< PreviousBuku Guru Kelas VII SMP1044. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.Membuat proyek yang berkaitan dengan sikap rendah hati, peduli dan solidaritas terhadap sesama mengacu pada Alkitab.• Menulis doa atau puisi solidaritas untuk sahabat.Kompetensi dasar tersebut dalam tiga pelajaran, yakni Bab 7, 8, dan Bab 9.Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti105A. PengantarSolidaritas artinya berbela rasa pada sesama, menunjukkan simpati dan empati pada sesama. Mengapa pembahasan mengenai solidaritas dikaitkan dengan pertemanan dan persahabatan? Hal ini dikarenakan kehidupan remaja tidak terlepas dari pertemanan dan persahabatan hal ini amat penting. Bahkan pertemanan dan persahabatan seringkali terbentuk dalam kelompok-kelompok tertentu. Membahas solidaritas dalam kaitannya dengan persahabatan akan menggiring remaja untuk memahami makna solidaritas dan pertemanan secara benar. Remaja suka berkelompok dan mereka sering mengidentifikasikan dirinya dalam kelompok. Dalam kondisi seperti ini terkadang makna solidaritas dipahami secara keliru. Seringkali tawuran atau perkelahian antarkelompok remaja dipicu oleh sikap solidaritas yang keliru. Antara lain, mereka cenderung membela temannya meskipun temannya bersalah. Pembelaan itu dipahami sebagai “solidaritas”. Oleh karena itu, pembahasan ini akan menolong peserta didik untuk memahami makna solidaritas sekaligus mengoreksi sikap yang salah dalam memandang dan memaknai solidaritas.Teman adalah seseorang yang kita kenal dan dapat kita ajak untuk melakukan banyak hal bersama-sama, baik belajar maupun bermain. Sahabat adalah seseorang yang kita percayai untuk saling berbagi dan mencurahkan isi hati, bahkan sahabat adalah orang yang kita percaya untuk menyimpan rahasia yang tidak diberitahukan pada teman lain. Biasanya solidaritas ditujukan pada orang-orang terdekat seperti keluarga (orang tua dan saudara), teman, dan perbanyaklah sahabat baru. Jika kita tidak mampu menunjukkan solidaritas kita pada orang-orang terdekat maka akan sulit untuk solider pada orang lain yang tidak kita kenal.B. Uraian Materi Pembahasan materi akan terfokus pada konsep Alkitab dan sosiologis mengenai manusia dalam perspektif individu dan sosial serta hakikat menolong dan solidaritas.1. Konsep Alkitab tentang Solidaritas dan PertemananSejak penciptaan Adam, Allah telah melihat bahwa manusia tidak dapat hidup seorang diri saja, kemudian Ia menciptakan Hawa untuk mendampingi Adam. Allah bahkan melihat bahwa Hawa dapat menjadi “penolong yang sepadan” dengan Adam. Penolong yang setara artinya penolong yang sepadan, yang sama derajatnya (lihat Kejadian 1 dan 2). Ini perlu dijelaskan pada peserta didik karena masih ada orang yang berpikir bahwa Hawa diciptakan setelah Adam maka Hawa berada di bawah Adam atau Adam lebih berkuasa dari Hawa. Pemahaman ini pada akhirnya mempengaruhi pandangan dan sikap manusia terhadap perempuan dan laki-laki, yaitu perempuan lebih rendah dari laki-laki. Itu merupakan Buku Guru Kelas VII SMP106pemahaman yang keliru karena Alkitab tidak memberikan kesaksian bahwa perempuan lebih rendah kedudukannya dari laki-laki. Sebaliknya, Alkitab memberikan kesaksian bahwa perempuan dan laki-laki sama-sama dihargai oleh Allah. Perempuan dan laki-laki diharapkan hidup berdampingan saling menolong, saling peduli dan membantu satu sama lain.Nah, jika Alkitab telah memberikan kesaksian bahwa manusia tidak dapat hidup seorang diri saja, itu berarti manusia memang dimungkinkan untuk memiliki hubungan personal (pribadi) dan sosial dengan orang lain. Manusia diberi kemampuan untuk membangun hubungan dengan sesama bahkan saling tolong-menolong. 