< Previous82 Kelas VIII SMP 82“Tentu, pak pendeta. Pokoknya asal kami bisa menarik napas lega deh.”“Begini, ibu masih memiliki beberapa ekor kambing dan ayam, bukan? Nah, ibu coba bawa mereka semua masuk ke rumah. Minggu depan Ibu kembali ke sini.”Benar-benar nasihat gila. Tetapi karena sudah janji, ibu itu menuruti juga apa yang dikatakan pak pendeta. Ia pulang, lalu membawa masuk ke rumahnya kambing dan ayam miliknya. Seminggu kemudian ia datang lagi menemui pendetanya dengan wajah tambah kusut mawut.“Rumah kami tambah tak karuan. Bukan hanya sumpek dan sempit, malah jadi bau dan kotor. Sekarang apa lagi nasihat bapak?” tanyanya putus asa.“Nah, sekarang ibu pulang deh. Semua keponakan dan sepupu pulangkan ke rumah mereka masing-masing. Kambing dan ayam kembalikan ke kandang,” kata pak pendeta lagi.Ibu itu menurut, memulangkan keponakan dan sepupunya, mengembalikan ternak ke kandangnya. Besoknya ia datang dengan wajah cerah. “Puji Tuhan, pak pendeta, rumah kami tidak sumpek lagi sekarang. Kami bisa menarik napas lega,” katanya dengan amat gembira. Bacalah kembali kisah ibu pengeluh di atas. Sebutkan tiga hal yang bisa kamu petik dari cerita tersebut.a. b. c. C. Arti Memilih untuk BersyukurMemilih, artinya, ada sejumlah hal yang tersedia dan kita memilih hal yang sesuai dengan apa yang kita anggap terbaik, yang sesuai dengan selera kita. Misalnya, bila kita berada di sebuah restoran atau rumah makan dan pelayan restoran menyodorkan menu yang berisi daftar makanan yang tersedia, kita diminta untuk memilih makanan apa yang mau kita pesan. Tentunya kita memilih makanan yang kita sukai sehingga makanan itulah yang kita pesan. Contoh lain, kamu hendak membeli sepatu sekolah karena sepatumu sudah rusak. Saat berada di toko sepatu, tentu kamu melihat-lihat dulu model sepatu apa yang cocok untuk dipakai ke sekolah. Selain model, tentu kamu juga memilih warna yang sesuai, Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 83karena sekolah biasanya mensyaratkan warna sepatu tertentu yang boleh dipakai di sekolah. Perhatikan disini, bahwa memilih dilakukan karena ada beberapa yang tersedia dan tidak mungkin kita mengambil semua yang ada. Walaupun kamu sangat lapar, tidak mungkin kamu memakan semua makanan yang tersedia di restoran atau rumah makan yang kamu kunjungi. Memilih untuk bersyukur dapat diibaratkan seperti contoh di atas. Ada sejumlah pilihan dan kita diminta untuk memilih bersyukur, karena ini adalah yang terbaik, yang paling sesuai dengan keadaan kita. Hidup bersyukur itu soal pilihan, tidak tergantung pada situasi dan kondisi di luar diri kita. Bahkan, dalam keadaan susah dan berat pun sebetulnya kita bisa memilih untuk bersyukur. Dalam pelajaran kali ini, kita bisa melihat pada keteladanan dari nabi Yeremia dan nabi Habakuk sebagai contoh orang-orang yang bisa tetap bersyukur sekalipun tengah mengalami kesusahan. Apa yang istimewa pada nabi Yeremia? Yeremia lahir dan dibesarkan di sebuah desa yang bernama Anatot, terletak enam kilometer arah timur laut Yerusalem. Ia adalah putra seorang imam. Yeremia memberitakan firman Tuhan mulai dari zaman raja Yosia dari kerajaan Yehuda, dilanjutkan dengan raja Yoyakim dan raja Zedekia (kedua raja terakhir ini adalah anak dari Raja Yosia) sampai kemudian bangsa Israel dan penduduk Yerusalem serta Yehuda mengalami pembuangan ke negeri Babel. Seluruh seruan nabi Yeremia (bisa dibaca di Kitab Yeremia) menunjukkan kegigihan Yeremia dalam menghadapi bangsa Israel dan Yehuda yang keras kepala, tidak taat, dan terus menerus hidup menyimpang dari jalan Tuhan. Selama masa tugasnya, Yeremia tidak jemu-jemu memperingatkan bangsanya agar bertobat dan meninggalkan dosa mereka; sebab kalau tidak, hukuman Allah akan segera turun atas mereka. Akan tetapi tidak satu pun perkataan Yeremia yang didengarkan oleh mereka. Bahkan, bukannya taat, mereka justru berulang kali melakukan penghinaan terhadap Yeremia. Hal yang lebih menyakitkan hati adalah bahwa imam yang bekerja di rumah Tuhan justru menganiaya Yeremia karena perkataan-perkataan pedas yang diucapkan Yeremia agar bangsa Yehuda bertobat (bisa dibaca di Yeremia 20). Tidak ada yang lebih menyakitkan selain ketika kebaikan kita bukannya diterima dengan sukacita, tetapi justru dibalas dengan keburukan. Begitulah yang dialami oleh Yeremia dari bangsanya. Bahkan, begitu beratnya penderitaan Yeremia, sampai-sampai ia pun berkata demikian: “Sangkaku: hilang lenyaplah kemasyhuranku dan harapanku kepada Tuhan.” (Ratapan 3:18) Akan tetapi, apakah kemudian Yeremia terus meratapi hidupnya dan menyesali dirinya? Tidak. Ia mengalihkan perhatiannya dari kesusahan dan derita yang dialaminya kepada kasih dan karunia Allah. Katanya, “Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap. Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” (Ratapan 3: 21-23) Karena itu Yeremia pun tetap dapat bersyukur. Luar biasa, 84 Kelas VIII SMP 84bukan? Artinya, Yeremia tidak mau terpaku pada kemalangan dan kesulitan yang ia alami melainkan tetap melihat kepada Tuhan dan kuasa-Nya yang memampukan Yeremia selaku nabi untuk tetap berkarya bagi-Nya. Keteladanan yang sama bisa kita lihat dari Nabi Habakuk. Habakuk bekerja sebagai nabi pada zaman raja Yoyakim (608 SM - 597 SM). Raja Yoyakim adalah seorang raja yang jahat, karena itu Tuhan tidak berkenan kepadanya. Ia menjadi penyebab bangsanya terjerumus ke dalam jurang kehancuran (Lihat 2 Raja-Raja 23:34-24:5, Yeremia 22:18).Habakuk hidup dalam keprihatinan karena bangsanya, bangsa Yehuda, tidak hidup dalam kebenaran. Sebaliknya, kelakuan mereka penuh dengan kejahatan, ketidakadilan, pemberontakan dan berbagai pelanggaran hukum lainnya. Padahal telah berulang kali mereka diminta untuk bertobat dan meninggalkan dosa-dosa mereka, tetapi mereka tidak menghiraukannya. Akan tetapi, walaupun keadaanya begitu Habakuk tidak lantas menjadi putus asa atau kehilangan sukacita. Imannya kepada Tuhan tidak goyah dan ia juga tetap dapat menyatakan rasa syukurnya. Katanya, “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. Allah Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.” (Habakuk 3:17-19) Bagaimana bisa bersorak-sorak bila kita hanya memikirkan begitu banyak kesulitan yang kita alami? Perhatikan bahwa yang dilakukan oleh Nabi Habakuk adalah bersorak-sorak di dalam Tuhan, karena Tuhan adalah sumber kekuatan Habakuk, dan juga sumber kekuatan kita semua.Apa yang bisa kita pelajari dari Habakuk dan Yeremia sehingga mereka bisa tetap bersyukur walaupun hidup mereka susah, yang bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari?Pertama, fokuskan pikiran kita kepada kasih karunia Tuhan. Seberat apa pun hidup kita, akan selalu ada hal-hal yang patut kita syukuri; kita bisa bangun dan menghirup udara segar dengan