< Previous92 Kelas VIII SMP 92E. Menyanyikan Kidung Jemaat Nomor 391 Puji Tuhan, HaleluyaRef: Puji Tuhan haleluya! Puji Tuhan haleluya, kini dan selamanya! AminMengapa orang Kristen, harapanmu lemah? Tuhanmu berkuasa di atas dunia! (ke Ref)Segala sesuatu ditanggung Tuhanmu.Mengapa lagi takut? Percayalah teguh! (ke Ref)Ikutilah Rajamu yang bangkit dan menang;bebanmu jadi ringan, gelapmu pun terang (ke Ref)Sampaikanlah firman-Nya, dimana-mana pun.serta perbuatan-Nya teruskan bertekun! (ke Ref)Damaikanlah sengketa, satukan yang pecah,ampuni yang bersalah, lindungi yang lemah! (ke Ref) F. Rangkuman Bersyukur adalah sikap hidup yang ditunjukkan baik pada saat suka maupun duka. Bersyukur dalam situasi sulit justru menunjukkan bahwa hidup kita ada dalam kuasa Allah. Tuhan lebih besar dari masalah apa pun yang kita miliki. Doa Penutup:Maha besar Allah Bapa kami di surga. Segala puji syukur bagi-Mu, yang memelihara kami dengan sangat baik, melewati suka dan duka, dan tetap setia adanya. Dalam masa muda kami, biarlah kami selalu ingat akan kasih dan kuasa-Mu yang memerdekakan kami, sehingga tidak ada masalah yang dapat menghalangi kami untuk selalu bergantung kepada-Mu. Ampuni untuk ketidak percayaan kami dan ajarkan kami hati yang selalu dengar-dengaran terhadap-Mu. Dalam nama Kristus Tuhan kami kami berdoa. Amin. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 93Berdoa/Menyanyi A. Pengantar Petani dan KudanyaSeorang petani memiliki seekor kuda yang sangat bagus. Suatu kali seorang saudagar kaya menawar kuda itu dengan harga sangat mahal. Akan tetapi, petani itu tidak mau menjualnya. Para tetangganya kontan berkata, “Ah, alangkah bodohnya kamu! Kudamu sudah ditawar dengan harga sangat mahal, tetapi kamu membuang kesempatan berharga itu!”Seminggu kemudian kuda itu tidak pulang ke kandangnya. Para tetangganya kembali berkata, “Nah, sekarang kudamu hilang, pasti ada yang mencurinya. Coba kemarin itu kamu jual, dapat untung besar.” Petani itu menjawab, “Untung atau rugi siapa yang tahu.” Beberapa hari kemudian ternyata kuda itu kembali. Rupanya kuda itu pergi ke hutan dan sekarang pulang dengan sepuluh kuda liar bersamanya. Melihat itu, para tetangga berkata, “Ah, kamu sungguh beruntung! Ternyata kudamu tidak hilang, bahkan ia telah menambahkan sepuluh kuda lagi bagimu.” Kembali petani itu menjawab, “Untung atau rugi siapa yang tahu.”Keesokan harinya anak laki-laki si petani berusaha menjinakkan kesepuluh kuda tersebut. Tetapi ketika sedang menunggang salah satu kuda itu, ia terjatuh dan kakinya patah. Melihat itu para tetangganya berkata pula, “Ternyata bertambahnya sepuluh kuda bukanlah anugerah bagimu. Malah membawa musibah. Lihat, gara-gara kuda-kuda itu, anakmu patah kaki!” Dengan tetap tenang petani itu menjawab, “Jangan bicara begitu, musibah atau anugerah siapa yang tahu.” Beberapa waktu kemudian negeri itu terlibat perang dengan negara lain. Semua pemuda di kampung itu terkena wajib militer untuk maju ke medan perang. Hanya anak petani yang terluka itu yang lolos dari wajib militer. Hikmah dari cerita itu: Apa yang tampaknya sebagai “ujung jalan”, terkadang hanya sebuah “belokan”, masih ada jalan kelanjutannya. Begitu juga setiap persitiwa yang kita alami, biasanya akan diikuti oleh peristiwa-peristiwa lainnya. (Sumber: itslifestories.wordpress.com, 2013) Allah Tetap Bekerja Bacaan Alkitab: Roma 8: 26 – 39; 2 Korintus 11: 23b – 27Bab XIV94 Kelas VIII SMP 94Apa pesan dari cerita tentang “Petani dan Kudanya” di atas? B. Makna Allah Tetap Bekerja Paulus adalah seorang pekabar Injil yang sangat gigih. Untuk mengabarkan Injil itu ia banyak sekali mengalami rintangan dan cobaan. Cobaan datang, baik dari dalam dirinya sendiri berupa penyakit yang dideritanya (bandingkan dengan 1 Korintus 