< PreviousSMP/MTs Kelas VIIISemeter 214No.Pernyataan1Saya berusaha belajar ragam hias saya dengan sungguh-sungguh oYa oTidak2Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu oYa oTidak3Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat pembelajaran ragam hias oYa oTidak4Saya berperan aktif dalam kelompok pada pembelajaran merangkai ragam hias oYa oTidak5Saya menghargai keunikan ragam hias oYa oTidak1. Penilaian Pribadi Nama : …………………………………………. Kelas : ………………………………………….. Semester : …………………..……………………… Waktu penilaian : ………………………………..………… Setelah kamu belajar dan merangkai serta melakukan gerak tari tradisional, isilah kolom dibawah ini :F. RefleksiSeni BudayaKurikulum 201315 2. Penilaian Antarteman Nama teman yang dinilai : ………………………………….. Nama penilai : ………………………………….. Kelas : ………………………………….. Semester : ………………………………….. Waktu penilaian : …………………. ………………No.Pernyataan1Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat melakukan ragam hias oYa oTidak2Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat melakukan ragam hias oYa oTidak3Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu oYa oTidak4Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembelajaran ragam hias oYa oTidak5Berperan aktif dalam kelompok dalam membuat ragam hias oYa oTidak6Menghargai keunikan ragam hias oYa oTidak Keindahan dan keunikan ragam hias bukan saja terletak pada keindahan susunan motifnya saja tetapi dapat juga dipengaruhi oleh bahan yang digunakan. Bahan-bahan seperti kayu, batu, besi, rotan dan bambu yang tersebar dan banyak dijumpai di Nusantara memberi kekayaan pada keunikan penerapan ragam hias yang ada. Dengan demikian sudah sepantasnya kita mensyukuri karunia Tuhan YME yang memberikan begitu banyak kekayaan alam pada kita dengan terus berkarya. ...SMP/MTs Kelas VIIISemeter 216TapestriAlur PembelajaranSetelah mempelajari Bab 2, peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan berkreasi seni ragam hias, yaitu:1 Menjelaskan pengertian teknik Tapestri2. Mengidentifikasi setiap jenis karya tekstil teknik Tapestri3. Menjelaskan prinsip-prinsip pembuatan Tapestri 4. Membuat karya TapestriBAB2Seni BudayaKurikulum 201317 Tapestri adalah teknik pada yang berhubungan dengan membuat kerajinan. Teknik tapes-tri memiliki kesamaan dengan merajut. Media yang digunakan berupa benang, sabut kelapa, kain, kerta yang digulung kecil, serta benda lain. Pada kehidupan sehari-hari tapestri dijumpai pada keset kaki, gantungan pot bunga, ikat pinggang, taplak meja, dan syal. Perhatikan gambar-gambar di bawah ini!Sumber gambar : Internet123546SMP/MTs Kelas VIIISemeter 218No.GambarTeknikJenis Model1234561. Amatilah jenis benda pada gambar diatas. Sebutkan jenis dan fungsi benda tersebut!2. Dapatkah kamu menjelaskan jenis ragam hias pada benda tersebut di atas !3. Sebutkan bahan yang digunakan dalam mengapli ka sikan ragam hias di atas!Seni BudayaKurikulum 201319 A. Tapestri Kata Tapestri diambil dari bahasa Perancis Tapiesserie yang berarti penutup lantai atau bahasa Latin Tapestrum, sejenis sulaman yang memiliki banyak teknik. Karya tenunan Tapestri dapat digunakan sebagai benda seni maupun benda yang memiliki fungsi pakai. Se bagai benda seni tapestri dapat dilihat berupa hiasan dinding dan sebagai benda pakai tapestri dapat berupa korden, permadani atau karpet, dan keset. Tapestri sendiri adalah sebuah teknik membuat karya tekstil dengan cara menenun be nang-benang, serta-serat, dan bahan lain seperti kayu, logam, dan rotan dalam satu komposisi benda yang memiliki fungsi seni dan pakai. Karya tenun Tapestri me mili ki keindahan dan bentuk yang unik karena jalinan tenunan benang-benang ane ka warna yang menutupi bidang gambar dan paduan unsur-unsur bahan lain. Pada umum nya tenunan tapestri akan tampil dalam bentuk gambar-gambar dekoratif. Sela in itu hasil karya tapestri dapat juga dibuat dengan mengguna kan bahan-bahan lain seperti serat-serat alam yang tampil alami maupun yang diberi warna. Struktur bentuk tapestri terdiri dari tenunan benang lungsi dan pakan yang dibuat menjadi barang atau benda seni ter tentu.Benang lungsi adalah jalinan benang-benang yang menghadap kearah vertikal sedangkan benang-benang pakan adalah benang yang mengarah horisontal dan menjadi bagian dari benang yang membentuk bidang gambar tertentu. BenangLungsiBenangPakanSumber gambar: Internet Sumber gambar: InternetSMP/MTs Kelas VIIISemeter 