< Previous141Sistem Informasi Geografis (SIG)Setiap poligon pada data tersebut diberikan identitasdengan menggunakan angka (numerik). Tiap angka ini mem-punyai arti yang berbeda-beda. Contohnya pada peta kemi-ringan lereng, ID angka 1 berarti poligon tersebut mempunyaidata atribut datar, dan sebagainya. Salah satu keunggulanpengolahan data geografi dengan menggunakan SIG yaitu ke-mampuan untuk menghasilkan informasi yang tidak kitamasukkan, seperti informasi luas poligon. Secara otomatisinformasi luas poligon dan jumlah poligon baik yangmempunyai identitas (ID) sama maupun tidak akan dihasilkanoleh komputer. Informasi ini tersaji dalam bentuk tabel,sehingga setelah proses anotasi, informasi pada tabelbertambah dengan atribut atau identitas setiap poligon. Nah,contoh data dalam bentuk tabel dapat kamu lihat pada tabelberikut.Tabel 5.1Tabel Atribut Kemiringan LerengAreaPerimeterLerengLereng-idNama101212miring161721datar. . . .. . . .. . . .. . . .. . . .Dengan data hasil anotasi ini, data siap diolah dandianalisis lebih lanjut. Karena data hasil digitasi merupakandata geospasial yang mempunyai georeference, maka data hasildigitasi perlu disesuaikan dengan koordinat letak dipermukaan Bumi.5)Transformasi KoordinatProses penyesuaian koordinat geografi pada hasil digitasibisa dilakukan sebelum atau sesudah editing. Proses ini di-kenal dengan transform. Transform adalah menu atau fasilitasuntuk melakukan transformasi koordinat satu coverage darisatu sistem koordinat ke sistem koordinat baku. Fasilitas inipenting karena pada waktu melakukan masukan data denganmeja digitizer, koordinat yang digunakan adalah koordinat mejadigitizer. Jadi, fasilitas transfrom digunakan untuk mengubahkoordinat meja digitasi suatu coverage menjadi koordinatlapangan yang diperoleh dari membaca peta rujukan ataupunsurvei lapangan.Sumber:Dokumen PenulisGambar 5.7Pemberian identitas (ID) pada data poligon.+1+2+3+113121011IDDatarMiringTerjalDatar10111213Atribut142GEOGRAFI Kelas XIINah, setelah proses ini kita dapat melakukan konversi for-mat data baik dari vektor ke raster maupun sebaliknya.Pemberian atribut data yang mempunyai persebaran secarakeruangan dapat dilakukan lagi sesuai keinginan penggunadata. Itulah proses-proses yang dilakukan dalam subsistemmasukan data.b.Pengelolaan DataSubsistem selanjutnya adalah pengelolaan data. Dalamsubsistem ini dilakukan pengolahan data dasar. Proses-proses yangdilakukan dalam subsistem ini antara lain pengarsipan data danpemodelan.1)PengarsipanPengarsipan dilakukan untuk penyimpanan data-data yangnantinya akan dilakukan untuk analisis. Hal ini juga bergunapada saat pemanggilan data kembali. Pengarsipan ini tidakhanya pada data dasar hasil digitasi, tetapi juga pada data dasarlain. Sebagai contoh, kita mempunyai data dasar hasil digitasiberupa peta tanah. Data dasar lain dari peta tanah tersebutantara lain berupa sifat-sifat tanah seperti tekstur tanah,kedalaman efektif tanah, dan sebagainya. Nah, pada kondisidemikian diperlukan arsip berindeks yang disesuaikan dengansifat atau asosiasi yang dimiliki oleh data dasar yangbersangkutan. Prinsip pengarsipan dapat kamu lihat pada tabelberikut.User ID (TIC)X (inci)Y (inci)14,03547,433129,92527,433139,92522,803244,03542,8032 User ID (TIC)X (meter)Y (meter)1390.0009.170.0002481.5009.170.0003481.5009.097.0004390.0009.097.000Sumber: Diktat