< Previous TEKNOLOGI LAS KAPAL 469 8. Ada dua metode magnetisasi pada daerah pengelasan, yaitu "metode yoke", menggunakan elektromagnet dan "metode prod", menggunakan elektrode pada spesimen agar arus listrik dapat mengalir di dalam spesimen. 9. Pada umumnya uji zat penetran dilakukan secara manual, sehingga dapat tidaknya kerusakan itu berhasil dideteksi sangat bergantung pada ketrampilan penguji. Jika dilaksanakan oleh seorang penguji yang kurang berpengalaman, maka keberhasilan uji zat penetran bisa bervariasi. 10. Sumber-sumber radiasi sangat berbahaya dan membahayakan apabila tidak ditangani sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, ketika melakukan uji radiografi, setiap peralatan harus dijaga agar menerima paparan radiasi seminimal mungkin bukan hanya oleh mereka yang menangani sumber radiasi melainkan juga oleh siapa saja yang berada di dekat tempat uji radiografi TEKNOLOGI LAS KAPAL 470 BAB VI BAHAYA-BAHAYA DALAM PELAKSANAAN PENGELASAN DAN PENCEGAHANNYA Karena menggunakan sumber energi panas dan nyala api gas bertemperatur tinggi, pengelasan bisa menimbulkan berbagai macam bahaya yang berkaitan dengan alat-alat dan lingkungan kerja di sekelilingnya. Bahaya-bahaya itu meliputi kejutan listrik selama pelaksanaan pengelasan dengan mesin las busur listrik, ledakan karena adanya kebocoran pada gas-gas yang mudah terbakar seperti gas asetilin, cedera pada mata akibat penyinaran, silau nyala api gas, cedera karena asap dan gas yang dihasilkan selama proses pengelasan, kebakaran, ledakan dan luka bakar akibat percikan terak pengelasan serta ledakan tabung asetilin, oksigen, gas CO2 dan gas argon. Oleh karena itu, juru las tidak hanya harus mengetahui teknik pengelasan tetapi harus mengetahui masalah-masalah yang berpotensi bisa terjadi. VI.1 BAHAYA LISTRIK DAN PENCEGAHANNYA Gagang elektrode(a) Jalur arus listrik ketika operator menyentuh elektrode(b) Arus listrik ekuivalenElektrodeLogamindukMesin lasbusur listrik Gambar VI.1 Jalur arus listrik ketika operator menyentuh elektrode las dan rangkaian listrik ekuivalen VI.1.1. Bahaya Kejutan listrik selama Pengelasan dengan Busur Listrik Jika operator mesin las busur listrik AC secara kebetulan menyentuh batang las pada sisi arus keluar (sisi sekunder), kabel gagang elektrode atau kabel pada sisi logam dasar, dan terkena kejutan listrik seperti terlihat pada Gb. V.1, maka arus listrik yang menjalari tubuh operator dapat dihitung dengan rumus. TEKNOLOGI LAS KAPAL 471 Untuk mesin las busur listrik AC, sisi arus masuk (sisi pertama) sesuai dengan tegangan 200-220V satu fase, sedangkan arus keluar sesuai dengan tegangan 65-95V tanpa beban. Menurut hukum Ohm: Di mana, I : Arus yang mengalir ke dalam tubuh operator E : Tegangan (V) tanpa beban dari mesin las busur listrik; sekitar 80V untuk mesin las nilai arus keluar 300A R1 : Tahanan hubungan arus antara tangan dengan gagang elektrode atau batang las (W) R2 : Tahanan arus pada tubuh manusia (W) R3 : Tahanan hubungan arus antara kaki dan bumi (W) Walaupun demikian, tahanan arus R1, R2 dan R3 bergantung pada situasi. Misalnya, tahanan arus listrik pada tubuh R2 dibagi menjadi tahanan pada kulit dan tahanan