< Previous TEKNOLOGI LAS KAPAL 459 (a) Pancaran radiasiSpesimen Kerusakan (Rongga)(b) Daya pancar radiasi(c) Kepadatan pancaran(d) Film sinar XRadiasi (1) Radiografi filmSumber radiasi(2) Fluorografi(3) Fluroskopi(Sumber radiasi adalah sinar X atau sinar gamma)KasetPlat floresenKamar gelapKameraPlat floresenPengamatan makroskopikSpesimenFilm sinar XSpesimenSpesimenSumber radiasiSumber radiasiTitik fokusSumber radiasiDiafragmaAlat ukur penetrasiAlat ukur kontrasFilm sinar XLambang yang mewakili panjang efektif porsi targetAlat ukur penetrasiAlat ukur penetrasiAlat ukur kontrasLambang yang mewakili panjang efektif porsi target Gambar V.15 Klasifikasi uji radiografi menurut metode pendeteksian radiasi Gambar V.16 Contoh susunan uji radiografi Gambar V.14 Prinsip kerja uji radiografi TEKNOLOGI LAS KAPAL 460 2.1. Pembacaan hasil uji radiografi Gambar V.17 Pembacaan hasil uji radiografi Tahapan yang perlu dilakukan dan hal-hal penting yang harus diperhatikan meliputi : 1. Memeriksa penetrameter yang digunakan Gambar V.18 X-Ray film hasil las (1) Periksalah apakah penentuan jenis penetrameter sudah sesuai untuk ketebalan las bidang yang ditest . Periksa apakah penetrameter yang digunakan untuk test itu sudah sesuai dengan kondisi/syarat seperti ditunjukkan tabel V.7. TEKNOLOGI LAS KAPAL 461 Tabel V.7. Jenis penetrameter dan penerapannya pada ketebalan las Jenis Rentang ketebalan las yang bisa digunakan Identifikasi jenis penetrameter F02 F 02 20 / kurang 30 / kurang F 04 10 ~ 40 15 ~ 60 F 08 20 ~ 80 30 ~ 130 F 16 40 ~ 160 60 ~ 300 F 32 80 ~ 320 130 ~ 500 (2) Periksalah apakah penetrameter diatur dengan benar. a. Apakah 2 alat ukuran meter akan digunakan? b. Apakah meteran-meteran tersebut di letakkan di dekat kedua ujung film ? c. Apakah meteran-meteran tersebut diletakan pada sisi sumber radiasi bahan yang ditest dan di kedua sisi las yang membujur? d. Apakah garis-garis yang bagus dari meteran-meteran tersebut terletak diluar atau tidak? (3) Periksalah apakah sensitivitas penetrameter yang didapat dari nomor garis-garis meter yang diidentifikasi pada film sinar-X kualitas gambar yang diminta sudah memuaskan . a. Periksalah jumlah garis-garis penetrameter yang diperoleh dari pengamatan visual pada sinar-X (ada 2 meteran periksalah nomer-nomer kedua meteran tsb) b. Tentukan jumlah garis dengan mengambil jumlah garis yang lebih sedikit diantara dua garis penetrameter yang dinyatakan dengan pengamatan visual. c. Periksalah apakah jumlah yang dimaksud pada b memenuhi nilai sesuai yang ditujukan dalam tabel V.8. TEKNOLOGI LAS KAPAL Tabel V.8 Jumlah garis yang ditunjukkan penetrameter Tebal las (mm) (Kelas umum) Tipe dari parameter F02 F04 F08 F16 F32 Dibawah 6.25 7 6.25 s/d kurang dari 8.0 6 8.0 s/d kurang dari 10.0 5 10.0 s/d kurang dari 12.5 4 7 12.5 s/d kurang dari 16.0 3 6 16.0 s/d kurang dari20.0 2 5 20.0 s/d kurang dari 25.0 1 4 7 25.0 s/d kurang dari 32.0 3 6 32.0 s/d kurang dari40.0 2 5 40.0 s/d kurang dari 50.0 1 4 7 50.0 s/d kurang dari 62.5 3 6 62.5 s/d kurang dari 80.0 2 5 80.0 s/d kurang dari 100 1 4 7 100 s/d kurang dari 125 3 6 125 s/d kurang dari 160 2 5 160 s/d kurang dari 200 1 4 200 s/d kurang dari 250 3 250 s/d kurang dari 320 2 Minimal 320 1 2. Mengukur kepekatan bagian test fotografi. (1) Ukurlah kepekaan maksimum film (saat ini, jangan mengukur kepekatan