< Previous64 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Meneladani PerjuanganRasulullah saw. di MekahDiketahui dan diperolehnya nilai dan perilaku muliaSubstansi DakwahRasul di MekahStrategi Dakwah Rasuldi MekahMenunjukkan sikap tangguh dan semangat menegakkan kebenaranMeneladani Perjuangan Rasulullah saw di MekahBAB5Peta Konsep Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 65 Membuka Relung HatiCermati gambar dan wacana berikut!Cahaya Ilahi di Hati Pembunuh BayaranTatkala Rasulullah saw. dalam perjalanan dari Mekah untuk hijrah ke Madinah, berkumpullah orang-orang kafir Mekah di Darun Nadwah (nama tempat pertemuan) di rumah Abu Jahal. Dalam pertemuan tersebut, diputuskan untuk mengadakan sayembara, “Barangsiapa berhasil membawa Muhammad saw. kepada kami, atau berhasil membawa kepalanya, maka kami (tokoh kafir Quraisy) akan memberi hadiah 100 unta merah yang hitam biji matanya.”Kemudian, berdirilah seorang di antara mereka, namanya Suraqah bin Malik. Ia berkata, “Aku yang sanggup membawa Muhammad saw.” Setelah itu ia langsung keluar untuk mengejar Rasulullah saw.Ketika berhasil menemukan Rasulullah saw., tanpa membuang waktu, Suraqah langsung menghunus pedangnya hendak membunuh Rasulullah saw. Pada saat itulah, Allah Swt. menunjukkan kekuasaan-Nya. Allah Swt. memerintahkan bumi untuk patuh kepada perintah Rasulullah saw. Rasulullah saw. memerintahkan bumi untuk menahan Suraqah, sehingga ia dan kudanya terperosok ke dalam bumi sampai sebatas lututnya. Ketika melihat kudanya tidak dapat bangun, Suraqah memohon pertolongan kepada Rasulullah saw. seraya berkata, “Wahai Muhammad, amankanlah diriku! Amankanlah diriku!” Maka, Rasulullah saw. berdoa kepada Allah Swt. untuk menolong Suraqah yang hampir tertelan bumi. Akhirnya, Suraqah pun terbebas dari bahaya yang hampir merenggut nyawanya.Setelah menyelamatkan Suraqah, Rasulullah saw. kembali melanjutkan perjalanannya menuju Madinah. Namun, Suraqah kembali mengejarnya dengan pedang terhunus di tangannya. Ternyata Suraqah masih tetap ingin membunuh Rasulullah saw. Seperti sebelumnya, Allah pun kembali memerintahkan bumi untuk menelan kaki kuda Suraqah. Bahkan, kini amblasnya hingga ke batas pusarnya. Karena takut ditelan bumi, Suraqah kembali memohon pertolongan Rasulullah saw. dengan amat memelas. “Wahai Muhammad, selamatkanlah diriku. Aku tidak akan menyakitimu lagi setelah ini.”Sumber: www.theluhai.comGambar 5.1Ilustrasi seorang pemburu bayaran.66 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Karena mendengar permohonan Suraqah yang demikian memilukan, Rasulullah saw. pun memohon kepada Allah Swt. agar menyelamatkan Suraqah. Setelah selamat untuk yang kedua kalinya, Suraqah kemudian turun dari kudanya dan menghadap Rasulullah saw. untuk memohon ampun atas perbuatan jahatnya. Dengan penuh kelembutan, Rasulullah saw. pun memafkannya. Suraqah akhirnya menyatakan keislamannya di hadapan Rasulullah saw. (Dikutip dari berbagai sumber)Setelah membaca kisah di atas, kemukakan pendapatmu tentang kisah tersebut. Pelajaran apa saja yang dapat dipetik dari kisah di atas?Aktivitas 1Mengkritisi Sekitar KitaCermati wacana berikut!Banyak orang yang sukses sebagai pengusaha atau pejabat di negeri ini yang berasal dari keluarga dengan ekonomi yang kurang beruntung. Mereka berjuang