< Previous31Agama dan Perilaku KeagamaanA.Konsep Agama dan ReligiKamu tentu menganut sebuah agama. Bahkan mungkin kamu jugasudah terbiasa mengikuti dan menjalankan berbagai ajaran agama yangkamu anut. Namun, tahukah kamu apakah yang disebut dengan agamaitu? Apakah semua orang yang ada di sekitarmu juga memiliki agamayang sama dengan yang kamu anut? Untuk bisa menjawabnya, silakanikuti pembelajaran berikut ini.1. Konsep AgamaSebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya untuk mengetahuidefinisi mengenai agama. Definisi agama ada bermacam-macam,tergantung sudut pandang yang dipergunakannya. Geertz, seorangantropolog Amerika mengatakan bahwa agama adalah sebuah sistemsimbol, sarana yang dipakai untuk membangun suasana hati danmotivasi yang kuat dan tahan lama di dalam diri manusia, rumusankonsepsi tatanan kehidupan, konsepsi suatu aura faktual, dan saranauntuk membuat suasana hati dan motivasi tampak realistik secara unik.Ia selanjutnya mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem kultur.Adapun Edward Burnett Tylor mengatakan bahwa agama adalahkepercayaan pada makhluk-makhluk spiritual. Lebih lanjutdikatakannya bahwa agama adalah budaya primitif. Menurutnya, tahapawal agama adalah kepercayaan animisme, yakni alam memiliki jiwa.Pemujaan terhadap orang mati, pemujaan kepada para leluhur ataunenek moyang.Sementara itu, Durkheim mengatakan bahwa agama adalah halyang berkenaan dengan yang sakral dengan yang sosial. Hal yang palingelementer di dalam agama adalah totemisme. Totem adalah objekpenyembahan, tetapi bukan dewa. Totem tidak menimbulkan ketakutanagama alam, agama wahyu,religi, kepercayaan, animis-me, dinamisme, magi, sesaji,perilaku keagamaan, sukubangsaDampak perkembanganseni di IndonesiaCiri dan karakteris-tik agama bumi danagama wahyu.Agama dan PerilakuKeagamaanAgama/religi dankepercayaan yangberkembang diIndonesia.Fungsi agama/religidan kepercayaanbagi individu danmasyarakat.32ANTROPOLOGI Kelas XIIatau kehormatan, bahkan secara primitif tidak didiami oleh roh.Namun, totem memiliki sifat sosial. Totem adalah simbol suatu sukubangsa. Berlainan dengan Freud dan Marx, dikatakannya bahwa agamaadalah kepercayaan kepada para dewa. Evan Pritchard dan Geertzmengatakan bahwa agama adalah hubungan yang tepat dengan wilayahmistik yang terletak di balik dan di luar kehidupan biasa. Dikutip dariAntropolog Haviland, agama adalah kepercayaan dan pola perilakuyang diusahakan oleh manusia untuk menangani masalah-masalahpenting yang tidak dapat dipecahkan dengan menggunakan teknologidan teknik organisasi sehingga akhirnya berpaling kepada manipulasimakhluk dan kekuatan supranatural.2.Ciri AgamaKamu telah mampu mendeskripsikan apa pengertian agama. Paraahli memang memiliki definisi sendiri-sendiri tentang agama. Bahkankamu pun bisa memberikan definisi tentang agama. Sebagai panduan,kamu bisa mengenali ciri-ciri sebuah agama dari hal-hal sebagaiberikut. Pertama, terdiri atas ritual. Kedua, ada doa,nyanyian, tarian, sesaji, dan kurban. Ketiga, ada usahamanusia untuk memanipulasi makhluk dan kekuatansupernatural untuk kepentingannya sendiri; seperti dewa,dewi, arwah leluhur, roh, kekuatan impersonal. Keempat,ada