< PreviousKelas XII SMA/SMK/MA64tersebut berbicara dalam konteks perang uhud, tetapi esensi sifat-sifat tersebut harus dimiliki dan diterapkan oleh setiap muslim, terutama ketika hendak bermusyawarah.Sedangkan sikap yang harus diambil setelah bermusyawarah adalah memberi maaf kepada semua peserta musyawarah, apapun bentuk kesalahannya. Jika semua peserta musyawarah bersikap “memaafkan” maka yang terjadi adalah saling memaafkan. Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi sakit hati atau dendam yang berkelanjutan di luar musyawarah, baik karena pendapatnya tidak diakomodasi atau karena sebab lain.Dalam al-Qur'±n terdapat banyak ayat yang berbicara tentang nilai-nilai dalam demokrasi seperti dalam Firman Allah Swt. di dalam Q.S. al-Isr±'/17:70, Q.S. al-Baqarah/2:30, Q.S. alHujir³t/49:13, Q.S. asy-Syµr±/42:38 serta berbagai surat lain. Inti dari semua ayat tersebut membicarakan bagaimana menghargai perbedaan, kebebasan berkehendak, mengatur musyawarah dan lain sebagainya yang merupakan unsur-unsur dalam demokrasi.Di samping ayat-ayat tersebut, banyak juga hadis Rasulullah yang mengisyaratkan pentingnya demokrasi, karena beliau dikenal sebagai pemimpin yang paling demokratis. Di antaranya adalah hadis yang menegaskan bahwa beliau adalah orang yang paling suka bermusyawarah dalam banyak hal, seperti hadits berikut: Artrinya:“Dari Abu Hurairah, ia berkata, Aku tak pernah melihat seseorang yang lebih sering bermusyawarah dengan para sahabat dari pada Rasulullah saw.” . [HR. at-Tirm³z³].Hadis di atas menjelaskan bahwa menurut pandangan para sahabat, Rasulullah saw adalah orang yang paling suka bermusyawarah. Dalam banyak urusan yang penting beliau senantiasa melibatkan para sahabat untuk dimintai pendapatnya, seperti dalam urusan strategi perang. Sikap Rasulullah tersebut menunjukkan salah satu bentuk kebesaran jiwa beliau dan kerendahan hatinya (tawadhu’), meskipun memiliki status sosial paling tinggi dibanding seluruh umat manusia, yaitu sebagai utusan Allah Swt.. Namun demikian, kedudukannya yang begitu mulia di sisi Allah Swt. itu sama sekali tidak membuatnya merasa “paling benar” dalam urusan kemanusiaan yang terkait dengan masalah ijtihadiy (dapat dipikirkan dan dimusyawarahkan karena bukan wahyu), padahal bisa saja Rasulullah memaksakan pendapat beliau kepada para sahabat, dan sahabat tentu akan menurut saja. Tetapi itulah Rasulullah, manusia agung yang tawadhu’ dan bijaksana.Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti65Sikap rendah hati Rasulullah hanya satu dari akhlak mulia lainnya, seperti kesabaran dan lapang dada untuk memberi maaf kepada semua orang yang bersalah, baik diminta atau pun tidak. Itulah Rasulullah, teladan terbaik dalam berakhlak.Dari ayat al-Qur'±n dan hadis Nabi tersebut dapat dipahami bahwa musyawarah termasuk salah satu kebiasaan orang yang beriman. Hal ini perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim terutama dalam hal-hal yang memang perlu dimusyawarahkan, misalnya: Hal yang sangat penting, sesuatu yang ada hubungannya dengan orang banyak/masyarakat, pengambilan keputusan dan lain-lain. Dalam kehidupan bermasyarakat, musyawarah menjadi sangat penting karena:a. Permasalahan yang sulit menjadi mudah setelah dipecahkan oleh orang banyak lebih-lebih kalau yang membahas orang yang ahli.b. Akan terjadi kesepahaman dalam bertindak.c. Menghindari prasangka yang negatif, terutama masalah yang ada hubungannya dengan orang banyakd. Melatih diri menerima saran dan kritik dari orang laine. Berlatih menghargai pendapat orang lain.Aktivitas Siswa:1. Dari kandungan ayat dan hadis tersebut, lakukanlah analisis sikap-sikap demokratis sebagai implementasi dari pemahaman Q.S.