< Previous153Bab 10 Persahabatan Juga yang tidak kalah pentingnya, seorang sahabat yang baik, cenderung lebih menonjolkan, mem-bangun, dan mengembangkan sikap positif dari sahabatnya sendiri. Firman Allah dalam Ibrani 10: 24 mengatakan: Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Tanpa diminta dan dalam kondisi apapun, selayaknya seorang sahabat bisa segera bereaksi untuk mem-bantu sahabatnya yang dalam kesusahan, menghi-bur saat mengalami kesedihan atau mendampingi saat terlibat masalah. Seorang sahabat juga akan memberikan kebahagiaan yang sama seperti yang dira-sakannya, kepada sahabatnya, apabila dirinya sedang berbahagia, bergembira, serta sedang dalam keadaan baik. Jadi, baik susah ataupun senang, seorang sahabat akan saling mendukung sahabatnya. Namun terkadang, perilaku persahabatan juga terbawa arus ke arah yang lingkup pergaulan yang tidak baik atau salah. Nilai positif diraih apabila seorang sahabat justru mendorong perkembangan kehidupan dan kemampuan sahabatnya ke arah yang lebih baik/positif serta hidup yang benar di mata Tuhan. III Yohanes 1: 11 berkata “Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang ja-hat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah.” Sedangkan pada sisi yang lain, nilai persahabatan tersebut dapat bernilai negatif apabila seorang sahabat, justru menjerumuskan saha-batnya dalam pola kehidupan yang tidak baik atau tidak layak di mata Tuhan “Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.” (Matius 18: 7). Nilai persahabatan yang negatif juga bisa terjadi apabila seorang sahabat tidak mengingatkan sahabatnya untuk tidak hidup dalam pergaulan atau pola hidup yang tidak benar dinyatakan dalam I Tesalonika 5: 14- 15. Lalu, bagaimana sebenarnya pola hidup bersahabat yang benar menurut Firman Allah? Pola hidup bersahabat yang benar dan baik adalah pola persahabatan yang dibangun berdasarkan KASIH, karena kasih merupakan Gambar: Beberapa kelompok remaja sedang mengadakan kegiatan latihan.Sumber: Dokumen pribadi154Pendidikan Agama Kristen SMA Jilid 1pola hidup yang benar dan menutupi banyak sekali dosa (I Petrus 4 : 8). Selain itu, perlakukanlah seorang sahabat sebagai seorang saudara, agar apa yang kita lakukan bisa dilakukan berdasarkan ketulusan. Pada prinsipnya, membangun hubungan interaksi persahabatan haruslah didasarkan pada ketulusan, dibangun dengan sikap penuh keakraban, toleransi, keterbukaan, dan pada akhir-nya dijaga dengan kesetiaan agar kita tidak menyakiti atau mengkhianati persahabatan kita.2. Persahabatan Daud dan Yonatan (I Samuel 18: 1-30). Persahabatan Daud dan Yonatan merupakan kisah yang paling sering dipakai untuk menggambarkan persahabatan yang bersikap tulus, setia dan bersedia memberikan yang terbaik untuk seorang sahabatnya. Daud dan Yonatan memiliki kekuatan Kasih, ketika Saul ayah Yonatan membenci Daud, bahkan ingin membunuh Daud, Maka Yonatan justru semakin mengasihi Daud. Sebaliknya ketika Yonatan dan Saul tewas dalam per-tempuran Daud meratapi kematiannya. Ini bukti bahwa kekuatan kasih yang terjadi antara Daud dan Yonatan.3. Yesus adalah Sahabat yang sejati Persahabatan yang diajarkan oleh Yesus adalah persahabatan yang tidak memandang derajad manusia. Yesus adalah sahabat dengan mereka yang dikucilkan dari pergaulan masyarakat, mereka yang kecil dan lemah. Misalnya Yesus bergaul dengan si pemungut cukai yang sebenarnya