< Previousfamilyguideindonesia30familyguideindonesia30featureSekarang ini, umum kita jumpai ibu yang juga bekerja di luar rumah. Karena itu, keberadaan asisten rumah tangga (ART) yang baik sangat dibutuhkan. Sayang-nya, memilih ART di jaman sekarang ini gampang-gampang susah. Apa yang harus diperhatikan? - Rina RuslainiTidak seperti jaman dulu saat kita kecil, di mana Asisten Rumah Tangga (ART) selalu ada saat dibutuhkan di rumah. Sekarang ini, keberadaan asisten rumah tangga yang bagus dan setia terbilang langka. Perubahan zaman adalah salah satu hal yang menyebabkan demikian. Dunia digital sudah menunjuk-kan kekuatannya ke seluruh pen-juru, bahkan termasuk ke kalangan ART. Tak heran bila sekarang ini lazim kita lihat ART sibuk berchat-ting ria via smartphone mereka. Itu hak mereka memang, namun hal ini cukup mengganggu. Ter-utama jika ART yang hobinya main handphone tersebut bertugas mengasuh anak kecil. Dikhawatir-kan pekerjaannya akan terganggu karena keasyikannya tersebut. Serba salah. Demikian-lah perasaan kaum ibu jaman sekarang. Terutama kaum ibu yang bekerja di luar rumah. Di satu sisi mereka membutuhkan ART untuk membantu menyelesaikan peker-jaan rumah dan mengurus anak, namun di sisi lain, mereka juga harus menerima keadaan bahwa mencari ART sekarang ini cukup sulit. Apalagi yang kerjanya bagus, bisa dipercaya dan terutama bisa cocok dengan anak-anak. Lantas, bagaimana cara memilih ART yang bisa diandalkan?cerdas memilih rumah tanggaasistenfamilyguideindonesia31rus pekerjaan rumah, apalagi jika masih ditambah dengan mengurus anak-anak yang sedang lincah-lincahnya. Selain itu, pilih ART yang kesehatannya baik, tidak punya penyakit berbahaya yang (mungkin) bisa menulari anggota keluarga. 3KEnALI cALon ArT LEBIH dALAM Anda mungkin sudah tahu identitas dan latar belakang calon ART Anda lewat pemberi referensi. Namun ada baiknya untuk mewawancarainya secara langsung. Ajak sang calon asisten tersebut bertukar pikiran. Jika perlu, buat daftar pertanyaan yang ingin diajukan. Misalnya tentang apa saja keterampilan dan kualitas yang dimilikinya, bagaima-na jika ia menghadapi situasi tertentu, bagaimana keluarganya dan sebagainya. Dari wawancara tersebut, bukan hanya Anda bisa lebih mengenal pribadinya, namun Anda bisa melihat apakah ia sesuai dengan kriteria yang Anda cari atau tidak. 4 BAGAIMAnA cArAnYA MEMBAwA dIrIBagian ini penting sekali. Dengan mengetahui bagaimana penampilan dan bagaimana cara calon ART Anda membawa diri, 1 pILIH ArT dArI rEKo-MEndASI YAnG AndA KEnAL BAIK Sebagian orang meng-hindari mencari ART lewat pe-nyalur. Selain harganya lebih mahal, belum ada jaminan ART tersebut bertahan lama di rumah kita. Anda bisa minta tolong carikan ART lewat teman, kerabat atau lingkungan sekitar. Dengan begitu kita bisa tahu identitas, latar belakang dan asal-usul calon ART dengan lebih baik. Untuk ART yang menginap, mintakan fotokopi KTP. Semen-tara untuk ART yang bekerja paruh waktu (tidak menginap), minta agar mereka memberita-hukan alamatnya. Hal ini penting untuk menghindari tindakan kriminal yang tentunya tidak kita harapkan.2 pErTIMBAnGKAn uSIA YAnG IdEAL BAGI ArT AdALAH 20-40 TAHun. Sebaiknya jangan memilih ART yang usianya masih terlalu muda. Selain belum berpengalaman, dikhawatirkan mereka masih dalam masa puber yang akan membuat mereka kurang fokus pada pekerjaannya. Sementara itu, jika ART lewat dari usia ideal, maka dikhawatirkan akan mudah letih dalam mengu-akan terlihat bagaimana ke-pribadian yang sesungguhnya. Jika penampilannya rapi dan bersih, kita boleh lega. Karena kemungki-nan besar, begitulah hasil peker-jaannya nanti. Anda perlu waspada jika saat bertemu penampilannya kotor dan acak-acakan. Sebaik-nya hindari segera, karena Anda sendiri yang nanti akan kerepotan. Terutama jika Anda tipe perfek-sionis yang sangat peduli akan kebersihan. Hindari pula calon ART yang penampilannya menor dan berlebihan. 5JELASKAn TuGAS dAn KoMpEnSASI Bertemu sudah, wawancara pun sudah dilakukan. Setelah Anda mengetahui semua informasi terkait calon ART, kini saatnya Anda jelaskan semua tugas-tugas yang akan dipikulnya. Jelaskan secara panjang lebar agar tidak ada salah paham. Misalnya, apakah ia hanya bertugas bersih-bersih saja, menjaga anak saja, hanya masak saja, atau melakukan semua pekerjaan? Umumnya ART zaman sekarang tidak mau jika semua pekerjaan dilakukannya sendirian. Karena itu kita kerap melihat dalam satu rumah ada 2-3 ART sekaligus. 