< PreviousSejarah Masa Pra Aksara dan Aksara21Kedudukan mitos itu sangat menonjol, karena tanpa mengenal mitos KanjengRatu Kidul, orang tidak akan dapat mengerti makna dari tarian sakral BedhayaKetawang, yang sejak Paku Buwana X naik tahta, setiap setahun sekali tarian itudipergelarkan pada acara ulang tahun penobatan raja. Tanpa mengenal mitos itumakna Panggung Sangga Buwana akan sulit dipahami, demikian pula mengenaimitos yang dulu dikenal rakyat sebagai lampor.Terdapat berbagai macam versi mitos Kanjeng Ratu Kidul antara lain ber-dasarkan cerita pujangga Yosodipuro. Di Kerajaan Kediri, terdapat seorang putraRaja Jenggala yang bernama Raden Panji Sekar Taji yang pergi meninggalkankerajaannya untuk mencari daerah kekuasaan baru. Pada masa pencariannyasampailah ia di hutan Sigaluh yang di dalamnya terdapat pohon beringin berdaunputih dan bersulur panjang yang bernama waringin putih. Pohon itu ternyatamerupakan pusat kerajaan para lelembut (mahkluk halus) dengan Sang PrabuBanjaran Seta sebagai rajanya.Berdasarkan keyakinannya akan daerah itu, Raden Panji Sekar Taji melaku-kan pembabatan hutan sehingga pohon waringin putih tersebut ikut terbabat.Dengan terbabatnya pohon itu si raja lelembut yaitu Prabu Banjaran Seta merasasenang dan dapat menyempurnakan hidupnya dengan langsung musnah kealam sebenarnya. Kemusnahannya berwujud suatu cahaya yang kemudianlangsung masuk ke tubuh Raden Panji Sekar Taji sehingga menjadikan dirinyabertambah sakti.Alkisah, Retnaning Dyah Angin-Angin adalah saudara perempuan PrabuBanjaran Seta yang kemudian menikah dengan Raden Panji Sekar Taji yangselanjutnya dinobatkan sebagai raja. Dari hasil perkawinannya, pada hari SelasaKliwon lahirlah putri yang bernama Ratu Hayu. Pada saat kelahiran putri ini,menurut cerita dihadiri oleh para bidadari dan semua mahkluk halus. Putri ter-sebut diberi nama oleh eyangnya (eyang Sindhula), Ratu Pegedong, denganharapan nantinya akan menjadi wanita tercantik di jagat raya. Setelah dewasa iabenar-benar menjadi wanita yang cantik tanpa cacat atau sempurna dan wajahnyamirip dengan wajah ibunya bagaikan pinang dibelah dua. Pada suatu hari, RatuHayu atau Ratu Pagedongan menangis memohon kepada eyangnya agarkecantikan yang dimilikinya tetap abadi. Dengan kesaktian eyang Sindhula, akhir-nya permohonan Ratu Pagedongan menjadi wanita yang cantik, tidak pernah tuaatau keriput dan tidak pernah mati sampai hari kiamat dikabulkan, dengan syaratia akan berubah sifatnya menjadi mahkluk halus yang sakti mandra guna (tidakada yang dapat mengalahkannya).Setelah berubah wujudnya menjadi mahluk halus, oleh sang ayah, PutriPagedongan diberi kekuasaan dan tanggung jawab untuk memerintah seluruhwilayah Laut Selatan serta menguasai seluruh mahkluk halus di seluruh pulauJawa. Selama hidupnya Ratu Pagedongan tidak mempunyai pedamping tetapiia diramalkan bahwa suatu saat ia akan bertemu dengan raja agung (hebat)yang memerintah di tanah Jawa. Sejak saat itu ia menjadi ratu dari rakyat mahklukhalus dan berkuasa penuh di Laut Selatan.22Sejarah SMA/MA Kelas XKekuasaan Ratu Kidul di Laut Selatan juga tertulis dalam serat Wedatamayang berbunyi:Wikan wengkoning samodra,Kederan wus den ideri,Kinemat kamot hing driya,Rinegan segegem dadi,Dumadya angratoni,Nenggih Kanjeng Ratu Kidul,Ndedel nggayuh nggegana,Umara marak maripih,Sor prabawa lan