< Previous 4077.6. Metode Penyambungan Las Busur Listrik Proses pengelasan merupakan ikatan metalurgi antara bahan dasar yang dilas dengan elektroda las yang digunakan, melalui energi panas. Energi masukan panas ini bersumber dari beberapa alternatif diantaranya energi dari panas pembakaran gas, atau energi listrik. Panas yang ditimbulkan dari hasil proses pengelasan ini melebihi dari titik lebur bahan dasar dan elektroda yang di las. Kisaran temperatur yang dapat dicapai pada proses pengelasan ini mencapai 2000 sampai 3000 ºC. Pada temperatur ini daerah yang mengalami pengelasan melebur secara bersamaan menjadi suatu ikatan metalurgi logam lasan. 7.6.1. Skema Pengelasan Gambar 7.35. Skema Pengelasan (Davies, 1977) 408 Skema pengelasan ini terdiri dari : x Inti elektroda (electrode wire) x Fluks (electrode coating) x Percikan logam lasan (metal droplets) x Busur nyala (arcus) x Gas pelindung (protective gas from electrode coating) x Logam Lasan (mixten weld metal) x Slag (terak) x Jalur las yang terbentuk (soldered weld metal) Mengelas adalah salah satu bidang keterampilan teknik penyambungan logam yang sangat banyak dibutuhkan di industri. Kebutuhan di industri ini dapat dilihat pada berbagai macam keperluan seperti pada pembuatan : Konstruksi rangka baja, konstruksi bangunan kapal, konstruksi kereta api dan sebagainya. Contoh sederhana dapat dilihat pada proses pembuatan kapal dengan bobot mati 20.000 DWT diperkirakan panjang jalur pengelasan mencapai 40 Km. Kebutuhan akan juru las di masa mendatang juga akan mengalami peningkatan yang signifikan. Keterampilan teknik mengelas dapat diperoleh dengan latihan terstruktur mulai dari grade dasar sampai mencapai grade yang lebih tinggi. Beberapa pendekatan penelitian juga merekomendasikan bahwa seorang juru las akan dapat terampil melakukan proses pengelasan dengan melakukan latihan yang terprogram, di samping itu faktor bakat dari dalam diri juru las juga sangat berpengaruh terhadap hasil yang dicapai. Keberhasilan seorang juru las dapat dicapai apabila juru las sudah dapat mensinergikan apa yang ada dalam pikiran dengan apa yang harus digerakan oleh tangan sewaktu proses pengelasan berlangsung. Pada prinsipnya beberapa teknik yang harus diketahui dan dilakukan seorang juru las dalam melakukan proses pengelasan adalah: 1. Teknik Menghidupkan Busur Nyala 2. Teknik Ayunan Elektroda 3. Posisi-posisi Pengelasan 4. Teknik dan Prosedur Pengelasan pada berbagai Konstruksi sambungan. Polaritas arus pada proses pengelasan las busur listrik dapat pada gambar 7.36 berikut ini. 409 7.6.2. Bagian-bagian Utama Mesin Las Mesin las terdiri dari: o Trafo Las o Pengatur arus pengelasan o Handel On – Off (supply arus) o Kabel elektroda dan Tang masa Gambar 7.36. Polaritas arus pengelasan 410 o Meja Las Gambar 7.37. Trafo Las dan Kelengkapannya Gambar 7.38. Meja Las 411 7.6.3. Perlengkapan Keselamatan Kerja Las Perlengkapan keselamatan kerja pada pengelasan las busur listrik ini meliputi: o Pakaian Kerja o Sepatu Kerja o Apron Kulit/Jaket las o Sarung Tangan Kulit o Helm/Kedok las o Topi kerja o Masker Las o Respirator Gambar 7.39. Ruang Las 412 7.6.4. Alat-alat Bantu Pengelasan Alat-alat bantu untuk proses pengelasan ini terdiri dari: o Alat-alat ukur seperti : penggores, Penitik, mistar baja, siku-siku dan sebagainya. o Palu Terak o Smit Tang o Ragum kerja o Landasan. o Sikat baja Gambar 7.40. Perlengkapan Keselamatan Kerja Las Busur Nyala 413 7.6.5. Macam-Macam Posisi Las Tingkat kesulitan dalam pengelasan ini dipengaruhi oleh posisi pengelasan. Secara umum posisi pengelasan ini dibedakan berdasarkan posisi material, jalur las, elektroda dan juru las. Pada gambar berikut diperlihatkan berbagai macam posisi pengelasn. Gambar 7.41. Berbagai Macam Posisi Pengelasan (Gianchino,1982) Posisi Datar 1F Posisi Datar 1G Posisi Horizontal 2F Posisi Horizontal 2G Posisi Vertikal 3F Posisi Vertikal 3G Posisi Atas Kepla 4F Posisi Atas Kepala 4G 414 Bagian atas sambungan sudut dengan simbol F yakni: 1F, 2F,3F, 4F (fillet welds) dan bagian bawah menggunakan sambungan dengan kampuh menggunakan simbol G yakni : 1G, 2G, 3G, 4G (groove welds) o Sambungan Sudut Gambar 7 .42. Sambungan sudutGambar 7.43. Kampuh V 415 Gambar 7.44. Latihan mengelas Posisi di 2F (Giachino,1982) 416 Gambar 7.45. Beberapa model pengelasan (Little,1980) Next >