orang tertentu yang memiliki pengetahuan khususuntuk berhubungan dengan makhluk dan kekuatan gaib.Menurut Daniel Lerner, cepat atau lambat masyarakatakan menuju pada kehidupan modern. Penyebab haltersebut diperkirakan oleh media massa yang denganmudah mempengaruhi manusia berubah dari masyarakattradisional menuju modern. Mannhardt mengatakan bahwabentuk mitologi lebih sederhana adalah ritus-ritus dankepercayaan para petani seperti hantu-hantu tanaman, roh-roh gandum, dan roh-roh pepohonan.Ada dua jenis agama yang ada di muka bumi ini. Kedua jenis agamatersebut adalah agama bumi dan agama wahyu. Mari kita deskripsikanbersama.a.Agama BumiAgama bumi tidak mengenal surga dan neraka, yang adahanyalah hidup dan mati. Nirwana pun hanya ada dalamkehidupan. R.M. Lowie mengatakan bahwa agama primitifdipengaruhi dan ditentukan bentuknya oleh kesadaran tentangadanya hal yang misterius, supernatural, dan sesuatu yang luarbiasa.Di dalam agama primitif, terdapat ritual magis yang secarapsikologis berkaitan dengan peristiwa kerasukan, memercayaikekuatan supranatural mampu mengubah dunia.b.Agama WahyuE.E. Evans Pritchard mengatakan bahwa awal munculnyaagama adalah dari Tuhan bersamaan dengan diciptakannyamanusia pertama yang juga bertindak selaku nabi, yaitu Adam.Dikutip dari Pritchard, yang disebut dengan wahyu bukanlah suatuSumber: Kompas, 4 April 2004Gambar 2.1Sesaji33Agama dan Perilaku Keagamaankhayalan atau imajinasi, atau bahkan intuisi. Wahyu adalah firmanTuhan tentang diri-Nya, ciptaan-Nya, relasi antara keduanya, sertajalan menuju keselamatan yang disampaikan Nabi dan Rasulpilihan-Nya direpresentasikan melalui kata-kata dan disampaikankepada Nabi kepada umat manusia melalui bentuk bahasa yangbersifat baru, mudah dipahami tanpa kerancuan (confusion)dengan subjektivitas dan inagurasi kognitif pemikiran Nabi.Dikutip dari van Baal, wahyu adalah sesuatu yang datang dariTuhan atau dari dewa-dewa, jadi hal yang tidak dapat dijangkauoleh daya pikir manusia.3.Konsep ReligiSementara itu, religi memiliki pengertian yang senada denganagama. Dikutip dari J. van Baal, religi adalah semua gagasan yangberkaitan dengan kenyataan yang tidak dapat ditentukan secara empirisdan semua gagasan tentang perbuatan yang bersifat dugaan semacamitu, dianggap benar. Dengan demikian, surga atau neraka dianggapbenar adanya meski tidak dapat dibuktikan keberadaannya.Religi itu adalah sesuatu yang berkaitan dengan nilai susila yangagung. Religi itu memiliki nilai, dan bukannya sistem ilmu pengetahu-an. Religi juga sesuatu yang tidak masuk akal dan bertentangan denganrasio. Religi menyangkut pula masalah yang dimiliki manusia. Religisangat mempercayai adanya Tuhan, hukum kesusilaan, dan roh yangabadi.Spencer mengatakan bahwa awal mula munculnyareligi adalah karena manusia sadar dan takut akan maut.Berikutnya terjadi evolusi menjadi lebih kompleks danterjadi diferensiasi. Diferensiasi tersebut adalahpenyembahan kepada dewa; seperti dewa kejayaan, dewakebijaksanaan, dewa perang, dewa pemelihara, dewikecantikan, dewa maut, dan lain sebagainya.Di dalam religi juga muncul yang disebut denganFetiyisme. De Brosess mengatakan bahwa fetiyisme adalahpemujaan kepada binatang