takik atau cacat-cacat lainnya) (2) Ukurlah kepekaan minimum pada film (jangan mengukur kepekatan cacat-cacatnya) (3) Periksalah apakah pengukuran kepekatan maksimum dan minimum tadi sesuai dengan yang ditunjukan di tabel V.9 untuk tiap-tiap ketebalan las. TEKNOLOGI LAS KAPAL Tabel V.9 Ketebalan las dan batasan kepekaan fotografi Ketebalan las (mm) Kepekatan fotografi 50 atau kurang 1.0 s/d 3.5 Diatas 50 sampai 100 inci 1.5 s/d 3.5 Diatas 100 2.0 s/d 3.5 3. Mengecek kepekatan perbedaan kontrasmeter (1) Periksalah apakah kontrasmeternya sudah cocok dengan ketebalan logam dasar dan ketebalan las(Ketebalan bagian yang di test) a. Ukurlah kekuatan lasnya dan kemudian periksalah apakah nilai pengukurannya sudah berada diantara ketebalan maksimum dan minimum dari kontrasmeternya yang digunakan. b. Bilamana ketebalan las itu didapat dari tabel tanpa ukuran yang sebenarnya, maka kontrasmeter type I akan bisa digunakan jika lasnya punya kekuatan pada sisi atau kontrasmeter type II bisa digunakan jika kekuatan lasnya berada di dua sisi. Contrast meterKontras Gambar V.19 Kontrasmeter TEKNOLOGI LAS KAPAL Tabel V.10 Tipe kontrasmeter yang dapat dipakai Tipe Bila ketebalan las dan logam dasar tidak terukur dengan tepat Tipe Bila ketebalan las dan logam betul – betul terukur dengan terpat I Tida dada kekuatan atau tidak ada kekuatan pada satu sisinya I Perbedaan antara ketebalan logam dasar dan ketebalan las berada di bawah 3.0 mm II Ada kekuatan di kedua sisinya II Bila perbedaan antara ketebalan logam dasar dan ketebalan las adalah 3.0 – 5.0 (2) Periksa bagian yang manakah dari kontras meter yang akan diukur kepekaannya. a) Kontras meter harus diukur kepekaannya pada dua bagian dimana langkah yang paling mendekati nilai ketebalan diperoleh dengan mengurangkan ketebalan material dasar dari ketebalan material las. Contoh: Bila tebal las adalah 13,8 mm dan tebal logam dasar adalah 10,0 mm, karena bedanya adalah 3,8 mm, maka kontras meter yang harus digunakan adalah type II dan kepekatan dari dua bagian tersebut adalah 3,0 mm dan 4,0 mm harus diukur. Ketebalan logam dasar 10.0mmKetebalan las 13.8mmTebal las - tebal logam dasar = 3.8mmBagian yang akan diukur kepekaannyaKontras meter tipe II(mm) Gambar V.20 Kontrasmeter Tipe II TEKNOLOGI LAS KAPAL 465 b) Bila tebal las diperoleh dari tabel tanpa pengukuran yang benar, maka kepekatan 2,0 mm dan 3,0 mm pada bagian kontrasmeter harus diukur jika kekuatan lasnya ada pada salah satu sisi. (3) Ukurlah kepekatan pada dua bagian kontras meter yang teridentifikasi dan hitunglah perbedaannya. Tabel V.11 Perbedaan kepekatan kontrasmeter Ketebalan las (mm) Maksimal 3.0 3.0 < atau <6.0 6.0 < atau < 10.0 10.0 < atau <15.0 15.0 < atau < 20.0 Perbedaan kepekatan Kelas umum 0.45 0.30 0.20 0.13 0.10 Kelas khusus 0.60 0.40 0.25 0.17 0.13 (4) Periksalah jika perbedaan kepekatan yang didapat tidak kurang dari 80% dari nilai tertentu pada ketebalan las tersebut. 