< Previous Kelas IX SMP124Sang Buddha melakukan tanya-jawab kepada kedua Raja pimpinan kedua suku itu:“Apa yang kalian pertengkarkan, O Raja Mulia?”“Pertengkaran ini hanya karena air sungai Rohini, Yang Mulia.”“Berapakah nilai air sungai itu, Raja Mulia?”“Sangat kecil nilainya, Yang Mulia.”“Berapa besarkah nilai negeri ini, Raja Mulia?”“Negeri ini tidak ternilai, Yang Mulia.”“Bukanlah hal yang baik dan pantas apabila hanya karena air yang sedikit ini kalian menghancurkan negeri yang tidak ternilai ini.”Kedua pihak itu diam seribu bahasa. Sang Buddha berkata lagi:“O, Raja Mulia, mengapa kalian bertindak seperti ini? Apabila Aku tidak ada di sini sekarang, kalian akan bertempur, membuat sungai ini berlimbah darah. Kalian tidak pantas bertindak demikian. Kalian hidup bermusuhan, menuruti hati yang diliputi kebencian, kejahatan, dan keserahakan. Aku telah bebas dari semua itu...” Setelah bersabda demikian, Sang Buddha mengucapkan syair-syair ini:“Sungguh bahagia jika kita hidup tanpa membenci di antara orang-orang yang membenci, di antara orang-orang yang membenci kita hidup tanpa membenci.”(Dhammapada, Sukha Vagga no. 1)“Sungguh bahagia jika kita hidup tanpa penyakit di antara orang-orang yang berpenyakit, di antara orang-orang yang berpenyakit kita hidup tanpa penyakit.” (Dhammapada, Sukha Vagga: 2)“Sungguh bahagia kita hidup tanpa keserakahan di antara orang-orang yang serakah, di antara orang-orang yang serakah kita hidup tanpa keserakahan.” (Dhammapada, Sukha Vagga: 3)Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti125Setelah menerima nasihat Sang Buddha, kedua belah pihak merasa malu dan akhirnya berdamai. Mereka membagi air sungai Rohini itu dengan adil untuk mengairi ladang kedua belah pihak. Mereka lalu hidup berdampingan dengan damai, karena kebencian dan iri hati sudah lenyap dari hati mereka.Selain kisah di atas, masih banyak lagi kisah perdamaian yang dipelopori oleh Sang Buddha. Misalnya, kisah dalam Dhammapada tentang “Kalayyakkhini”, yaitu dendam istri tua dan istri muda yang hingga berlangsung dalam tiga kehidupan berturut-turut. Tugas Mandiri1. Nilai-nilai apa yang kalian peroleh dari kisah “Pertikaian air Sungai Rohini”? 2. Sebagai pengayaan, bacalah dan buatlah laporannya tentang kisah “Kalayakkhini” dalam Dhammpada Atthakatta I:5! Kelas IX SMP126B. Damai Bersama Y.M. Dalai Lama Ayo Membaca!Proses mengamati dapat kalian lanjutkan melalui membaca teks berikut lalu merumuskan pertanyaan-pertanyaan. Y.M. Dalai Lama adalah Biksu sederhana pelaku perdamaian. Ia sangat dikenal sebagai tokoh yang karismatik, sangat toleran, dan mengabdikan hidupnya demi perdamaian. Hanya sedikit negara yang peduli pada tindakan China dan bertanggung jawab terhadap puluhan ribu warga Tibet yang mengikuti pemimpin mereka hingga ke pengasingan. Y.M. Dalai Lama menghadapi tugas yang sulit untuk melindungi warga Tibet beserta tradisi mereka.Pada Februari 1940, beliau diberi nama Jetsun Jamphel Ngawang Lobsang Yeshe Tenzin Gyatso, yang berarti “Raja Suci, Keagungan Lembut, Pembela Berbelas Kasih dari Keyakinan dan Samudera Kebijakan”. Ia kemudian ditahbiskan menjadi Y.M. Dalai Lama ke-14.Dalai Lama XIV lahir pada tanggal 6 Juli 1935 adalah seorang pemimpin rakyat di Tibet. Dalai Lama juga merupakan pemimpin spiritual dunia, seorang biksu juga aktivis perdamaian dunia, anti kekerasan yang meraih Nobel pada tahun 1989. Dalai Lama dikenal sebagai seorang pribadi yang hangat dan selalu tersenyum kepada siapa saja dengan ceramah-ceramahnya yang mencerahkan. Orang yang bernama asli Tenzin Gyatso ini diangkat menjadi pemimpin spiritual sejak usia 15 tahun berdasarkan wasiat reinkarnasi yang ditinggalkan oleh Dalai Lama XIII sebelum meninggal.Sumber: http://www.freeimages.com Gambar 6.3Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti127Pada tahun 1950, tentara China memasuki Tibet. Tujuannya adalah membebaskan Tibet dari kekuasaan politik dan agama. Para pemimpin Tibet pada saat itu memutuskan untuk mengangkat Y.M. Dalai Lama menjadi pemimpin negara sementara. Saat itu, Y.M. Dalai Lama baru berusia 15 tahun, padahal untuk menjadi pemimpin, seorang Y.M. Dalai Lama harus menunggu hingga berusia 18 tahun. Selama 9 tahun berikutnya, Y.M. Dalai Lama melakukan usahanya yang terbaik untuk mengakomodasi keinginan China dan menjaga bangsa Tibet tetap aman. Namun, Mao Tse Tung menghapus usaha untuk perdamian antara Tibet dan China saat mereka bertemu di Beijing. Mao Tse Tung mengatakan kepada Y.M. Dalai Lama bahwa agama adalah racun.Pada masa-masa sulit, Y.M. Dalai Lama bersama puluhan ribu pengikutnya pergi ke India dengan berjalan kaki. Masyarakat Tibet saat itu berada dalam pengasingan. Di pengasingan inilah Y.M. Dalai Lama memulai tugasnya untuk menolong orang-orang Tibet dalam pengasingan serta tetap menjaga kemurnian budaya Tibet. Y.M. Dalai Lama di hadapan para pengikutnya di Dharamsala, berpidato;“Ini adalah masa-masa yang paling sulit bagi kita semua. Namun begitu, dalam masa-masa sulit ini, kalian tidak boleh kehilangan harapan. Jangan pernah kehilangan keyakinan pada kebenaran. Pada akhirnya, semua akan baik-baik saja.” Setelah itu, Beliau menyalami para pengikutnya satu persatu. Pada kesempatan lainnya, seorang biksu muda datang dari tempat yang sangat jauh untuk menemui Y.M. Dalai Lama. Beliau langsung memeluk biksu muda itu dan mengusap kepalanya dengan penuh kasih sayang. Perjuangan perdamaian yang dilakukan Y.M. Dalai Lama adalah menerapkan “Jalan Tengah” sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah Tibet dengan China. Pada tahun 1987, Beliau mengajukan 5 poin kesepakatan, dimana beliau mengumumkan bahwa wilayah Tibet sebagai wilayah kedamaian. Beliau juga meminta untuk menghentikan pemindahan massal orang China (suku Han) ke wilayah Tibet. Kelas IX SMP128Y.M. Dalai Lama mendapat penghargaan berupa Nobel Perdamaian pada tahun 1989 untuk konsistensi beliau dalam melawan penindasan terhadap Tibet. China, bagaimanapun, tidak terlalu antusias dengan penghargaan tersebut, dan tetap melihat Y.M. Dalai Lama sebagai ancaman persatuan dan kesatuan.Walaupun begitu, Y.M. Dalai Lama terus mencoba untuk bisa berdialog dengan China. Pembicaraan antara kedua belah pihak berakhir pada tahun 1993. Pada September 2002, perwakilan dari Y.M. Dalai Lama melakukan perjalanan ke Beijing dan Lhasa untuk berdamai, namun hasilnya tidak maksimal. Kesabaran Y.M. Dalai Lama dapat dibuktikan bahwa pada Juni 2004 ketika berkunjung ke Skotlandia. Beliau memberitahu kelompok BBC bahwa kesabaran adalah sangat penting. Beliau berkata:“Jika Anda menggunakan akal sehat, adalah lebih baik untuk tetap menjaga kesabaran, harapan, dan tujuan Anda. Sekali Anda menggunakan kekerasan, segala hal dengan mudah akan lepas kontrol.”Pada Maret 2006, untuk memperingati serangan China pada tahun 1959. Beliau menekankan bahwa tujuan Tibet adalah menjadi daerah Otonomi Tibet. Selanjutnya, Beliau berkata:“Saya ingin menekankan bahwa kami akan mencoba segala hal yang mungkin dapat membantu proses dialog untuk mencari solusi bagi masalah antara China dengan Tibet.”Ayo Mengamati!Amati gambar 6.4 di samping! Selanjutnya, ungkapkan peristiwa apa yang terjadi seperti gambar di samping lalu Sumber: http://freetibet.org Gambar 6.4Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti129Pada tahun 1995, Y.M. Dalai Lama menghadiri sebuah konferensi tentang demokrasi baru di Nikaragua. Meski pada saat itu, setiap