< Previous41Agama dan Perilaku Keagamaand.HinduAgama Hindu banyak ditemui di daerah Bali dan Lombok (ditempat orang Bali yang tinggal di daerah Lombok). Penganut kuranglebih 2% dari total populasi. Agama ini sedikit berbeda denganyang dianut di India.Agama ini telah dikenal masyarakat Indonesia sejak awalabad I Masehi melalui hubungan dagang dengan India. Dari kontakdagang ini, kemudian terbangunlah komunitas-komunitas Hindupada abad VIII-IX. Saat itu bersamaan dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Hindu dengan puncak Kerajaan Majapahit. Peran utamapenyebaran agama Hindu dipegang oleh kaum brahmana.Merakalah yang memimpin upacara di kerajaan-kerajaan Hindu.Dalam perkembangannya, mereka menggunakan akar budaya lokaluntuk menjalankan perilaku agamanya. Misalnya, kita mengenalDewi Sri atau penggunaan Gunung Meru.Masyarakat Hindu terbagi ke dalam empat kasta, yaitubrahmana, kesatria, waisya, dan sudra. Di luar itu masih ada kastachandala yang meliputi golongan pemburu yang tercemarkedudukannya. Prinsip ajaran agama Hindu didasarkan atas limakepercayaan: brahman yaitu kepercayaan kepada para dewa dalamberbagai bentuk perwujudannya, atman yaitu kepercayaan tentangjiwa yang abadi, karmaphala yaitu kepercayaan bahwa setiaptindakan akan berakibat pada pelakunya, punar bhawa yaitukepercayaan tentang reinkarnasi, dan moksa yaitu kepercayaantentang kebahagiaan yang tertinggi.Pemeluk agama Hindu menyelenggarakan serangkaian upacarayang disebut yadnya. Upacara ini terdiri atas lima jenis berdasarkanuntuk siapa upacara ditujukan. Upacara itu meliputi Dewa yadnyauntuk Yang Maha Kuasa, dewa-dewa dan dewi-dewi,bhuta yadnya untuk roh gaib setan, pitra yadnya untukuntuk orang mati atau leluhur, manusa yadnya untukorang hidup, rsi yadnya untuk pendeta atau pen-tasbihan.Agama Hindu di Bali mempunyai banyak nama,seperti Hindu Bali karena khas Bali, agama Tirta karenaair suci merupakan unsur penting dalam agama Hindu,dan agama Siwa-Weda karena ajaran-ajarannya memujaSiwa-Buddha. Kini, nama yang sering dipakai adalahHindu Dharma. Penyebaran agama Hindu di Balibanyak menggunakan tari topeng, wayang, danpergelaran drama. Tradisi keagamaan di Bali telahmengakar dalam kehidupan sehari-hari dengan pusatkeagamaan di pura.e.BuddhaAgama Buddha berasal dari India. Penganutnya sekitar 1%dari populasi. Buddha berasal dari India dan menyebar keIndonesia bersamaan dengan Hindu. Pengaruh agama Buddha masuk ke Indonesia pada abad VII.Hal ini berdasarkan catatan I-Ching yang melawat ke Sriwijayapada tahun 671. Setelah selama 10 tahun tinggal di Sriwijaya, I-Ching menerjemahkan teks-teks Buddha Sanskerta ke dalambahasa Cina dan menulis kisah perjalanannya.Sumber: Indonesian Heritage: Agama dan Upacara, halaman 44Gambar 2.6Barong dan Rangda dalam pergelarandrama Calon Arang.42ANTROPOLOGI Kelas XIIAda dua aliran utama yang berkembang dalam Buddha, yaituTheravada dan Mahayana. Pada masa Kerajaan Sriwijaya danMajapahit, yang berkuasa adalah aliran Mahayana. AgamaBuddha mengembangkan ajaran Tantra. Namun setelah keduakerajaan besar itu runtuh, pengaruh Buddha semakinmenghilang. Dalam perkembangannya, para pemeluk agamaBuddha mendirikan sangga atau organisasi para biarawan.Hingga kini, pelaksanaan upacara keagamaan banyakdipimpin oleh organisasi ini.f.KonghucuPenganut agama Konghucu di seluruh Indonesia berjumlahsekitar 1%. Agama Konghucu adalah agama yang baru