< PreviousTeknik Konstruksi kapal 158Pemasangan sekat tubrukan pada suatu kapal sangat dibutuhkan karena sekat ini untuk menghindari mengalirnya air keruangan yang ada dibelakangnya apabila terjadi kebocoran di ceruk haluan akibat menubruk sesuatu dan dengan rusaknya ceruk haluan kapal masih selamat, tidak tenggelam. Pemasangan sekat tubrukan menurut BKI 2004 adalah sebagai berikut: ¾ Kapal kargo dengan Lc 200 m harus mempunyai sekat tubrukan yang jaraknya tidak kurang dari 0,05 Lc dari arah garis tegak haluan. Kapal kargo dengan Lc > 200 m dipasnag sekat tubrukan sejarak > 10 m dari arah garis tegak haluan. ¾ Semua kapal kargo mempunyai sekat tubrukan yang ditempatkan tidak lebih dari pada 0,08 Lc dari garis tegak haluan. Jarak yang lebih besar disetujui dalam hal-hal khusus. ¾ Untuk kapal yang mempunyai beberapa bagian bawah air yang melewati garis tegak haluan, seperti haluan bola, jarak yang diisyaratkan seperti hal-hal diatas boleh diukur dari suatu titik referensi yang ditempatkan pada jarak x didepan garis tegak haluan dengan harga terkecil. Dimana : a) x = a/2 b) x = 0,015 Lc dengan harga terbesar x = 3 m. ¾ Sekat tubrukan harus kedap air sampai geladak lambung timbul. ¾ Jika kapal mempunyai bangunan atas yang menerus atau bagunan atas yang panjang, sekat tubrukan harus diteruskan sampai kegeladak bangunan atas. Penerusan ini tidak perlu diletakkan langsung diatas sekat bawah. Bukaan-bukaan dengan alat penutup yang kedap cuaca dapat diizinkan sebelah atas geladak lambung timbul pada sekat tubrukan dan pada tingkat-tingkat relung yang disebut terdahulu. Jumlah lubang harus sedikit mungkin, sesuai dengan kebutuhan dan fungsi kapal. Teknik Konstruksi kapal 159 Forecastle deckLc =200 m : min 0.05 LcLc K 200 m : min 10 mmax 0,08 Lcx Gambar 10.5 Batas Pemasangan Sekat Tubrukan dari Garis Tegak Haluan. ¾ Tidak boleh ada pintu-pintu lubang orang, bukaan-bukaan ventilasi pada sekat tubrukan dibawah geladak lambung timbul dan diatas dasar ganda. Apabila pipa pada kapal kargo menembus sekat tubrukan dibawah geladak lambung timbul, katup ulir yang dapat dilayani dari geladak lambung timbul dipasang pada sekat tubrukan didaerah ceruk haluan. C. Ceruk Haluan Konstruksi pada ceruk haluan harus cukup kuat. Pada daerah ceruk inilah yang pertama-tama mendapat hempasan gelombang. Hal ini disebabkan letak ceruk ini dibagian depan kapal. Karena tidak ada momen lengkung yangbekerja pada arah memanjang didaerah ini, pelat alas, pelat sisi, dan pelat geladak tidak perlu tebal dibandingkan bagian tengah kapal. BKI 2004 memberikan persyaratan mengenai wrang pelat sebagai berikut: x Ketebalan wrang pelat diceruk tidak boleh lebih kecil dari: t = 0,035 L – 5,0 (mm), Teknik Konstruksi kapal 160x Ketinggian wrang pelat dicerukhaluan diatas lunas sepatu linggi tidak lebih kecil dari: h = 0,06 H + 0,7 (m). 1. Sekat Berlubang (Dinding Sekat Ayunan) Sekat berlubang adalah suatu sekat yang dipasang membujur. Sekat ini berlubang-lubang dan ditempatkan ditangki ceruk. Kegunaan sekat berlubang adalah untuk mengurangi goncangan akibat permukaan bebas cairan didalam tangki yang tidak diisi penuh pada waktu kapal mengalami olengan. Pemasangan sekat berlubang diceruk haluan dengan menempatkan secara membujur tepat pada bidang paruh kapal (Gambar10.6). Dibagian belakang sekat ini dilaskan ke sekat tubrukan dan dibagian depan dilaskan kelutut linggi haluan. Sekat berlubang ini ditembus oleh balok ceruk dan dibagian dasar kapal sampai ke penumpu tengah