wong agung Ngeksiganda.diterjemahkan:Tahu akan batas samudraSemua telah dijelajahiDipesona nya masuk hatiDigenggam satu menjadiJadilah ia merajaiSyahdan Sang Ratu KidulTerbang tinggi mengangkasaLalu datang bersembahKalah perbawa terhadapJunjungan Mataram[setubuh alamai-senyawa Illahi]Yang artinya : Mengetahui/mengerti betapa kekuasaan samudra, seluruhnyasudah dilalui/dihayati, dirasakan, dan meresap dalam sanubari, ibarat digeng-gam menjadi satu genggaman, sehingga terkuasai. Tersebutlah Kanjeng RatuKidul, naik ke angkasa, datang menghadap dengan hormat, kalah wibawa denganraja Mataram.Ada versi lain dari masyarakat Sunda (Jawa Barat) yang menceritakan bahwapada zaman Kerajaan Pajajaran, terdapat seorang putri raja yang buruk rupadan mengidap penyakit kulit bersisik sehingga bentuk dan seluruh tubuhnyajelek tidak terawat. Oleh karena itu, ia diusir dari kerajaan oleh saudara-saudara-nya karena merasa malu mempunyai saudara yang berpenyakitan seperti dia.Dengan perasaan sedih dan kecewa, sang putri kemudian bunuh diri denganmencebur ke laut selatan.Pada suatu hari rombongan Kerajaan Pajajaran mengadakan selametan diPelabuhan Ratu. Pada saat mereka tengah khusuk berdoa muncullah si putriyang cantik dan mereka tidak mengerti mengapa ia berada di situ, kemudian siputri menjelaskan bahwa ia adalah putri Kerajaan Pajajaran yang diusir oleh keraja-an dan bunuh diri di Laut Selatan, tetapi sekarang telah menjadi ratu mahklukhalus dan menguasai seluruh Laut Selatan. Selanjutnya oleh masyarakat, ia dikenalsebagai Ratu Kidul.Sejarah Masa Pra Aksara dan Aksara23Dari cerita-cerita mitos tentang Kanjeng Ratu Kidul, jelaslah bahwa KanjengRatu Kidul adalah penguasa lautan yang bertahta di Laut Selatan dengan kerajaanyang bernama Keraton Bale Sokodhomas.2.Mitos Pertemuan Kanjeng Ratu Kidul dengan Panembahan SenopatiSebelum Panembahan Senopati dinobatkan menjadi raja, beliau melakukantapabrata di Dlepih dan tapa ngeli. Dalam laku tapabratanya, beliau selalumemohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar dapat membimbing danmengayomi rakyatnya sehingga terwujud masyarakat yang adil dan makmur.Dalam cerita, pada waktu Panembahan Senopati melakukan tapa ngeli,sampai di tempuran atau tempat bertemunya aliran Sungai Opak dan SungaiGajah Wong di dekat desa Plered dan sudah dekat dengan Parang Kusumo,tiba-tiba terjadilah badai yang dahsyat sehingga pohon-pohon di pesisir pantaitercabut beserta akarnya, ikan-ikan terlempar ke darat dan menjadikan air lautmenjadi panas seolah-olah mendidih. Bencana alam ini menarik perhatianKanjeng Ratu Kidul yang kemudian muncul di permukaan laut mencari penye-bab terjadinya bencana alam tersebut.Dalam pencariannya, Kanjeng Ratu Kidul menemukan seorang satria sedangbertapa di tempuran Sungai Opak dan Sungai Gajah Wong, yang tidak lainadalah Sang Panembahan Senopati. Pada waktu Kanjeng Ratu Kidul melihatketampanan Senopati, ia jatuh cinta. Selanjutnya Kanjeng Ratu Kidulmenanyakan apa yang menjadi keinginan Panembahan Senopati sehinggamelakukan tapabrata yang sangat berat dan menimbulkan bencana alam di lautselatan, kemudian Panembahan menjelaskan keinginannya. Kanjeng Ratu Kidul memperkenalkan diri sebagai ratu di Laut Selatan dengansegala kekuasaan dan kesaktiannya. Kanjeng Ratu Kidul menyanggupi untukmembantu Panembahan Senopati mencapai