< Previous 326MANUVER PENGAWAS PEKERJAAN Personil yang mempunyai ketrampilan, pengalaman dan keahlian dalam bidang pemeliharaan. PENGAWAS K3 Personil yang mempunyai pengalaman serta keahlian dalam bidang K3. 2. TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN Tahapan yang Diperlukan Tahapan pelaksanaan prosedur pekerjaan pada instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi adalah sebagai berikut : Persiapan a. Briefing tentang rencana kerja yang akan dilaksanakan kepada seluruh personil yang terlibat dalam pekerjaan dilaksanakan oleh : Pengawas Pekerjaan : x Memberikan penjelasan mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan baik dan aman. x Membagi tugas sesuai dengan kemampuan dan keahlian personil (Formulir 3). Pengawas K3 : 327x Memberikan penjelasan mengenai penggunaan alat pengaman kerja / pelindung diri yang harus dipakai (Formulir 1). x Memberikan penjelasan pengamanan instalasi yang akan dikerjakan. x Menjelaskan tempat-tempat yang berbahaya dan rawan kecelakaan terhadap Pelaksana Pekerja. Pengawas Manuver : x Menyampaikan hasil koordinasi dengan unit terkait. x Menjelaskan langkah-langkah untuk manu- ver pembebasan dan pengisian tegangan (Formulir 4 dan 7). b. Pengawas Pekerjaan memeriksa alat kerja dan material yang diperlukan. c. Pengawas K3 memeriksa peralatan kesela- matan kerja yang diperlukan (Formulir 1). d. Pengawas K3 memeriksa kesiapan jasmani / rohani personil yang akan melaksanakan pekerjaan (Formulir 2). Izin Pembebasan Instalasi untuk Dikerjakan Dispatcher (UBOS / Region) memberi izin pembe- basan instalasi kepada Pengawas Manuver. Pelaksanaan Manuver Pembebasan Tegangan Pelaksana Manuver melaksanakan : a. Memposisikan Switch Lokal / Remote ke posisi Lokal. b. Manuver pembebasan tegangan, sesuai rencana manuver yang telah dibuat (Formulir 4). c. Pemasangan taging pada panel kontrol dan memasang gembok pengaman pada box PMT, PMS Line, PMS Rel dan PMS Tanah. Semua pekerjaan manuver tersebut diatas diawasi oleh Pengawas Manuver dan Pengawas 328K3. Apabila lokasi pekerjaan di luar jangkauan pengamatan Operator Gardu Induk, maka Pengawas Manuver dan Pengawas Pekerjaan agar menjalin komunikasi. Pernyataan Bebas Tegangan Pengawas Manuver membuat pernyataan bebas tegangan diserahkan kepada Pengawas Pekerjaan disaksikan oleh Pengawas K3 Pelaksanaan Pekerjaan Pelaksana Pekerjaan melaksanakan : a. Pemeriksaan tegangan pada peralatan / instalasi yang akan dikerjakan dengan menggunakan tester tegangan. b. Pemasangan pentanahan lokal pada peralatan / instalasi listrik yang akan dikerjakan. Perhatikan urutan pemasangan (kawat pentanahan lokal dipasang pada sistem grounding / arde terlebih dahulu, baru kemudian dipasang pada bagian instalasi yang akan dikerjakan), jangan terbalik urutannya. c. Pengaman tambahan (pengaman berlapis) seperti : memasang gembok, lock-pin, dan memblokir rangkaian kontrol dengan membuka MCB / Fuse / Terminal. d. Pemasangan taging, gembok dan rambu pengaman di switchyard pada daerah berbahaya dan daerah aman. e. Pekerjaan dilaksanakan sesuai rencana. Semua pekerjaan tersebut diatas diawasi oleh Pengawas Pekerjaan dan Pengawas K3. Jika pekerjaan belum selesai dan akan diserahkan ke regu yang lain, Pekerjaan Selesai Bila pekerjaan telah selesai Pelaksana Pekerjaan melaksanakan : a. Melepas pentanahan lokal. Perhatikan urutan melepas (kawat pentanahan lokal pada bagian instalasi 329dilepas terlebih dahulu, kemudian kawat pentanahan lokal pada bagian sistem grounding / arde dilepas). b. Melepas pengaman tambahan seperti gembok dan lock-pin, mengaktifkan rangkaian kontrol dengan menutup MCB / Fuse / terminal. c. Melepas taging, gembok dan rambu pengaman di switchyard. d. Merapikan peralatan kerja. Semua pekerjaan tersebut diatas diawasi oleh Pengawas Pekerjaan dan Pengawas K3. Pernyataan Pekerjaan Selesai Pengawas Pekerjaan membuat Pernyataan Pekerjaan Selesai dan diserahkan kepada Pengawas Manuver disaksikan oleh Pengawas K3 Pernyataan Instalasi Siap Diberi Tegangan Pengawas Manuver menyatakan kepada Dispatcher (UBOS / Region) bahwa instalasi listrik siap diberi tegangan kembali. Pelaksanaan Manuver Pemberian Tegangan Pelaksana Manuver melaksanakan : a. Melepas gembok pengaman pada PMS Line dan PMS Rel serta PMS Tanah. b. Membuka PMS Tanah. c. Melepas taging pada panel kontrol. d. Memposisikan switch Lokal / Remote pada posisi Remote. Jika remote kontrol Dispatcher gagal, maka berdasarkan perintah Dispatcher, posisi switch Lokal / Remote diposisikan Lokal dan Pelaksana Manuver melaksanakan manuver penutupan PMT untuk pemberian tegangan. Semua pekerjaan tersebut diatas diawasi oleh Pengawas Pekerjaan dan Pengawas K3. 