< Previous11Sosiologi sebagai IlmuNamun, bukan berarti Comte meninggalkan kajian ilmu eksak yang telahdigelutinya. Dia justru mencoba memahami permasalahan sosial denganmenggunakan pendekatan positivisme yang lazim dipakai dalam ilmu eksak. Comtememperkenalkan istilah sosiologi dalam bukunya yang berjudul Course dePhilosophy Positive, sehingga dia dijuluki The Father of Sociology.Lontaran pemikiran Comte yang berupa Law of Human Progress menyatakanbahwa evolusi masyarakat akan disertai dengan kemajuan yang mewujudkanperkembangan intelektual.Dalam buku Course de Philosophy Positive yang terdiri atas enam jilid, Comtememaparkan tiga tahap perkembangan pikiran manusia. Pertama, tahap teologis,yaitu pengetahuan manusia didasarkan pada kepercayaan akan adanya penguasaadikodrati yang mengatur dan menggerakkan gejala-gejala alam. Kedua, tahapmetafisis, yaitu pengetahuan manusia ada pada konsep-konsep dan prinsip-prinsipabstrak yang menggantikan kedudukan kuasa-kuasa adikodrati. Metafisikamerupakan pengetahuan puncak tahap metafisis. Ketiga, tahap positif, yaitu pe-ngetahuan manusia berdasar fakta-fakta. Menggunakan observasi dan rasionya,manusia dapat menentukan relasi atau urutan antara fakta dengan fakta.Pengetahuan positif adalah pengetahuan tertinggi kebenaran yang dicapai manusia.Menurut Comte, rasionalitas manusia menjadi kunci untuk menguak segalarahasia hidup. Tetapi pada akhir hayatnya, Comte berusaha membangun agamabaru atas dasar filsafat positivismenya dengan semboyan: cinta sebagai prinsip,teratur sebagai basis, kemajuan sebagai tujuan. Gagasan agama baru itu dituliskanComte dalam bukunya Politique Positive ou Traite de Sociologie, Instituant la Religionde l’Humanite. Auguste Comte meninggal pada tanggal 5 September 1857.C.Realitas SosialKemampuan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup sangatlahterbatas. Oleh karena itu, secara sadar manusia menjalin hubungan denganmanusia yang lain.Terjalinnya hubungan antara satu individu dengan individu yang lainkemudian melahirkan berbagai bentuk kesatuan manusia. Ada keluarga,ada tetangga, ada masyarakat, dan seterusnya. Semua hal yang terwujuddari hubungan sosial itu disebut realitas sosial. Jadi, realitas sosial ialahkenyataan yang dapat kita lihat dalam kehidupan manusia yang terwujudsebagai hasil hubungan yang terjalin di antara sesama manusia Untukdapat melihat realitas sosial manusia, berikut ini akan diuraikan satu persatu bentuk kesatuan manusia.1.KeluargaKata ”keluarga” berasal dari kata ”kawula” yang artinya pengabdidan ”warga” yang artinya anggota. Kata tersebut dapat diartikan sebagaisekumpulan orang (warga) yang terikat satu sama lain dan membentuksatu kesatuan berdasarkan atas pengabdian dan kasih sayang.Keluarga merupakan satuan sosial terkecil yang terdiri atas suami,istri, dan anak-anak. Ketiga unsur itu dipersatukan oleh ikatanperkawinan, darah, atau adopsi yang membentuk satu rumah tangga.Satu sama lain berinteraksi dengan perannya masing-masing sebagai12Sosiologi Kelas Xanggota keluarga. Selanjutnya, melalui keluarga mereka memperta-hankan sekaligus menciptakan kebudayaan.Keluarga termasuk gejala sosial yang bersifat universal. Artinya,dalam masyarakat apa pun akan dijumpai adanya kesatuan sosialyang disebut keluarga. Karenanya, Robert M.Z. Lawang (1985)membuat empat karakteristik keluarga, yaitu:a.Keluarga terdiri atas orang-orang yang bersatu karena ikatan-ikatan perkawinan, darah, atau adopsi.b.Para anggota keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam saturumah tangga.c.Merupakan satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi