< PreviousBuku Guru Kelas VII SMP84Perbandingan ini memberikan pencerahan bagi peserta didik dalam memahami mengapa alam dan lingkungan hidup menjadi rusak. Tiap kliping disertai dengan bagian Alkitab yang dapat memperkuat presentasi mereka. Misalnya, ketika mempresentasikan alam yang telah dirusak, dapat dicantumkan bagian Alkitab yang bicara tentang manusia berdosa dan dosa menyebabkan keserakahan manusia terhadap alam yang akibatnya alam dirusak.Kegiatan 2Peserta didik diminta mengamati daerahnya masing-masing kemudian menuliskan kenyataan yang ada mengenai alam dan lingkungan hidup setempat. Jika terjadi kerusakan alam, apakah tindakan antisipasi yang dapat mereka lakukan, kemudian peserta didik juga dapat menuliskan mengapa mereka merasa turut bertanggung jawab memelihara serta melestarikan alam. Kegiatan 3Kegiatan 3 merupakan proyek yang harus dikerjakan dalam rangka membuktikan kepedulian peserta didik terhadap pemeliharaan alam. Guru dapat membantu peserta didik dalam mewujudkan proyek ini. Hendaknya disesuaikan dengan kondisi wilayah, sekolah dan kemampuan peserta didik.Kegiatan 4Pada kegiatan ini peserta didik mendalami materi ajar dengan cara membaca di buku peserta didik, kemudian ditambahkan oleh guru untuk memberikan penegasan yang perlu.Kegiatan 5Dalam rangka melengkapi beberapa aktivitas yang telah dilakukan dan untuk memperkuat pendalaman materi maka peserta didik diminta mengkritisi berita di koran mengenai kerusakan alam yang terjadi dan menjelaskan inti berita dalam kaitannya dengan kerusakan alam serta penyebabnya. Di daerah yang terpencil di mana sulit untuk memperoleh koran, guru dapat menugaskan peserta didik dalam kelompok dan menceritakan tentang kerusakan alam yang terjadi di tempat masing-masing ataupun yang pernah dilihatnya ketika mengadakan perjalanan ke suatu tempat.Jika dimungkinkan, sekolah-sekolah yang mampu dapat menggantikan kliping dengan menonton video atau film mengenai kerusakan alam. Bahan-bahan ini dapat diunggah dari youtube dan sumber lainnya.Kegiatan 6Sebagai bukti penghayatan peserta didik terhadap tugas dan panggilannya untuk memelihara alam dan lingkungan hidup, maka peserta didik diminta menyusun doa.Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti85E. PenilaianPenilaian dalam rangka mengukur tercapainya kompetensi dilakukan dengan mengukur tercapainya Indikator ,2,3,4, dan 5. Bentuk penilaian adalah tes tertulis, penilaian karya berupa kliping dan doa serta penilaian unjuk karya dalam mengerjakan proyek. Jika tugas mengkritisi berita di koran batal dilakukan, diganti dengan bercerita, maka bentuk penilaian berupa tes lisan.Buku Guru Kelas VII SMP86Bab 7Nilai-nilai Kristiani Menjadi Pegangan HidupkuBahan Alkitab: (Injil Matius 5:3-10 dan Galatia 5:22-26) Kompetensi IntiKompetensi DasarIndikator1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.Menghayati nilai-nilai Kristiani mengacu pada Alkitab.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.Berperilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kristiani mengacu pada Alkitab Galatia 5:22-26.Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti873. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.Menganalisis nilai-nilai kristiani yang terdapat dalam Alkitab.• Mendiskusikan dan menulis nilai-nilai kristiani berdasarkan Injil Matius 5:3-10 dan Kitab Galatia 5:22-26.4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.Membuat karya yang berkaitan dengan praktik hidup yang mencerminkan nilai-nilai kristiani.