< PreviousKehidupan Awal Masyarakat Di Indonesia81kisah nenek moyang tersebutdiganti dengan cerita dariMahabharata dan Ramayanayang lebih menarik. Fungsinyasebagai pertunjukan, sehinggapenonton melihatnya daridepan tirai.g.Seni BatikBatik merupakan kerajin-an membuat gambar pada kaindengan alat yang disebut can-ting. Lilin yang dicairkan disen-dok dengan canting danmelalui ujung canting itu keluarlah lilin yang dititik-titikkan pada kain. Darititik-titik itu diperoleh gambaran pada kain. Bagian kain yang tidak diberililin akan menjadi merah bila kain itu dicelupkan ke dalam air soga. Kemudianada bagian yang dihilangkan dan akan menjadi biru bila kain itu direndamdalam air nila. Akhirnya bila kain itu dimasukkan dalam air panas makasisa lilin akan larut, sehingga diperoleh warna putih, biru dan merah. Untukmempercepat gambaran pada kain digunakan cap sebagai alat.h.Seni GamelanAgar pertunjukan wayang dapat dimainkan, maka perlu dibantu olehgamelan sebagai alat musik. Beberapa alat gamelan adalah gong, bonang,gambang, rebab, saron dan gendang.i.Sistem MacapatMacapat artinya tatacara yang didasarkan pada jumlah empat, denganpusat terletak ditengah.Pusat pemerintahan letaknya di tengah wilayah yangdikuasai. Di pusat yang demikian terdapat alun-alun atau tanah lapang. Diempat penjuru alun-alun itu terdapat bangunan-bangunan yang pentingseperti kraton, tempat pemujaan, pasar, dan penjara. Susunan demikianmasih banyak dijumpai di kota-kota lama. Coba amati lingkungan kota yangada di sekitar Anda!j.Membuat KerajinanDengan adanya waktu luang saat menunggu hasil panen, ada upayauntuk membuat kerajinan tangan, misalnya gerabah, manik-manik, pakaiandari kulit kayu/kerang, anyaman dan perhiasan. Bahkan pada zaman logamusaha kerajinan perundagian makin berkembang.Sumber: Negara dan Bangsa 3Gambar 4.1 Pertunjukan wayang82Sejarah SMA/MA Kelas X3.Ciri-ciri dan Perkembangan Kehidupan Masyarakata.Masa Berburu dan Berpindah-pindahKehidupan masyarakat berburu dan berpindah-pindah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:1)Manusia hidup berkelompok dan tempat tinggal mereka berpindah-pindahdari tempat yang satu ke tempat yang lain (nomaden) seiring dengan usahamemenuhi kebutuhan hidupnya.2)Mereka belum mengenal bercocok tanam.3)Kebutuhan makan mereka tergantung pada alam, sehingga cara merekamencari makan disebut dengan nama food gathering (mengumpulkanmakanan) dan berburu.4)Alat-alat kebutuhan mereka dibuat dari batu yang belum dihaluskan (masihsangat kasar).b.Masa Bercocok Tanam dan MenetapKehidupan masyarakat masa bercocok tanam dan menetap memilikiciri-ciri sebagai berikut:1)Kehidupan mereka sudah mempunyai tempat tinggal yang menetap secaramantap.2)Mereka sudah mengenal bercocok tanam secara baik.3)Mereka sudah mampu mengolah bahan makanan sendiri sesuai dengankebutuhan mereka atau disebut dengan menghasilkan makanan (foodproducing). Mereka disamping berburu dan menangkap ikan juga telahmemelihara binatang-binatang jinak, seperti anjing, babi, dan kerbau.Binatang-binatang tersebut bukan saja dipelihara untuk keperluan konsumsitetapi juga untuk dapat dipakai sebagai binatang korban.4)Alat-alat yang dibuat dari batu lebih halus dan