< PreviousBuku Guru Kelas VII SMP124Mazmur ini mengungkapkan kebenaran rohani yang sama dengan Yohanes 17:1-26 di mana Yesus berdoa agar para pengikut-Nya ditetapkan dalam kasih, kekudusan, dan persatuan. Ia tahu bahwa Roh Kudus sulit bekerja di antara mereka jikalau ada perpecahan yang disebabkan oleh dosa dan ambisi pribadi. Mazmur yang meluhurkan persaudaraan ini agaknya berasal dari kalangan kaum rohaniwan (imam-imam dan orang Lewi) di Yerusalem. 2. Matius 22: 37-39Yang diminta oleh Allah dari semua orang yang percaya kepada Kristus dan menerima keselamatan-Nya ialah kasih yang setia.1. Kasih ini menuntut sikap hati yang begitu menghormati dan menghargai Allah sehingga kita sungguh-sungguh merindukan persekutuan dengan-Nya. Berusaha untuk menaati Dia di atas muka bumi ini, dan benar-benar mempedulikan kehormatan dan kehendak-Nya di dunia. Mereka yang sungguh-sungguh mengasihi Allah akan ingin mengambil bagian dalam penderitaan-Nya dan hidup bagi kemuliaan-Nya.2. Kasih kita kepada Allah haruslah kasih yang sepenuh hati dan yang menguasai seluruh diri kita.3. Kasih kepada Allah meliputi:a. Kesetiaan dan keterikatan pribadi terhadap Dia, danb. Iman sebagai sarana pengikat yang kokoh dengan Dia.c. Ketaatan yang sungguh-sungguh, yang dinyatakan dalam pengabdian kita kepada-Nya.Anak-anak Allah dituntut untuk mengasihi semua orang, termasuk orang yang memusuhi mereka (Mat. 5:44).D. Kegiatan PembelajaranKegiatan 1Gambar-gambar yang ada dalam buku peserta didik bertujuan memperlihatkan tentang keberagaman bangsa Indonesia menyangkut adat, budaya dan agama. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari gambar yang ada dan membiarkan peserta didik bebas mengembangkan imajinasinya. Biarkan peserta didik menghubungkan gambar-gambar itu dengan pengalaman pribadi mereka mengenai hidup bersama dalam masyarakat majemuk. Mungkin ada di antara peserta didik yang memiliki tetangga atau saudara yang berbeda suku, agama, dan budaya yang memperkaya pengalaman mereka.Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti125Kegiatan 2Kegiatan 2 berisi pilihan salah dan benar. Peserta didik diberikan beberapa pilihan yang harus dipilihnya berkaitan dengan solidaritas dalam masyarakat majemuk. Sikap yang ada dalam pilihan itu mungkin sering dilakukan oleh remaja. Guru membimbing peserta didiknya memahami pentingnya mengubah sikap yang tidak toleran ke arah solidaritas terhadap sesama.Kegiatan 3Pendalaman Alkitab yang dilakukan dalam kelompok, kemudian dipresentasikan di kelas. Guru mendengarkan dan memberikan penilaian sambil melengkapi dan meluruskan konsep pemikiran yang ada. Guru juga dapat mempelajari penjelasan bahan Alkitab yang ada dalam buku ini.Kegiatan 4Belajar dari cerita yang diangkat dari kisah nyata yang terjadi di Filipina. MILF adalah kepanjangan dari Moro Islamic Liberation Front atau Tentara Pembebasan Islam Moro. Organisasi ini adalah separatis Muslim di Filipina yang ingin merdeka dan berdiri sendiri. Cerita ini amat menyentuh karena dua orang manusia yang dipertemukan dalam satu peristiwa. Kebetulan mereka berbeda agama tetapi pertemanan mereka menyebabkan timbul solidaritas untuk saling membela dan menyelamatkan. Namun, sayang sekali kebencian terhadap agama lain yang telah ditanamkan sejak kecil membuat alam bawah sadar mereka berupaya menolak kenyataan bahwa mereka saling menolong dan berteman. Di akhir cerita, tidak ada klarifikasi apakah perempuan muslim dan suster itu akhirnya membangun persahabatan. Tetapi nilai yang ingin ditanamkan pada remaja adalah pertemanan dan solidaritas tidak mengenal perbedaan agama begitu juga suku, kelas sosial maupun kebangsaan.Kegiatan 5Pada bagian ini guru dapat memberikan paparan materi pembelajaran pada peserta didik. Guru dapat memberikan penekanan pada bentuk-bentuk solidaritas yang dapat dilakukan oleh peserta