< Previous 304 8) Mekanik cetakan samping Mekanik cetakan samping berfungsi untuk mendekatkan danmenjauhkan cetakan pada saat pencetakan dan akhir pencetakan.9) Mekanik penekan cetakan Mekanik penekan cetakan berfungsi untuk menekan sol karet pada cetakan sehingga kepadatan sol karet dapat betulterikat kuat antara atasan dan sol karet. 10) Rangkaian listrik Rangkaian lislrik berfungsi untuk mengalirkan arus (PLN) kc mlistrik sehingga dapat mengoperasionalkan mesin secara sistematik. Arus listrik dapat diubah menjadi tenaga mekanik atau tenaga panas. Gambar 2, Rangka mesin Ketcrangan: 1. Rangka 2. Acuan/ambleng 3. Dudukan cetakan 4. Mekanik cetakan bavvah 5. Penggerak cetaknn bawah 6. Dudukan actian 7. Cetakan 8. Mekanik cetakan samping 9. Mckanik pcnckan acunn 10. Kangkaian listrik. Peralatan untuk pencetakan sol karet pada sistem vulkanisasi1) Gunting Berfungsi untuk memotong bahan karet atau serpihan sol karet yang menempel pada hasil cetakan. 2) Pisau potong Berfungsi untuk memotong bahan karet yang menempel pada cetakan. 3) Kap Berfungsi untuk membersihkan kotoran yang menempel pada cetakan, 4) Pelarut Berfungsi uniuk membersihkan sisa-sisa karet yang menempel pada cetakan, misal aceton, pelarut lem. c. Bahan vulkanisasi Bahan yang digunakan yaitu karet alam yang sudah mengalami proses pengolahan ditambah bahan-bahan pembentuk lain. Bahan pembentuk berfungsi untuk meningkatkan mutu produk. Adapun b yang digunakan adalah kompon atau bahan karet yang homogen samppai plastis. Bahan-bahan pembentuk antara lain: 1. Vulcanizing agent atau bahan pembantu vulkanisasi. Bahan yang digunakan adalah sulfur atau belerang dengan maksud untuk meningkatkan ketahanan terhadap suliu tertentu.2. Activator atau bahan pengaktif. Adalah bahan kimia yang apabila dicarnpur dengan sol karet akan mempercepat vulkanisasi. 3. Softener dan plasticizer atau bahan pelunak dan liat. Dengan ditambah bahan ini, maka homogenitas sol karet akan lebih tinggi. 4. Anti oksidant atau kerusakan bahan karena pengaruh cuaca. Fungsi bahan ini adalah membuat karet menjadi liat, kuat dan tahan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh fisik atau kimia. 5. Filler atau bahan pengisi. Bahan ini terdiri dari bedak, kapur, karbon dan sebagainya. 6. Pewarna. Bahan pewarna berfungsi memberi warna pada sol karet selama proses vulkanisasi. C. ALAT BAHAN DAN KETEKNIKAN 1. Alat a. Mesin cetak sol vulkanisasi b. Gunting c. Pisau potong d. Kap, dan e. Pembersih cetakan 2. Bahan Bagian atas sepatu yang sudah di open atau lasting 3. Keteknikan Pembuatan sol karet bisa menggunakan mesin cetak solvulkanisasi dan Injection Moulding. Bahan ajar ini hanya akanmembicarakan mesin cetak sol vulkanisasi saja. Mesin cetak vulkanisasi merupakan mesin cetak yang mencetak karet kompon menjadi sol sepatu yang langsung merekat pada bagian atas sepatu. Mesin cetakvulkanisasi biasa digunakan untuk sepatu-sepatu berat seperti sepatu tentara, sepatu tambang, sepatu mendaki dan lainnya. Mesin inimempunyai dua acuan dan' logam yang dapat mencetak secarabergantian. Adapun langkah kerja memasang sol dengan mcsin cctakvulkanisasi adalah: a. Persiapan 1). Lepas atasan/kudungan sepatu dari acuan setelah prose."; pengkasaran 2). Oleskan lem pada seluruh permukaan telapak sol dalam yang akan divulkanisasi dan pada bagian yang dikasarkan. Lakukan dua kali pengolesan dan biarkan sampai lem kering. b. Pencetakan 1). Pasanglah bagian atas sepatu (bagian depan dan belakang) pada acuan sampai tepat. Kuncilah agar acuan tidak bergerak sehingga bagian atas sepatu dapat tercetak pada acuan. 