< Previous74 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK mukjizatnya seperti apa yang telah ditampilkan oleh Musa as. dan Isa as. Seperti menjadikan bukit Śafa dan Marwah berubah menjadi bukit emas, menghidupkan orang yang sudah mati, menghalau bukit-bukit yang mengelilingi Mekah, memancarkan mata air yang lebih baik dari zam-zam. Tidak sampai di situ, bahkan mereka mengolok-olok Nabi dengan menyatakan mengapa Allah Swt. tidak menurunkan wahyu tentang harga barang-barang dagangan agar mereka dapat berspekulasi. Semua cemoohan, ejekan, dan ancaman yang ditujukan kepada Rasulullah saw. dan para pengikutnya makin melecut semangat Rasulullah saw. dengan terus bertambahnya jumlah pengikutnya. Pelan tetapi pasti, pengaruh Rasulullah saw. dan ajaran Islam semakin diterima oleh masyarakat Mekah yang telah muak dengan praktik-praktik kotor jahiliah.Kenyataan ini mendorong para pemuka Quraisy datang kembali kepada Abu °alib, paman yang selalu membela Rasul. Mereka membawa seorang pemuda yang gagah yang bernama Umarah bin al-Walid bin al-Mugirah untuk ditukarkan dengan Nabi Muhammad saw. yang ditolak oleh Abu °alib. Nabi Muhammad saw. terus saja berdakwah. Untuk yang ketiga kalinya, para pembesar Quraisy datang kepada Abu Ṭalib. Mereka berkata, “Wahai Abu Ṭalib, Anda orang yang terhormat dan terpandang di kalangan kami. Kami telah meminta Anda untuk menghentikan kemenakanmu, tetapi Anda tidak juga memenuhi tuntutan kami! Kami tidak akan tinggal diam menghadapi orang yang memaki nenek moyang kami, tidak menghormati harapan-harapan kami, dan mencaci-maki berhala-berhala kami. Sebaiknya, Anda sendirilah yang menghentikan kemenakan Anda, atau jika tidak, kami akan lawan hingga salah satu pihak binasa”.Sejak saat itu, orang-orang Quraisy mencaci-maki dan menyiksa kaum muslimin tidak terkecuali Nabi sendiri. Peristiwa yang paling terkenal adalah penyiksaan Bilal (seorang budak dari Abisinia). Ia dipaksa untuk melepaskan agama, dicambuk, dicampakkan di padang pasir, dan dadanya ditindih dengan batu yang lebih besar dari badannya. Dalam siksaan semacam itu, Bilal tetap teguh dengan keyakinannya; mulutnya terus mengucapkan Ahad, Ahad, ... (Allah Maha Esa, Allah Maha Esa). Bilal terus menerus mengalami siksaan hingga ia dibeli oleh Abu Bakar Siddik. Sebagai orang kaya, Abu Bakar banyak sekali memerdekakan budak di antaranya adalah budak perempuan Umar bin Kha¯¯ab. Meskipun Nabi Muhammad saw. telah mendapat perlindungan dari Banu Hasyim dan Banu Mu¯alib, ia masih juga mengalami penyiksaan. Ummu Jamil, istri Abu Lahab, melemparkan najis ke depan rumahnya. Demikian juga Abu Jahal yang melemparkan isi perut kambing kepada Nabi Muhammad saw. ketika ia sedang śalat. Intimidasi dan penyiksaan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 75 yang dialami oleh Nabi Muhammad saw. dan para pengikutnya berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama. Kian hari kian keji siksaan yang mereka terima. Namun demikian, Nabi Muhammad saw. dan para sahabatnya tetap tabah dan terus memelihara dan meningkatkan keyakinan dan keimanan mereka.Demikianlah, setiap hari jumlah pengikut Nabi Muhammad saw. terus bertambah. Kenyataan ini menyesakkan dada kaum