< Previous378Gambar 10 – 65 Skema Jalannya Kain pada Mesin Pengalihan Kontinyu Tekanan Keterangan gambar : 1. Blanket 2. Kain 3. dan 7 Kertas pelapis 4. Kertas alih 5. Kertas alih bekas 6. Kain yang telah dicap Sedangkan bagi pengalihan vakum, ujung kain dan kertas disatukan dilewatkan pada silinder panas pada keadaan vakum. Sumber panas yang digunakan adalah pemanas infrared. Alat pengalihan vakum dapat meningkatkan kecepatan pengalihan sampai 200 m/jam. Gambar 10 – 66 Skema Jalannya Kain pada Mesin Pengalihan Kontinyu Vakum Keterangan gambar : 1. Kain 2. Kertas alih 3. Blanket 4. Vacum 5. Kertas bekas 6. Kain telah dicap 7. Penutup Secara sederhana pengalihan zat warna pada pencapan alih dapat digambarkan sebagai berikut : 379Gambar 10 – 67 Skema Pengalihan Zat Warna pada Kertas Kertas bermotif yang mengandung pasta cap zat warna dispersi dikontakkan dengan kain, pada permukaan belakang kertas diberi energi panas dengan tekanan atau vakum pada waktu tertentu, maka kristal zat warna tersublim ke dalam kasa dan masuk ke dalam serat. 1) Proses pencapan Zat warna yang digunakan di dispersi dengan sublimasi tinggi, sedangkan pengental dapat digunakan polivinil alkohol (PVA), etil selulosa, semi emulsi, natrium alginat, dan natriumkarboksil metil selulosa. Resep pasta cap : Zat warna 100 – 200 g dispersi Natrium alginat 8% 600 g Amonia 25% 5 g Balance x gJumlah 1000 g Balance (air atau pengental) dengan kekentalan pasta cap 2.500 – 3.000 Cps. 2) Urutan proses Pencapanpada kertas Pengeringan80 – 1000CTransfer Tekan Datar190 – 2100C20 – 30 detik 38010.10. Pencapan Rambut Serat Pencapan rambut serat berbeda dengan penerapan biasa yang menggunakan pasta zat warna. Kain dilapisi dengan perekat dengan suatu teknik tertentu kemudian potongan-potongan serat pendek dilekatkan pada kain yang mengandung perekat tersebut. Hasil dari proses pencapan rambut serat antara lain kain bludru, kain selimut dan kain berbulu lainnya. Bulu-bulu rambut yang digunakan berasal dari serat nylon, poliester, viskosa, wol, asetat dan kapas. Serat dipotong-potong pendek dengan ukuran 20 denier dan panjang 0,3 – 5 mm, diameter dari panjang potongan akan mempengaruhi kelembutan.Kain dasar yang dilapisi perekat terbuat dari kain poliester kapas, nylon atau kain campuran poliester kapas, poliester rayon. Untuk memperoleh hasil yang baik kain perlu dilakukan proses bakar bulu, penghilangan kanji, pemasakan dan kalender. Perekat yang digunakan harus memiliki persyaratan berikut, antara lain : Memiliki daya ikat yang baik Fleksibel Mempunyai kekentalan tertentu yang dapat berpenetrasi ke dalam kain Ketebalan perekat pada permukaan kain 0,1 – 0,2 mm, makin tebal perekat tahan gosoknya makin tinggi tetapi pegangan kaku, ketebalan perekat disesuaikan dengan panjang potongan serat. Jenis perekat yang digunakan antara lain polivinil klorida dan sebagainya. Zat perekat selain memiliki persyaratan seperti di atas juga harus memiliki sifat-sifat : Tidak mudah terkelupas Polimerisasinya pada suhu rendah Waktu polimerisasi singkat Tahan dalam penyimpanan Tidak cepat kering selama proses bloking. Metoda pelapisan perekat pada permukaan kain dilakukan dengan cara : 1. Penyemprotan Metoda ini digunakan untuk perekat dengan kekentalan rendah dan permukaan kain tidak rata. 2. Pelapisan rol Digunakan untuk perekat dalam bentuk buta dan kain tipis. 