didik.Kegiatan 6Merancang kegiatan aksi solidaritas. Kegiatan ini bagus karena bicara tentang solidaritas dalam masyarakat majemuk tidak berarti jika hanya pada tataran konsep semata. Oleh karena itu, dengan melaksanakan kegiatan aksi, peserta didik dapat mengalami pengalaman membangun solidaritas dalam masyarakat majemuk. Dalam kegiatan ini berlangsung apa yang disebut sebagai belajar bagaimana cara belajar.Buku Guru Kelas VII SMP126E. PenilaianPenilaian dalam rangka mengukur tercapainya kompetensi dilakukan dengan mengukur tercapainya seluruh indikator. Bentuk penilaian adalah penilaian unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan penilaian karya. F. TugasTugaskan pada peserta didik untuk membaca Kitab 1 Samuel pasal 20 yang akan dibahas pada pertemuan berikut. Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti127Bab 12Hati Nurani: Memilih yang Benar(Bahan Alkitab: Markus 7:21-23; 1 Samuel 20)Kompetensi IntiKompetensi DasarIndikator1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.Menghayati arti sikap rendah hati mengacu pada Kitab 1 Petrus 5:52. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.Memiliki sikap rendah hati mengacu pada Kitab 1 Petrus 5:5.• Membuat keputusan yang benar menurut hati nurani.3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.Menjelaskan arti rendah hati.• Menceritakan peran hati nurani bagi remaja.Buku Guru Kelas VII SMP1284. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.Mempraktikkan sikap rendah hati.• Mempraktikkan cara mengambil keputusan yang benar melalui kegiatan role play.KD ini disampaikan dalam 2 pelajaran, yakni Bab 10 dan Bab 11.Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti129A. PengantarPelajaran ini merupakan landasan bagi peserta didik sebelum mereka belajar tentang “kerendahan hati.” Peserta didik perlu memahami dengan baik apa itu hati nurani dan bagaimana hati nurani membantu mereka untuk memutuskan sesuatu secara bertanggung jawab. Pembelajaran ini amat penting jika kita bicara dari perspektif moral dan agama. Apalagi bangsa kita kini tengah menghadapi apa yang disebut sebagai krisis multi dimensional terutama menyangkut moralitas. Untuk itu, peserta didik lebih banyak diperkuat untuk mampu mengasah hati nurani mereka supaya mereka dituntun ke arah yang benar.Menurut Prof.K. Bertens, hati nurani adalah “instansi” dalam diri manusia yang menilai perbuatan manusia baik atau buruk. Hati nurani erat kaitannya dengan moral. Hati nurani manusia adalah kedalaman termurni dari jiwa manusia. Ada ungkapan: “Dengarkanlah suara hati nuranimu”. Orang-orang yang berpijak pada logika semata-mata biasanya berpikir hati nurani hanya dipandu oleh emosi atau perasaan semata dan yang lebih utama dalam hidup manusia adalah mengandalkan mind atau kecerdasan otak. Menurut Prof.K.Bertens, hati nurani juga berisi kesadaran, dengan demikian, hati nurani tentu saja mengandung unsur logika. Jadi, tidak benar kalau hati nurani hanya dipandu oleh emosi atau perasaan. Hati nurani memandu kita dalam setiap tindakan hidup. B. Uraian Materi1. Apakah Hati Nurani Dapat Salah?Apakah hati nurani dapat salah? Hati nurani berkaitan dengan “kesadaran” diri dan karena itu harus selalu dididik dan dilatih untuk membimbing ke arah yang benar. Menurut Prof.Bertens, terkadang seseorang meyakini apa yang dilakukannya itu merupakan bisikan suara hatinya padahal tindakannya itu salah. Misalnya, para teroris yang melakukan kekerasan dan pembunuhan, mereka meyakini apa yang dilakukannya itu sesuai dengan suara hati nuraninya. Jadi, suara hati dapat saja salah jika tidak dilatih dan didik. Para koruptor dan pembunuh, hati nurani mereka sudah tumpul karena mereka menutup diri terhadap kesadaran hati nuraninya, akibatnya perbuatan yang salah jadi dianggap biasa. Banyak orang bahkan bertindak berlawanan dengan suara