Quraisy. Oleh karena itu, mereka mengutus Utbah bin Rabi’ah untuk bertemu dengan Nabi Muhammad saw. Dalam pertemuannya dengan Nabi Muhammad saw. ia mengatakan, “Wahai anakku, dari segi keturunan engkau mempunyai tempat (bermartabat) di kalangan kami. Kini engkau membawa perkara besar yang menyebabkan kaum Quraisy terpecah belah. Kini dengarkanlah, kami akan menawarkan beberapa hal. Kalau engkau menginginkan harta, kami siap mengumpulkan harta kami sehingga engkau menjadi yang terkaya di antara kami. Jika engkau menginginkan pangkat atau jabatan, kami akan angkat engkau menjadi pemimpin kami; kami tak akan memutus satu perkara tanpa persetujuanmu. Kalau kedudukan raja yang engkau cari, kami akan menobatkan engkau menjadi raja. Jika engkau mengidap penyakit syaraf yang tidak dapat engkau sembuhkan, maka akan kami usahakan penyembuhannya dengan biaya yang kami tanggung sendiri hingga engkau sembuh”. Mendengar tawaran itu, Nabi Muhammad saw. membacakan surat al-Sajdah kepada Utbah. Ia terdiam dan tertegun serta insaf bahwa ia berhadapan dengan seorang yang tidak gila harta, tidak berambisi pada kekuasaan, dan bukan pula orang yang gila. Utbah kembali kepada Quraisy dan menceritakan pengalamannya ketika bertemu dengan Nabi Muhammad saw. serta menyarankan agar mereka membiarkan Nabi Muhammad saw. berhubungan secara bebas dengan semua orang Arab. Usul Utbah tentu tidak dapat mereka terima, sebab mereka belum merasa puas jika belum mengalahkan Nabi Muhammad saw. Oleh karena itu, mereka meningkatkan penyiksaan baik kepada Nabi Muhammad saw. maupun kepada para pengikutnya. Dengan semangat kerasulannya serta keyakinan akan kebenaran ajaran Ilahi, gerakan dakwah Rasulullah saw. makin tersebar luas. Teman, sahabat, bahkan orang yang tidak dikenalnya, baik dari kalangan bangsawan terhormat maupun dari golongan hamba sahaya banyak yang mendengar dan memahami ajaran Islam, kemudian memeluk agama Islam dan beriman kepada Allah Swt. Rasulullah saw. makin tegas, lantang dan berani, tetapi tetap komitmen terhadap tugas, fungsi, dan wewenangnya sebagai rasul utusan Allah Swt.76 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK C.Reaksi Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah saw.Sebagaimana yang telah disinggung pada bagian sebelumnya, kaumkafir Quraisy terus berupaya menggalang kekuatan agar Rasulullah saw. danupayanya dalam penyebaran ajaran Islam dapat dihentikan. Berbagai upayamereka lakukan, mulai mengajak berdialog dengan mengiming-imingi berbagai bantuan hingga kekerasan yang dilakukan terhadap Rasulullah saw. dan parasahabat serta pengikut ajarannya. Puncak dari kejengkelan mereka dengancara memboikot Rasulullah saw. dan para sahabatnya serta pengikutnya dariboikot ekonomi dan politik.Apa yang menyebabkan mereka begitu keras menolak dan geramterhadap ajaran yang dibawa Rasulullah saw.? Apa yang salah dengan ajarantentang kebenaran dan kasih sayang yang merupakan idaman semua manusiaberadab? Sebetulnya mereka mengetahui dan memahami betul bahwa ajaranIlahi yang dibawa Rasulullah saw. adalah ajaran yang lurus, benar, dan haq.Ada beberapa alasan kaum kafir menolak dan menentang ajaran yangdibawa Rasulullah saw, diantaranya adalah sebagai