sajadiakui oleh pemerintah sebagai salah satu agama resmi diIndonesia.Selain percaya pada adanya Tuhan, masyarakat Indonesia jugapercaya pada adanya makhluk halus dan alam gaib. Berkaitan denganalam gaib, menurut C. Geertz, masyarakat di daerah Jawa sangatmemercayai adanya makhluk halus. Apa saja nama makhluk halusyang ada dalam budaya Jawa, bacalah informasi berikut ini.Makhluk halus tersebut terdiri beberapa macam, yaitu sebagai berikut.a.Memedi:roh yang menakut-nakuti.b.Lelembut:roh yang menyebabkan kesurupan.c.Tuyul:makhluk hidup yang karib.d.Demit:makhluk hidup yang menghuni suatu tempat.e.Danyang:roh pelindung.Untuk melindungi diri dari bahaya, masyarakat Jawa juga sangat aktifmelakukan ritual keselamatan. Beberapa di antaranya adalah sebagaiberikut.a.telonan:ritual tiga bulan masa kehamilan.b.tingkeban:ritual anak pertama bagi ibu, ayah, ataukeduanya.c.babaran/brokohan:ritual kelahiran bayi.d.pasaran:ritual lima hari setelah kelahiran.e.pitman:ritual tujuh bulan setelah kelahiran.f.selapanan:ritual satu bulan setelah kelahiran.g.taunan:ritual satu tahun setelah kelahiran.Masyarakat Jawa memiliki cara penghitungan hari tersendiri, yaknilima hari pasaran. Hari pasaran tersebut adalah legi, paing, pon, wage,dan kliwon. Di daerah-faerah yang lain di Indonesia mungkin jugamemiliki cara tersendiri dalam menetapkan hari. Bagaimanamasyarakat yang ada di sekitar tempat tinggalmu?Sumber: Indonesian Heritage: Agama dan Upacara,halaman 52Gambar 2.7Perayaan Waisak di CandiBorobudur.43Agama dan Perilaku Keagamaan2.Aliran Kepercayaan di IndonesiaWilhelm Wundt menjelaskan bahwa pada mulanya datangkepercayaan tentang magi, iblis, dan lainnya. Pada tahap evolusiberikutnya, yakni pada abad Totem, mulai munculnya agama dalambentuk pemujaan binatang. Lama-kelamaan totem mulai susut, laluobjek pemujaan diganti dengan manusia. Pemujaan beralih menjadipemujaan terhadap nenek moyang hingga akhirnya ada pengkultusanterhadap pahlawan, dan pengkultusan dewa-dewi.Aliran kepercayaan yang berkembang di Indonesia adalah BudiSetia (didirikan oleh kaum priayi), Sumarah (didominasi oleh kaumpriayi), Kawruh Baja, Ilmu Sejati, Kawruh kasunyatan, Sunda wiwitan(tersisa pada etnis Baduy di Kanekes, Banten), Buhun Jawa Barat,Parmalim (agama asli Batak), Kaharingan Kalimantan, Tonaas WalianMinahasa Sulut, Tolottang, Wetu telu, dan Naurus (P. Seram Maluku).Sumber: Indonesian Heritage: Agama danUpacara, halaman 85Gambar 2.8Naga Bayan dipercayapenganut Wetu Telu.Wetu telu berarti tiga waktu. Wetu telu adalah agama Islam yangmengalami sinkretisme dengan Hindu Bali, kejawen, dan kepercayaankepada leluhur. Kamu dapat menemui orang-orang yang beragama Islamseperti itu terutama di bagian utara dan selatan Pulau Lombok. Bagaimanasampai terjadi percampuran seperti itu? Latar belakang prosespercampurannya adalah pada waktu itu, ada sejenis agama Islam (keras)berkembang di kalangan orang kaya. Tokoh di balik perkembangan ituadalah para mahasiswa yang belajar pada kurun waktu tertentu di sekolah-sekolah agama ortodoks. Mereka inilah yang mempelajari dasar-dasarkeislaman dengan menafsirkan ayat-ayat untuk disesuaikan dengan tradisiortodoks yang telah mapan.Dalam kepercayaan ini, peran leluhur begitu menonjol. Merekamemercayai kehidupan yang senantiasa mengalir dengan unsur sangatkuat yang disebut jiwa yang dapat dibangkitkan. Seseorang yang hidupjiwanya selalu berada di dalam tubuh. Jiwa