< Previous256Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAKSetelah mengikuti pembelajaran tentang, jenis, fungsi, simbol, tokoh, dan nilai estetis karya seni rupa dalam kritik karya seni rupa, siswa diharapkan mampu:1. Mengidentifikasi jenis, fungsi, simbol dan nilai estetis karya seni rupa dalam kritik karya seni rupa.2. Mendeskripsikan jenis, fungsi, simbol dan nilai estetis karya seni rupa dalam kritik karya seni rupa.3. Membandingkan jenis, fungsi, simbol dan nilai estetis karya seni rupa dalam kritik karya seni rupa.4. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam proses menulis kritik karya seni rupa.5. Membuat tulisan kritik karya seni rupa mengenai jenis, fungsi, simbol dan nilai estetis karya seni rupa berdasarkan hasil pengamatan.6. Mengomunikasikan tulisan kritik karya seni rupa.Melalui pembelajaran apresiasi dan kritik seni di kelas X dan XI siswa diharapkan telah memahami bahwa kritik terhadap karya seni rupa tidak diartikan sebagai kecaman yang menyudutkan hasil karya atau penciptanya. Siswa memahami bahwa kritik seni pada dasarnya merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini dipergunakan dalam berbagai aspek, terutama sebagai bahan untuk menunjukkan kualitas dari sebuah karya. Melalui pembelajaran kritik karya seni tidak hanya meningkatkan kualitas pemahaman dan apresiasi siswa terhadap sebuah karya seni, tetapi dipergunakan juga sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni. A. Jenis, Fungsi, Simbol, Tokoh dan Nilai Estetis dalam Kritik Seni RupaTujuan Pembelajaran257Seni BudayaDalam pembelajaran kritik seni di kelas XII ini siswa diarahkan, dimotivasi, dan difasilitasi untuk mengevaluasi jenis, fungsi, simbol, tokoh dan nilai estetis dalam kritik karya seni rupa. Informasi tentang jenis, fungsi, simbol dan tokoh serta nilai estetis telah diuraikan dalam buku siswa. Upayakan memperkaya informasi yang diperoleh siswa dengan mengoptimalkan berbagai sumber pembelajaran.Karya seni rupa dibuat atau diciptakan oleh seorang seniman atau perupa. Dalam dunia seni rupa seorang seniman atau perupa dianggap sebagai tokoh terutama karena kepeloporan, keunikan bentuk atau gagasan karyanya yang dikenal luas menginspirasi perupa yang lainnya. Tokoh seni rupa umumnya dijumpai pada penciptaan karya-karya seni rupa murni seperti karya seni lukis dan seni patung atau pada penciptaan karya-karya seni rupa modern dimana sebuah karya selalu disertai dengan inisial pembuat atau penciptanya. Bandingkan dengan karya-karya seni rupa tradisi yang umumnya bersifat kolektif dan komunal. Secara khusus mengenai ketokohan dalam dunia seni rupa, dalam buku siswa telah dipaparkan bahwa ketokohan seseorang dalam dunia seni rupa tidak terlepas dari peran para kritikus karya seni rupa. Berilah informasi kepada siswa agar mereka dapat menyimpulkan bawa para kritikus inilah yang membuat seseorang seniman atau perupa menjadi tokoh dan mendapat pengakuan dari masyarakat luas melalui ulasan kritiknya. Para siswa mungkin pernah mendengar atau membaca informasi tentang tokoh-tokoh seni rupa di Indonesia seperti Raden Saleh, Affandi, Basuki Abdullah, Sudjojono, GM Sidharta, Popo Iskandar, Barli Sasmitawinata. Para siswa juga mungkin sudah pernah mendengar tokoh-tokoh seni rupa mancanegara seperti Rembrandt, Vincent Van Gogh, Andy Warhol, Kandinsky, dan sebagainya. Ketokohan seorang perupa ini ada yang bersifat internasional, regional, nasional bahkan lokal. Mintalah kepada siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber tentang tokoh-tokoh seni rupa baik nasional, mancanegara maupun tokoh-tokoh seni rupa lokal yang ada di wilayahnya. Ajak para siswa untuk mencermati karya-karya yang dihasilkan para tokoh ini agar mereka dapat mengapresiasi mengapa para seniman ini dapat dianggap sebagai tokoh dalam