6BIcArAKAn KoMpEnSASIHal ini penting untuk mem-buat ART merasa betah di rumah Anda. Beritahu ia kompen-sasi yang akan diterimanya sesuai dengan beban kerja dan tanggung jawabnya. Bayar gaji mereka setiap bulan secara penuh. Jika perlu, berikan tunjangan lain. Misalnya uang tambahan jika melewati jam kerja yang telah disepakati (khusus untuk ART yang tidak menginap). Perhatikan juga hak-hak mereka, misalnya dengan memberikan libur satu hari agar ART bisa beristirahat dan kembali bekerja dengan baik. Hal ini berlaku untuk ART mengi-nap dan yang tidak menginap. familyguideindonesia32fyiWhen it comes the topic of mental health, there is still often a strong stigma attached to it. Although 1 in 4 people go through mental health problems every year, many of us are still inclined to either talk about it or seek professional help should we feel the need to. – Tessa Amanda Sawitri (Mental Health Therapist and Founder of Safe Stories Counseling)Not only is it difficult for a lot of us to talk about our own mental health issues, but the response from society are also often very negative and unsupportive towards it. There is often the response of making us feel ashamed for having mental health issues in the first place and further shame if we do end up seeking professional help down the line. What I have found from my professional as well as personal experience is that there are certain myths/beliefs surrounding mental health, which causes people to not want to seek professional help. Due to how strong these beliefs are – it causes many people to simply remain idle when it comes to taking care of their mental health. To the point of that no action is better than any action at all because to seek help would bring a lot of shame to the family and community. The stigma attached to mental health truly does have a negative impact upon our ability to take care of ourselves. If we are going through tough times in our lives such as losing someone we love, arguing constantly with our parents or family, feeling a deep sadness no matter what distractions we have – choosing to not do anything about them will only cause more harm to our wellbeing. This is why it is vital to debunk certain myths surrounding mental health and why we all should take action in order to be able to have a healthy mental state. Let’s discuss some of the most common myths surrounding mental health and the actual facts about each of them. Myth 1: “I am not depressed, so I don’t have to worry about my mental health.”To understand why it is vital to debunk this myth, we first need to understand what good mental health means. Good mental health does not simply mean the absence of mental health problems such as depression, anxiety, or other psychological issues. Rather than the absence of mental illness, good mental health refers to cer-tain positive characteristics such as; being able to cope with the stresses of life, realizing one’s own potential, being able to work productively and being able to make a contribution to one’s community. Therefore, just because we may not be experiencing depression, suicidal thoughts or anxiety, it does not necessarily mean we have good mental health. Having good mental health means that we continuously take care of our wellbeing. It means we having a high sense of self-awareness and are able to express our Debunking 3 Biggest Myths Surrounding Mental Healthto Overcome Stigmafamilyguideindonesia33fyiSafe Stories Counseling: Jl. latuharhari No. 4 Menteng, Jakarta Pusat 10310 HP/WA: +6281315847437emotions in a healthy way rather than running away from them. It means being able to be vulnerable with ourselves and not feel ashamed because of it. Myth 2: “Boys are tougher than girls because they are not as emotional.”This can be one of the most dangerous myths around mental health and is the leading cause of a high suicide rate amongst men. From a young age, boys are told by society to “toughen up” and to not show emotions regardless of what they may be going through. “Boys don’t cry” is one of the most common thing for parents to say to their son with the