berikut.1.Kesombongan dan KeangkuhanBangsa Arab jahiliah dikenal sebagai bangsa yang sangat angkuh dansombong. Mereka menganggap bahwa semua yang telah mereka lakukanadalah sesuatu yang benar. Mereka menganggap bahwa tidak salahdengan apa yang mereka lakukan. Kesombongan mereka tercermin darisya’ir-sya’ir yang mereka buat, terutama kesombongan kaum Quraisyyang merasa suku mereka yang paling terhormat dan paling berpengaruh.Mereka memandang bahwa mereka lebih mulia dan tinggi derajatnya darigolongan bangsa Arab lainnya. Mereka tidak menerima ajaran persamaanhak dan derajat yang dibawa Islam. Oleh karenanya, mengakui danmenerima ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw. akan menurunkandan menjatuhkan derajat dan martabat serta mengancam kedudukanmereka.2.Fanatisme Buta terhadap LeluhurKebiasaan yang telah mengakar kuat dan turun-temurun dalammelaksanakan penyembahan berhala dan kemusyrikan lainnya, menyebab-kan mereka sangat sulit menerima ajaran tauḥiḍ dan menyembah AllahSwt. yang Ahad. Kebiasaan tersebut sudah mengkristal dan berakar,mereka sangat sulit diberikan pemahaman bertau¥i«. Tuhan bagi merekadiwujudkan dalam bentuk berhala-berhala yang mereka buat sendiri sejakratusan tahun lalu. Fanatisme terhadap ajaran leluhur jelas-jelas telahmenenggelamkan mereka ke dalam kesesatan yang nyata.Fakta tersebut ditegaskan oleh Allah Swt. dalam firmannya: “Dan apabiladikatakan kepada mereka, “Marilah (mengikuti) apa yang diturunkan AllahSwt. dan (mengikuti) Rasul.” Mereka menjawab, “Cukuplah bagi kami Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 77 apa yang kami dapati nenek moyang kami (mengerjakannya).” Apakah (mereka akan mengikuti) juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?” (Q.S. al-Mā’idah/5:104)3.Eksistensi dan Persaingan KekuasaanPenolakan mereka terhadap ajaran Rasulullah saw. secara politis dapatmelemahkan eksistensi dan pengaruh kekuasaan mereka. Jika merekamenerima Rasulullah saw. dengan ajaran yang dibawanya, tentu saja akanberakibat pada lemahnya pengaruh dan kekuasaan mereka. Kekuasaandan pengaruh yang selama ini mereka dapatkan dengan menghalalkanberbagai cara, tentu sangat bertolak belakang dengan ajaran Rasulullahsaw. Itulah sebabnya, mereka “mati-matian” mempertahankan eksistensidan keberadaan meraka untuk menolak Rasulullah saw.D.Contoh-Contoh Penyiksaan Quraisy terhadap Rasulullah saw. dan ParaPengikutnyaBerikut adalah contoh-contoh penyiksaan kafir Qurasisy terhadapRasulullah saw. dan para pengikutnya.1.Suatu hari, Abu Jahal melihat Rasulullah saw. di Śafa, ia mencerca danmenghina tetapi tidak ditanggapi oleh Rasulullah saw. dan ia beranjakpulang. Kemudian, Abu Jahal pun bergabung dengan kelompoknya kaumQuraisy di samping Ka’bah. Mendengar kejadian tersebut, Hamzah, pamanRasulullah saw., marah seraya bangkit mencari Abu Jahal. Ia kemudianmenemukan Abu Jahal yang sedang duduk di samping Ka’bah dengankelompoknya kaum Quraisy. Tanpa banyak bicara, ia langsung mengangkatbusur dan memukulkannya ke kepala Abu Jahal hingga tengkoraknyaterluka. “Engkau mencerca dia (Rasulullah saw.), padahal aku sudahmemeluk agamanya. Aku menempuh jalan yang ia tempuh. Jika mampu,ayo, lawan aku!” tantang Hamzah.2.Suatu hari, Uqbah