< Previous32 Kelas VIII SMPF. Rangkuman Salah satu ciri manusia yang dipanggil untuk menjadi murid Tuhan Yesus adalah beriman dan berpengharapan. Iman dan pengharapan laksana mesin yang akan menghidupkan perjalanan hidup kamu. Supaya kamu bertumbuh dalam iman dan pengharapan, maka kamu membutuhkan bimbingan dan arahan dari Allah melalui ibadah, berdoa dan membaca Alkitab secara teratur setiap hari. Berdoa/MenyanyiPendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 33A. Pengantar Menyanyikan lagu: Lagu Taize: “Datanglah, ya Roh Kudus.” Lagu ini berasal dari komunitas Taize yang ekumenis di Prancis. Dalam doa-doa di Taize, lagu ini dinyanyikan berulang-ulang. Kita menyanyikan lagu ini sebanyak lima kali – dua kali berturut-turut dalam bahasa Inggris, lalu tiga kali berturut-turut dalam bahasa Indonesia – untuk mempersiapkan hati kita sebelum memasuki pelajaran ini. Holy Spirit, come to us, Kindle in us, the fire of your loveHoly Spirit, come to us, Holy Spirit, come to us. Datanglah, ya Roh KudusNyalakan api cinta kasih-Mu Datanglah, ya Roh Kudus Datanglah, ya Roh Kudus Siapakah Roh Kudus itu? Apa yang kamu ketahui tentang Roh Kudus? Coba tuliskan di bawah ini, lalu diskusikan dengan temanmu sebangku. Apakah pengetahuan kalian tentang Roh Kudus itu sama atau berbeda? Apa persamaan dan perbedaannya? Roh Kudus Penopang Hidup Orang BerimanBahan Alkitab: Yohanes 14:26; Kisah para Rasul 1:8; 1 Korintus 13Bab V34 Kelas VIII SMPB. Mengenal Roh Kudus sebagai Pribadi Ketiga dari TritunggalMungkin ada di antara kamu yang mengenal Roh Kudus lewat karunia-karunia-Nya, misalnya karunia untuk menyembuhkan, karunia untuk bernubuat, karunia berbahasa Roh, dan lain-lain. Kalau kamu berasal dari latar belakang gereja-gereja pentakostal (Gereja Pantekosta di Indonesia, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, GBI, Bethany, dan lain lain) kemungkinan besar kamu sering mendengar penekanan pada karunia-karunia Roh ini. Kadang-kadang ada orang-orang yang menuduh bahwa gereja-gereja yang tidak menekankan karunia-karunia ini berarti gereja-gereja itu tidak mempunyai Roh Kudus. Di dalam Alkitab disebutkan ada dua jenis karunia dari Roh Kudus. Karunia-karunia yang pertama adalah karunia-karunia yang dimaksudkan untuk menguduskan mereka yang menerimanya. Karunia-karunia yang kedua, yang lebih tepat disebut sebagai karismata (dari kata charismata dalam bahasa Yunani, yang artinya “anugerah yang memberikan sukacita, keindahan, bahagia.” Karismata ini adalah pemberian istimewa yang dianugerahkan untuk menolong orang lain, namun tidak dengan sendirinya menghasilkan pengudusan. Bahkan karunia ini dapat terpisah pula dari anugerah yang menguduskan. Karunia-karunia yang menguduskan ada tujuh, seperti yang disebutkan oleh Nabi Yesaya (Yesaya 11:2-3). Karunia-karunia itu adalah hikmat, pengertian, nasihat, keperkasaan, pengenalan, dan takut akan Tuhan.Karunia-karunia dari kelompok yang kedua, atau karismata, sebagian kita ketahui dari Paulus, dan sebagian lagi dari sejarah gereja perdana. Dari Paulus kita dapat menemukannya khususnya dalam 1 Korintus 12:6-11 dan 12:28-31 serta Roma 12:6-8.Dalam 1 Korintus 12:6-11 kita menemukan sembilan karismata (anugerah), yaitu karunia berkata-kata dengan hikmat, karunia berkata-kata dengan pengetahuan, iman, karunia untuk menyembuhkan, karunia untuk mengadakan mujizat, karunia untuk bernubuat, karunia untuk membedakan bermacam-macam roh, karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Dari 1 Korintus 12:28 kita menemukan beberapa karunia yang lain yaitu karunia untuk mengadakan melayani dan untuk memimpin – selain karunia-karunia lain yang sudah disebutkan dalam 1 Korintus 12:6-11.Dalam Roma 12:6-8 disebutkan karunia-karunia yang lain, yaitu karunia melayani, karunia mengajar, dan karunia menasihati, Dari semua karunia itu, Rasul Paulus menjelaskan bahwa ada tiga hal yang paling penting daripada semuanya, yaitu iman, pengharapan, dan kasih. Ia mengatakan, “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.” (1 Korintus 13:13).Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 35Apabila karunia yang terbesar adalah kasih, maka kasih pun seharusnya menjadi ciri yang paling menonjol dalam kehidupan setiap gereja dan orang Kristen. Apakah di dalam keluarga dan gerejamu ada kasih? Ada kesediaan untuk berkorban demi orang lain? Ada kerendahan hati untuk menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri (Filipi 2:3)? Semua ini adalah tanda-tanda hadirnya pekerjaan Allah melalui Roh Kudus-Nya yang membentuk dan membangun kita masing-masing sehingga kita akan semakin bertumbuh ke arah Kristus (Efesus 4:15).Pada pelajaran ini kita tidak akan membahas semua karunia Roh Kudus itu, melainkan hanya akan membatasinya pada peranan Roh Kudus dalam menopang hidup kita sebagai orang-orang beriman agar kita memperoleh kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan dan pencobaan. C. Tuhan Yesus Menjanjikan Roh Kudus yang MenguatkanRoh Allah telah sejak lama bekerja di dalam kehidupan manusia. Bahkan sebelum sesuatu dijadikan, Roh itu sudah ada. Dalam Kejadian 1:2 dikatakan, “Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.” Sebelum Tuhan Yesus menjalankan tugas-Nya, Roh itu menampakkan diri-Nya pada peristiwa pembaptisan Yesus di Sungai Yordan (Markus 1:10), dan memimpin Yesus ke padang gurun untuk dicobai (Markus 1:12). Menjelang kematian-Nya, kebangkitan, dan kembali-Nya Yesus ke surga, Ia menjanjikan seorang penolong bagi murid-murid dan semua pengikut-Nya. Kata-Nya kepada murid-murid-Nya, “…Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yohanes 14:26). Dalam bahasa Yunani, bahasa yang digunakan untuk menulis kitab-kitab Perjanjian Baru, Roh Kudus disebut sebagai parakletos, yang artinya “dipanggil untuk menolong, menasihati”. Dengan demikian, maka Roh Kudus akan menjalankan peranan sebagai pengganti Tuhan Yesus yang secara fisik sudah kembali kepada Bapa di surga. sumber: http://blog.christianitytoday.com/images/2009/04/he-qi-holy-spirit-coming.htmlGambar 5.1 (lih. lukisan di atas oleh He-Qi) 36 Kelas VIII SMPDalam Surat 2 Korintus, Paulus banyak menceritakan pengalamannya yang berat dan penuh dengan penderitaan: .“”8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; 9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. 10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami. 11 Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini. 12 Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu. 13 Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: “Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata. 14 Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya.” (2 Korintus 4:8-14)Kehidupan Paulus dengan pelayanannya memang tidak berjalan dengan mudah dan mulus. Ada banyak tantangan dan ancaman yang harus ia hadapi. Kata-katanya sendiri menunjukkan semua itu, “kami ditindas…, kami habis akal…, kami dianiaya… kami dihempaskan…”. Pernahkah kamu mengalami hal yang sama dalam hidupmu sebagai seorang remaja Kristen? Kalau ya, dapatkah kamu memberikan contohnya dan menceriterakannya kepada temanmu sebangku? Pendeta Justin Welby, Uskup Agung Canterbury dari Inggris, yang diakui sebagai pemimpin Persekutuan Gereja Anglikan se-Dunia mengatakan bahwa “Orang Kristen telah diserang dan dalam beberapa kasus, semata-mata hanya karena iman mereka.” Pendeta Welby mengucapkan hal ini sambil mendoakan para korban dan pelaku pengepungan serta penembakan selama empat hari terhadap sebuah mal di Nairobi, Kenya, yang menewaskan sekurang-kurangnya 67 orang, pada bulan September 2013. Meskipun Paulus merasakan tekanan dan