tubuh yang sehat; kita masih bisa bersekolah dan menikmati berbagai fasilitas pendidikan; kita masih bisa menikmati makanan dan minuman bersama keluarga. Bandingkan dengan mereka yang sama sekali tidak bisa menikmati apa yang bisa kita nikmati. Seperti yang dikatakan seorang anak dari hamba Tuhan: “Aku mengeluh karena sepatuku hanya satu, sampai aku bertemu dengan orang yang tidak mempunyai kaki.” Cobalah hitung hal-hal baik dalam hidup kita, pasti tidak terhitung banyaknya. Karena itu seperti nabi Yeremia, kita bisa nyatakan, ”Tak habis-habisnya rahmat Tuhan, selalu baru tiap pagi.” (Ratapan 3: 22b-23a)Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 85Kedua, jangan mengeluh. Jangan memilih untuk bertambah susah karena memikirkan kepahitan, kesedihan dan kedukaan. Sebaliknya, buanglah kata-kata negatif, yang tidak membangun dan hanya melemahkan, dari mulut kita. Hati-hati, kata-kata yang kita ucapkan bisa sangat kuat pengaruhnya terhadap diri kita. Kata-kata yang positif akan membuat hati kita terang dan senang, sedangkan kata-kata negatif akan membuat hati kita muram dan sendu. Selanjutnya, suasana hati, hati yang terang, hati yang suram, akan berdampak dalam perilaku dan reaksi-reaksi kita. Habakuk dan Yeremia, di tengah segala kesusahan dan penderitaannya tetap bisa memuji-muji Tuhan. Sama seperti Habakuk, “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan.......... namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN.” (Habakuk 3: 17-18) Dengan kata lain, sekalipun ia mengalami kesusahan dan kekecewaan, tetapi ia tidak akan mengeluh. Ia tetap akan bergembira.Ketiga, lakukan hal-hal yang baik dan berguna untuk orang lain. Ketika kesusahan dan masalah kita alami, biasanya kita cenderung jadi kehilangan semangat, merasa tidak berguna, merasa diri menjadi orang yang paling malang dan harus dikasihani sehingga kemudian kita semakin sulit untuk bersyukur. Lakukanlah kebaikan bagi orang lain, bisa hal-hal biasa dan sederhana; misalnya, membantu ayah berkebun, atau menolong ibu membersihkan rumah, membuat kartu ucapan selamat ulang tahun buat teman, ikut kunjungan ke panti asuhan bersama teman-teman gereja. Pada saat kita bisa melakukan kebaikan bagi orang lain, pada saat itu biasanya kita akan merasakan kegembiraan. Kita tidak lagi terpaku kepada kesusahan sendiri.Keempat, buatlah catatan harian yang isinya adalah hal-hal yang kita syukuri dari hari ke hari. Niscaya, kita akan semakin melihat betapa ajaibnya Tuhan kita, yang terus memberikan rahmat baru setiap pagi!D. Menemukan Makna BersyukurApa yang membuat Nabi Habakuk dan Nabi Yeremia dapat tetap bersyukur walaupun menghadapi tantangan, kekecewaan dan kesedihan dalam kehidupannya?86 Kelas VIII SMP 86E. Belajar dari Anne FrankKutipan ini adalah dari Anne Frank, seorang gadis Yahudi yang menyembunyikan diri di dalam sebuah rumah agar tidak ditangkap oleh pasukan Nazi. Anne Frank meninggal pada usia muda, sekitar 14 tahun, tapi dalam catatan hariannya (berjudul Diary of Anne Frank) yang ditemukan setelah ia meninggal, tidak ada kata-kata keluhan tentang nasib malangnya, malahan, buku ini menimbulkan semangat hidup pada banyak orang yang menderita karena penyakit dan berbagai kesusahan hidup lainnya. Tanyakan pada guru Bahasa Inggrismu bila kamu mengalami kesulitan memahami tulisan Anne Frank ini: “I do not think of all the misery, but of the