< Previous Kelas IX SMP154Sewaktu melatih meditasi, jangan berikan kesempatan kepada bentuk-bentuk pikiran keduniawian masuk ke dalam pikiran kalian. Bertekatlah agar tekun dalam melakukan latihan meditasi dengan teratur setiap harinya. Apabila meditasi kalian telah maju, setiap waktu adalah baik untuk berlatih meditasi. Jika kalian telah mencapai tingkatan ini, maka meditasi merupakan bagian hidup kalian sehari-hari. Dengan kata lain, meditasi telah menjadi kebiasaan hidup kalian. 3. GuruMungkin kalian merasa memerlukan seorang guru atau pemimpin dalam melatih meditasi. Sebenarnya tidaklah mudah mencari guru yang sesuai untuk mengajarkan meditasi. Kalau kalian mempunyai teman yang sudah berpengalaman bermeditasi, cobalah berdiskusi dahulu dengannya. Kalau kalian mempunyai buku mengenai meditasi, bacalah dahulu buku tersebut. Dia adalah guru kalian. Kalau kalian telah mendapatkan guru, ketahuilah bahwa guru hanyalah teman dan penunjuk jalan. Dia tidak dapat melakukan meditasi untuk kalian. Dia tidak dapat membebaskan diri kalian. Kalau kalian sudah dapat mengatur dan memusatkan pikiran, kemudian mengembangkan kesadaran yang kuat, itulah yang akan menjadi guru kalian. Sesungguhnya, guru kalian saat ini telah berada dalam diri kalian sendiri. D. Waktu dan Posisi Meditasi Waktu meditasi yang tepat adalah bila jasmani kita segar, semua SHNHUMDDQWHODKVHOHVDLJDQJJXDQ¿VLNGDQEDWLQWLGDNDGDMeditasi dapat dilaksanakan pada pagi hari (pukul 04.00-07.00) dan malam hari (pukul 17.00-22.00). Waktu dalam berlatih meditasi sebaiknya dilakukan setiap hari dalam waktu yang sama secara teratur dan terus menerus. Sang Buddha mengajarkan 4 posisi bermeditasi. Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti155 Ayo Mengamati!Amati gambar 7.4, 7.5, 7.6 dan 7.7 berikut ini! Selanjutnya buatlah beberapa pertanyaan hal-hal yang belum kalian ketahui tentang gambar tersebut! 1) Meditasi dengan cara duduk Meditasi dengan cara ini biasanya dilakukan Caranya duduk bersila badan tegak tetapi rilek, sebaiknya tidak bersandar pada dinding atau sandaran lainnya. Mata dipejamkan, batin tenang dan pikiran dipusatkan pada objek yang dipilih.2) Meditasi dengan cara berdiriBerdiri dengan kaki sedikit renggang, kedua tangan di depan dada, tangan kanan memegang tangan kiri, usahakan dapat menjaga keseimbangan tubuh supaya batin tenang, kemudian kosentrasikan pikiran pada objek yang dipilih.6XPEHUKWWSZZZXQVHHQWKDLWRXUVFRPGambar 7.46XPEHUKWWSZZZXQVHHQWKDLWRXUVFRPGambar 7.5 Kelas IX SMP1563) Meditasi dengan cara berjalanMeditasi berjalan disebut cankamana. Meditasi beberapa cara, antara lain; (1) berjalan dengan menghitung langkah kaki; (2) berjalan dengan menyadari langkah maju, mundur, ke kiri, ke kanan, dan (3) menghitung langkah kaki kanan melangkah atau menyadari kaki kiri melangkah dan seterusnya. 4) Meditasi dengan cara berbaringBerbaring dengan posisi tubuh miring ke tubuh Sang Buddha ketika kaki lurus, kepala ditopang dengan tangan kanan, mata dipejamkan, batin tenang dan pikiran terpusat pada objek meditasi yang dipilih.6XPEHUKWWSZZZXQVHHQWKDLWRXUVFRPGambar 7.66XPEHUKWWSZZZXQVHHQWKDLWRXUVFRPGambar 7.7Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti157 Ayo Menanya!Rumuskan beberapa pertanyaan untuk mengetahui hal-hal yang belum jelas setelah kalian membaca materi dari gambar (7.3, 7.4, 7.5, 7.6 dan 7.7) pada bagian (C) mengenai persiapan meditasi dan bagian (D) mengenai waktu dan posisi meditasi!1. __________________________________________________________2. __________________________________________________________3. __________________________________________________________4. __________________________________________________________5. __________________________________________________________ Ayo Mencari Informasi!