3. Pelapisan pisau Metoda ini digunakan untuk mengatur ketebalan perekat dengan kekentalan tinggi. 4. Pencapan kasa 381Metoda ini digunakan untuk menghasilkan floking bermotif dengan perekat kekentalan rendah 10.10.1. Teknik Pembuatan Kain Flock Tahap-tahap pembuatan kain flock terdiri dari : 1. Penyemprotan Kain dilapisi prekat secara menyeluruh atau dengan motif, ketebalan perekat + 0,1 – 0,2 mm. 2. Penempelan rambut serat Bulu ditaburkan pada permukaan kain yang telahdilapisi perekat dengan metoda mekanik, elektrostatik atau gabungan mekanik dan elektrostatik. 3. Pengambilan/pembersihan rambut serat berlebih Bulu yang tidak terikat pada perekat sebelum pengeringan dibersihkan dengan pompa uap untuk digunakan kembali. 4. Pengeringan pendahuluan Untuk menghilangkan kandungan air dalam perekat untuk mencegah kemiringan rambut yang ditaburkan. 5. Pemanas awetan Membentuk polimerisasi perekat membentuk ikatan silang antara perekat dengan rambut serat dan kain dasar. 10.10.2. Metoda Penempelan Rambut Serat Terdapat 3 mteoda penempelan rambut serat pada kain dasar, yaitu : 1. Metoda mekanik Metoda ini dipakai untuk penempelan serat pendek, penempatan rambut serat dilakukan secara mekanik. Rambut serat pada kotak saringan disikat sehingga jatuh pada permukaan kain berperekat. Rol pemukul di bawah kain dasar berputar menghasilkan getaran sehingga terjadi penetrsi rambut serat dan menempel pada posisi beridri. Serat yang tidak menempel kemudian dihisap untuk digunakan kembali. Gambar 10 – 68 Flocking Metode Mekanik 382Keterangan gambar : 1. Kain dasar 2. Lapisan perekat 3. Rambut serat (flock) 4. Kotak saringan 5. Rol pengantar 6. Penghisap 2. Metoda elektrostatik Tegangan tinggi dari transformator menimbulkan gaya elektrostatik menarik rambut serat dengan kecepatan 100 – 200 cm/detik untuk menempel pada perekat di atas kain dasar dan tersusun dengan rapi. Gambar 10 – 69 Orientasi Rambut Serat Dalam Medan Elektrostatik Keterangan gambar :x Arah garis gaya x Kutub negatif x Kutuf positif x Partikel rambut serat Metoda elektrostatik ada 2, yaitu : 2) Metoda dari atas ke bawah (downward direction) Rambut serat jatuh dari kotak secara vertikal dan terlontar keluar dari saringan penabur rambut serat dan menembus lapisan perekat (menempel) pada kain dasar dengan mesin elektrostatik. Rambut serat jatuh dari kotak saringan karena adanya gaya elektrostatik yang terjadi antara elektroda tegangan fungsi dengan elektroda yang dihubungkan dengan tanah. Serat yang tidak menempel dihisap untuk digunakan kembali, cara ini lebih mudah untuk mengontrol banyaknya rambut serat yang jatuh dan kelebihan rambut serat lebih mudah untuk diambil kembali. 383Gambar 10 – 70 Flocking Elektrostatik dari Atas ke Bawah Keterangan gambar : 1. Kain dasar 2. Perekat 3. Rambut serat 4. Kotak saringan 5. Elektroda tegangan tinggi 6. Elektroda berlawanan 7. Penghisap elektrostatik 8. Penghisap tekanan angin 3) Metoda dari bawah ke atas (upward direction) Rambut serat pada kotak dijatuhkan/ditaburkan ke permukaan konvenyor (ban berjalan) untuk membawa rambut serat ke medan elektrostatik. Rambut serat akan tertarik sehingga terjadi penetrasi rambut serat menempel pada perekat. 