glory that remains. Go outside into the fields, nature and the sun, go out and seek happiness in yourself and in God. Think of the beauty that again and again discharges itself within and without you and be happy.” Kini, tuliskan dengan kata-katamu sendiri kalimat-kalimat penuh semangat seperti yang bisa kita lihat dari kutipan di atas. Bagikan tulisanmu itu kepada teman-teman atau orang-orang yang menurutmu perlu terus memilih untuk mengucap syukur. F. Mengatasi Hambatan untuk Bersyukura. Bagaimana supaya kita bisa hidup bersyukur?b. Sebutkan hal-hal baik yang kamu alami dalam hidupmu, yang selama ini jarang sekali kamu sadari sehingga jarang pula kamu syukuri.G. Mengekspresikan Rasa SyukurEkspresikanlah rasa syukurmu melalui cara yang kamu sukai: boleh berupa doa, cerita atau kesaksian, puisi, tarian, gambar, dan sebagainya. Perlihatkanlah hasilnya kepada orang tuamu, guru, dan teman.Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 87H. RangkumanHidup bersyukur adalah pilihan, tidak bergantung pada situasi dan kondisi di luar diri kita. Bahkan, dalam keadaan susah dan berat pun sebetulnya kita bisa memilih untuk bersyukur. Nabi Habakuk dan Nabi Yeremia adalah contoh orang yang bisa tetap bersyukur walaupun mereka tengah mengalami kesusahan; mereka tidak patah semangat dan mengeluh dalam penderitaannya. Empat hal yang dapat kita lakukan untuk belajar selalu bersyukur, bahkan dalam hidup yang berat sekalipun.1. Fokuskan pikiran pada kasih dan karunia Tuhan; lihat sekeliling kita, selalu ada hal yang dapat kita syukuri.2. Jangan mengeluh; buanglah kata-kata negatif dari mulut kita, sebaliknya selalu ucapkan kata-kata yang positif dan membangun semangat. Sebab, kata-kata yang kita ucapkan bisa besar sekali pengaruhnya kepada hati kita.3. Lakukan hal-hal yang baik dan berguna bagi orang lain. Ketika masalah dan kesusahan datang, jangan pasif, jangan biarkan diri kita jatuh pada sikap mengasihani diri sendiri. Ketika kita bisa berbuat kebaikan pada orang lain kita bisa merasakan kegembiraan. 4. Membuat catatan harian tentang hal-hal yang kita syukuri dari hari ke hari. Doa penutup: Allah sumber segala rahmat dan kehidupan, kami menaikkan syukur kami ke hadirat-Mu karena Engkau tetap memelihara kami dengan baik dan mencukupi kebutuhan kami. Ajarlah kami ya Tuhan untuk menjalani hidup ini dengan penuh rasa syukur meskipun suka dan duka silih berganti hadir dalam hidup kami, karena dengan itulah Engkau membentuk karakter kami menjadi semakin lebih kokoh dalam iman kepada-Mu. Amin.88 Kelas VIII SMPBerdoa/Menyanyi A. Pengantar Sampai saat ini, kita sudah mengkaji mengapa harus bersyukur dan bagaimana seharusnya memelihara sikap bersyukur. Pada pelajaran kali ini, kita masih membahas tentang bersyukur, karena masih ada satu hal yang belum kita selesaikan, yaitu bagaimana bersyukur dalam situasi yang sulit. Saat kita sedang bersuka, hati gembira, tentu mudah untuk mengucapkan syukur untuk semua yang kita terima dan alami. Namun, pada saat berduka, bagaimana kita dapat tetap bersyukur? Dalam ukuran dunia, dengan mudahnya orang lain akan menuduh kita gila bila kita tetap mempertahankan sikap bersyukur pada saat berduka dan mengalami kemalangan. Akan tetapi, disinilah letaknya rahasia hidup bersama dengan Tuhan. Mari kita sungguh-sungguh pelajari bagaimana sikap bersyukur dapat dilakukan, baik saat suka maupun