< Previous TEKNOLOGI LAS KAPAL 280 6. Pengelasan ketiga dan lainnya Seperti pada pengelasan kedua, pengelasan ketiga dan seterusnya juga merupakan tahap pengisian, perhatikan hal-hal berikut : (1) Atur arus pengelasan pada 165 A. (2) Pindahkan elektroda dari tepi ke tepi seperti yang ditunjukkan disamping sambil mengelas. (3) Laslah alur yang terakhir supaya alur itu lebih rendah 0.5 sampai 1mm dari permukaan logam dasar Gambar III.37 Pengelasan ketiga 7. Pengelasan terakhir (1) Aturlah arus las ke posisi 150 - 160 A. (2) Gerakkan elektroda dari tepi ke tepi sambil mengelas. (3) Pertahankan lebar ayunan elektroda sampai bingkainya siap terbuka. (4) Pertahankan lebarnya manik-manik sampai bingkainya membuka tambah 2 mm. (5) Buatlah manik-manik penguat tidak lebih dari 1.5 mm. Gambar III.38 Pengelasan terakhir TEKNOLOGI LAS KAPAL 281 Bukaan sudut + 2mmBukaan sudut Gambar III.39 Proses pembukaan sudut 8. Pemeriksaan hasil las (1) Bentuk rigi-rigi (lebarnya, kekuatannya, dan bentuk selangnya). (2) Kondisi akhir ujung-ujung rigi. (3) Takikan atau tumpangan. (4) Deformasi/lengkungan. (5) Pembersihan. Gerakan elektroda yang benarGerakan elektrodayang takberaturanGerakan elektroda yang cepatGerakan elektroda yang pelanOverlapTakikBentuk rigi las Yang akhirYang pangkalPerubahan bentukPembersihan Gambar III.40 Pemeriksaan las TEKNOLOGI LAS KAPAL 282 III.1.7. Pengelasan Sudut Posisi Horisontal 1. Persiapan Sebagai langkah persiapan, perhatikan hal-hal berikut ini : (1) Bersihkan permukaan tumpul logam dasar. (2) Aturlah arus las pada 170 A.untuk pelat tebal 9 mm GambarIII.41 Persiapan permukaan logam pada pengelasan sudut posisi horisontal 2. Las ikat Sebelum pengelasan, dua logam yang akan disambung terlebih dahulu diberikan las ikat. Perhatikan hal-hal berikut : (1) Gabungkan logam-logamnya seperti huruf T terbalik. (2) Buatkan las ikat pada kedua ujung sambungan supaya pengelasan tidak terganggu (3) Susun logam dasar secara posisi horisontal. pengelasanikat Gambar III.42 Las ikat pada pengelasan sudut posisi horisontal TEKNOLOGI LAS KAPAL 283 3. Penyalaan busur (1) Nyalakan busur sekitar 10-20 mm didepan titik awal las dan putar balik menuju titik yang tadi. (2) Kalau busurnya sudah stabil, mulailah pengelasan. Posisi penyalaan busur Gambar III.43 Penyalaan busur 4. Pengelasan lajur pertama (1) Peganglah elektroda 45o tehadap dua permukaan logam dasar dan 75o - 80o terhadap arah las. (2) Aturlah arus las 170 A. (3) Jangan mengayun. (4) Laslah lajur tersebut supaya panjang kaki sudut menjadi sekitar 5-6 mm. Elektroda Gambar III.44 Mengelas sudut untuk alur tunggal TEKNOLOGI LAS KAPAL 284 5. Pengelasan lajur kedua untuk las sudut alur banyak (1) Rontokkan terak-terak pada lajur pertama dan bersihkan. (2) Aturlah arus pada 160 A. (3) Kemiringan elektroda terhadap logam horisontal harus 60-70o dan terhadap arah las harus 75-80o. (4) Jangan belok-belok /menenun. (5) Atur elektroda sehingga titik tengahnya tepat pada ujung dari lajur pertama pada sisi horisontal dari logam dasar. Gambar III.45 Mengelas lajur kedua 6. Pengelasan lajur ketiga (1) Rontokkan