2. Manusia Makhluk Individu dan Sosial Dalam ilmu sosiologi manusia disebut sebagai makhluk sosial dan individu. Artinya, manusia ada sebagai pribadi, seorang diri, sebagai dirinya sendiri, tetapi dalam kesendiriannya, manusia membutuhkan orang lain. Jadi, manusia memiliki kehidupan pribadi dan kehidupan sosial. Dalam kehidupan pribadi, manusia memiliki cara hidup, cara berpikir, kebiasaan-kebiasaan yang dapat dilakukannya sedangkan dalam kehidupan sosial, manusia membina hubungan dengan orang lain, dengan sesamanya; baik dalam keluarga maupun orang lain yang bukan keluarga. Manusia selalu membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Ambil contoh, tiap orang membutuhkan ibu dan ayahnya supaya dapat lahir ke dunia, kemudian dalam masa bertumbuh, manusia membutuhkan seseorang untuk membimbing, mendidik dan menolongnya. Jadi, hampir tidak ada manusia yang benar-benar hidup seorang diri. Tanyakan pada peserta didik apakah mereka pernah menonton film Tarsan? Ada seorang anak yang dibesarkan di hutan oleh seekor induk harimau, ia pun merangkak seperti harimau dan bicara seperti harimau. Ia tidak dapat berbicara bahasa manusia juga kebiasaan-kebiasaan manusia. Mengapa? Karena dia tidak pernah berjumpa dengan seorang manusia pun. Jadi, semua manusia membutuhkan orang lain dalam hidupnya, termasuk pertemanan dan persahabatan. Tanyakan pada peserta didik apakah mereka memiliki teman dan sahabat kemudian apa alasan mereka berteman dan bersahabat. Kemudian jelaskan apa itu teman dan apa itu sahabat (lihat buku peserta didik). Ada berbagai jenis pertemanan, ada yang hanya bersifat sebagai kenalan saja,yaitu orang yang kamu kenal ataupun pernah kenal di suatu tempat. Misalnya, di tempat olahraga renang (orang yang hanya sesekali kamu bertemu), ada orang yang mempunyai ikatan pertemanan dengan kamu, tapi ada juga seseorang yang sering menghabiskan waktu bersama kamu; belajar bersama, bermain bersama dan saling curhat. Terkadang persahabatan lahir dari pertemanan di sekolah atau kelas yang sama, ataupun karena berdekatan tempat tinggal, dapat juga di tempat les, tempat bermain sepeda, tempat menari, dan lain lain.Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti107Tanyakan pada peserta didik apa saja yang mendorong mereka berteman dengan seseorang? Apakah karena merasa nyaman bersamanya? Atau karena merasa cocok bertukar pikiran dengannya? Atau juga karena merasa orang itu dapat mengerti dirinya. Dalam pertemanan dan persahabatan ada take and give: ada memberi dan menerima. Artinya terkadang yang satu memberi sesuatu pada yang lain dan yang memberi juga menerima sesuatu dari teman atau sahabat. Sesuatu itu dapat apa saja dalam bentuk bantuan, dukungan, pemikiran, dan lain lain. Jadi, ada timbal baliknya. Jika pertemanan didasarkan hanya pada keinginan untuk menguasai seseorang ataupun untuk memenuhi kebutuhan kita; misalnya karena orang itu dapat kamu manfaatkan ataupun orang mau berteman dengan kamu karena kamu dapat dimanfaatkan, maka itu bukanlah pertemanan yang sehat dan baik. Pertemanan dan persahabatan mengandung “nilai” tertentu seperti nampak dalam syair lagu “Bruno Mars” ini: dalam buku peserta didik. Lagu dicantumkan dalam teks asli berbahasa Inggris tetapi di sini dicantumkan terjemahannya. guru memandu peserta didik untuk mendengarkan lagu sambil menyimak artinya kemudian melanjutkan pemaparan materi sebelum menuju ke kegiatan dua. Jika guru tidak paham lagu tersebut, maka dapat dipelajari seperti puisi. Bagi guru-guru di kota besar, dapat mencari lagu ini di internet atau Youtube.1. Makna SolidaritasDalam pergaulan sehari-sehari seseorang selalu membutuhkan orang lain sebagai teman untuk berbagi, turut merasakan apa yang dirasakannya serta menyediakan diri untuk