dikucilkan oleh masyarakat Yahudi. Yesus juga bergaul dengan perempuan yang berdosa ( Lukas 7:34). Yesus mengatakan bahwa “karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” (Matius 9:13b). Namun dari pergaulan yang di-lakukan oleh Yesus memberikan makna bagi kehidupan. Karena pergaulan Yesus mengangkat mereka menjadi anak-anak Allah. Sebagai sahabat yang setia Yesus melakukan hal-hal sebagai berikut:a. Yesus melayani dengan cara merendahkan diri-Nya Dalam kitab Yohanes 13: 1-20 menjelaskan tentang Yesus yang memberikan teladan dengan cara mem-basuh kaki murid-muridNya. Hal ini menunjukkan bah-wa Yesus memberikan contoh nyata merendahkan Kamu adalah saha-bat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepa-damu. • Yohanes 15:14155Bab 10 Persahabatan1. Diskusikan dengan kelompok masing-masing mengenai pengaruh positif dan pengaruh negatif seorang sahabat! Tuliskan hasil diskusi, dan presentasikan!2. Amatilah pergaulan di lingkungan mengenai persabatan yang berpengaruh positif dan persahabatan yang berpengaruh negatif. Berikan pendapatmu mengenai bentuk persahabatan yang sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus. Tuliskan hasil pengamatanmu di buku tugas!1. Bagaimanakah pola persahabatan yang benar dan baik?2. Berikan contoh tokoh Alkitab dalam Perjanjian Lama yang memiliki persahabatan dengan kekuatan kasih yang benar!3. Sebutkan perbedaan interaksi sebagai teman dan interaksi sebagai sahabat!4. Berikan alasanmu mengapa Yesus disebut sebagai sahabat yang sejati?5. Hal-hal apa yang dilakukan Yesus sebagai sahabat yang setia?diri-Nya,oleh sebab itu para murid-murid- Nya juga mau merendahkan diridan mu melayani orang lain.b. Yesus memberikan perintah untuk saling mengasihi. Yohanes 15 : 12-17 Yesus memberikan perintah untuk saling mengasihi. Perintah ini merupakan perintah yang diberikan Yesus pada sahabat-sahabat-Nya. Se-hingga sebagai sahabat yang menjalankan perintah dengan penuh sukacita tidak dengan terpaksa.c. Yesus memberikan nyawaNya. Yohanes 15: 13. Yesus mengatakan “tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya un-tuk sahabat-sahabatnya. Inilah tindakan Yesus yang merupakan ungkapan tertinggi ungkapan kasih.156Pendidikan Agama Kristen SMA Jilid 1Salib, Wajah Solider Allah Tujuan utama Yesus dengan rela mengerjakan semua penderitaan-Nya adalah menyelesaikan karya penebusan, utang dosa manusia telah dilunasi dan rencana keselamatan kekal sudah dianugerahkan. Se-cara teologis semua hal di atas tidak dapat diragukan, tetapi apabila diperhatikan dari sudut pandang yang lain, Yesus telah memberikan penggambaran yang jelas bahwa “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia …”Tentu saja Allah hadir dan menyertai umat-Nya dalam segala keadaan. Turut bekerja bukan saja berarti bahwa Allah pernah mengalami penderitaan tetapi juga turut merasakan setiap pergumulan yang dihadapi umat. Begitu dekatnya ungkapan ini, sampai-sampai nuansa yang timbul di sana adalah berada dalam keadaan sukacita. Bahkan Paulus dengan tidak ragu-ragu untuk menyatakan bahwa oleh karena Allah, ia ikut ambil ba-gian dari apa yang kurang dalam penderitaan Kristus.Bagaimana mungkin memberikan penggambaran yang tepat bahwa Allah solider atas pergumulan ma-nusia? Solider dalam bentuk yang paling dalam ber- arti bahwa Allah hadir dan ikut mengalami penderitaan bersama-sama dengan pelaku utama yaitu manusia. Pada