cita-cita yang diinginkan dengansyarat, bila terkabul keinginannya maka Panembahan Senopati beserta raja-rajaketurunannya bersedia menjadi suami Kanjeng Ratu Kidul. Panembahan Senopatimenyanggupi persyaratan Kanjeng Ratu Kidul, namun dengan ketentuan bahwaperkawinan antara Panembahan Senopati dan keturunannya tidak menghasilkananak. Setelah terjadi kesepakatan itu, maka alam kembali tenang dan ikan-ikanyang setengah mati hidup kembali.Adanya perkawinan itu konon mengandung makna simbolis bersatunyaair (laut) dengan bumi (daratan/tanah). Ratu Kidul dilambangkan dengan air,sedangkan raja Mataram dilambangkan dengan bumi. Makna simbolisnya adalahdengan bersatunya air dan bumi, maka akan membawa kesuburan bagi kehi-dupan Kerajaan Mataram yang akan datang.Menurut sejarah, dikisahkan bahwa Panembahan Senopati sebagai rajaMataram yang beristrikan Kanjeng Ratu Kidul tersebut merupakan cikal bakalatau leluhur para raja Mataram, termasuk Keraton Surakarta Hadiningrat. Olehkarena itu, raja-raja Keraton Surakarta sesuai dengan janji Panembahan Senopatimenjadi suami dari Kanjeng Ratu Kidul. Dalam perkembangannya, Raja Paku24Sejarah SMA/MA Kelas XBuwana III selaku suami Kanjeng Ratu Kidul telah mendirikan Panggung SanggaBuwana sebagai tempat pertemuannya. Selanjutnya tradisi raja-raja Surakartasebagai suami Kanjeng Ratu Kidul berlangsung terus sampai dengan Raja PakuBuwana X. Alkisah Paku Buwana X yang merupakan suami Ratu Kidul sedangbermain asmara di Panggung Sangga Buwana. Pada saat mereka berdua menurunitangga panggung yang curam tiba-tiba Paku Buwana X terpeleset dan hampirjatuh dari tangga tetapi berhasil diselamatkan oleh Kanjeng Ratu Kidul. Dalamkekagetannya itu Ratu Kidul berseru: "Anakku ngger.................." (Oh.................Anakku). Apa yang diucapkan oleh Kanjeng Ratu Kidul itu sebagai SabdaPandito Ratu artinya sabda raja harus ditaati. Sejak saat itu hubungan kedudukanmereka berdua berubah bukanlah lagi sebagai suami istri, tetapi hubungannyasebagai ibu dan anak, begitu pula terhadap raja-raja keturunan Paku Buwana Xselanjutnya.Dalam pandangan sejarah modern tentunya cerita rakyat semacam itu tidakmengandung nilai sejarah. Akan tetapi, bagi masyarakat tradisional hal itu dianggapsebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Cerita itu kemudian dijadikan sebagaisimbol identitas bersama mereka dan sebagai alat legitimasi tentang keberadaanmereka.Penyebaran dan pewarisan tradisi lisan memiliki banyak versi tentang satucerita yang sama. Hal ini menunjukkan dalam penyebaran dan pewarisan tradisilisan telah terjadi pembiasan dari kisah aslinya. Hal ini dikarenakan ingatanmanusia terbatas, kemampuan seseorang berbeda, dan adanya keinginan untukmemberikan variari-variasi baru pada cerita-cerita tersebut. Oleh karena itu, kisahsejarah yang disalurkan lewat tradisi lisan akan terus mengalami perubahan.Perubahan bisa terjadi, akibat adanya imajinasi dan fantasi dari pencerita.Akibatnya, fakta sejarah makin kabur karena adanya pengurangan atau penam-bahan dari masing-masing narasumber.3.Cara Mewariskan Masa LampauPengalaman kolektif suatu masyarakat diartikan sebagai masa lampau.Beberapa cara yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk mewariskan masalampaunya adalah sebagai berikut.Coba cermati dan telusuri adanya mitologi yang ada di sekitar daerah