< Previous142 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK G. Pengemasan dan Pemasaran1. PengemasanPada produk pangan proses pengemasan berkaitan erat dengan proses pengolahan produk. Pengemasan berperan penting dalam menentukan keawetan produk pangan yang dikemasnya. Kemasan pangan mempunyai tujuan melindungi produk dari pengaruh lingkungan seperti uap air, dan mikroorganisme. Kemasan juga berfungsi melindungi produk pangan dari benturan yang dapat menyebabkan kerusakan pada bentuk dan isi kemasan. Kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk pangan disebut kemasan primer. Kemasan juga berfungsi untuk penanganan (memudahkan penanganan produk), distribusi, memberikan informasi, dan menjadi daya tarik bagi pembeli. Pada kemasan harus dicantumkan keterangan dan informasi teknis tentang produk pangan yang ada di dalamnya, seperti berat bersih, kandungan bahan, dan keterangan kadaluarsa. Keterangan ini biasanya dicantumkan di kemasan sekunder. Kemasan sekunder adalah kemasan yang tidak bersentuhan langsung dengan produk pangan, melainkan digunakan pada bagian luar kemasan primer. Kemasan yang digunakan untuk distribusi jarak jauh adalah kemasan tersier, yang dapat memuat beberapa kemasan sekunder.Tugas 4. Modifikasi Produk Pangan Khas DaerahMengacu pada Tugas 3. Bahan Baku dan Bumbu Khas Daerah• Buatlah kelompok yang terdiri dari 5-9 orang anggota• Pilih salah satu jenis pangan khas daerah. Pilihan pangan dapat disamakan dengan pilihan pada Latihan 3.• Buat rancangan modifikasi yang akan dilakukan• Buat daftar bahan baku, bumbu, BTP, dan kemasan primer• Buat tahapan pengolahan dan pengemasannya• Tuliskan dalam sebuah laporan tentang Perencanaan Modifikasi Produk Pangan Khas Daerah Prakarya 143Kemasan untuk produk pangan mempunyai beberapa persyaratan, diantaranya yaitu : a. Kemasan harus dapat melindungi isi dari pengaruh lingkungan dan saat distribusi. Misalnya kripik akan lembek jika kemasannya tidak dapat menahan H2O yang masuk melalui pori-pori.b. Kemasan harus menjadi media penandaan terhadap barang yang dikemas, sehinga pelabelan harus tercetak dengan jelas dan komplit.c. Kemasan harus mudah dibuka dan mudah ditutup kembali serta berdesain atraktif.d. Kemasan harus dapat mempromosikan diri sendiri bila dipajang di etalase toko atau swalayan.e. Bahan kemasan akan lebih baik jika ramah lingkungan dan dapat di daur ulang.Salah satu bagian penting dari kemasan adalah label dan pelabelan, yang mempunyai tiga fungsi pengemasan yaitu fungsi identifikasi, fungsi membantu penjualan produk, dan fungsi pemenuhan peraturan perundang-undangan. Fungsi label sebagai fungsi identifikasi, mengandung pengertian bahwa kemasan harus berbicara kepada konsumen; memberikan informasi tentang bahan yang dikemas, cara menggunakan produk (how to use), cara menangani produk, tanggal kadaluarsa, komposisi produk, volume/bobot, siapa produsennya, lokasi produksi, customer service, cara penanganan kemasan bekas, dan identifikasi persyaratan lingkungan. Fungsi label sebagai fungsi membantu penjualan produk, maka kemasan harus menjadi promosi bagi dirinya dan meliputi warna, foto/gambar. Label sebagai fungsi pemenuhan peraturan perundang-undangan, memiliki konsekuensi bahwa hal yang tercantum dalam label harus sesuai dengan kandungan bahan pangan tersebut; tidak boleh mengecoh konsumen; label halal dapat dipertanggungjawabkan; tanggal kadaluarsa harus benar; serta ada nomor registrasi dari Badan Pengawas Produk Pangan dalam Kemasan Primer Kemasan Sekunder Kemasan Tersier Sumber: Dokumen KemdikbudGambar 4.21 Kemasan Primer, Sekunder dan Tersier144 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Obat dan Makanan (BPOM). Undang-Undang pangan No.18 Tahun 2012 Pasal 96 bab VIII menyebutkan bahwa, “Setiap orang yang memproduksi atau memasukkan ke dalam wiayah Indonesia, pangan yang dikemas untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label pada kemasannya.Label sebagaimana yang dimaksud pada UU tersebut adalah memuat sekurang-kurangnya mengenai : (i) nama produk; (ii) daftar bahan yang digunakan; (iii) berat bersih atau isi bersih; (iv) nama dan alamat pihak yang memproduksi atau mengimpor; (v) halal bagi yang dipersyaratkan; (vi) tanggal dan kode produksi; (vii) tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa; (viii) nomor izin edar bagi Pangan Olahan; dan (ix) asal usul bahan Pangan tertentu. 2. Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mencapai tujuan usaha dalam rangka mendapatkan laba yang direncanakan. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menjalankan kegiatan pemasaran suatu produk antara lain jenis produk, persaingan produk, kebutuhan pasar, tujuan pemasaran, dan hal lain yang berhubungan dengan produk itu sendiri seperti: harga jual, kualitas, dan kemasannya. Tugas 5. Jenis Kemasan• Kemasan ada beragam jenis, material, dan bentuknya. Carilah informasi dari berbagai sumber tentang jenis-jenis kemasan.• Buatlah daftar jenis kemasan yang diketahui, beserta contohnya• Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis kemasan tersebutJenis-jenis Kemasan No. Jenis Kemasan Material Kelebihan Kekurangan 1 2 3 4 5 6 dst. Prakarya 145Perlu dilakukan strategi yang tepat untuk menunjang keberhasilan pemasaran produk. Salah satu startegi pemasaran yang dapat digunakan adalah 4P, yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion (Promosi). a. Product (Produk)Beberapa hal yang penting diperhatikan mengenai produk adalah :• Kualitas yang mampu menjawab dan memuaskan keinginan konsumen, • Kuantitas yang sanggup memenuhi kebutuhan pasar, • Penciptaan produk baru yang inovatif sesuai keinginan konsumen, • Penciptaan nilai tambah pada produk, • Penciptaan produk yang mempunyai daur hidup (life cycle) panjang (jangan cuma booming sesaat).Pengembangan produk asinan yang telah diperkenalkan, adalah untuk menjawab beberapa hal tersebut di atas. Perbaikan kualitas produk yang mempunyai daya simpan lebih lama, serta kemasannya yang lebih baik diharapkan dapat menjadikan produk yang lebih cocok untuk oleh-oleh. b. Price (Harga)Pada penetapan harga produk, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah:• Mempertimbangkan harga pokok produksi• Menyesuaikan harga produk dengan pasar yang kita bidik• Melakukan perbandingan harga dengan produk sejenis yang sudah ada di pasar. Pada produk asinan yang dicontohkan pada bab ini, penetapan harga dapat didasarkan pada harga pokok produksi dan harga produk pesaing. c. Place (Tempat)Beberapa pertimbangan dalam penetapan tempat menjual produk, bisa dilakukan sebagai berikut: • Lokasi penjualan sebaiknya yang mudah dijangkau konsumen• Lokasi penjualan yang memiliki fasilitas yang memuaskan konsumen.146 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK • Lokasi yang mempunyai nilai tambah: ada arena bermain anak dan keluarga, suasana belanja dan bertamasya, konsep “one stop shopping” Produk asinan yang dijadikan contoh pada bab ini dapat dijual di pusat oleh-oleh, di tempat wisata atau di restoran di tempat wisata.d. Promotion (Promosi)Beberapa saluran promosi yang dapat digunakan dalam membantu meningkatkan penjualan produk, dapat melalui media sosial, blog dan/atau website. Juga dapat dilakukan dengan mengikuti bazar-bazar yang banyak dilakukan oleh berbagai instansi/organisasi di lingkungan sekitar.Tugas 6. PemasaranMengacu pada Tugas 3. Bahan Baku dan Bumbu Khas Daerah• Buatlah strategi pemasaran 4P terhadap produk pangan khas daerah yang dipilih.• Diskusikan dalam kelompok• Buatlah presentasi yang informatif dan menarik tentang strategi pemasaran yang akan dilakukan dengan 4PStrategi Pemasaran 4 P Nama Produk: Strategi Penjelasan strategi Product .................................... Price .................................... Place ..................................... Promotion ..................................... Prakarya 147H. Perencanaan WirausahaPerencanaan wirausaha adalah langkah awal untuk memulai usaha. Bila akan mengadakan kegiatan, biasanya dibuat satu proposal, sebagai pengajuan rencana kegiatan. Begitu pula dalam bisnis, harus dibuat suatu perencanana dan