macamnya lebih banyak,seperti kapak, tombak, panah dan lain-lain. Bahkan mereka telah berhasilmembuat perhiasan dari gelang-gelang dan biji-biji kalung dari batu.5)Peradaban mereka sudah lebih maju dan membuat alat-alat rumah tanggayang lebih baik serta telah mengenal seni.B.Hasil Budaya Manusia PurbaKehidupan manusia masa lampau tidak terlepas dari tingkat peradabannya.Tingkat peradaban manusia membawa akibat kehidupannya terpecah menjadi duababakan yang dikenal dengan istilah : zaman pra aksara (pra sejarah) dan zamanaksara (sejarah. Zaman pra aksara : (pra = sebelum) atau zaman nirlika (nir = hilang),likha atau aksara = tulisan). Jadi, zaman pra aksara atau pra sejarah berarti zamansebelum ada peninggalan tertulis. Dengan kata lain, suatu masa kehidupan manusiayang belum terdapat keterangan-keterangan yang berupa tulisan. Yang menjadiKehidupan Awal Masyarakat Di Indonesia83sumbernya adalah hasil budaya yang mereka tinggalkan. Biasanya barang-barangyang tahan lama yang kita dapati. Sedangkan zaman aksara atau zaman sejarahadalah suatu zaman di mana bangsa tersebut telah meninggalkan tulisan. Dengankata lain, suatu zaman dari kehidupan manusia yang sudah terdapat keterangan-keterangan dalam bentuk tulisan.Demikian juga kita bangsa Indonesia yang secara utuh memiliki dua zamantersebut. Seperti halnya bangsa-bangsa lain di dunia, di Indonesia pun penyelidikanzaman pra aksara atau pra sejarah lebih banyak dilakukan dengan menganalisispeninggalan-peninggalannya dengan penuh ketelitian. Dengan demikian, diharapkanmemeroleh hasil yang optimal dan memeroleh jawaban yang tepat tentang zamanpra sejarah. Sedangkan untuk zaman yang kedua, yakni zaman aksara atau zamansejarah penyelidikannya lebih mudah, karena zaman sejarah telah memiliki sumber-sumber tertulis.Berdasarkan hasil penelitian oleh para ahli, zaman pra sejarah dapat dibedakanatas beberapa kurun waktu sesuai dengan tingkat peradabannya (budayanya). Secaragaris besar zaman pra sejarah dibagi menjadi dua zaman, yakni zaman batu danzaman logam.1.Zaman BatuZaman batu adalah suatu zaman di mana alat-alat penunjang kehidupanmanusia sebagian besar terbuat dari batu. Zaman batu dibagi menjadi tigazaman, yakni:a.Zaman Batu Tua (Paleolitikum)Disebut zaman batu tua karena alat-alat kebudayaan yang dihasilkanmasih sangat kasar. Kebudayaan Paleolitikum di Indonesia ditemukan didaerah Pacitan dan Ngandong, maka sering disebut Kebudayaan Pacitandan Kebudayaan Ngandong.1)Kebudayaan PacitanAlat-alat kebudayaan Pacitan ditemu-kan oleh Von Koenigswald pada tahun1935. Di daerah Pacitan banyak ditemu-kan alat-alat dari batu yang masih sangatkasar. Alat-alat tersebut berbentuk kapak,yakni kapak perimbas (chooper), karenatidak memakai tangkai maka disebutKapak Genggam. Alat budaya Pacitan di-perkirakan dari lapisan pleistosen tengah(lapisan Trinil); sedangkan pendukungkebudayaan tersebut ialah PithecantropusErectus.Sumber: Sejarah Nasional dan UmumGambar 4.2 Kapak perimbas dan penetak(kapak genggam)84Sejarah SMA/MA Kelas XKapak Genggam selain ditemukan di Pacitan, juga ditemukan diSukabumi dan Ciamis (Jawa Barat), Parigi dan Gombong (Jawa Tengah),Bengkulu dan Lahat (Sumatra Selatan), Awangbangkal (Kalimantan Selatan),dan Cabenge (Sulawesi Selatan), Flores, dan Timor.Selain Kapak Genggam, juga dikenal jenis lain, yakni alat Serpih (flake).Alat Serpih ini digunakan untuk menguliti binatang buruan, mengiris dagingdan memotong ubi-ubian (seperti pisau pada masa sekarang). Alat inibanyak ditemukan di Jawa, Sulawesi Selatan, Sumatra Selatan, dan Timor2)Kebudayaan NgandongDi sekitar daerah Ngandongdan Sidorejo (dekat Ngawi,Madiun, Jawa Timur) didapat-kan banyak alat-alat dari tulangdi samping kapak-kapak geng-gam dari batu. Alat-alat Kebu-dayaan Ngandong ditemukanoleh Von Koenigswald padatahun 1941 dan yang banyakditemukan alat-alat dari tulang(semacam alat penusuk = belati),dan tanduk rusa terutama di guaSampung. Rupa-rupanya alat-alat ini untuk menorek ubi dan keladi daridalam tanah. Ada juga alat-alat seperti ujung tombak dengan gigi-gigi padasisinya, yang mungkin dipergunakan untuk menangkap ikan. Jenis alat iniditemukan di lapisan pleistosen atas; sedangkan pendukung KebudayanNgandong adalah jenis manusia purba Homo Soloensis dan HomoWajakensisDi Ngandong juga ditemukan alat-alat kecil yang dinamakan "Flakes",yang terbuat dari batu indah, seperti chlcedon. Demikian pula di Cabange,Sulawesi Selatan banyak ditemukan flakes.Dari hasil temuan yang menghasilkan ribuan alat paleolitikum tersebut,dapat diketahui sedikit tentang penggunaannya, demikian pula tentangpenghidupannya. Alat-alat itu digunakan untuk berburu, menangkap ikandan mengumpulkan keladi, ubi, buah-buahan dan lain-lain. Alat-alat tersebutjelas tidak dapat dipergunakan untuk bercocok tanam. Maka kesimpulankita ialah bahwa penghidupan manusia paleolitikum adalah mengembaradari satu tempat ke tempat lain. Mereka tidak bertempat tinggal menetap,melainkan berpindah-pindah tergantung kepada binatang-binatangburuannya dan hasil-hasil tanah di sekitarnya. Cara penghidupanmengumpulkan makanan sebagaimana terdapatnya di alam dinamakan"food gathering".Sumber: Sejarah Kebudayaan IndonesiaGambar.4.3 Alat-alat tulang dan tanduk rusa dariNgandongKehidupan Awal Masyarakat Di Indonesia85b.Zaman Batu Madya (Mesolitikum)Sesuai dengan perkembangan penalarannya, zaman Mesolitikumditandai dengan adanya kebudayaan kyokkenmodinger dan kebudayaanabris sous roche.1)KyokkenmoddingerSuatu corak istimewa dari zaman Mesolitikum Indonesia ialah adanyapeninggalan-peninggalan yang disebut dalam bahasa Denmark"kyokkenmoddinger". (kyokken = dapur, modding = sampah, jadikyokkenmoddinger artinya sampah dapur). Sampah dapur tersebut dapatditemukan di sepanjang pantai Sumatra Timur Laut, di antara Langsa(Aceh) - Medan; yaitu berupa bukit atau tumpukan kerang dan siput yangtinggi dan panjang yang telah menjadi fosil.Bekas-bekas itu menunjukkan telah adanya penduduk pantai yang tinggaldalam rumah-rumah bertonggak. Hidupnya terutama dari siput dan kerang.Siput-siput itu dipatahkan ujungnya, kemudian dihisap isinya dari bagiankepalanya. Kulit-kulit siput dan kerang itu dibuang selama waktu yangbertahun-tahun, mungkin ratusan atau ribuan tahun, akhirnya menjelmakanbukit kerang yang hingga beberapa meter tingginya dan luasnya (ada yangsampai tujuh meter). Bukit-bukit itulah yang dinamakan kyokkenmoddinger.Dari