dapat meninggalkan tubuh (padasaat tidur) tetapi selalu kembali ke tubuh orang tersebut. Baru setelah mati,jiwa meninggalkan tubuh, tetapi selalu hidup dan dapat mengembara kemana-mana. Nah, supaya jiwa itu tenteram dan tidak membahayakanmanusia, maka dilakukanlah upacara-upacara. Pada saat itulah, orang yangmati diubah menjadi leluhur.Bagi orang-orang Lombok yang menganut wetu telu, kematian tidakberarti perpisahan. Jiwa orang mati mungkin pergi ke alam lain tetapi tetapdapat kembali sewaktu-waktu. Oleh karena itu, mereka dapat memengaruhikehidupan keturunannya yang masih hidup. Para penganut wetu telu dapatmemanggil dan meminta bantuan arwah para leluhurnya dengan suatuperayaan. Lihatlah gambar di samping. Itulah upacara tumbuk padi yangdilakukan untuk persiapan perayaan.Orang Islam penganut wetu telu di Lombok Utara memiliki pusat tempatsuci yang disebut dengan Masjid Bayan. Ciri-ciri masjidnya sebagai berikut.a.Memiliki beduk yang besar.b.Terdapat patung naga yang disebut dengan naga Bayan.c.Terdapat patung burung dari kayu di atas mimbar induk.d.Tidak pernah melaksanakan khotbah hari Jumat.e.Para jemaah wetu telu hanya mengunjungi jika mereka inginmempersembahkan makanan kepada kiai pada perayaan tertentu.44ANTROPOLOGI Kelas XIIf.Hanya para kiai-lah yang melaksanakan tugas keagamaan, tetapi tidakmemimpin salat wajib lima waktu.Berbeda dengan umat Islam umumnya yang mengadakan perayaanmeriah pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, maka wetu telu melaksanakanperayaan meriah pada saat Maulud Nabi. Pada saat itu, kamu akan melihatmasjid wetu telu dihiasi dengan umbul-umbul dan kain. Pada waktu malam,para kiai bertemu untuk makan bersama. Ketika Ramadan tiba, semuakiai bertemu setiap malam untuk berdoa, dan buka puasa bersama hanyadilakukan pada akhir bulan puasa sekaligus juga dilakukan khotbah. Selainitu, para kiai wetu telu juga akan bertemu di Masjid Bayan jika di LombokUtara terjadi bencana alam. Mereka melaksanakan upacara lohor jariangjumat. Upacara diakhiri khotbah khas Bayan dengan menggunakan bahasadaerah.Para penganut wetu telu dapat menjelaskan bagaimana Islam diterimadi Lombok, serta bagaimana waktu lima dan wetu telu dapat dibedakandengan menggunakan naskah lontar. Memang, hingga kini masyarakatLombok ada yang melakukan sembahyang hanya tiga kali sehari. Hal iniberbeda dengan orang muslim yang melaksanakan salat lima waktu dalamsehari. Oleh karena itu, wetu telu dapat disebut sebagai suatu sekte yangberpegang pada kebiasaan tradisional (adat) dan syariah.Hampir seluruh negara-negara di dunia, mengenal dan menganut agama.Sebutkanlah agama-agama yang terbanyak dianut di negara-negara diAsia Tenggara (sebutkan agama terbesar pada setiap negara).D.Perilaku ReligiAgama yang beragam adanya di permukaan bumi, tidak seluruhnyamemiliki kesamaan di dalam menjalankan ritual keagamaannya.Namun, hampir seluruhnya percaya terhadap sesuatu yang dianggap-nya memiliki kekuasaan dan kekuatan.Van Baal menjelaskan bahwa manusia memiliki kepercayaanterhadap mana. Mana adalah sesuatu yang mempengaruhi semua halyang melampaui kekuasaan manusia yang berada di luar jalur yangnormal dan wajar. Mana muncul karena hadirnya pengaruh yangditimbulkan oleh pikiran manusia. Ketika seseorang mengenakancincin dengan batu akik dengan warna tertentu kemudianmendapatkan kekayaan yang di luar dari kebiasaannya, ia akanberpandangan bahwa batu