< Previous 347 3.Kabel pilot 28 pair No Tanggal Karakte-ristik Cable pair 12345678910 11 12 13 14 Tahanan isolasi Tahanan DC 8.13. Penggelaran kabel 8.13.1. Penggelaran kabel Penarikan dengan mesin Winch Penarikan kabel yang biasa dilaksanakan dimaksud adalah menggunakan tenaga mesin Winch (mesin bensin atau motor listrik) dengan menempatkan ‘roler kabel’ sepanjang rute dengan jarak antara 2+3 M pada porsi kelurusan dengan titik belok max 0,4 m Pembuatan belokan biasa dilakukan dengan menyesuaikan roler yang umum yang diatur baik secara horizontal maupun vertikal (sesuai kebutuhan); secara teknik adalah penyelesaian yang lebih andal, karena dapat menekan keregangan langsung antara kabel dan rolernya , bisa didapatkan dengan menggunakan struktur yang diperlihatkan pada kertas lampiran no. 2272/78/A Belokan ditempatkan terutama pada salah satu ujung sambungan yang pada umumnya dapat dipilh pada waktu penempatan ‘cable drums’ pada ujung, ini dimaksudkan melewati daerah belokan2 ini dengan pengurangan peregangan langsung. ‘Cable Drum’ ini dapat diatur di dua sisi arah secara bertahap dan berlanjut. Kekencangan penerikan harus secara terus menerus dikontrol dengan menggunakan sebuah dynamometer. Karena kekencangan ini ditimbulkan oleh konduktor kabel, dimana mata(titik) tarikan dikaitkan hal ini kadang kadang dapat menjadi gangguan terhadap komponen kabel yang lain sebagaimana terlihat pada tabel (mengidikasikan keregangan 349maksimum yang diizikan untuk bebagai kmponen kabel). Dari semua kasus antara titik(mata) tarikan kabel dan tambang(tali) penarikan, harus digunakan sebuah alat kusus yang bernama “swivel”, alat ini mempunya fungsi ganda dapat meringankan kenaikan torsi tarikan tambang dan memudahkan dalam meliwati roler rolel. Pada rute yang penggelaran berbelok belok dan penghitungan regangan tarikan mungkin melebihi angka reganganya ini diindikasikan pada poin 3.0 berikut yang perlu diikuti, kemudian ini perlu juga untuk mengikuti sistem penarikan alternative yang lain dan disini akan diuraikan 8.13.2. Penarikan dengan roler bertenaga. Ini bisa jadi mengadopsi kedua bagian bagian yang diandalkan dengan tujuan menekan regangan tarikan mesin Winch, dan sebagai bagian andalan, apabila diatur sesuai dengan keadaan parit (galian) 1. Metoda ikat berlanjut Regangan tarikan yg diakibatkan oleh sebuah tambang baja dimana kabel diikatkan pada jarak 2 m tali penarik yang dibuat supaya kabel bergerak. Hal ini perlu untuk mempersiapkan tambang yang sesuai dengan belokan belokan dan jalan-jalan raya persimpangan. Dengan tujuan untuk melaksanakan tipe ini , gelaran tambang panjangnya dua kali lipat terhadap rute yang dikehendaki. 2. Peralatan gelar. Peralatan gelar yang diperlukan dalam penarikan kawat adalah katrol, meter dll 8.14. Regangan maksimum yang diizinkan pada kabel. 8.14.1. Porsi Lurus Ini adalah aturan yg baik dalam menggunakan regangan tarikan untuk konduktor, dimana secara umum adalah bagian yg paling rawan. Dia kadang baik dan cocok untuk menggunakan ukuran keregangan dan componen kabel lainnya. 8.14.2. Tarikan ujung, dengan mata tarikan diikatkan pada konduktor - Kabel pole tunggal tembaga 6 kg/mm2 Cu . section - Alminium 3 kg/mm2 Al. section - Kabel tiga pole tembaga 5 kg/mm2 total Cu section - Alminium 3 kg/mm2 total Al section nilai peregangan ini adalah sesuai untuk koduktor berpenguat, pada conductor berpenguat dimungkinkan menerima regangan yg lebih tinggi (14 kg/ mm2 Cu. dan 8 kg/mm2 untuk Al.) 8.14.3.Tarikan ujung dengan mata tarik diikatkan pada Armouring. 