membantunya, jika perlu. Itulah yang disebut dengan “solidaritas”, makna solidaritas adalah kebersamaan, bahkan ada pepatah yang mengatakan: sahabat sejati baru nampak ketika kita mengalami kesulitan atau masa-masa sulit dalam hidup kita, sahabat akan selalu ada untuk kita seperti yang dikatakan oleh Bruno Mars dalam lagunya “Count on me.” Solidaritas kepada teman dan sahabat berbeda dengan mengambil alih tanggung jawab seseorang. Jadi, peran seorang sahabat adalah menunjukkan simpati dan empati (simpati artinya turut merasakan apa yang dialami dan dibutuhkan oleh teman) tetapi tidak mengambil alih tanggung jawab pribadi. Contoh, Yesus menolong Simon Petrus ketika mereka sedang mencari ikan di danau, Ia minta Simon menebarkan jalanya, kemudian Simon Petrus memperoleh ikan begitu banyak.Apakah solidaritas harus ada timbal balik? Misalnya kita memberikan bantuan dan dukungan pada seseorang tetapi ketika mengalami kesulitan, orang itu pura-pura tidak tahu. Tidak mustahil hal itu terjadi, namun kita tidak boleh kecewa dan marah bahwa kita pernah menolongnya. Apa yang kita lakukan merupakan wujud kasih dalam pertemanan dan persahabatan tanpa mengharapkan imbalan. Jadi, ketika seseorang ditinggalkan dalam kesulitan, padahal dia selalu menolong orang lain, tidak perlu sakit hati.Bagaimana menunjukkan solidaritas pada teman, pada saat dan waktu yang tepat? Guru perlu memberikan penekanan pada solidaritas yang benar. Remaja sering menempatkan Buku Guru Kelas VII SMP108solidaritas dalam batasan yang keliru ketika teman mereka bermasalah, mereka menunjukkan solidaritasnya dengan membela teman meskipun temannya bersalah. Sikap ini sering menimbulkan perkelahian antarkelompok pelajar di kota-kota besar.Solidaritas terhadap teman dan sahabat juga ada batasnya, artinya harus dilihat apakah bantuan itu tepat dan berguna ataukah tidak? Misalnya, kalau itu berupa kesulitan keuangan, maka bantuan yang diberikan haruslah yang bersifat menolong supaya mereka mampu “berusaha sendiri.” Seperti memberikan sedikit uang untuk berjualan kacang atau manisan supaya memperoleh uang untuk membeli alat tulis. Bagi seorang remaja mungkin solidaritas yang dapat dilakukan masih dalam batasan sesuai usia dan kemampuannya, karena itu guru dapat mencari contoh yang lebih sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Di kampung-kampung misalnya, ada anak-anak yang membantu temannya mengangkat air, kayu bakar, dan lain lain.C. Penjelasan Bahan AlkitabPenjelasan bahan Alkitab bersifat membantu guru dalam memahami teks Alkitab yang dijadikan acuan. Penjelasan bahan Alkitab ini tidak untuk diajarkan pada peserta didik.1. Lukas 5:1-11"Bagaimana mungkin seorang tukang kayu mengajari seorang nelayan tentang cara menangkap ikan?” Mungkin begitulah gambaran pikiran Petrus saat Yesus menyuruh dia menangkap ikan. Sementara ia dan teman-temannya telah sepanjang malam bekerja keras tanpa hasil. Petrus, mewakili kebanyakan orang, keliru memahami Yesus. Yesus pada awal-awal pelayanan menyatakan kemesiasan-Nya bukan hanya dengan pernyataan diri, melainkan juga dengan pengajaran dan karya-karya-Nya. Sebelum peristiwa dalam perikop ini, beberapa pelayanan Yesus sudah menyatakan bahwa Ia lebih daripada manusia biasa: roh jahat diusir dan orang sakit disembuhkan. Yesus juga bukan sekadar guru agung atau pembuat mukjizat yang populer. Yesus adalah Tuhan atas alam ini! Lalu sikap sok tahu Petrus berubah menjadi rasa malu dan gentar ketika melihat Yesus berdaulat atas ikan di laut Genesaret. Berhadapan dengan Yesus dan mengalami kuasa-Nya membuat Petrus menyadari keberadaan dirinya yang berdosa. Suatu sikap yang Yesus inginkan ada dalam diri orang yang akan Dia panggil menjadi hamba-Nya. Maka kisah penangkapan ikan berlanjut menjadi kisah `penangkapan’ Petrus oleh Yesus. Sejak saat itu, Petrus akan menebarkan jalanya di laut yang berbeda, yakni lautan manusia yang membutuhkan Kristus. Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti1091. Lukas 6:1-5Sekalipun orang Farisi menuduh bahwa Yesus telah melanggar hari Sabat, pada kenyataannya Ia hanya melanggar penafsiran ekstrem mereka mengenai Sabat itu. Yesus menyatakan bahwa praktik Sabat tidak boleh merosot menjadi suatu bentuk upacara keagamaan yang harus dipelihara dengan mengorbankan kebutuhan penting manusia. Kristus adalah Tuhan atas hari Sabat (Lukas 6:5). Sabat harus dihormati dan dijadikan hari untuk beristirahat dari segala pekerjaan dan menyiapkan diri secara khusus untuk beribadah. Namun, Injil Lukas 6:6-10 mengajar kita bahwa Hari Tuhan itu harus menjadi suatu kesempatan untuk menolong orang yang membutuhkan pertolongan, baik secara rohani maupun secara jasmani.D. Kegiatan PembelajaranKegiatan 1Mendengarkan lagu Bruno Mars dan mengaitkannya dengan makna solidaritas dalam pertemanan. Kegiatan 1 merupakan pengantar yang langsung mengantar peserta didik ke inti pembelajaran, yaitu solider terhadap teman dan sahabat. Bruno Mars adalah penyanyi Amerika jalur lagunya adalah Pop, Hip-Hop, Soul, R&B. Ia mulai terkenal saat berduet dengan B.o.B dalam lagu “Nothing On You” dan saat merilis singlenya “Just The Way You Are.” Lagu Bruno Mars dipilih karena sesuai dengan selera anak muda dan remaja juga isinya dapat dipakai untuk menggambarkan arti persahabatan dan solidaritas. Guru-guru yang berada di daerah dan belum pernah mendengar nama Bruno Mars dapat mencari dari berbagai sumber. Akan bagus jika ada CD lagu Bruno Mars. Guru juga dapat mengganti lagu Bruno Mars dengan lagu lainnya yang temanya sesuai dengan tema pembahasan tetapi yang dekat dengan selera remaja. Membahas topik ini, hendaknya guru mempertimbangkan apa yang lebih disukai oleh remaja. Kita harus memulai dari sesuatu yang dekat dengan diri remaja sehingga pembahasan kita tepat sasaran. Terjemahan lagu Bruno Mars dicantumkan di sini supaya guru dapat menerjemahkan untuk peserta didik. Mungkin akan lebih baik jika pada permulaannya guru minta peserta didik mencoba menerjemahkan sendiri, baru guru melengkapinya berdasarkan terjemahan yang ada.Count on MeBila kau pernah terombang-ambing di tengah lautanAku akan mengarungi dunia untuk menemukanmuBila engkau tersesat di kegelapan dan tidak dapat melihatAku akan menjadi terang untuk membimbingmu.Buku Guru Kelas VII SMP110Cari tahulah kita dibuat dari apaMengapa kita dipanggil untuk menolong sesama yang membutuhkanEngkau dapat mengandalkan aku seperti satu, dua, tigaAku segera hadir dan aku tahu ketika aku membutuhkannyaAku dapat mengandalkanmu seperti satu, dua, tigaDan engkau akan selalu siap, karena itulah yang seharusnyaSahabat lakukan, oh yeah, oh, oh..Bila engkau gelisah dan tak dapat tidurAku akan menyanyikan lagu di sampingmuDan bila engkau lupa betapa engkau sungguh berharga bagikuSetiap hari aku akan mengingatkanmu.Cari tahulah kita dibuat dari apaMengapa kita dipanggil untuk menolong sesama yang membutuhkanEngkau dapat mengandalkan aku seperti satu, dua, tigaAku segera hadir dan aku tahu ketika aku membutuhkannyaAku dapat mengandalkanmu seperti satu, dua, tigaDan engkau akan selalu siap, karena itulah yang seharusnyaSahabat lakukan, oh yeah, oh, oh..Kau selalu dapat menangis di bahukuAku tidak akan membiarkan kau pergi, tak pernah mengucapkan selamat tinggalEngkau dapat mengandalkan aku seperti satu, dua, tigaAku segera hadir dan aku tahu ketika aku membutuhkannyaAku dapat mengandalkanmu seperti satu, dua, tigaDan engkau akan selalu siap, karena