&DULODKLQIRUPDVLVHOHQJNDSPXQJNLQPHODOXLPHQJDPDWLGDQPHPEDFDEXNXartikel dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang telah kalian rumuskan! Ayo Mengolah Informasi!Ayo olah informasi yang telah kalian dapatkan dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah kalian rumuskan sebelumnya!1. __________________________________________________________2. __________________________________________________________3. __________________________________________________________4. __________________________________________________________5. __________________________________________________________ Kelas IX SMP158 Ayo Mengomunikasikan!Komunikasikan hasil jawaban kalian dengan cara mempresentasikannya di depan kelas atau kelompok lain untuk mendapatkan tanggapan! 1. __________________________________________________________2. __________________________________________________________3. __________________________________________________________4. __________________________________________________________5. __________________________________________________________E. Karakter (Carita) Ayo Membaca!Proses mengamati dapat kalian lanjutkan melalui membaca teks (E) Karakter (Carita) dan (F) Objek Meditasi untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan. Carita berarti karakter, perangai, atau perilaku. Di dalam Abhidhamma, manusia dapat dibagi menjadi enam carita berdasarkan sifat-sifat yang dimilikinya, yaitu:1. Nafsu lobha kuat (ragacarita);2. Kebencian kuat (dosacarita);3. Bodoh (mohacarita);4. Keyakinan kuat (saddhacarita);%LMDNVDQDSDQGDL (buddhicarita); dan6. Suka melamun (vitakkacarita).Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti159Keenam carita tersebut di atas dapat disesuaikan dengan objek meditasi masing-masing. Kesuasuaian objek dengan carita dapat kalian pahami pada tabel berikut:NoCaritaObjek Meditasi yang sesuai1Nafsu lobha kuat (ragacarita)Sepuluh kekotoran dan satu kayagatasati2Kebencian kuat (dosacarita)Empat appamañña dan empat kasina (nila kasina, pita kasina, lohita kasina, dan odata kasina)3Bodoh (mohacarita)Anapanasati4Keyakinan kuat (saddhacarita)Enam anussati (Buddhanussati, Dhammanussati, Sanghanussati, silanussati, caganussati, dan devatanussati)5%LMDNVDQDSDQGDL(buddhicarita) Marananussati, upasamanussati, aharapatikulasañña, dan catudhatuvavatthana6Suka melamun (vitakkavcarita)AnapanasatiOrang yang mempunyai ragacarita melaksanakan sesuatu berdasarkan loba, cenderung ke arah keindahan dan kecantikan. Ia kagum melihat suatu kebajikan walaupun itu kecil sekali, mudah melupakan kesalahan orang lain, cerdik, sombong, berambisi besar, mementingkan diri sendiri. Untuk mereka yang mempunyai ragacarita, maka objek yang baik diambil dalam melaksanakan Samatha Bhavana ialah sepuluh asubha dan satu kayagatasati.Orang yang mempunyai dosacarita melaksanakan sesuatu berdasarkan kebencian, cenderung ke arah panas hati, suka marah, suka jengkel, suka iri hati, tidak senang melihat kesalahan walaupun kecil, tidak mau tahu terhadap kebajikan orang lain walaupun besar, suka bermusuhan, memandang rendah orang lain, suka memerintah dan mendikte orang lain. Untuk mereka yang mempunyai dosacarita, maka objek yang baik diambil dalam melaksanakan Samatha Bhavana ialah empat appamañña dan empat kasina (nila kasina, pita kasina, lohita kasina, dan odata kasina). Kelas IX SMP160Orang yang mempunyai mohacarita melaksanakan sesuatu berdasarkan kebodohan batin, cenderung ke arah kelemahan batin, suka bingung, suka ragu-ragu, suka khawatir, menggantungkan diri pada pendapat orang lain, pikiran ruwet, malas, pendiriannya tidak tetap, kadang-kadang kukuh memegang suatu pandangan. Untuk mereka yang mempunyai mohacarita, maka objek yang baik diambil dalam melaksanakan Samatha Bhavana ialah anapanasati.Orang yang mempunyai saddhacarita melaksanakan sesuatu berdasarkan keyakinan, cenderung ke arah rendah hati, dermawan, jujur, suka menemui orang-orang suci, suka