hati nuraninya, mereka memilih dan memutuskan sesuatu yang bertentangan dengan suara hati nurani. Lama kelamaan, hati nurani mereka pun menjadi tumpul. Betapa pentingnya peran hati nurani bagi manusia, bahkan Yesus mengatakan dari dalam hati manusia lahir kejahatan (Markus 7:21-23). Hati nurani berperan dalam membentuk karakter manusia terutama dalam kaitannya dengan pilihan dan pengambilan keputusan. Manusia perlu terus melatih dan mendidik hati nuranimu sehingga dari dalam hati nurani lahir berbagai perbuatan baik terutama ketika harus memilih dan mengambil keputusan Buku Guru Kelas VII SMP130yang benar. Dengan cara bagaimana? Tekun berdoa dan membaca Alkitab serta mencontoh orang-orang yang dapat dijadikan teladan untuk kebaikan dan kebenaran hidup. Pembahasan topik ini penting terutama ketika peserta didik melanjutkan pelajaran tentang kerendahan hati dan nilai-nilai kristiani.2. Belajar dari AlkitabPilihan dan pengambilan keputusan akan semakin rumit ketika usia seseorang bertambah. Pada waktu kecil, pilihan-pilihan yang harus diambil begitu sederhana, namun seiring waktu usia seseorang bertambah begitu pula tanggung jawab dan dengan demikian, makin banyak yang harus dipilih dan diputuskan. Misalnya, untuk remaja kamu putuskan untuk menyukai seseorang, belum tentu dia akan menyukaimu juga, atau kamu memilih dan memutuskan untuk ikut kegiatan ekstra kurikuler tertentu tetapi kemudian setelah menjalaninya terasa berat. Ini berarti pilihan dan keputusan itu pada akhirnya akan berpengaruh pada apa yang terjadi dalam hidup kita, baik sederhana maupun lebih berat lagi. Setiap pilihan dan keputusan berkaitan dengan kriteria tertentu, misalnya ketika memilih sepeda motor, tentu yang dipertimbangkan adalah manfaatnya, kualitasnya, harganya apakah sesuai dengan mutu barang dan uang yang ada, tapi ketika memilih untuk menyukai seseorang tentu yang dipertimbangkan adalah sifat dan karakternya juga kecocokan dan apakah kita merasa nyaman berteman dengannya.Pilihan dan keputusan yang kita buat akan berpengaruh terhadap hidup kita. Sayang sekali banyak remaja memilih tidak berdasarkan akal sehat dan tuntunan hati nurani. Mereka cenderung memilih berdasarkan apa yang kini sedang digandrungi atau yang disukai teman. Padahal apa yang dipilih oleh seseorang akan dijalani olehnya dan mempengaruhi kehidupannya. Misalnya, memilih untuk ikut teman bolos maka dampaknya akan ditanggung oleh diri sendiri, yakni sanksi atau hukuman serta ketinggalan pelajaran. Ketika memilih untuk bolos, seseorang tidak menghargai jerih lelah orang tua yang telah bekerja keras untuk menyekolahkannya. Jadi, pilihan kita tidak hanya berpengaruh pada diri sendiri tapi juga bagi orang tua. Contoh pilihan dan keputusan yang merugikan diri sendiri misalnya, ketika memilih untuk nyontek. Tindakan itu merugikan diri sendiri karena nilai yang kita peroleh bukanlah hasil belajar dan kerja keras kita. Padahal tujuan sekolah adalah untuk memperkaya kemampuan berpikir kita, membentuk karakter serta mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Menyontek merusak pembentukan karakter kita menjadi manusia tidak jujur. Menyontek membuat kita jadi malas, karena mengharapkan cara yang gampang.Dalam hal ini peran akal sehat dan hati nurani amat penting. Bagaimana jika seseorang salah memilih atau memutuskan sesuatu? Tidak mengapa, tapi belajarlah dari kesalahan itu untuk tidak mengulangnya lagi. Tiap orang memiliki kesempatan untuk berubah dan Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti131memperbaiki kesalahan yang pernah dibuat. Rasul Paulus minta kita memelihara hati dari berbagai kejahatan karena dari dalam hati keluar semua perbuatan baik dan jahat. Kita akan mampu memelihara hati kita dari berbagai hal negatif jika kita minta Roh Kudus berdiam di dalam hati kita.3. Memilih yang Benar: Daud dan