Pelatihan SIG, halaman 201Gambar 5.8Proses transformasi koordinat.TICTransform14231423SebelumTransform(Unit Inci)SesudahTransform(Unit Meter)➧143Sistem Informasi Geografis (SIG)Tabel 5.2Arsip BerindeksIndeksArsipNama Parameter/UnsurNomor CatatanNama FileTanah1tanah 1 (struktur)2tanah 2 (kedalaman efektif)Air3air 1 (suhu)4air 2 (kecerahan)Sumber:Dokumen Penulis2)PemodelanSetelah pengarsipan, langkah selanjutnya adalahpemodelan. Pemodelan merupakan inti dari bagaimana kitamemperlakukan data untuk analisis sesuai dengan keinginanpengguna. Pada pemodelan kita membuat konsep bagaimanamembuat atau melakukan analisis terhadap suatu data untukmemperoleh informasi baru. Pemodelan ini mencerminkanpola pikir kita dalam melakukan analisis data. Pola pikir inisering digambarkan dalam diagram alir. Agar kamu lebih jelasbagaimana pemodelan dalam SIG, perhatikan diagram alirmodel penentuan daerah rawan bahaya lahar gunung berapi.Sumber: Diktat Pelatihan SIGGambar 5.9Diagram alir model penentuan daerah rawan bahaya lahar gunung berapi.DigitasiDigitasiDigitasiDigitasiPetaSungaiPetaKubahDigitasiDigitasieditingeditingeditingeditingeditingBufferBuffereditingPetaAdministrasi(Kelurahan)PetaBentuk LahanPetaLerengPetaCurah HujanPetaKubahPetaSungaiPetaAdministrasi(Kelurahan)PetaBentuk LahanPetaLerengPetaCurah HujanPenambahanData Atribut &SkoringPenambahanData Atribut &SkoringPenambahanData Atribut &SkoringPenambahanData Atribut &SkoringPenambahanData Atribut &SkoringPetaBentuk LahanPetaLerengPetaJarakterhadapKubahPetaJarakterhadapSungaiPetaJarakterhadapKubahPetaJarakterhadapSungaiPetaCurah HujanInformasiRisiko Bahaya LaharOverlay &QueryDataAnalogDataDigitalDataDigitalsebagaiVariabelInputPeta Daerah RawanBahaya LaharOverlay144GEOGRAFI Kelas XIIModel atau pemodelan dapat disebut juga sebagai suatumetode. Seperti contoh di depan yang merupakan metodeuntuk menentukan daerah rawan bahaya lahar gunung berapimenggunakan teknologi SIG. Berbagai komponen dalam SIGterlihat jelas dalam diagram tersebut mulai dari data-data dasarsampai dengan informasi baru yang berupa Peta Daerah RawanBahaya Lahar dan Informasi Risiko Bahaya Lahar. Data dasaryang diperlukan berupa peta bentuk lahan, peta lereng, petacurah hujan, peta sungai, peta kubah, dan peta administrasi.c.Manipulasi dan Analisis DataMelalui proses pemasukan data, peta-peta dasar tersebutdiubah menjadi data digital. Setelah dilakukan editing, peta siapdigunakan untuk analisis. Nah, salah satu contoh analisis yangbisa dilakukan oleh SIG adalah buffer.1)BufferingDalam subsistem manipulasi dan analisis data, contoh-contoh proses yang dilakukan antara lain berupa buffer. Bufferbisa dilakukan dengan menggunakan Software Arc Info. Tetapiakhir-akhir ini banyak berkembang software yang bisadigunakan dalam SIG, antara lain Software Arc View. Denganmenggunakan software ini, proses buffer bisa dilakukan lebihcepat. Fungsi buffer adalah membuat poligon baru berdasarkanjarak yang telah ditentukan pada data garis atau titik maupunpoligon. Sebagai contoh, kita akan melakukan buffer terhadapjarak sungai 50 meter, menggunakan fasilitas buffer yang kitapilih, kemudian komputer akan mengolah sesuai perintah kita.Prinsip proses buffer dapat kamu lihat pada gambar berikut.Dalam proses buffer, software yang digunakan mempunyaikemampuan untuk mengukur jarak. Oleh karena itu, padasubsistem