dunia seni rupa. Bimbinglah mereka untuk mengidentifikasi medium, bahan, teknik, tema gaya pengungkapan dan lain sebagainya pada masing-masing karya para tokoh tersebut sehingga mereka dapat memahami kepeloporan dan atau keunikan karyanya.Dengan mengetahui dan mempelajari tokoh-tokoh dalam dunia seni rupa ini diharapkan wawasan serta pengetahuan siswa dalam apresiasi, kritik dan 258Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAKberkarya seni akan semakin luas. Wawasan dan pengetahuan yang luas ini akan sangat membantu siswa dalam mengapresiasi dan mengkritisi (memberikan tanggapan) karya seni rupa dengan lebih baik sekaligus memperkaya gagasan mereka dalam proses berkarya seni.Setelah mengikuti pembelajaran tentang menulis kritik karya seni rupa, siswa diharapkan mampu:1. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam proses menulis kritik karya seni rupa.2. Membuat tulisan kritik karya seni rupa mengenai jenis, fungsi, simbol, dan nilai estetis karya seni rupa berdasarkan hasil pengamatan.3. Mengomunikasikan tulisan kritik karya seni rupa.Dalam kegiatan pembelajaran yang lalu (berkarya seni rupa dan pameran), siswa pada dasarnya telah melakukan apresiasi dan kritik secara lisan maupun tulisan. Secara khusus berkaitan dengan materi pembelajaran kritik karya seni rupa, guru mengingatkan kembali tahapan dalam penulisan kritik sebagai berikut. 1. MendeskripsiDeskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, siswa harus mengetahui istilah-istilah teknis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka siswa akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya. B. Menulis KritikTujuan PembelajaranInformasi Guru259Seni BudayaSumber: http://en.wikipedia.org/Gambar 10.1 Pablo Picasso, 1916, Bottle of Anis del Mono, cat minyak pada kanvas, 46 x 54.6 cm, Detroit Institute of Arts, MichiganSumber: http://luk.staff.ugm.ac.id/Gambar 10.2 Patung penjaga (dwarapala, dvarapala) Candi Singasari. Patung penjaga terbesar di dunia2. MenganalisisAnalisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini siswa akan menggunakan pengetahuan dan pemahamantentang unsur-unsur seni dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni. Ajaklah siswa untuk memperhatikan karya berikut ini, kemudian mintalah mereka untuk menelusuri unsur-unsur seni dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam karya tersebut.Sumber: http://sahabatgallery.files.wordpress.com/Wahyu Gunawan, 2008, The Secret of Life, 200 x 200 cm, cat minyak pada kanvas. 260Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAKSumber: dok. Galeri Nasional IndonesiaGambar 10.4 Astari Rasyid, 2003, Politics of Seduction, mix media, 177 x 140 x 60 cm 3. MenafsirkanMenafsirkan atau menginterpretasi adalah tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan siswa. Semakin luas wawasan siswa semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya. Agar wawasan siswa semakin kaya maka siswa harus banyak mencari informasi dan membaca khususnya yang berkaitan dengan karya seni rupa.Ajaklah siswa untuk memperhatikan karya berikut ini, kemudian mintalah mereka untuk tafsirkan makna simbolik yang terdapat pada karya tersebut.Sumber: Dok. Galeri Nasional JakartaGambar 10.5 Hendrawan Riyanto, 1997, Loro Blonyo, Terakota, Metal, dan Bambu.261Seni Budaya4. MenilaiBerikan penjelasan kepada siswa bahwa tahap mendeskripsikan sampai menafsirkan ini merupakan tahapan yang juga umum digunakan oleh mereka dalam kegiatan apresiasi karya seni. Dengan demikian siswa dapat membedakan bahwa tahap menilai atau evaluasi merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks. Mengevalusi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.a. Membandingkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis. Sejenis yang dimaksud dapat pada aspek tema, medium, teknik, objek, gaya, dan sebagainya.b. Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang dikritisi; Pendekatan ini terutama sangat efektif untuk mengkritisi karya seni rupa terapan untuk melihat kesesuaian bentuk dan fungsi dari karya-karya tersebut.c. Menetapkan sejauhmana karya yang ditetapkan memiliki “perbedaan” dari yang telah ada sebelumnya. Setiap perupa diyakini memiliki karakteristik karya yang berbeda antara satu dengan lainnya. Karya dengan objek dan gaya yang sama tentunya memiliki perbedaan-perbedaan secara kualitas maupun kuantitas. Seorang kritikus diharapkan dapat membandingkan untuk menggali dan mengungkapkan perbedaan-perbedaan kualitas tersebut.d. Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu yang melatar belakanginya.262Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAKGambar/foto karya seni rupa di bawah ini merupakan contoh yang terdapat dalam buku siswa dimana siswa diminta untuk melakukan latihan menulis kritik sesuai tahapan-tahapan penulisan kritik seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Proses pembelajaran tentang jenis, fungsi, simbol dan nilai estetis serta menulis kritik karya seni rupa ini menggunakan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan). Adapun model pembelajaran yang digunakan dapat memilih beberapa model yang relevan seperti model pembelajaran kolaboratif, model pembelajaran penemuan, model pembelajaran berbasis projek, dan sebagainya.Secara umum langkah-langkah pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran tentang pengertian, jenis dan fungsi kritik karya seni rupa dapat diuraikan sebagai berikut.• Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk membaca ulasan dan kritik tentang karya seni rupa di media cetak dan atau media elektronik.Sumber: http://all-free-download.com/Gambar 10.6 Grant Wood, 1930, American Gothic, Oil on beaverboard, 74.3 × 62.4 cm Proses PembelajaranMengamatiSumber: http://all-free-download.com/ Gambar 10.7 Kerajinan keranjang rotan berbentuk sepeda roda tiga karya Peter Kratochvil.263Seni BudayaUlasan dan kritik karya seni rupa di media massa sangat beragam, untuk itu guru berkewajiban membantu memilih ulasan mana yang wajib di baca disamping mengarahkan ulasan yang menjadi pilihan siswa. Ulasan di media massa tidak seluruhnya merupakan kritik jurnalistik atau kritik populer, beberapa diantaranya berisi kritik keilmuan yang mungkin sulit dipahamai oleh siswa. Usahakan agar setiap siswa secara perorangan atau kelompok memperoleh ulasan yang berbeda sehingga dapat dipertukarkan sesama siswa untuk memperkaya ulasan yang mereka baca.• Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk menanyakan istilah-istilah seni rupa dalam penulisan kritik.• Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk menanyakan tentang pengertian, jenis, fungsi, simbol, ketokohan, dan nilai estetis karya seni rupa dalam kritik karya seni rupa.• Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk menanyakan tentang tahapan dan teknik penulisan karya seni rupa.Dalam tulisan kritik atau ulasan karya akan banyak dijumpai konsep dan istilah-istilah teknis. Berikan stimulus agar siswa mau bertanya. Berikan contoh istilah-istilah yang terdapat dalam salah satu ulasan kemudian mintalah siswa untuk mencari yang lainnya. Berkaitan dengan tahapan penulisan kritik, fasilitasi siswa untuk bertanya tentang tahapan-tahapan dalam penulisan kritik tersebut. Berikan contoh benda-benda sederhana disekitar mereka untuk diulas berdasarkan unsur-unsur kerupaan dan prinsip-prinsip penataan serta fungsinya. • Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk mengumpulkan informasi tentang pengertian, jenis, fungsi, simbol, ketokohan, dan nilai estetis karya seni rupa dalam kritik karya seni rupa.MenanyaMengeksplorasi264Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAKDalam buku siswa sudah disampaikan pengantar tentang jenis, fungsi, simbol, ketokohan dan nilai estetis karya seni rupa dalam kritik karya seni rupa. Mintalah siswa untuk menambahkan informasi yang mereka peroleh di buku siswa dari berbagai sumber belajar lainnya.• Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk memilih karya seni rupa yang akan dikritisi.Karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi yang telah dibuat siswa dapat dijadikan bahan untuk dibuat tulisan kritik. Karya yang akan dikritik dapat menggunakan karya yang dibuat oleh kelas lain. • Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk membandingkan informasi tentang pengertian, jenis, fungsi, simbol, ketokohan dan nilai estetis karya seni rupa dalam kritik karya seni rupa.• Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk menghubungkan data-data informasi tentang jenis, fungsi, simbol, ketokohan dan nilai estetis karya seni rupa dalam kritik karya seni rupa.• Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk mengumpulkan informasi tentang prosedur dan tata cara penulisan karya seni rupa.• Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk menghubungkan data-data informasi tentang istilah dan tahapan dalam penulisan kritik karya seni rupa.• Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk menulis ulasan informasi tentang jenis, fungsi, simbol, ketokohan, dan nilai estetis karya seni rupa dalam kritik karya seni rupa.• Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk menyampaikan hasil pengumpulan dan simpulan informasi yang diperoleh.• Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk menulis ulasan tentang karya seni rupa yang dibuat teman sekelas atau kelas lain.• Siswa dimotivasi dan difasilitasi untuk menyampaikan hasil penelaahan dan kritik karya seni rupa yang telah dibuat.MengasosiasiMengomunikasikan265Seni BudayaKritik seni bertujuan tidak semata-mata untuk mencari kekurangan dan kelemahan sebuah karya seni rupa.Kritik karya seni rupa juga berfungsi untuk meningkatkan motivasi perupa meningkatkan kualitas karya ciptaannya. Kritik karya seni rupa juga berfungsi untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan apresiator terhadap kualitas karya seni rupa. Kritik seni tidak hanya dilakukan oleh seorang kritikus atau pakar dalam bidang seni rupa. Kritik seni rupa dapat dilakukan oleh siapa saja dengan kapasitas berbeda-beda. Semakin baik tingkat wawasan apresiasi seseorang akan semakin kaya ulasan kritik karya seni rupanya.Kritik seni rupa tidak hanya mengulas keindahan sebuah karya berdasarkan tampilan visualnya saja.Tema, isi, dan tujuan pembuatan karya dapat menjadi sumber atau fokus kritik. Pengayaan materi menulis kritik karya seni rupa ini difokuskan guru dengan memberikan sebanyak-banyaknya contoh tulisan kritik karya seni rupa dan latihan untuk membuat kritik karya seni rupa. Perluasan objek yang di kritik tidak hanya karya yang dibuat oleh siswa dalam satu kelas, tetapi juga karya yang dibuat siswa di kelas lainnya. Jenis karya yang dikritik dapat diperluas dengan memperbanyak jenis karya seni rupa yang akan dikritik baik karya seni murni maupun seni terapan.Penilaian untuk materi menulis kritik karya seni rupa diutamakan pada proses dan hasil penulisan kritik yang di buat oleh siswa. Tes yang berkaitan dengan pemahaman siswa terhadap jenis, fungsi, simbol, ketokohan dan nilai estetis karya seni rupa dalamkritik karya seni rupa merupakan pendukung untuk mengantarkan siswa menulis kritik karya seni rupa.Beberapa contoh test dan latihan yang terdapat dalam buku siswa ini dapat dipergunakan guru untuk mengukur ketercapaian kompetensi yang diharapkan setelah siswa mengikuti pembelajaran menulis kritik karya seni rupa.Konsep UmumPengayaanPenilaianNext >