menggapai kesuksesannya dengan “peras keringat banting tulang”, bekerja dengan sangat sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah. Sebut saja misalnya seorang pengusaha sangat sukses yang bernama Chairul Tanjung. Ia adalah pengusaha yang berhasil membangun “kerajaan” bisnisnya karena kegigihannya dalam berusaha, bukan karena warisan ataupun keberuntungan secara tiba-tiba.Chairul Tanjung lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1962. Awalnya keluarga Chairul Tanjung adalah keluarga yang berlebih, ayahnya seorang wartawan yang menerbitkan majalah lokal yang oplahnya lumayan besar. Namun pada saat era orde baru, surat kabar dari ayah Chairul Tanjung dicurigai sebagai antek orde lama dan akhirnya dipaksa untuk tutup.Sumber: www.biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.co.idGambar 5.2Chairul Tanjung, sukse menjadi pengusaha kelas atas dengan bekerja keras. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 67 Dari sinilah perekonomian keluarganya menjadi berubah seratus delapan puluh derajat. Rumah yang cukup luas yang didiami keluarganya terpaksa harus dijual untuk membayar hutang dan memenuhi kebutuhan hidup. Akhirnya, Chairul Tanjung bersama saudara dan orang tuanya harus pindah ke kamar losmen yang sempit.Untuk menopang uang sakunya yang jauh dari cukup, Chairul pun berkuliah sambil berbisnis. Awalnya ia berjualan buku kuliah stensilan, kemudian berjualan kaos. Kemudian bersama temannya membuka usaha foto copy di kampusnya. Ia juga membuka kios di daerah Senen Raya Jakarta Pusat yang menyediakan aneka kebutuhan dan peralatan kedokteran dan laboratorium.Walaupun ia harus memebagi waktu antara kuliah dan berbisnis, namun Chairul dapat menyelesaikan kuliah nya di kedokteran gigi dengan baik. Ia kemudian menyandang gelar Sarjana kedokteran di belakang namanya. Namun, karena darah bisnis rupanya lebih kental, ia kemudian memutuskan untuk menjemput rejeki dari bisnis bukan sebagai dokter gigi.Kemudian Chairul lebih memantapkan bisnisnya dengan mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga temannya pada tahun 1987. Bisnis ini bermodalkan hutangan dari bank Exim sebesar 150 juta. Perusahaan Chairul dan temannya ini memproduksi sepatu anak-anak untuk diekspor. Mereka patut berbangga karena begitu mendirikan usaha ini, mereka langsung menerima order sebesar 160 ribu pasang sepatu dari Itali. Namun, Chairul kemudian memutuskan untuk berpisah dan mendirikan usaha sendiri, karena ternyata ketiga temannya memiliki visi yang berbeda dengan dirinya.Chairul Tanjung kemudian mendirikan perusahaann sendiri yang bergerak di bidang media, yaitu mendirikan Trans TV. Chairul Tanjung sangat pandai dalam membangun jaringan. Perusahaannya ini semakin maju dan akhirnya berhasil membuat suatu konglomerasi yang kemudian diberi nama Para Group. Para Group sendiri kemudian membagi tiga ladang usahanya yaitu dibidang keuangan, properti, dan multimedia.Dikutip dari berbagai sumberSetelah membaca wacana di atas, carilah melalui beberapa literatur tentang orang-orang yang sukses dalam hidupnya. Orang-orang tersebut dapat dari kalangan sahabat Nabi atau generasi berikutnya hingga orang-orang yang masih hidup saat ini. Usahakan satu dengan yang lainnya berbeda tokohnya.Aktivitas 268 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Memperkaya