< Previous398 Gambar 11 – 4 Alat Uji Sobek Elmendorf untuk Tekstil dengan Peningkatan Beban Keterangan : 1. Penjepit tetap 2. Penjepit pada pendulum 3. Skala 4. Penahan pendulum 5. Jarum penunjuk 6. Pisau 7. Sekrup pengatur datar alat 8. Tuan penahan jarum 9. Garis indeks 10. Beban tambahan jenis NBS kapasitas 3200 gram 11. Beban tambahan jenis untuk tekstil kapasitas 6400 gram 399Tabel 11 – 1 Faktor untuk Menghitung Kekuatan Sobek dalam Gram dari Pembacaan Skala dalam Persen dan Batas-batas Pengujian yang Dapat Diterima Uji Sobek Elmendorf Kapasitas,GramFaktor untuk Menghitung Kekuatan Sobek dalam Gram dari PembacaanSkala Persen Batas Pengujian yang Dapat Diterima, 20 s/d 60 persen dari Kapasitas, Gram Standar beban uji : 1. Tanpa beban tambahan2. Dengan penambahanbeban NBS 3. Dengan penambahanbeban NBS dan beban untuk tesktil160032006400163264320 s/d 960 640 s/d 1920 1280 s/d 3640 11.4 Pengujian Ketahanan Luntur Warna Hasil pengujian ketahanan luntur warna biasanya dilaporkan secara pengamatan visual. Pengukuran perubahan warna secara kimia fisika yang dilakukan dengan bantuan kolorimetri atau spektrofotometri hanya dilakukan untuk penelitian yang membutuhkan hasil penelitian yang tepat. Penelitian tahan luntur warna dilakukan dengan melihat adanya perubahan warna asli sebagai tidak ada perubahan, ada sedikit perubahan, cukup berubah, dan berubah sama sekali. Penilaian secara visual dilakukan dengan membandingkan perubahan warna yang terjadi dengan suatu standar perubahan warna. Standar yang telah dikenal adalah standar yang dibuat oleh Society of Dyes and Colourists (S.D.C.) di Inggris dan oleh American Association of Chemist and Colourists (AATCC) di Amerika Serikat, yaitu berupa standar “Gray Scale”untuk perubahan pada kain putih. Standar Gray Scale dan Staining Scale digunakan untuk memulai perubahan warna yang terjadi pada pengujian tahan luntur warna terhadap pencucian, keringat, gosokan, setrika, khlor, sinar matahari, obat-obat kimia, air laut dan sebagainya.11.4.1. Cara Penggunaan Gray Scale ( SII.0113.75) 1. Ruang lingkup 400Standar ini meliputi ketentuan umum, spesifikasi, cara penggunaan dan cara penilaian hasil uji dengan gray scale. 2. Ketentuan umum 2.1. Gray scale terdiri dari sembilan pasangan standar lempeng abu-abu, setiap pasangan mewakili perbedaan warna atau kekontrasan warna (shade and strength) sesui dengan penilaian tahan luntur dengan angka. 2.2. Gray scale digunakan untuk mengevaluasi perubahan warna pada bahan tekstil dalam pengujian tahan lumtur. Spesifikasi kolorimetrik yang tepat dari gray scale terebut diberikan sebagai nilai yang tetap untuk pembanding terhadap standar-standar yang mungkin telah berubah. 2.3. Penilaian tahan luntur dan perbedaan warna yang sesuai, dinyatakan dengan rumus nilai kekromatikan Adam yang tercantum dalam lajur pertama dan kedua dari Tabel I0-1 Tabel 11- 2 Standar Penilaian Perubahan Warna pada Gray Scale Nilai tahan luntur warnaPerbedaan warna (dalam satuan C. D.)Toleransi untuk standar kerja (dalam satuan C. D.) 54 - 5 43 - 4 32 - 3 21 - 2 100,81,52,13,04,26,08,512,00,0r 0,2 r0,2r0,2r0,2r0,3r0,5r0,7r1,02.4. Nilai tahan luntur 5 ditunjukan pada skala oleh dua lempeng yang identik yang diletakan berdampingan warna abu-abu netral dengan reflektansi 12 + 1 persen. Perbedaan warna sama dengan nol. 2.5. Nilai tahan luntur 4 - 5 sampai 1 ditunjukan pada skala oleh dua lempeng pembanding yang identik dan yang dipergunakan untuk tingkat 5, berpasangan dengan lempeng abu-abu netral yang sama tetapi lebih muda. Perbedaan secara visual dari pasangan-pasangan tersebut adalah tingkat geometrik dari perbedaan warna atau kekontrasan, seperti tertera pada Tabel 10 – 2. 