< PreviousIlmu Pengetahuan Alam1738Kuning FCFFast Red EOil Yellow OB 9Kuning KuinolinButter Yellow Indanthrene Blue RS10Merah AluraPonceau 3 RChrysoidineSumber: SK Menteri Kesehatan RI No. 239/MenKes/Per/V/852. Pemanis Pemanis dipakai untuk menambah rasa manis yang lebih kuat pada bahan makanan. Pemanis alami yang umum dipakai adalah gula pasir, gula kelapa, gula aren, gula lontar, dan bit. Senyawa yang membuat rasa manis pada gula tersebut adalah sukrosa. Selain pemanis alami, ada juga beberapa pemanis buatan yang dapat menjadi alternatif untuk menambah rasa pada makanan. Pemanis buatan ini antara lain aspartam, sakarin, asesulfam kalium, dan siklamat. Rasa manis pada makanan dan minuman seperti pada Gambar 6.8 dibuat dengan menggunakan pemanis alami dan pemanis buatan. Pemanis alami dan pemanis buatan tidak selalu dapat dibedakan oleh lidah kamu, terutama oleh orang-orang yang tidak terlalu peka dengan rasa pemanis buatan. Pemanis buatan merupakan produk pangan yang manis seperti gula pada umumnya, namun rendah kalori. Pemanis buatan diproduksi untuk dikonsumsi orang yang ingin mengurangi asupan gula tinggi kalori, namun tetap terasa manis, khususnya bagi penderita kencing manis. Berikut contoh pemanis buatan yang dapat ditemukan di pasaran.(A)(B)(C)Sumber: Dokumen Kemdikbud (A), super trooper, 2012(B), rakracatda torsap,2012 (C) Gambar 6.8 Gula pasir (A), Pemanis buatan yang biasa pada minuman(B), pemanis buatan yang biasa pada kue aneka warna (C)Kelas VIII SMP/MTsSemester 1174a. Aspartam Pernahkah kamu minum teh atau minuman lain yang diberi pemanis dari gula jagung? Gula jagung mengandung aspartam. Aspartam adalah jenis gula rendah kalori yaitu sekitar 4 kkal (= 4.000 kalori; 17 Joule = 17 kJ) per gram. Walaupun Aspartam adalah jenis gula rendah kalori, tingkat kemanisannya 160-200 kali dari gula pasir. Keunggulan lain Aspartam antara lain rasa manisnya mirip gula, tanpa rasa pahit, dan tidak merusak gigi. Penggunaan Aspartam pada makanan atau minuman telah disetujui oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan Indonesia (BPOM).b. Sakarin Sakarin adalah pemanis buatan yang tidak berkalori. Sakarin dibuat dari garam natrium. Asam sakarin berbentuk bubuk kristal putih, tidak berbau dan sangat manis. Sakarin mempunyai tingkat kemanisan 200-500 kali dari rasa manis sukrosa (gula pasir). Sakarin dan aspartam sering digunakan di industri minuman kaleng atau kemasan. Keunggulan sakarin, yaitu tidak bereaksi dengan bahan makanan, sehingga makanan yang ditambah dengan sakarin tidak mengalami kerusakan dan harganya murah. Kelemahan sakarin adalah mudah rusak bila dipanaskan sehingga mengurangi tingkat kemanisannya. Selain itu, sakarin kerap kali menimbulkan rasa pahit. Penggunaan sakarin yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia, misalnya menimbulkan kanker. Pemakaian pemanis buatan di Indonesia diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No 208/Menkes/Per/1V/85 tentang pemanis buatan dan Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722/Menkes/Per/1X/88 tentang bahan tambahan pangan. Peraturan Menteri tersebut menyatakan bahwa pada makanan atau minuman olahan khusus yang berkalori rendah dan untuk penderita penyakit diabetes melitus kadar maksimum sakarin yang diperbolehkan adalah 300 mg/kg bahan makanan/minuman .c. Kalium AsesulfamKalium Asesulfam memiliki tingkat kemanisan sekitar 200 kali dari kemanisan gula pasir. Kelebihan kalium Asesulfam adalah mempunyai sifat stabil pada pemanasan dan tidak mengandung kalori. d. SiklamatSiklamat merupakan pemanis buatan yang diijinkan untuk digunakan pada produk makanan dan minuman dengan dosis yang telah ditetapkan oleh BPOM. Siklamat merupakan garam natrium dari asam siklamat. Siklamat memiliki tingkat kemanisan sekitar 30 kali dari rasa manis gula pasir. Siklamat memberikan rasa manis tanpa menimbulkan rasa pahit, Ilmu Pengetahuan Alam175sehingga pemanis ini banyak dipakai oleh masyarakat. Pemanis ini tidak dimetabolisme oleh tubuh manusia sehingga siklmat yang ditambahkan pada makanan tidak memberikan suplai energi bagi tubuh manusia. Penggunaan siklamat secara berlebihan dapat mengganggu kesehatan. Pada dosis berlebih, siklamat dapat memicu munculnya kanker kandung kemih, mutasi, dan cacat lahir. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722/Menkes/Per/1X/88 kadar maksimum asam siklamat yang diperbolehkan dalam makanan berkalori rendah dan untuk penderita diabetes melitus adalah 3g/kg bahan makanan/minuman, sedangkan menurut WHO batas konsumsi harian siklamat yang aman adalah 11 mg/kg berat badan. Menyelidiki Pewarna pada Makanan yang Aman bagi TubuhPastikan pewarna pada makanan yang kamu konsumsi adalah pewarna yang aman.Apa yang harus disiapkan?1. Bahan makanan berpewarna yang akan diuji (saus tomat, cincau, cendol dan lain-lain) masing-masing 50 gram. 2. Air 50 mL3. Pistil dan mortar4. Pipet 5. Benang wol6. Kaki tiga7. Kawat kasa8. Pemanas bunsen/lampu spiritus9. Gelas kimia10. Deterjen Apa yang harus dilakukan?1. Campurkan 50 gram bahan makanan yang akan diuji dengan 50 mL air, kemudian haluskan. 2. Masukkan masing-masing bahan makanan yang akan diuji ke dalam gelas kimia yang berbeda. 3. Celupkan beberapa potongan benang wol ke dalam masing-masing gelas kimia.4. Panaskan masing-masing gelas kimia dengan pemanas bunsen/lampu spiritus. Pastikan kaki 3, kawat kassa, dan gelas kimia tersusun dengan benar. Berhati-hatilah saat menyalakan Bunsen. Gunakan sarung tangan tahan panas untuk mengangkat gelas kimia yang telah dipanaskan.Kelas VIII SMP/MTsSemester 11765. Dinginkan sampai benar-benar dingin.6. Ambil benang wol yang telah dicelupkan pada larutan bahan makanan. Cucilah benang wol tersebut dengan deterjen.7. Bandingkan hasilnya dalam tabel dengan memberi tanda centang (V) sesuai dengan hasil pengamatan. Pewarna makanan yang aman dikonsumsi akan hilang dari benang saat benang dicuci.NoJenis BahanWarna HilangWarna tidak Hilang1.2.3.4.5.Apa yang dapat kamu simpulkan? Berdasarkan data pengamatan, buatlah kesimpulan yang menyatakan jenis-jenis bahan makanan yang menggunakan pewarna aman atau tidak aman. Perhatikan kondisi kedua makanan pada Gambar 6.9! Menurut pendapat kamu, makanan mana yang masih layak dikonsumsi? Bolu kukus pada Gambar 6.9 sebelah kiri berjamur karena sudah kadaluarsa atau sudah lewat masa pengawetannya. Pengawetan bahan makanan diperlukan untuk menjaga kualitas bahan makanan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan pengawetan Sumber: Dokumen KemdikbudGambar 6.9 Bolu kukus berjamur (kiri) roti tawar (kanan)3. PengawetIlmu Pengetahuan Alam177makanan adalah untuk mempertahankan kondisi lingkungan pada bahan makanan, untuk mencegah perkembangan mikroorganisme atau mencegah terjadinya reaksi kimia tertentu yang tidak diinginkan dalam makanan. Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan kerusakan pada bahan pangan.a. Kerusakan bahan pangan karena pertumbuhan mikroba seperti jamur atau bakteri. Makanan yang telah terkena mikroba akan menimbulkan bahaya jika dikonsumsi karena mikroba tersebut ada yang menghasilkan racun. Kerusakan makanan akibat mikroba disebut kerusakan mikrobiologi.b. Kerusakan bahan pangan yang disebabkan oleh benturan (tertekan dan jatuh). Kerusakan bahan pangan ini disebut kerusakan mekanis. c. Kerusakan bahan pangan karena proses fisik, antara lain karena penyimpanan dalam gudang yang lembab, pendinginan, atau pemanasan. Kerusakan bahan pangan ini disebut kerusakan fisik. d. Kerusakan bahan pangan oleh serangga dan tikus. Kerusakan ini disebut kerusakan biologis. Kerusakan biologis juga dapat disebabkan pematangan yang dilakukan oleh enzim yang terdapat pada bahan itu sendiri. Contoh kerusakan biologis adalah kerusakan (pembusukan) pada buah dan sayur. e. Kerusakan karena reaksi kimia antarsenyawa dalam makanan atau reaksi kimia dengan lingkungan penyimpanan. Contohnya minyak yang berbau tengik disebut kerusakan kimiawi. Daya tahan bahan makanan dapat diperpanjang melalui pengawetan bahan pangan. Pengawetan bahan makanan dapat dilakukan secara fisik, kimia, dan biologi. Pengawetan bahan makanan secara fisik dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu pemanasan, pendinginan, pembekuan, pengasapan, pengalengan, pengeringan, dan penyinaran. Pengawetan secara biologis dapat dilakukan dengan fermentasi atau peragian, dan penambahan enzim, misalnya enzim papain dan enzim bromelin. Pengawetan secara kimia dapat dilakukan dengan penambahan bahan pengawet yang diijinkan. Pengawet yang diijinkan oleh Badan POM Indonesia adalah sebagai berikut.Tabel 6.3 Bahan Pengawet yang Diijinkan oleh Badan POM IndonesiaNoNama Bahan PengawetNoNama Bahan PengawetNoNama Bahan Pengawet1Asam benzoat 10Metil p-hidroksi benzoat19Kalium nitrit 2Kalsium benzoat11Kalium benzoat 20Natrium propionatKelas VIII SMP/MTsSemester 11783Asam propinat 12Natrium bisulfit21Kalium propionat 4Kalsium propionat13Kalium bisulfit 22Natrium sulfit5Asam sorbat 14Natrium metabisulfit23Kalium sorbat 6Kalsium sorbat15Kalium metabisulfit 24Nisin7Belerang dioksida 16Natrium nitrat25Kalium sulfit 8Natrium benzoat17Kalium nitrat26Propil p-hidroksi-benzoat9Etil p-hidroksi benzoat 18Natrium nitrit4. Penyedap Makanan Penyedap makanan adalah bahan tambahan makanan yang tidak menambah nilai gizi. Penyedap makanan sebagai penguat rasa protein, penurun rasa amis pada ikan, dan penguat aroma buah-buahan. Berikut diuraikan beberapa contoh penyedap makanan. a. Penyedap Rasa Penyedap rasa adalah bahan tambahan makanan yang digunakan untuk meningkatkan cita rasa makanan. Penyedap rasa ada yang diperoleh dari bahan alami maupun sintetis. Penyedap rasa alami dapat berupa bawang putih, gula, garam dapur, udang, teri atau ebi, dan kaldu ayam atau sapi. Penyedap rasa sintetis yang sering digunakan adalah Monosodium glutamat (MSG). MSG dibuat dari fermentasi tetes tebu oleh bakteri. Bakteri membentuk bahan yang dinamakan asam glutamat. Asam