bin Abi Mu’i¯ melihat Rasulullah saw. berṭawaf, lalumenyiksanya. Ia menjerat leher Rasulullah saw. dengan sorbannya danmenyeret ke luar masjid. Beberapa orang datang menolong Rasulullahsaw. karena takut kepada Bani Hasyim.3.Penyiksaan lain dilakukan oleh pamannya sendiri, yaitu Abu Lahab danistrinya Ummu Jamil yang tiada tara kejinya. Rasulullah saw. bertetanggadengan mereka. Mereka tak pernah berhenti melemparkan barang-barangkotor kepadanya. Suatu hari mereka melemparkan kotoran domba kekepala Nabi. Sekali lagi Hamzah membalasnya dengan menimpakan barang yang sama ke kepala Abu Lahab.4.Quraisy memboikot kaum musliminKaum Quraisy memutuskan segala bentuk hubungan perkawinan danperdagangan dengan Bani Hasyim. Persetujuan pemboikotan ini dibuatdalam bentuk piagam, ditandatangani bersama dan digantungkan di78 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK E.Perjanjian AqabahKerasnya penolakan dan perlawanan Quraisy, mendorong Nabi Muhammadsaw. melancarkan dakwahnya kepada kabilah-kabilah Arab di luar suku Quraisy.Dalam melakukan dakwah ini, Nabi Muhammad saw. tidak saja menemuimereka di Ka’bah pada saat musim haji, ia juga mendatangi perkampungandan tempat tinggal para kepala suku. Tanpa diketahui oleh seorang pun, NabiMuhammad saw. pergi ke Ṭaif. Di sana ia menemui Ṣaqif dengan harapanagar ia dan masyarakatnya mau menerimanya dan memeluk Islam. Ṣaqif danmasyarakatnya menolak Nabi dengan kejam. Meski demikian, Nabi berlapangdada dan meminta Ṣaqif untuk tidak menceritakan kedatangannya ke Ṭaif agaria tidak mendapat malu dari orang Quraisy. Permintaan itu tidak dihiraukanoleh Ṣaqif, bahkan ia menghasut masyarakatnya untuk mengejek, menyoraki,mengusir, dan melempari Nabi. Selain itu, Nabi mendatangi Bani Kindah, BaniKalb, Bani Hanifah, dan Bani Amir bin Sa‘sa’ah ke rumah-rumah mereka. Takseorang pun dari mereka yang mau menyambut dan mendengar dakwahNabi. Bahkan, Bani Hanifah menolak dengan cara yang sangat buruk. Amirmenunjukkan ambisinya, ia mau menerima ajakan Nabi dengan syarat jikaNabi memperoleh kemenangan, kekuasaan harus berada di tangannya.Pengalaman tersebut mendorong Nabi Muhammad saw. berkesimpulanbahwa tidak mungkin lagi mendapat dukungan dari Quraisy dan kabilah-kabilah Arab lainnya. Oleh karena itu, Nabi Muhammad saw. mengalihkandakwahnya kepada kabilah-kabilah lain yang ada di sekitar Mekah yang datang berziarah setiap tahun ke Mekah. Jika musim ziarah tiba, Nabi Muhammadsaw. pun mendatangi kabilah-kabilah itu dan mengajak mereka untukmemeluk Islam. Tak berapa lama kemudian, tanda-tanda kemenangan datangdari Ya¡rib (Madinah). Nabi Muhammad saw. sesungguhnya mempunyaihubungan emosional dengan Ya¡rib. Di sanalah ayahnya dimakamkan, disana pula terdapat famili-familinya dari Bani Najjar yang merupakan keluargakakeknya, Abdul Mu¯¯alib dari pihak ibu. Oleh karena itu, tidak mengherankanapabila di tempat ini kelak Nabi Muhammad saw. mendapat kemenangan danIslam berkembang dengan amat pesat.Ya¡rib merupakan kota yang dihuni oleh orang Yahudi dan Arab dari suku Ausdan Khazraj. Kedua suku ini selalu berperang merebut kekuasaan. HubunganAus dan Khazraj dengan Yahudi membuat mereka memiliki pengetahuantentang agama samawi. Inilah salah satu faktor yang menyebabkan keduasuku Arab tersebut lebih mudah menerima kehadiran Nabi Muhammad saw.Ketika Yahudi mengalami kekalahan, suku Aus dan Khazraj menjadi penguasaKa’bah. Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-7 kenabian dan berlangsung selama tiga tahun. Pemboikotan ini mengakibatkan kelaparan, kemiskinan, dan kesengsaraan bagi kaum muslimin. Untuk meringankan penderitaan kaum muslimin, mereka pindah ke suatu lembah di luar Kota Mekah. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 79 di Ya¡rib. Yahudi tidak tinggal diam, mereka berusaha mengadu domba Aus dan Khazraj yang akhirnya menimbulkan perang saudara yang dimenangkan oleh Aus. Sejak saat itu, orang-orang Yahudi yang sebelumnya terusir dapat kembali tinggal di Ya¡rib. Aus dan Khazraj menyadari derita dan kerugian yang mereka alami akibat permusuhan mereka. Oleh karena itu, mereka sepakat mengangkat Abdullah bin Muhammad dari suku Khazraj sebagai pemimpin. Namun, hal itu tidak terlaksana. Hal ini disebabkan beberapa orang Khazraj pergi ke Mekah pada musim ziarah (haji).Kedatangan orang-orang Khazraj ke Mekah diketahui oleh Nabi Muhammad saw., dan ia pun segera menemui mereka. Setelah Nabi berbicara dan mengajak mereka untuk memeluk agama Islam, mereka pun saling berpandangan dan salah seorang dari mereka berkata,“Sungguh inilah Nabi yang pernah dijanjikan oleh orang-orang Yahudi kepada kita, dan jangan sampai mereka (Yahudi) mendahului kita.” Setelah itu, mereka kembali ke Ya¡rib dan menyampaikan berita kenabian Muhammad saw.. Mereka menyatakan kepada masyarakatnya bahwa mereka telah menganut Islam. Berita dan pernyataan yang mereka sampaikan mendapat sambutan yang baik dari masyarakat. Pada musim ziarah tahun berikutnya, datanglah 12 orang penduduk Ya¡rib menemui Nabi Muhammad saw. di Aqabah. Di tempat ini mereka berikrar kepada Nabi yang kemudian dikenal dengan Perjanjian Aqabah I. Pada Perjanjian Aqabah I ini, orang-orang Ya¡rib berjanji kepada Nabi untuk tidak menyekutukan Tuhan, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak-anak, tidak mengumpat dan memfitnah, baik di depan atau di belakang, jangan menolak berbuat kebaikan. Siapa mematuhi semua itu akan mendapat pahala surga dan kalau ada yang melanggar, persoalannya kembali kepada Allah Swt. Selanjutnya, Nabi menugaskan Mus’ab bin Umair untuk membacakan al-Qurān, mengajarkan Islam serta seluk-beluk agama Islam kepada penduduk Ya¡rib. Sejak itu, Mus’ab tinggal di Ya¡rib. Jika musim ziarah tiba, ia berangkat ke Mekah dan menemui Nabi Muhammad saw. Dalam pertemuan itu, Mus’ab menceritakan perkembangan masyarakat muslim Ya¡rib yang tangguh dan kuat. Berita ini sungguh menggembirakan Nabi dan menimbulkan keinginan dalam hati Nabi untuk hijrah ke sana.Pada tahun 622 M, peziarah Ya¡rib yang datang ke Mekah berjumlah 75 orang, dua orang di antaranya perempuan. Kesempatan ini digunakan Nabi melakukan pertemuan rahasia dengan para pemimpin mereka. Pertemuan Nabi dengan para pemimpin Ya¡rib yang berziarah ke Mekah disepakati di Aqabah pada tengah malam pada hari-hari Tasyriq (tidak sama dengan hari Tasyriq yang sekarang). Malam itu, Nabi Muhammad saw. ditemani oleh pamannya, Abbas bin Abdul Mu¯alib (yang