pada tubuh manusia. Tahanan arus listrik pada kulit, dengan kulit yang kering dan keras, kira-kira 10000W. Namun demikian, jika kulit itu berkeringat, maka nilainya berkurang setengahnya dan jika kulit itu basah, maka nilainya turun drastis menjadi 1/25. Secara umum, sesuai dengan situasinya, tahanannya adalah sekitar 500W. Dengan demikian: (a) Jika kulit operator kering dan ia mengenakan sarung tangan pelindung serta sepatu pengaman, maka tahanannya dihitung sebagai berikut: R1 = 20.000 W R2 = 500~1.000 W R3 = 30.000 W I = Kurang lebih 1,6 A. Arus listrik dianggap tidak berbahaya bagi tubuh manusia. (b) Jika tubuh manusia berkeringat, I = kurang lebih 17,1mA, yang bisa menimbulkan bahaya bagi nyawa manusia. Walaupun demikian, otot-otot dan urat syaraf yang dialiri arus listrik dapat dianalisis tetapi tidak dapat dipindahkan, sehingga operator tidak dapat melepaskan batang las yang disentuhnya. TEKNOLOGI LAS KAPAL 472 (c) Jika operator menyentuh batang las dengan tangan telanjang tanpa mengenakan kaus tangan pelindung atau jika plat bajanya basah, maka dalam kondisi terburuk R1 = 0, R3 = 0 dan R2 = 500W, I meningkat menjadi 160mA, yang dapat menimbulkan risiko kematian karena berhentinya detak jantung. Keadaan ketika terjadi kejutan listrik bergantung pada: 1. Nilai arus listrik yang mengalir ke dalam tubuh manusia 2. Jalur arus listrik yang mengalir ke dalam tubuh manusia dan 3. Jenis-jenis sumber tenaga listrik (AC atau DC) Akibat-akibatnya terhadap nilai-nilai arus listrik tertentu dapat dilihat pada Tabel VI.1. Tabel VI.1 Nilai arus listrik di dalam tubuh manusia dan tingkat kejutan listriknya Jalur arus listrik dalam satu detik Reaksi tubuh manusia dan akibatnya 1mA Jalur arus ke seluruh tubuh terasa (arus minimum yang dapat diserap) 5mA Arus maksimum melalui tangan atau kaki yang dapat ditoleransi (arus maksimum yang dapat ditoleransi) 10mA-20mA Batas arus yang dapat dilakukan oleh manusia untuk melepaskan diri (arus pelepasan) 50mA Cedera, pingsan, kelelahan, rangsangan jantung dan sistem pernapasan 100mA-3A Serangan jantung 6A ke bawah Penyempitan pembuluh darah jantung berkelanjutan, berhentinya pernapasan sementara dan luka bakar (Wanita dan anak-anak: 2/3 dan 1/2 dari nilai masing-masing) TEKNOLOGI LAS KAPAL 473 VI.1.2. Sebab-Sebab Utama Kejutan Listrik selama Pengelasan dengan Busur Listrik Sebab-sebab utama terjadinya kejutan listrik adalah sebagai berikut: 1. Karena perlu menyalakan kembali dan menjaga kestabilan busur las, maka tegangan listrik AC pada mesin las busur listrik harus dijaga agar tetap tinggi. 2. Isolasi yang tidak efektif karena adanya kerusakan pada pembungkus kabel las. 3. Isolasi yang tidak efektif dari mesin las busur listrik dan terbukanya bidang pengisian pada terminal penghubung kabel mesin las. 4. Isolasi yang tidak efektif pada gagang batang las. 5. Pengelasan busur listrik pada lokasi dikelilingi oleh material konduksi seperti bejana tekan atau struktur dasar ganda dari kapal. VI.1.3. Cara-Cara Mencegah Bahaya Kejutan Listrik selama Pengelasan dengan Busur Listrik (a) Cara-cara untuk mencegah arus listrik mengalir ke seluruh tubuh manusia adalah :. 