terak-terak lajur kedua dan bersihkan. (2) Aturlah arus las pada 160 A. (3) Peganglah elektroda pada 45o terhadap logam yang horisontal dan 75-80o terhadap arah las. (4) Jangan mengayun. (5) Luruskan titik tengah elektroda dengan ujung lajur pertama pada sisi logam yang berdiri. (6) Teruslah mengelas sampai busurnya pendek. Gambar III.46 Mengelas lajur ketiga Elektroda TEKNOLOGI LAS KAPAL 285 7. Pemeriksaan hasil las Setelah proses pengelasan selesai, periksalah hal-hal berikut : (1) Lajur las yang saling bertumpukan (2) Bentuk lengkungan rigi-rigi (3) Kondisi akhir ujung rigi-rigi (4) Keragaman panjangnya kaki sudut (ukur menggunakan alat ukur las) (5) Takik las atau penumpukan (6) Pembersihan Tumpang tindih dan takikanPanjang masing-masing kaki sudut tidak ada yang samaMasing-masing lajurlas saling bertumpukan tak beraturan III.1.8. Pengelasan Vertikal III.1.8.1 Pengelasan Vertikal Rigi Las Lurus 1. Persiapan Sebagai langkah persiapan, perhatikan hal-hal berikut ini : (1) Pasanglah lurus vertikal logam dasar dengan penahan / penyangga. (2) Atur posisi logam dasar kira-kira 50 mm lebih rendah dari arah pandang lurus. (3) Bersihkan permukaan logam dasar dengan sikat kawat. Gambar III.47 Contoh las T yang buruk TEKNOLOGI LAS KAPAL 286 Sikat kawatPenyangga Gambar III.48 Persiapan permukaan las pada pengelasan vertikal rigi las lurus 2. Posisi badan saat pengelasan (1) Masukkan elektroda kedalam pengait pada tangkai pemegang (2) Letakkan kabel dipundak. (3) Posisi anda berdiri harus kaki melebar supaya tubuh anda stabil . ElektrodaTangkaipemegangKabel Gambar III.49 Posisi pengelasan saat pengelasan vertikal 3. Penyalaan busur (1) Aturlah arus las sekitar 100-120 A. (2) Sudut elektroda terhadap logam dasar harus 90o. (3) Nyalakan busur kira-kira 10-20 mm didepan titik awal dan putar balik melalui titik awal itu TEKNOLOGI LAS KAPAL 287 ElektrodaArahPengelasanElektrodaLogamdasar Gambar III.50 Penyalaan busur 4. Pengelasan rigi - rigi (1) Kemiringan elektroda terhadap arah pengelasan harus 70-80o. (2) Laskan lurus sepanjang jalur las sambil melihat titik lumer logam dasar. (3) Panjangnya busur harus tetap. (4) Jaga agar posisi busur selalu didepan terak. ElektrodaArahPengelasan Logam dasarLogam lasPanjang busurElektrodaBaikTerakArah pengelasan 288 TerakLogam dasarTerakLogam lasBuruk Gambar III.51 Pengelasan rigi - rigi 5. Mematikan busur Perpendeklah busur pelan-pelan dan matikan. Arah mematikan busurElektrodaLogam dasar Gambar III.52 Pematian busur las 6. Pengisian kawah Buatlah busur hidup dan mati pada ujung akhir pengelasan supaya kawah terisi. PengulanganLogam dasarTerak Gambar III.53 Pengisian kawah TEKNOLOGI LAS KAPAL 289 7. Pemeriksaan hasil las (1) Periksalah permukaan rigi-rigi dan keragaman bentuk lekukannya (2) Periksa apakah lebar rigi telah optimal. (3) Periksa apakah kekuatannya sudah sesuai. (4) Periksalah kondisi setelah selesai pada titik awal dan titik akhir. (5) Periksalah apakah ada takikan atau penumpukan. (6) Periksalah apakah ada pengembangan BaikBuruk BaikBuruk MenumpukTakikBaikBurukBuruk Gambar III.54 Pemeriksaan hasil las Next >