hasil penyelidikan Dr. P. V. Van Stein Callenfels (pelopor ilmu prasejarah Indonesia dan biasa dikenal sebagai "bapak prasejarah Indonesia")tahun 1925, dapat diketahui bahwa bukit-bukit kerang dan siput tersebutadalah bekas sisa-sisa makanan dari masyarakat yang hidup di tepi pantai.Di tempat yang sama ditemukan pula jenis kapak genggam (chooper) yangdiberi nama pebble (kapak Sumatra) yang berbeda dengan kapak genggamzaman Paleolitikum (chopper). Pebble ini dibuat dari batu kali yang dipecahatau dibelah. Sisi luarnya yang memang sudah halus dibiarkan, sedangkansisi dalamnya (tempat belah) dikerjakan lebih lanjut, sesuai dengankeperluannya. Di samping itu juga terdapat kapak pendek (hanche courte).Bentuknya kira-kira setengah lingkaran dan seperti kapak genggam juga,dibuatnya dengan memukuli dan memecahkan batu, serta tidak diasah.Sisi tajamnya terdapat pada sisi yang lengkung.Gambar 4.4 PebbleSumber: Sejarah Kebudayaan Indonesia86Sejarah SMA/MA Kelas XKecuali kapak-kapak tersebut, dari bukit kerang juga ditemukan batupenggiling (pipisan) dan landasannya. Pipisan ini rupanya tidak hanya untukmenggiling makanan, tetapi juga dipergunakan untuk menghaluskan catmerah sebagaimana ternyata terlihat dari bekas-bekasnya. Untuk apa catmerah dipergunakan, belum dapat dinyatakan dengan pasti. Mungkin sekalipemakaiannya berhubungan dengan keagamaan, yakni dengan ilmu sihir(merah adalah warna darah). Maka cat merah diulaskan pada badan,sebagaimana masih menjadi kebiasaan berbagai suku bangsa, mempunyaimaksud agar tambah kekuatannya dan tambah tenaganya. Pendukungkebudayaan kyokkenmoddinger ialah ras Papua Melanesia.2)Abris Sous RocheHasil penemuan kedua dari kebudayaan Mesolotikum adalah "abrissous roche" ialah gua yang dipakai sebagai tempat tinggal manusia prasejarah. Gua-gua itu sebenarnya lebih menyerupai ceruk-ceruk di dalambatu karang yang cukup untuk memberi perlindungan terhadap hujan danpanas. Di dalam dasar gua-gua itu didapatkan banyak peninggalan kebu-dayaan, dari jenis Paleolitikum sampai dengan Neolitikum, tetapi sebagianbesar dari zaman Mesolitikum.Penelitian pertama terhadap abris sous roche dilakukan oleh Dr. P.V.Stein Callencels (1928-1931) di Gua Lawa dekat Sampung-Ponorogo,Madiun- Jawa Timur. Di tempat tersebut ditemukan alat-alat kebudayaandari zaman Paleolitikum sampai zaman logam, yang berupa flake, batupenggiling, ujung panah dari batu, kapak, alat dari tulang dan tandukbinatang, alat dari perunggu dan besi. Yang paling banyak ditemukan adalahalat-alat dari tulang dan tanduk binatang, sehingga dikenal dengan namaSampung Bone Culture.Sumber: Sejarah Kebudayaan IndonesiaGambar 4.5 Sebuah abris sous roche di Sulawesi SelatanKehidupan Awal Masyarakat Di Indonesia87Tokoh lain yang mengadakan penelitian abris sous roche adalah VanHeekern dengan pusat pelitiannya di Besuki dan Bojonegoro. Pendukungkebudayaan abris sous roche adalah ras Papua Melanesia.c.Zaman Batu Muda (Neolitikum)Kebudayaan Neolitikum adalah kebudayaan batu baru, ciri-cirinya alat-alatnya sudah dibuat dengan baik, diasah (diupam) dan halus. Masa inimerupakan masa bercocok tanam di Indonesia yang bersamaan denganberkembangnya kemahiran mengasah (mengupam) alat-alat