akik yang dikenakannya itu memiliki mana.Perilaku keagamaan memiliki bentuk yang beragam. Jika dilihatmelalui ritual, dapat dilihat berikut ini.Ritual adalah sarana yang digunakan untuk melakukan hubunganantara manusia dengan kekuatan supranatural. Selain itu, juga45Agama dan Perilaku Keagamaandigunakan sebagai penghubung antara manusia dengan kekuatansupranatural, digunakan pula untuk memperingati peristiwa pentingdan kejadian kematian.Antropologi membagi ritual menjadi beberapa hal, yaitu upacaraperalihan (rites of passage) dan upacara intensifikasi (rites of intensifi-cation). Dikutip dari Havilland, upacara peralihan (rites of passage)adalah upacara keagamaan yang berkaitan dengan tahap-tahap yangpenting dalam kehidupan manusia, seperti kelahiran, perkawinan, dankematian. Upacara intensifikasi (rites of intensification) adalah upacarakeagamaan yang diadakan pada waktu kelompok menghadapi krisisreal atau potensial.Salah satu contoh upacara peralihan yang paling serig kita jumpaiadalah aqiqa yang biasa dilaksanakan oleh umat Islam. Upacara aqiqadilaksanakan pada hari ketujuh dar kelahiran seorang anak, ditandaidengan penyembelihan kambing. Untuk anak anak laki-laki, kambingyang disembelih berjumlah dua ekor sedangkan untuk perempuanhanya seekor. Tujuan pelaksanaan upacara ini adalah untuk menebusanak. Menurut keyakinan mereka, seorang anak sebelum diaqiqahimasih tergadai. Rangkaian upacara ini meliputi pencukuran rambutanak, pemberian nama yang baik, dan penyebelihan ternak kurban.Sebagian daging ternak yang telah disembelih itu kemudian dibagikankepada masyarakat sekitar, sebagian yang lain untuk pesta. Maknanya,anak diantar untuk menjadi seorang makhluk sosial dan mempunyaiakhlak yang baik.Upacara pada tahap berikutnya adalah sunatan. Sunat adalah tandaanak laki-laki memasuki akil balig, biasanya dilakukan pada anak usia8-14 tahun. Saat melaksanakan upacara ini, biasanya orang tuamengadakan pesta dengan mengundang sanak saudara dan tetangga.Setelah menginjak dewasa, sampailah anak pada jenjang perkawinan.Berdasarkan hukum Islam, perkawinan terjadi antara seorang jejakadan gadis dengan wali mewakili gadis. Sebuah upacara bisadilaksanakan apabila ada izin dari wali, selanjutnya ia harus memberi-kannya dan menerima ikatan perkawinan yang mempersatukan keduamempelai. Ikatan itu biasa disebut mahar (berupa emas, benda berhargaatau Al Quran). Mempelai kemudian mengikuti prosesi di depan tamuundangan. Di beberapa suku bangsa, kedua anggota keluarga yang yangtelah terikat dalam satu ikatan kekeluargaan itu saling memberikanpetuah kepada kedua mempelai.Saat ada salah satu anggota keluarga yang meninggal, maka adabanyak kewajiban yang biasa dilakukan oleh sanak keluarga yangditinggal. Misalnya dengan memandikan, mengubur, hingga berdoauntuk keluarga yang meninggal. Upacara kematian yang diadakan olehsanak keluarga biasanya berisi talqin dan tahlil.Sumber: Indonesian Heritage: Agama danUpacara, halaman 33Gambar 2.9Seorang anak yang barusaja disunat dalam tradisi diCirebon.Upacara Penguburan Suku DayakMasyarakat Dayak mempunyai kepercayaan bahwa ketika orangmeninggal akan membuat masalah bagi yang hidup jika jiwanya tidak pergike dunia kematian. Oleh karena itu, mereka menyelenggarakan serangkaianupacara. Upacara kematian pada suku Dayak terbagi menjadi dua:46ANTROPOLOGI Kelas XIIUpacara dibagi menjadi tiga tahap, yaitu