< Previous112 Kelas VII SMP/MTs Edisi RevisiC. Uji Kompetensi1. Uji Penampilan1. Uji kompetensi menulis naskah drama Tulislah naskah drama singkat (1 babak) dengan tema bebas Aspek yang dinilai: (mohon dilihat pada review rubrik penilaian)No.Aspek yang dinilaiSkor PenilaianABCD86-10071-8556-70< 551.Tema Naskah2.Susunan Adegan3.Penyusunan dialog4.keterbacaan2. Uji Sikap Uraiakan pendapatmu secara singkat dan jelas pada setiap pertanyaan berikut ini! a. Mengapa seni teater kurang berkembang? b. Bagaimana caranya agar seni teater bisa berkembang?3. Uji Pengetahuan Jawablah dengan singkat soal berikut ini! a. Jelaskan dua judul pementasan fragmen! b. Jelaskan fungsi naskah pada pertunjukan fragmen!(Sumber: Dok. Kemdikbud)Gambar 8.9 Pementasan ”Panji Semirang”(Sumber: Dok. Kemdikbud)Gambar 8. 10 Pementasan ”Panji Semirang”Seni Budaya 113D. Rangkuman Penulisan naskah drama perlu dilakukan melalui tahapan-tahapan ter tentu. Tahapan-tahapan ini berfungsi untuk memudah kan penulis naskah dalam membangun cerita. Naskah pada pementasan teater memiliki peran penting karena memuat semua aspek baik alur cerita, karakter tokoh, jumlah tokoh, tema serta latar tempat peristiwa. Setiap pemain teater wajib membaca isi keseluruhan naskah drama sehingga memahami dan mengetahui alur cerita sehingga memudahkan dalam melakukan interpretasi pesan naskah. Indonesia juga memiliki kekayaan seni teater tradisional yang saat sekarang ini masih tumbuh dan berkembang. Kebiasa an dalam seni tradisi tidak membuat naskah drama pada teater sehingga banyak keunikan dan kekayaan dari seni teater tradisi itu tidak sampai pada kita dan hilang. Sudah saatnya kamu sebagai penerus teater tradisi di daerah masing-masing belajar menuliskan drama-drama di daerah mu menjadi se-buah naskah. Dengan demikian, kekayaan teater tradisi kita akan terus abadi.E. Refleksi Naskah drama merupakan hal penting karena memuat semua alur cerita dan karakter tokoh. Bagaimana pendapatmu setelah membaca contoh naskah drama berjudul ”Berguru di Negeri Kupu-Kupu” Nilai-nilai pesan moral apa yang dapat dipetik dari cerita tersebut? Tuliskan dengan singkat pendapatmu!Aktivitas Mengomunikasikan1. Buat tulisan tentang pertunjukkan teater yang dibawakan oleh kelompok lain.2. Tulisan maksimum 50 kata dan berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh salah satu kelompok.3. Tulisan memberikan kritik yang membangun sehingga kamu dan teman mengetahui kelemahan dan kekurangan. Selanjutnya kamu akan dapat melakukan pertunju kan teater lebih baik lagi.114 Kelas VII SMP/MTs Edisi RevisiMengenal Tokoh Teater Arifin C. Noer yang lebih dikenal dengan nama singkatan Arifin C. Noer, adalah sutradara teater dan film Indonesia terkemuka dan termahal pada masanya. Sutradara kelahiran Cirebon, 10 Maret 1941, ini beberapa kali memenangkan Piala Citra untuk penghargaan film terbaik dan penulis skenario terbaik. Meninggal di Jakarta, 28 Mei 1995. Arifin amat terkenal lewat film kontroversial yang disutradarainya: Pengkhianatan G30S/PKI (1984). Film ini diwajibkan oleh pemerintah Presiden Republik Indonesia Kedua (1966-1988) Orde Baru untuk diputar di semua stasiun televisi setiap tahun pada tanggal 30 September untuk memperingati insiden Gerakan 30 September 1965. Arifin C. Noer, anak kedua Moham-mad Adnan, ini telah memulai kiprah nya dalam dunia seni sejak kecil. Sejak masih duduk di bangku SMP, ia telah bermi-nat pada seni. Arifin menamatkan SD di Taman Siswa, Cirebon, SMP Pendiri Muhammadiyah 1912 Muhammadiyah, Cirebon. Kemudian lanjut ke SMA Negeri Cirebon namun tidak selesai, lalu masuk SMA Jurnalistik, Solo. Setelah itu, ia kuliah di Fa kultas Sosial Politik