pertemuan selalu dimulai terlambat, Y.M. Dalai Lama selalu berusaha untuk hadir tepat waktu. Beliau berkata, “Jika orang lain terlambat, itu hak mereka. Namun kita tidak seharusnya terlambat hanya karena orang lain tidak tepat waktu. Jadi kita selalu tepat waktu.”Y.M. Dalai Lama sama sekali tidak tertarik untuk mengubah seseorang untuk berpindah keyakinan. Beliau berkata, “Jangan menjadi seorang Buddhis, Kristiani, Muslim, Yahudi, bagaimanapun kamu dibesarkan. Latihlah meditasi Buddhis, namun tetap dijaga dalam kerangka keyakinanmu yang utama.”Y.M. Dalai Lama mengatakan bahwa hal yang paling ingin dilakukannya adalah menyendiri untuk bermeditasi dan hidup sebagai biksu sederhana. Namun prioritas utama beliau sekarang adalah memperjuangkan status Tibet. Beliau mengusulkan Tibet memperoleh otonomi sendiri, dengan pemerintahan yang terpisah dari China. Setelah itu, beliau tidak bersedia untuk masuk ke dalam pemerintahan, beliau hanya bersedia menjadi pemimpin spiritual saja. “Saya akan kembali ke Tibet yang merdeka. Begitu juga rakyatku.”, ujar Y.M. Dalai Lama. “Ya, saya punya perasaanyang kuat akan hal itu.” (jatakakatha.wordpress.com/, diakses: 30 Juni 2014, pukul: 21.09) Kelas IX SMP130C. Damai Bersama Raja Bhutan Ayo Mengamati!Amati gambar 6.5 dan 6.6 di bawah ini! Selanjutnya buatlah beberapa pertanyaan hal-hal yang belum kalian ketahui tentang gambar tersebut! Jigme Singye Wangchuk (Jimi Singgê ‘Wangchu) lahir di Istana Dechenchholing, Thimphu, 11 November 1955. Ia adalah Raja Bhutan periode 1972 s.d. 2006. Ia naik tahta pada usia 17 pada tahun 1972, setelah kemangkatan ayahandanya Jigme Dorji Wangchuk, yaitu Jimi Dôji ‘Wangchu. Secara resmi, dia dimahkotai pada 2 Juni 1974. Ia juga dipanggil “Druk Gyalpo”, yang berarti “Raja Naga”. Sebelumnya dia pernah memperoleh pendidikan di Inggris.Ia telah melanjutkan kebijakan ayahandanya pada modernisasi dan pelan-pelan tetap memelihara kebudayaan Bhutan. Pada tahun 1998 ia menghentikan sejumlah kekuasaan absolutnya, dan memerintah melalui nasihat pemerintahnya.Sumber: http://www.travelbhutanblog.comGambar 6.5Sumber: http://www.asia-atlas.com Gambar 6.6Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti131Di akhir tahun 2003, ia memerintahkan militer pertama Bhutan untuk melawan kelompok pemberontak separatis India. Kampanye juga telah diluncurkan melawan separatis Nepal di selatan negara.Pada 17 Desember 2005, raja mengumumkan kalau dirinya akan turun takhta pada 2008. Pengumuman disampaikan raja di hadapan 8000 penggembala hewan, biksu, petani, dan siswa pedesaan. Raja mengaku menyerahkan tanggung jawab kerajaan kepada putra mahkota. “Saya ingin rakyat tahu, putra mahkota Dasho Jigme Khesar Namgyal Wangchuck dinobatkan menjadi Raja Naga tahun 2008,” kata sang raja. Bhutan, Negara Paling Bahagia di DuniaNegara Bhutan terletak di bawah pegunungan Himalaya, tanahnya tidak subur. Walaupun pendapatan warganya tidak tinggi, tetapi menjadi negara terbahagia di dunia. Bhutan disebut sebagai “Shangrilla di kaki gunung Himalaya” yang 97% rakyatnya menganggap diri mereka sangat berbahagia. Nama negara Bhutan berarti Tanah Naga Guruh, lagu kebangsaannya ialah Drukyle (Kerajaan Naga Guruh). Arti Bhutan dalam bahasa Sansekerta ialah “Dataran tinggi di sebelah Tibet”. Agama Buddha aliran Tibet (Tantrayana) mempengaruhi kepercayaan dan gaya hidup rakyat setempat. Bhutan adalah negara agama yang seluruh warganya beriman, ada sebanyak 75% warga menganut agama Buddha Tantrayana aliran Tibet, sebanyak 25% menganut agama Hindu. Orang Bhutan beranggapan kemiskinan yang sesungguhnya adalah apabila tak mampu beramal kepada orang lain, mereka sudah sangat puas asalkan memiliki sawah dan rumah. Penduduk Bhutan