separasi, transisi, daninkorporasi. Dikutip dari Havilland, separasi adalah dalam upacaraperalihan, upacara untuk memisahkan seseorang dari masyarakatnya.Transisi adalah dalam upacara peralihan, isolasi seseorang setelahmengalami separasi dan sebelun inkorporasi. Inkorporasi adalahdalam upacara peralihan, penyatuan kembali seseorang ke dalammasyarakat menurut statusnya yang baru.Berkaitan dengan upacara peralihan, manusia dianggap melaluibeberapa tahap kehidupan. Tahap kehidupan tersebut adalah kelahiran,pubertas, perkawinan, menjadi orang tua, naik ke tingkat yang lebihtinggi, spesialisasi pekerjaan, dan kematian.Sementara itu, berkaitan dengan upacara intensifikasi, manusiabanyak mengalami suatu krisis. Krisis air hujan, serangan hama,muncul serangan binatang berbahaya, muncul serangan musuh,kematian, dan lain-lain. Untuk menghalau krisis-krisis tersebut,manusia mengadakan upacara.Di dalam mencari ketenangan hidup, manusia menggunakanbermacam hal yang berkaitan dengan supranatural. Hal tersebut diantaranya adalah agama, magi, dan sihir.E.Perilaku Religi yang BaikKoentjaraningrat menjelaskan bahwa manusia memilikikepribadian yang beragam. Dikutip dari Koentjaraningrat, kepribadianadalah ciri-ciri watak seseorang individu yang konsisten yangmemberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khusus.Hal ini menjelaskan bahwa setiap manusia akan memiliki karakteryang khas dan jelas berbeda antara manusia satu dengan manusia yanglain. Karakter tersebut akan tercermin seumur hidup dan tidak dapatdikamuflase dengan segala hal untuk menutupinya.Berkaitan dengan kepribadian tersebut, hak memiliki agama jugaberdasarkan atas kepentingan pribadi yang sangat bergantung dengankepribadian masing-masing orang. Agama tidak dapat dipaksakanuntuk dimiliki oleh seseorang. Pada awalnya, ketika masih kecil,manusia hanya mengikuti arus kehidupan yang ada di sekelilingnya.Namun, ketika manusia telah sampai pada saat dia mampumenentukan jalan hidup dan mengambil keputusan untuk pilihan-pilihan hidupnya, agama tidak dapat lagi dipaksakan untukditempelkan ke dalam hidup seseorang.a.Pemakaman dengan sekali upacaraUpacara ini dilaksanakan oleh masyarakat Modang, Kayan, dan Iban.Upacara ini mirip dengan yang dilakukan oleh suku bangsa-sukubangsa yang lain.b.Pemakaman dengan dua kali upacaraUpacara ini dilaksanakan oleh masyarakat Ngaju dan Ot Danum. Mayatdisimpan sebentar setelah kematian, kemudian kerangkanya digalidan dipindahkan ke tempat peristirahatannya yang terakhir.Kerangkanya dimasukkan ke dalam keranda, guci, atau dibungkusdengan tikar dan dikubur, diabukan atau disimpan dalam kubur besar.47Agama dan Perilaku KeagamaanPada saat manusia telah mampu menentukan jalan hidup denganmemilih segala sesuatu sesuai dengan kepribadiannya tersebut,manusia memilih agama sesuai dengan kehendaknya. Pada saat itupula interpretasi manusia terhadap agama yang dipilihnya akanberjalan sesuai dengan kepribadiannya melakukan persepsi.Sebagaimana yang disampaikan Koentjaraningrat, persepsi adalahsuatu istilah psikologi yang dipakai untuk mendeskripsikan suatupemikiran pada alam sadar (concious) melalui akal manusia gunamenyusun dan memproyeksikan suatu lingkungan yang ditangkap olehalam pikirnya tersebut.Persepsi manusia terhadap agama yang dianutnya masing-masingindividu akan berbeda. Perbedaan tersebut bergantung padakemampuan manusia memproyeksikan makna agama bagi dirinya.Manusia yang