• Menampilkan hasil karya seni yang mengekspresikan nilai-nilai kristiani dalam acara yang dikemas sebagai “talent show”.Buku Guru Kelas VII SMP88A. PengantarMenurut Spranger, dikutip oleh Sunaryo Kartadinata (1988), nilai merupakan suatu tatanan yang dijadikan panduan dalam bersikap dalam situasi sosial tertentu.Jadi, nilai itu merupakan hal-hal sebagai berikut.1. Sesuatu yang diyakini oleh individu untuk menimbang dan memilih alternatif yang diyakini kebenarannya dan mendorong orang untuk mewujudkannya.2. Produk sosial yang diterima sebagai milik bersama dengan kelompoknya.3. Sebagai standar konseptual yang relatif stabil dan membimbing individu dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka memenuhi kebutuhan psikologisnya. Jadi, nilai adalah konsep yang dijadikan prinsip hidup yang menjadi acuan bagi manusia dalam bersikap dan bertindak. Dengan demikian, nilai kristiani adalah suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh tiap orang Kristen untuk menimbang dan memilih alternatif keputusan hidupnya berdasarkan ajaran Yesus Kristus. Dalam hidup dan pelayanan-Nya Yesus mengajarkan nilai-nilai yang menjadi panduan hidup orang beriman. Nilai-nilai itu tidak hanya diajarkan melalui kata-kata tetapi juga dipraktikkan oleh-Nya dalam sikap dan tindakan.B. Uraian Materi PelajaranDalam Kitab Perjanjian Baru dikenal “Kerajaan Allah” dan “Kerajaan Dunia,” Yesus sering membandingkannya. Misalnya, Ia mengatakan: Kerajaan-Ku bukan berasal dari dunia ini tetapi dari Bapa. Dua kerajaan ini menganut nilai-nilai yang berbeda. Nilai-nilai yang dikandung oleh kerajaan dunia adalah:kekayaan, kekuasaan, kesenangan, balas dendam, ketenaran, kesombongan dan status. Nilai-nilai duniawi mempromosikan kecemburuan, kebencian dan konflik antarsesama. Adapun nilai-nilai yang ada dalam Kerajaan Surga adalah kebaikan dan rasa hormat untuk semua orang, kerendahan hati, kejujuran dan kemurahan hati, pengendalian diri, dan pengampunan. Nilai-nilai Kristen mempromosikan perdamaian dan kebaikan bagi diri sendiri dan sesama. Dalam buku untuk peserta didik, pada kegiatan 3 peserta didik diminta mendalami bagian Alkitab yang berisi nilai-nilai kristiani, dan guru dapat menambahkan nilai-nilai berikut ini:Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti891. Mengasihi Tuhan dan SesamaPada suatu ketika, para pemimpin agama Yahudi minta Yesus mengatakan hukum manakah yang paling penting? Lalu jawab Yesus;“Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu, itulah hukum yang terutama dan pertama. Hukum yang kedua yang sama dengan itu ialah; kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi”(Matius 22:37-40).Bentuk mengasihi Tuhan adalah menyembah-Nya dan melakukan ajaran-Nya, sedangkan mengasihi sesama artinya menghargai harkat dan martabat sesama serta menunjukkan simpati dan empati pada sesama manusia tanpa kecuali.Contoh konkret untuk peserta didik adalah menghargai, bersimpati, dan empati pada teman, guru dan orang tua. Melalui contoh orang Samaria yang murah hati, Yesus ingin menunjukkan bagaimana praktik cinta kasih yang sesungguhnya, yaitu mencintai berarti peduli dan mau menolong sesama yang dilakukan tanpa memandang berbagai perbedaan.2. Rendah HatiKerendahan hati adalah kebalikan dari agresivitas, arogansi, dan kesombongan. Bertindak dengan kerendahan hati menegaskan kebijaksanaan seseorang. Kerendahan hati menggambarkan manusia yang paham siapa dirinya sebagai makhluk ciptaan Allah. Kerendahan hati menyebabkan manusia dapat hidup damai dan harmonis dengan sesama, antara lain orang yang rendah hati akan mengambil sikap mengalah untuk kebaikan.3. JujurOrang yang jujur adalah orang yang memiliki integritas. Kejujuran merupakan nilai yang utama dalam Alkitab setelah kasih. Kejujuran lawannya kebohongan. 