< PreviousBuku Guru Kelas VII SMP94didik mendiskusikan dalam kelompok. Apakah ada perubahan dalam hidup peserta didik sejak Tk-SMP kelas VII? Misalnya, ketika masih di Tk dan SD kelas 1-2 masih egois, tapi sekarang sifat egois diganti dengan sikap berbagi dengan teman dan sesama. Kegiatan 2Setelah menyampaikan refleksi, peserta didik diminta menuliskan pilihannya ya atau tidak pada nilai-nilai yang ada di dalam kotak. Setelah mereka memilih, guru bertanya apakah nilai-nilai itu baru dimilikinya sekarang setelah kelas 1 SMP ataukah sudah sejak SD mereka membangun kesadaran di dalam dirinya. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari Kegiatan 1.Kegiatan 3Peserta didik membagi diri dalam 2 kelompok dan mendalami 2 bagian Alkitab yang tercantum dalam buku peserta didik. Bagian Alkitab ini bicara tentang nilai-nilai kristiani. Mintalah peserta didik mengeksplorasi bagian Alkitab tiap ayat dan catat nilai-nilai yang mereka temukan, kemudian presentasikan. Setelah presentasi, guru dapat memberikan pencerahan dengan mendalami materi yang ada dalam buku guru. Dalam menyampaikan materi, guru harus mengacu juga pada materi yang ada pada buku peserta didik.Kegiatan 4Setelah melakukan Kegiatan 3 dan mendengarkan pendalaman materi dari guru, kini peserta didik siap untuk melihat apakah nilai-nilai kristiani yang diajarkan tersebut telah diterapkannya dalam kehidupan sehari-hari?Kegiatan 5Peserta didik melanjutkan kegiatannya, yaitu melakukan eksplorasi dengan membaca Injil Matius pasal 5-7 kemudian mencatat nilai-nilai yang Yesus wujudkan dalam tindakan bagi manusia. Guru minta peserta didik mencatat dan mengumpulkan hasil kerjanya untuk dinilai.Kegiatan 6Ekspresi ImanGuru meminta peserta didik mengekspresikan nilai-nilai kristiani yang diyakini dan dipraktikkan dalam hidupnya melalui berbagai karya yang sesuai dengan talenta dan kemampuannya. Dapat dalam bentuk puisi, gambar, komik (cerita bergambar 2-3 halaman), lukisan, drama, dan lain lain. Karya-karya itu dapat dipentaskan dalam kegiatan yang disebut “Talent Show” yang diorganisir oleh para peserta didik dan dibantu oleh guru.Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti95E. PenilaianPenilaian dalam rangka mengukur tercapainya kompetensi dilakukan dengan mengukur tercapainya seluruh indikator dalam pelajaran ini. Bentuk penilaian adalah penilaian karya melalui Kegiatan 3 ketika mendalami Alkitab. Menilai hasil karya peserta didik yang dipresentasikan setelah diskusi, dan penilaian tertulis melalui tes tertulis ketika peserta didik menulis jawaban nilai-nilai kristiani berdasarkan Injil Matius 5:3-10 dan Kitab Galatia 5:22-26.F. TugasMintalah peserta didik mencari dari berbagai sumber arti kerendahan hati dan contoh-contoh kerendahan hati. Pada pertemuan berikut akan didiskusikan.Buku Guru Kelas VII SMP96Bab 8Kerendahan Hati (Bahan Alkitab: 1 Petrus 5:5b)Kompetensi IntiKompetensi DasarIndikator1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.Menghayati arti sikap rendah hati mengacu pada Kitab 1 Petrus 5:52. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.Memiliki sikap rendah hati mengacu pada Kitab 1 Petrus 5:5• mengakui kelemahan diri sendiri dan tidak meremehkan orang lain.Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti973. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.Menjelaskan arti rendah hati. Mengacu pada 1 Petrus 5:5• Mendiskusikan makna rendah hati.4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.Mempraktikkan sikap rendah hati.