2). Pengaktifan karet kompon Masukkan karet kompon yang terdiri dari beberapa potongan ke dalam cetakan, lalu panaskan dengan suhu yang sudah di tentukan 3). Penempatan acuan pada cetakan Setelah semua potongan karet di alas tcrsui'iin pucln sol cetakan, maka proses berikutnya : a). Letakkan oagian atas sepatu yang telah dipacang pada acuan mcndckati cetakan b). Atur atau iurunkan bagian atas sepatu sesuai dengan posisi sampai menempel pada susunan karet pada cetakan.4). Pencetakan a). Gerakkan cetakan samping menutupi susunan karet kompon pada samping dalam dan samping luar. Gambar 3, Pencetakan sepatu b). Tekanlah tombol sehingga cetakan sol akan bergerak ke atas menekan karet kompon. Proses vulkanisasi terjadi d menggunakan tekanan panas yang tinggi sehingga akan merubah susunan karet kompon menjadi pJastis dan mengisi ke seluruh bagian cetakan. Pemasakan karet kompon pada cetakan sol dapat berlangsung dengan waktu 5 sampai 10 menit dengan tekanan 450 kg/cm2sesuai spesiflkasi mesin cetak. Suhu 180° c adalah untuk cetakan col dan suhu 160° c adalah untuk cetakan samping. Sesuai dengan waktu yang ditetapkan, maka secara otomatis cetakan samping akan membuka dan melepas karet. Dudukan acuan akan kembali pada posisi semula, demikian pula sol cetak akan bergerak turun dan tekanan kembali pada posisi semula. c). Lepas sepatu yang sudah di cetak vulkanisasi handlenya dari acuan dengan cara melepas handlenya. Lepas terlebih dahulu acuan bag;an belakang baru kemudian acuan depan. Gambar 4, cetak vulkanisasi handlenya Keterangan : 1. Ambleng 2. Atasan/kudungan 3. Tamsin/kudungan 4. Isian hak 5. Potongan karet kompon isian sol (2 buah) 6. Potongan karet kompon so! (1 buah) 7. Potongan karet kompon hak (2 buah) 8. Cetakan samping kanan dan kiri 9. Sole moulding Memeriksa Kualitas produk Langkah penyeJesaian akhir yaitu memeriksa kualitas produk untuk penyempurnaan sepatu antara lain : 1). Bersihkan atau potong sisa kelebihan karet kompon akibat proses vulkanisasi 2). Beri warna pada bagian tepi/penampang dan bagian bawah telapak sepatu. 3). Bersihkan kotoran sisa lem dan warna . 309 BAB XIIMembentuk produk non alas kaki dan non busanaKD : 1) Menyiapkan tempat, bahan, dan peralatan a). Penyiapan Tempat : Tempat diusahakan bersih, rapi sesuai dengan kebutuhan, kalau perakitan komponen dengan mesin penataan peradilengkapi dengan alur listrik yang memadai di seting sesuaidengan kebutuhan, perlu ruang khusus untuk menempatkanmesin, tempatnya harus setiap saat dibersihkan karena kalau kotor bisa mengganggu keadaan mesin mungkin bisa macetkarena kotoran. Perakitan komponen manual bisa dimana saja kalau tidak punya ruang khususpun kegiatan bisa dilakukan, b). Penyiapan Bahan : Bahan yang harus disiapkan dalam membentuk produk non alas kaki dan non busana adalah : 1. bahan pokok 2. bahan pembantu 3. bahan pelengkap Masing-masing produk yang akan dihasilkan, penentuan bahan sangat memegang peranan, disini diperlukan kecermatan dan ketepatan memilihnya, hal ini menyangkut kualitas barang. Membuat barang kerajinan kulit selain memerlukan perencanaan dan tempat kerja yang sesuai, membutuh-kan sarana pokok berupa bahan. Bahan tersebut disiap-kan sebelumnya sesuai dengan rencana bentuk serta kegunaan barang kerajinan kulit yang akan diwujudkan. Beberapa macam bahan yang perlu dipersiapkan un-tuk dibuat barang kerajinan kulit meliputi: 1. bahan pokok; 2. bahan pembantu; 3. bahan pelengkap. Masing-masing bahan terdiri dari beberapa macam sesuai dengan jenis kerajinan kulit yang akan dibuat Dalam mempersiapkan bahan betul-betul memerlukan kecermatan dan ketepatan memilihnya. 