Anda.Setelah itu, tanyakan kepada sesepuh atau tokoh masyarakat atau siapasaja yang dapat memberikan keterangan tentang mitologi tersebut.Selanjutnya, tuliskan dalam bentuk cerita. Hasilnya paparkan di depan kelas,secara bergiliran.Inovatif dan KreatifSejarah Masa Pra Aksara dan Aksara25a.Pelatihan dan peniruan. Pengetahuan dan kemampuan yang telah dimilikidiwariskan lewat pelatihan dan peniruan, entah itu dengan perkataan atauperbuatan. Misalnya kepandaian membuat alat-alat dari batu maupun daribesi. Mereka mewariskan kepandaian tersebut kepada generasi berikutnyalewat peniruan pembuatan alat-alat tersebut. Termasuk juga pengetahuandan kepandaian berburu, memasak makanan, beternak, bersawah dansebagainya.b.Penuturan, yakni dengan cara menuturkan secara lisan. Artinya, kemampuandan pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat diwariskannya dengan caradituturkan kepada generasi penerusnya.c.Hasil karya, walaupun masyarakat belum mengenal tulisan namun telahmemiliki akal, dengan akalnya akhirnya masyarakat menghasilkan budaya.Dengan budaya inilah dia mewariskan masa lampaunya kepada generasiberikutnya. Dengan demikian lewat hasil karya atau budaya yang dimilikinya,maka dapat diketahui tentang pola hidup dan kehidupan masyarakat tersebut.B.Jejak Sejarah dalam Folklore, Mitologi, Legenda, Upacara, dan Lagudi Berbagai Daerah1.FolkloreFolklore sering diidentikkan dengan tradisi dan kesenian yang berkembangpada zaman sejarah dan telah menyatu dalam kehidupan masyarakat. Di dalammasyarakat Indonesia, setiap daerah, kelompok, etnis, suku, bangsa, golonganagama masing-masing telah mengembangkan folklorenya sendiri-sendirisehingga di Indonesia terdapat aneka ragam folklore. Folklore ialah kebudayaanmanusia (kolektif) yang diwariskan secara turun-temurun, baik dalam bentuklisan maupun gerak isyarat.a.Ciri-ciri folklore1)Folklore menjadi milik bersama dari kolektif tertentu. Hal ini disebabkanpenciptanya yang pertama sudah tidak diketahui lagi sehingga setiapanggota kolektif yang bersangkutan merasa memilikinya.2)Penyebaran dan pewarisannya dilakukan secara lisan, yakni dengan tuturkata atau gerak isyarat atau alat pembantu pengikat lainnya.3)Folklore bersifat anonim, artinya penciptanya tidak diketahui.4)Folklore hadir dalam versi-versi bahkan variasi-variasi yang berbeda.Hal ini disebabkan oleh cara penyebarannya secara lisan sehingga mudahmengalami perubahan.5)Folklore bersifat tradisional, yakni disebarkan dalam bentuk relatif tetapatau standar.26Sejarah SMA/MA Kelas Xb.Bentuk-bentuk folklore1)Folklore lisan adalah folklore yang bentuknya murni secara lisan, yangterdiri dari:a)Puisi rakyat, misalnya pantun. Contoh: wajik klethik gula Jawa(isih cilik sing prasaja)b)Pertanyaan tradisional, seperti teka-teki. Contoh: Binatang apa yangperut, kaki, dan ekornya semua di kepala? jawabnya: kutu kepala.c)Bahasa rakyat, seperti logat (Jawa, Banyumasan, Sunda, Bugis dansebagainya), julukan (si pesek, si botak, si gendut), dan gelar kebangsa-wanan (raden masa, teuku, dan sebagainya) dan sebagainya.d)Ungkapan tradisional, seperti peribahasa/pepatah. Contoh: sepertitelur di ujung tanduk (keadaan yang gawat), koyo monyet kenotulup (seperti kera kena sumpit) yakni untuk menggambarkan orangyang bingung.e)Cerita prosa rakyat, misalnya mite, legenda, dan dongeng.2)Folklore