alas. Teknik Konstruksi kapal 161 CL143256 Gambar 10.6 Konstruksi Penampang Melintang Ceruk 1. Penumpu tengah geladak 4. Gading 2. Penumpu samping 5. Lutut 3. Senta Ceruk 6. Sekat berlubang Gambar 10.7 Konstruksi Penumpu Memanjang Ceruk Sejajar Garis Air. 1. Sekat tubrukan 3. Gading 5. Balok ceruk 2. Sekat berlubang 4. Senta ceruk Teknik Konstruksi kapal 1622. Balok Ceruk, Senta Ceruk, Gading, dan Balok Geladak Konstruksi ceruk haluan yang terdiri atas senta ceruk, balok ceruk gading dan balok geladak harus diperhitungkan terhadap tekanan luar yang dihadapi, misalnya air, gelombang, dan benturan kulit dari pengaruh-pengaruh tersebut dibatas. Konstruksi yang diperkuat meliputi 15% - 20% pajang kapal pada ujung haluan mulai dari depan sekat tubrukan sampai linggi haluan. Penguatan ini meliputi senta sisi mendatar yang disebut senta ceruk. Senta ceruk ini dipasang dengan jarak antara sama atau lebihkecil dari 2 m dibawah geladak terbawah, sedangkan balok ceruk dipasang melintang kapal pada tiap dua jarak gading. Balok ceruk dan senta ceruk pengikatannya dihubungkan dengan suatu lutut. Pada gambar diperlihatkan hubungan antara gading tengah dan senta ceruk dengan suatu lutut (Gambar 10.7). sebuah sekat berlubnag atau sejumlah topang sejajar dipasang pada bidang paruh kapal. 3. Bak Rantai dan Tabung Jangkar Bak rantai pada umumnya ditempatkan didepan sekat tubrukan. Ukuran bak rantai harus cukup untuk menyimpan seluruh rantai jangkar dan masih ada ruangan kosong diatasnya. Bak rantai berjumlah satu atau dua bagian, dipasang pada lambung kiri dan kanan kapal. Bak rantai ini sebaiknya dipasang serendah mungkin. Hal ini untuk mengurangi ketinggian pusat titik berat rantai. Lantai bak rantai dipasang pada bagian paling bawah dan pada lantai ini dibuat lubang pengering. Lubang ini akan menjaga agar rantai tetap kering, bersih dari air dan Lumpur. Susunan konstruksi bak rantai terdiri atas pelat dengan penguat tegak disebelah luar. Pelat bilah yang membentuk susunan kapal bagian dalam juga dilengkapi dengan penguatan. Kenaikan lantai bak dibantu oleh sejenis wrang. Sumur-sumur yang ada dibak rantai dihubungkan pada system biga dan harus tetap bersih setiap kali jangkar dinaikkan. Biasanya dinding bak rantai dilapisi kayu, sehingga pada waktu memasukkan rantai suaranya tidak ramai dan tidak merusak dinding. Gambar berikut ini memperlihatkan konstruksi bak rantai. Teknik Konstruksi kapal 163143256987 Gambar 10.8 Bak Rantai 1. Pelat Penyangga 2. Pelat Berlubang 3. Penegar 4. Lubang Rantai Jangkar 5. Lutut 6. Pipa Spurling 7. Lutut 8. Geladak Utara 9. Geladak Akil Ditengah-tengah bak rantai pada geladak akil diberi sejenis ambang yang disebut pipa spurling yang dibuat dari pipa tebal, dan ujung-ujungnya diberi ring dari besi bulat. Hubungan antara bak rantai geladak akil, dan pipa spurling diperkuat dengan pemasangan lutut disekeliling bak rantai dan pipa spurling. Sebuah pelat dengan penampang U disisi-sisi bak dengan memotong lubang kaki digunakan sebagai jalan masuk kedasar bak dari pintu kedap digeladak lebih atas. Tabung jangkar dibuat untuk memungkinkan supaya rantai jangkar tidak banyak hambatan menuju mesin jangkar dan juga supaya geladak akil tidak mengalami kerusakan pada saat dilalui rantai dan untuk menjaga kekedapannya Teknik Konstruksi kapal 164 Gambar 10.9 Konstruksi Tabung Jangkar 1. Rantai jangkar 4. Pelat rangkap 7.Sisi kapal 2. Pengikat rantai 5. Landasan jangkar 3. Tabung jangkar 6. Jangkar Ukuran tabung jangkar harus cukup