masih memeluk agama nenek moyangnya) menemui orang-orang Ya¡rib. Pertemuan malam itu kemudian dikenal dalam sejarah sebagai Perjanjian Aqabah II. Pada malam itu, mereka berikrar kepada Nabi sebagai berikut, “Kami berikrar, bahwa kami sudah 80 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK mendengar dan setia di waktu suka dan duka, di waktu bahagia dan sengsara, kami hanya akan berkata yang benar di mana saja kami berada, dan di jalan Allah Swt. ini kami tidak gentar terhadap ejekan dan celaan siapapun.”Setelah masyarakat Ya¡rib menyatakan ikrar mereka, Nabi berkata kepada mereka, “Pilihkan buat saya dua belas orang pemimpin dari kalangan kalian yang menjadi penanggung jawab masyarakatnya”. Mereka memilih sembilan orang dari Khazraj dan tiga orang dari Aus. Kepada dua belas orang itu, Nabi mengatakan, “Kalian adalah penanggung jawab masyarakat kalian seperti pertangungjawaban pengikut-pengikut Isa bin Maryam. Terhadap masyarakat saya, sayalah yang bertanggung jawab. ”Setelah ikrar selesai, tiba-tiba terdengar teriakan yang ditujukan kepada kaum Quraisy, “Muhammad dan orang-orang murtad itu sudah berkumpul akan memerangi kamu!”. Semua kaget dan terdiam. Tiba-tiba Abbas bin Ubadah, salah seorang peserta ikrar, berkata kepada Nabi, “Demi Allah Swt. yang mengutus Anda berdasarkan kebenaran, jika Nabi mengizinkan, besok penduduk Mina akan kami ‘habisi’ dengan pedang kami.” Lalu, Nabi Muhammad saw. menjawab, “Kita tidak diperintahkan untuk itu, kembalilah ke kemah kalian!” Keesokan harinya, mereka bangun pagi-pagi sekali dan segera bergegas pulang ke Yaṣrib.F.Peristiwa Hijrah Kaum Muslimin1.Hijrah ke Abisinia (Habsyi)Untuk menghindari bahaya penyiksaan, Nabi Muhammad saw.menyarankan para pengikutnya untuk hijrah ke Abisinia (Habsyi). Parasahabat pergi ke Abisinia dengan dua kali hijrah. Hijrah pertama sebanyak15 orang; sebelas orang laki-laki dan empat orang perempuan. Merekaberangkat secara sembunyi-sembunyi dan sesampainya di sana, merekamendapatkan perlindungan yang baik dari Najasyi (sebutan untuk RajaAbisinia). Ketika mendengar keadaan Mekah telah aman, mereka punkembali lagi. Namun, mereka kembali mendapatkan siksaan melebihi darisebelumnya. Karena itu, mereka kembali hijrah untuk yang kedua kalinyake Abisinia (tahun kelima dari kenabian atau tahun 615 M). Kali ini merekaberangkat sebanyak 80 orang laki-laki, dipimpin oleh Ja’far bin Abi °alib.Mereka tinggal di sana hingga sesudah Nabi hijrah ke Ya¡rib (Madinah).Peristiwa hijrah ke Abisinia ini dipandang sebagai hijrah pertama dalamIslam.Peristiwa hijrah ke Abisinia ini sungguh tidak menyenangkan kaumQuraisy dan menimbulkan kekhawatiran yang sangat besar. Ada dua halyang dikhawatirkan oleh kaum Quraisy, yaitu pertama, kaum muslimin akandapat menjalin hubungan yang luas dengan masyarakat Arab kedua, kaummuslimin akan menjadi kuat dan kembali ke Mekah untuk menuntut balas.Oleh karena itu, mereka mengutus Amr bin ‘Aṣ dan Abdullah bin Rabi’ahkepada Najasyi agar mau menyerahkan kaum muslimin yang berhijrah Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 81 ke sana. Dengan mempersembahkan hadiah yang besar kepada Najasyi, kedua utusan itu berkata, “Paduka Raja, mereka yang datang ke negeri