3308.6. Dokumen Prosedur Pelasanaan Pekerjaan ( DP3 ) Dokumen Prosedur Pelasanaan Pekerjaan dapat dilihat pada tabel 8.10 Tabel 8.10 Dokumen Prosedur Pelasanaan Pekerjaan 1. Daerah Berbahaya dan Daerah Aman. Daerah berbahaya (danger area) adalah suatu tempat (daerah) disekitar peralatan (bagian) bertegangan, yang batasnya (jaraknya) tidak boleh dilanggar. Batas (jarak) daerah berbahaya tergantung pada besarnya tegangan nominal sistem. Sedangkan jarak aman (safety distance) adalah jarak di luar daerah bahaya, dimana orang dapat bekerja dengan aman dari bahaya yang ditimbulkan oleh peralatan (bagian) yang bertegangan. Untuk berjalan melintas disekitar daerah peralatan / instalasi yang bertegangan, harus sangat berhati-hati. Pastikan bahwa peralatan yang dibawa tidak mencuat / menonjol keatas ataupun kesamping , usahakan untuk tidak dipanggul atau dibawa secara melintang. Jarak aman minimum diperlihatkan pada tabel berikut ini : Sistem tegangan (kV) Jarak aman* (cm) 20 30 70 150 500 70 85 100 150 500 4 * mengacu pada Electrical Safety Advices (ESA) dan PUIL 1987 3312 Formulir DP3 ( Formulir Terlampir ) Formulir-formulir yang digunakan untuk menerapkan prosedur pelaksanaan pekerjaan pada instalasi tegangan tinggi / ekstra tinggi ini yang disebut DP3 adalah terdiri dari : x Formulir 1 : Prosedur pengamanan pada instalasi tegangan tinggi / ekstra tinggi. Lampiran formulir 1 : Rencana pengamanan pekerjaan pada instalasi tegangan tinggi / ekstra tinggi. x Formulir 2 : Pemeriksaan kesiapan pelaksana sebelum bekerja pada instalasi tegangan tinggi / ekstra tinggi. x Formulir 3 : Pembagian tugas dan penggunaan alat keselamatan kerja. x Formulir 4 : Manuver pembebasan tegangan instalasi tegangan tinggi / ekstra tinggi. 332 x Formulir 5 : 3.10.1 Pernyataan bebas tegangan. x Formulir 5 lanjutan : Serah terima pekerjaan. x Formulir 6 : .10.2 Pernyataan pekerjaan selesai. x Formulir 7 : .10.3 Manuver pemberian tegangan instalasi listrik tegangan tinggi / ekstra tinggi. x Formulir 8 : Surat pendelegasian tugas. x Formulir 9 : .10.4 Permintaan izin kerja, berlaku untuk pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak diluar PT PLN UBS P3B. Jika ada pihak luar yang akan melaksanakan suatu pekerjaan di Unit Pelayanan Transmisi, maka harus mengisi formulir Permintaan Ijin Kerja sebelum mengisi formulir / dokumen K3 lainnya. 8.7. Pemelihaan Instalasi Kabel Tanah Jenis Oil Filled Operasi dan pemeliharaan yang baik akan menghilangkan penyebab kabel beroperasi secara darurat. Operator yang baik akan mengetahui sistem kabel,sehingga secara cepat operator akan mengetahui maslah yang timbul,operator akan mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memisahkan yang ada masalah, periksa dan lakukan perbaikan atau pembetulan.umumnya tanpa membahayakan sistem atau harus memadamkan kabel. Walaupun sistem instalasi kabel sebenarnya bebas pemeliharaan, pentingnya operasi yang tepat memerlukan pemeriksaan pemeliharaan yang hati-hati dari pada memelihara secara rutin peralatan. Apabila diperlukan pemeliharaan tingkat pemeliharaan dan keahlian pelaksana harus mempunyai kompetensi yang tinggi. 