dituangkan dalam bentuk sebuah proposal. Proposal usaha meliputi berbagai hal yang terkait dengan usaha atau bisnis tersebut, diantaranya jenis produk yang dipilih, kapasitas produksi, alat dan mesin, bahan bakunya, proses produksi dan pengemasan, hitungan harga pokok produksi dan harga jual, perkiraan keuntungan dan berapa lama modal akan kembali, serta perencanaan pemasaran.Tahap awal berwirausaha diperlukan suatu Perencanaan Wirausaha atau Business Plan. Perencanaan Wirausaha berisi tahapan yang harus dilakukan dalam menjalankan suatu usaha. Dalam mempersiapkan pendirian usaha, seorang calon wirausaha akan lebih baik dengan pembuatan perencanaan terlebih dahulu. Mengapa calon wirausaha harus membuat perencanaan usaha? Oleh karena, perencanaan usaha merupakan alat yang paling ampuh untuk menentukan prioritas,mengukur kemampuan, mengukur keberhasilan, dan kegagalan usaha. Perencanaan pendirian usaha akan memberikan uraian tentang langkah-langkah apa saja yang harus diambil, agar sesuai sasaran, baik berupa target, petunjuk pelaksanaan, jadwal waktu, stategi, taktik, program biaya, dan kebijaksanaan. Perencanaan pendirian usaha yang dibuat secara tertulis merupakan perangkat yang tepat untuk mengendalikan usaha agar fokus pelaksanaan usahanya tidak menyimpang. Beberapa hal yang harus dipersiapkan saat akan mendirikan usaha, yaitu mencakup : (i) Nama perusahaan, (ii) Lokasi perusahaan, (iii) Jenis Usaha, (iv) Perijinan usaha, (v) Sumber Daya Manusia (SDM), (vi) Aspek Produksi, dan (vii) Aspek Pemasaran. Pada kesempatan ini akan coba dibuat tahapan pengembangan wirausaha yang dilakukan untuk membuat usaha asinan dalam kemasan cup mangkok.148 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK 1. Pemilihan Jenis UsahaPada bagian ini harus diuraikan dengan jelas alasan memilih usaha yang ditetapkan. Di bawah ini akan diuraikan contoh mengapa memilih asinan sebagai pilihan2. Nama PerusahaanKamu harus memberikan nama usaha yang akan dikembangkan. Jika kamu ingin bentuk usaha berbadan hukum dapat dalam bentuk CV, FIRMA, Koperasi atau PT. Mari kita ambil contoh dalam pengembangan usaha Asinan Bogor, perusahaan ini diberi nama CV. Pangan Sukses Makmur, dengan pendiri perusahaan terdiri atas tiga orang.3. Lokasi PerusahaanLokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat dengan bahan baku, tidak jauh dari lokasi rumah para pengelola, dan tidak terlalu jauh juga dari jangkauan pasar yang akan dituju. Tahap awal dapat menggunakan salah satu ruangan di rumah atau menyewa rumah sekitar tempat tinggal.ContohAsinan merupakan salah satu produk makanan khas Bogor yang banyak digemari konsumen. Rasa asinan yang segar, memang relatif sangat disukai, begitu pula dengan harganya yang relatif terjangkau. Hal tersebut menjadi alasan mengapa produk ini sangat digemari oleh banyak kalangan. Bahan baku asinan sangat mudah didapat dan dapat pula disesuaikan dengan ketersediaan buah dan sayur yang ada di setiap daerah. Proses pengolahannya pun cukup sederhana, tidak memerlukan banyak investasi peralatan, hal ini menjadi pilihan menarik untuk memulai usaha ini. Sejatinya, produk asinan ini bukan produk baru bagi masyarakat kita, namun dengan menambahkan sedikit inovasi dalam hal rasa dan kemasan, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen memilih produk ini. Saat ini kendala dari asinan tersebut adalah keawetan dan kemasan yang kurang nyaman untuk dibawa dijadikan oleh-oleh. Pemilihan bahan baku dan bahan kemasan yang baik, tentu akan meningkatkan daya simpan (keawetan) dari produk ini serta kemudahan membawa sehingga cocok untuk oleh-oleh. Prakarya 1494. Perijinan UsahaIjin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dari kantor pajak, akte notaris dari kantor notaris, SIUP/TDP dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten dan Ijin PIRT dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, serta pendaftaran merek pada Departemen Kehakiman.5. Sumber Daya Manusia (SDM)Dalam bagian ini harus dapat ditentukan jumlah SDM yang diperlukan. Contoh keperluan SDM yang