duka. B. Menyanyikan Kidung Jemaat Nomor 392 ‘ Ku Berbahagia‘Ku berbahagia, yakin teguh, Yesus abadi kepunyaanku!Aku waris-Nya, ‘ku ditebus, ciptaan baru RohulkudusRef: Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanyaPasrah sempurna, nikmat penuh, suka sorgawi melimpahiku.Lagu malaikat amat merdu; kasih dan rahmat besertaku (ke Ref)Aku serahkan diri penuh, dalam Tuhanku hatiku teduh.Sambil menyongsong kembaliNya, ‘ku diliputi anugerah (ke Ref)Lagu ini dituliskan oleh Fanny Crosby pada tahun 1873 dengan judul asli Blessed Assurance. Fanny adalah wanita yang lahir normal namun kemudian karena suatu penyakit ia mengalami kebutaan. Sebagai manusia, bila kita mengalami kebutaan, dapat dianggap sebagai suatu bencana sehingga kita tidak dapat melihat Bersyukur dalam Situasi Sulit Bacaan Alkitab: Roma 5: 3-4; Efesus 5: 18 – 21; I Tesalonika 5: 18Bab XIIIPendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 89keindahan dunia ciptaan Tuhan. Namun, melalui suatu pergumulan panjang, Fanny bisa menerima kebutaannya dan malah bersyukur untuk itu. Mengapa bisa begitu? Karena Fanny justru merasakan kasih Allah yang begitu besar dalam kebutaannya. Seperti kita ketahui dari hasil penelitian, kebutaan memang menyebabkan orang tidak dapat melihat, namun bukan berarti bahwa ia menjadi orang yang tidak berguna. Pendengarannya menjadi lebih sensitif karena menjadi indra yang berkembang untuk menutupi kekurangan dari indra pengllihatan. Misalnya, orang buta ternyata mampu untuk mengenali seseorang hanya dari suaranya, atau bunyi langkahnya saat berjalan, atau membuka pintu. Fanny tumbuh menjadi pribadi yang sangat mengasihi Allah dan menggunakan hidupnya untuk memperkenalkan Allah dan kebaikan-Nya melalui 8000-an lagu yang ia ciptakan. C. Mengapa Tetap Bersyukur dalam Situasi SulitDalam surat ke jemaat di Roma, Rasul Paulus menuliskan begini: “Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.” (Roma 5: 3-4) Rasul Paulus mengajak kita untuk melihat jauh ke depan, bukan terpaku pada apa yang menjadi kesulitan kita. Ketika kita menyadari bahwa Tuhan hadir dalam segala situasi, tetap memegang tangan kita dengan teguh, dan membisikkan cinta kasih-Nya serta menyirami kita dengan damai sejahtera-Nya, maka kita harus bersyukur bahwa kita ada dalam lindungan-Nya. Satu kesalahan yang sering dilakukan oleh orang percaya adalah memiliki keyakinan bahwa bila Tuhan membimbing kita, maka kita tidak akan mendapatkan kesulitan dan semua yang kita inginkan dapat tercapai dengan mudah. Apakah kamu mengerti bahwa keyakinan ini dianggap salah? Perhatikan hal-hal ini.1. Bahwa kita tidak akan mendapatkan kesulitan. Benarkah bahwa kita tidak akan mendapatkan kesulitan ketika kita hidup di dunia ini? Bila demikian halnya, tidak ada yang mau meninggalkan dunia, karena sudah menjadi tempat yang nyaman dan aman. Untuk apa ada surga bila dunia sudah begitu enaknya ditempati? Justru karena hidup di dunia penuh dengan kesulitan dan kesengsaraan, kita berharap pada tempat yang lebih baik, yaitu surga, seperti yang dijanjikan oleh Tuhan Yesus: “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” (Yohanes 14: 2) Tentu Tuhan Yesus bersungguh-sungguh, tidak main-main ketika menyatakan bahwa di Gambar 13.1 Fanny Crosby90 Kelas VIII SMP 90rumah Bapa-Nya, ada tempat tinggal untuk kita yang menjadi anak-anak Allah. Surga, rumah Bapa, hendaknya menjadi tempat yang kita inginkan bila kita meninggalkan dunia ini. Sungguh bodoh orang yang mau selamanya tinggal di dunia karena sudah merasa senang di dunia. Bagi orang percaya, hidup di dunia adalah hidup yang sementara karena di surga lah ada kehidupan kekal, artinya kehidupan untuk selama-lamanya. 