Univer-sitas Cokroaminoto, Yogyakarta (1967) dan Inter national Writing Program, Univer si tas Iowa, AS (1972). Ketika masih duduk di SMP dan SMA, ia telah mengarang cerpen dan puisi, lalu mengirimkannya ke majalah mingguan yang terbit di Cirebon dan Bandung. Sajak pertamanya, Langgar Purwodi ningratan, mengenai masjid tempat ia bertafakur. Semasa sekolah ia bergabung dengan Ling-karan Drama Rendra, dan menjadi anggota Himpunan Sastrawan Raja Kasunanan Surakarta, 1893-1939 Surakarta. Di sini ia menemukan latar belakang teater nya yang kuat. Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Arifin_C_Noer.jpgSeni Budaya 115 Naskah karyanya Lampu Neon, atau Nenek Tercinta, telah memenang-kan sayembara teater Muslim, 1967. Kemudian saat kuliah di Universitas Cokroaminato, ia bergabung dengan teater Muslim pimpinan Mohammad Diponegoro. Lalu, ia hijrah ke Jakarta. Di tengah minat dan impiannya sebagai seniman, ia sempat meniti ka-rir sebagai Manajer Personalia Yayasan Dana Bantuan Haji Indonesia dan wartawan Harian Pelopor Baru. Lalu tahun 1968, ia mendirikan “Teater Ketjil” dan berhasil mementas-kan cerita, dongeng, yang seperti bernyanyi. Tentang orang-orang yang terempas, pencopet, pelacur, orang-orang kolong, dan sebagainya. Mencu-atkan protes sosial yang transendental, tetapi kocak, dan religius. Naskah-naskahnya menarik minat para teaterawan dari generasi yang lebih muda, sehingga karyanya banyak dipentaskan di mana-mana. Karya-karyanya telah memberi sumbangan yang besar bagi perkembangan seni peran di Indonesia. Karya-karya tulisnya berupa naskah lakon yang ke-mudian disutradarainya dan dipentaskan oleh Teater Ketjil yang dipimpin-nya, menunjukkan eksistensinya sebagai salah seorang pencetus bentuk teater modern Indonesia. Teaternya akrab dengan publik. Ia memasukkan unsur-unsur lenong, stambul, boneka (marionet), wayang kulit maupun golek, dan melodi pesisir. ‘Menurut Penyair Legendaris Indonesia penyair Ketua Lembaga Pendidikan dan Kesenian Jakarta (1973-1977) Taufiq Ismail, Arifin adalah pembela kaum miskin. Lakon-lakonnya antara lain: Kapai-Kapai (1970), Tengul (1973), Madekur dan Tarkeni (1974), Umang-Umang (1976), dan Sandek Pemuda Pekerja (1979). Lakon Kapai-Kapai dimainkan orang dalam bahasa Ing-gris dan Belanda di AS, Belgia, dan Australia. Pada 1984, ia menulis lakon Dalam Bayangan Tuhan atawa Interogasi. Kemudian ia berkiprah dalam dunia layar perak sebagai sutradara. Lewat film Pemberang, ia dinyatakan sebagai penulis skenario terbaik di Festival Film Asia 1972, dan mendapat piala The Golden Harvest. Arifin kembali tampil sebagai penulis skenario terbaik untuk Rio Anakku, dan Melawan Badai dalam Festival Sutradara film Indonesia 1978. Ia meraih Piala Citra. 116 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Mengaku otodidak di bidang sinematografi, ia mulai menyentuh kamera ketika Wim Umboh membuat film Kugapai Cintamu, 1976. Arifin merasa-kan bahwa pengalaman banyak menyutradarai teater, ternyata, merupakan dasar yang sangat perlu untuk film. Film perdananya Suci Sang Primadona (1977), melahirkan pendatang baru Joice Erna, yang memenangkan Piala Citra sebagai Aktris Terbaik FFI 1978. Film ini, menurut Volker Schloendorf sutradara Die Blechtrommel, pemenang Palme d’oro Festival Cannes 1979 dari Jerman, ”Menampilkan sosok wajah rakyat Indonesia tanpa bedak. Arifin cermat mengamati tempatnya berpijak.’’ Menyusul film-filmnya: Petualang-Petualang, Harmonikaku, dan Yuyun, Pasien Rumah Sakit Jiwa, juga Matahari-Matahari. Belakangan, Serangan Fajar dinilai FFI 1982 sebagai Film Terbaik. Sedang Pengkhianatan G-30-S/PKI, filmnya terlaris yang dijuluki superinfra box-office. Lewat film ini lagi-lagi Arifin meraih Piala Citra sebagai Penulis Skenario Terbaik, 1985. Ke-mudian Arifin menggarap film Djakarta (1989). Setahun kemudian, filmnya Taksi pada FFI 1990, terpilih sebagai film terbaik, meraih enam piala citra. ***TokohIndonesia.Com (Ensiklopedi Tokoh Indonesia)Sumber: http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/775-sutradara-film-g-30-s-pkiCopyright © tokohindonesia.comSENI RUPA(Sumber: Dok. Kemdikbud)118 Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi1. mengidentifikasi teknik penerapan ragam hias pada media tekstil,2. mendeskripsikan teknik penerapan ragam hias pada media tekstil,3. mengekspresikan diri melalui penerapan ragam hias flora, fauna, dan geo met ris pada media tekstil, dan4. mengomunikasikan hasil karya penerapan ragam hias flora, fauna, dan geometris pada media tekstil secara lisan maupun tulisan.Pada pelajaran Bab 9, peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan berkreasi seni rupa, yaitu:Menerapkan Ragam Hias pada Bahan TekstilBab 9Peta Kompetensi PembelajaranPengertianRagam Hias TekstilTeknikJenis dan Bahan PewarnaJenis dan Sifat Bahan TekstilPenerapan Ragam Hias pada Bahan TekstilSeni Budaya 119Setelah kamu mengamati gambar di atas, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:1. Teknik apa saja yang dapat digunakan dalam membuat ragam hias pada bahan tekstil?2. Apa fungsi ragam hias pada bahan tekstil? Keindahan ragam hias nusantara telah diterapkan pada hampir semua sendi kehidupan manusia. Ragam hias tidak hanya terdapat pada bangunan rumah tinggal, peralatan rumah tangga, senjata tradisional, tetapi juga terdapat pada tekstil. Perkembangan dan pertumbuhan ragam hias pada benda tekstil sangat pesat karena mengikuti mode dan trend yang terjadi. Ragam hias pada tekstil telah diterapkan sejak lama melalui pakaian-pakaian adat yang ada di Indonesia. Perhatikan ragam hias pada tekstil melalui gambar-gambar di bawah ini.135246120 Kelas VII SMP/MTs Edisi RevisiFormat Diskusi Hasil Pengamatan Ragam Hias Nama anggota : Nama ragam hias yang diamati : Hari/tanggal pengamatan :No.Aspek yang DiamatiUraian Hasil Pengamatan1Jenis ragam hias2Media gambar ragam hias3Teknik menggambar ragam hias1. Kamu dapat mengamati gambar ragam hias pada bahan tekstil dari sumber lain seperti internet, menonton pertunjukan melalui VCD, dan sumber belajar lainnya.2. Kamu dapat mengamati keragaman dan keunikan ragam hias pada bahan tekstil yang berkembang di daerahmu, namun juga dapat mengamati ragam hias pada bahan tekstil dari daerah lain.Setelah kamu mengisi kolom tentang keragaman dan keunikan ragam hias tersebut, diskusikanlah dengan teman-teman dan isilah kolom di bawah ini!No. GambarTeknikBahan123456Aktivitas BerdiskusiTugasCermatilah contoh gambar di atas dan berikan pendapatmu!Seni Budaya 121 Penerapan ragam hias flora, fauna, dan geometris pada bahan tekstil banyak dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan cara membatik, menenun, membordir, menyulam dan melukis. Bahan tekstil dibuat dengan menjalin benang pakan dan lungsi dengan beragam pola jalinan. Membuat bahan tekstil bisa dilakukan dengan alat tenun tradisional maupun yang modern.A. Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil(Sumber: Dok. Kemdikbud)Gambar 9.1 Jalinan tenunan(Sumber: Dok. Kemdikbud)Gambar 9.2 Batik pesisir dengan cirikhas pada pengembangan flora serta warna-warna yang cerah(Sumber: Dok. Kemdikbud)Gambar 9.3 Batik parang yangmenunjukkan pengulangan pola(Sumber: Dok. Kemdikbud)Gambar 9.4 Batik pesisir denganciri khas pada pengembangan flora(Sumber: Dok. Kemdikbud)Gambar 9.5 Keraton dengan ciri khasbatikNext >