assumption that this will help them cope with life’s problems. However, the truth is that boys have just as much emo-tions as girls do. Boys feel just the same as girls do, no less and in no different way. If a boy were to be teased in school – he should have every right to feel upset and to express his sadness to his family, friends and to the school. Unfortunately, what would often happen instead is that they would be told to not get upset so easily simply because they are a boy. The “boys don’t cry” belief is a dangerous belief because it forces men to conceal their feelings, to simply distract themselves in order to cope and to ultimately stray away from seeking professional help. Therefore, instead of taking the necessary actions to take care of their mental health, they are told to dismiss their feelings, which is why a lot of men end up having mental health problems down the line. It is important to send the mes-sage to little boys that it is okay for them to feel upset, to feel sad and to be able to talk about their feelings. By showing them that they are allowed to express their emotions, we are help-ing their mental health to be better. Myth 3: “If I go to a therapist for therapy that means I’m weak.”This myth is false because one of the hardest things for us to do is to admit to ourselves that we have issues that need to be addressed. The truth is that a person who seeks professional help is in fact a very courageous and strong individual. Weakness instead comes when we choose not to confront our issues, to distract ourselves with temporary pleasures and to ignore signs that we are deeply unhappy. It is in fact much easier for us to not do anything and remain idle instead of having to change ourselves in order to be better. Going to therapy is not an easy thing to do and requires a lot of energy, effort, and hard work. Being in therapy sometimes means having to talk about things we would rather not discuss. It sometimes means having to revisit past traumas and experiences we would much rather burry. However, in order for us to heal and to move forward with our lives, what it takes is to process the pain of the past and to allow our feelings and emotions to be expressed. What people do in therapy is not for the weak instead, it is only for the bravest and most courageous amongst us. Breaking the stigma around mental health is necessary because taking care of our mental health should be just as important as taking care of our physical health. We would not ridicule someone who is in clear physical pain for going to the Doctor so why would we ridicule someone who is experiencing mental health problems and wanting to see the therapist for it? It is time to break the stigma and help each other get one step closer to a healthier and much happier sense of self. familyguideindonesia34featureMenjadi ibu tunggal memang tak mudah. Selain harus siap men-jalankan peran sebagai ibu, juga sebagai pencari nafkah tunggal bagi anak-anaknya. Lantas, jenis pekerjaan apa saja yang bisa dilakukan di rumah? - Yeni Umardinpilihan berkarir di rumah untuk single momPasti tak ada wanita yang ingin membesarkan anak-anaknya sendirian tanpa didampingi pasangan. Namun akibat kondisi yang tak terelakkan ataupun pilihan hidup, membuat wanita menjadi ibu tunggal atau single mom. Entah karena perceraian atau ditinggal suami menghadap Sang Pencipta. Menjadi ibu tunggal memang tidak mudah. Selain harus siap menjalankan peran sebagai ibu, juga sebagai pencari nafkah tunggal bagi anak-anaknya. Tuntutan untuk menghidupi seka-ligus mengasuh anak membuat ibu tunggal harus bijak mencari nafkah. Seorang ibu tunggal harus pintar membagi waktu dan priori-tas agar bisa tetap produktif secara keuangan sekaligus dekat dengan anak-anaknya. Berkarir atau bekerja di rumah merupakan pilihan yang cukup rasional bagi para ibu tunggal. Berikut, jenis pekerjaan yang bisa dilakukan para ibu tunggal tanpa harus menghabiskan banyak waktu di luar rumah dan tetap dekat dengan anak-anak. • penulis dan bloggerJika Anda suka menulis, menjadi penulis lepas untuk berbagai konten baik di media cetak maupun online bisa menjadi pilihan. Konten seperti konten web, artikel majalah, konten promosi dan sebagainya sangat diminati saat ini. Pekerjaan ini berbasis waktu. Jadi Anda harus mengirimkan tulisan pada klien dalam jangka waktu tertentu. Dan dengan berkembang pesatnya dunia digital media, jaringan internet, dunia gadget, media sosial, Anda juga bisa menjadi seorang blogger. Blogger adalah orang yang menulis artikel, sekaligus memuat foto di dalam blog pribadinya miliknya yang bisa disebarluarkan melalui jaringan internet, media sosial dan sebagainya. Dari blog, Anda bisa mendapatkan penghasilan yang cukup besar. Diana Rikasari adalah contoh blogger wanita Indonesia yang terkenal. Lewat situs https://dianarikasari.blogspot.com/, Diana menulis konten fashion.