masa Remaja, peran sahabat dan teman-teman adalah amat besar. Sering kali remaja lebih mementingkan kepentingan sahabatnya dibanding kepentingan keluar-ganya. Hal tersebut merupakan sesuatu yang normal, sejauh kegiatan yang dilakukan remaja positif dan sahabatnya tersebut bertujuan positif dan tidak merugikan orang lain. Bagaimanakah sikap solidaritas yang Yesus ajarkan untuk kita semua?Perhatikan bacaan bawah ini!D. SOLIDARITAS YANG BENAR157Bab 10 PersahabatanDengan demikian pemahaman tentang Allah akan sama dengan pandangan agama suku tentang Allah yang tidak mampu bahkan untuk membela dirinya sendiri, sehingga harus ada sekelompok orang yang menjadi pembelanya. Tetapi dengan melepaskan Allah dari realitas tersebut akan sama saja dengan pengakuan filsafat bahwa Allah sudah terlalu menikmati “dunianya” sampai-sampai tidak punya waktu lagi untuk memperhatikan ciptaan-Nya. Epikuros salah satunya yang memberikan pema- paran tentang perihal 4 jenis Allah. Pertama, Ia mampu dan mau melaksanakan kehendak-Nya. Kedua, Ia mampu tetapi tidak mau melaksanakan kehendak-Nya. Ketiga, Ia tidak mampu tetapi mau melaksanakan kehen-dak-Nya, serta keempat, Ia tidak mampu sekaligus tidak mau melaksanakan kehendak-Nya. Konsep Allah yang dimiliki dalam ke-Kristenan tentu saja berbeda dengan semua bentukan di atas.Allah yang dipahami adalah Allah yang secara teolo-gis, etis, dan estetik hadir dalam realita hidup umat-Nya, tetapi bukan juga Ia terlalu lemah sehingga harus “me-ngalami”, atau terlalu kuat dan jauh sehingga “pura-pura” mengalami penderitaan. Sehingga solidaritas Allah di sini harus dipahami dengan bijaksana di mana Allah dalam Yesus Kristus secara real pernah mengalami tekanan yang paling berat dan paling buruk dalam sepanjang sejarah. Tetapi juga Ia adalah Allah yang tak terbatas oleh apapun, sehingga Allah dalam Yesus adalah Allah yang menang.Dengan demikian solidaritas Allah harus dipahami bahwa Allah tetap ada dalam posisi yang kuat dan tak terjangkau oleh penderitaan tetapi Ia secara aktif merang-kul manusia menderita dan memberikan penghiburan dan kemenangan. Inilah yang mengakibatkan manusia penderita bisa bertekun dalam penderitaan, karena penderitaan yang dialaminya adalah penderitaan biasa yang tidak melampaui kekuatannya. Penderitaan Kristus di atas kayu salib, sudah terlalu cukup menjadi alasan sehingga Allah membenarkan manusia berdosa demi kasih karunia-Nya.158Pendidikan Agama Kristen SMA Jilid 1Lukas menceritakan bahwa suatu ketika seorang ahli Taurat datang untuk mencobai Yesus. Pertanyaan pamungkas yang coba ditanyakan ahli Taurat tersebut adalah: “Siapakah sesamaku manusia?” Pertanyaan ini mungkin pernah terjadi dalam realita hidup manu-sia normal, tetapi penekanan yang ingin ditunjukan di sini adalah untuk menjadi sesamaku, maka orang tersebut harus ada dalam posisi sejajar dengan aku. Sejajar dalam segala aspek, misalnya: politik, status, budaya, nilai-nilai etis, ekonomi, kepercayaan, dan lain sebagainya. Kondisi bangsa Indonesia saat ini yang tak kunjung keluar dari penderitaan, akan menjadi pemicu terhadap dampak sosio ekonomi yang semakin memperparah hubungan horizontal Indonesia. Di mana pertanyaan “siapakah sesamaku?” tidak patut untuk dipertahankan dalam konteks kehidupan bermasyarakat dalam sema-ngat persatuan menuju keadilan sosial. Untunglah Yesus telah memberikan solusi yang tepat lewat