atau barang tak bernyawa yangdijadikan dewa. Sementara itu kepercayaan akan kekuatansuatu benda yang diciptakan oleh ahlinya disebut denganFeitico atau azimat. Orang-orang yang berlayar banyak yangmengenakan azimat ini agar dapat selamat kembali ke darat.Sumber penting di dalam religi adalah adanya empat hal yangmuncul yang berkaitan dengan perasaan; yakni takut, takjub, rasasyukur, dan masuk akal. Di dalam perkembangannya, animismeberubah menjadi politeisme, dan lalu berubah menjadi monoteisme.Banyak istilah yang kemudian muncul berkenaan dengan adanyasistem religi. Istilah yang kerap muncul di dalam religi adalah Tuhan,dewa, dewi, malaikat, roh, jin, iblis, setan, hantu, peri, raksasa, momok,roh, nyawa, orang mati, syamanisme, monoteisme, politeisme, ateisme,kesurupan, kerasukan, wahyu, pendeta, guru, nabi, pengkhotbah,dukun, ahli sihir, intuisi, pertanda, ramalan, animisme, totemisme,meditasi, puasa, mana, tabu, sakral, najis, kudus, duniawi, danseterusnya. Jika dicermati, istilah-istilah tersebut memiliki hal yangagung, gaib, suci, menakutkan, dan tak kasat mata.Sumber: ias.berkeley.eduGambar 2.2Patung Dewa Brahmana34ANTROPOLOGI Kelas XIIR.R. Marret mengatakan bahwa animisme bukan tahap awal suatuagama, melainkan pra-animisme. Pra-animisme; yakni animatisme.Dikutip dari Marret, animatisme adalah pengalaman tentang kekuatanyang impersonal; yaitu suatu kekuatan yang supranatural yang tinggaldi dalam orang-orang tertentu, binatang tertentu, dan di dalam benda-benda yang tak berjiwa. Kekuatan tersebut dapat berpindah. Kekuatanini disebut dengan mana.Orang-orang primitif memiliki perasaan bahwa ada sesuatukekuatan gaib pada orang-orang dan benda-benda tertentu. Ada dantidak adanya perasaan tersebut yang kemudian memisahkan antarayang suci (ukhrowi) dengan duniawi; dunia gaib dengan dunia sehari-hari. Dari hal tersebut muncul dengan yang dinamakan takwa. Dikutipdari Pritchard, takwa adalah suatu gabungan dari rasa takut, damba,kagum, tertarik, hormat, bahkan mungkin cinta.Spencer mengatakan bahwa religi muncul karena manusia sadardan merasa takut akan adanya maut, berevolusi kepada yang lebihkompleks menjadi penyembahan terhadap dewa maut, dewa perang,dewi kecantikan, dewa laut, dan sebagainya. E.B. Tylor mengatakanbahwa bentuk religi yang tertua adalah penyembahan kepada roh-rohyang merupakan personifikasi dari jiwa orang-orang yang telahmeninggal, terutama nenek moyang.Kamu telah memahami pengertian dan konsep tentang agama. Bahkankamu juga telah mampu mendeskripsikan perilaku yang bisa dikategorikansebagai agama. Masih adakah orang yang mempercayai adanya kekuatansemacam mana pada masa sekarang? Jika masih, jelaskanlah danberikanlah pula contohnya.4.Teori-Teori tentang ReligiMengapa manusia percaya kepada suatu kekuatan yangdianggapnya lebih tinggi dari dirinya? Mengapa manusia melakukanberbagai macam cara untuk mencari hubungan dengan kekuatan-kekuatan tadi? Ada banyak teori yang berbeda tentang masalah tersebut.Menurut teori yang terpenting, perilaku manusia bersifat religi karenasebab-sebab sebagai berikut.a.Manusia mulai sadar akan adanya konsep roh.b.Manusia mengakui adanya berbagai gejala yang tidak dapatdijelaskan