1. Bahan pokok. Yang dimaksud dengan bahan pokok ialah bahan yang paling diutamakan penggunaannya dalam pembuatan barang kerajinan kulit. Ditinjau dari jenis kerajinan kulit, penggunaan bahan pokok adalahsebagai berikut: a. Bahan pokok kerajinan kulit mentah. Kerajinan kulit ini memerlukan bahan pokok dengan bermacamukuran tebal dan tipisnya. Ukuran tebal tipisnya kulit diperinci seperti berikut: 1. kulit mentah paling tipis (a) yang mempunyai ukuran tebal antara 0,5 mm sampai dengan 1 mm; 2. kulit mentah tipis (b) yang mempunyai ukuran tebal antara 1 mmsampai dengan 1,5 mm; 3. kulit mentah setengah tebal (c) berukuran antara 1,5 mm sampaidengan 2 mm. 4. kulit mentah tebal (d) berukuran antara 2 mm samDengan pembagian ukuran tersebut di atas akan memmenentukan bahan yang disesuaikan dengan bentuk serta kegunaan barang kerajinan yang akan dibuat. b. Bahan pokok kerajinan kulit tersamak nonsepatu.Bahan pokok kerajinan kulit tersamak nonsepatu bedisamak atau diolah dengan meng-gunakan bahanMengolah atau menya-mak kulit tersebut mempunyai tujuan supayakeadaan kulit menjadi awet dan tidak mudah busuk.Yang lazim dipergunakan sebagai bahan kerajinan teradalah kulit binatang. 1. reptil: buaya, ular, biawak, katak. 2. binatang menyusui: lembu, kerbau, kambing, domba dan kuda. Kulit binatang ini diolah atau disamak dengan a) samak chroom; b) samak nabati; c) samak sintetis; d) samak minyak. Pengolahan bahan harus betul-betul masak dan selesai proses penyamakannya. Diusahakan tidak banyak terda-pat kerusakan maupun cacat-cacat pada permukaan kulit. c. Bahan pokok kerajinan sepatu. Sesuai dengan penggunaannya, maka kulit sebagai bahan pokok kerajinan sepatu dibedakan sebagai berikut: 1. bagian atasan sepatu, ialah kulit yang disamak sintetis; 2. kulit lapis sepatu, ialah kulit yang disamak nabati (bahan penyamak dari tumbuh-tumbuhan); 3. kulit sol, ialah kulit yang disamak nabati. Pengolahan kulit tersebut harus diusahakan sebaik mungkin dan betul-betul selesai proses pengolahan atau menyamaknya. d. Bahan pokok kerajinan kulit sistem pahat hias.Yang biasa digunakan sebagai bahan kerajinan kulit sistem pahat hias ialah kulit yang berasal dari lembu, kerbau, kambing dan kuda. Kulit binatang tersebut diolah atau disamak dengan menggunakan bahanpenyamak dari tumbuh-tumbuhan (samak nabati). 2. Bahan pembantu. Peranan bahan pembantu ialah untuk membantu bapembuatan barang kerajinan kulit. Se-tiap jenis kerajinan kulitmemerlukan bahan pembantu yang bermacam-macam, sesuai dengan bentuk serta ke-gunaan barang kerajinan yang akan diwujudkan.Dilihat dari jenis kerajinannya, kebutuhan bahan pembantu adalahsebagai berikut: a. Bahan pembantu kerajinan kulit mentah. Membuat-tearaTrg-^erajinan kulit mentah memeriukan PENUNTUN PRAKTEK KERAJINAN KULIT bahan bahan pembantu berupa: 1. kayu; 2. bambu; 3. logam; 4. penyu; 5. tanduk; 6. benang; 7. kain. Mempersiapkan bahan pembantu untuk keperluan tersebut di atas harus tepat dan sesuai, sehingga hasil karya yang diperoleh dapat sesuaidengan rencana. b. Bahan pembantu kerajinan kulit tersamak nonsepatu Bahan-bahan pembantu yang diperlukan dalam pem-buatan barang kerajinan kulit tersamak nonsepatu berupa: 1. bahan lapis kulit lapis, kain lapis; "r 