danberkomunikasi.d.Keluarga itu mempertahankan suatu kebudayaan bersama dansekaligus menciptakan kebudayaan.Fungsi keluarga menurut Paul B. Horton dan Chester L Hunt(1996) adalah sebagai berikut.a.Fungsi pengaturan seksualKeluarga mengatur upaya menyalurkan dorongan seksual antarasuami dan istri.b.Fungsi reproduksiKeluarga memungkinkan terpenuhinya keinginan suami istri untukmendapatkan anak.c.Fungsi sosialisasiKeluarga melakukan sosialisasi nilai dan norma sosial pada anak.d.Fungsi afeksiKeluarga memenuhi kebutuhan kasih sayang di antara anggota-nya.e.Fungsi penentuan statusKeluarga menentukan status anak-anak yang lahir di dalamnya.f.Fungsi perlindunganKeluarga memberi perlindungan fisik, ekonomis, dan psikologisbagi anggotanya.g.Fungsi ekonomisKeluarga menghasilkan sesuatu untuk kepentingan anggota.2.MasyarakatIstilah masyarakat merupakan istilah pentingdalam kajian sosiologi. Istilah masyarakat berasal darikata ”musyarokah” yang berarti bersama-sama atausebelah-menyebelah. Jadi, masyarakat berarti kum-pulan manusia yang relatif permanen, berinteraksisecara tetap, dan menjunjung suatu kebudayaan ter-tentu. Dalam kajian sosiologi, istilah masyarakat men-dapat penafsiran yang beragam di antara para ahli.Ralph Linton seperti dikutip oleh SoerjonoSoekanto (1989), mengartikan masyarakat sebagaisemua kelompok manusia yang telah cukup lamahidup dan bekerja sama, sehingga mereka dapatmengorganisasikan dirinya sebagai suatu kesatuandengan batas-batas tertentu.Sumber: Insight Guides Indonesia, 1989Gambar 1.4Kelompok manusia ini memilikikebiasaan, tradisi, sikap, dan pera-saan yang satu.13Sosiologi sebagai IlmuMenurut Koentjaraningrat (1985), masyarakat adalah kesatuanhidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadattertentu yang bersifat kontinu dan yang terikat oleh rasa identitasbersama.Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat memilikiunsur-unsur sebagai berikut.a.Harus ada kelompok (kesatuan atau kolektivitas manusia) yangrelatif tetap.b.Telah berjalan dalam waktu yang cukup lama dan bertempattinggal dalam daerah tertentu.c.Adanya aturan (undang-undang yang mengatur mereka bersama).3.KomunitasSecara singkat komunitas adalah satuansosial yang didasari oleh lokalitas. Oleh sebabitu, ciri utama kesatuan sosial yang disebutkomunitas mempunyai ikatan solidaritas yangkuat antaranggotanya akibat kesatuan tempattinggal.Jadi, anggota-anggota suatu komunitasmemiliki intensitas interaksi yang lebih tinggiketimbang dengan orang-orang di luar wilayahtempat tinggal mereka. Hal inilah yang menye-babkan mereka mempunyai rasa solidaritasyang kuat.Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa komunitasadalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai olehsuatu derajat hubungan sosial tertentu. Suatu komunitassesungguhnya berfungsi sebagai ukuran untuk menggarisbawahihubungan-hubungan sosial dengan suatu wilayah geografis tertentu.Selain faktor kesatuan tempat tinggal dan rasa solidaritas yangtinggi, komunitas juga dibangun oleh faktor perasaan saling memer-lukan satu sama lain serta keyakinan bahwa tanah yang merekatinggali memberikan kehidupan kepada mereka seluruhnya. R.M. Maclver dan Charles H. Page seperti dikutip Soerjono Soekanto (1989)menamakan perasaan yang demikian sebagai community sentiment(sentimen komunitas).Unsur-unsur sentimen komunitas meliputi:a.Unsur SeperasaanUnsur seperasaan mengakibatkan seseorang berusaha meng-identifikasi dirinya dengan orang-orang dalam kelompok tersebut,sehingga semua anggota kelompok menyebut dirinya sebagaibagian dari