supaya pada saat jangkar diturunkan atau dinaikkan, rantai tidak mengalami hambatan. Pada geladak akil dan pelat sisi sekitar ujung dan pangkal tabung diberi penguatan dengan pelat rangkap. Pada ujung-ujung tabung diberi pelat atau profil baja melingkar berbentuk bulat yang diikat dengan pengelasan. Saat kapal berlayar, tabung ini ada yang ditutup dengan pelat yang dapat digeser apabila diperlukan. Teknik Konstruksi kapal 165BAB XI KONTRUKSI BAGIAN TENGAH KAPAL A. Konstruksi Dasar Susunan konstrusi dasar adalah suatu susunan konstruksi yang terdiri atas kerangka memanjang ataupun melintang yang terletak pada bagian dasar, baik untuk kapal, dasar ganda maupun dasar tunggal atau alas tunggal. Nama-nama bagian konstruksi dasar adalah lunas, penumpu tengah, penumpu samping, pelat tepi, pelas alas, pelat alas dalam, pembujur alas, pembujur alas dalam, dan wrang. Bagian konstruksi pelat alas dalam hanya untuk kapal yang menggunakan dasar ganda. Pembujur alas dan pembujur alas dalam hanya digunakan untuk kapal-kapal dengan sistem konstruksi memanjang atau kombinasi. Dengan penyusun bagian-bagian konstruksi dasar tersebut sesuai persyaratan yang telah ditentukan oleh Biro Klasifikasi Indonesia secara keseluruan konstruksi dasar akan mampu menunjang kekuatan memanjang dan melintang kapal. 1. Lunas Lunas adalah bagian konstruksi memanjang di dasar kapal yang terletak pada dinding memanjang kapal, mulai dari linggi haluan sampai linggi buritan. Pada bagian lunas inilah, kapal harus mampu mengatasi kerusakan, apabila kapal mengalami kandas. Dalam perkembangannya dikenal tiga macam lunas yang sering dipakai, yaitu : lunas batang, lunas rata, dan lunas otak. a. Lunas Batang Lunas batang dibuat dari batang baja dengan penampang segi empat atau lingkaran. Kegunaan lunas adalah untuk melindungi dasar kapal, jika terjadi pergeseran dengan dasar perairan. Karena itu tidak mungkin membuat lunas batang sepanjang badan kapal. Lunas tersebut dibuat dari beberapa potongan yang disambung dengan sambungan las (Gambar 11.1). Lunas batang ini banyak digunakan untuk kapal-kapal kecil dan kapal yang mempunyai kecepatan tinggi, misalnya kapal ikan dan kapal patroli. Teknik Konstruksi kapal 166 Gambar 11.1 Sambungan-sambungan pada Lunas Batang . dengan system las 1. Pelat Hadap ( Flange ) 2. Wrang alas penu (Solid Floor) 3. Lubang jalan air (Drain Hole) 4. Pelat Alas (Gasboard Stroke) 5. Lunas Batang (Bar keel) b. Pelat Lunas Rata Konstruksi pelat lunas rata terdiri dari lajur pelat rata yang diletakkan di bagian alas dengan bidang simetri mulai dari sekat ceruk haluan sampai ke sekat ceruk buritan. Tepat di bidang simetri ini dipasang pelat yang berdiri tegak diatas pelat lunas, dan disebut penumpu tengah. Jika pada kapal yang mempunyai dasar ganda, konstruksi ini bentuknya mirip suatu penampang I. Secara berurutan dari bawah ke atas adalah : Pelat lunas rata, penumpu tengah yang dipasang pada bidang simetri dan pelat dalam (Gambar 11.2). Kalau konstruksi ini dipasang pada kapal dengan dasar tunggal, pelat atas dalam diganti dengan bilah hadap (Gambar 11.3) Teknik Konstruksi kapal 167 Gambar 11.2 Lunas Pelat Rata Dasar Ganda Sistem Konstruksi Memanjang Lunas Pelat 1. Penumpuh tengah menerus (Continous centre girder) 2. Pelat lunas rata (Flat Keel Plate) 3. Pelat alas dalam (Middle Strake Of Tank Top) Gambar 11.3 Pelat Lunas Rata Dasar ganda 1. Penumpu samping (Side Girder) 2. Penegar (Stiffener) 3. Pipa (Piping) 4. Wrang alas penuh ( Solid Floor) Next >