dengan akal.c.Keinginan manusia untuk menghadapi berbagai krisis yangsenantiasa dialami manusia dalam daur hidupnya.d.Kejadian-kejadian luar biasa yang dialami manusia di alamsekelilingnya.e.Adanya getaran (yaitu emosi) berupa rasa kesatuan yang timbuldalam jiwa manusia sebagai warga negara masyarakat.f.Manusia menerima suatu firman dari Tuhan.35Agama dan Perilaku KeagamaanAdapun teori-teorinya antara lain sebagai berikut.a.Teori RohTeori ini dikemukakan oleh E.B. Tylor. Menurut Tylor, asal mulareligi adalah kesadaran manusia akan konsep roh. Hal itu terjadikarena dua sebab.1)Perbedaan yang tampak antara benda hidup dan benda yangmati. Makhluk yang masih dapat bergerak disebut makhlukhidup, tetapi apabila tidak bergerak lagi, maka itu berartibahwa makhluk tersebut mati. Dengan demikian, manusialama-kelamaan mulai menyadari bahwa gerak dalam alam(yaitu hidup) disebabkan oleh sesuatu kekuatan yang beradadi samping tubuh jasmaninya, yakni jiwa (yang kemudianlebih khusus disebut roh).2)Pengalaman bermimpi. Dalam mimpinya manusia melihatdirinya berada di tempat-tempat lain selain tempat ia tertidur.Maka ia mulai membedakan antara tubuh jasmaninya yangberada di tempat tidur, dan bagian lain dari dirinya, yaitujiwanya (rohnya), yang pergi ke tempat lain.b.Teori Batas AkalTeori ini dikemukakan oleh J.G. Fraser. Dalam bukunya TheGolden Bough jilid I seperti ditulis oleh Koentjaraningrat (2002:196–197), ia mengatakan bahwa manusia memecahkan masalah-masalah hidupnya dengan akal dan sistem pengetahuannya, tetapiakal dan sistem pengetahuan manusia terbatas. Makin majukebudayaannya, makin luas batas akal itu. Dalam banyakkebudayaan batas akal manusia masih sangat sempit. Soal-soalhidup yang tidak dapat mereka pecahkan dengan akal, dipecahkandengan magic, atau ilmu gaib.Menurut Frazer, ketika religi belum hadir dalam kebudayaanmanusia, manusia hanya menggunakan ilmu gaib untukmemecahkan masalah-masaah hidup yang berada di luarjangkauan akal dan pengetahuannya. Ketika mereka menyadaribahwa ilmu gaib tidak bermanfaat bagi mereka, mulailah timbulkepercayaan bahwa alam dihuni oleh makhluk-makhluk halusyang lebih berkuasa, dengan siapa manusia kemudian mulaimencari hubungan, sehingga timbullah religi.c.Teori Masa Krisis dalam Hidup IndividuPandangan seperti ini dikemukakan oleh M. Crawley dalambukunya Tree of Life (1905) dan A. van Gennep dalam bukunyaRites de Passage (1909). Dalam buku yang ditulis olehKoentjaraningrat (1002: 197), kedua pakar menyatakan bahwaselama hidupnya manusia mengalami berbagai krisis yang sangatditakuti oleh manusia, dan karena itu menjadi objek dariperhatiannya. Terutama terhadap bencana sakit dan maut, segalakepandaian, kekuasaan, dan harta benda yang dimilikinya,manusia tidak berdaya.Bagi manusia, ada saat-saat ketika manusia mudah jatuh sakitatau tertimpa bencana. Misalnya masa kanak-kanak, atau saat iaberalih dari usia pemuda ke usia dewasa, masa hamil, melahirkan,dan saat ia menghadapi sakratul maut. Pada saat-saat seperti itumanusia merasa perlu melakukan sesuatu untuk memperteguhimannya, yang dilakukannya dengan upacara-upacara. Perbuatan-perbuatan inilah yang merupakan pangkal dari religi danmerupakan