manipulasi dan analisis data juga dapat dilakukanoperasi pengukuran seperti pengukuran jarak.2)SkoringSelain pengukuran jarak, skoring atau pemberian nilaiterhadap sifat dari parameter yang digunakan dalam analisisjuga dilakukan pada subsistem ini. Agar kamu lebihmemahaminya, perhatikanlah contoh pemberian skorterhadap parameter yang digunakan untuk penentuan daerahrawan bahaya lahar gunung api.Sumber:Dokumen PenulisGambar 5.10Prinsip proses buffer.poligon hasil bufferingjalan di-buffer 50 meter50 m50 mpoligon baru hasil bufferjalan145Sistem Informasi Geografis (SIG)Tabel 5.3Skoring Parameter Bentuk LahanIDDeskripsiSkor1Kepundan52Kubah lava53Kerucut vulkan44Kerucut parasiter25Lereng atas vulkan46Lereng tengah vulkan37Lereng bawah vulkan28Lereng kaki vulkan19Lembah aliran lahar510Dataran aluvial111Perbukitan denudasional (luar)1Sumber: Diktat Pelatihan SIGTabel 5.4Skoring Parameter LerengIDKelasKriteria Kemiringan Lereng (%)Skor1Datar0–312Agak landai3–713Landai8–1414Sedang14–2125Curam21–5636Sangat curam56–14047Terjal> 1405Sumber: Diktat Pelatihan SIGTabel 5.5Skoring Parameter Curah HujanIDKelasKriteria Intensitas Curah Hujan (mm/tahun)Skor1Sangat rendah< 2.00012Rendah2.000–2.50023Sedang2.500–3.00034Tinggi3.000–3.50045Sangat tinggi> 3.5005Sumber: Diktat Pelatihan SIGTabel 5.6Skoring Parameter Jarak terhadap SungaiIDKelasKriteria Jarak terhadap Sungai (m)Skor1Sangat dekat< 5052Dekat50–25043Sedang250–50034Jauh500–75025Sangat jauh> 7501Sumber: Diktat Pelatihan SIG146GEOGRAFI Kelas XIITabel 5.7Skoring Parameter Jarak terhadap KubahIDKelasKriteria Jarak terhadap Kubah (m)Skor1Sangat dekat< 2.50052Dekat2.500–5.00043Sedang5.000–7.50034Jauh7.500–10.00025Sangat jauh> 10.0001Sumber: Diktat Pelatihan SIGSkoring ini dilakukan untuk memberikan nilai pengaruhsuatu sifat dari parameter terhadap suatu perkiraan kejadian.Seperti contohnya pada tabel skoring curah hujan. Curahhujan yang sangat tinggi diberikan skor yang paling tinggi.Mengapa? Hal ini karena curah hujan yang tinggi memberikanpengaruh yang cukup tinggi terhadap bahaya gunung api.Aliran air akan membawa lahar dingin, sehingga jarak yangsangat dekat dengan sungai pun diberikan skor yang tinggi.Pemberian skor ini sangat tergantung pada tema analisis. Bisasaja curah hujan yang tinggi diberikan skor yang rendah,karena memang curah hujan yang tinggi tidak terlaluberpengaruh terhadap suatu analisis kejadian. Selainpemberian skor terhadap sifat-sifat pada tiap parameter, jugasering dilakukan pembobotan. Hal ini dilakukan apabila di-anggap ada faktor yang berperan lebih daripada faktor atauparameter yang lain. Contoh pembobotan dapat kamu lihatpada tabel berikut ini.Tabel 5.8Pembobotan ParameterNo.ParameterBobot1.Bentuk lahan42.Lereng23.Hujan34.Jarak terhadap sungai.55.Jarak terhadap kubah.3Sumber: Diktat Pelatihan SIGPerhatikan tabel pembobotan di atas. Bobot tertinggidiberikan pada parameter jarak terhadap sungai, kemudianparameter bentuk lahan diberikan nilai yang juga tinggi.Mengapa kedua parameter ini mempunyai bobot tinggi?Penentuan bobot ini menggunakan pertimbangan logis sesuaidengan keilmuannya.Lalu, menurutmu bagaimana logikanya sehingga keduaparameter (jarak terhadap sungai dan bentuk lahan) diberikanbobot yang tinggi? Apabila kamu perhatikan lahar berasal darigunung berapi yang keluar melalui kepundan. Tentu sajawilayah bentuk lahan di