²li-Imr±n/3:159 dan H.R. at-Tirm³dz³!2. Temukan ayat dan hadis yang mengandung pesan-pesan dan nilai-nilai demokrasi!3. Presentasikan hasil analisis dan temuanmu di depan kelas! B. Demokrasi dan Syµr± Selama ini demokrasi diidentikkan dengan syura dalam Islam karena adanya titik persamaan di antara keduanya. Untuk melihat lebih jelas titik persamaan tersebut, perlu kita lihat jati diri masing-masing dari keduanya. 1. Demokrasi Secara kebahasaan, demokrasi terdiri atas dua rangkaian kata yaitu “demos” yang berarti rakyat dan “cratos” yang berarti kekuasaan. Secara istilah, kata demokrasi ini dapat ditinjau dari dua segi makna.Pertama, demokrasi dipahami sebagai suatu konsep yang berkembang dalam kehidupan politik pemerintah, yang di dalamnya terdapat penolakan terhadap adanya kekuasaan yang terkonsentrasi pada satu orang dan Kelas XII SMA/SMK/MA66menghendaki peletakan kekuasaan di tangan orang banyak (rakyat) baik secara langsung maupun dalam perwakilan.Kedua, demokrasi dimaknai sebagai suatu konsep yang menghargai hak-hak dan kemampuan individu dalam kehidupan bermasyarakat. Dari definisi ini dapat dipahami bahwa istilah demokrasi awalnya berkembang dalam dimensi politik yang tidak dapat dihindari. Secara historis, istilah demokrasi memang berasal dari Barat. Namun jika melihat dari sisi makna, kandungan nilai-nilai yang ingin diperjuangkan oleh demokrasi itu sendiri sebenarnya merupakan gejala dan cita-cita kemanusiaan secara universal (umum, tanpa batas agama maupun etnis).2. SyuraMenurut bahasa, dalam kamus Mu’j±m Maq±yis al-Lugah, syµr± memiliki dua pengertian, yaitu menampakkan dan memaparkan sesuatu atau mengambil sesuatu. Sedangkan menurut istilah, beberapa ulama terdahulu telah memberikan definisi syµr±, di antara mereka adalah:a. Ar Raghib al-Ashfahani dalam kitabnya Al Mufradat fiGharib al-Qur'±n, mendefinisikan syura sebagai “proses mengemukakan pendapat dengan saling mengoreksi antara peserta syµr±”.b. Ibnu al-Arabi al-Maliki dalam Ahk±m al-Qur'±n , mendefinisikannya dengan “berkumpul untuk meminta pendapat (dalam suatu permasalahan) yang peserta syµr±nya saling mengeluarkan pendapat yang dimiliki”.c. Sedangkan definisi syµr± yang diberikan oleh pakar fikih kontemporer dalam asy Syµr± fi¨illi Ni§±mi al-Hukm al-Isl±m³, di antaranya adalah “proses menelusuri pendapat para ahli dalam suatu permasalahan untuk mencapai solusi yang mendekati kebenaran”.3. Titik Temu (Persamaan) antara Demokrasi dan Syµr±Dari beberapa definisi Syµr± dan demokrasi di atas, dapat melihat bahwa Syµr± hanya merupakan mekanisme kebebasan berekspresi dan penyaluran pendapat dengan penuh keterbukaan dan kejujuran. Hal tersebut menjadi pertanda adanya penghargaan terhadap pihak Piagam Madinah = Konstitusi ModernJimly Asshiddiqie, (mantan Ketua MK), mengatakan kepada wartawan pada tanggal 30 November 2007 di Jakarta, “Piagam