• konsultanJika memiliki banyak pengalaman, Anda bisa berkarir sebagai konsultan. Tugas utama seorang konsultan adalah memberi pelayanan kepada klien untuk memecahkan masalah, kebutuh-an dan tantangan yang sedang dihadapi klien. Konsultan juga melakukan pengumpulan data, menganalisisnya dan kemudian memberikan saran, opini dan rekomendasi kepada klien. Anda bisa menjadi konsultan keuangan, karir, pernikahan dan lain sebagainya sesuai dengan latar pendidikan dan pengalaman yang Anda miliki. Sebagai seorang konsultan, yang Anda butuhkan adalah kepercayaan diri yang tinggi, mental baja serta telinga untuk mendengarkan keluhan klien anda.familyguideindonesia35• reseller Jika piawai menawarkan barang, Anda bisa menghasilkan uang dengan menjadi reseller baik offline maupun online. Reseller merupakan individu atau perusahaan yang membeli produk dari pabrik/manufaktur untuk dijual kembali ke konsumen. Untuk menjadi reseller, Anda bisa mencarinya di toko online yang me-nyediakan layanan tersebut, misalnya bandros.co.id yang fokus menjual produk ke reseller.• marketing propertiMenjadi tenaga penjual properti bisa menjadi pilihan bagi single mom. Modal utamanya adalah keinginan yang kuat, pantang menyerah dan bekerja keras. Anda bisa mengiklankan produk yang Anda tawarkan lewat media sosial. Waktu kerja fleksibel dan penghasilannya cukup tinggi.• membuka usaha berbasis hobiBanyak jenis usaha yang bisa Anda lakukan di rumah. Manfaatkan hobi atau keahlian Anda. Misalnya jika gemar memasak, Anda bisa membuka usaha katering. Atau jika pintar merias wajah dan rambut, Anda bisa memulai membuka salon kecantikan di rumah. Kerajinan tangan juga sangat diminati banyak orang. Bila terma-suk orang yang hobi dan kreatif dalam membuat produk dekoratif, Anda bisa menjadikan hobi tersebut sebagai mata pencaharian. PENTING!familyguideindonesia36familycornerMAMMakanan sehat juga bisa lezat di lidah, demikianlah tagline restoran ini. Meskipun termasuk jenis fastfood, namun semua makanan diolah langsung dari bahan-bahan segar dan tanpa pengawet. Mam sendiri diambil dari bahasa sehari-hari untuk makan. Bisa pula singkatan dari Mothers and Mrs. Berhubung semua pendirinya adalah para ibu (salah satunya adalah aktris Dian Sastrowardoyo). Apapun itu, restoran ini layak dikunjungi bila Anda penggemar makanan sehat. Signature menu The Disastr Burger, El Patron Burger, Big Wave Burger, K-Pop Sandwich, J-Pop Bowl, K-Pop Rice Bowl, locationSenayan City, Lower Ground (LG Floor) Jl. Asia Afrika No. 19, RT. 1/RW. 3, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat. T: 0821 230 68255 Price Rp. 50.000 – Rp. 100.000/orangOpening HoursSunday-Saturday: 10.00 – 22.00Pedos BiteAwal Februari 2018 Pedos kembali membuka cabang ke-tiga di Tanjung Duren, Jakarta Barat dengan konsep baru bernama Pedos Bite, setelah sebelumnya di Batam dan di BSD. Konsep baru ini menyajikan beragam menu ayam dengan citarasa unik yang berbeda dalam pilihan tulang dan fillet.Signature menu Menu favorit super pedas adalah Ayam Bakar Pedos, dipanggang dan diberi bumbu rempah-rempah, dan Ayam Cajo (Cabe Ijo). Ayam Kremes dan Ayam Bakar Nona Manis bagi yang tidak suka pedas. Minuman: Es Teh Tarek, Es Kopi Tarek, Es Kopi Duren, Teh O Peng dan Es Thai Tea.Price dibawah Rp. 50.000/orangOpening HoursMonday – Sunday: 11.00 am – 21.30 pmlocationJl. Tanjung Duren Barat I No. 11, Tanjung Duren, Jakarta Barat. T: 0853 8071 8191familyguideindonesia37familyguideindonesia38realstoryPrestasi yang ditorehkan seorang anak tak hanya dilihat dari pencapaian nilai akademiknya semata. Bahkan prestasi sederhana seperti bangun pagi pun ternyata bisa membuat Ibu merasa terharu. - Puja