12:7-10) maupun cobaan dan tantangan dari luar dirinya, berupa berbagai kesulitan dan penganiayaan hebat yang harus ia alami. Dalam surat yang ditulisnya kepada Jemaat di Korintus, ia menulis, “Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian.” (2 Korintus 11:23b-27)Dapat dibayangkan betapa beratnya perjuangan pelayanan Paulus. Akan tetapi, ia tidak pernah putus asa atau pun kehilangan semangat. Paulus tetap tegar dan teguh dalam pelayanannya. Apa yang membuatnya demikian? Tidak lain, Paulus sangat merasakan bahwa Allah turut bekerja dalam segala kesusahan dan derita yang dihadapinya untuk mendatangkan kebaikan. Itulah sebabnya ia pun menulis, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8:28). Kalimat tersebut kalau ditulis oleh seseorang dalam keadaan senang dan berkelimpahan, mungkin akan terasa biasa saja. Akan tetapi, ini ditulis oleh Paulus yang tengah mengalami banyak sekali tantangan dan kesulitan karena pelayanannya. Sungguh luar biasa! Itu artinya Paulus tidak sekadar memberi nasihat, tetapi juga mengalaminya sendiri; bagaimana Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. “Dalam segala sesuatu” artinya, dalam segala keadaan, baik dalam keadaan suka maupun duka; baik dalam sukses, maupun gagal. Tidak hanya ketika hidup kita senang dan berkelimpahan, tetapi juga ketika hidup kita menderita dengan rupa-rupa masalah dan cobaan. Allah bekerja dalam semua keadaan itu untuk mendatangkan kebaikan.Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 95Lalu, kalau Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita, apakah kita bersikap pasif saja, tidak usah melakukan apa-apa? Tidak. Sebab ayat itu tidak berhenti sampai di situ. Ada kelanjutannya, “Bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Jadi, agar Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan kita juga harus aktif, tidak boleh hanya berpangku tangan; yaitu, dengan mengasihi Allah.Pertanyaannya adalah: Mengasihi Tuhan itu konkretnya bagaimana? Mari bayangkan kalau kita mengasihi seseorang. Apa yang kita lakukan? Pertama, tentu kita tidak akan melupakan dia dalam aktivitas atau pun dalam keadaan yang tengah kita alami. Kedua, kita akan selalu menghargai setiap pemberiannya. Sekecil apa pun pemberian dia, pasti akan terasa bernilai bagi kita. Ketiga, kita akan selalu berusaha untuk selalu menyenangkan dia, baik dengan ucapan maupun perbuatan kita. Atau dengan kata lain, pasti kita tidak ingin membuatnya bersedih.Mengasihi Tuhan juga seperti itu. Pertama, kita akan sering-sering mengingat DIA, dalam keadaan apa pun dan ketika sedang melakukan apa pun. Bangun tidur misalnya, sebelum melakukan apa-apa, kita ingat Tuhan dan bertelut berdoa. Saat hendak tidur, kita juga ingat Tuhan, lalu kita berdoa. Begitu juga di tengah aktivitas kita sehari-hari. Ingatan akan Tuhan bukan hanya akan membuat relasi kita dengan Tuhan lebih dekat, tetapi juga akan menjaga kita dari segala perasaan dan perilaku buruk. Saat kita tengah dilanda susah dan sedih, kita ingat Tuhan, kita akan terhibur dan dijaga dari keputusasaan. Mau mencontek atau melakukan tindakan tercela lainnya, ingat Tuhan, kita pun jadi dijaga dari perbuatan tersebut. Masih banyak lagi contoh lainnya.Kedua, mengasihi Tuhan juga berarti menghargai setiap pemberian-Nya. Ada banyak pemberian Tuhan dalam hidup kita: waktu, tubuh, kesehatan, keluarga, kesempatan bersekolah, teman, guru, talenta dan sebagainya. Seberapa besar kasih kita kepada Tuhan, bisa diukur dengan seberapa jauh kita menghargai semua itu, merawat dengan sebaik-baiknya, dan memperlakukannya dengan sebenar-benarnya. Oleh karena itu, salahlah kalau kita berkata “Tuhan, aku mengasihi-Mu,” tetapi kita terus menyia-nyiakan waktu dan talenta kita; sembarangan dan tidak peduli dengan tubuh