4013. Spesifikasi kolorimetrik gray Scale 3.1. Spesifikasi kolorimetrik yang tepat dari warna abu-abu standar dan erbedaan warna Gray Scale dihitung dengan rumus nilai kekromatikan Adams : Beda warna dalam satuan C.D. C.D. =40 [{0,23 'Vy}2 + { ' (Vx- Vy}2+ {0,4 ' (Vz - Vy}2]0,5dimana : Vx, Vy, Vztristimulus X, Y, dan Z. 3.2. Toleransi yang diperbolehkan untuk gray Scale yang dipergunakan sebagai standar kerja tercantum pada lajur terakhir Tabel I. 4. Cara penggunaan Gray Scale 4.1. Prinsip Hasil dari pengujian tahan lantur warna dinilai dengan membandingkan perbedaan warna dari contoh uji dan bahan tekstil asli terhadap perbedaan yang digambarkan oleh gray Scale. 4.2. Prosedur Sebagian dari bahan tekstil yang asli dan contoh yang telah diuji diletakan berdampingan pada bidang dan arah yang sama. 4.3. Daerah sekitarnya harus berwarna abu-abu yang merata dengan kecerahan yang sedikit lebih kecil dari kecerahan gray Scale yang paling tua. Bilamana perlu untuk mencegah pengaruh latar belakang pada kenampakan bahan tekstil, dipergunakan dua lapisan atau lebih bahan asli di bawah kedua contoh tersebut Permkaan bahaan diterangi dengan dengan cahaya yang mempunyai kuat penerangan 540 lux atau lebih. Cahaya arus diatuhkan pada permkaan yang membentuk sudut 45o dan arah pengamatan kira-kira tegak lurus pada bidang permukaan. Perbedaan visual antara contoh uji asli dan yang telah dibandingkan dengan perbedaan yang sesuai dengan kekontrasan antara contoh uji asli dan contoh yang telah diuji. Nilai 5 hanya diberikan apabila tidak ada perbedaan warna (shade and strength) antara contoh asli dan contoh yang telah diuji. 5. Dalam penggunaan gray Scale sifat perubahan warna bak dalam corak, ketuaan, kecerahan, atau kombinasinya tidak dinilai. Dasar evaluasi adalah keseluruhan perbedaan atau kekontrasan antara contoh uji asli dengan contoh uji yang telah diuji. Apabila dalam penilaian diinginkan untuk menilai sifat perubahan contoh uji istilah kualitatif yang sesuai dapat ditambahkan pada angka penilaian seperti pada tabel 10 – 3. Apabila ruangan yang tersedua untuk menuliskan istilah kualitatip terbatas misalnya seperti pada kartu contoh seperti pada kartu contoh, singkatan berikut ini dapat dipakai : 402 B = lebih biru L = lebih lemah H = lebih hijau Ku = lebih kuat M = lebih merah S = lebih seram K = lebih kuninh C = lebih cerah Spesifikasi kolorimetri yang tepat dari warna abu-abu standar dan perubahan warna pada Gray Scale, dapat dihitung dengan rumus nilai kokhromatikan Adam, dalam satuan C.D. (Color Difference). Tabel 11– 3 Penilaian Perubahan Warna pada Gray Scale Penilaian Arti 33 lebih merah 3 lebih merah lebih kuning 3 lebih merah lebih biru lebih suram 4-5 lebih merah Kekontrasan sesuai dengan tingkat 3 Gray Scale Kekontrasan sesuai dengan tingkat 3 Gray Scale Kekontrasan sesuai dengan tingkat 3 Gray Scale Kekontrasan sesuai dengan tingkat 3 Gray Scale Kekontrasan tengah-tengah antara tingkat ke 4 dan 5 Gray Scale.Perubahan hanya terjadi pada berkurangnya ketuaan warna Berkurangnya ketuaan warna tidak jelas tetapi warna menjadi lebih merah. Terjadi pengurangan ketuaan dan perubahan corak warna. Terjadi pengurangan ketuaan dan perubahan baik corak maupun kecerahan warna. Berkurangnya ketuaanya warna tidak jelas, tetapi warna menjadi sedikit merah. Beda warna dalam satuan, nilai 5 berarti tidak ada perubahan warna dan seterusnya sampai nilai 1 yang berarti perubahan warna sangat besar. 