mampu memproyeksikan agama di dalamkehidupannya dengan baik dan tepat, akan dapat menjalanikehidupan dengan baik pula.Manusia yang memiliki persepsi tepat dan seiramaterhadap ajaran agama yang dianutnya, maka ketikamenjalani kehidupan pun akan seirama dengan ajarantersebut. Ajaran agama yang tersebar di seluruh permukaanbumi ini beragam adanya. Namun demikian, manusiamemiliki agama bukan berarti mampu pula menjalanikehidupan sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. Halini tergantung pada persepsinya terhadap agama.Manusia yang memiliki persepsi tepat terhadap suatuagama, ia akan dengan tepat pula menjalankan ritualkeagamaannya. Namun, sebaliknya, jika manusia tidakdapat menempatkan persepsinya pada proporsi yang tepat,maka ia akan menyimpang. Persepsi yang menyimpang itu, terkadangdianggap tidak menyimpang oleh manusia yang bersangkutan.Persepsinya dianggap benar, padahal sesungguhnya tidak sesuaidengan yang maksudkan di dalam agama yang dianutnya.Sir James George Frazer mengatakan bahwa agama dilihatnyasebagai sesuatu yang dipakai untuk mengambil hati atau menenangkankekuatan yang melebihi kekuatan manusia yang mampu mengendali-kan kehidupan manusia.Perilaku yang baik ada dalam ajaran agama. Tinggal manusiamemberi persepsi yang sebaik-baiknya.Cobalah kamu jelaskan perilaku beragama yang baik menurut pendapatkamu! Berilah contoh sebanyak mungkin!F.Perilaku Religi yang MerugikanManusia di dalam menjalankan kehidupannya, terkadang tidaksesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. Untuk membuat tenanghatinya, ada pula jalan yang diambil tidak baik.Sumber: www.langsing.netGambar 2.10Salah satu contoh religi pada masyarakat.48ANTROPOLOGI Kelas XIIPerilaku tidak baik dapat ditemukan pada kelompok orang yang bekerjadengan magi.Dikutip dari Havilland, magi adalah suatu usaha yangdigunakan untuk memanipulasi hukum-hukum alamtertentuFrazer mengatakan bahwa ada dua magi yang penting.a.Magi simpatetisb.Magi senggol (contagious magis)Dikutip dari Havilland, Frazer mengatakan bahwa MagiSimpatetis adalah magi berdasarkan prinsip bahwapersamaan menimbulkan persamaan. Contoh magisimpatetis adalah sebagai berikut.Seorang pemuda akan pergi ke tukang sihir untukmemesan boneka yang dibuat mirip dengan pemudi yangmenolak cintanya itu. Jika boneka tersebut dimasukkan kedalam air dan diguna-gunai, maka pemudi tersebut dapatmenjadi gila. Pemudi tersebut mengalami nasib yang samadengan boneka tiruannya tersebut. Itu yang dimaksuddengan Magi Simpatetis.Sementara itu Magi Senggol (contagious magis) adalahmagi yang berdasarkan pada prinsip bahwa barang yangpernah bersentuhan dapat saling memengaruhi setelahterpisah.Dari pengalaman ”menggelitik tradisi” yang dilakukan Toto Amsar bersamaStudio Tari STSI Bandung dalam koridor ”preservasi” tidak berarti kritikterhadap tradisi/mengkritisi tradisi menjadi mutlak tidak perlu dilakukan.Dengan kata lain, biarlah persoalan kritik/mengkritisi tradisi secara langsungdilakukan oleh masyarakat penyangganya. Sebagaimana yang terjadi padaupacara desa “Ngarot” di Lelea Indramayu. Masyarakat Lelea menolakdengan keras dihadirkannya dalang topeng perempuan, semata-matabukan karena tidak biasa. Namun, ada atmosfer imaji dalam rituskepercayaan masyarakat Lelea yang hilang, yaitu nilai ritus magi simpatetis(upacara kesuburan) yang tercermin dalam hubungan di antara dalangtopeng (laki-laki) dengan para