Madinah merupakan kontrak sosial tertulis pertama di dunia yang dapat disamakan dengan konstitusi modern sebagai hasil dari praktik nilai-nilai demokrasi. Dan hal itu telah ada pada abad ke-6 saat Eropa masih berada dalam abad kegelapan.”Sumber: Harian KompasBuku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti67lain. Sementara demokrasi, menjangkau ruang lingkup yang lebih luas. Demokrasi menyoal nilai-nilai egaliter, penghormatan terhadap potensi individu, penolakan terhadap kekuasaan tiran, dan memberi kesempatan kepada semua pihak untuk berpartisipasi dalam mengurus pemerintahan. Secara tegas demokrasi bermain pada wilayah politik. Jika demikian halnya, maka pada satu sisi, Syµr± merupakan bagian dari proses berdemokrasi. Di dalamnya terkandung nilai-nilai yang diusung demokrasi. Pada sisi lain, nilai-nilai luhur yang diusung oleh konsep demokrasi adalah nilai-nilai yang sejalan dengan visi Islam itu sendiri. Nilai Islami bukanlah sesuatu yang berasal dari kaum muslimin saja (dari dalam), tetapi semua nilai yang mengandung kebaikan dan kemaslahatan, baik dari Barat maupun Timur, karena Islam tidak mengenal Barat dan Timur (diskriminasi), justru sikap Islam terhadap hal-hal baru yang baik adalah “akomodatif”.Namun demikian, pro dan kontra tentang demokrasi dalam Islam masih terus berlanjut. Oleh karena itu, untuk mempertajam analisis kalian dalam menyikapi konsep demokrasi, ada baiknya kalian mengenali lebih lanjut pandangan-pandangan para ulama tentang hal tersebut.C. Pandangan Ulama (Intelektual Muslim) tentang DemokrasiSecara garis besar, pandangan para ulama/cendekiawan muslim tentang demokrasi terbagi menjadi dua pandangan utama, yaitu; pertama, menolak sepenuhnya, kedua, menerima dengan syarat tertentu. Berikut ditamplkan ulama yang mewakili kedua pendapat tersebut:1. Abul A’la Al-Maududi Al-Maududi secara tegas menolak demokrasi. Menurutnya, Islam tidak mengenal paham demokrasi yang memberikan kekuasaan besar kepada rakyat untuk menetapkan segala hal. Demokrasi adalah buatan manusia sekaligus produk dari pertentangan Barat terhadap agama sehingga cenderung sekuler. Karenanya, al-Maududi menganggap demokrasi modern (Barat) merupakan sesuatu yang bersifat syirik. Menurutnya, Islam menganut paham teokrasi (berdasarkan hukum Tuhan).2. Mohammad IqbalMenurut Iqbal, sejalan dengan kemenangan sekularisme atas agama, demokrasi modern menjadi kehilangan sisi spiritualnya sehingga jauh dari etika. Demokrasi yang merupakan kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat telah mengabaikan keberadaan agama. Parlemen sebagai salah satu pilar demokrasi dapat saja menetapkan hukum yang bertentangan dengan nilai agama kalau anggotanya menghendaki. Karenanya, menurut Iqbal Islam tidak dapat menerima model demokrasi Barat yang telah kehilangan basis moral dan spiritual. Atas dasar itu, Iqbal menawarkan sebuah konsep demokrasi spiritual yang dilandasi oleh etik dan moral ketuhanan. Jadi yang ditolak oleh Iqbal bukan demokrasi an sich, seperti yang dipraktekkan di Barat. Kelas XII SMA/SMK/MA68 Lalu, Iqbal menawarkan sebuah model demokrasi sebagai berikut:a) Tauhid sebagai landasan asasi.b) Kepatuhan pada hukum.c) Toleransi sesama warga. d) Tidak dibatasi wilayah, ras, dan warna kulit. e) Penafsiran hukum