per-umpamaan orang Samaria yang baik hati. Teladan ini, harus menjadi terapan praktis dalam hidup dalam semangat “bersama kita bisa.”Jawaban atas pertanyaan yang diajukan sendiri oleh ahli Taurat tadi adalah: “Orang yang telah menun-jukan belas kasihan kepadanya.” Artinya persepsi siapakah sesamaku harus diubah; bukan lagi dari sudut pandang aku, tetapi diubah dari sudut pandang ia/dia. Dengan demikian semua pihak akan berusaha menjadi “orang yang menunjukan belas kasihan.” Sikap seperti ini merupakan pengejawantahan semangat solidaritas Allah atas penderitaan yang dialami oleh umat-Nya.Seharusnya pertanyaan seperti ini tidak perlu di-ajukan lagi, sebab Yesus telah terlebih dahulu menjadi sesama bagi manusia. Rangkaian peristiwa di kayu salib, mempertemukan Yesus dengan seorang terhukum yang secara sadar bahwa ia layak untuk dihukum. Ke-sadaran ini membuat Yesus menjadi sesama yang baik baginya dan berkata kepadanya: “…sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan aku Gambar: Solidaritas Al-lah terhadap umat-NyaSumber: blogspot.com/2009/04/salib wajah solider allah.html159Bab 10 Persahabatan di dalam Firdaus.” Penderitaan yang dialami oleh Yesus tidak serta merta mewajibkan-Nya untuk tutup mata dan memikirkan penderitaan sendiri. Dengan demikian teladan yang diberikan oleh Yesus, seharusnya mem-buat orang percaya bersama-sama dengan Allah turut ambil bagian dan solider terhadap penderitaan, serta menjadi sesama yang baik dari sesamanya yang sedang menderita; walaupun orang percaya itu sendiri sedang menderita.Usulan teologis di atas dapat dijadikan wacana untuk mengembangkan metode berteologi dalam pen-deritaan. Bukan pula untuk melupakan kondisi bahwa Allah senantiasa mencurahkan berkat bagi umat-Nya, sehingga dekat dengan Allah membawa konsekuensi diberkati. Tetapi juga tidak melupakan realita yang lain di mana Allah juga “menghajar” orang-orang yang dika-sihi-Nya. Metode berteologi seperti ini kena-mengena dengan upaya memberdayakan masyarakat teologi dalam semangat in loco (konteks kebudayaaan lokal), dengan tidak melupakan keberadaannya yang in globo (konteks universal).Setelah melalui riset terhadap pembahasan tematis terhadap perihal pemeliharaan Allah yang mencakup seluruh umat manusia, maka beberapa hal yang dapat digumuli berkaitan dengan upaya berteologi dalam kon-teks Indonesia, yaitu: Pertama: jelas bahwa Allah yang dipahami dalam konsep iman Kristen berbeda dengan konsep Allah dari agama suku maupun desain filsafat. Allah dalam Yesus Kristus adalah pribadi yang solider dengan pergumulan dan penderitaan yang dialami oleh umat-Nya.Sikap solider Allah merupakan kondisi yang real dan aktif, di mana Allah mengambil inisiatif untuk memberikan penghiburan dan pertolongan yang tanggap serta tepat waktu. Selain itu, Allah sendiri dalam Yesus Kristus, telah menunjukkan teladan kemenangan atas penderitaan, sehingga dapat menjadi jaminan bagi orang percaya untuk turut serta bersama-sama dengan kemenangan Allah itu.160Pendidikan Agama Kristen SMA Jilid 1Carilah bacaan di media surat kabar yang meliput tentang bencana alam atau musibah yang dialami oleh sesama kita. Setelah kamu membaca bacaan tentang bencana alam tersebut apakah yang dapat kamu lakukan sebagai perbuatan soli-dermu? Tuliskan sikap kamu terhadap korban bencana tersebut sebagai sikap solidermu dan berikan alasannya!1. Apakah yang dimaksud dengan