itulah yang seharusnyaSahabat lakukan, oh yeah, oh, oh..Engkau dapat mengandalkan aku sebab aku pun dapat mengandalkanmu(Diterjemahkan oleh: Pdt.Stephen Suleeman,Th.M)Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti111Kegiatan 2Peserta didik bercerita tentang serba-serbi pertemanan. Pada bagian ini, penting bagi guru menangkap pergumulan remaja menyangkut pertemanan. Jika perlu, guru dapat meluruskan konsep-konsep yang kurang tepat yang dikemukakan peserta didik. Misalnya, keseimbangan dalam berteman sehingga kebaikan seseorang tidak disalahgunakan oleh teman lain. Sebagai contoh, jika seseorang berteman dengannya hanya untuk mengambil keuntungan darinya. Kita tidak boleh menutup mata bahwa banyak kasus bullying atau kekerasan terjadi di sekolah yang dilakukan oleh peserta didik terhadap peserta didik lainnya. Kasus-kasus seperti ini sulit untuk diungkap karena korban takut melapor pada guru maupun orang tua. Jadi, peran guru PAK amat penting untuk membantu peserta didik supaya tidak melakukan bullying pada teman maupun tidak menjadi korban bullying.Kegiatan 3 Kegiatan 3 merupakan pendalaman materi pembelajaran. Guru diharapkan dapat menanamkan konsep-konsep penting mengenai pertemanan, persahabatan dan bagaimana membangun solidaritas yang baik di antara sesama teman dan sahabat. Dalam rangka memperkuat konsep solidaritas, guru mengacu pada sikap Yesus terhadap sahabat-sahabat-Nya.Kegiatan 4Mintalah peserta didik menulis doa untuk sahabat. Salah satu karya terbaik akan dipilih sebagai doa yang diucapkan pada akhir pembelajaran.E. PenilaianPenilaian dalam rangka mengukur tercapainya kompetensi dilakukan dengan mengukur tercapainya indikator 2 dan 3. Bentuk penilaian adalah tes lisan ketika bercerita tentang pengalaman membangun pertemanan dan persahabatan. Tes tertulis menyebutkan makna solidaritas dan penilaian karya melalui kegiatan menyusun doa solidaritas.F. TugasTugaskan peserta didik melakukan wawancara dengan pendeta dan majelis jemaat di gereja masing-masing mengenai bentuk kepedulian dan solidaritas sosial yang dilakukan oleh jemaat gereja di tempatmu. Apa saja bentuk kepedulian dan solidaritas sosial yang dilakukan oleh jemaat di gereja, apakah ada dalam bentuk program yang berkelanjutan ataukah hanya sewaktu-waktu, misalnya pada waktu Natal dan Paskah? Adakah program itu mempertimbangkan latar belakang perbedaan yang ada, misalnya agama, suku, budaya Buku Guru Kelas VII SMP112ataukah mencakup kriteria yang lebih umum. Untuk orang yang membutuhkan tanpa memandang perbedaan agama, suku, budaya. Jika gereja memiliki pelayanan poliklinik kesehatan, apakah dibatasi hanya untuk jemaat setempat, ataukah terbuka untuk masyarakat umum. Hasil wawancara akan dipresentasikan pada pertemuan berikut.Kegiatan ini dilakukan dalam kelompok, atau jika jumlah peserta didik di kelas hanya 10 orang atau kurang dari itu, maka tugas ini dapat dilakukan secara individu.Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti113Bab 10Membangun Solidaritas Sosial: Belajar dari Ajaran Yesus Kristus(Bahan Alkitab: Lukas 4:16-19; Matius 25:31-46)Kompetensi IntiKompetensi DasarIndikator1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.Menghayati arti peduli dan solidaritas bagi sesama.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.Mau menghargai sesama sebagai wujud solidaritas berdasarkan ajaran Yesus Kristus.3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.Menceritakan bentuk solidaritas sosial yang dilakukan bagi sesama mengacu pada ajaran Yesus Kristus.• Menulis refleksi tentang mewujudkan iman Kristen dalam bentuk karya nyata bagi sesama.• Menceritakan kegiatan yang dilakukan sebagai wujud solidaritas bagi sesama.Next >