penderitaan yang begitu berat, ia tetap bertahan dalam pelayanannya. Ia mengatakan,Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 37“Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan meng-hadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya.” (2 Korintus 4:14)Mungkin muncul pertanyaan pada dirimu, bagaimana Paulus bisa memiliki pengetahuan seperti itu? Pertanyaan ini dijawab Paulus dalam pasal berikutnya, yaitu 2 Korintus 5:5 “Tetapi Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.”Bagi Paulus jelas, Allah sendirilah yang memberikan kepadanya kekuatan yang ia butuhkan, dan pemberian itu ia peroleh melalui Roh Kudus yang telah Tuhan Yesus sendiri karuniakan kepada para murid dan kepada setiap orang yang percaya dan mengikut Dia. D. Roh Kudus Menghibur dan MenguatkanDi atas sudah disinggung janji Tuhan Yesus yang mengutus Roh Kudus yang juga disebut-Nya sebagai “Penghibur.” Apa artinya ini? Kalau kamu sedang sedih, bagaimana perasaan kamu? Coba gambarkan di bawah ini: Ya, kesedihan biasanya membuat orang tidak berdaya, bingung, dan galau. Perasaan itu biasanya akan segera hilang apabila kita berjumpa dengan seorang teman, atau sanak keluarga yang mampu menghibur kita, memberikan nasihat, dan menemani kita sampai akhirnya kita merasa kuat kembali. Penghiburan memang selalu mengandung penguatan. Kata “penghibur” yang digunakan untuk merujuk kepada Roh Kudus biasanya diterjemahkan menjadi “comforter” dalam bahasa Inggris. Kata “comfort” yang merupakan akar kata “comforter”, berasal dari dua kata bahasa Latin, yaitu cum (=bersama-sama) dan forte (=kekuatan). Jadi, dapat kita simpulkan bahwa kata “comfort” atau menghibur itu artinya “datang untuk hadir bersama dengan orang yang berduka atau mengalami kemalangan untuk menguatkannya.” Inilah peranan Roh Kudus di dalam hidup orang Kristen. 38 Kelas VIII SMPE. Roh Kudus Menguatkan Gereja dan UmatDalam kurun waktu sekitar 50 tahun terakhir ini dunia menyaksikan pertumbuhan gereja-gereja yang sangat luar biasa. Di Asia, Afrika, dan Amerika Latin gereja-gereja baru bertumbuh di mana-mana. Dan yang menarik ialah bahwa kebanyakan dari gereja-gereja itu adalah gereja-gereja Pentakostal. Begitulah pengamatan yang ditemukan oleh Donald Miller, professor bidang studi agama di University of Southern California College yang meneliti di lebih dari 20 negara dan di empat benua. Menurut Miller, gerakan gereja-gereja Pentakostal ini memberikan dampak positif bagi para anggota gereja, khususnya mereka yang tadinya menghamburkan uangnya untuk mabuk-mabukan, kini mulai dapat menabung. Hal itu membuat hidup mereka lebih baik dan sejahtera. Semua ini tentu tidak bisa terlepas dari peranan Roh Kudus yang sangat diutamakan di kalangan gereja-gereja ini. Di sini kembali kita melihat bagaimana hidup yang dipimpin oleh Roh Kudus memberikan kekuatan dan semangat baru bagi orang percaya yang mengikut Kristus sehingga dengan demikian mereka benar-benar dapat menempuh hidup yang baru bersama Kristus serta meninggalkan semua kebiasaan lama yang merugikan tubuh, kesehatan, bahkan juga kondisi keuangan mereka sendiri. Di kalangan gereja-gereja Pentakostal - dan Karismatik, yang bertumbuh sebagai bentuk baru gerakan Pentakostal – terjadi gairah yang luar biasa di dalam peribadahan. Lagu-lagu mereka yang melukiskan pembaharuan hidup dan persekutuan yang erat antara orang percaya dengan Tuhannya, kini juga dinyanyikan oleh orang-orang Kristen dari gereja-gereja yang lain, tidak terbatas hanya gereja-gereja Pentakostal saja. F. RangkumanTuhan Yesus berjanji kepada murid-murid-Nya, bahwa Ia akan mengutus Roh Kudus sebagai pengganti-Nya. Roh Kudus, roh penghiburan, inilah yang akan mendampingi murid-murid Tuhan dari masa gereja perdana bahkan hingga sekarang ini. Kehidupan orang-orang Kristen yang setia kepada Yesus Kristus yang tercatat di sepanjang masa menunjukkan bagaimana orang-orang Kristen dan gereja, mampu bertahan di berbagai tekanan dan penderitaan yang berat karena pendampingan dan penguatan dari Roh Kudus. Di masa kini, kita juga menyaksikan pendampingan Roh Kudus melalui perubahan hidup di kalangan umat dan pertumbuhan gereja di berbagai tempat di seluruh dunia. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 39G. Memahami Roh Kudus dengan menjawab pertanyaan ini1. Menurutmu, siapakah Roh Kudus itu, dan apa peranan-Nya dalam kehidupan orang Kristen? 2. Sebutkan beberapa contoh pekerjaan Roh Kudus yang dapat kamu temukan di dalam Alkitab. 3. Berikan pula contoh-contoh pekerjaan Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari orang Kristen. 4. Diskusikan bersama teman-temanmu di sekitar bangkumu, bagaimana kamu dapat melihat Allah bekerja melalui Roh Kudus-Nya dalam kehidupan kamu pribadi dan gerejamu.H. Penutup Menyanyikan lagu “Roh Kudus Hadir di Sini”Roh Kudus hadir di sini, mengalir di Bait Suci Perkara ajaib ‘pun terjadi, kuasa mujizat nyata Kar’na Roh Allah sedang bekerja Tiada yang mustahil dan tiada yang sukar Bila Roh Allah turut bekerja Tiada yang mustahil bagi orang percayaKar’na Roh Allah turut bekerja di antara kita Oleh Helen Gumanti dan Jonathan PrawiraI. Doa Penutup (diucapkan bersama-sama)Ya Allah Roh Kudus, terima kasih karena Engkau telah bekerja di masa lampau dan tetap bekerja hingga sekarang. Engkau telah menghasilkan pertumbuhan Gereja. Engkau pula yang memelihara dan menguatkan umat Allah sepanjang masa untuk melalui masa-masa yang berat dan penuh tantangan. Gereja-Mu di seluruh Indonesia, dan bahkan juga di seluruh dunia mengungkapkan syukurnya karena Engkau tidak henti-hentinya bekerja dan memberikan pertumbuhan. 40 Kelas VIII SMPAmpunilah kami ya Roh Kudus, apabila kami seringkali mendukakan-Mu melalui egoisme kami, perpecahan kami, kegagalan kami untuk mengasihi saudara-saudara kami sendiri. Tolonglah kami untuk terus berjuang melawan kesombongan kami pribadi dan ajarlah kami untuk terus menyerahkan diri kami seutuhnya untuk Engkau penuhi dengan kuasa-Mu. Dalam nama Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus. Amin. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 41Berdoa/Menyanyi A. Pengantar Setelah kita belajar tentang Roh Kudus, kini kita mengkaji bagaimana kuasa Roh Kudus ternyata memberdayakan hamba-hamba Tuhan untuk mampu melakukan hal-hal yang menurut perhitungan manusia tidak mungkin. Mungkin kamu pernah mendengar ada orang yang mati karena mempertahankan iman percayanya. Apakah ini kematian yang sia-sia atau percuma? Mari kita mulai dengan memikirkan tentang hal yang paling berharga dalam hidup ini. Apakah itu? Untuk menjawab pertanyaan ini, coba pikirkan pertanyaan berikut ini, lalu tulis jawabanmu di bawahnya. (Jawaban bisa lebih dari satu)“Kalau ada sebatang baja (yang lebarnya 6 Inci) diletakkan di antara dua gedung pencakar langit, apakah kamu bersedia menyeberang dari satu gedung ke gedung lainnya dengan menggunakan baja tersebut? Apa yang mendorongmu untuk melakukannya? Demi uang sepuluh juta rupiah? Seratus juta rupiah? Demi menyelamatkan hewan peliharaanmu, atau saudaramu yang ada di seberang gedung? Demi mendapatkan ketenaran karena berita tentang ini akan muncul di media massa?”1. 2. Mungkin banyak hal yang berharga buatmu. Hal tersebut dapat berupa barang, orang ataupun prestasi tertentu. Kamu rela berkorban untuk semuanya itu. Tapi pernahkah kamu berpikir seberapa berharganya Tuhan Yesus untukmu?B. Kisah Para Martir Kisah-kisah di bawah ini adalah kisah mengenai orang-orang yang menganggap bahwa Tuhan Yesus begitu berharga buat dirinya sehingga mati demi Tuhan Yesus pun mereka rela.Belajar dari Para MartirBacaan Alkitab: Matius 24: 8 - 13Bab VINext >