• Mempraktikkan sikap rendah hati dengan melakukan role play berdasarkan teks Alkitab: Lukas 18:9-14; Lukas 14:7-11; Yohanes 13: 1-7.Buku Guru Kelas VII SMP98A. PengantarHati nurani biasanya dikenal dengan suara hati. Ada dua unsur dalam hati nurani manusia, yaitu: kesadaran akan yang benar dan salah, serta kemampuan secara mentalitas untuk mengaplikasikan hukum-hukum, norma-norma dan aturan pada situasi konkret.Hati nurani erat kaitannya dengan moralitas. Hati nurani akan membimbing untuk mampu membedakan yang benar dan yang salah. Hati nurani akan membimbing kita mengambil keputusan yang baik dan benar tetapi hal ini terjadi jika hati nurani kita diterangi oleh Firman Allah. Jadi, kepekaan hati nurani juga perlu terus diasah melalui kesetiaan kita berdoa dan membaca Alkitab serta mengaplikasikannya dalam hidup. Ketika hati nurani kita tidak diterangi oleh Firman Allah, maka hati itu menjadi keras dan tidak terbuka terhadap kebaikan dan pengampunan. Hati nurani merupakan suara kebaikan yang akan menyalahkan ataupun membenarkan tindakan kita. Ketika kita marah pada seseorang ataupun membenci dan tidak mau memaafkan, hati nurani akan memperingatkan kita namun sering kita mengingkari suara hati untuk berhenti membenci dan memusuhi seseorang.B. Uraian Materi1. Arti Kerendahan HatiKerendahan hati atau ‘humility‘ berasal dari kata ‘humus‘ (Latin), artinya bumi/tanah. Jadi, kerendahan hati maksudnya adalah menempatkan diri ‘membumi’ ke tanah. Secara khusus pada Kejadian 3:19 dikatakan,“Ingatlah bahwa kamu adalah debu, dan kamu akan kembali menjadi debu”. Mengacu pada bagian Alkitab ini, nyata bahwa manusia itu bukan siapa-siapa, manusia hanyalah makhluk ciptaan Allah, bahkan pemazmur mengatakan hidup manusia seperti bunga yang sesaat saja dapat layu dan mati. Sebagai makhluk ciptaan maka manusia harus mengakui keterbatasan dan ketakberdayaannya dibandingkan dengan Allah sang Pencipta. Jadi, kerendahan hati dalam pemahaman iman Kristen adalah rasa takjub dan hormat manusia pada Allah Pencipta. Kerendahan hati juga mengantar kita untuk mengakui bahwa kita dan segala ciptaan di dunia ini bukan apa-apa di hadapan Tuhan. Kerendahan hati mengarahkan kita untuk hidup sesuai dengan pemahaman ini. Kita melihat diri kita yang sesungguhnya, tidak melebih-lebihkan hal positif yang ada pada kita, namun juga tidak mengingkari bahwa segalanya itu adalah pemberian Tuhan. Dalam hal ini kerendahan hati berhubungan dengan kebenaran dan keadilan. Kebenaran ini memberikan kepada kita pengetahuan akan diri sendiri. Dengan kesadaran bahwa segala yang baik yang ada pada kita adalah karunia Tuhan dan sudah selayaknya sesuai dengan keadilan. Kita mempergunakan karunia itu untuk kemuliaan Tuhan (1Tim.1:17). Misalnya, kamu pintar matematika maka kamu dapat memanfaatkan Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti99kelebihanmu untuk membantu teman-teman yang kurang dalam matematika. Kamu mahir bermain musik, kamu dapat menjadi pemusik di gerejamu.Kerendahan hati lahir dari pengenalan akan diri sendiri dan akan Tuhan. Pengenalan akan diri sendiri mengacu pada kesadaran bahwa segala yang baik pada manusia datang dari Allah dan milik Allah. Kesadaran akan hal ini membawa pada kebenaran: yaitu bahwa kita ini bukan apa-apa dan Allah adalah segalanya. Di mata Tuhan kita ini pendosa, tetapi sangat dikasihi oleh-Nya. Keseimbangan antara kesadaran akan dosa kita dan kesadaran akan kasih Allah ini membawa kita pada pemahaman akan diri kita yang sesungguhnya. Kerendahan hati juga lahir dari sikap bergantung sepenuhnya pada Allah. Sebagai makhluk ciptaan yang berdosa dan memiliki banyak keterbatasan. Manusia beriman hendaknya menyerahkan diri pada rahmat dan pengasihan Allah. Kerendahan hati adalah penyerahan diri kepada Tuhan sehingga kita berusaha untuk menyenangkan hati Tuhan. 