4. Bermoral1 Korintus 6:19-20Yesus memberikan daftar tindakan yang merupakan tindakan tidak bermoral, yaitu: pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, saksi dusta, fitnah, keserakahan, kebencian, penipuan, percabulan, iri hati, dan kesombongan. Kita sering berpikir tentang moralitas dalam hal dosa seksual, tetapi menurut Yesus, dosa seperti fitnah, keserakahan, kebohongan, dan arogansi merupakan perbuatan tidak bermoral. Hidup bermoral artinya menjaga tubuh dari percabulan, hidup benar dan berani, berkata benar dan membela yang benar.Buku Guru Kelas VII SMP905. Murah Hati dari Segi Waktu, Perhatian, dan UangAlkitab mengajarkan pada kita untuk tidak bersikap kikir. Sebaliknya, kita diminta untuk memberi kepada sesama yang kekurangan dan membutuhkan bantuan. Setiap orang memiliki sesuatu yang dapat disumbangkan bagi orang lain, entah uang, waktu, perhatian dan kasih sayang. Kita dapat menjadi teman bicara bagi seseorang yang sedang sakit di mana kita dapat menghibur mereka. Kita dapat memberikan pertolongan tanpa pamrih. Bagi mereka yang kaya, dapat menggunakan kekayaannya untuk melayani sesama, bagi mereka yang punya talenta atau kelebihan lainnya dapat melayani sesama dengan kelebihannya itu.6. Kata dan Perbuatan SamaYesus tidak menyukai orang munafik. Orang Farisi dan ahli Taurat sering mendapat sindiran dari Yesus. Kaum Farisi dan ahli Taurat selalu merasa diri paling benar karena mereka menjalankan aturan agama secara konsisten dari segi hukum agama. Tetapi mereka tidak mempraktikkan ajaran tersebut dalam kehidupan. Untuk itu Yesus mengatakan: “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik! Sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan; yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan” (Matius 23:23).7. Jangan Merasa Diri Paling BenarTidak ada orang yang sempurna, kita semua adalah orang berdosa dalam satu atau lain cara (Roma 3:23). Menjalani kehidupan moral berarti mengambil tanggung jawab untuk mengendalikan perilaku kita sendiri. Jika kita katakan atau bahkan berpikir kita lebih baik dari orang yang kita anggap sebagai “orang-orang berdosa,” kita bersalah karena telah membenarkan diri sendiri. Seseorang tidak berhak untuk memandang rendah, mengkritik, menghakimi, menyalahkan, atau mencoba untuk mengendalikan orang lain. Penghakiman adalah hak Tuhan (Matius 7:1-5). Yesus juga memberi contoh orang Farisi yang masuk dan berdoa bahwa dia bersyukur karena dia tidak seperti pemungut cukai yang berdosa, itu contoh untuk manusia yang merasa diri paling benar dan tak berdosa padahal semua manusia berdosa.8. Jangan Menyimpan Dendam Orang Kristen tidak boleh menyimpan dendam atau kemarahan, bahkan Yesus katakan: sebelum berdoa, berdamailah dulu dengan saudaramu. Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu, supaya kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang jahat dan orang yang benar (Matius 5:43-45). Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti91C. Penjelasan Bahan AlkitabPenjelasan bahan Alkitab bersifat membantu guru dalam memahami teks Alkitab yang dijadikan acuan. Penjelasan bahan Alkitab ini tidak untuk diajarkan pada peserta didik.1. Injil Matius 5:3-10 Kata “berbahagia” ini menunjuk kepada kesejahteraan semua orang yang karena hubungan mereka dengan Kristus dan Firman-Nya, menerima Kerajaan Allah, yang meliputi kasih, perhatian, keselamatan, dan kehadiran Allah. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi jikalau kita ingin menerima berkat-berkat Kerajaan Allah; kita harus dituntun oleh cara dan nilai Allah yang dinyatakan dalam Alkitab dan bukan oleh cara dan nilai dunia ini. Syarat yang pertama adalah “miskin di hadapan Allah”. Kita harus sadar bahwa kita tidak dapat memenuhi kebutuhan rohani kita sendiri; kita membutuhkan hidup, kuasa, dan kasih karunia yang datang dari Roh Kudus untuk mewarisi Kerajaan Allah.