YonatanCerita tentang Daud dan Yonatan selalu dijadikan contoh ketika membahas tentang persahabatan. Dalam pelajaran ini cerita tentang Daud dan Yonatan dijadikan contoh dalam rangka membahas tentang hati nurani. Yonatan melalui masa sulit untuk memilih antara ayah kandungnya ataukah Daud sahabatnya. Memang bukan pilihan yang mudah. Ketika mengetahui bahwa ayahnya berencana untuk membunuh Daud, hati Yonatan amat pedih, ia tidak mau kehilangan sahabatnya karena Yonatan tahu betapa baiknya Daud, bahkan Daud membantu ayahnya mengalahkan musuh. Yonatan masih belum yakin bahwa ayahnya tetap berniat membunuh Daud. Yonatan ingat janji Saul (1Sam. 19:6). Andaikata niat membunuh masih ada, tentu ayahnya tak akan menyembunyikan niat itu dari dia (1Sam. 20:2). Itulah pembelaan Yonatan untuk ayahnya di hadapan Daud. Yonatan jadi serba salah: membela ayah atau sahabat? Bagi Yonatan, Saul adalah ayah sekaligus raja. Ia harus hormat dan tunduk kepada Saul. Sebaliknya, Daud adalah sahabat sekaligus kerabat (1Sam. 18:20, 27), yang ditindas oleh seorang raja lalim, yang adalah ayah mertuanya sendiri. Ia sudah berusaha untuk mencari jalan supaya ayahnya dan Daud dapat dipersatukan tetapi ternyata semuanya sia-sia. Hati ayahnya penuh kemarahan dan kebencian terhadap Daud. Posisi Yonatan benar-benar terjepit, dia harus berada di antara 2 orang yang sama-sama dikasihinya. Namun, dalam situasi seperti itu, Yonatan masih dapat menggunakan akal sehatnya dan mendengarkan suara hati nuraninya. Ia tidak berpihak pada manusia tapi pada kebenaran. Jika harus memihak manusia, maka seharusnya Yonatan lebih memihak Saul ayahnya daripada Daud. Akan tetapi, Yonatan lebih mendengarkan suara hatinya untuk membela kebenaran, dalam hal ini Daud tidak bersalah. Karena itu Yonatan memutuskan untuk membela dan menyelamatkan Daud. Sikap Yonatan amat luar biasa dan patut dicontoh oleh siapapun. Yonatan tahu bahwa Daud dilindungi oleh Allah, karena itu ia tidak ragu untuk membelanya. Ia membela Daud sejak awal mula Saul mulai merencanakan untuk membunuh Daud. Yonatan mempertaruhkan nyawanya dengan pergi ke tempat persembunyian Daud untuk memperingatkan Daud supaya berhati-hati karena Saul ingin mencelakakannya. Jika tindakan Yonatan diketahui oleh Raja Saul ayahnya, maka ia akan dihukum mati. Seseorang yang berkhianat terhadap raja patut dihukum mati meskipun anak raja sekalipun.Buku Guru Kelas VII SMP132Tuhan campur tangan dengan memberikan hikmat kepada mereka berdua untuk mengatur strategi agar dapat mengungkapkan isi hati Saul sebenarnya (ayat 5-7). Apapun hasil akhirnya, kasih setia harus dijunjung tinggi. Itu sebabnya, mereka saling meneguhkan lagi dengan ikrar (ayat 17, 23). Anak-anak Tuhan pun hendaknya mengembangkan persahabatan yang diwarnai dengan kasih setia dan yang menjunjung kebenaran.Kisah Daud dan Yonatan menggambarkan bagaimana suara hati nurani menang atas kejahatan. Yonatan lebih taat pada suara hati nuraninya ketimbang pada hubungan darah, itu berarti kebenaran melebihi hubungan darah ataupun persaudaraan. Manusia harus terus melatih dan mendidik hati nuraninya supaya memiliki kepekaan, jika tidak hati nurani akan menjadi tumpul. Ketika hati nurani sudah tumpul sebagaimana hati Raja Saul yang dipenuhi kebencian dan iri hati, maka kebenaran terdorong ke belakang, yang muncul adalah kejahatan. Hati nurani yang menjadi tumpul gampang melahirkan kejahatan.C. Penjelasan Bahan AlkitabPenjelasan bahan Alkitab bersifat membantu guru dalam memahami teks Alkitab yang dijadikan acuan. Penjelasan bahan Alkitab ini tidak untuk diajarkan pada peserta didik.1. Markus 7:21-23Ayat-ayat ini berisi penjelasan Yesus mengenai apa yang Ia maksudkan dengan apa yang keluar dari seseorang. Pikiran jahat harus dipahami sebagai pertimbangan dan perencanaan jahat yang disengaja. Istilah kelicikan mengandung konotasi