3. Metoda gabungan mekanik dan elektrostatik Metoda ini adalah penyempurnaan dari metoda yang ada sehingga kekurangan pada masing-masing metoda dapat tertutupi. Kain yang telah diberi perekat dan telah ditempeli rambut serat secara elektrostatik (dari atas ke bawah) dilewatkan pada rol penggetar, sehingga rambut serat akan tertanam dengan kerapatan yang baik. Metoda ini dapat digunakan untuk kain yang tidak rata permukaannya.384Gambar 10 – 71 Metoda Flocking Elektrostatik dari Bawah ke Atas Keterangan gambar : 1. Kain dasar 2. Perekat 3. rambut serat 4. Kotak saringan 5. Elektroda tegangan tinggi 6. Elektroda berlawanan 7. Ban berjalan 8. Sisa rambut serat 10.11. Pencapan Kasa Datar pada Bahan Non Tekstil Pencapan kasa datar pada bahan non tekstil banyak dilakukan oleh industri kecil maupun industri rumah tangga. Teknik ini banyak dilakukan untuk mencetak/mencap gambar maupun tulisan pada benda-benda yang memiliki permukaan datar maupun rata seperti mencetak plastik, kertas, plat logam, kayu, kaca, keramik dan sebagainya. Teknik ini bisa juga untuk mencap benda yang memiliki permukaan tidak datar seperti botol, gelas dan sebagainya, akan tetapi memerlukan keahlian dan teknik khusus. Pencapan kasa pada bahan non tekstil prinsipnya sama seperti pada pencapan kasa secara manual untuk kain yang meliputi : Peralatan pencapan Pembuatan gambar Pembuatan screen bermotif Pencapan Perbedaannya terletak pada penggunaan bahan pewarna dan tingkat kerapatan screen yang digunakan. Kasa yang digunakan untuk mencap bahan non tekstil sama seperti yang digunakan untuk mencap bahan tekstil/kain. Perbedaannya kain kasa untuk mencetak bahan non tekstil memiliki tingkat kerapatan pori-pori yang tinggi dibandingkan dengan kasa kain, hal ini disebabkan karena pasta cap yang digunakan adalah dari cat khusus yang 385encer sehingga bila menggunakan kasa dengan tingkat kerapatan yang rendah menyebabkan gambar blobor (bleeding).Sesuai dengan benda yang dicap, pemilihan kasa untuk pencapan bahan non tekstil adalah : 1. Kasa dengan tingkat kerapatan (Mesh Count) 120 T – 150 T sesuai untuk mencap/mencetak kertas, karton dan sebagainya. 2. Kasa dengan tingkat kerapatan (Mesh Count) 165 – 200 T merupakan jenis halus dan sesuai untuk kaca, keramik, logam. Meja cetak yang digunakan adalah meja khusus dengan ukuran 0,5 m x 0,6 m x 0,75 m. Bantalan meja terbuat dari kaca tebal ukuran 0,5 cm, meja dilengkapi dengan engsel (catok) untuk meletakkan kasa screen dan bagian dalammeja dilengkapi lampu, meja harus kuat, tidak goyah. Gambar 10 – 72 Meja pencapan Rakel untuk pencapan bahan non tekstil sama dengan yang digunakan untuk pencapan kain. Tetapi rakel untuk mencetak bahan non tekstil yang berasal dari karet alam tidak bisa digunakan karena akan larut / rusak oleh pelarut cat. Rakel yang baik dipilih dari bahan plastik polyurethane atau polivinyl. Kelebihan bahan ini adalah tahan pelarut, tidak mudah berubah oleh suhu, udara dan tahan lama. Pembuatan gambar/desain dan pembuatan screen bermotif telah dijelaskan pada bab sebelumnya. 1. Tinta pencapan Pemilihan tinta/catTinta untuk pencapan non tekstil baik untuk kertas, tekstil, kayu, gelas, keramik tersedia banyak di pasaran. Penggunaannya tergantung pada media yang akan dicetak. 