bentuk-bentuk yang tertua.36ANTROPOLOGI Kelas XIId.Teori Kekuatan Luar BiasaPendapat ini diajukan oleh R.R. Marret. Ia tidak sependapatdengan Tylor. Menurutnya, kesadaran seperti itu terlalu kompleksbagi pikiran makhluk manusia yang baru berada pada tingkat-tingkat awal dari kehidupannya. Ia juga mengatakan bahwa pangkaldari segala perilaku keagamaan ditimbulkan oleh perasaan tidakberdaya dalam menghadapi gejala-gejala dan peristiwa-peristiwayang dianggap luar biasa dalam kehidupannya.Alam dianggap sebagai tempat adanya kekuatan-kekuatan yangmelebihi kekuatan-kekuatan yang telah dikenalnya dalam alamsekelilingnya, disebut the supernatural. Gejala-gejala, hal-hal, danperistiwa-peristiwa yang luar biasa itu dianggap sebagai akibatdari kekuatan supernatural (atau kekuatan sakti).e.Teori Elementer Mengenai Hidup BeragamaTokoh teori ini adalah E. Durkheim. Inti dari teori seperti terdapatdalam buku tulisan Koentjaraningrat (2002 : 199) adalah sebagaiberikut.1)Sejak awal keberadaannya di muka bumi, manusia mengem-bangkan religi karena adanya getaran jiwa, yaitu suatu emosikeagamaan, yang timbul dalam jiwanya karena adanya emositerhadap keagamaannya, dan bukan karena dalam pikirannyamanusia membayangkan adanya roh yang abstrak, berupakekuatan yang menyebabkan hidup dan gerak dalam alamsemesta ini.2)Dalam pikirannya, emosi keagamaan itu berupa perasaan yangmencakup rasa keterkaitan, bakti, cinta, dan sebagainya,terhadap masyarakatnya sendiri, yang baginya merupakanseluruh dunianya.3)Emosi keagamaan tidak selalu berkobar-kobar setiap saat dalamdirinya. Apabila tidak dirangsang dan dipelihara, emosikeagamaan itu menjadi latent (melemah), sehingga perludikorbarkan kembali, antara lain melalui kontraksi masyarakat(mengumpulkan seluruh masyarakat dalam pertemuan-pertemuan raksasa).4)Emosi keagamaan yang muncul itu membutuhkan suatu objektujuan. Mengenai apa yang menyebabkan bahwa sesuatu halmenjadi objek dari emosi keagamaan, bukanlah terutamasifatnya yang luar biasa atau aneh dan megah, tetapi adanyatekanan berupa anggapan umum dalam masyarakat, misalnyakarena salah satu peristiwa secara kebetulan pernah dialamiorang banyak. Objek yang menjadi tujuan emosi keagamaanjuga dapat bersifat sacre (keramat), sebagai lawan dari sifatprofan (tidak keramat), yang tidak memiliki nilai keagamaan.5)Suatu objek keramat sebenarnya merupakan lambang darisuatu masyarakat. Pada suku-suku bangsa asli di Australia,objek keramat yang menjadi objek emosi kemasyarakatannyasering kali berwujud suatu jenis hewan atau tumbuh-tumbuhan. Para pakar menyebut prinsip yang berada dibelakang objek dari suatu kelompok dalam masyarakat(misalnya klan atau kelompok kerabat) dengan istilah totem.37Agama dan Perilaku Keagamaan5.Unsur-Unsur Dasar ReligiKamu tentu tahu bahwa bangsa Indonesia terdiri atas suku-suku (lebihdari 600 suku). Kamu tentunya juga tahu apa yang telah diungkapkanE. Durkheim tentang teori religi. Nah, untuk mendeskripsikan religidalam suku-suku bangsa di Indonesia, antropologi membagi religi kedalam unsur-unsur sebagai berikut.a.Emosi keagamaan (getaran jiwa) yang menyebabkan bahwamanusia didorong untuk berperilaku keagamaan.b.Sistem kepercayaan atau