yang lebih mengarah kepada pengkhianatan. Hawa nafsu ialah kedursilaan yang tidak terkendali dan tidak terselubung. Di dalam konteks ini kebebalan lebih bersifat moral daripada intelektual.2. Kemurnian HatiOrang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat mengutamakan kesalehan yang bersifat lahiriah. Sebab itu upacara cuci tangan sebelum makan merupakan hal yang penting bagi mereka. Tangan yang tidak dicuci dianggap menajiskan makanan yang akan mereka makan. Yesus menegur mereka dan mengatakan bahwa bukan yang masuk ke dalam tubuhlah yang akan menajiskan orang. Apa yang keluar dari hati orang, itulah yang akan menajiskan dia (ayat 15). Bukan makanan yang membuat orang menjadi najis, meskipun makanan itu dimakan dengan tangan yang belum dicuci dalam suatu upacara. Kesucian hati bukanlah masalah Yonatan memilih membela Daud karena ia menjunjung kebenaran. Pembelaannya atas Daud didasarkan pada kasih setia. Setia pada ikatan perjanjian yang pernah mereka ikat bersama (1Sam. 18:3). Yonatan tahu bahwa Tuhan telah menyatakan pilihan-Nya atas Daud, bukan lagi pada Saul, ayahnya. Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti133mencuci atau tidak mencuci tangan, atau masalah boleh atau tidak boleh dimakan. Hal-hal itu tidak dianggap penting oleh Allah. Karena makanan hanya akan masuk ke perut, bukan ke hati. Pikiran yang kotorlah yang akan menajiskan orang, karena pikiran itu keluar dari hati (ayat 18-20). Di sini Yesus mengajarkan satu hal penting bahwa kesalehan yang hanya terlihat dari luar, adalah bahaya. Itu akan menjauhkan orang dari Allah dan membuat orang menjadi munafik. Karena itu, penting untuk menjaga hati nurani tetap bersih sehingga melahirkan perbuatan yang baik dan benar, yaitu kesalehan yang sesungguhnya.Yesus memberikan penjelasan kepada murid-murid-Nya yang seringkali digambarkan lamban untuk mengerti. Bukan makanan yang menajiskan seseorang, tetapi hati manusia yang berdosa, itulah yang mencemarkan kehidupan. Hati yang rusak bagaikan mata air yang terpolusi senantiasa mengalirkan air beracun. Hati dalam pemahaman Ibrani adalah pusat dari kepribadian manusia yang menentukan keseluruhan tindakannya baik yang aktif maupun pasif, maka kerusakan hati manusia akan menjadi sumber kenajisan. Itulah yang tak dapat dilihat oleh orang-orang Farisi.3. Samuel 20Seperti apakah sahabat sejati itu? Dunia menawarkan persahabatan yang semu, sarat kepentingan, dan ambisi pribadi. Sudah menjadi fakta terbuka bahwa dalam berbagai arena kehidupan: politik, ekonomi, rumah tangga, bahkan agama, orang rela menjual ‘sahabat’nya demi keselamatan bahkan keuntungan diri sendiri. Syukur, dalam perikop ini kita melihat contoh persahabatan sejati. 4. Antara Sahabat dan Orang Tua.Kadang-kadang kita harus memilih antara memihak orang tua atau sahabat. Bagi Yonatan, di satu pihak ia begitu mengasihi Daud, tetapi di pihak lain ia menghormati orang tuanya. Apakah dengan memilih memihak Daud, berarti Yonatan telah tidak berbakti kepada orang tua? Bagi orang Timur, sikap ini sering dianggap mengundang kutuk. Sebagai orang yang menaati Tuhan, pertanyaannya bukanlah soal memilih di antara orang tua dan sahabat, tetapi memilih antara kehendak Tuhan dan kesalahan.Bersikap bijak dalam memilih. Berada di antara dua atau lebih pilihan, kadang membuat kita bingung, sehingga tidak lagi berpikir logis realistis dalam menerapkan prinsip. Pengambilan keputusan lebih banyak dikuasai oleh sikap marah dan kecewa. Dalam kondisi seperti ini, Yonatan tidak bertindak gegabah dalam mengambil keputusan, Ia mampu berpikir jernih. Bahkan bersama Daud, ia mengikat persahabatan yang murni berdasarkan kasih Tuhan. Inilah suatu gambaran hubungan antarmanusia yang indah, yang dipenuhi oleh Roh Tuhan. Mereka dapat mewujudnyatakan hukum kasih yang difirmankan oleh Tuhan (band. 1Korintus 13).Next >