mendengarkan Dharma, yakin pada sesuatu yang dianggap baik. Untuk mereka yang mempunyai saddhacarita, maka objek yang baik diambil dalam melaksanakan Samatha Bhavana ialah enam anussati (Buddhanussati, Dhammanussati, Sanghanussati, silanussati, caganussati, dan devatanussati).Orang yang mempunyai buddhicarita atau ñanacarita melaksanakan sesuatu dengan berhati-hati, cenderung ke arah perenungan terhadap Tiga Corak Umum (Tilakkhana), sering bermeditasi, bersedia mendengarkan omongan orang lain, mempunyai kawan-kawan yang baik. Untuk mereka yang mempunyai buddhicarita, maka objek yang baik diambil dalam melaksanakan Samatha Bhavana ialah marananussati, upasamanussati, aharapatikulasañña, dan catudhatuvavatthana.Orang yang mempunyai vitakkavcarita melaksanakan sesuatu berdasarkan tergesa-gesa, cenderung ke arah kegugupan, kegagalan dalam usaha, suka berteori, pikirannya sering berkeliaran, tidak suka bekerja untuk kepentingan sosial. Untuk mereka yang mempunyai vitakkacarita, maka objek yang cocok untuk melaksanakan Samatha Bhavana ialah anapanasati.Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti161F. Objek Meditasi Dalam Samatha Bhavana ada 40 macam objek meditasi. Objek-objek meditasi ini dapat dipilih salah satu yang paling sesuai dengan sifat atau pribadi seseorang. Pemilihan ini dimaksudkan untuk membantu mempercepat perkembangannya. Pemilihan sebaiknya dilakukan dengan bantuan seorang guru. Keempat puluh macam objek meditasi itu adalah:1. Sepuluh wujud benda (kasina), yaitu: a) tanahb) airc) apid) udara atau angine) warna biruf) warna kuningg) warna merahh) warna putihi) cahayaj) ruangan terbatas2. Sepuluh wujud kekotoran (asubha), yaitu: a) mayat yang membengkakb) mayat yang berwarna kebiru-biruanc) mayat yang bernanahd) mayat yang terbelah di tengahnyae) mayat yang digerogoti binatang-binatangf) mayat yang telah hancur leburg) mayat yang busuk dan hancurh) mayat yang berlumuran darahi) mayat yang dikerubungi belatungj) tengkorak Kelas IX SMP1623. Sepuluh macam perenungan (anussati), yaitu perenungan terhadap: a) Sang Buddhab) Dhammac) Sanghad) silae) kebajikanf) makhluk-makhluk agung atau para dewag) kematianh) jasmanii) pernapasanj) Nirwana(Nibbana)4. Empat keadaan (empat appamañña), yaitu: a) cinta kasih yang universal (metta)b) belas kasihan (karuna)c) perasaan simpati (mudita)d) keseimbangan batin (upekkha)5. Satu perenungan terhadap makanan yang menjijikkan. 6. Satu analisa terhadap keempat unsur yang ada di dalam badan jasmani. 7. Empat perenungan tanpa materi (arupa), yaitu: a) objek ruangan yang sudah keluar dari kasina;b) objek kesadaran yang tanpa batas;c) objek kekosongan; dand) objek bukan pencerapan pun tidak bukan pencerapan.Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti163 Ayo Menanya!Rumuskan beberapa pertanyaan untuk mengetahui hal-hal yang belum jelas setelah kalian membaca materi “(E) Watak” dan “(F) Objek Meditasi”!1. __________________________________________________________2. __________________________________________________________3. __________________________________________________________4. __________________________________________________________5. __________________________________________________________ Ayo Mencari Informasi!Carilah informasi selengkap mungkin melalui mengamati dan membaca EXNXDUWLNHOGDULEHUEDJDLVXPEHUXQWXNPHQMDZDESHUWDQ\DDQ\DQJWHODKkalian rumuskan! Ayo Mengolah Informasi!Ayo olah informasi yang telah kalian dapatkan dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah kalian rumuskan sebelumnya!1. __________________________________________________________2. __________________________________________________________3. __________________________________________________________4. __________________________________________________________5. __________________________________________________________Next >