350Tarikan ujung dengan mata tarik diikatkan pada Armouring dilakukan pada kawat tipe kawat lempengan baja 8 kg/mm2 total section dari amouring tsb. 1.Ujung tarikan dengan bungkus baja - digunakan tarikan ujung dengan pembungkus baja pada kabel berbungkus almn.: 3 kg/mm2 sheat section - digunakan pada kabel ber ‘lead sheathed’ : 1 kg/mm2 sheath section 1. Porsi belok Aturan umum radius belok tidak boleh lebih kecil dari 30 kali dari lingkaran luar kabel 2. Belokan dilengkapi dengan roler. Tekanan paksa antara kabel dengan roler tak boleh melebihi: x Kabel bebungkus almn. : 200 kg x Kabel ber ‘lead sheathed ’ : 50 kg x Kabel tanpa bunkus metal : 50 kg x Tekanan paksa harus dihitung dengan rumus berikut: F0 =)(.kgRdT Dimana : F0 = tekanan paksa antara kabel dan roler (m) T = kekencangan tarik setelah belokan (m) R = Radius belok kabel (m) d = Jarak antar roler(m) 3. Belokan2 dengan penyangga bersambung ( peluncur dan pipa2) Tekanan paksa antara kabel dengan permukaan penyangga tidak boleh melebihi : - Kabel bungkus alminium : 2000 kg/m - kabel ber‘lead sheath’ : 500 kg/m - Kabel tanpa pembungkus metal: 400 kg/m 8.15. Perhitungan Daya Tarik Horizontal) 1. Porsi lurus Daya tariknya adalah: F = l . p . f ( kg ) Dimana: F = regangan tarik l = panjang gelaran porsi lurus p = berat kabel per meter f = koifisien gesek ( ab. 0.1 ) 2. Porsi belok Dengan rumus berikut ini kita bisa melakukan evaluasi panjang rute lefel equifalen dengan sempurna, bersamaan dengan krtegangan tarikan yang sama yang akan terjadi, apabila penggelaran menggunakan roler : L2 = L1 . cos hk + V1 +1.LkRsin hk dimana : L1 = panjang equifalen inlet K = koifisien gesek ( ab. O.1 ) 351 = sudut belok ( radiant ) L 2 = panjang equifalen outlet panjang equifalen dikalikan dengan berat kabel dan koifisien gesek, dengan cara ini besar tarikan setelah belokan dapat didapat. Hal ini perlu lebih jauh untuk menentukan jumlah roler yang dihitung yang ada, dengan tujuan untuk menghindari tekanan kabel terhadap roler melebihi nilai yang terindikasi. ; rumus hitungan sebagai berikut ; Ft = L2 . p . f (kg) Yang mana arti simbol2 telah kita ketahui. 3. Gelaran Didalam Saluran Atau Pipa Permukaan pipa/saluran harus halus/licin tanpa bendolan. Karena alasan ini maka plastic saluran/pipa tadi harus dipilih. Bagaimanapun juga kita berikan koifisien gesek yang berbeda untuk tipe permukaan pipa- saluran. Tabel 8.11. Bahan pipa saluran Bahan pipa saluran gesek Pembungkus luar kabel Koifisien P V C Lead 0,25 P V C Polyethylene 0,25 Asbestos- cement Lead 0,45 Asbestos- cement Polyethylene 0,33 Beton Jute 0,80 Beton Lead 0,50 Beton Polyethylene 0,40 Untuk menurunkan koifisien gesek bisa digunakan pelumas, seperti : - Air dengan bubuk grafit - Sabun bubuk dengan air dan grafit Dengan pelumasan seperti ini penurunan koifisien gesek sampai 30% dapat dicapai . Diameter dalam dari pipa saluran harus paling tidak 1,5 kali dari diameter luar cabel. Aturan yang baik adalah hanya diizinkan 1 kabel didalam 1 saluran . Radius belok yang diizinkan untuk pipa/saluran tergantung pada jumlah posisi belokan sepanjang rute dan peregangan bertahap terjadi antara kabel dan pipa saluran Radius belokan pipa harus tidak pernah lebih kecil dari 40 kali diameter lingkaran luar kabel. 4.Porsi lurus Regangan tarik adala : F = l . p . f ( kg ) Dimana simbol2 mempunyai arti yang sama dengan rumus pada 5, Porsi belok Regangan tarik setelah belokan dievaluasi kurang lebih seperti rumus berikut: F2 = F1 . e f ( kg) Dimana: F1 = kuat tarik pada inlet(masuk) 352 f = koifisien gesek = sudut perubahan arah (dalam radius) Setelah itu perlu dicek bahwa regangan bertabah dalam batas maksimum. Apa bila kasusnya berlawanan hal ini perlu membesarkan radius belokan. Jadi belokan2 dipertimbangkan sebagai ‘ titik2 perubahan kecenderungan”; krena alasan inilah panjangnya dari porsi lurus antara dua belokan harus diperpanjang sesuai dengan dua sisi panjangnya terhadap belokannya.Perhitungan kuat tarik pada posisi miring . Gambar 8.2 Kuat tarik pada posisi miring . Dimana : F1 = l . p . f . cos ސ ± 1 . p . h l = panjang porsi pada posisi miring p = berat kabel per meter f = koifisien gesek h = perbedaan level ± = sebagai fungsi arah tarikan apabila sudut ސ kecil, cos ސ = 1, kemudian F1 = l . p . f ± p . h ( kg ) h l P cos ސ ސ P sin ސ P 