2. Ciri-ciri Kerendahan HatiAda beberapa ciri kerendahan hati, yakni sebagai berikut.1. Takut akan Tuhan dan percaya pada-Nya.2. Taat kepada Tuhan dan melakukan perintah dan ajaran-Nya.3. Menghindari pemegahan diri sendiri.4. Tidak menyombongkan diri.5. Menghargai kelebihan orang lain.6. Menyadari kelemahan diri.7. Menghargai talenta yang Tuhan berikan kepadanya dan dipakai untuk menolong orang lain.8. Bersedia menolong orang lain dengan tulus dan tanpa pamrih. 3. Apakah Rendah Hati sama dengan Rendah Diri?Apakah rendah hati sama dengan rendah diri? Tentu saja berbeda, rendah hati adalah sikap yang dapat ditunjukkan melalui kesadaran bahwa manusia adalah makhluk fana yang penuh keterbatasan, karena itu manusia bergantung sepenuhnya pada Allah. Implikasinya adalah menuruti perintah-Nya serta tekun berdoa dan membaca Alkitab. Menghargai teman dan sesama, mengakui kelebihan orang lain dan kelemahan diri sendiri, tidak membanggakan diri. Adapun rendah diri adalah perasaan inferior di mana seseorang selalu merasa dirinya tidak berarti dibandingkan dengan orang lain, akibatnya seseorang menarik diri dari pergaulan, cenderung menyendiri dan menghindar dari berbagai aktivitas bersama orang lain. Orang yang rendah diri cenderung ragu dan tidak mau mengikuti kompetisi atau pertandingan mereka memilih menyerah sebelum bertanding. Mereka memandang dirinya lemah. Sikap ini tidak sehat karena dalam diri manusia ada potensi yang diberikan Allah. Buku Guru Kelas VII SMP100Tiap orang memiliki kekurangan tapi juga kelebihan dalam dirinya. Oleh karena itu, manusia membutuhkan orang lain untuk saling belajar, saling menolong, saling mengisi satu dengan yang lain. Bermain dan belajar bersama orang lain membuat pikiran dan pengalaman kita diperkaya karena kita dapat belajar hal-hal positif dari orang lain. Rendah diri adalah sikap yang perlu diperbaiki. Seseorang yang bersikap rendah diri tidak menghargai dirinya sendiri, orang yang tidak menghargai diri sendiri, sulit untuk menghargai orang lain.Yesus Kristus tidak hanya berbicara tentang rendah hati tetapi Ia mempraktikkannya dalam hidup dan pelayanan-Nya. Berulang kali Ia menegaskan bahwa orang yang rendah hatilah yang akan masuk ke dalam kerajaan Surga. Ia juga mengecam murid-murid-Nya yang masih bertengkar tentang siapa yang terbesar di antara mereka. Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya sebagai simbol pelayanan dan kerendahan hati. Ia mengatakan: Aku datang untuk melayani dan bukan untuk dilayani. Ia menegaskan, hanya orang rendah hatilah yang akan masuk ke dalam kerajaan Allah.C. Penjelasan Bahan AlkitabPenjelasan bahan Alkitab bersifat membantu guru dalam memahami teks Alkitab yang dijadikan acuan. Penjelasan bahan Alkitab ini tidak untuk diajarkan pada peserta didik.1 Petrus 5:5bKerendahan hati mestinya merupakan ciri semua orang percaya. Rendah hati berarti tidak sombong, sadar akan kelemahan diri dan mengakui peranan Allah dan orang lain atas segala keberhasilan yang telah dan sedang dicapai. Dalam zaman Perjanjian Baru para budak mengikatkan sepotong kain putih atau celemek atas pakaian mereka supaya orang lain tahu bahwa mereka adalah budak. Petrus memakai contoh tersebut untuk memberi kiasan terhadap kerendahan hati. Petrus menasihati kita untuk mengikat kain kerendahan hati pada diri kita supaya dikenal sebagai orang percaya dalam Kristus sewaktu kita bertindak rendah hati terhadap orang lain (1 Pet.5:5-7). Perintah untuk menjadi rendah hati juga dialamatkan kepada orang-orang muda.Demikian juga sikap para penatua haruslah penuh kasih dan menghormati orang lain. Semua gembala diminta agar memiliki kerendahan hati, dalam kerendahan hati, kita mengharapkan kasih karunia Allah. Petrus mengutip Amsal 3:34 untuk mendukung ajarannya ini dan mempertegas nasihatnya untuk merendahkan diri.Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti101D. Kegiatan PembelajaranKegiatan 1Bentuk kegiatan adalah: diskusi mengenai arti kerendahan hati dan contoh-contoh kerendahan hati. Peserta didik sudah diberi tugas pada pertemuan yang lalu untuk mencari dari berbagai sumber (buku, internet dan lain lain) mengenai arti rendah hati dan contoh kerendahan hati. Biarkan peserta didik menggali secara mendalam mengenai makna kerendahan hati. Guru mengarahkan peserta didik dengan mengacu pada materi pelajaran.Kegiatan 2Kegiatan 2 merupakan pembahasan materi yang dilakukan oleh guru, berbagai konsep penting yang berkaitan dengan kerendahan hati hendaknya memperoleh penekanan serius terutama dalam kaitannya dengan iman. Kerendahan hati merupakan ciri orang beriman yang menggantungkan hidup (berserah) sepenuhnya pada Allah sebagai pencipta, pemelihara dan penyelamat di dalam Yesus Kristus.Kegiatan 3Bermain peran dilakukan untuk memperkuat pemahaman serta penghayatan peserta didik terhadap topik kerendahan hati. Bagian Alkitab yang dipilih merupakan ajaran Yesus mengenai kerendahan hati. Guru membimbing peserta didik untuk mencapai kesimpulan yang benar. Bermain peran berdasarkan cerita Alkitab: Lukas 18:9-14; Yohanes 13:1-7; Lukas 14:7-11. Tiap kelompok memilih bagian Alkitab yang ada kemudian pentaskan cerita tersebut. Masing-masing kelompok menyimpulkan contoh apa yang diberikan melalui cerita Alkitab tersebut dalam kaitannya dengan kerendahan hati. Guru harus memperhitungkan usia peserta didik yang masih remaja kelas VII SMP sehingga maklum jika mereka belum menerapkan sikap rendah hati. Guru dapat membantu peserta didik membuat skor penilaian. Akan tetapi jika peserta didik bersikap cukup terbuka, maka dapat dilakukan perbandingan dirinya dengan teman sebangku.Kegiatan 4Menilai diri sendiri. Bagian ini hanya untuk peserta didik, guru tidak perlu melihat hasil kerja peserta didik dalam kegiatan 4. Biarkan peserta didik menilai diri sendiri, apakah memiliki kerendahan hati. Jika peserta didik sendiri yang menyatakan bersedia dinilai oleh guru ataupun berbagi dengan teman sebangku sehingga mereka dapat saling belajar, maka guru dapat memfasilitasinya.Buku Guru Kelas VII SMP102Kegiatan 5Menulis refleksi tentang kerendahan hati dalam berteman. Mengapa peserta didik diminta membuat karya tulis ini dengan fokus pada pertemanan? Hal ini penting bagi peserta didik untuk membiasakan diri bersikap rendah hati terhadap teman. Lingkungan terdekat peserta didik adalah teman selain keluarga di rumah.E. PenilaianPenilaian dalam rangka mengukur tercapainya kompetensi dilakukan dengan mengukur tercapainya seluruh indikator 2(dua) indikator. Penilaian mencakup semua kegiatan yang dimulai dari kegiatan 1, kegiatan 3, 4, dan 5. Bentuk penilaian adalah penilaian unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan penilaian karya. Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti103Bab 9Solider terhadap Teman dan Sahabat(Bahan Alkitab: Lukas 5:1-11 dan Lukas 6:1-5) Kompetensi IntiKompetensi DasarIndikator1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.Menghayati sikap rendah, peduli dan solider terhadap sesama mengacu pada Alkitab.• Menghayati solidaritas bagi sesama melalui doa.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.Bersikap rendah hati, peduli dan solidaritas terhadap sesama mengacu pada Alkitab.3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.Menganalisis sikap rendah hati, peduli dan solidaritas terhadap sesama mengacu pada Alkitab.• Menyebutkan makna solidaritas.• Bercerita tentang membangun pertemanan dan persahabatan.Next >