komunitas. Perasaan sekelompok mendorong ter-wujudnya solidaritas di antara anggota kelompok. Perasaan itumuncul manakala ada kepentingan yang sama dari anggotakelompok dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.b.Unsur SepenanggunganSetiap individu sadar akan peranannya dalam kelompok. Dan,keadaan masyarakat itu sendiri memungkinkan setiap anggotakelompok untuk menjalankan peranannya. Kondisi ini memung-Sumber: Fotomedia, Agustus 1995Gambar 1.5Karena berinteraksi dengan intensitastinggi, orang-orang dalam suatukomunitas mempunyai rasa solidaritasyang kuat.14Sosiologi Kelas Xkinkan anggota kelompok memiliki kedudukan yang pasti dalamkomunitasnya.c.Unsur Saling MemerlukanSetiap anggota suatu komunitas merasakan adanya keter-gantungan terhadap komunitasnya, baik secara material maupunspiritual. Sehingga antaranggota kelompok terjadi hubungan salingmemerlukan.4.Perkumpulan/AsosiasiPerkumpulan adalah unit sosial atau kesatuan sosial yang dilandasioleh adanya kesamaan kepentingan. Karena adanya kepentingan yangsama, beberapa orang berkumpul dan membentuk suatu kesatuan yangdisebut perkumpulan atau asosiasi. Kepentingan itu bisa berwujud hobi,ideologi, minat, dan sebagainya.Dalam kehidupan sehari-hari, perkumpulan atau asosiasi lebihpopuler disebut dengan istilah ”organisasi”. Sering kita jumpai istilahperkumpulan disebut pula dengan ”kelompok”. Untuk itulah, gunamenghindari kekacauan istilah, Koentjaraningrat (1985)memberikanistilah perkumpulan untuk association, dengan dasar organisasinyaadalah organisasi buatan. Sedangkan kelompok dipakai untuk mener-jemahkan istilah group (bahasa Inggris) dengan dasar organisasinyaadalah adat atau tradisi.Sistem kepemimpinan dalam perkumpulan umumnya berasaskanwewenang dan hukum. Hubungan di antara anggotanya bersifatimpersonal, yakni kurang saling mengenal dan sekadar berorientasi asasguna. Sedangkan pada kelompok, sistem kepemimpinan yang berlakulebih didasarkan karena kewibawaan dan kharisma. Hubungan antarapimpinan dengan warga kelompok lebih berdasarkan asas perorangan.5.KetetanggaanTetangga merupakan unit (satuan) sosial yang terdiri atas beberapaorang yang bertempat tinggal saling berdekatan. Karena faktor salingberdekatan inilah hubungan antartetangga jadi sangat erat melebihihubungan kekerabatan. Apalagi pada masyarakat pedesaan, tolong-menolong antartetangga mewarnai hampir seluruh segi kehidupanmasyarakat. Hal ini berbeda dengan masyarakat kota yang individualis-tis. Di kota, keakraban hubungan ketetanggaan cenderung berkurangdan renggang.6.Suku BangsaIndonesia dikenal sebagai negara yang disusun oleh beragam sukubangsa. Ada suku bangsa Minang, suku bangsa Batak, suku bangsaAceh, suku bangsa Dayak, suku bangsa Bali, dan masih banyak lagi.Namun, apa sebenarnya arti istilah suku bangsa? Suku bangsa adalahgabungan sosial yang dibedakan dari golongan-golongan sosial lainnyakarena mempunyai ciri-ciri yang paling mendasar dan umum, berkaitandengan asal-usul, tempat asal, serta kebudayaan.Adapula definisi lain yang menyatakan bahwa suku bangsa (ethnicgroup) adalah kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial15Sosiologi sebagai IlmuSumber: Fotomedia, Agustus 1989Gambar 1.6Dua anak Soe, NTTmenarikan tarianadat dalam upacarapenyambutan tamu.lain berdasarkan kesadaran akan identitas dan perbedaankebudayaan, terutama bahasa. Jadi, suatu suku bangsa terbentukkarena adanya kesadaran kesatuan kebudayaan dan asal-usul.Kesadaran itu tumbuh salah satunya disebabkan olehadanya kesatuan bahasa. Bahasa sebagai wujud kebudayaanternyata terbukti ampuh merangkum dan