sikap solider?2. Bagamanakan cara mengembangkan sikap solider?3. Berikan contoh konkrit tentang pernyataan “Allah baik kepada semua orang”!4. Berikan contoh sikap solider pada sesama!5. Sebutkan beberapa contoh sikap solider yang sudah diajarkan Yesus! Kedua, kehadiran orang percaya dimanapun kon-teks hidupnya (in loco maupun in globo) harus menjadi sesama yang baik bagi sesamanya, seperti wajah Allah yang nyata dalam pergumulan Yesus Kristus di atas kayu salib. Dengan demikian, Yesus sebagai wajah Tuhan yang menderita merupakan semangat hidup solider dan menjadi sesama bagi sesamanya, entah dalam konteks penderitaan maupun tidak dalam penderitaan.Sumber: http://baku dapa-baku dapa.blogspot-com/2009/04/salib wajah-solider.allah.htmlDari bacaan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa melalui teladan Yesus, mengajarkan kepada kita orang per-caya supaya memiliki sikap solider terhadap sesama, baik dalam keadaan senang maupun tidak senang. 161Bab 10 PersahabatanPersahabatan adalah membangun kualitas yang lebih mendalam, lebih akrab. Prinsip-prinsip persahabatan adalah saling menolong, mengutamakan orang lain, saling menanggung beban, jujur, baik hati, sabar dan tidak me-nyimpan amarah terhadap yang lain.Bentuk persahabatan, keakraban, kesetiaan, toleransi, ketulusan, keterbukaan, dan membantu sahabat dalam kesusahan. Persahabatan menurut Firman Tuhan hendaknya berdasarkan kasih yang tulus, karena persahabatan tidak memandang derajad manusia. Contoh tentang kisah Daud dan Yonatan. Dengan ketulusan Daud dan Yonatan sehingga mereka tetap mempertahankan persahabatannya.Manusia sebagai makhluk sosial hendaknya mengembangkan sikap solider, Kasih Allah kepada umatnya adalah nyata, karena itu diwujudkan dalam uluran tangan Kasih Allah lewat perantara putra-Nya.A. PUJIANYesus Kawan yang Sejati(Kidung Jemaat No. 453)do = f 4 ketuk 1. Yesus Kawan yang sejati bagi kita yang lemah Tiap hal boleh dibawa dalam doa pada-Nya Oh, betapa kita susah dan percuma berlelah bila kurang pasrah diri dalam doa pada-Nya162Pendidikan Agama Kristen SMA Jilid 1firdaus : taman kesenangan (sorga) tempat Adam dan Hawa berdiam sebelum diturunkan ke bumiinteraksi : hal saling melakukan aksi; berhubungan; mempengaruhi; antarhubunganintim : akrab; karib; rapatnasionalisme : paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sen-diripergaulan : hal bergaul; kehidupan bermasyarakatpersahabatan : persaudaraan; perhubungan selaku sahabatprinsip : asas (kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan sebagainya); dasarsolidaritas : sifat (perasaan) solider; sifat satu rasa; perasaan setia kawantoleransi : sifat atau sikap toleran; penyimpangan yang masih dapat diterima dalam pengukuran kerjauniversal : umum (berlaku untuk semua orang atau untuk seluruh dunia; bersifat melingkupi) seluruh dunia2. Jika oleh pencobaan kacau balau hidupmu, jangan kau berputus asa; pada Tuhan berseru! Yesus Kawan yang setia, tidak ada tara-Nya. Ia tahu kelemahanmu; naikkan doa pada-Nya B. DOA Ya Tuhan, saya bersyukur karena saya memiliki sahabat yang sejati, saha-bat yang sudah rela mengorbankan nyawanya untuk menebus dosa-dosa saya. Ajarkanlah kepada saya ya Tuhan supaya saya juga dapat mengasihi dengan tulus pada sahabat-sahabat saya, tolonglah dan mampukan saya ya Tuhan untuk dapat memiliki sikap solider pada sesama. Dalam dan demi Nama Yesus. Amin.Next >