< PreviousKelas XII SMA/SMK/MA54Kemampuan membaca HadisSangat LancarLancarSedangKurang LancarTidak LancarIV. Salinlah lafal-lafal yang mengandung hukum tajwid pada Q.S. ²li Imr±n/3:190-191 ke dalam tabel berikut dan jelaskan hukum bacaannya!LafalHukum BacaanAlasannyaV. Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai dengan pilihan sikap kalian!SS= Sangat Setuju; S= Setuju; KS=Kurang Setuju; TS= Tidak SetujuNo.PernyataanSSSKSTS1.Ayat-ayat al-Qur'±n harus dikaji secara ilmiah untuk mendapatkan makna lebih dalam2.Umat Islam harus meluangkan waktu secara rutin untuk mengkaji ayat-ayat al-Qur'±n bersama para pakarBuku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti553.Umat Islam perlu menindaklanjuti informasi-informasi dari ayat al-Qur'±n dengan penelitian untuk menemukan jawaban secara ilmiah4.Jika hasil penelitian berbeda dengan informasi al-Qur'±n tentang masalah tertentu, maka ayat al-Qur'±n yang harus ditafsirkan sesuai dengan temuan ilmiah tersebut5.Kita harus bersiap-siap menghadapi kematian dengan mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknyaKelas XII SMA/SMK/MA56Bersatu dalam Keragamandan DemokrasiBab 4DemokrasiMembaca Q.S. ²li 'Imr±n/3:159 dan Hadis tentang DemokrasiAnalisis Q.S. ²li 'Imr±n/3:159 dan Hadis tentang DemokrasiNilai nilai demokrasiMenghafal Q.S. ²li 'Imr±n/3:159 dan HadisSikap dan perilakudemokratis Peta KonsepBuku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti57Simaklah gambar-gambar berikut, kemudian diskusikan lebih lanjut terkait dengan pesan yang terkandung di dalamnya! Gambar: 4.1. Cita-cita demokrasiSumber: lintasgayo.coGambar: 4.3. Wanita arirSumber: aws-dist.brta.inGambar: 4.2. Supremasi HukumSumber: aspirasirakyatindonesia.files.wordpress.comGambar: 4.4. KeragamanSumber: blog.djarumbeasiswaplus.orgKelas XII SMA/SMK/MA58Isu utama yang menjadi muatan demokrasi adalah persoalan saling menghargai eksistensi (keberadaan). Rasa ingin dihargai adalah kebutuhan alamiah (fitrah) manusia. Manusia dari kasta apa pun memiliki rasa itu.Teman-teman kita di sekolah mempunyai hak untuk dihargai. Bapak dan ibu guru, orangtua, dan semua orang yang ada di sekitar kita juga mempunyai hak untuk dihargai dan dihormati, sebagaimana kita juga ingin dihargai. Ternyata, persoalan menghargai dan dihargai adalah bagian penting dari misi dakwah Islam. Yang lebih muda harus menghormati yang tua, dan yang lebih tua diperintahkan untuk menyayangi yang muda. Begitulah maksud salah satu sabda Nabi Muhammad saw. Ajaran demikian kemudian dipandang sebagai nilai-nilai demokrasi. Demokrasi memang istilah yang lahir dari dunia Barat, tetapi jangan pernah lupa, Islam bersikap akomodatif terhadap semua yang datang dari luar, Barat atau Timur, jika nilai-nilai yang diusungnya sejalan dengan nilai-nilai Islam sendiri, maka itu berarti Islami. Tahukah kalian? Menurut pandangan para pakar, pemerintahan yang dipimpin Rasulullah dan Khulafaurrasyidin merupakan pemerintahan paling demokratis yang pernah ada di dunia, dengan Piagam Madinah sebagai acuan dalam menata hubungan antarwarga masyarakat. Pada masa itu, semua elemen masyarakat mendapat pengakuan dan penghormatan yang setara. Banyak tokoh dunia Barat tercengang dengan adanya fakta Piagam Madinah. Salah satunya adalah Robert N. Bellah yang menuliskan dalam bukunya “Beyond Belief” (1976), bahwa Muhammad sebenarnya telah membuat lompatan