batu serta mulaidikenalnya teknologi pembuatan tembikar. Dengan demikian, masa ini telahmembawa perubahan besar dalam kehidupan manusia, yakni perubahandari kehidupan food gathering menjadi food producing. Hasil kebudayaanneolitikum, di antaranya ialah kapak persegi, kapak lonjong, alat serpih,gerabah, dan perhiasan .1)Kapak PersegiNama kapak persegi ituberasal dari von Heine Geldern,berdasarkan kepada penampangalang alat-alatnya, yang berupapersegi panjang atau juga ber-bentuk trapesium. Kapak per-segi kebanyakan terbuat dari batuapi yang keras atau chalsedon,bentuknya persegi panjang atautrapesium. Ada berbagai ukuranyang besar ialah beliung ataucangkul untuk mengerjakansawah, sedangkan yang kecil ialah tarah untuk mengerjakan kayu. Pema-kaiannya tidak lagi digenggam, melainkan telah mempergunakan tangkaikayu sehingga memberikan kekuatan yang lebih besar.Daerah penemuan kapak persegi pada umumnya di Indonesia bagianbarat, seperti di Lahat, Palembang, Bogor, Sukabumi, Kerawang, Tasik-malaya, dan Pacitan. Sebab, penyebaran kapak persegi dari daratan Asiake Indonesia melalui jalur barat (Sumatra-Jawa-Bali-Nusa Tenggara-Sulawesi). Adapun pusat pembuatannya antara lain di Lahat, Palembang,Bogor, Sukabumi, Tasikmalaya, dan Pacitan.Jenis lain dari kapak persegi yang ada di daratan Asia (Jepang, Filipina),tetapi tidak ada di Indonesia ialah kapak pahu.2)Kapak LonjongNama kapak lonjong di dasarkan atas penampang alangnya yangberbentuk lonjong, dan bentuk kapaknya bulat telur. Ujungnya yang runcinguntuk tangkai dan ujung lainnya yang bulat diasah hingga tajam.Sumber: Sejarah Kebudayaan IndonesiaGambar 4.6 Berbagai jenis kapak persegi88Sejarah SMA/MA Kelas XAda dua macam kapak lonjong, yaitu Walzenbeil (yang besar) yangbanyak ditemukan di Irian sehingga sering dinamakan Neolitikum Papua,dan Kleinbeil (yang kecil) banyak ditemukan di kepulauan Tanimbar danSeram.Sampai abad ke-20, kapaklonjong masih digunakan di IrianJaya terutama di daerah terpencildan terasing. Di luar Indonesiakapak lonjong banyak ditemukandi Birma, Cina, dan Jepang, se-hingga dapat diperkirakan pe-nyebaran kapak lonjong melaluiIndonesia Timur, yaitu daratanAsia-Jepang-Philipina-Minahasa-Irian Jaya .Dari zaman Neolitikum selain ditemukan jenis-jenis kapak, jugaditemukan alat-alat perhiasan seperti gelang, kalung, manik-manik dan batuakik. Disamping itu juga telah pandai membuat tembikar (periuk belanga).3)Alat SerpihAlat serpih dibuat dengan cara memukul bongkahan batu menjadipecahan-pecahan kecil yang berbentuk segi tiga, trapesium, atau setengahbulat. Alat ini tidak dikerjakan lebih lanjut dan digunakan untuk alatpemotong, gurdi atau penusuk. Alat serpih ada yang dikerjakan lagi menjadimata panah dan ujung tombak.4)GerabahDi zaman bercocok tanam, manusia sudah dapat membuat benda-benda dari tanah liat yang dibakar yang disebut tembikar atau gerabah.Hanya pembuatannya sangat sederhana. Gerabah hanya dibuat dengantangan tanpa bantuan roda pemutar seperti sekarang. Jenis benda yangSumber: Sejarah Kebudayaan IndonesiaGambar.4.8 Persebaran kapak persegi dan kapak lonjongSumber: Sejarah Kebudayaan IndonesiaGambar .4.7 Kapak lonjong yang ditemukan di IrianJayaKehidupan