1. Pakaian kerja harus kering dan tidak boleh basah oleh keringat atau air. 2. Sarung tangan harus terbuat dari kulit, kering dan tanpa lubang pada ujung jari. 3. Harus memakai sepatu karet yang seluruhnya terisolasi. 4. Mesin las busur listrik AC harus memiliki alat penurun tegangan otomatis atau mesin las busur listrik DC tegangannya harus relatif rendah, sekitar 60V. (b) Memastikan tidak adanya kebocoran arus listrik. 1. Mesin-mesin las busur listrik itu sendiri, meja kerja las dan lembar kerja yang akan dilas harus benar-benar “membumi”. TEKNOLOGI LAS KAPAL 474 2. Jika pembungkus kabel-kabel input atau output sobek dan kawatnya terbuka, maka tutuplah dengan pita isolasi atau ganti seluruh kabelnya. 3. Isolasi terminal-terminal kabel pada sisi input/output, kabel pada gagang elektrode dan sisi gagang elektrode, dan hubungan pada konektor kabel harus sempurna. 4. Hubungan kabel-kabel yang ada di meja kerja las, lembar kerja yang akan dilas dan logam dasar dengan benar menggunakan penjepit-penjepit khusus. 5. Ketika meninggalkan bengkel pengelasan untuk beristirahat, pastikan bahwa batang elektrode las telah dilepaskan dari gagang elektrode(holder) . Penting juga diperhatikan agar mematikan tombol mesin las busur listrik dan tombol sumber tenaga listrik terdekat serta tombol pemutus rangkaian listrik pada panel listrik. Alat pemutus rangkaian listrik dengan alat penyumbat kebocoran juga harus dipasang. Juru Las diwajibkan untuk memasang alat penurun tegangan listrik otomatis apabila menggunakan mesin busur listrik AC pada ketinggian melebihi dua meter untuk konstruksi rangka besi atau lokasi-lokasi sempit yang dikelilingi oleh bahan-bahan konduktif seperti misalnya bagian bawah kapal atau bejana tekan. Sabuk pengaman juga harus dikenakan untuk kerja las di tempat-tempat tinggi. Sebelum memulai kerja las, alat pelindung keselamatan kerja dan alat penurun tegangan listrik otomatis harus diverifikasi oleh pengawas agar dapat bekerja secara normal. Apabila seorang pekerja mengalami kejutan listrik, maka matikanlah sumber tenaga listrik sesegera mungin dan panggillah dokter atau ambulan. Jangan pernah mencoba mengangkat korban, karena Anda pun dapat terkena kejutan listrik. Apabila pernapasan dan denyut jantungnya telah terhenti, harus dilakukan pernapasan buatan atau pijat jantung sebelum dokter atau ambulan datang, sehingga para pekerja harus mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan terkena kejutan listrik. Gb. VI.2 memperlihatkan contoh-contoh persiapan pelaksanaan pengelasan las busur listrik. 475 Gagang elektrodeAlat pemutus rangkaian Item standar JIS utk ruang terbuka.Nomor item sesuai dgn arus listrik las yg digunakan.Ruang terbuka utk pengkabelan (MCCB) dan alat penutup kebocoran (ELB) harus dipasang.Alat ini harus ditaruh sedekat mungkin Harus dibuatkan kabel pentanahan klas IIIPengkabelanprimerPemasangan alat penurun tegangan otomatisMesin lasbusur listrikHarus dibuatkan kabel pentanahan klas IITerminal SekunderPengkabelan sampingsekunderSambungan penghubungdgn bagian belakangAlat penyambung kabelItem yg akan dilas Sambungan hrs diikat kuat-kuat.Isolasi hrs sempurna. Item yg akan dilas juga hrs ditanahkan dgn metode