sekitar kepundan menjadi sangatrawan terhadap bahaya lahar. Begitu pula dengan keberadaansungai. Lahar dingin kerap kali terbawa aliran sungai, sehinggawilayah yang dekat dengan sungai diberikan skor yang tinggi.Hal ini pulalah yang menjadi alasan mengapa parameter jarakterhadap sungai diberikan bobot yang tinggi.147Sistem Informasi Geografis (SIG)3)OverlaySelain itu, analisis dan manipulasi data dengan overlay/tumpang susun juga sering dilakukan pada subsistem ini.Operasi overlay pada saat ini sering dilakukan denganmenggunakan Software Arc Info maupun Arc View. Hal inidilakukan setelah pemberian skor (skoring) dan pembobotan.Tumpang susun atau overlay suatu data grafis adalahmenggabungkan dua atau lebih data grafis untuk memperolehdata grafis baru yang memiliki satuan pemetaan (unitpemetaan). Jadi, dalam proses tumpang susun akan diperolehsatuan pemetaan baru (unit baru).Untuk melakukan tumpang susun ada beberapa syaratyang harus dipenuhi. Syaratnya, data-data yang akan di-over-lay harus mempunyai sistem koordinat yang sama. Sistemkoordinat tersebut dapat berupa hasil transformasi nilaikoordinat meja digitizer ataupun nilai koordinat lapangan.Tetapi sebaiknya menggunakan koordinat lapangan, sebabdengan menggunakan koordinat lapangan akan diperolehinformasi masing-masing unit dalam luasan yang baku. Nah,ada beberapa metode untuk melakukan overlay data grafis yangdapat dilakukan pada perangkat lunak SIG. Metode-metodetersebut adalah identity, intersection, union, dan up date.Metode-metode tersebut akan kita bahas satu per satu.Identity adalah tumpang susun dua data grafis denganmenggunakan data grafis pertama sebagai acuan batas luarnya.Jadi, apabila batas luar antara dua data grafis yang akan di-overlay tidak sama, maka batas luar yang akan digunakanadalah batas luar data grafis pertama.Metode yang lainnya adalah metode union. Union adalahtumpang susun yang berupa penggabungan antara dua datagrafis atau lebih. Jadi, apabila batas luar antara dua data grafisyang akan dilakukan tumpang susun tidak sama, maka batasSumber:Dokumen PenulisGambar 5.11Prinsip overlay dengan metode identity.coverage A+identitycoverage BabIIIa Ib ICoverage hasiltumpang susun.b IIBatas terluaradalah sesuaidengan coverage A.148GEOGRAFI Kelas XIIluar yang baru adalah gabungan antara batas luar data grafispertama dan kedua (batas gabungan paling luar).Intersection juga merupakan metode yang dapat digunakanuntuk overlay. Intersection adalah metode tumpang susunantara dua data grafis, tetapi apabila batas luar dua data grafistersebut tidak sama, maka yang dilakukan pemrosesan hanyapada daerah yang bertampalan.Metode up date juga merupakan salah satu fasilitas untukmenumpangsusunkan dengan menghapuskan informasi grafispada coverage input (in cover) dan diganti dengan informasidari informasi coverage up date (up date cover).a Ib Icoverage hasiltumpang susunb IIbatasterluargabungan coverage A dan BIIIcoverage Acoverage B+unionabIIISumber:Dokumen PenulisGambar 5.12Prinsip overlay dengan metode union.