bayangan-bayangan manusia tentangbentuk dunia, alam, alam gaib, hidup, dan maut.c.Sistem ritus dan upacara keagamaan yang bertujuan mencarihubungan dengan dunia gaib berdasarkan sistem kepercayaantersebut.d.Kelompok keagamaan atau kesatuan-kesatuan sosial yangmengonsepsikan dan mengaktifkan religi berikut sistem-sistemkeagamaannya.e.Alat-alat musik yang digunakan dalam ritus dan upacara kesamaan.B.Fungsi Agama atau Religi danKepercayaanAgama sering dipahami sebagai kepercayaan kepada Tuhan. Bisapula dipahami sebagai pengamalan yang berkait dengan kepercayaantersebut. Namun, sebetulnya agama memiliki cakupan yang lebih luasdibandingkan dengan kepercayaan. Kita bisa mengatakan bahwasesuatu itu agama apabila ada unsur-unsur: perilaku (sembahyang,membuat sajian, perayaan dan upacara), sikap (seperti hormat, kasihatau takut), pernyataan (seperti mantra, jampi, kalimat suci), dan benda-benda lahiriah (seperti masjid, candi, gereja, tangkal, azimat).Agama memiliki dua fungsi penting; yakni fungsi psikologis danfungsi sosial.1.Fungsi PsikologisOrang meyakini dan mengamalkan ajaran agama kebanyakan untukmeraih ketenteraman. Agama bisa memberi ketenangan danmengurangi kegelisahan karena percaya ada bantuan supranatural yangdapat diharapkan saat terjadi bencana. Orang yang baru saja terkenamusibah gempa bumi, akan merasa tenang apabila ingat dengan Tuhanatau kekuatan supranatural yang ada di atasnya. Selain itu, agama jugabisa memberi tuntunan melalui penggambaran atau cerita makhluksupranatural.2.Fungsi SosialFungsi lain dari agama antara lain memberi sanksi kepada sejumlahbesar tata kelakuan, pemeliharaan solidaritas sosial, pendidikan, dantertib sosial. Dengan rajin menjalankan perintah ajaran agama, makaakan terbentuk sikap dislipin dan ketaatan. Orang yang taatDi Indonesia terdiri atasbermacam-macam agama.Meskipun demikian, kitaharus saling menghormatiagar tercipta masyarakatyang rukun dan damai.38ANTROPOLOGI Kelas XIImenjalankan perintah agama akan memiliki perilaku yang terpuji danmampu membangun kebersamaan dengan manusia yang lain.Coba lihatlah pada dirimu sendiri. Apakah kamu telah taat dalammenjalankan perintah ajaran agama? Lalu, apa dampak yang kamurasakan setelah tertib dalam menjalankan ajaran agama? Untukmenjawabnya, kamu bisa mengikuti kegiatan di bawah ini.Dari dalam keluarga hingga hidup di tengah-tengah masyarakat, agamamenduduki tempat yang teramat penting. Agama antara lain berperan dalampembentukan watak dan kepribadian penganutnya. Coba ajaklah orangtua dan anggota keluargamu untuk mendiskusikan fungsi agama.Jelaskanlah fungsi agama dikaitkan dengan pendidikan dan tertib sosial.Selanjutnya, susunlah hasilnyabdalam bentuk laporan.C.Agama/Religi dan Kepercayaan diIndonesiaIndonesia tidak hanya memiliki suku bangsa yang beragam, namunjuga memiliki agama dan kepercayaan yang beragam. Terdapat enamagama resmi di Indonesia, yaitu Islam, Kristen Katolik, KristenProtestan, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu. Berdasarkan data yangada, mayoritas masyarakat Indonesia adalah pemeluk agamaIslam. Di samping agama yang resmi, di Indonesia jugatumbuh dan berkembang keyakinan lain yang disebutdengan kepercayaan