3341. Pemelihaan Instalasi Kabel Pemeliharaan kabel tanah secara periodik sebenarnya tidak diperlukan,tetapi karena kabel tersebut berisi minyak sebagai isolasi maka tekanannya harus selalu dipantau.Pemasok minyak untuk mempertahankan sifat isolasi kabel tetap kondisi baik,maka bergantung pada panjang rute kabel,makin panjang instalasi kabel, maka jumlah seksi pemasok minyak akan bertambah,misalnya instalasi dengan satu seksi tekanan minyak,dua seksi dan tiga seksi. Masing-masing seksi perlu diperiksa tekanannya setiap minggu untuk mengetahui kenaikan dan atau penurunan masing-masing seksi tekanan 2. Peralatan yang digunakan. Untuk melaksanakan pemeliharaan tekanan minyak diperlukan peralatan kerja sebagai berikut: a. Alat kerja dan Alat K3 1. Kaki segitiga 2. Helm 3 Takel rantai 4 Sepatu karet 5..pompa lumpur/air 6. sarung tangan 7..generator 8. masker 9 .tangga aluminium/bambu 10 tabung oksigen 11 .blower 12 .baju tahan api 13 .batere/senter 3. Pelaksanaan Pemeriksaan Sebelum melakukan pekerjaan pemeliharaan tekanan minyak,jika tangki berada didalam ruang bawah tanah maka yakinkan bahwa tidak ada gas didalam ruangan bawah tanah. 1.Bersihkan pcc(panel control kabinet) 2.Bersihkan manometer 3.catat penunjukan manometer a.setting b.Alarem c.tripping 4. Daftar pemeriksaan tekanan minyak SKTT : ………………………………… Joint /OTC : UPT : No Tanggal 1 Tekanan minyak Keterangan 2 R S T R S T 3 4 5 335 8.8. Spare Kabel Kabel cadangan merupakan material yang harus tersedia di gudang .Umumnya material ini panjangnya kurang lebih 500 m dan terpasang pada haspel serta dilengkapi dengan tangki tekanan minyak . Besarnya tekanan tangki tersebut antara 0,8 sampai 1,2 bar dan dilengkapi dengan manometer Instalasi kabel tanah tegangan tinggi 70 kV maupun 150 kV umumnya digunakan pada saluran transmisi tegangan tinggi didaerah perkotaan. Jalur kabel untuk menanam dan menggelar instalasi malalui daerah pemukiman dan atau disisi jalan raya. Adanya kegiatan pembangunan yang hampir berlangsuing tanpa kordinasi membuat instalasi kabel tegangan tinggi tersebut terancam terkena gangguan. Bedasarkan pengalaman instalasi kabel sering mendapat gangguan dari pekerjaan proyek maupun kegiatan rumah tangga, contohnya terkena bor pembuatan arde telkom,bor sumur warga dan ,terkena begho . Tujuan memelihara kabel cadangan adalah untuk mengetahui kondisi kesiapan kabel cadangan tersebut kapan diperlukan. 1. Peralatan yang digunakan Peralatan kerja Tidak diperlukan peralatan kerja untuk memeriksa tekanan minyak kabel cadangan. 2. Peralatan K3 a. Helm b Sepatu tahan benturan c. kaca mata d. Baterre senter e.Tangga aluminium panjang 3 m f. Jas hujan Daftar Hasil tekanan minyak kabel spare Gudang /Upt : ……………………. Bulan / tahun : …………………….. No Tanggal Merk/Type Penampang /panjang (m) Tekanan Minyak (bar) Keterangan 8.9. Termination. Sealing end atau terminasi merupakan peralatan yang digunakan untuk mengeluarkan konduktor (inti kabel) dari kabel yang tertanam di bawah tanah, atau mengeluarkan konduktor yang terpasang di dalam kompartemen GIS. Ada dua jenis sealing end pada instalasi kabel yaitu indoor 336sealing end dan outdoor sealing end. Perbedaan fisik yang nyata antara kedua terminasi tersebut adalah pada bagian luar terminasi menggunakan porselen. Pemeliharaan terminasi adalah sebagai berikut: 1. Kondisi bertegangan Pada kondisi bertegangan pemeliharaan yang dilakukan adalah memeriksa secara fisik bushing tersebut apakah kondisinya normal atau ada gangguan. 2. Kondisi tidak bertegangan. Pada waktu pemeliharaan preventive bersamaan dengan pemeliharaan peralatan yang lain, maka yang dilakukan terhadap terminasi atau sealing end adalah membersihkan porselin isolator. a. Peralatan dan material yang digunakan 1.tool kit 2.lap kain yang tidak berserat 3.sakapen 4.alkohol 90 % 5.semen remover 6.Sabun rumah tangga 3. Cara Pelaksanaan pemeliharaan Pemeliharaan bushing pada waktu beroperasi yaitu pengecekan secara fisik apakah kondisinya baik,dan pada kondisi tidak bertegangan ialah dengan cara membersihkan permukaan bushing menggunakan sabun rumah tangga atau sakapen. 4. Hasil Pemeliharaan out door termination SKTT 70/150 kV : …………………………………….. Pelaksana : ……………………………………… UPT : ………………………………….. LOKASI GI : ……………………………………… Terminasi Bushing Fasa No Tanggal Kabel I Kabel II Keterangan R S T R S T 5. Hasil Pemeliharaan indoor termination SKTT 70/150 kV : …………………………………….. Pelaksana : ……………………………………… UPT : ………………………………….. LOKASI GI : ……………………………………… Terminasi Bushing Fasa No Tanggal Tekanan minyak Kabel I Tekanan Minyak Kabel II Keterangan R S T R S T 8.10. Tank Chamber Umum Next >