sebagian lisanAdalah folklore yang bentuknya merupakan campuran unsur lisan danunsur bukan lisan, seperti: kepercayaan rakyat/takhayul, permainanrakyat, tarian rakyat, adat istiadat, pesta rakyat dan sebagainya.3)Folklore bukan lisan (non verbal folklore)Adalah folklore yang bentuknya bukan lisan walaupun cara pem-buatannya diajarkan secara lisan. Contoh: arsitektur rakyat (bentuk rumahJoglo, Limasan, Minangkabau, Toraja, dsb); kerajinan tangan, pakaiandan perhiasan dan sebagainya; di mana masing-masing daerah berbedasesuai dengan situasi dan kondisi setempat.2.MiteMite adalah cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan dianggapsuci oleh yang empunya cerita. Mite selalu ditokohi oleh dewa atau makhluk setengahdewa. Peristiwanya terjadi di dunia lain. Mite umumnya mengisahkan terjadinyaalam semesta, dunia, manusia pertama, gejala alam, kisah percintaan, hubungankekerabatan dan sebagainya. Contoh: Dewi Sri (Dewi Padi), Nyai Roro Kidul (RatuLaut Selatan), Joko Tarub, Dewi Nawangwulan dan sebagainya.Kecakapan PersonalBerkaitan dengan folklore sebagian lisan, ungkapkan salah satu dan buatlahsatu karya (cukup 1 halaman folio)!Sejarah Masa Pra Aksara dan Aksara273.LegendaLegenda adalah cerita prosa rakyat yang mirip dengan mite, yaitu dianggapbenar-benar terjadi tetapi tidak dianggap suci. Berbeda dengan mite, legendaditokohi oleh manusia, ada kalanya mempunyai sifat-sifat luar biasa dan sering kalijuga dihubungkan dengan makhluk ajaib. Peristiwanya bersifat sekuler (keduniawian),dan sering dipandang sebagai sejarah kolektif.Legenda dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu sebagai berikut.1).Legenda keagamaan, contohnya legenda Wali Songo.2).Legenda tentang alam gaib, contohnya legenda tentang makhluk halusmisalnya peri, sundel bolong, gendruwo, hantu dan sebagainya.3).Legenda perorangan, contohnya cerita Panji, Jayaprana, Calon Arang dansebagainya.4).Legenda setempat, yang erat hubungan dengan suatu tempat, sepertiLegenda Sangkuriang (tentang Gunung Tangkuban Perahu), legenda asalmula nama Rawa Pening Jawa Tengah, Rara Jonggrang dan sebagainya.4.LaguLagu adalah ragam irama suara yang berirama atau nyanyian. Setiap daerahmemiliki lagu daerah sendiri-sendiri, misalnya Soleram (Riau), Sue Ora Jamu,Rujak Ulek, Bengawan Solo (Jawa), Potong Bebek (Nusa Tenggara Timur),dan O Ina Ni Keke (Sulawesi Utara). Untaian syair yang dilagukan yang ada diberbagai daerah, demikian juga memiliki sejarah tersendiri, siapa pengarang-nya atau penciptanya pada saatnya dilagukan, apa tujuannya; kesemuanya jugamemiliki nilai sejarah. Berkaitan dengan lagu daerah yang ada di daerah Anda,dapatkah Anda menyanyikannya? Bagaimana sejarahnya?5.Upacara AdatUpacara adat adalah suatu upacara yang dilakukan secara turun-temurunyang berlaku di suatu daerah. Dengan demikian, setiap daerah memiliki upacaraadat sendiri-sendiri, seperti upacara perkawinan, upacara labuhan, upacaracamas pusaka dan sebagainya. Upacara adat yang dilakukan di daerah, sebenar-nya juga tidak lepas dari unsur sejarah. Mengapa muncul upacara, ke manaarah upacara, bagaimana prosesinya dan perlengkapannya apa saja? Masihadakah upacara adat di daerah sekitar Anda? Jika ada, coba sebut dan berilahsedikit penjelasan!Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa folklore, mitologi,legenda, upacara, dan lagu dari berbagai daerah di Indonesia memiliki nilaisejarah. Semuanya itu memberikan sumbangan bagi penulisan sejarah daerah.Satu hal yang perlu dicermati bila hal itu dijadikan sumber dalam penulisansejarah, maka perlu adanya kritik sumber sehingga nilai keilmiahan sejarah dapatdipertanggungjawabkan. Dalam hal ini dibutuhkan kecermatan dan ketajamandalam menghasilkan interpretasi.28Sejarah SMA/MA Kelas XC.Tradisi Sejarah pada Masyarakat Masa AksaraSejak zaman dahulu bangsa Indonesia sudah mengenal kehidupan religiusyang dijadikan pedoman dalam bersikap dan berperilaku dalam hidupnya.Hampir setiap kegiatan selalu dilandasi dengan upacara religius yang bernuansagaib dalam kegiatan mata pencahariannya, misalnya adat istiadat perkawinan,tata cara penguburan, selamatan, dan kebiasaan lainnya. Mereka mematuhipranata-pranata yang berbau religius dan magis tersebut, karena mereka ber-anggapan bahwa apabila terjadi pelanggaran akan mendapat hukuman dari arwahnenek moyang yang akan menimbulkan bencana terhadap warga masyarakatnya.Masuknya pengaruh agama menyebabkan banyak adat istiadat yang di-sesuaikan dengan ajaran agama sehingga tidak terdapat lagi kebiasaan-kebiasaaandalam melakukan upacara ritual yang mencelakakan fisiknya. Setelah memasukiera pembangunan ini banyak tradisi-tradisi yang dikomersialkan menjadi saranahiburan bagi masyarakatnya ataupun masayarakat pendatang. Selain itu banyaktradisi-tradisi yang dijadikan salah satu bentuk atraksi wisata oleh pemerintahdaerah sebagai salah satu upaya memperkenalkan kekayaan budaya bangsaIndonesia.1.Tradisi Sejarah Masyarakat di Berbagai Daerah di Indonesiaa.WayangFungsi dan peran wayang sepanjangperjalanan tidaklah tetap dan tergantungpada kebutuhan manusia. Pertunjukanwayang pada mulanya merupakan upa-cara pemujaan arwah nenek moyang.Wayang merupakan salah satu pertun-jukan tradisional warisan budaya leluhuryang mampu bertahan berabad-abad danmengalami perubahan dan perkem-bangannya sampai mencapai bentuk se-karang ini. Sebelum pertunjukan wayangBerkaitan dengan folklore, mitologi, legenda, upacara dan lagu, pilihlahsalah satu yang ada di daerah Anda!Buatlah satu karya tulis (Paper: 3-4 halaman)!Karya tulis diketik komputer, huruf time new roman, point 12, ukurankuarto.Sumbernya boleh dari buku-buku atau sumber lisan yakni wawancara.Hasilnya kumpulkan kepada guru Anda!Inovatif dan KreatifSumber: Kisah Dinasti Bharata, Widya DutaGambar 2.2 Pertunjukan wayangSejarah Masa Pra Aksara dan Aksara29dilakukan, terlebih dahulu seorang dalang mengadakan upacara keagamaandengan membakar dupa dan memberikan saji.Kesenian wayang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat dalam melaksana-kan upacara tertentu dengan menampilkan lakon/cerita seperti : perkawinanArjuna, Suyudono, Baratayudha, "Semar Mbangun Kayangan", "Babat AlasWanamarto " dan lain-lain. Wayang mengalami perubahan baik dalam penyajian-nya maupun dalan bentuk wayangnyasesuai dengan pola budaya dan sistemnilai budaya masyarakat pendukungnya.Pada zaman berkembangnya pengaruhIslam oleh para wali, wayang dijadikanalat untuk menyebarkan agama Islam. Halini menunjukkan bahwa pagelaran wayangsudah dijadikan media komunikasi.Untuk menggelar pertunjukan wayang ada beberapa perlengkapan yangperlu dipersiapkan, antara lain sebagai berikut.1)Dalang yaitu orang yang memainkan lakon wayang.2)Keprak atau kecrek biasanya dibuat dari kayu atau logam yang akan digerak-kan oleh dalang pada waktu ada keributan dalam peperangan.3)Blencong yaitu lampu yang dipergunakan untuk memainkan wayang dandigantungkan di muka kelir.4)Kelir yang dibuat dari mori tempat dalang menancapkan dan memainkanwayang.5)Gamelan, terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu sebagai berikut.