tradisional.Dengan adanya diversitas agama di Indonesia,masyarakat Indonesia harus menghargai perbedaan yangada. Hal tersebut telah diatur di dalam Undang-UndangDasar 1945 pada pasal 29 ayat 2 yang menjamin masyarakatmemiliki kemerdekaan di dalam beragama. Setiap individudibebaskan untuk menganut agama yang dipilihnya.Dengan demikian, tidak ada diskriminasi agama. Setiapindividu harus menghormati dan memelihara toleransiterhadap kepercayaan masing-masing.1.Agama di IndonesiaAgama di Indonesia adalah Islam, Protestan, Katolik Roma, Hindu,Buddha, dan Konghucu.Tabel 2.1Agama dan Persentase PemeluknyaNo.AgamaPersentase1.Islam88 %2.Protestan5 %3.Katolik Roma3 %4.Hindu 2 %5.Buddha1 %6.Konghucu1 %Sumber: id.wikipedia.orgSumber: Indonesian Heritage: Agama dan Upacara, halaman 66Gambar 2.3Mantan Menteri Agama Indonesia,H. Tarmizi Taher bersama lima wakil agamadi Indonesia.39Agama dan Perilaku Keagamaana.IslamAgama Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-15 dan 16.Agama Islam salah satu di antaranya dibawa ke Indonesia olehpedagang India dan Arab. Jumlah pemeluk agama Islam di seluruhIndonesia sekitar 88% dari penduduk Indonesia.Bukti tertua kehadiran Islam di Indonesia ditemukan di Acehberupa batu nisan Sultan Sulaiman bin Abdullah bin al-Basirdengan angka tahun 1211. Dari temuan nisan itu, kita bisa mendugabahwa sekitar abad XII di Sumatra telah berkembang masyarakatIslam. Dari kawasan itulah, Islam mampu berkembang ke berbagaidaerah di Indonesia. Meski memuat nilai-nilai baru, namunperilaku beragama saat awal masih dipengaruhi olehunsur-unsur Hindu-Buddha. Bahkan para pengembangagama Islam di Jawa seperti wali sanga masih meng-gunakan adat istiadat yang merupakan peninggalankebudayaan Hindu-Buddha.Setelah Aceh, komunitas muslim generasi pertamaterdapat di Demak, Banten, Makassar, Maluku, danYogyakarta. Di kota-kota itu kita ketahui berdiri keraja-an-kerajaan Islam yang menjadi pusat pengembanganajaran Islam. Peninggalan sejarah dari kerajaan-kerajaantersebut masih bisa kita lihat hingga kini.Salah satu perilaku beragama yang berkembangpada periode awal adalah sufisme atau tasawuf.Sufisme merupakan perilaku yang mencerminkanunsur batin ajaran Islam. Misalnya dengan pengekangandiri melalui beragam kegiatan seperti zikir, puasa,sembahyang terus-menerus, dan tarian suci. Dari sinidikenal adanya tarekat yaitu cara untuk mendekatkandiri kepada Allah. Tarekat yang berkembang pada masaawal antara lain sebagai berikut.Tabel 2.2Sastrawan dan TarekatnyaNamaTarikatSejarahHamzah FansuriQadiriyyaPenyair mistik dan keagamaan, pengarang pertama yang dikenal di dunia MelayuShams al Din PasaiNaqshbandiyyaPenasihat keagamaan Sultan Iskandar Muda dari Aceh, pelopor aliran tersebut.Abd al Rauf AcehShatariyyaPendiri Shatariyya di Jawa dan Sumatra setelah belajar di MadinahAbd al-SamadSammaniyyaPendiri Sammaniyya di Palembang setelah belajar di MekahSumber: Indonesian Heritage: Agama dan Upacara, halaman 17Perilaku beragama umat Islam didasarkan atas keyakinanadanya rukun iman dan rukun Islam. Rukun iman terdiri ataspercaya pada Allah swt., percaya pada malaikat, percaya pada nabi,percaya pada hari kiamat, percaya pada kitab suci (Taurat, Mazmur,Injil, Quran) dan percaya pada takdir. Rukun Islam meliputipengakuan tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusanAllah syahadat, sembahyang lima waktu (shalat), puasa di bulanRamadan, zakat, dan naik haji.Pada masa kontemporer, perilaku keagamaan di Indonesiasemakin beragam. Baik dari tradisi Muhammadiyah, NU, maupunpenganut Islam inklusif. Masing-masing organisasi massa dankelompok-kelompok penganut agama itu kemudian berkembangdengan ciri khas masing-masing.Sumber: Indonesian Heritage: Agama dan Upacara, halaman 18Gambar 2.4Wali Sanga40ANTROPOLOGI Kelas XIIb.ProtestanAgama Protestan banyak ditemui di daerah Maluku, SulawesiUtara, dan Batak. Jumlah pemeluk agama Protestan sebesar 5%dari populasi. Pembawa agama ini adalah orang Belanda danPortugis.Agama Kristen mulai masuk ke Indonesia setelah VOCmenjalankan penjajahannya di berbagai pulau. Meski misi utamaVOC adalah berdagang, namun mereka juga wajib mengembangkaniman Protestan. Saat VOC dibubarkan tahun 1799, di Indonesiaterdapat 50.000 orang pemeluk Protestan. Agama ini semakinberkembang setelah pemerintah kolonial mendukung sepenuhnyakegiatan misionaris. Apalagi kitab-kitab suci merekaditerjemahkan ke dalam bahasa lokal dan bahasaMelayu. Komunitas agama Protestan banyak terdapatdi kawasan Indonesia bagian timur.Para pemeluk agama Kristen menjalankan beragamupacara. Banyak di antaranya yang menggunakankebudayaan lokal yang telah lama berkembang dimasyarakat. Misalnya yang dilakukan oleh masyarakatKristen di Pulau Samosir, dekat Danau Toba. Merekabiasa menggelar tarian suci dan nyanyian puisi ratapanpada perayaan Jumat Agung.Di Larantuka, Flores Timur, penganut Kristenmenyelenggarakan ritual siklus kehidupan denganmenyisipkan prosesi kelahiran dan kematian Kristusdalam kebaktian Paskah. Upacara ini adalah peninggal-an masyarakat Eropa abad XVI. Pada Jumat Agungmereka mengadakan arak-arakan lilin di sepanjang jalandengan membawa patung Perawan Maria lambangMater Dolorosa (Bunda Berkabung). Kini, daerah-daerahitu menjadi sentra komunitas Kristen. Kamu bisamencari informasi sebanyak-banyaknya tentangperilaku agama mereka.c.Katolik RomaAgama Katolik Roma banyak ditemui di daerah kepulauantimur Indonesia, seperti Roti, Timor, dan Flores. Jumlah pemelukagama Protestan sebesar 5% dari populasi. Pembawa agama iniadalah orang Belanda dan Portugis.Komunitas Katholik terbentuk sejak abad XVI di Ambon,Ternate, dan Halmahera. Agama tersebut datang sejak Portugismasuk ke Indonesia. Namun, berkembang dengan cepat pada abadXIX setelah pemerintah kolonial Belanda memberlakukan otonomiGereja Katolik. Apalagi banyak keluarga Belanda yang datang keIndonesia mengikuti suami atau ayah mereka yang bertugas diIndonesia.Penyebaran agama ini banyak didukung oleh keberadaan ordoFransiscan. Ordo yang berpusat di Maluku Utara dan SulawesiUtara ini berhasil membuat penduduk beragama Katolik. Ordo lainadalah Jemaat Theatine yang berpusat di pantai barat daya Sumatradan ordo Dominikan yang berpusat di Solor, Timor, dan Flores.Sumber: Indonesian Heritage: Agama dan Upacara, halaman 129Gambar 2.5Patung citra Bunda Maria berkabung padaperayaan Jumat Agung di Larantuka.Next >