220 Keindahan dari karya tapestri dapat dilihat dari penggunaan unsur-unsur garis, warna dan bidang pada pola-pola gambar dan bahan-bahan pendukung lainnya seperti manik-manik dari kayu atau logam dan tebal tipisnya benang. Keindahan dan keunikan dari karya tapestri perlu juga diperhatikan faktor komposisi, proporsi, keseimbangan, irama dan kesatuan dari masing-masing bagian karya tapestri.1. Alat Tenun Tapestria. Bentangan (Spanram) Alat spanram digunakan untuk mengaitkan benang lungsi dan jalinan pakan yang membentuk corak atau motif tenunan. Spanram dapat dibuat dengn bahan kayu yang salah satu sisi yang berhadapan diberikan paku dengan ukuran 1 cm antar pakunya.b. Gunting Alat gunting digunakan untuk memotong sisa benang dan bahan-bahan yang berlebih dan tidak terpakai.c. Sisir Sisir digunakan untuk merapatkan benang-benang yang sudah ditenun sampai mendapatkan kerapatan yang baik. d. Paku Penggulung Fungsi paku penggulung digunakan untuk menyisipkan benang pakan pada benang lungsi sehingga membentuk corak atau motif tertentu. B. Bahan dan Alat Tenun Tapestri Tenun Tapestri menggunakan bahan yang disesuaikan dengan ukuran panjang dan lebar kain atau produk yang akan dibuat. Beberapa bahan dan alat tersebut, yakni :Jarum pipih kayuPaku penggulungSumber gambar: InternetSumber gambar: InternetSeni BudayaKurikulum 201321 2. Bahan Tenun Tapestri Bahan-bahan tenun Tapestri adalah sebagai berikut : a. Benang Wol b. Kain Perca c. Bambu d. Manik-manik C. Teknik Tapestri Ragam hias dengan menggunakan teknik tapestri dilaku-kan dengan menenun benang pakan pada benang lungsi yang dikaitkan pada bentangan kayu yang disebut spanram. Spanram digunakan sebagai alat untuk menunjang benang lungsi dan pakan yang menjadi elemen pembentuk ragam hias. Beberapa tahapan dalam membuat ragam hias dengan teknik tapestri adalah sebagai berikut : 1. Menyiapkan Desain Ragam Hias Desain berupa gambar dengan tema tertentu. Desain dibuat untuk mempermudah dalam membuat tenunan. BambuManik-manik Kain Perca Benang WolSumber gambar: Internet Sumber gambar: InternetSMP/MTs Kelas VIIISemeter 2222. Membuat jalinan tenun Tapestri Tenun tapestri terdiri dari benang lungsi sebagai dasar dan jalinan benang pakan yang memberi ragam hiasnya. Jalinan benang lungsi dan pakan akan menyatu dalam satu bentuk ragam hias. Ada dua macam teknik dalam tenunan tapestri antara lain : a) Teknik tenun simetris Teknik tenun tapestri menggunakan teknik tenun simetris yaitu teknik dengan memasukkan benang pakan sejajar dengan tenunan benang pakan lainnya dan terkait diantara benang lungsi sehingga membentuk ragam hias. b) Teknik tenun a-simetris Penggunaan teknik a-simetris yaitu teknik menenun dengan benang pakan ditenun menyilang pada benang lungsi-nya dan dilakukan berulang-ulang sesuai dengan desain ragam hias yang di buat. Tenun tapestri juga terdapat sambungan antar benang-benangnya. Benang yang disambung umumnya terdapat pada benang pakannya, karena pada benang pakan merupakan unsur pembentuk ragam hiasnya. Sumber gambar: InternetSumber gambar: InternetSumber gambar: InternetSeni BudayaKurikulum 201323Mengenal Tokoh Lahir di Grobogan, Purwodadi, 2 Januari 1938. Pendidikan: Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) 1958, juga ber gabung dalam Sanggar Bumi Tarung. Pameran tunggal: 1990 – “Rona Kehidupan” di Edwin’s Gallery, Jakarta / 1993 – Pameran Tunggal di Taman Budaya Surakarta / 1995 – Pameran Tunggal di Ganesha Gallery, Four Seasons Resort, Bali / 1998 – Pameran “Indonesia 1998 : Berburu Celeng”, Bentara Budaya, Yogyakarta / 1999 – Pameran “Indonesia 1998 : Berburu Celeng”, Galeri Nasional, Jakarta dan Bentara Budaya, Yogyakarta. Pameran bersama: 2001 – “Melik Nggendong Lali”, Bentara Budaya, Yogyakarta / 2002 – “Urip Mampir Ngombe”, Bentara Budaya, Yogyakarta / 2003 – “Borobudur Agitatif”, Langgeng Galeri, Magelang. Djoko Pekik merupakan salah satu seniman yang di-kenal dengan karya-karyanya yang kritis terhadap situasi poli-tik di negara ini. Semenjak Indonesia 1998 Berburu Celeng-nya terjual seharga satu milyar, Djoko Pekik menyandang julukan pelukis satu milyar. Sejarah kekaryaannya membuat harga tersebut menjadi masuk akal. Di antara 300-an karya-nya, trilogi Susu Raja Celeng (1996), Indonesia 1998 Berburu Celeng (1998), dan Tanpa Bunga dan Tanpa Telegram (2000) merupakan favoritnya. (Sumber: Wikipedia dan Berbagai sumber media)Next >