menghimpun banyakorang dalam satu ikatan suku bangsa. Paling tidak bahasamampu menguatkan kesadaran kelompok (in group feeling).7.KekerabatanKekerabatan ialah kesatuan yang orang-orangnya atauanggota-anggotanya mempunyai hubungan keturunan atauhubungan darah. Seseorang dapat kita anggap sebagaikerabat kita karena orang tersebut mempunyai hubungandarah atau seketurunan dengan kita, walaupun kita tidakpernah saling bertemu dengan orang tersebut. Ketentuan mengenaisiapa saja yang dapat digolongkan sebagai kerabat dan bukan kerabatdidasarkan pada sistem kekerabatan masyarakat yang bersangkutan.Hal tersebut menunjukkan adanya seperangkat norma mengenaipenggolongan orang-orang yang sekerabat, yang melibatkan adanyaberbagai hak dan kewajiban di antara orang-orang yang sekerabat.Menumbuhkan Semangat Nasionalismemelalui Keanekaragaman Suku BangsaBangsa Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang tersebar di seluruh Nusantara.Potensi keanekaragaman suku bangsa ini jelas melahirkan aneka bentuk kehidupanmasyarakat. Hal tersebut dapat kita amati dari realitas kehidupan sosial yangmelingkupinya. Ambil contoh sistem kekerabatan yang dipatuhi oleh suku-sukubangsa kita. Dalam masyarakat suku Minangkabau, berlaku sistem kekerabatanmatrilineal. Yang disebut anggota kerabat ialah mereka yang mempunyai garisketurunan dari pihak ibu. Sementara, pada suku Batak berlaku sistem kekerabatanpatrilineal yang menarik garis kekerabatan dari pihak ayah. Tatkala kalian mencariketerangan lebih jauh tentang suku-suku bangsa yang tinggal di Nusantara, kalianakan menemukan kondisi yang heterogen. Keanekaragaman suku bangsa itusemestinya kalian kenal dan pahami agar semangat nasionalisme dapat tumbuh dijiwamu dengan baik. Susunlah sebuah kliping bersama kelompokmu. Setiapkelompok mengupas satu suku bangsa yang berbeda-beda. Carilah keteranganmengenai kehidupan keluarga, keadaan komunitas, perkumpulan yang ada, sertasistem kekerabatan yang berlaku. Manfaatkan berita di media massa dan buku-bukusosiologi koleksi perpustakaan. Kemudian presentasikan isi kliping tersebut di depankelas.16Sosiologi Kelas XD.Metode Penelitian SosiologiInteraksi sosial dan kebudayaan masyarakat adalah contoh fenomenayang dapat menjadi bahan kajian ilmu sosiologi. Fenomena diartikansebagai gejala-gejala yang terjadi dalam masyarakat yang bersifat luarbiasa. Dalam menyelidiki fenomena sosial, kita memerlukan metode atausuatu cara kerja.Soerjono Soekanto (1989) membagi metode penelitian ke dalam duakelompok besar, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatifmengutamakan bahan yang sukar diukur dengan angka-angka dan ukuranlain yang bersifat eksak. Namun, bahan itu terdapat di masyarakat secaranyata. Misalnya, tentang komunitas pengemudi becak atau tingkatpartisipasi warga kota terhadap program lingkungan sehat.Lebih jauh, Soerjono Soekanto (1989) membagi metode kualitatifmenjadi tiga. Pertama, metode historis, yaitu metode yang menggunakananalisis atas peristiwa pada masa lampau untuk merumuskan prinsip-prinsip umum. Seorang sosiolog yang ingin menyelidiki akibat-akibatrevolusi secara umum, akan mempergunakan bahan-bahan sejarah untukmeneliti revolusi-revolusi penting yang terjadi pada masa silam. Kedua,metode komparatif, yaitu metode yang membandingkan bermacam-macammasyarakat beserta bidang-bidangnya untuk memperoleh perbedaan,persamaan, dan penyebabnya. Perbedaan dan persamaan tersebutbertujuan untuk mendapatkan petunjuk mengenai perilaku masyarakatpada masa silam dan sekarang. Hal ini juga digunakan untuk mengetahuitingkat peradaban yang dicapai suatu