2. benang jahit untuk kulit; 3. lem; 4. keling; 5. paku kecil; 6. karton; 7. alat pengancing; 8. drukknop; 9. gesper. Bahan tersebut di atas dipilih dan ditentukan sesuai dengan bentuk dan kegunaan barang kerajinan kulit yang direncanakan. c. Bahan pembantu kerajinan sepatu. Macam-macam bahan pembantu untuk kerajinan sepatu meliputi: 1. bahan lapis: kulit lapis, kain lapis; 2. benang jahit; 3. lem; 4. paku open; 5. paku hak; 6. rit sluiting. Bahan-bahan tersebut di atas harus dipersiapkan secara tepat dan sesuai dengan penggunaan. I d. Bahan pembantu kerajinan kulit sistem pahat hias.Kecuali bahan pokok, membuat barang kerajinan kumemerlukan bahan pembantu be rupa 1. karton 2. bahan lapis dalam 3. keling 4. benang 5. lem 6. paku kecil 7. penguat dasar 8. rit sluting 9. pengancing; 10. drukknop Supaya hasil karya yang diperoleh dapat sesuai dememilih dan menentukan bahan pembantu harus tepat dan cer 3. Bahan pelengkap. Kegunaan bahan pelengkap dalam pembuatan baran kerajinan kulit ialah untuk melengkapi agar bentuk barang menjadi lebih sempurna.Ditilik dari jenis kerajinan kulit yang akan diwujud-j kan kebutuhan bahan pelengkap adalah sebagai berikut a. Bahan pelengkap kerajinan kulit mentah Pembuatan barang kerajinan kulit mentah memerlukan bahan pelengkap berupa: 1. imitasi; 2. ketep 3. mote 4. sulaman; 5. batu-batuan 6. merjan. Setiap bahan pelengkap penerapannya disesuaikan dengan kegunaan masing-masing. Bahan pelengkap kerajinan kulit tersamak nonsepatu Pembuatan barang kerajinan kulit tersamak nonsepatu membutuhkan bahan pelengkap berupa: 1. mata ayam; 2. hiasan fantasi 3. penguat dasar Dengan menggunakan bahan pelengkap tersebut di atbentuk serta kegunaan barang kerajinan kulit yang dihasilkan akan lebih lengkap dan sempurna. Penerapan bahan pelengkap tersebut disesuaikan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Bahan pelengkap barang kerajinan kulit sistem pahat hias.Barang kerajinan kulit sistem pahat hias akan lebih sempurna biladilengkapi dengan: 1. mata ayam; 2. hiasan fantasi; 3. penguat dasar 4. benang sutera. Masing-masing bahan pelengkap tersebut di atas digunakan sesuaidengan bentuk serta kegunaan barang kerajinan kulit sistem pahat hias yang direncanakan ebelumnya. 2). Perakitan komponen dengan mesin Produk yang biasa dibuat adalah tas, dompet, ikat pinggang, koper dan lain-lain Pembuatan tas, dompet, ikat pinggang, koper dengan bahan kulit setelah dipotong sesuai dengan pola, kemudian diseset menggunakan mesin seset, kemudian diberi lem setelah itu disatukan/ dirakit menggunakan mesin setelah itu baru dijahit menggunakan mesin 3). Perakitan komponen dengan manual Pekerjaan perakitan dilaksanakan apabila bagian-bagian dari suatu bentuk,barang kerajinan kulit tersamak yang direncanakan telah selesai dikerjakan maka bagian dari barang yang dimaksudkan digabungkan dirakit/dirangkai sesuai dengan susunan bentuk dalam gambar rencana. Pada pekerjaan merakit bagian-bagian barang digabungkan dengan cara-cara dijahit, dikeling, dilem, atau dipaku. Cara penggabungkan yang dilaksanakan, disesuaikan dengan bentuk dan kegunaan barang yang akan diwujudkan Untuk barang-barang kerajinan yang ditekankan segi kekuatannya maka dalam pekerjaan merakit barang tersebut harus cukup kuat yakni dengan dijahit, dipaku ataupun dikeling. Sedangkan barang-barang kerajinan yang penggunaannya tidak memerlukan kekuatan maka cukup dilem: Cara penggabungan/rangkaian dengan sistem jahit, misalnya barang Next >