Tuhan melalui ijtihad.3. Muhammad ImarahMenurut Imarah, Islam tidak menerima demokrasi secara mutlak dan juga tidak menolaknya secara mutlak. Dalam demokrasi, kekuasaan legislatif (membuat dan menetapkan hukum) secara mutlak berada di tangan rakyat. Sementara, dalam sistem syura (Islam) kekuasaan tersebut merupakan wewenang Allah Swt.. Dialah pemegang kekuasaan hukum tertinggi. Wewenang manusia hanyalah menjabarkan dan merumuskan hukum sesuai dengan prinsip yang digariskan Tuhan serta berijtihad untuk sesuatu yang tidak diatur oleh ketentuan Allah Swt.. Jadi, Allah Swt. berposisi sebagai al-Syâri’ (legislator) sementara manusia berposisi sebagai faqîh (yang memahami dan menjabarkan hukum-Nya).Demokrasi Barat berpulang pada pandangan mereka tentang batas kewenangan Tuhan. Menurut Aristoteles, setelah Tuhan menciptakan alam, Dia membiarkannya. Dalam filsafat Barat, manusia memiliki kewenangan legislatif dan eksekutif. Sementara, dalam pandangan Islam, Allah Swt. pemegang otoritas tersebut. Allah berfirman: “Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam”. (Q.S.al-A’râf/7:54). Inilah batas yang membedakan antara sistem syariah Islam dan demokrasi Barat. Adapun hal lainnya seperti membangun hukum atas persetujuan umat, pandangan mayoritas, serta orientasi pandangan umum, dan sebagainya adalah sejalan dengan Islam. 4. Yusuf al-QardhawiMenurut Al-Qardhawi, substasi demokrasi sejalan dengan Islam. Hal ini bisa dilihat dari beberapa hal, misalnya sebagaimana berikut:a) Dalam demokrasi proses pemilihan melibatkan banyak orang untuk mengangkat seorang kandidat yang berhak memimpin dan mengurus keadaan mereka. Tentu saja, mereka tidak boleh akan memilih sesuatu yang tidak mereka sukai. Demikian juga dengan Islam. Islam menolak seseorang menjadi imam salat yang tidak disukai oleh ma'mum di belakangnya.b) Usaha setiap rakyat untuk meluruskan penguasa yang tiran juga sejalan dengan Islam. Bahkan amar ma'ruf dan nahi mungkar serta memberikan nasihat kepada pemimpin adalah bagian dari ajaran Islam.Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti69c) Pemilihan umum termasuk jenis pemberian saksi. Karena itu, barangsiapa yang tidak menggunakan hak pilihnya sehingga kandidat yang mestinya layak dipilih menjadi kalah dan suara mayoritas jatuh kepada kandidat yang sebenarnya tidak layak, berarti ia telah menyalahi perintah Allah Swt. untuk memberikan kesaksian pada saat dibutuhkan.d) Penetapan hukum yang berdasarkan suara mayoritas juga tidak bertentangan dengan prinsip Islam. Contohnya dalam sikap Umar yang tergabung dalam syura. Mereka ditunjuk Umar sebagai kandidat khalifah dan sekaligus memilih salah seorang di antara mereka untuk menjadi khalifah berdasarkan suara terbanyak. Sementara, lainnya yang tidak terpilih harus tunduk dan patuh. Jika suara yang keluar tiga lawan tiga, mereka harus memilih seseorang yang diunggulkan dari luar mereka, yaitu Abdullah ibnu Umar. Contoh lain adalah penggunaan pendapat jumhur ulama dalam masalah khilafiyah. Tentu saja, suara mayoritas yang diambil ini adalah selama tidak bertentangan dengan nash syariat secara tegas.e) Kebebasan pers dan kebebasan mengeluarkan pendapat, serta otoritas pengadilan merupakan sejumlah hal dalam demokrasi yang sejalan dengan Islam.5. Salim Ali