diperlukan untuk usaha Asinan Bogor, a. Tiga orang pendiri, yang mempunyai tugas masing-masing sebagai: (i) Penanggung jawab produksi, (ii) Penanggungjawab pemasaran, dan (iii) Penanggungjawab administrasi dan keuangan. b. Enam orang karyawan, yaitu 3 (tiga) orang untuk bagian produksi, 2 (dua) orang untuk bagian pemasaran dan 1 (satu) orang untuk bagian administrasi.6. Aspek ProduksiDi bagian ini diuraikan semua aspek produksi secara detail meliputi peralatan yang diperlukan, bahan baku, bahan kemasan, bahan tambahan pangan dan teknologi proses pengolahannya. Di bawah akan dipaparkan contoh aspek produksi usaha Asinan Bogor.Pada Tabel 1 dapat dilihat peralatan yang diperlukan untuk memproduksi asinan sebanyak 500 cup per hari. Tabel 1. Peralatan yang dibutuhkan untuk produksi asinan 500 cup/hariNoJenis AlatSpesifikasiJumlah (Unit)1Cup sealer manualManual, dengan diameter ukuran seal 82 dan 92 mm12Pisau Terbuat dari stainless steel53TalenanTerbuat dari teflon54Baskom plastikTerbuat dari bahan food grade55Panci Stainless SteelTerbuat dari SS 30426KomporDilengkapi dengan regulator bertekanan17LiteranUkuran 1000 mL28TimbanganDigital19pH MeterHand pH meter110RefraktometerHand Refraktometer 0-28 0Brix111Alat lainnyaSendok, pinset dan alat bantu lainnya1 pkt150 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Bahan baku, bahan tambahan pangan (BTP) dan kemasan yang dibutuhkan dalam pembuatan Asinan Bogor dapat dilihat pada Tabel 2.Tabel 2. Bahan Baku, BTP dan Kemasan Asinan BogorNoBahan BakuSpesifikasi1BengkuangSegar dan tidak busuk2PepayaMengkal (matang 75%)3KedongdongTua tidak busuk4NenasMengkal dan masih keras5Bumbu-bumbuDibuat dari bahan yang baik dan tidak busuk6Kemasan mangkokGunakan yang tahan suhu di atas pemanasan 850C.7Tutup mangkokGunakan yang tahan suhu di atas pemanasan 850C.8KardusDouble Corrugated Cartoon9SendokPlastik food grade10LakbanPlastikTenaga kerja yang dibutuhkan untuk produksi asinan 500 cup per hari dapat dilihat pada Tabel 3.Tabel 3. Jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam usahaJumlah Tenaga KerjaProduksiPemasaran dan AdministrasiPriaWanitaPriaWanita1221Pada tahap ini kamu harus menjelaskan dengan lengkap tahapan proses pengolahan untuk produk yang kamu pilih.Pada produk asinan, pengolahan asinan adalah sebagai berikut :• Siapkan buah-buahan yang akan digunakan, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya tentang pengolahan dan pengemasan asinan• Siapkan bumbu, cabe dihancurkan lalu disaring, gula dilarutkan juga disaring, dimasukkan ke dalam panci stainless steel, dicampur dengan garam dan cuka• Siapkan cup sealer machine, atur suhunya• Siapkan kemasan cup mangkok dan tutupnyaPrakarya 151• Lakukan pengisian, dengan aturan seperti pada sub bab E tentang pengolahan dan pengemasan asinan• Pasteurisasi, suhu 75-80°C selama 30 menit• Pendinginan dengan air mengalir• Pengemasan7. Aspek KeuanganDiasumsikan dalam satu kali proses produksi akan diproduksi 500 mangkok asinan, masing-masing berisi 240 gram asinan (buah dan kuah). Perhitungan biaya produksi meliputi biaya investasi, biaya tetap, dan tidak tetap (variabel) untuk asinan disajikan berikut ini. Hal ini untuk menjadi bahan pembelajaran jika akan membuat perencanaan kewirausahaan jenis produk lainnya. a. Investasi Alat dan MesinInvestasi alat dan mesin, yaitu pembelian perlengkapan alat dan mesin produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi. Alat dan mesin produksi yang dibeli harus sesuai dengan kapasitas produksi, dan hal teknis lainnya, seperti ketersediaan daya listrik, dan lainnya. Pada proses produksi asinan, alat dan mesin yang dibutuhkan pada Tabel 4.Tabel 4. Investasi alat dan mesin asinanNoJenis AlatJumlah (Unit)@(dalam ribu Rp)∑ (dalam ribu Rp)1Cup sealer manual11.2001.2002Pisau 5201003Talenan515754Baskom plastik5251255Panci Stainless Steel23006006Kompor16006007Literan220408Timbangan12002009pH Meter140040010Refraktometer11.5001.50011Alat lainnya1 pkt200200Jumlah (Rp)5.040Biaya Penyusutan/bulan = total investasi/umur alat = (5.040/60 bulan)84Next >