tuan ini adalah budak-budak kami yang tidak mempunyai malu. Mereka meninggalkan agama nenek moyang mereka dan tidak pula menganut agama Paduka; mereka membawa agama yang mereka ciptakan sendiri, yang tidak kami kenal dan tidak juga Paduka. Kami diutus oleh pemimpin-pemimpin mereka, orang-orang tua mereka, paman-paman mereka, dan keluarga-keluarga mereka supaya Paduka sudi mengembalikan orang-orang itu kepada pemimpin-pemimpin kami. Mereka lebih mengetahui betapa orang-orang itu mencemarkan dan mencerca agama mereka.”Najasyi kemudian memanggil kaum muslimin dan bertanya kepada mereka, “Agama apa ini sampai membuat tuan-tuan meninggalkan masyarakat tuan-tuan sendiri?” Kaum muslimin yang diwakili oleh Ja’far bin Abi °alib menjawab, “Paduka Raja, masyarakat kami masyarakat yang bodoh, menyembah berhala, memakan bangkai, melakukan berbagai macam kejahatan, memutuskan hubungan dengan kerabat, tidak baik dengan tetangga; yang kuat menindas yang lemah. Demikianlah keadaan masyarakat kami hingga Allah Swt. mengutus seorang rasul dari kalangan kami sendiri yang kami kenal asal usulnya, jujur, dapat dipercaya, dan bersih. Ia mengajak kami hanya menyembah kepada Allah Swt. Yang Maha Esa, meninggalkan batu-batu dan patung-patung yang selama ini kami dan nenek moyang kami sembah. Ia melarang kami berdusta, menganjurkan untuk berlaku jujur, menjalin hubungan kekerabatan, bersikap baik kepada tetangga, dan menghentikan pertumpahan darah. Ia melarang kami melakukan segala perbuatan jahat, menggunakan kata-kata dusta dan keji, memakan harta anak yatim, dan mencemarkan nama baik perempuan yang tak bersalah. Ia meminta kami menyembah Allah Swt. dan tidak mempersekutukan-Nya. Jadi, yang kami sembah hanya Allah Swt. Yang Tunggal, tidak mempersekutukan-Nya dengan apa dan siapa pun. Segala yang diharamkan kami jauhi dan yang dihalalkan kami lakukan. Karena itulah kami dimusuhi, dipaksa meninggalkan agama kami. Karena mereka memaksa kami, menganiaya dan menekan kami, kami pun keluar menuju negeri Paduka ini. Padukalah yang menjadi pilihan kami. Senang sekali kami berada di dekat Paduka, dengan harapan di sini tidak ada penganiayaan”.Mendengar pernyataan yang demikian fasih dan santun, akhirnya Raja Najasyi memberikan perlindungan kepada kaum muslimin hingga kemudian mereka hidup untuk beberapa lama di negeri yang jauh dari tanah kelahirannya.2.Hijrah ke MadinahPeristiwa Ikrar Aqabah II ini diketahui oleh orang-orang Quraisy.Sejak itu tekanan, intimidasi, dan siksaan terhadap kaum muslimin makinmeningkat. Kenyataaan ini mendorong Nabi segera memerintahkansahabat-sahabatnya untuk hijrah ke Ya¡rib. Dalam waktu dua bulan saja,82 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Agar ingatanmu tentang sejarah perjuangan dakwah di Mekah makin melekat, cobalah buat tabel tentang perjuangan dakwah di atas. Mintalah petunjuk gurumu untuk mengajarinya.Aktivitas 3Menerapkan Perilaku MuliaPerilaku yang dapat diteladani dari perjuangan dakwah Rasulullah saw. pada periode Mekah di antaranya adalah seperti berikut.1.Memiliki Sikap TangguhDalam upaya meraih kesuksesan, diperlukan sikap tangguh dan pantangmenyerah sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. ketika