1) Tinta kertas 386Ada beberapa macam tinta yang dapat digunakan antara lain fujisol, pagoda, golden, toyo nik, epi, SSI, coates, dan tinta lain yang tak bermerk, sebagai pengencer digunakan M3. 2) Tinta plastik Plastik adalah benda yang tidak menyerap sehinga cat yang digunakan dipilih cat yang mudah kering dan tipis hasil pencapannya. Ada 4 jenis tinta plastik, yaitu : Fine Ink Tinta High Glass Tinta Sintetis Tinta High Gloss dan Sintentik Tinta fine ink Tinta ini banyak dipakai untuk mencap plastik, pengencer yang digunakan terpin, minyak tanah atau MA. Sebelum digunakan tinta yang telah diencerkan didiamkan selama + 2 jam. Tinta high gloss Tinta high glass lebih mengkilap hasilnya dari pada fine ink. Penggunaanya dan cara kerjanya sama seperti fine ink. Tinta sintetis Tinta ini lebih cepat mengendap sebelum dipakai sehingga pengadukan perlu dilakukan terus. Tinta sintetis gloss dan sintetis Penggunaan tinta seringkali dicampur, tujuannya untuk memperoleh hasil maksimal dan menekan biaya komposisi campuran bervariasi dan sangat ditentukan pada pengalaman seseorang. Contoh komposisi pencampuran adalah : Tinta sintentis : 80% Tinta high gloss : 15% Paste dry : 5% 3) Tinta kaca/keramik Tinta kaca mempunyai sifat mengeras setelah dikeringkan/dioven pada suhu 5500C yang sempurna menghasilkan tinta yang tahan gores dan tidak mudah mengelupas. Pengeringan dengan sinar matahari dapat dilakukan dalam waktu yang lama dan di bawah sinar yang terik tetapi hasilnya kurang baik. Jenis tinta yang dipakai antara lain coates toucan 67.00 dicampur glass cetalyst SP 867 dengan perbandingannya adalah 190 gram coates toucan 67.00 dan 10 gram glass catalys SP 847 diaduk rata. Jika dalam pengadukan terdapat buih, tambahkan 2% SP 681 defomer. Kekentalan cat perlu diperhatikan, jika dalam pencampuran diperoleh cat/tinta yang kental ditambahkan reducer 67-02, semua zat yang diatas banyak tersedia di pasaran. 3874) Tinta kayu Tinta kayu dapat digunakan tinta untuk kertas atau cat kayu yang didapat di toko bangunan seperti avian, glotex dan sebagainya. 5) Tinta kulit Bisa digunakan tinta sintetis. 6) Tinta logam Percetakan bisa menggunakan cat besi dengan pengencer tinner atau menggunakan tinta khusus yang didapatkan di toko sablon. 2. Pencetakan Tahap-tahap yang dilakukan untuk mencetak bahan non tekstil sama seperti mencap kain yang meliputi tahap : 1). Persiapan screen Screen dipasang pada penjepit/catok dan kencangkan baut penjepit. Sedikit tinta dituangkanpada kasa dan sapukan di atas meja dengan rakel. Tinta pada kasa dibersihkan dengan M3. Lampu meja dinyalakan. Aturlah kertas / plastik yang cicap sesuai dengan disaignnya. Setelah posisi telah sesuai maka pada bagian atas dan samping ditempelkan kertas dengan ketebalan yang sama dengan kertas yang dicap pada bagian atas dan samping. Gambar 10 – 73 Pemasangan Screen pada Nok 2). Pencetakan Tuang sedikit cat/tinta pada bagian tas kasa Kertas yang dicetak dipasang pada meja Sapukan pasta dengan rakel searah ke depan lalu lanjutkan dengan menarik ke belakang sambil ditekan. Penekanan diusahakan stabil agar hasil pencapan memiliki ketebalan dan warna yang sama. Next >