11.4.2. Staining Scale Pada staining scale penilaian penodaan pada kain putih didalam pengujian tahan luntur warna, dilakukan dengan membandingkan perbedaan warna dari kain putih yang dinodai dan yang tidak dinodai, terhadap perbedaan yang digambarkan oleh Staining Scale, dan dinyatakan juga dengan nilai kekhromatikan Adam seperti halnya pada Gray Scale, hanya besar perbedaan warnanya berbeda (Tabel 10 – 4) 403Nilai tahan luntur contoh uji, adalah Angka Gray Scale yang sesuai dengan kekontrasan antara contoh uji asli dan contoh yang telah diuji. Kondisi penilaian dengan Staining Scale adalah sama denga Gray Scale, hanya disini dibandingkan sepotong kain putih yang tidak dinodai dengan yang telah dinodai. Nilai tahan luntur contoh uji, adalah angka Staining Scale yang sesuai dengan kekontrasan antara potongan kain putih asli dan yang telah diuji. Nilai 5 hanya diberikan apabila ada perbedaan wartna antara kain putih asli dengan yang telah diuji. Hasil evaluasi tahan luntur warna terhadap angka-angka Gray Scale atau Staining Scale adalah sebagai berikut : Tabel 11- 4 Penilaian Perubahan Warna pada Staining Scale Nilai tahan luntur warnaPerbedaan warna (dalam satuan C. D.) Toleransi untuk standar kerja (dalam satuan C. D.) 54 - 5 43 - 4 32 - 3 21 - 2 102,04,05,68,011,316,022,632,00,0r 0,3 r0,3r0,4r0,5r0,7r1,0r1,5r2,0Tabel 11– 5 Evaluasi Tahan Luntur WarnaNilai tahan luntur warna Evaluasi tahan luntur warna 54 - 5 43 - 4 32 - 3 Baik sekali BaikBaikCukup baik CukupKurang40421 - 2 1KurangJelekJelekTabel 11– 6 Penilaian Arti Penilaian Tahan Luntur Warna Nilai tahan luntur warnaPenilaian A r t i 33 – M 3 – L, K 3 – L, B, S 4 – 5 M Kekontrasan Sesuai Dengan Tingkat 3 Gray Scale Kekontrasan Sesuai Dengan Tingkat 3 Gray Scale Kekontrasan Sesuai Dengan Tingkat 3 Gray Scale Kekontrasan Sesuai Dengan Tingkat 3 Gray Scale Kekontrasan Sesuai Dengan Tingkat 4 dan 5 Gray Scale Perubahan hanya pada berkurangnya ketuaan warna. Berkurangnya ketuaan warna tidak jelas tetapi warna menjadi lebih merah. Terjadi pengurangan ketuaan dan perubahan corak warna. Terjadi pengurangan ketuaan perubahan baik corak maupun kecerahan warna. Berkurangnya ketuaan warna tidak jelas, tetapi warna menjadi sedikit lebih merah. Dalam menggunakan Gray Scale sifat perubahan warna baik dalam corak, kecerahan, ketuaan, atau kombinasinya tidak dinilai. Dasar evaluasinya adalah keseluruhan perbedaan atau kekontrasan antara contoh uji asli dengan contoh yang telah diuji. Apabila dalam penilaian diinginkan untuk menilai sifat perubahan contoh uji, dapat disatukan keterangan-keterangan seperti : lebih biru (B), lebih hijau (H), lebih kuning (K), lebih lemah (L), lebih kuat (Ku), lebih suram (S), dan lebih cerah (C). Beberapa contoh penelitian cara ini dapat dilihat pada tabel 10 – 6. 