iaberjuang memberantas kemusyrikan. Lihat pula bagaimana orang-orang yangsukses meraih cita-citanya, mereka bersusah-payah berusaha terus-menerustanpa mengenal lelah, sehingga mereka menjadi orang yang berhasil dalamhampir semua kaum muslimin, sekitar 150 orang telah berangkat ke Ya¡rib. Hanya Abu bakar dan Ali yang masih menjaga dan membela Nabi di Mekah. Akhirnya, Nabi pun hijrah setelah mendengar rencana Quraisy yang ingin membunuhnya.Nabi Muhammad saw. dengan ditemani oleh Abu Bakar berhijrah ke Ya¡rib. Sesampai di Quba, 5 km dari Ya¡rib, Nabi beristirahat dan tinggal di sana selama beberapa hari. Nabi menginap di rumah Umi Kalsum bin Hindun. Di halaman rumah ini Nabi membangun sebuah masjid. Inilah masjid pertama yang dibangun pada masa Islam yang kemudian dikenal dengan Masjid Quba. Tak lama kemudian, Ali datang menyusul setelah menyelesaikan amanah yang diserahkan Nabi kepadanya pada saat berangkat hijrah. Ketika Nabi memasuki Ya¡rib, ia dielu-elukan oleh penduduk kota itu dan menyambut kedatangannya dengan penuh kegembiraan. Sejak itu, nama Ya¡rib diganti dengan Madinatun Nabi (Kota Nabi) atau sering pula disebut dengan Madinatun Munawwarah (Kota yang Bercahaya). Dikatakan demikian karena memang dari sanalah sinar Islam memancar ke seluruh penjuru dunia. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 83 cita-citanya. Tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan dan tidak ada pula kesuksesan tanpa kerja keras dan tangguh pantang menyerah.Ketangguhan datang dengan sendirinya. Ia memerlukan pembelajaran dan latihan (riya«ah) secara terus-menerus. Ketangguhan juga harus didukung oleh kesehatan fisik dan pemahaman yang benar. Kedua-duanya harus berjalan beriringan dan saling mendukung. Kekuatan fisik dibarengi dengan pemahaman yang benar akan melahirkan manfaat yang besar, demikian pula sebaliknya.Sikap tangguh dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat di antaranya. seperti berikut.a.Menggunakan waktu untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar men-dapat kan prestasi yang tinggi.b.Secara terus-menerus mencoba sesuatu yang belum dapat dikerjakansampai ditemukan solusi untuk mengatasinya.c.Melaksanakan segala peraturan di sekolah sebagai bentuk pengamalansikap disiplin dan tanggung jawab.d.Menjalankan segala perintah agama dan menjauhi larangannya denganpenuh keikhlasan.e.Tidak putus asa ketika mengalami kegagalan dalam meraih suatu keinginan.Jadikanlah kegagalan sebagai cambuk agar tidak mengalaminya lagi dikemudian hari.2.Memiliki Jiwa BerkorbanPerhatikan bagaimana para pahlawanyang berjuang untuk kemerdekaanbangsa ini. Selain mereka berjuangdengan tangguh dan pantang menyerah,merela rela mengorbankan apasaja untuk kemerdekaan bangsa ini.Perngorbanan mereka tidak hanyaberupa harta, keluarga yang ditinggalkan,bahkan mereka rela meregang nyawauntuk memperjuangkan kemerdekaanberagama dan berbangsa.Oleh karena itu, janganlah pernahmerasa pernah berjuang tanpamemberikan pengorbanan yang berarti.Sumber: Dok. KemendikbudGambar 5.5Sikap tangguh yang ditunjukkan para pasukan pengibar bendera.Sumber: Dok. KemendikbudGambar 5.6Pembagian daging kurban sebagai bentuk rela berkorban kepada masyarakat miskin.Next >