dan kesehatan kita; tidak menghargai keluarga dan orang-orang lain di sekitar kita. Seberapa besar kita menghargai setiap pemberian Tuhan, sebegitu jugalah besarnya kasih kita kepada-Nya.Ketiga, mengasihi Tuhan berarti juga selalu berusaha untuk menyenangkan-Nya. Kalau misalnya kita tahu Tuhan akan senang kalau kita menjadi pelajar yang rajin, guru yang bertanggung jawab, pekerja yang jujur, pemimpin yang bebas dari korupsi dan kolusi, anak yang berbakti kepada orang tua, teman yang ramah dan selalu bersedia membantu orang lain, sahabat yang dapat dipercaya, orang Kristen yang setia dan bertanggung jawab dalam pelayanan; lakukanlah itu sebagai wujud kasih kita kepada Tuhan. Sebaliknya, kalau kita tahu bahwa perbuatan atau perkataan kita malah akan membuat Tuhan sedih, janganlah kita 96 Kelas VIII SMP 96lakukan. Seberapa besar kemauan dan usaha kita untuk menyenangkan Tuhan, sebegitu jugalah besarnya kasih kita kepada Tuhan. Begitulah sikap seseorang yang mengasihi Tuhan. Jadi, kalau kita sudah melakukan hal itu semua maka janji Tuhan: Dia akan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Artinya, Tuhan tidak akan mengecewakan orang yang selalu berusaha menunjukkan kasih kepada-Nya, dalam ucapan maupun dalam tindakan sehari-hari.C. Karya Tuhan dalam HidupkuSebutkan minimal satu pengalaman pahit di masa lalu, yang sekarang kalau diingat-ingat kembali justru membuat kamu merasa sangat bersyukur telah mengalaminya. Jelaskan mengapa. Membuat grafik hidup. Lihat contoh di bawah ini. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 97Petunjuk pengisian Isilah grafik di atas dengan pengalaman hidupmu. Cobalah ingat pengalaman-pengalaman yang pernah kamu alami di masa lalu, baik itu pengalaman yang menyenangkan maupun pengalaman yang tidak menyenangkan. Untuk pengalaman yang “luar biasa menyenangkan” nilainya +5, untuk pengalaman yang “sangat menyenangkan” nilainya +4, untuk pengalaman yang “menyenangkan” nilainya adalah +3, untuk pengalaman yang “cukup menyenangkan” nilainya +2, dan untuk pengalaman yang “agak menyenangkan” nilainya +1. Begitu juga sebaliknya untuk pengalaman yang tidak menyenangkan. Lalu beri titik pada garis pertemuan angka “pengalaman” dan angka “usia”. Setelah selesai, hubungkan setiap titik tersebut dengan garis.. Lihat contoh pengalaman hidup Tono:Usia 2 tahun : Ulang tahun dirayakan di sekolah (+4)Usia 4 tahun : Berlibur ke rumah kakek dan nenek di Bali (+5)Usia 6 tahun : Terkena demam berdarah, masuk rumah sakit (-4)Usia 8 tahun : Punya adik baru (+3)Usia 10 tahun : Si Manis, kucing kesayangannya, hilang (-3)Usia 12 tahun : Lulus SD dengan nilai pas-pasan (+2) Usia 14 tahun : Tidak masuk tim basket sekolah (-5)98 Kelas VIII SMP 98Nyanyikanlah lagu di bawah ini dan renungkan syairnya!Pelangi KasihCiptaan : Herry PriyonggoDo=A A Bm C#m D Apa yang kau alami kini C#m F#m G E Mungkin tak dapat engkau mengerti A Bm C#m D Cobaan yang engkau alami A E A Tak melebihi kekuatanmu A Bm C#m D Tuhan-mu tak akan memberi C#m F#m G E Ular beracun pada yang minta roti A Bm C#m D Satu hal tanamkan di hati A E A Indah semua yang Tuhan b’ri Reff: D E A F#m Tangan Tuhan sedang merenda Bm E Em A Suatu karya yang agung mulia D E C#m F#m Saatnya ‘kan tiba nanti Bm E A Kau lihat pelangi kasih-Nya Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 99D. Rangkuman Allah bekerja dalam segala sesuatu; suka maupun duka, untuk mendatangkan kebaikan. Contohnya dalam hidup Paulus. Akan tetapi, bukan berarti kita tidak usah berbuat apa-apa, hanya pasif dan pasrah. Harus aktif, yaitu dengan menunjukkan sikap mengasihi Allah dalam kehidupan sehari-hari. Mengasihi Tuhan berarti: (1) Kita akan selalu mengingat-Nya. (2) Kita akan selalu berusaha menyenangkan-Nya. (3) Kita akan selalu menghargai