2. Bahwa apa yang kita inginkan dapat kita peroleh. Apa jadinya bila SEMUA yang kita inginkan dapat kita peroleh? Padahal manusia memiliki keterbatasan untuk mengetahui semua dampak dari perbuatannya. Kita bisa mendapatkan banyak kesenangan duniawi, bila kita memilih untuk tidak taat kepada Tuhan, dan melanggar apa yang Ia perintahkan. Tetapi kesenangan seperti ini sifatnya hanya sementara, tidak kekal, dan kita harus membayar mahal untuk kesenangan sesaat itu. Misalnya, ketika kita memilih untuk menjadi pecandu narkoba. Memang nikmat sekali, tetapi hanya sesaat, dan setelah itu tubuh kita akan mengalami hal yang tidak enak yang menandakan bahwa sudah saatnya untuk mengkonsumsi narkoba lagi. Demikian seterusnya dengan dosis narkoba yang semakin lama semakin tinggi karena tubuh kita sudah mengalami kecanduan. Kecanduan narkoba menimbukan kerusakan fungsi otak, ginjal, dan sebagainya sehingga pecandu mengalami kematian sebagai akibatnya. Inilah harga yang harus dibayar untuk menjadi pecandu narkoba. Jadi, dengan keterbatasan itu, justru akan sangat berbahaya sekali bila apa pun yang kita inginkan akan kita peroleh. Jadi, ketika kita bisa bersyukur dalam keadaan yang sulit, kita sudah melakukan apa yang Tuhan minta, sekaligus kita mengakui bahwa Tuhan yang berkuasa atas segalanya, termasuk atas kesengsaraan atau kedukaan yang kita alami. Baru setelah kita mengakui kuasa Tuhan, Ia bekerja untuk menolong kita keluar dari kesulitan itu. Sebaliknya, bila kita terus mengeluh dan menggerutu untuk semua kesulitan yang kita miliki, kita tidak bisa melihat bahwa Tuhan tetap ada dan Ia tetap melihat dengan penuh iba terhadap kita, menunggu kita untuk memalingkan mata, hati, dan pikiran kita kepada-Nya. Tuhan kita adalah lebih besar dari semua masalah yang kita miliki. Apakah kita lebih memilih masalah dan bertahan dengan kekuatiran terhadap masalah atau kita memilih mempercayai Tuhan yang berkuasa melepaskan kita dari masalah? D. Berbagi Pengalaman1. Dalam kelompok yang terdiri atas 4 orang, lakukan percakapan tentang pengalaman menghadapi situasi yang sangat sulit. Apa yang dialami, dan bagaimana kesulitan itu diatasi. Apakah berhasil atau tidak. Hasil percakapan kelompok ditulis di sehelai kertas untuk kemudian dibacakan di depan kelas.Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 912. Dalam kelompok, bagi tugas untuk membaca dari sejumlah ayat Alkitab di bawah ini. Renungkan, dan bagi dengan teman kelompok, apa yang kamu peroleh dari bacaan tadi. a. Efesus 5: 18 – 21 b. 1 Tesalonika 5: 183. Apa alasan utama bagi anak-anak Tuhan untuk tidak mengeluh pada saat mengalami kesulitan?4. Apakah alasan ini bisa kamu terima dan kamu jalankan dalam hidup sehari-hari?5. Berikan contoh nyata, bahwa kamu pernah tidak mengeluh walaupun situasi yang kamu hadapi sulit.6. Coba tanyakan kepada dua orang temanmu di luar lingkungan sekolah, apa yang biasanya mereka lakukan saat menghadapi kesulitan. Apakah usaha mereka itu berhasil? Bagikan kepada temanmu ini, minimal dua ayat Alkitab yang menjadi pegangan kita saat menghadapi kesulitan. Next >