Khazanah Peserta DidikA.Memahami Al-Qur’ān, Hadis, dan Ijtihād sebagai Sumber Hukum Islam1.Substansi Dakwah Rasulullah saw. di Mekaha.Kerasulan Nabi Muhammad saw. dan Wahyu PertamaMenurut beberapa riwayat yang śa¥i¥, Nabi Muhammad saw. pertama kali diangkat menjadi rasul pada malam hari tanggal 17 Rama«an saat usianya 40 tahun. Malaikat Jibril datang untuk membacakan wahyu pertama yang disampaikan kepada Nabi Muhammad saw., yaitu Q.S. al-‘Alāq. Nabi Muhammad saw. diperintahkan membacanya, namun Rasulullah saw. berkata bahwa ia tidak dapat membaca. Malaikat Jibril mengulangi permintaannya, tetapi jawabannya tetap sama. Kemudian, Jibril menyampaikan firman Allah Swt. yaitu Q.S. al-‘Alāq/96:1-5 sebagai berikut.Artinya: “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S. al-‘Alaq/96:1-5)Itulah wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad saw. sebagai awal diangkatnya sebagai rasul. Kemudian, Nabi Muhammad saw. menerima ayat-ayat al-Qur’ān secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun. Ayat-ayat tersebut diturunkan berdasarkan kejadian faktual yang sedang terjadi, sehingga hampir setiap ayat al-Qur’ān turun disertai oleh Asbābun Nuzµl (sebab/kejadian yang mendasari turunnya ayat). Ayat-ayat yang turun sejauh itu dikumpulkan sebagai kompilasi bernama al-Mus¥af yang juga dinamakan al-Qur’ān. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 69 b.Ajaran-Ajaran Pokok Rasulullah saw. di Mekah1)AqidahRasulullah saw. diutus oleh Allah Swt. untuk membawa ajaran tau¥id. Masyarakat Arab yang saat ia dilahirkan bahkan jauh sebelum ia lahir, hidup dalam praktik kemusyrikan. Ia sampaikan kepada kaum Quraisy bahwa Allah Swt. Maha Pencipta. Segala sesuatu di alam ini, langit, bumi, matahari, bintang-bintang, laut, gunung, manusia, hewan, tumbuhan, batu-batuan, air, api, dan lain sebagainya itu merupakan ciptaan Allah Swt. Karena itu, Allah Swt. Mahakuasa atas segala sesuatu, sedangkan manusia lemah tak berdaya. Ia Mahaagung (Mulia), sedangkan manusia rendah dan hina. Selain Maha Pencipta dan Mahakuasa, Ia pelihara seluruh makhluk-Nya dan Ia sediakan seluruh kebutuhannya, termasuk manusia. Selanjutnya, Nabi Muhammad saw. juga mengajarkan bahwa Allah Swt. itu Maha Mengetahui. Allah Swt. mengajarkan manusia berbagai macam ilmu pengetahuan yang tidak diketahuinya dan cara memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut.Ajaran keimanan merupakan ajaran utama yang diembankan kepada Rasulullah saw. yang bersumber kepada wahyu-wahyu Ilahi. Banyak sekali ayat al-Qur’ān yang memerintahkan beliau agar menyampaikan keimanan sebagai pokok ajaran Islam yang sempurna. Allah Swt. berfirman yang artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah Swt., Yang Maha Esa. Allah Swt. tempat meminta segala sesuatu. (Allah Swt.) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” (Q.S. al-Ikhlaś/112:1-4)Ajaran tau¥id ini berbekas sangat dalam di hati Nabi dan para pengikutnya, sehingga menimbulkan keyakinan yang kuat, mapan, dan tak tergoyahkan. Dengan keyakinan ini, para sahabat sangat percaya bahwa Allah Swt. tidak akan membiarkan mereka dalam kesulitan dan penderitaan. Dengan keyakinan ini pula, mereka percaya bahwa Allah Swt. akan memberikan kebahagiaan hidup kepada mereka. Dengan keyakinan ini pula, para sahabat terbebas dari pengaruh kekayaan dan kesenangan duniawi. Dengan keyakinan ini pula, para sahabat mampu bersabar dan bertahan serta tetap berpegang teguh pada agama ketika mereka mendapatkan tantangan dan siksaan yang amat keji dari pemuka-pemuka Quraisy. Dengan keyakinan seperti ini pulalah, Nabi Muhammad saw. dapat mengatakan dengan mantap kepada Abu °alib, “Paman, demi Allah, kalaupun mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan tugas ini, sungguh tidak akan aku tinggalkan. Biarlah nanti Allah Swt. 70 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK yang akan membuktikan apakah saya memperoleh kemenangan (berhasil) atau binasa karenanya”. Ini pula yang menjadi rahasia mengapa Bilal bin Rabbah dapat bertahan atas siksaan yang ia terima dengan tetap mengucapkan “Allah Maha Esa” secara berulang-ulang. 2)Akhlak MuliaDalam hal akhlak, Nabi Muhammad saw. tampil sebagai teladanyang baik (ideal). Sejak sebelum menjadi nabi, ia telah tampilsebagai sosok yang jujur sehingga diberi gelar oleh masyarakatnyasebagai al-Amin (yang dapat dipercaya). Selain itu, Nabi Muhammadsaw. merupakan sosok yang suka menolong dan meringankanbeban orang lain. Ia juga membangun dan memelihara hubungankekeluargaan serta persahabatan. Nabi Muhammad saw. tampilsebagai sosok yang sopan, lembut, menghormati setiap orang, danmemuliakan tamu. Selain itu, Nabi Muhammad saw. juga tampilsebagai sosok yang berani dalam membela kebenaran, teguhpendirian, dan tekun dalam beribadah.Nabi Muhammad saw. mengajak agar sikap dan perilaku yangtidak terpuji yang dilakukan masyarakat Arab seperti berjudi,meminum minuman keras (khamr), berzina, membunuh, dankebiasaan buruk lainnya untuk ditinggalkan. Selain karena pribadiNabi Muhammad saw. dengan akhlaknya yang luhur, ajaran untukmemperbaiki akhlak juga bersumber dari Allah Swt. dalam Firman-Nya, “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karenaitu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) danbertakwallah kepada Allah Swt. agar kamu mendapat rahmat.”(Q.S. al-¦ujurāt/49:10)Keterangan di atas memberikan penjelasan kepada kita,bagaimana Rasulullah saw. memadukan teori dengan praktik. Iamengajarkan akhlak mulia kepada masyarakatnya, sekaligus jugamembuktikannya dengan perilakunya yang sangat luhur. AkhlakRasulullah saw. adalah apa yang dimuat di dalam al-Qur’ān itusendiri. Ia tidak hanya mengajarkan, tetapi juga mencontohkandengan akhlak terpuji. Hal ini diakui oleh seorang penulis Barat,Michael H. Hart dalam bukunya yang berjudul “100 Tokoh PalingBerpengaruh di Dunia” dengan menempatkan Rasulullah saw.sebagai manusia tersukses mengubah perilaku manusia yang biadabmenjadi manusia yang beradab. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 71 B.Strategi Dakwah Rasululah saw. di MekahDalam mendakwahkan ajaran-ajaranIslam yang sangat fundamental danuniversal, Rasulullah saw. tidak serta-merta melakukannya dengan tergesa-gesa. Ia mengerti benar bagaimanakondisi masyarakat Arab saat itu yangbergelimang dengan kemaksiatan danpraktik-praktik kemunkaran. Mengubahpola pikir dan kebiasaan-kebiasaan atauadat-istiadat bangsa Arab khususnyakaum Quraisy bukanlah perkara mudah. Kebiasaan yang telah dilakukan secara turun-temurun sejak ratusan tahun silam, ditambah lagi dengan pengaruh agama Nasrani