+intersectiona Ib Ib IIPeta hasiltumpang susun.coverage Aabcoverage BIIISumber:Dokumen PenulisGambar 5.13Prinsip overlay dengan metode intersection.149Sistem Informasi Geografis (SIG)Nah, coverage baru hasil overlay ini, pada dasarnyamerupakan informasi baru yang diperoleh sesuai dengan hasilklasifikasi. Klasifikasi ini dapat dibuat dengan pengolahandata dan hasil perhitungan skor. Perhatikanlah tabel klasifikasitingkat kerawanan bencana lahar sebagai berikut.Tabel 5.9Klasifikasi/Kriteria Tingkat Kerawanan BencanaLaharNo.Tingkat KerawananSkor TotalKeterangan1.Tidak rawan0–17Sangat kecil kemungkinan terkenaaliran lahar.2.Agak rawan17–34Kecil kemungkinan terkena aliran la-har.3.Cukup rawan34–51Kemungkinan dapat terkena aliran la-har.4.Rawan51–68Kemungkinan besar terkena aliran la-har.5.Sangat rawan68–85Kemungkinan sangat besar terkenaaliran lahar.Sumber: Diktat Pelatihan SIGNilai skor total pada tabel di atas dibuat berdasarkanpengalian antara skor dengan faktor pembobot. Bagaimanacaranya? Langkah pertama yang kita ambil adalah menghitungskor total tertinggi dan skor total terendah. Setelah itu kitatentukan pengkelasannya atau klasifikasi. Untuk beberapatema analisis ada yang telah tersedia klasifikasi bakunya. Agarkamu lebih jelas, ikutilah perhitungan berikut ini.Skor total tertinggi=(skor tertinggi bentuk lahan × nilaipembobot) + (skor tertinggi lereng ×nilai pembobot) + (skor tertinggi curahhujan × nilai pembobot) + (skortertinggi jarak terhadap sungai × nilaipembobot) + (skor tertinggi jarakterhadap kubah × nilai pembobot)Sumber:Dokumen PenulisGambar 5.14Prinsip overlay dengan metode update.Coverage hasiltumpang susun.abIIIIIIIIIIIIcoverage A+updatecoverage BIIIIIIabcoverage Acoverage BIIIIIIab150GEOGRAFI Kelas XII=(5 × 4) + (5 × 2) + (5 × 3) + (5 × 5) +(5 × 3)=85 (nilai tertinggi)Skor total terendah=(skor terendah bentuk lahan × nilaipembobot) + (skor terendah lereng ×nilai pembobot) + (skor terendah curahhujan × nilai pembobot) + (skorterendah jarak terhadap sungai × nilaipembobot) + (skor terendah jarakterhadap kubah × nilai pembobot)=(1 × 4) + (1 × 2) + (1 × 3) + (1× 5) +(1 × 3)=17 (nilai terendah)Karena klasifikasi telah ditentukan terdiri atas 5 kelas,maka tiap tingkatan mempunyai kelas interval sebesar 17 (85: 5). Kita pun bebas untuk membuat jumlah kelas, tetapi harusdengan logika yang benar.Dengan meng-overlay peta didapatkan juga overlay datadalam bentuk tabel. Dari data tabel hasil overlay dapatdiketahui karakteristik yang dimiliki oleh tiap unit pemetaan.Sebelum overlay, satu peta hanya mempunyai unit-unitpoligon yang menggambarkan karakteristik satu tema peta,contohnya peta lereng. Setelah overlay peta bentuk lahan, petalereng, peta curah hujan, peta jarak terhadap sungai, dan petajarak terhadap kubah didapatkan unit pemetaan yang lebihkompleks karena mengandung kelima parameter tersebut.Ketika selesai proses overlay, hasil peta tampak lebihkompleks dan ruwet sehingga perlu penyederhanaan. Dissolvemerupakan salah satu langkah yang digunakan untuk penye-derhanaan satuan pemetaan (unit pemetaan) berdasarkan nilaiatributnya. Jadi, apabila ada dua atau lebih satuan pemetaanyang bersebelahan dan mempunyai nilai atribut yang sama,maka batas satuan pemetaan tersebut dihilangkan. Proses inisering dilakukan dengan menggunakan Software Arc View.Perhatikan gambar berikut ini dan kamu akan tahu bagaimanaprinsip dissolve.Pada waktu melakukan tumpang susun antara dua datagrafis atau lebih, sering dijumpai adanya kesalahan yangdisebabkan oleh garis yang tidak dapat bertampalan satu samaSumber:Dokumen PenulisGambar 5.15Prinsip dissolveHasil overlayHasil overlaysetelah di-dissolve.+2+3+1+2+2+3+1+1+1+3+3Next >