kasinoman (remaja putri), dan parakasinoman remaja putra dengan ronggeng (perempuan) dalam ronggengketuk. Di sini, tradisi memberi nilai/ajaran tentang alam sepasang, bumi-langit, siang-malam, dan lanang-wadhon yang masih tetap dipertahankandalam keseimbangannya oleh masyarakat desa Lelea, Indramayu.Sumber: www.pikiran-rakyat.com/cetakContoh Magi Senggol (contagious magis) adalah sebagai berikut.Rambut, gigi, dan kuku jika jatuh ke tangan musuh akan dapat mudahdiguna-guna karena rambut, gigi, dan kuku adalah bagian di tubuhyang sering bersenggolan dengan badannya.Beberapa hal tersebut adalah sebagian contoh perilaku yangmerugikan. Perilaku religi lain yang merugikan adalah sihir dan santet.Dikutip dari Havilland, sihir adalah pada sementara suku kemampuanSumber:Michael R. Dove, Peranan Kebudayaan Tradisionial In-donesia dalam Modernisasi, halaman 4Gambar 2.11Seorang dukun49Agama dan Perilaku Keagamaanbawaan yang tidak disadari untuk berbuat jahat, namun berbedadengan santet, mengadakan pertemuan pada malam hari, menjalankankanibalisme, dan membunuh orang dari jarak jauh dengan tujuan untukmenyalurkan kegelisahan, ketegangan, dan frustrasi, serta perebutankekuasaan politik.Sementara itu, santet (sorcery) adalah perbuatan sengaja diadakanoleh manusia untuk berbuat jahat dengan tujuan khusus dengan caramenenung korbannya dengan menggunakan kuku, rambut, ataupakaian bekas, memasukkan gigi mayat ke dalam tubuh korban.Sihir dan santet dapat diketahui melalui nujum (divination).Nujum (divination) adalah prosedur magi yang dapat menentukansebab sesuatu peristiwa khusus, seperti penyakit atau meramalkansesuatu yang akan terjadi.Dicky Zaenal Arifin, guru utama “Hikmatul Iman” yang telah mengakrabialam gaib sejak kecil menyataan kejadian tersebut bisa saja terjadi.Perbuatan magis seperti santet, teluh, sihir, dan guna-guna adalah realitassosial secara empiris yang keberadaannya diakui oleh sebagianmasyarakat.Bahkan, di banyak negara seperti di Benua Afrika dikenal dengan“The Spirit of African” . Di Haiti dikenal dengan “Voodoo”. Ada pandanganperbuatan seperti itu merupakan perbuatan yang menakutkan dan jahat.Oleh karena itu, sekaligus dapat digunakan untuk mencari keuntunganoleh anggota masyarakat untuk menangkal perbuatan magis itu dan atauuntuk melakukan perbuatan magis tersebut terhadap masyarakat yangpercaya terhadap adanya kekuatan magis.. . .Pada dasarnya ilmu santet adalah ilmu yang mempelajari bagaimanamemasukkan benda atau sesuatu ke tubuh orang lain dengan tujuanmenyakiti. Benda ini bisa saja misalnya sebuah paku atau seekor binatangberbisa yang dikirim secara gaib untuk dimasukkan ke tubuh seseorangdengan tujuan menyakiti orang tersebut.Walaupun proses santet yang gaib ini sulit dimengerti secara ilmupengetahuan, tapi secara logis santet dapat dimengerti sebagai prosesdematerialisasi. Pada saat santet akan dikirim, benda-benda seperti paku,jarum, beling, ataupun binatang berbisa ini diubah dari materi menjadienergi. Kemudian dalam bentuk energi, benda ini dikirim menuju sasaran.Setelah tepat mengenai sasaran, energi ini diubah kembali menjadi materi.Sehingga apa-apa yang tadi dikirim, misalnya beling dan binatang berbisaakan masuk ke tubuh seseorang yang merupakan sasaran santet.Selanjutnya secara otomatis benda-benda yang tadi dimasukkan melaluisantet ini akan menimbulkan kesakitan pada tubuh orang yang disantet.Ada dua jenis santet menilik