3538.16. Peralatan Pergelaran . Peralatan pergelaran dapat dilihat pada table 8.12. Tabel 8.12 Peralatan pergelaran Jumlah Uraian keterangan 1 Kawat penarik ‘winch’ 10 H.P Kecepatan tarik 17 dan 23 meter/menit Kekuatan 3000 kg 1 Dram besi tambang baja JUMLAH ISI ± 15 m3 1 Frame untuk said winch Jumlah berat ± 5.5000 kg 1 Pasang trestles penyangga dram 300 Pasang trestless lengkap (shaft dan hidrolik) jack untuk mengangkat dram dengan kemampuan diatas 20 ton 1 Dinamometer 3 ton dan timbangan 2 Roler kabel 3 Claher roler swivel 1 Gripn (pemegang) penarik pasang walkie - talkie Jackj pengangkat 8.17. Jadwal Pemeliharan Saluran kabel Tegangan tinggi . Jadwal Pemeliharan Saluran kabel Tegangan tinggi seperti table 8.13. Tabel 8.13. Jadwal Pemeliharan Saluran kabel Tegangan tinggi . NO Nama Alat Pemeliharaan Periode 1 Kabel minyak - tekanan minyak 1 minggu 2 Kabel minyak cadangan - tekanan minyak 1 minggu 3 Terminal Sealing End - Visual inspeksi 3 bulan - pembersihan isolator 1 tahun 4 Tank Chamber - Visual inspeksi 3 bulan 354 - pembersihan dan pengecatan 1 tahun 5 Sistem crossbonding - HV DC test pada pelindung anti korosi 6 bulan - HV DC Test pada CCPU 6 bulan - Pembersihan crossbonding 1 tahun 6 Sistem Alarm - pemeriksaan lampu indicator pada panal kontrol 1 minggu - pemeriksaan kontak signal dari manometer 6 bulan 8.18. Kebocoran Minyak Bila alarm tentang kebocoran minyak terjadi maka proses penanggulangan dapat dilakukan seperti flowchart dibawah ini : 355 Gambar alir 8.3 : langkah bila terjadi kebocoran minyak kabel kebocoran minyak kecil jika perbedaan tekanan pada ketiga fasa pada seksi yang sama. Pemeriksaan dimulai jika perbedaan tekanannya adalah 30 kPa. Nilai perubahan tekanan dinyatakan medium jika kebocoran minyaknya mengakibatkan tekanan berubah antara 1.0 kPa/hari <P<10.0 kPa/hari. 1. Kebocoran Kecil. Tindak lanjut yang lebih detail diperlukan untuk setiap terjadi kebocoran yang dijelaskan sebagai berikut : 2. Kebocoran minyak kecil. Bila terjadi kebocoran minyak kecil dari pengalaman disebabkan karena paking, konektor dan pada Alarm terjadi dan diketahui operator startCatatan tekanan sebelumnya Periksa dan analisa besarnya perubahan tekanan minyak. Perubahan tekanan minyak tidak dapat diperiksa/dianalisa dalam periode beberapa jam Kebocoran minyak kecil jika perubahan tekanan < 1.00 kPa/hari Jika perubahan tekanan minyak sangat besar atau tekanan minyak sudah menuju ke trip (switch out). Kebocoran minyak besar. Jika perubahan tekanan 356saat pembersihan permukaan kabel dengan benda tajam. Tindakan yang paling penting dan segera tidak diperlukan, hasil pemantauan selama satu minggu baru dilakukan tindakan jika sudah diketahui lokasi kebocorannya. Tekanan minyak selalu di catat setiap jam sampai perbaikan selesai. 3. Bagan Alir tindakan untuk kebocoran kecil : 4. Kebocoran Besar. Pada masalah ini penyebab utama kejadian ini harus diketahui terutama penyebab kerusakan dari luar (eksternal). Kecepatan tindakan sangat diperlukan untuk itu dapat dilakukan tindakan sesuai bagan alir dibawah ini : bagan alir kebocoran besar Kebocoran minyak kecil jika perubahan tekanan < 1.00 kPa/hari Apakah kebocoran diantara katup pdpaneldanSambungan sementara untuk pasokan minyak. Dilokalisir dan perbaikan kebocoran. Reset rangkaian minyak. Sambungan sementara untuk pasokan minyak. perbaikan kebocoran. Reset rangkaian minyak. Gambar alir 8.4 : langkah awal bila terjadi kebocoran minyak kabel 357 Kebocoran minyak besar. Jika perubahan tekanan > 10.00 kPa/hari Apakah kabel harus Kabel operasi Apakah kebocoran minyak diantara pipa pemasok minyak antara tangki bertekanan dan katup serta manometer pada panel ? Diproses denganCari lokasi Lanjutkan pasokanminyakPencegahan kebocoran sementara 1Apakah tekanan minyak dibawah level Apakah tekanan minyak dibawah level alarm ? Apakah kabel harusKabel operasiDiproses dengan operasi katup A Pencegahan kebocoran sementara Next >