kelas III. Kabel utk kerja las hrs digunakan.Ruang penampang-lintang konduktor hrs cukup utk dimasuki arus listrik.Pemotongan kabel tidak boleh rusak. Sekrup-sekrup harus ditancapkan dengan benar.Harus dilekatkan sebuah alat untuk mencegah pengenduran sekrup.Ruang pengisian terbuka hrs benar-benar tertutup pita isolasi. Pasanglah di tempat kering, jauh dari air dan Jgn gunakan kabel lasGambar VI.2 Contoh hubungan listrik yang aman untuk las busur listrik VI.2 BAHAYA-BAHAYA SINAR BUSUR LAS DAN NYALA API GAS SERTA PENCEGAHANNYA VI.2.1. Akibat Sinar-Sinar Berbahaya Temperatur busur las sama tingginya dengan temperatur permukaan matahari, kira-kira 5000 - 60000 C, sedangkan temperatur TEKNOLOGI LAS KAPAL 476 nyala api gas asetilin adalah kira-kira 31000 C. Kedua-duanya menimbulkan radiasi sinar yang kuat sehingga berbahaya bagi mata. Sinar-sinar tersebut meliputi, sinar-sinar yang kasat mata, juga sinar ultraviolet (gelombang elektromagnetik) dan sinar inframerah (thermal) yang tidak kasat mata. Sinar yang ada pada las busur listrik kebanyakan adalah sinar ultraviolet, sedangkan nyala api las memancarkan sinar infrared. Sinar ultraviolet dan sinar infrared menimbulkan kerusakan pada mata. Seperti terlihat pada Tabel VI.2. Terutama, kulit yang terkenar sinar ultraviolet dapat terbakar seperti terbakar sinar matahari. Tabel VI.2 Contoh hubungan listrik yang aman untuk las busur listrik Sinar yang berbahaya Keadaan penetrasi ke dalam mata Kerusakan pada mata Sinar ulfraviolet KorneaRetina200~380nmLensa Kristalin Kornea dan lensa kristalin menyerap sebagian besar sinar, menyebabkan optamilitus. Sinar kasat mata 380~700nm Semua sinar yang kasat mata masuk melalui kornea dan lensa kristalin dan sampai ke retina seperti apa adanya. Karena itu, paparan yang berlebihan terhadap sinar (sorotan) yang kasat mata dapat menyebabkan kelelahan mata yang parah, menyebabkan meningkatnya efisiensi kerusakan pada retina. Sinar infrared 700~1400nm Sinar infrared tidak menimbulkan akibat yang akut. Karena itu, paparan (sinar infrared) dalam jangka panjang sangat berbahaya. Karena itu, dapat menyebabkan kerusakan pada retina dan berbagai gangguan fungsi visual, termasuk katarak, amblyopia dan sulit menyesuaikan diri. TEKNOLOGI LAS KAPAL 477 VI.2.2. Alat-alat Pelindung dari Sinar yang Berbahaya Alat-alat berikut ini dianjurkan untuk melindungi diri dari sinar busur las dan sinar termal (panas) nyala api gas. 1. Kaus tangan atau masker pelindung wajah sejenis helm dengan plat-plat baja anti-cahaya dilengkapi dengan jumlah penyaring yang cukup memadai serta kacamata pelindung digunakan ketika mengerjakan las busur listrik atau las gas. Lihat Gb.VI.3. Jenis alat pelindungtanganJenis alat pelindunghelm Gambar VI.3 Masker pelindung wajah 2. Untuk melindungi lingkungan pekerja dari sinar-sinar yang berbahaya tersebut, perlu digunakan layar pelindung cahaya. Peralatan tetap yg dpt disesuaikan secara vertikalGagang geseranRujiLayarPemberitahuanGorden Gambar VI.4. Contoh-contoh alat pelindung sinar 3. Pekerja las harus memakai pakaian kerja lengan panjang dan menutupi leher dengan handuk sehingga kulit terlindung dari paparan sinar busur las. Next >