jenis kekuatan yang dijadikan sumberkekuatannya. Pertama, adalah santet yang dalam prosesnya memanfaatkankekuatan makhluk gaib seperti jin, setan, dan makhluk gaib lainnya. Dalampelaksanaannya, pelaku santet akan bekerja sama dengan makhluk gaibsebagai media pengiriman santet.Untuk mengajak si makhluk gaib untuk dijadikan ”kurir” ini tentu sajapelaku santet harus memberikan imbalan sesuai yang diminta sang kurir.Imbalan bisa berupa sesaji khusus yang diperuntukkan makhluk gaibsebagai makanan untuknya.Sumber: www.pikiran-rakyat.com/cetak50ANTROPOLOGI Kelas XIIG.Agama dan Religi pada Suku Bangsa diIndonesiaIndonesia memiliki keranekaragaman suku bangsa yang tiadabandingannya di dunia. Masing-masing suku bangsa memiliki ragambudaya dan upacara yang telah mengakar dalam masyarakat yangbersangkutan sejak ribuan tahun yang silam. Dari serangkaian penemu-an prasejarah yang ada di berbagai tempat, kita bisa membuktikanbahwa manusia prasejarah pun telah mengenal beragam bentuk religiatau upacara keagamaan. Di berbagai daerah ditemukan benda-bendaprasejarah dari zaman megalitikum yang bisa menunjukkan kepadakita bagaimana upacara tersebut dilaksanakan.Dalam perkembangannya, pelaksanaan upacara dan religi tersebutmasih dilanjutkan oleh berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia.Serangkaian ritual dan upacara dilaksanakan dalam berbagai tahapkehidupan manusia, mulai dari kelahiran hingga kematian. Menurutkepercayaan primitif, mereka percaya adanya roh nenek moyang. Olehkarena itu, mereka mengadakan serangkaian upacara tertentu dengansesaji dan menaati peraturan atau norma yang berkaitan denganupacara tersebut. Seperti halnya yang dilakukan oleh suku bangsaDayak, mereka mengenal adanya hatallah atau mahatara yaitupembentuk dunia manusia dan manusia. Dengan melakukan aktivitastersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa suku bangsa primitif puntelah memiliki agama dan kepercayaan.Apa saja macam kepercayaan yang ada di Indonesia? Untuk lebihjelasnya, bisa kamu baca pada deskripsi berikut ini.Manusia primitif sering melihat kejadian yang luar biasa, sehinggamenganggapnya mempunyai kekuatan gaib. Karena memiliki kekuatangaib, maka peristiwa itu bisa memengaruhi manusia dan alam sekitar-nya. Dalam istilah etnologi, kekuatan tersebut disebut dengan mana(berasal dari bahasa Sanskerta). Dalam bahasa Jawa, kekuatan gaibyang dimiliki manusia biasa disebut dengan kasekten (berasal dariSanskerta cakti yang berarti kekuatan). Suku bangsa Mentawai menge-nal kere, yaitu manusia yang memiliki mana. Setiap manusia dianggapmemiliki mana, hanya saja tingkatannya bermacam-macam. Yangdianggap memiliki mana lebih adalah para dukun dan pemimpin adat.Dalam perkembangannya, kepercayaan itu juga dianut oleh orang-orang pada masa berikutnya. Orang tidak berani menyebutkan namarajanya karena merupakan larangan. Kalau menyebut nama raja,mereka yakin akan mengalami musibah atau malapetaka. Oleh karenaitu, mereka menyebut raja dengan ”Sri Paduka” atau kalau dalammasyarakat Jawa raja disebut dengan ”Sampeyan Dalem”. Menyebutnama raja merupakan larangan atau tabu (tabu berasal dari bahasaPolinesia, sedangkan dalam bahasa Sunda disebut pamali, dalambahasa Badui disebut buyut atau pantangan dalam bahasa Indonesia).Cobalah kamu cari informasi mengenai santet. Amati pula adakah peristiwasantet di lingkungan sekitarmu? Jelaskanlah di muka kelas.Next >