masyarakat. Ketiga, metode casestudy, yaitu metode untuk mempelajari sedalam-dalamnya salah satu gejalanyata dalam masyarakat. Metode case study digunakan untuk menelaahsuatu keadaan kelompok, komunitas, lembaga, maupun individu. Penelitiyang menggunakan metode ini yakin bahwa penelaahan suatu persoalankhusus dapat menghasilkan dalil-dalil umum. Alat yang dipakai dalammetode case study berupa wawancara, kuesioner, atau observasipartisipatif.Kelompok besar yang kedua disebut metode kuanti-tatif. Metode ini menggunakan bahan-bahan keterangandengan angka-angka sehingga gejala-gejala yang ditelitidapat diukur dengan menggunakan skala, indeks, tabel,dan formula yang menggunakan perhitungan matematika.Metode statistik dan sosiometri termasuk dalam metodekuantitatif. Statistik berusaha menelaah gejala-gejala sosialsecara matematis. Sedangkan sosiometri menggunakanskala dan angka untuk mempelajari hubungan antarma-nusia dalam masyarakat.Paul B. Horton (1999) menyebutkan adanya penelitianevaluasi selain metode penelitan yang tersebut di atas.Yang dimaksud dengan penelitian evaluasi adalah peng-gunaan prosedur riset ilmiah untuk mengukur keefektifansuatu program kegiatan. Tujuannya untuk memutuskanapakah suatu program bisa diteruskan dan bagaimana caramengembangkannya. Penelitian evaluasi tidak mudahSumber: Antropologi Jilid 1, 1985Gambar 1.7Pengukuran kepala orang In-dian Yanomamo termasuksalah satu metode penelitiankuantitatif.17Sosiologi sebagai Ilmudilakukan karena banyak variabel yang harus dikendalikan. Sering terjadibahwa hasil penelitian evaluasi saling bertentangan sehingga tidak dapatdiambil kesimpulan yang tepat.Dalam proses penelitian selalu terjadi kombinasi antara fakta hasilpengamatan dan penalaran. Oleh karena itu, agar dapat memberikan artiterhadap fakta yang diperoleh melalui observasi, peneliti memerlukanpenalaran.Pada proses berpikir, dikenal metode induktif dan metode deduktif.Metode induktif mempelajari suatu gejala khusus untuk mendapat kaidahyang berlaku umum. Sedangkan metode deduktif dimulai dari kaidah yangdianggap berlaku umum kemudian dipelajari dalam keadaan khusus.E.Konsep Dasar dan Metode Penelitian SosiologiDalam kehidupan kita terdapat beragam gejala sosial yang menarikuntuk dicermati. Tawuran antarpelajar yang terjadi di kota besar, misalnya.Pernahkah kalian melihat langsung tawuran antarpelajar tersebut? Bagai-mana suasana yang timbul saat tawuran? Bagaimana perasaan kalian?Apakah kerugian yang ditimbulkan? Mengapa terjadi tawuran antarpelajar?Pertanyaan semacam itu menuntut kalian untuk mencari jawabnya.Bagaimana cara menemukan jawaban dari pertanyaan itu? Untukmemahami persoalan sosial, kalian perlu memahami beberapa konsepdasar dalam metode ilmu pengetahuan sosial.1.Konsep Dasar dalam Metode Ilmu Penelitian SosiologiSetiap ilmu pengetahuan mempunyai objek kajian. Objek kajianilmu pengetahuan biasanya dibatasi oleh definisi yang diajukan olehilmu pengetahuan tersebut. Misalnya, definisi sosiologi menurut PeterL. Berger dalam Paul B. Horton dan Chester L. Hunt (1999). Diamengatakan bahwa sosiologi membahas hubungan antara individudengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengankelompok. Dari definisi di atas, kalian dapat membatasi objek kajianpada tiga pola hubungan tersebut.Para ilmuwan mengembangkan konsep dan metode guna meng-kaji objek sosiologi. Konsep berguna untuk membantu seseorangmemahami objek yang dikaji. Konsep merupakan pengertian yangmenunjuk pada sesuatu. Misalnya, konsep tentang pelajar sekolahmenengah atas atau konsep tentang solidaritas.Sedangkan