“Berdukacita” artinya merasa sedih atas kelemahan kita sendiri karena tidak mampu memenuhi standar kebenaran Allah dan kuasa kerajaan-Nya (Matius 5:6; 6:33). Mereka yang berdukacita terhibur ketika menerima “kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus” (Roma 14:17) dari Allah Bapa. “Yang lemah lembut” adalah mereka yang rendah hati dan patuh kepada Allah. Mereka berlindung pada-Nya dan kehidupan mereka diserahkan sepenuhnya kepada-Nya. 9. Mengampuni Orang LainSalah satu nilai kristiani yang amat penting yang diajarkan oleh Yesus adalah mengampuni orang lain. Yesus mengatakan: Jika kamu mengampuni mereka yang bersalah kepada kamu, Bapamu di sorga akan mengampuni kamu. Tetapi jika kamu tidak mengampuni orang, Bapa mu di Sorga tidak akan mengampuni kesalahanmu (Matius 6:14-15).Allah di dalam Yesus Kristus telah mengampuni serta menebus dosa-dosa kita, karena itu kita wajib saling mengampuni dengan cara yang sama. Yaitu, memiliki kerelaan dan ketulusan hati untuk mengampuni sesama kita. Referensi Alkitab: Matius 5:7; 18:21-35; Markus 11:25; Lukas 17:3-4; Kolose 3:12-14 dan Efesus 4:32.Bagaimana cara menerapkan nilai-nilai kristiani dalam hidup?Nilai-nilai kristiani tidak secara otomatis menjadi pembiasaan hidup jika tidak dilatih dan dibiasakan. Semua nilai itu bersumber dari Alkitab. Untuk itu tiap orang yang bertekun membaca Alkitab dan berdoa akan terbantu untuk memahami dengan baik nilai-nilai itu serta menerapkannya dalam hidup. Di samping itu, kita membutuhkan "tokoh" yang baik yang dapat dijadikan teladan kehidupan.Buku Guru Kelas VII SMP92Mereka lebih memperhatikan pekerjaan Allah dan umat Allah daripada hal-hal yang mungkin terjadi pada diri mereka (Mzm. 37:11). Orang yang lemah lembut inilah yang akhirnya akan memiliki bumi dan bukan mereka yang merampasnya dengan kekerasan.Orang yang lapar dan haus akan kebenaran: ayat ini termasuk salah satu ayat yang terpenting dalam Khotbah di Bukit.Syarat dasar dari semua kehidupan saleh adalah “lapar dan haus akan kebenaran” (bd. Mat. 6:33). Lapar semacam itu tampak dalam diri Musa (Kel. 33:13,18), pemazmur dan Rasul Paulus (Filipi 3:10). Kondisi rohani orang Kristen seumur hidup mereka akan bergantung pada rasa lapar dan dahaga mereka akan kebenaran.Berbahagialah orang yang murah hati. “Yang murah hatinya” penuh belas kasihan dan rasa iba terhadap orang menderita, baik karena dosa maupun karena dukacita. Orang yang murah hati itu sungguh ingin mengurangi penderitaan itu dengan menuntun orang itu kepada Kristus sehingga ia dapat menerima kasih karunia dan pertolongan Allah (bd. Matius18:23-35; Lukas10:30-37; Ibrani 2:17). Dengan menunjukkan kemurahan kepada orang lain, kita sendiri “akan beroleh kemurahan”.Berbahagialah orang yang suci hatinya. “Yang suci hatinya” adalah mereka yang telah dibebaskan dari kuasa dosa oleh kasih karunia Allah dan kini berusaha tanpa tipu daya untuk menyenangkan hati Allah dan memuliakan Dia dan menjadi sama seperti Dia.