(a)Rebab, celempung yaitu alat musik pakai senar.(b)Suling yaitu alat tiup dari bambu atau logam.(c)Gamelan yaitu alat pukul dari kayu atau logam.6)Kotak penyimpan wayang.InfoJenis-jenis wayang : (1) wayang kulit,(2) wayang gedhog, (3) wayang klitik,atau krucil, (4) wayang golek, (5)wayang topeng, (6) wayang wong(orang), dan (7) wayang beber.Aktivitas dan KreativitasSetelah Anda memperhatikan gambar wayang dan apa yang ada di balikitu semua, coba kerjakan tugas dibawah ini!1.Untuk menggelar pertunjukan wayang ada beberapa perlengkapan yangperlu dipersiapkan. Coba sebutkan beberapa perlengkapan yangdimaksud!2.Ada beberapa jenis wayang? Coba sebutkan empat saja!3.Masih adakah pertunjukan wayang di daerah Anda? Berikan penjelasanjawaban Anda!30Sejarah SMA/MA Kelas XTeknologi modern yang semakin mengalami kemajuan sangat berperandalam sejarah perkembangan wayang. Penggunaan alat-alat pengeras suara,sarana radio, televisi, tape recorder, dan piringan hitam memperlancar perluasanpergelaran wayang sehingga dapat menjangkau khalayak penggemarnya.b.Upacara LabuhanSetiap tahun keluarga besar Keraton Yogyakarta selalu mengadakan upacaralabuhan, biasanya dilakukan 1 hari setelah penobatan dan pada waktu ulangtahun penobatan (tinggalan dalem). Upacara labuhan diselenggarakan di empattempat:1)Parang Kusumo,2)Gunung Lawu,3)Gunung Merapi, dan4)Dlepih.Upacara labuhan yaitu upacara me-ngirimkan barang-barang dan sesaji ketempat-tempat yang dianggap keramatdengan maksud sebagai penolak balauntuk keselamatan masyarakat. Upacaraini merupakan adat yang turun temurunsejak Panembahan Senopati memegangkekuasaan di Mataram. Beliau seorangraja yang sangat "sakti" dan gemarbertapa. Dengan kesaktiannya beliaudapat melindungi rakyatnya, mudah ber-hubungan dengan jin atau penguasasetempat yang dianggap keramat untuk dapat dimintai pertolongan. Sebagaiimbalannya beliau mempersembahkan sesaji maupun benda-benda tertentu yangmenjadi kesukaan makhluk halus tersebut dalam bentuk upacara-upacara. Olehkarena itu, sampai sekarang upacara tersebut dilaksanakan dengan tujuan untukkeselamatan Sri Sultan dan keluarganya, juga untuk keselamatan rakyatnya.Jenis sesaji untuk upacara labuhan terdiri atas: sanggan (setangkap pisang),kinang, abon-abon terdiri atas bunga mawar, melati, kenanga, dan serbuk kayu,cendana, jajan pasar, (pisang, ketimun, salak, roti, jadah, wajik), pala gumantung,pala kependem, dan pala kesimpar. Sedangkan untuk keselamatan upacara labuhandan jumenengan terdiri atas: tumpeng yuswo, tumpeng ucok, dahar rasul, lengkapdengan lauk pauknya, palagara, bekakak, tumpeng robyong, tumpeng manca-warna, tumpeng urubing damar, tumpeng kendit atau gelang, tumpeng asrep-asrepan, tumpeng garing, apem alit, rujak-rujakan warni pitu, ketan, kolak, apem,dan lain-lain. Barang-barang yang dilabuh antara lain: kain/sinjang cangkring,Sumber: mycityblogging.comGambar 2.3 Upacara Labuhan di YogyakartaNext >