yang beragama Buddha, tidak membunuh makhluk hidup dan menebang pohon. Pada 2005, Bhutan menjadi fokus berbagai media besar seantero dunia, “Model Bhutan” ciptaannya, teori Gross National Happiness (GNH) yang ia usulkan memperoleh perhatian seksama masyarakat internasional dan menjadi tema pelajaran ilmu ekonomi yang digandrungi para pakar dan institut penelitian sebagian negara seperti Amerika Serikat, Jepang dan lain-lain. Konsep “baru” dalam pandangan negara maju pada abad-21 ini, diam-diam telah dijalankan selama hampir 30 tahun lamanya. Kelas IX SMP132“Model Bhutan” ialah mementingkan perkembangan yang seimbang antara materi dan spiritual, perlindungan terhadap lingkungan hidup dan proteksi terhadap kebudayaan tradisional diletakkan di atas perkembangan ekonomi, standar untuk pengukuran perkembangan ialah Gross National Happiness (GNH). Raja Wangchuk sangat memperhatikan pelestarian lingkungan hidup Bhutan. Ia memberlakukan larangan merokok di seluruh negeri dan melarang impor kantong plastik. Selain itu pemerintah menentukan, setiap orang dalam 1 tahun minimal harus menanam 10 batang pohon.D. Damai Bersama Master Zen Thich Nhat Hanh Ayo Membaca!Proses mengamati dapat kalian lanjutkan dengan membaca teks berikut lalu merumuskan pertanyaan-pertanyaan. Thich Nhat Hanh lahir pada 11 Oktober 1926 di Vietnam Tengah. Beliau menjadi seorang bhiksu Zen pada usia 16 tahun dan ditahbiskan penuh sebagai bhiksu pada 1949. Thich Nhat Hanh mendirikan gerakan “Engaged Buddhism” dengan mempraktikkan meditasi dan mendedikasikan hidupnya untuk membantu orang lain. Beliau menciptakan istilah ini dalam bukunya Vietnam: Lotus di Lautan Api (Vietnam:Lotus In A Sea Of Fire).6XPEHUKWWSZZZÀLFNUFRPGambar 6.7Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti1337KLFK1KDW+ҥQKDGDODKVHRUDQJEKLNVX=HQ\DQJEHUDVDOGDUL9LHWQDPpenulis, penyair, dan aktivis HAM. Ia tinggal di Biara Desa Prem di wilayah Dordogne di Prancis Selatan bepergian secara internasional untuk memberikan retret dan berbicara. Thich Nhat Hanh telah menerbitkan lebih dari 100 buku, termasuk lebih dari 40 dalam bahasa Inggris. Ia aktif dalam gerakan perdamaian, dan juga menahan diri dari konsumsi daging.Perjuangan Thich Nhat Hanh selama Perang VietnamDi awal tahun 1960-an, pada masa perang Vietnam. Thich Nhat Hanh mendirikan organisasi sosial School of Youth for Social Service (SYSS) dibantu oleh Cao Ngoc Phuong (sekarang Biksuni Chan Khong di Saigon) yang merupakan masyarakat lapisan bawah untuk membantu meringankan penderitaan korban perang. Selanjutnya, membangun kembali desa-desa yang hancur akibat bom, membangun sekolah dan pusat perawatan kesehatan, mencari cara untuk melakukan penempatan ulang masyarakat yang kehilangan rumahnya.Thay menempuh perjalanan ke Amerika Serikat dan belajar di Universitas Princeton. Thay juga menjadi dosen di Universitas Cornell dan Universitas Columbia. Tujuan utama kunjungannya ke Amerika adalah untuk mendesak pemerintah Amerika untuk menarik diri dari perang Vietnam. Thay tidak ingin melihat saudara membunuh saudara di Vietnam. Dr. Martin Luther King, Jr. juga mendukung untuk segera mengakhiri perang Vietnam. Thay berbicara di hadapan berbagai kelompok perdamaian. Thay juga memimpin delegasi Buddhis berpartisipasi dalam Perbincangan Perdamaian di Paris.Institusi Nobel di Norwegia, pada tanggal 25 Januari 1967 menyampaikan sebuah surat untuknya. Martin Luther King menobatkan Thay sebagai penerima Hadiah Perdamaian Nobel. Thay sangat dikagumi oleh dunia Barat. Thay termasuk tokoh yang berjasa dalam membawa Ajaran Sang Buddha ke dunia Barat. Melalui latihan hidup sadar ternyata berbagai kalangan yang berbeda-beda bisa menerimanya dengan begitu alami. Next >