“Yang membawa damai” adalah orang-orang yang telah diperdamaikan dengan Allah. Mereka berdamai dengan Allah karena salib (Roma 5:1; Efesus 2:14-16) Mereka kini berusaha melalui kesaksian dan kehidupan mereka untuk menuntun orang lain, termasuk musuh-musuhnya, agar berdamai dengan Allah.Penganiayaan akan menimpa semua orang yang berusaha untuk hidup sesuai dengan Firman Allah demi kebenaran.2. Galatia 5:22-26Kata buah, bentuk tunggal, sebagaimana pada umumnya di dalam surat-surat Paulus, cenderung untuk menekankan kesatuan dan keterpaduan dari hidup di dalam Roh yang bertentangan dengan kekacauan dan ketidakmantapan dari hidup di bawah pimpinan daging. Juga mungkin bahwa bentuk tunggal ini dipakai untuk menunjuk kepada oknum Kristus di dalam siapa semua hal ini tampak secara sempurna. Roh berusaha menghasilkan semua ini dengan melahirkan Kristus di dalam diri orang percaya (bdg. 4:19). Nas-nas seperti Roma. 13:14 menunjukkan bahwa persoalan-persoalan moral yang dialami oleh orang-orang yang tertebus dapat diselesaikan dengan kecukupan Kristus jika orang itu hidup dengan iman.Mengingat pemilihan bentuk tunggal untuk buah oleh Paulus, kita perlu untuk mengambil jalan yang bijaksana, yakni dengan menempatkan sebuah garis di belakang kasih untuk menjadikan semua pokok lain bergantung pada kasih. Kasih itu penting (1 Yoh. 4:8; 1 Kor. 13:13; Gal. 5:6) dan sukacita dianugerahkan oleh Kristus kepada para pengikut-Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti93D. Kegiatan PembelajaranPengantarBagian pengantar pembelajaran juga berfungsi sebagai pengantar materi ajar dimulai dengan pemahaman tentang nilai, apa itu nilai kemudian baru dijelaskan tentang nilai kristiani. Untuk memperkuat pemahaman konsep tentang nilai kristiani, sebuah refleksi dalam bentuk puisi disajikan agar peserta didik memperdalam pemahamannya tentang nilai kristiani sekaligus maknanya bagi orang beriman. Puisi ini bicara tentang seseorang yang percaya dan menyerahkan hidupnya untuk dipimpin oleh Yesus. Orang ini memiliki keteguhan iman karena ia percaya bahwa Yesus selalu ada untuknya. Meskipun ada keraguan, apakah ia sanggup menghadapi banyak cobaan bahkan yang datang dari teman-temannya. Namun orang ini memiliki keteguhan hati, jadi nilai yang dimilikinya adalah percaya dan menyembah Yesus, ia memilih untuk memegang teguh nilai imannya karena Ia percaya pada Yesus.Kegiatan 1Kegiatan 1 dapat dilakukan dengan cara menyampaikannya di depan kelas atau menuliskan “perjalanan hidup” peserta didik sejak TK hingga kelas 1 SMP. Guru memotivasi peserta didik untuk mampu melihat perkembangan dirinya, terutama menyangkut nilai-nilai kehidupan yang dimilikinya sejak TK hingga SMP. Apakah ada perubahan, dan apakah perubahan itu semakin baik ataukah tidak? Jika kegiatan ini terasa berat, guru minta peserta Nya (Yoh. 15:11) dan disampaikan dengan perantaraan Roh Kudus (1 Tes. 1:6; Roma. 4:17). Damai sejahtera adalah pemberian Kristus (Yoh. 14:27) dan mencakup ketenangan batin (Flp. 4:6) serta hubungan harmonis dengan orang lain (kontras dengan Gal. 5:15, 20). Kesabaran berkaitan dengan sikap seseorang terhadap orang lain dan mencakup ketidaksediaan untuk membalas kejahatan dengan kejahatan. Harfiahnya adalah panjang sabar. Kemurahan. Ini adalah tindakan yang penuh kebaikan, khususnya kebajikan sosial. Kebaikan adalah ketulusan jiwa yang membenci kejahatan. Kesetiaan, bandingkan dengan Titus. 2:10. Kelemahlembutan didasarkan pada kerendahan hati dan menunjukkan sikap terhadap orang lain sesuai dengan penyangkalan diri. Penguasaan diri atau mengendalikan diri dengan dipimpin Roh. Ayat 24-26. Orang-orang yang benar-benar milik Kristus harus menjadi seperti Dia di dalam arti ikut ambil bagian di dalam salib-Nya. Mereka sudah menyalibkan daging. Dalam teori, hal ini menunjuk kepada penyatuan mereka dengan Kristus di dalam kematian-Nya (2:20). Dalam praktik, hal ini menekankan perlunya menerapkan prinsip salib dalam kehidupan orang yang sudah ditebus, sebab daging, dengan segala nafsu dan keinginannya masih merupakan suatu kenyataan yang senantiasa ada.Next >