11.4.3. Tahan Luntur Warna Terhadap Pencucian (SII.0115-75) 1. Ruang lingkup Cara pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan tahan luntur warna terhadap pencucian yang berulang-ulang. Berkurangnya warna dan pengaruh gosokan yang dihasilkan oleh larutan dan/atau gosokan dari 5 kali pencucian tangan atau pencucian dengan mesin yang mengandung chlor dalam rumah tangga, hampir sama dengan satu kali pengujian selama 45 menit.4052. Cara persiapan contoh uji Jika contoh uji berupa kain maka diambil dengan ukuran 5 x 10 cm kemudian diletakan diantara kedua kain putih. Kemudian dijahit pada salah satu sisi yang pendek. Jika contoh uji berupa benang maka hendaknya dirajut lebih dahulu atau boleh juga dibentuk suatu lapian dengan menjajarkan kearah panjangnya dan kemudian diletakan diantara kedua lebar kain putih dan dijahit pada salah satu sisi yang pendek. 3. Cara Uji Prinsip pengujian Contoh uji dicuci pada kondisi suhu, alkalinitas, pemutihan yang sesuai dan gosokan-gosokan sedemikian, sehingga berkurangnya warna yang dikehendaki didapat dalam waku singkat. Gosokan diperoleh dengan lemparan, geseran, dan tekanan, bersama-sama dengan digunakannya perbandingan larutan yang rendah, dan sejumlah kelereng baja yang sesuai. Pereaksi, peralatan dan bahan-bahan Pereaksi Natrium hipochlorit Natrium Metasilikat larutan asam asetat 28% Sabun dengan syarat sebagai berikut : (1). Mengandung air dan zat – zat yang menguap pada 105oc maksimum 10% (2). Jumlah alkali bebas, zat-zat ayang tak larut dalam alkohol dan natrium chlorida maksimum ...............................................................................6 % (3). Alkali bebas sebagai NaOH maksimum .............................................0,2% (4). Zat terlarut dalam air maksimum ........................................................1,0% (5). Titer asam lemak minimum ................................................................390C(6). Kadar sabun non hidrat minimum ........................................................85% Peralatan3.2.1.1. Launderometer atau alat yang ejenis untuk memutarkan bejana yang tertutup di dalam pemanas air yang suhunya dapat dikendalikan secara termosetik dengan kecepatan putaran 42 putaran permenit. Alat ini dilengkapi dengan bejana-bejana dan kelereng-kelereng dari baja tahan karat. 3.2.1.2. Seterika listrik, lebih baik dengan berat 2,25-2,27 kg dengan pemanas 1000 watt 3.2.1.3. Gray Scale dan Staining Scale Bahan-bahan2 helai kain putih masing – masing berukuran 5 x 10 cm dimana yang sehelai sejenis dengan contoh uji sedang yang sehelai lagi dar serat menurut pasangan seperti berikut ini: 406Bila yang sehelai : Maka helai yang kedua: Kapas wol Wol Kapas Sutera Kapas Linen Wol Viscose Rayon Wol Asetat Viscose Rayon Poliamida Wol atau Viscose Rayon Poliester Wol atau Kapas Poliakrilat Wol atau Kapas Catatan : Yang dimaksud dengan kain putih tersebut di atas ialah kain grey yang diputihkan. Cara Uji Cara uji ada suhu 400C. Kedalam bejana dimasukkan 200 ml larutan yang mengandung 0,5% volume sabun dan 10 buah kelereng baja tahan karat, ditutup rapat, dipanasi, lebih dulu sampai 400C. Letakkan bejana tersebut pada tempatnya dengan penutup menghadap keluar. Pemasangan bejana diatur sedemikian rupa sehingga tiap sisi terdiri dari sejumlah bejana yang sama. Mesin dijalankan selama palin sedikit 2 menit