4. Menentukan apakah radiographnya bagus/tidak (1) Catatlah hasil-hasil pemeriksaan diatas pada tabel V.12. (2) Jika semua catatan tersebut lolos/berhasil,maka radiographnya bisa digunakan untuk mengelas. Jika ada yang tidak layak/tidak lolos,maka tidak boleh diadakan pengetesan. Tabel V.12 Lembar pemeriksaan persyaratan radiografi Bagian pemeriksaan Keputusan1 Penetrameter Penentuan jenis penetrameter Pengaturan penetrameter Jumlah garis yang teridentifikasi pada penetrameter 2 Kepekatan fotografi dari bagian yang dilas Rentang kepekatan maksimum dan minimum 3 Perbedaan kepekatan dari kontras meter Penetuan jenis kontras meter Perbedaan kepekatan dari kontras meter TEKNOLOGI LAS KAPAL 466 5. Pemeriksaan keberadaan dan jenis cacat pengelasan Radiograph menunjukkan beberapa cela/cacat dalam pengelasan. Keputusan akan adanya cacat dan jenis cacat pengelasan diambil dengan mempelajari radiograph yang diambil,yang mengacu pada radiograph yang diberikan. a. Lubang cacing b. Terak yang terperangkapc. Pelebaran yang burukd. Penembusan yang buruke. Retakf. Retak memanjangg. Retak geser Gambar V.21 Macam-macam cacat las 467 6. Mengkonfirmasi syarat-syarat radiograf Kualitas gambar pada radiograf harus cukup bagus untuk menunjukkan kondisi pengelasan dengan jelas. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan radiograf untuk pemeriksaan cacat/kerusakan pada hasil pengelasan, beberapa hal harus diperiksa antara lain diameter garis penetrameter, kepekatan fotografik dan perbedaan kepekatan kontrasmeter. 7. Sensitifitas/kepekaan penetrameter. Pada radiograf yang diambil, sensitivitas penetrameter harus kurang dari nilai yang diberikan pada tabel V.13. Sensitivitas penetrameter Diameter garis penetrameter terbaik yang diakui dalam bagian pengujian Ketebalan las (mm)X 100%= Tabel V.13 Sensitivitas penetrameter Kualitas gambar Ketebalan las (mm) Sensitivitas penetramer % Kelas umum -- 2.0 atau kurang Kelas khusus Maksimal 100 1.5 atau kurang Lebih dari 100 1.3 atau kurang Bagaimanapun juga, sensitivitas penetrameter akan cukup bagus jika sebuah garis dengan diameter 0,1 mm dapat dikenali untuk ketebalan las maksimal 5 mm di kelas biasa dan 6,6 mm di kelas khusus TEKNOLOGI LAS KAPAL 468 1. Tujuan pengujian dan pemeriksaan adalah untuk menjamin kualitas dan memberikan kepercayaan terhadap konstruksi yang dilas. 2. Pengujian dan pemeriksaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok sesuai dengan pengujian dan pemeriksaan dilakukan yaitu Pengujian/pemeriksaan yang dilakukan sebelum pengelasan Pengujian/pemeriksaan yang dilakukan selama proses pengelasan Pengujian/pemeriksaan yang dilakukan setelah proses pengelasan 3. Uji tarik dilaksanakan untuk menentukan kekuatan tarik, titik mulur (kekuatan lentur) las, pemanjangan dan pengurangan material las. 4. Uji lengkung dilaksanakan untuk memeriksa pipa saluran dan keutuhan mekanis dari material las. 5. Uji hentakan dilaksanakan untuk menentukan kekuatan material las. 6. Kekerasan material logam merupakan faktor penting dalam menentukan sifat-sifat mekanis dari material. Kekerasan maksimal pada daerah las yang diukur dengan uji kekerasan digunakan sebagai dasar penentuan kondisi-kondisi sebelum dan sesudah pemanasan yang akan dilakukan untuk mencegah retakan hasil pengelasan. 7. Sasaran uji visual meliputi : Sebelum dan selama dilakukannya pengelasan adalah jenis dan bentuk material, bentuk sambungan, dan pemanasan sebelum pengelasan, pemanasan setelah pengelasan serta temperatur antar-lapisan. Setelah pengelasan adalah ketepatan ukuran hasil pengelasan, selain itu juga penguatan, panjang kaki, tampilan rigi-rigi, penembusan, perlakuan terhadap lubang-lubang dan kerusakan pada bagian luar. RANGKUMAN Next >