al-BahasnawiMenurut Salim Ali al-Bahasnawi, demokrasi mengandung sisi yang baik yang tidak bertentangan dengan Islam dan memuat sisi negatif yang bertentangan dengan Islam. Sisi baik demokrasi adalah adanya kedaulatan rakyat selama tidak bertentangan dengan Islam. Sementara, sisi buruknya adalah penggunaan hak legislatif secara bebas yang bisa mengarah pada sikap menghalalkan yang haram dan menghalalkan yang haram. Karena itu, ia menawarkan adanya Islamisasi demokrasi sebagai berikut:a) Menetapkan tanggung jawab setiap individu di hadapan Allah Swt..b) Wakil rakyat harus berakhlak Islam dalam musyawarah dan tugas-tugas lainnyac) Mayoritas bukan ukuran mutlak dalam kasus yang hukumnya tidak ditemukan dalam al-qur'±n dan Sunnah (Q.S.an-Nis±/4:59) dan (Q.S.al-Ahz±b/33:36).d) Komitmen terhadap Islam terkait dengan persyaratan jabatan sehingga hanya yang bermoral yang duduk di parlemen.Kelas XII SMA/SMK/MA70Pemimpin Paling Demokratis di Mata DuniaSebagai seorang pemimpin, Nabi Muhammad saw. telah membuat banyak sarjana dan tokoh Barat sangat kagum dan terpengaruh, meskipun mereka tidak suka. Di antara mereka adalah:1. Comte de Boulainvilliers:”Muhammad adalah pemikir bebas (freethinker) dan pencipta agama rasional”. 2. Voltaire:”Muhammad adalah pemimpin yang memimpin rakyatnya melakukan penaklukan agung”. 3. Radinson: “Muhammad adalah pengajar agama alami, wajar, dan masuk akal”.4. Thomas Carlyle: “Muhammad adalah pahlawan kemanusiaan yang menyinarkan cahaya Illahi”. 5. Hubert Grimme: “Muhammad adalah sosialis yang sukses melakukan reformasi fisikal dan sosial”. 6. Goethe (sastrawan besar Jerman): “bagaikan sungai besar mengantarkan airnya mencapai lautan”. 7. George Bernard Shaw (pengarang Inggris terkenal): ”Muhammad telah mengangkat wanita menjadi makhluk yang mulia. 8. Edward Gibbon: “Hal yang baik dari Muhammad ialah membuang jauh kecongkakan seorang raja”.Sumber: www.mizan.com/index.php?fuseaction=news_det&id=349Aktivitas Siswa:1. Dari beberapa pandangan ulama tentang demokrasi, pilihlah satu pandangan yang kamu sukai! Jelaskan alasanmu!2. Hargai pilihan temanmu yang berbeda dengan mendengarkan alasannya!3. Simpulkan nilai-nilai demokratis yang terdapat dalam kepemimpinan Nabi Muhammad saw. berdasarkan sorotan para tokoh Barat di atas!4. Presentasikan hasil temuan kalian di depan kelas untuk ditanggapi! Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti71Perilaku demokratis yang harus dibiasakan sebagai implementasi dari ayat dan hadis yang telah dibahas antara lain sebagai berikut:1. Bersikap lemah lembut jika hendak menyampaikan pendapat (tidak berkata kasar ataupun bersikap keras kepala);2. Menghargai pendapat orang lain;3. Berlapang dada untuk saling memaafkan;4. Memohonkan ampun untuk saudara-saudara yang bersalah; 5. Menerima keputusan bersama (hasil musyawarah) dengan ikhlas;6. Melaksanakan keputusan-keputusan musyawarah dengan tawakal; 7. Senantiasa bermusyarawarah tentang hal-hal yang menyangkut kemaslahatan bersama;8. Menolak segala bentuk diskriminasi atas nama apapun;9. Berperan aktif dalam bidang politik sebagai bentuk partisipasi dalam membangun bangsa;Tugas Kelompok 1. Carilah ayat al-Qur'±n dan hadis yang mengandung nilai-nilai demokrasi! 