untuk pemanasan pendahuluan. Mesin dihentikan dengan benjana tegak lurus keatas, tutup bejana dibuka, masukkan contoh uji yang telah diremas – remas kedalam larutan, kemudian ditutup kembali. Launderometer dijalankan selama 45 menit. Mesin dihentikan, bejana – bejana diambil dan isinya dikeluarkan; masing – masing contoh uji dicuci dua kali didalam gelas piala dengan 100ml air pada suhu 400C, selam masing- masing 1 menit dengan mengadukkan atau diperas dengan tangan. Kemudian diasamkan dalam 100 ml larutan asam asetat 0,014% ( 0,05ml asam asetat 28%/100 ml air ), selama 1 menit pada suhu 270C.Cuci lagi didalam 100ml air pada suhu 270C selama satu menit. Akhirnya bahan diperas dengan hidroekstraktor atau mangel. Contoh uji dikeringkan dengan jalan menyetrika pada suhu: 1350C - 1500C.Cara pengujian pada suhu 710CContoh uji diuji seperti pada cara pengujian pada suhu 400C (V.A.) kecuali suhu pengujian 710C dengan 50 ml larutan yang mengandung 0,2% volume natrium-meta-silikat, 0,015% volume chlor aktip dan menggunakan 100 buah kelereng baja tahan karat. 4. Cara evaluasi hasil uji Cara pengujian pada suhu 400C dimaksudkan untuk mengevaluasi tahan luntur warna kain yang diharapkan tahan terhadap pencucian dengan tangan pada suhu rendah berulang – ulang. Contoh uji yang dikerjakan 407dengan cara ini akan menunjukkan perubahan warna dan penodaan sesuai dengan yang dihasilkan oleh 5 kali pencucian dengan tangan pada suhu 400C. Cara pengujian pada suhu 710C dimaksudkan untuk mengevaluasi tahan luntur warna kain yang dapat dicuci dengan mesin dengan penambahan chlor aktip. Contoh uji yang dikerjakan dengan cara ini akan menunjukkan perubahan warna yang sesuai dengan yang dihasilkan oleh 5 kali pencucian secara komersil pada suhu 710C dengan penambahan 1,0 liter. chlor aktip 1% tiap 45,4 kg bahan (resep pencucian bahan putih) atau oleh 5 kali pencucian dengan mesin dalam rumah tangga pada suhu 600 - 660C yang mengandung 1,42g chlor aktip 5% per 3,8 ltr untuk setiap 3,6 kg bahan. Evaluasi perubahan warna Evaluasi dilakukan dengan membandingkan contoh uji terhadap Gray Scale.Nilai 5 -- tak ada perubahan warna seperti yang ditunjukkan tingkat ke 5 dalam Gray Scale Nilai 4 -- perubahan warna sesuai dengan tingkat ke 4 dalam Gray ScaleNilai 3 -- perubahan warna sesuai dengan tingkat ke 3 dalam Gray ScaleNilai 2 -- perubahan warna sesuai dengan tingkat ke 2 dalam Gray ScaleNilai 1 -- perubahan warna sesuai dengan tingkat ke 1 dalam Gray Scale Evaluasi penodaan warna Evaluasi dilakukan dengan membandingkan penodaan warna pada kain putih terhadap Staining Scale. Nilai 5 -- tak ada penodaan seperti yang ditunjukkan oleh tingkat ke 5 dalam Staining Scale. Nilai 4 -- penodaan ekivalen dengan tingkat ke 4 dalam Staining Scale. Nilai 3 -- penodaan ekivalen dengan tingkat ke 3 dalam Staining Scale. Nilai 2 -- penodaan ekivalen dengan tingkat ke 2 dalam Staining Scale. Nilai 1 -- penodaan ekivalen dengan tingkat ke 1 dalam Staining Scale. 11.4.4. Cara Uji Tahan Luntur Warna Terhadap Keringat (SII.0117 – 75)1. Ruang lingkup Cara uji ini meliputi cara uji tahan luntur warna dari egala macam dan bentuk bahan tekstil berwarna terhadap keringat 2. Cara persiapan contoh uji Contoh uji dipotong dengan ukuran 6 x 6 cm dan dijahit diantara sepasang kain putih dengan ukuran yang sama. Next >