dan Yahudi yang sudah dikenal lama bahkan sudah banyak penganutnya. Ada dua tahapan yang dilakukan Rasulullah saw. dalam menjalankan misi dakwah tersebut, yaitu dakwah secara sembunyi-sembunyi yang hanya terbatas di kalangan keluarga dan sahabat terdekat dan dakwah secara terang-terangan kepada khalayak ramai.1.Dakwah secara Rahasia/Diam-Diam (al-Da’wah bi al-Sirr)Agar tidak menimbulkan keresahan dan kekacauan di kalanganmasyarakat Quraisy, Rasulullah saw. memulai dakwahnya secarasembunyi-sembunyi (al-Da’wah bi al-Sirr). Hal tersebut dilakukanmengingat kerasnya watak suku Quraisy dan keteguhan merekaberpegang pada keyakinan dan penyembahan berhala. Pada tahapini, Rasulullah saw. memfokuskan dakwah Islam hanya kepada orang-orang terdekat, yaitu keluarga dan para sahabatnya. Rumah Rasulullahsaw (Dārul Arqam) dijadikan sebagai pusat kegiatan dakwah. Ditempat itulah, ia menyampaikan risalah-risalah tau¥i« dan ajaran Islamlainnya yang diwahyukan Allah Swt. kepadanya. Rasulullah saw. secaralangsung menyampaikan dan memberikan penjelasan tentang ajaranIslam dan mengajak pengikutnya untuk meninggalkan agama nenekmoyang mereka, yaitu dari menyembah berhala menuju penyembahankepada Allah Swt. Karena sifat dan pribadinya yang sangat terpercayadan terjaga dari hal-hal tercela, tanpa ragu para pengikutnya, baik darikalangan keluarga maupun para sahabat menyatakan ketauḥiḍan dankeislaman mereka di hadapan Rasulullah saw.Orang-orang pertama (as-sābiqunal awwalūn) yang mengakuikerasulan Nabi Muhammad saw. dan menyatakan keislamannyaadalah Siti Khadijah (istri), Ali bin Abi Ṭhalib (adik sepupu), Zaid binSumber: Dok. KemendikbudGambar 5.3Jabal Tsur, salah satu tempat Rasulullah melakukan strategi dakwah.72 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Ḥariṣah (pembantu yang diangkat menjadi anak), dan Abu Bakar Siddik (sahabat). Selanjutnya secara perlahan tetapi pasti, pengikut Rasulullah saw. makin bertambah. Di antara mereka adalah U¡man bin Affan, Zubair bin Awwam, Said bin Abi Waqas, Abdurrahman bin ‘Auf, Ṭaha bin Ubaidillah, Abu Ubaidillah bin Jarrah, Fatimah bin Khattab dan suaminya Said bin Zaid al-Adawi, Arqam bin Abil Arqam, dan beberapa orang lainnya yang berasal dari suku Quraisy. Bagaimana ajaran Islam dapat diterima dan dianut oleh mereka yang sebelumnya terbiasa dengan adat-istiadat masyarakat Arab yang begitu mengakar kuat? Bagaimana mereka meyakini agama baru yang dibawa oleh Rasulullah saw. sebagai agama yang paling benar dan sempurna kemudian menjadi pemeluknya? Bagaimana pula reaksi orang-orang yang mengetahui bahwa mereka telah meninggalkan agama nenek moyang, yaitu menyembah berhala? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di antaranya adalah seperti berikut.a.Pribadi Rasulullah saw. yang begitu luhur dan agung. Tidak pernahia melakukan hal-hal yang tercela dan hina. Ia adalah pribadi yangsangat jujur dan amanah (al-Amin), sabar, bijaksana, dan lemah-lembut dalam menyampaikan ajakan serta ajaran Islam.b.Ajaran Islam yang rasional, logis, dan universal, menghargai hak-hakasasi manusia, memberikan hak yang sama, keadilan, dan kepastianhidup setelah mati.c.Menyempurnakan ajaran-ajaran sebelumnya, yaitu ajaran-ajaranyang dibawa oleh para rasul terdahulu berupa penyembahanterhadap Allah Swt., berbuat baik terhadap