Awal Masyarakat Di Indonesia89dibuat dari tanah liat antara lain kendi, mangkuk, periuk belanga dan manik-manik.5)PerhiasanPerhiasan di zaman bercocok tanam umumnya terbuat dari batu,tembikar dan kulit kerang. Di Indonesia, perhiasan banyak ditemukan didaerah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Jenis perhiasan itu antara lain gelang,kalung, manik-manik dan anting-anting2.Zaman LogamDisebut zaman logam karena alat-alat penunjang kehidupan manusiasebagian besar terbuat dari logam. Berdasarkan temuan barang-barang darilogam diperkirakan pada masa itu telah terjadi hubungan dagang antarabangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa Asia (Asia Tenggara) yang telahmengenal logam. Selanjutnya untuk zaman logam akan dibicarakan dalamperkembangan teknologi.Dari uraian di atas maka secara skematis pembabakan zaman adalahsebagai berikut.Sumber: Sejarah Kebudayaan IndonesiaGambar 4.9 Berbagai barang tembikarSumber: Sejarah Kebudayaan IndonesiaGambar 4.10 Berbagai perhiasan dari batu90Sejarah SMA/MA Kelas XPembabakan Zamana.Zaman Pra Aksara1)Zaman Batu1)Zaman Batu Tua (Paleolitikum)2)Zaman Batu Madya (Mesolitikum)3)Zaman Batu Muda (Neolitikum)4)Zaman Batu Besar (Megalitikum)2)Zaman Logam1)Zaman Tembaga2)Zaman Perunggu3)Zaman Besib.Zaman AksaraZaman pra aksara adalah zaman manusia belum mengenal tulisan;sedangkan zaman aksara adalah zaman manusia sudah mengenal tulisan.Indonesia memasuki zaman sejarah pada abad ke-4 dengan bukti ditemukan7 buah yupa di Kerajaan Kutai, Kalimantan Timur.C.Perkembangan Teknologi dan Sistem Kepercayaan Awal Masyarakatdi Indonesia1.Perkembangan TeknologiKehidupan manusia makin lama makin berkembang, demikian jugabudayanya termasuk teknologinya. Perkembangan teknologi di Indonesia di kenaldengan masa perundagian. Suatu kemahiran yang baru pada masa perundagianialah kepandaian menuang logam. Teknik peleburan logam merupakan suatuteknik tingkat tinggi, karena untuk melebur logam dan menjadikan suatu alat;diperlukan cara-cara khusus yang belum dikenal sebelumnya. Logam harusdipanaskan hingga mencapai titik leburnya, kemudian dicetak menjadi perkakas-perkakas yang diperlukan.Sementara zaman logam berkembang di Indonesia, kebudayaan batutidaklah punah bahkan keduanya berkembang dan tetap dipergunakan. Dalamperkembangannya kehidupan masyarakat sudah teratur dan telah mengenalbentuk-bentuk pertama sistem pemerintahan kerajaan (prothotype kerajaan).Manusia telah mampu menghasilkan bangunan-bangunan dari batu besar atauMegalitikum (mega=besar; lithos = batu). Kedua kata tersebut berasal dariYunani. Yang dimaksud dengan bangunan megalit adalah bangunan-bangunanyang dibuat dari batu-batu besar dan digunakan dalam hubungannya dengankepercayaan zaman pra sejarah.Bangunan megalit dibuat dari batu-batu besar yang sering harus didatangkandari tempat lain sebelum didirikan di suatu tempat yang dipilih. Untuk dapatmelaksanakan hal tersebut tentu telah dikerahkan sejumlah besar tenaga.Walaupun pengerahan tenaga didasarkan atas asas gotong royong, tetapi tentu-nya hanya dapat dilaksanakan jika pembuatan bangunan itu dirasakan cukuppenting oleh masyarakat. Dalam kenyataannya pembuatan bangunan megalitNext >