2. Jelaskan pesan-pesan yang terdapat pada ayat al-Qur'±n dan hadis yang kamu temukan itu! 3. Hubungkan pesan-pesan ayat dan hadis tersebut dengan kondisi objekif di lapangan yang kamu temui!4. Presentasikan hasil temuanmu di depan kelas! 1. Kandungan Q.S.²li-Imr±n/3:159 dan H.R. at-Tirm³z³ menjelaskan bahwa musyawarah termasuk salah satu sifat orang yang beriman. Hal ini perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim terutama dalam hal-hal yang penting; 2. Mencintai musyawarah dalam mengambil keputusan pada segala hal yang terkait dengan kehidupan keluarga dan masyarakat, seperti memilih lembaga pendidikan yang cocok, memilih tempat kerja, memilih ketua RT, dan lain-lain; 3. Bersikap lemah lembut dalam bermusyawarah, baik ketika menyampaikan pendapat maupun menanggapi pendapat orang lain; Menerapkan Perilaku MuliaRangkumanKelas XII SMA/SMK/MA724. Berlapang dada untuk memaafkan semua pihak yang mungkin berlaku tidak wajar sehingga memancing amarah kita;5. Konsisten terhadap keputusan hasil musyawarah, terutama jika menyangkut kepentingan bersama;6. Melaksanakan hasil musyawarah dengan penuh sikap tawakal kepada Allah Swt., sehingga terhindar dari segala sikap buruk sangka apabila ternyata keputusan musyawarah tersebut tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan.7. Antara musyawarah (syµr±) dengan demokrasi terdapat titik temu, di mana dalam demokrasi terdapat prinsip syµr±, yaitu adanya kebebasan berpendapat, keterbukaan, dan kejujuran, sementara demokrasi, menjangkau ruang lingkup yang lebih luas.8. Terjadi pro dan kontra di kalangan para ulama tentang demokrasi, sebagian menerima dan sebagian menolak.I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap sebagai jawaban yang paling tepat!1. Perhatikan penggalan ayat berikut!Sikap dan perilaku yang sejalan dengan pesan ayat di atas dalam berdakwah adalah . . . .a. lemah lembut b. berkata jujurc. menepati janjid. tegas dalam berdakwahe. konsekuen dengan perkataan 2. Perhatikan penggalan ayat berikut! Akhlak terpuji yang terdapat dalam ayat di atas antara lain ialah . . . .a. memintakan ampun dan bersabarb. memberi maaf dan meminta maafc. meminta maaf dan berkata santunEvaluasiBuku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti73d. meminta maaf dan memintakan ampune. memberi maaf dan memintakan ampun3. Arti kata adalah . . . .a. memintakan ampun dan bersabarb. memberi maaf dan meminta maafc. meminta maaf dan berkata santund. mohonkan ampun merekae. memberi maaf dan memintakan ampun4. Arti kata adalah . . . .a. memberi maaf dan meminta maafb. meminta maaf dan berkata santunc. dan mintakan ampun untuk merekad. meminta maaf dan memintakan ampune. memberi maaf dan memintakan ampun5. Arti kata adalah . . . .a. kamu berserah dirib. kamu berpendapatc. kamu bertekad bulatd. kamu bermusyawarahe. kamu menolak pendapat6. Maksud dari kata adalah . . . .a. perintah beribadahb. perintah berakhlak muliac. perintah bermusyawarahd. perintah berserah diri kepada Allah Swt.e. perintah tunduk dan patuh kepada Allah Swt.7. Berdasarkan Q.S. ²li 'Imr±n/3:159 bahwa persoalan yang dihadapi oleh umat manusia harus diselesaikan . . . .a. secara damaib. melalui musyawarahc. melibatkan pejabat dan tokoh setempatd. melalui jalur hukume. dengan memberi kesempatan pihak lain untuk memilki kesadaranNext >