metode merupakan cara-cara kerja untuk dapatmemahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Me-todologi ilmu pengetahuan sosial diartikan sebagai pengetahuantentang berbagai cara kerja yang disesuaikan dengan objek ilmu yangbersangkutan.Sekarang, kita mencoba mengupas masalah tawuran pelajarmenurut beberapa konsep dasar dalam ilmu pengetahuan sosial.a.KenyataanBerbagai peristiwa dapat kita lihat pada saat terjadinyatawuran antarpelajar. Coba kalian ingat kembali. Bus kota yangditumpangi pelajar sekolah A dicegat dan dilempari batu oleh18Sosiologi Kelas Xpelajar sekolah B. Beberapa pelajar sekolah A yang ada di dalambus ketakutan. Beberapa pelajar sekolah A menyelinap turun,tetapi dikejar pelajar sekolah B. Kedua kelompok pelajar salingtawuran. Ada yang membawa kayu, besi, pisau, dan batu. Wargayang melihat kejadian itu tidak bergerak untuk mencegah tawuran.Semua itu dapat disaksikan melalui panca indra. Peristiwayang dapat dibuktikan oleh orang lain disebut kenyataan.b.InformasiJika mendengar kata informasi, memori kita akan mengait-kannya dengan media massa. Melalui media massa, kita dapatmengetahui hal-hal yang terjadi di tempat lain. Kita tidak harusmengalaminya sendiri. Untuk memahami terjadinya tawuranpelajar, kalian bisa menyimak berita tentang tawuran pelajar lewatkoran atau televisi. Untuk membangun opini tentang tawuranpelajar, kalian dapat menukilnya dari diskusi tentang tawuranpelajar di media massa.Itulah informasi, suatu keterangan, kabar, atau pemberitahuandari orang lain. Dengan adanya informasi, manusia mengetahuikenyataan di dunia ini, sehingga manusia menyadari kenyataantersebut memang benar-benar ada.c.FaktaFakta berbeda dengan ide. Fakta merupakan kenyataan yangmenggambarkan suatu gejala tertentu yang ditangkap oleh indramanusia dalam kerangka pemikiran tertentu, dan dapat diujikebenarannya secara empiris.Dari satu kenyataan dapat lahir berbagai fakta. Hal inidisebabkan karena perbedaan kerangka pemikiran para pengamat.Umpamanya, seorang sosiolog dan seorang rohaniwan mengamatitawuran pelajar. Mereka akan mempunyai fakta yang berbeda darihal yang sama. Rohaniwan akan menilai tawuran sebagai tipisnyakeimanan pelaku tawuran. Pelajar yang terlibat tawuran dinilai tidakmemiliki rasa cinta kasih terhadap sesama. Sedangkan sosiologmenilai tawuran sebagai gagalnya sosialisasi dalam keluarga.Sumber: Tempo, 8 Agustus 1999Gambar 1.8Tawuran pelajar dapat ditelaah dengan menggunakan metode ilmu pengetahuan sosial.Mengingat KembaliSetelah mempelajarimateri pada halamanini, coba cek kembalipemahaman kalian.Apa yang dimaksuddengan kenyataan,informasi, fakta, dandata?19Sosiologi sebagai IlmuMungkin juga pelaku dipicu oleh kondisi keluarga yang berantakan(broken home). Dapatkah kalian memberikan contoh lain?d.DataData ialah kejadian-kejadian khas yangdinyatakan sebagai fakta dalam wujud hasilpengukuran. Data disebut kejadian khaskarena kenyataan-kenyataan murni berupafakta harus dipilih berdasar tujuan si peneliti.Kalau kalian bermaksud mengetahuimotivasi pelajar yang terlibat dalam tawuran,kalian semestinya tidak akan mengumpulkandata tentang jumlah anggota keluarga pelaku.Data dapat dikategorikan menjadi duajenis, yaitu:1)Data kuantitatif, yakni data yang dapat di-nyatakan dengan angka-angka. Misalnya,data jumlah kasus tawuran pelajar, jumlahkorban luka-luka dalam tawuran, jumlahkorban meninggal.2)Data kualitatif, yakni data yang tidak dapat dinyatakan denganangka. Misalnya, data tingkat keakraban pelaku dengananggota keluarganya, tingkat pemahaman siswa tentangtawuran antarpelajar.e.MasalahKapan