sesama, menjagakerukunan, larangan perbuatan tercela seperti membunuh, berzina,dan lain sebagainya.d.Kesadaran akan tradisi dan kebiasaan-kebiasaan lama yang begitujauh dari nilai-nilai ketuhanan dan nilai-nilai kemanusiaan.Berdakwah secara diam-diam atau rahasia (al-Da’wah bi al-Sirr) inidilaksanakan Rasulullah saw. selama lebih kurang tiga tahun. Setelah memperoleh pengikut dan dukungan dari keluarga dan para sahabat, selanjutnya Rasulullah saw. mengatur strategi dan rencana agar ajaran Islam dapat diajarkan dan disebarluaskan secara terbuka. 2.Dakwah secara Terang-terangan (al-Da’wah bi al-Jahr)Dakwah secara terang-terangan (al-Da’wah bi al-Jahr) dimulaiketika Rasulullah saw. menyeru kepada orang-orang Mekah. Ia berdiridi atas sebuah bukit dan berteriak dengan suara lantang memanggilmereka. Beberapa keluarga Quraisy menyambut seruannya. Kemudian,ia berpaling kepada sekumpulan orang sambil berkata, “Wahai orang- Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 73 orang! Akankah kalian percaya jika saya katakan bahwa musuh Anda sekalian telah bersiaga di sebelah bukit (Śafa) ini dan berniat menyerang nyawa dan harta kalian?” Mereka menjawab, “Kami tak mendengar Anda berbohong sepanjang hayat kami.” Ia lalu berkata, “Wahai bangsa Quraisy! Selamatkanlah dirimu dari neraka. Saya tak dapat menolong Anda di hadapan Allah Swt. Saya peringatkan Anda sekalian akan siksaan yang pedih!” Ia menambahkan, “Kedudukan saya seperti penjaga, yang mengamati musuh dari jauh dan segera berlari kepada kaumnya untuk menyelamatkan dan memperingatkan mereka tentang bahaya yang akan datang.”Seriring dengan itu, turun pula wahyu Allah Swt. agar Rasulullah saw. melakukannya secara terang-terangan dan terbuka. Mengenai hal tersebut, Allah Swt. berfirman, yang artinya: “Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik.” (Q.S. al-¦ijr/15:94). Baca pula firman Allah dalam Q.S. asy-Syua’ara/26:214-216.Berdasarkan ayat-ayat di atas, Rasulullah saw. yakin bahwa sudah saatnya ia dan para pengikutnya untuk menyebarluaskan ajaran Islam secara terbuka dan terang-terangan. Dengan dukungan istrinya Siti Khadijah, paman yang setia membelanya, yaitu Abu °alib, serta para sahabat dan pengikutnya yang setia ditambah pula dengan keyakinan bahwa Allah Swt. senantiasa menyertai, dimulailah dakwah suci ini. Pertama-tama dakwah dilakukan kepada sanak keluarga, kemudian kepada kaumnya, dan penduduk Kota Mekah yang saat itu penyembahannya kepada berhala begitu kuat. Dari kalangan keluarga, ia mengajak paman-pamannya termasuk Abu Lahab dan Abu Jahal yang terkenal sangat menentang dakwah Rasul. Mereka menolak mentah-mentah ajakan Rasulullah saw. dengan mengatakan bahwa agama merekalah yang paling benar. Penolakan yang disertai ejekan, cemoohan, hinaan bahkan ancaman tersebut tidak lantas membuat Rasulullah saw. berputus asa dan berhenti melakukan dakwah. Namun, beliau makin tertantang untuk terus mengajak masyarakat memeluk agama tauḥiḍ. Melihat kenyataan tersebut, Abu Lahab, Abu Sufyan, dan kalangan bangsawan serta pemuka Quraisy lainnya meminta para penyair-penyair Quraisy untuk mengolok-olok dan mengejek Nabi Muhammad saw. Selain itu, mereka juga menuntut Muhammad untuk menampilkan Sumber: Dok. KemendikbudGambar 5.4Kini dakwah dan pelajaran disampaiakan secara terbuka.Next >