glutamat ini kemudian akan diolah sehingga menjadi Monosodium glutamat (MSG) yang sering digunakan untuk penguat rasa protein.Sumber: Dokumen KemdikbudGambar 6.10 Bawang putih (A), gula (B), garam dapur (C)CBAIlmu Pengetahuan Alam179Penggunaan MSG secara berlebihan dapat menyebabkan penyakit yang disebut Chinese food syndrome yang gejalanya dapat berupa rasa pusing dan mual. Bagaimana alternatif solusinya agar ibu-ibu mengurangi penggunaan MSG namun masakan tetap terasa enak? Lakukan analisis pada bahan pengganti peran MSG yang tidak berbahaya bagi kesehatan.b. Pemberi AromaPemberi aroma adalah zat yang memberikan aroma tertentu pada makanan. Penambahan zat pemberi aroma dapat menyebabkan makanan memiliki daya tarik tersendiri untuk dinikmati. Zat pemberi aroma ada yang bersifat alami dan sintesis. Zat pemberi aroma yang berasal dari bahan segar atau ekstrak dari bahan alami, misalnya dari ekstrak buah strawberry, ekstrak buah anggur, minyak atsiri atau vanili disebut pemberi aroma alami. Pemberi aroma yang merupakan senyawa sintetis, misalnya amil kaproat (aroma apel) amil asetat (aroma pisang ambon), etil butirat (aroma nanas), vanilin (aroma vanili), dan metil antranilat (aroma buah anggur) disebut pemberi aroma sintetis. Selai merupakan salah satu contoh bahan makanan yang menggunakan zat pemberi aroma. Sumber: Dokumen KemdikbudGambar 6.11 Stroberi dan anggur sebagai alternatif pemberi aromaKelas VIII SMP/MTsSemester 1180Apakah zat aditif dalam makanan dan minuman bermanfaat bagi kesehatan kamu?Berbagai jajanan di sekitar kamu yang tidak menarik mungkin kandungan gizinya tinggi. Agar jajanan lebih menarik, memiliki rasa yang lebih enak, serta awet dapat ditambahkan zat aditif alami atau buatan. Mengidentifikasi Masalah1. Kumpulkan sebanyak mungkin bekas bungkus/pengemas makanan dan minuman yang terdapat keterangan tentang komposisi kandungan bahan bakunya! 2. Isilah kolom yang tersedia, dengan memberikan data atau informasi penggunaan zat aditif untuk makanan dan minuman yang dijual di lingkungan kamu. 3. Diskusikanlah bersama teman kamu untuk mengisi tabel di bawah ini: Tabel 6.4 Kegunaan Zat Aditif Alami/ Buatan, Nama Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman, Dampak Negatif dan Pencegahannya NoKegunaan Zat Aditif Nama Zat Aditif Dampak NegatifPencegahan1.Penguat rasa2.Pemanis3.Pengawet 4.Pewarna5.Pengental 6.Antioksidan 7.Pemutih8.Pengatur keasaman9.Zat gizi10.Anti gumpalIlmu Pengetahuan Alam181Kamu sudah banyak belajar tentang bahan aditif pada makanan dan minuman. Ada bahan aditif yang bergizi dan bahan yang tidak bergizi bagi tubuh. Bahan aditif jika digunakan di luar ketentuan batas amannya dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi penggunanya. Contoh bahan aditif yang tidak aman jika digunakan secara berlebihan, diantaranya pemanis, penyedap rasa, pewarna dan pengawet.Sumber: Dokumen KemdikbudGambar 6.12 Kopi, rokok, dan cokelatAyo Kita Pelajari1. Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika2. Narkotika3. PsikotropikaIstilah Penting1. Adiktif2. Narkotika3. PsikotropikaMengapa Penting?Kamu akan dapat mengetahui bahan adiktif dan efeknya bagi kesehatan tubuh manusia Bacalah cuplikan berita dari salah satu situs di internet berikut!indosiar.com, Banjarmasin-Sindikat pengedar narkoba di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, berhasil disergap petugas kepolisian. Seorang bandar narkoba bernama Robi, ditangkap di rumahnya di Komplek Manunggal Jaya, berikut barang bukti 5 gram sabu-sabu.Penangkapan terhadap Robi warga Komplek Manunggal Jaya, Banjarmasin, ini dilakukan petugas Unit Narkoba Poltabes Banjarmasin, setelah menerima informasi dari masyarakat tentang transaksi narkoba yang dilakukan tersangka dengan bandar lainnya. Mengetahui kedatangan petugas, tersangka sempat mengelak dan membantah bahwa ia pengedar narkoba. Namun setelah dilakukan penggeledahan petugas menemukan dua paket sabu-sabu seberat 5 gram.Robi yang berprofesi sebagai tukang servis elektronik ini kemudian digelandang ke kantor polisi. Dari keterangan tersangka, petugas kepolisian dipimpin Wakasat Reskrim AKP Himawan, keesokan harinya melakukan pengembangan dengan mendatangi sebuah rumah yang berlokasi di Jalan Raga Buana, Komplek Herlina, Kayu Tangi, Banjarmasin.(Albert Roni/Sup)Analisislah mengapa orang yang mengedarkan narkoba tersebut harus ditangkap? Apa sebenarnya kerugian penggunaan narkoba sehingga pelaku pengedarnya harus diamankan oleh pihak yang berwenang? CermatiB. Zat AdiktifKelas VIII SMP/MTsSemester 1182Adakah di antara kamu yang gemar minum kopi atau teh? Kopi mengandung kafein, sedangkan teh mengandung theine yang merupakan zat adiktif. Kopi dan teh mengandung bahan yang membuatmu memiliki kecenderungan untuk mengulang mengkonsumsi kembali. Zat adiktif dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu (1) zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika, (2) zat adiktif narkotika, dan (3) zat adiktif psikotropika. Contoh zat adiktif kelompok kesatu yang ada pada bahan, antara lain teh, kopi, rokok, minuman beralkohol, inhalan (lem, aerosol, pengharum ruangan, dan gas), obat bius, dan lain-lain. Contoh zat adiktif kelompok dua antara lain candu, heroin, kokain, morfin, lisesic acid diethylamid, dan ganja. Contoh zat adiktif kelompok ketiga antara lain ekstasi, sabu-sabu, diazepam, dan LSD (Lysergic Acid Diethylaimide).1. Zat Aditif Bukan Narkotika dan Psikotropika Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari, bahkan kamu juga sering mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung bahan tersebut. Bahan makanan atau minuman yang mengandung zat adiktif yang kamu kenal antara lain pada kopi, teh, dan cokelat. Berikut ini adalah bahan yang mengandung zat adiktif nonpsikotropika yang ada di sekitar kamu.a. Kafein dalam Teh Kamu tentu sudah sering mengonsumsi teh. Tahukah kamu teh termasuk ke dalam kelompok bahan yang mengandung zat adiktif karena mengandung theine dan kafein. Itulah sebabnya sebagian dari kamu menjadi terbiasa mengonsumsi teh setiap hari. Teh aman dan baik untuk dikonsumsi dalam jumlah tidak berlebihan. Teh juga mengandung kafein, teofilin, dan teobromin dalam jumlah sedikit.b. Kafein dalam Kopi Kopi adalah minuman yang terbuat dari biji kopi yang telah disangrai dan dihancurkan menjadi bubuk kopi. Kopi memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi dari teh. Umumnya kopi dikonsumsi orang dengan tujuan agar mereka Sumber: Dokumen KemdikbudGambar 6.13 Es teh mengandung theineSumber: Dokumen KemdikbudGambar 6.14 Kebun tehSumber: Dokumen KemdikbudGambar 6.15 Kopi mengandung kafeinNext >