setiap pemberian-Nya. Tuhan tidak akan mengecewakan orang yang telah berusaha menunjukkan kasih kepada-Nya.Doa Penutup: Tuhan, kami percaya bahwa Engkau hadir dalam hidup kami, dalam susah dan senang yang kami lalui. Kami mohon kepada-Mu, ajarkan kami untuk tetap setia padaMu, apa pun juga keadaan yang kami alami, karena Engkau adalah Allah yang bekerja mendatangkan kebaikan bagi kami. Amin. 100 Kelas VIII SMP 100PenutupKita sudah sampai di akhir seluruh pembahasan. Begitu banyak pembahasan yang sudah kita lakukan, mulai dari memahami arti hidup beriman dan berpengharapan, dan mengapa ini perlu bagi anak-anak Tuhan, dilanjutkan dengan memahami siapa Roh Kudus dan karya-Nya bagi kita orang percaya, dan diakhiri dengan hidup bersyukur.Harapan kami adalah, kalian mempraktekkan apa yang sudah dibahas ini dalam kegiatan keseharian, sehingga kalian menjalani hidup yang penuh dengan kelimpahan kasih karunia-Nya. Pasti akan ada tantangan yang timbul untuk menjadi pengikut Kristus yang setia. Tantangan itu bisa berupa kemalasan yang muncul dari dalam diri sendiri untuk selalu setia beribadah, berdoa dan membaca Alkitab. Namun, bisa juga tantangan itu berupa ejekan dari orang-orang sekitar yang mempertanyakan mengapa kalian mau menjalani hidup yang serius dalam berhubungan dengan Tuhan. Selaku penulis, kami mendoakan agar kalian menjawab tantangan ini dengan hikmat yang datang dari Tuhan, bukan dengan kekuatan diri sendiri. Justru adanya tantangan akan membuat kita semua semakin bersungguh-sungguh dalam menjalani hidup dengan terang kasih dan kuasa-Nya. Selamat menjalani hidup beriman dan berpengharapan dalam Dia Tuhan kita!Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 101GlosariumAllah turut bekerja : dalam segala sesuatu Allah tetap bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana AllahArti ibadah : secara formal yaitu ketika kita menyembah Tuhan dalam sebuah liturgi baik di gereja, ibadah pribadi maupun dalam perkumpulan ibadah lainnya dan sebagai keseluruhan sikap hidup manusia yang memuliakan Allah. Beriman : berpegang teguh pada keyakinan yang dimiliki akan suatu hal, karena hal itu dapat dipercaya dan diandalkan; mengamini janji-janji Allah di dalam Yesus Kristus dengan segenap hati, akal budi dan perbuatan.Bersyukur : berterima kasih; mengucapkan syukur kepada Allah, merupakan salah satu hal yang harus terus dilakukan selaku anak-anak-NyaBersyukur dalam situasi sulit : karena melalui kesengsaraan kita, akan timbul ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.Bersyukur sebagai pilihan : memilih untuk bersyukur, bukan bersyukur karena terpaksa dan tidak tergantung pada situasi dan kondisi di luar diri kita.Bersyukur sebagai tindakan aktif : harus diupayakan untuk selalu bersyukur sehingga diperlukan semangat untuk melakukannya. Cara menghadapi kesulitan : Fight artinya mengerahkan tenaga dan daya semaksimal mungkin, agar kesulitan itu dapat diatasi; dan flight artinya lari meninggalkan kondisi atau hal yang sulit itu, karena memang tidak mendapatkan atau tidak mau mencari cara untuk mengatasinya. Damai sejahtera : syalom (dalam bahasa Ibrani) dapat merasakan ketenangan, kententraman, dan sukacita, sekalipun tengah dalam kesulitan dan masalahHidup yang berkelimpahan : mengalami kelimpahan kasih karunia Tuhan melalui hubungan yang akrab dengan Tuhan, melalui pembacaan Alkitab dan persekutuan dengan sesama. Hubungan yang intim dengan Tuhan : berkomunikasi dengan-Nya secara teratur; hubungan dibangun berdasarkan pengenalan, kedekatan serta pengetahuan akan Tuhan yang melibatkan seluruh diri, baik hati nurani maupun akal budi.iman yang aktif benar-benar yakin akan kebenaran Firman Tuhan dan sungguh-sungguh melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.Next >