakan ia sebagai pemotong kedua. Tap ini pada bagian 3 sampai 4 mata potongnya tidak ada, ini dimaksudkan agar tap dapat masuk ke dalam lubang dengan mudah. Jadi setelah benda kerja diulir dengan menggunakan tap konis kemudian diulir dengan menggunakan tap antara. ¾ Tap rata Fungsi tap rata adalah untuk melakukan pekerjaan akhir dalam pembuatan ulir dengan menggunakan tap. Pada tap ini seluruh mata potongnya dapat melakukan pemotongan. Bentuk tap ini adalah bagian pemotongannya mempunyai mata potong dan diameternya adalah sama. Gambar 6.49. Tap konisGambar 6.50. Tap antara 369 Untuk melakukan penguliran dengan menggunakan tap diperlukan alat bantu yaitu tangkai tap/pemutar tap. Ukuran dari tangkai tap sangat tergantung pada besar diameter tap yang akan digunakan. Untuk itu tap dibuat bervariasi dari ukuran kecil sampai besar. Langkah kerja pembuatan ulir dengan tap adalah sebagai berikut : Jepit benda kerja pada ragum secara benar dan kuat Pasang tap konis pada tangkai tap Tempatkan mata tap tegak lurus pada lubang (periksa dengan menggunakan siku-siku) Tekan hingga masuk dalam lubang kemudian putar tangkai tap ke kanan (searah dengan putaran jarum jam). Pemutaran harus tegak lurus. Gambar 6.51. Tap rata Gambar 6.52. Tangkai tap 370 Pemutaran kira-kira sebesar 900, kemudian putar kembali ke arah kiri. Maksud pemutaran kembali adalah untuk memotong beram yang belum terpotong dan memberikan kesempatan beram-beram hasil pemotongan keluar dari lubang Berikan pelumasan selama prose pengetapan, kecuali untuk pengetapan bahan dari besi Lakukan pengetapan hingga selesai, kemudian ulangi langkah pengetapan dengan menggunakan tap antara. Setelah selesai ulangi langkah pengetapan dengan menggunakan tapa rata/finishing. Gambar 6.53. Penjepitan benda kerja dan pemasangan tap Next >