yang amat jauh ke depan. Menurut Bellah, “Muhammad telah melahirkan sesuatu (konstitusi Madinah) yang untuk zaman dan tempatnya adalah sangat modern”. Masyaallah…! Gambar: 4.5. Tanamkan sikap demokratis sejak dIni.Sumber: limaapril.files.wordpress.comMembuka Relung KalbuBuku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti59Cermati pemikiran dan karya Prof. Dr. Mahmud Syaltut berikut ini, kemudian berilah tanggapan kritis!Pemikiran Mahmud Syaltut(Cendekiawan Muslim, Mantan Rektor al-Azhar Kairo Mesir)Syaltut menegaskan, walaupun banyak perbedaan pendapat dalam memahami akidah, namun ada tiga hal yang harus dibatasi dalam upaya menyikapi perbedaan, yaitu: 1. Akidah harus dipahami dari dalil yang Qat’i (dalil yang bersumber dari al-Qur'±n dan hadis yang £a¥i¥);2. Pemahaman akidah dari dalil yang tidak Qat’i pada akhirnya akan menimbulkan perbedaan pendapat. Dalam keadaan demikian maka tidak ada satu pendapat pun yang boleh diklaim paling benar dengan menafikan pendapat lain;3. Materi-materi akidah yang termuat dalam buku-buku tauhid bukanlah rangkuman dari semua masalah akidah yang diwajibkan Tuhan kepada kita. Kitab-kitab itu adalah karya ilmiah yang mungkin bisa berbeda dengan teks al-Qur'±n maupun al-hadis, dan karenanya ia menjadi lahan ijtihad para ulama.Bagaimana pendapatmu tentang pemikiran Mahmud Syaltut di atas terkait dengan nilai-nilai demokrasi?Cermati masalah-masalah sosial berikut kemudian tanggapi dengan kritis dari sudut pandang ajaran Islam dan demokrasi!1. Sering terjadi orangtua dengan profesi tertentu (misal: dokter), mengader anak-anak mereka agar menjadi seperti diri mereka, tanpa peduli apakah anak-anak mereka berminat atau tidak. Bagaimana pandanganmu dalam masalah ini?2. Seorang pejabat di suatu perusahaan melarang karyawannya yang muslim menjalankan salat Jumat dan menutup aurat (bagi yang wanita). Bagaimana pendapatmu? Mengkritisi Sekitar KitaAktivitas Siswa:1. Untuk melihat bagaimana isi konstitusi Madinah, coba cari naskah Piagam Madinah! 2. Setelah diunduh dari internet, diskusikan di kelompokmu dan presentasikan hasil diskusi kalian di depan kelas untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok lain! Kelas XII SMA/SMK/MA603. Seorang dai muslim meyakinkan jamaahnya bahwa tata cara salat yang diajarkannya itulah yang benar, jika ada dai lain mengatakan hal yang berbeda, berarti dai tersebut tidak paham ajaran agama. Bagaimana pendapatmu?Memperkaya KhazanahA. Demokrasi dalam IslamDi dalam al-Qur'±n terdapat ayat-ayat yang berisi pesan-pesan mulia tentang bersikap demokratis, tentang musyawarah dan toleransi dalam perbedaan. Sebelum dijelaskan isi kandungannya, sebaiknya dibaca terlebih dahulu Q.S. ali-Imr±n/3:159 di bawah ini dengan tartil, kemudian dihafal!1. Baca dengan Tartil Ayat-ayat al-Qur'±n dan Terjemahnya yang Mengandung Pesan Sikap Demokratis.Artinya: ”Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” 2. Penerapan Tajwid:Pelajari hukum tajwid pada tabel berikut!Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti61Tabel 4.1 Penerapan TajwidKalimatHukum Bacaan AlasanMad °±bi’³Fathah diikuti Alif Idg±m BigunnahTanwin diikuti huruf MimIkhf±Nun sukun diikuti huruf Ta’I§h±rTanwin diikuti huruf GhainIkhf±Nun sukun diikuti huruf Fa’I§h±rNun sukun diikuti huruf Ha I§h±r Syafaw³Mim sukun diikuti huruf WawuI§h±r Qamar³yahAlif Lam sukun diikuti huruf HamzahL±m Tafkh³mLafaz Jalalah datang setelah fathahMad ‘²ri« LissukµnMad Thabi’I diikuti huruf hidup lalu dibaca waqafAktivitas Siswa:Hukum tajwid yang diungkap dalam Tabel 4.1 di atas hanya sebagian. Temukan lebih banyak lagi lafal-lafal yang mengandung hukum tajwid didalamnya!Kelas XII SMA/SMK/MA623. Kosa Kata BaruTabel 4.2.Arti Kosa Kata BaruKataArtiKataArtiKarena kasih sayang/ rahmatDan mintakanlah ampunanDari AllahUntuk merekaKamu bersikap lemah lembutDan bermusyawarahlah dengan merekaKepada merekaDalam segala urusanKasar (dalam perkataan)Maka apabilaKeras hatiKamu bertekad bulatNiscaya mereka bubar/menjauhBertawakkallahDari hadapanmu/sekelilingmuMencintaiMaka maafkanlah merekaOrang-orang yang bertawakalAktivitas Siswa:Hafalkan Q.S. Ali-Imran/3:159 beserta artinya dan perbendaharaan kosa kata baru, setelah hafal perlihatkan pada kelompokmu agar dikoreksi kesalahan bacaan dan hafalannya! Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti634. Asbabun NuzulSebab-sebab turunnya ayat 159 surat Ali-Imran ini kepada Nabi Muhammad saw. sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abas r.a., Ibnu Abas r.a. menjelaskan bahwasanya setelah terjadi perang Badar Rasulullah mengadakan musyawarah dengan Abu Bakar r.a. dan Umar bin Khatab r.a. untuk meminta pendapat mereka tentang para tawanan perang Badar. Abu Bakar r.a. berpendapat, mereka sebaiknya dikembalikan kepada keluarga mereka dan keluarga mereka membayar tebusan. Namun Umar bin Khatab r.a. berpendapat, mereka sebaiknya dibunuh dan yang diperintah membunuh adalah keluarga mereka. Rasulullah saw. kesulitan dalam memutuskan, kemudian turun ayat 159 surat Ali-Imran ini sebagai dukungan atas pendapat Abu Bakar r.a. (HR.Kalabi).(Depag,2011:Al-Quran Tafsir Perkata, hal.72)5. Penjelasan/TafsirAyat di atas menjelaskan bahwa meskipun dalam keadaan genting, seperti terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin dalam perang Uhud sehingga menyebabkan kaum muslimin menderita kekalahan, tetapi Rasulullah saw. tetap lemah lembut dan tidak marah terhadap para pelanggar, bahkan memaafkan dan memohonkan ampun untuk mereka. Seandainya Rasulullah bersikap keras, tentu mereka akan menaruh benci kepada beliau. Dalam pergaulan sehari-hari, beliau juga senantiasa memberi maaf terhadap orang yang berbuat salah serta memohonkan ampun kepada Allah Swt. terhadap kesalahan-kesalahan mereka.Di samping itu, Rasulullah saw juga senantiasa bermusyawarah dengan para sahabatnya tentang hal-hal yang penting, terutama dalam masalah peperangan. Oleh karena itu, kaum muslimin patuh terhadap keputusan-yang diperoleh tersebut, karena merupakan keputusan mereka bersama Rasulullah saw. Mereka tetap berjuang dengan tekad yang bulat di jalan Allah Swt.. Keluhuran budi Rasulullah saw inilah yang menarik simpati orang lain, tidak hanya kawan bahkan lawan pun menjadi tertarik sehingga mau masuk Islam. Dalam ayat di atas tertera tiga sifat dan sikap yang secara berurutan disebut dan diperintahkan untuk dilaksanakan sebelum bermusyawarah, yaitu lemah lembut, tidak kasar, dan tidak berhati keras. Meskipun ayat Tips Musyawarah yang Islami dan Demokratis1. Luruskan niat!2. Sampaikan pendapat dengan santun!3. Hargai pendapat orang lain!4. Hormati keputusan bersama (kesepakatan)!5. Jalankan kesepakatan dengan tawakal!6. Berharaplah agar keputusan tersebut membawa berkah dan maslahat bagi umat!Next >