Cameron | Illustration Ronny Hermawanakhirnya abang bisa bangun pagi…familyguideindonesia39familyguideindonesia39realstoryAnda punya cerita menarik seputar anak atau ke-hidupan keluarga? Jangan simpan sendiri, kirimkan cerita tersebut ke: redaksi@familyguideindonesia.com. Ketentuan naskah: 700-800 kata (sekitar 4500-5000 karakter). Artikel terpilih akan diedit tanpa mengurangi jalan cerita. Artikel yang dimuat akan mendapatkan hadiah menarik dari kami.Let’s Hear From You!Orangtua mana yang tak bangga melihat anaknya cerdas dan cemerlang di sekolah? Apalagi bila si anak juga berhasil mendapatkan banyak piala dari berbagai perlombaan yang diikuti. Aaah, senang sekali pastinya bukan? Namun jangan salah, ada banyak aspek tumbuh kembang anak yang dapat dinilai sebagai prestasi lho. Misalnya saja: kedisiplinan, kepedulian sosial, pergaulan, sopan santun, komunikasi, kemandirian, dan lain sebagainya. Nah kalau bagi saya, bangun pagi juga merupakan salah satu prestasi penting bagi anak. Begini ceritanya. Anak saya, Lionel, baru berusia 8 tahun. Saat ini ia duduk di bangku kelas II SD 186 Pekanbaru, Riau. Jadwal masuk sekolah adalah pukul 07.00 WIB. Sebenarnya jarak antara sekolah dan rumah tidak terlalu jauh, hanya makan waktu sekitar 10 menit dengan sepeda motor (diantar tentu saja). Namun sayangnya Lionel yang hobi main bola bersama temannya ini sering sekali terlambat masuk kelas. Alasannya, karena ia sangat sulit untuk bangun pagi. Bisa dibilang tantangan tersulit saya sehari-hari adalah membangunkan Si Kecil ini di pagi hari. Susahnya ampun-am-punan. Jika sudah dibangunkan, ia akan tertidur kembali. Diba-ngunkan kedua kalinya, tertidur lagi. Begitu terus. Saya sampai pusing tujuh keliling dibuatnya. Segala cara sudah saya coba. Mulai dari memasang jam alarm, tidur malam lebih awal, istirahat siang, minum susu hangat sebe-lum tidur dan berbagai metode agar bisa bangun pagi. Hasilnya? Nol besar! Tetap saja ia bangun kesiangan. Saya juga sudah lelah menasehatinya. Karena susah bangun pagi, akhirnya Lionel sering terlambat masuk sekolah. Sedih rasanya melihat kesayangan saya itu tidak bisa menerima pelajaran secara utuh dari guru, karena keterlam-batannya. Selain itu, ia juga jadi tidak fokus dalam belajar di kelas. Saya sudah hampir menyerah rasanya. Sampai suatu hari, ada sebuah kejadian luar biasa yang mengubah segalanya. Suatu pagi, saya sedang sibuk menggoreng ayam di dapur. Tiba-tiba Lionel datang mengham-piri dan berkata, “Wah bau ayam gorengnya harum. Sedaapp!” Setelah itu, ia bergegas mandi dan segera sarapan dengan ayam goreng yang tadi dilihatnya. Saya yang sempat bengong, segera tersadar. Nah lho, anak saya bisa bangun pagi sendiri! Pasti karena aroma lezat ayam yang tadi saya goreng. Macam di iklan-iklan saja, demikian pikir saya. Tapi siapa sangka jika cara ini ternyata berhasil membang-unkannya. Sebuah ide lalu terlintas di benak saya. Saya janjikan pada-nya akan memasak ayam goreng kesukaannya sebagai hadiah, jika si abang bisa bangun pagi, pukul 06.00 WIB. Akhirnya Lionel setuju. Kami pun melakukan toss tanda sepakat. Luar biasa ya, ternyata hadiah familyguideindonesia39sepotong ayam goreng memiliki efek positif yang dahsyat bagi anak saya. Agaknya aroma ayam yang khas dan lezat sangat me-lekat di penciuman Lionel. Macam tokoh kartun Ipin dan Upin yang sangat menyukai ayam goreng. Begitulah, beberapa hari setelahnya, Lionel sangat ber-semangat bangun pagi. Bahkan sekali dibangunkan, ia langsung bergegas mandi. Berbeda sekali dengan kondisinya sebelumnya, di mana ia harus dibangunkan berkali-kali. Agaknya ia sudah tak sabar ingin sarapan dengan ayam goreng favoritnya. Akhirnya lama kelamaan, Lionel pun terbiasa bangun pagi sendiri tanpa keluh kesah. Bahkan bila tak menggoreng ayam pun ia bisa bangun pagi tanpa kesulitan. Ia tetap ceria dan bersemangat untuk pergi ke sekolah. Dan yang paling membanggakan, ia tidak terlambat lagi ke sekolah. Hasil ujiannya pun bagus dan nilainya membanggakan semua. Prestasi yang sangat baik Lionel sayang. Akhirnya kamu bisa meninggalkan kebiasaan burukmu, yaitu susah bangun pagi. Terus tingkatkan prestasimu yang lain ya, Nak. Buat ayah dan ibumu bangga padamu. Doa ibu selalu untukmu, agar Lionel bisa menjadi contoh yang baik bagi adikmu. Next >