masalah timbul dalam kehidupan kita? Sebagaiilustrasi, saat menerima hasil ulangan harian, kalian merasa kagetkarena nilai yang diperoleh jauh dari harapan. Pada saat itulahmasalah muncul. Mengapa disebut masalah? Hasil ulangan iturealitas. Keinginan mendapat nilai bagus itu harapan. Makamasalah timbul karena realitas jauh dari harapan.Nah, setiap masalah menuntut kita untuk mencari alternatifpemecahannya. Masalah sosial yang kita teliti semestinya memilikiunsur-unsur, seperti masalah itu mempunyai arti penting, manfaat,dan realistis. Oleh karena itu, menentukan masalah yang akanditeliti dalam sosiologi harus disertai pula dengan pandangan kritisdan selektif.Rumusan masalah dalam kasus tawuran pelajar dapatberupa pertanyaan atau pernyataan. Contoh rumusan masalahberbentuk pertanyaan:1)Mengapa terjadi tawuran pelajar?2)Apakah motivasi pelajar terlibat dalam tawuran pelajar?3)Bagaimana cara mencegah tawuran pelajar?Sedangkan contoh rumusan masalah berbentuk pernyataan:1)Keluarga tidak harmonis mendorong pelajar terlibat dalamtawuran.2)Tawuran pelajar menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat.Contoh data kuantitatifData Jumlah Korban dalam TawuranPelajar Tahun 2005Total 100% = 328Luka ringan66,2%217Meninggal6,7%22Luka berat27,1%8920Sosiologi Kelas Xf.AsumsiAsumsi ialah anggapan dasar atau dugaan awal. Padaumumnya, asumsi dikembangkan berdasarkan pengalaman danpengetahuan peneliti sebelumnya. Asumsi tidak didasarkan padakenyataan atau fakta yang diamatinya. Jika seorang ilmuwan akanmeneliti suatu topik, terlebih dahulu dia mengembangkan asumsi-asumsi tentang topik yang sedang diteliti.Contohnya, kalian ingin meneliti penyebab siswa terlibattawuran pelajar. Sebelum mulai mengumpulkan data, kalian mestimempunyai asumsi tentang tawuran pelajar. Misalnya, kalianmenduga penyebab siswa terlibat tawuran pelajar karena inginmenunjukkan rasa kesetiakawanan kepada teman. Atau mungkin,karena ingin mendapat pengakuan dari lingkungan sekitarnya.Semua asumsi itu akan menuntun kalian dalam mencari fakta-fakta yang tepat.Asumsi yang dikemukakan peneliti tidak selamanya benar.Asumsi penelitian dibuktikan kebenarannya berdasar fakta yangditemui peneliti.g.HipotesisPengertian hipotesis ialah kesimpulan awal yang harusdibuktikan kebenarannya. Hipotesis dapat juga diartikan sebagaisuatu kesimpulan yang belum final dan dianggap berpeluangbesar untuk menjadi benar.Umumnya suatu pernyataan dianggap suatu hipotesis bilamemberi kesan belum tentu, boleh jadi, kemungkinan, dan tidakselamanya. Misalnya, semua siswa yang terlibat tawuran adalahanak-anak bodoh. Demikian pula hipotesis yang mengatakanbahwa siswa terlibat tawuran pelajar karena ingin menunjukkanrasa kesetiakawanan pada teman.Ciri-ciri hipotesis yang baik ialah:1)ruang lingkupnya terbatas,2)sesuai dengan fakta-fakta yang diketahui,3)dapat diuji kebenarannya,4)dinyatakan secara sederhana, serta5)menggunakan variabel-variabel yang tegas.Hipotesis diperoleh dengan menjabarkan asumsi. Membukti-kan benar atau salah suatu hipotesis dilakukan melalui analisissecara cermat terhadap data-data yang terkumpul.h.BuktiBukti merupakan kenyataan atau gejala sosial yang cukupuntuk memperlihatkan sesuatu hal. Wujud bukti berupa data ataufakta yang relevan dengan permasalahan yang hendak dibuktikan.Namun, teknik dan metode penelitian yang tidak tepat dapatmenyebabkan kegagalan mendapatkan bukti yang akurat.Dalam penelitian tentang tawuran pelajar, kalian mungkinmenemukan bukti-bukti bahwa ada siswa yang terlibat tawurankarena dia merasa dendam dengan siswa sekolah lain. MungkinNext >