< PreviousBuku Guru Kelas VII SMP643. Dosa membuat manusia menolak untuk tunduk kepada Allah dan Firman-Nya (Roma 1:18-25 dan Roma 8:7). Dosa adalah perseteruan dengan Allah (Roma 5:10; 8:7; Kolose1:21) dan ketidaktaatan kepada-Nya (Roma 11:32; Efesus 2:2; 5:6).4. Dosa menyebabkan kita senang melakukan ketidakadilan dan juga menyenangi tindakan jahat kepada orang lain (Roma 1:21-32; bd. Kejadian 6:5). 5. Dosa juga merupakan kuasa yang memperbudak dan merusak (Roma 3:9; 6:12 dst; Roma 7:14; Galatia 3:22). Dosa berakar dalam keinginan manusia (Yakobus 1:14 dan Yakobus 4:1-2).Dosa memasuki umat manusia melalui Adam (Roma 5:12), memengaruhi semua orang (Roma 5:12), mengakibatkan hukuman ilahi (Roma 1:18), mendatangkan kematian jasmaniah dan rohaniah (ayat Roma 6:23; Kejadian 2:17), dan hanya dapat dilenyapkan sebagai suatu kekuatan oleh iman kepada Kristus dan karya penebusan-Nya (Roma 5:8-11; Galatia 3:13; Efesus 4:20-24; 1Yohanes 1:9).2. Akibat DosaHubungan manusia dengan Allah yang pada mulanya baik menjadi terputus, manusia membutuhkan perantara untuk bertemu dengan Allah, hidup manusia menjadi tercemar. Ada beberapa akibat dosa yang dapat dikemukakan di sini:a. Dosa mengakibatkan pertentangan dengan AllahSetelah Adam dan Hawa berdosa, mereka tidak dapat bertemu dengan Allah. Ketika mereka mendengar suara-Nya, mereka ketakutan dan bersembunyi.b. Dosa mengakibatkan konflik dalam diri seseorangSeperti racun yang mematikan, dosa meracuni seluruh sistem dalam tubuh kita. Hati kita menjadi ternoda oleh dosa, sifat alami menjadi rusak. Kita tidak dapat melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan. Kita terbebani dengan perasaan bersalah dan damai sejahtera hilang dari hidup manusia. c. Dosa mengakibatkan konflikKetika dosa berkuasa dalam hidup kita, hubungan kita dengan sesama, dengan alam dan ciptaan lainnya menjadi rusak. Konflik terjadi di rumah tangga, masyarakat dan di antara bangsa-bangsa. Akibat dari konflik ini dapat dilihat pada kebrutalan yang terjadi dalam sebuah negeri, yaitu protes dan perang. Konflik antara manusia dengan alam, yaitu manusia mengeksploitasi alam dan merusaknya. Akibatnya, hidup manusia jadi terancam oleh alam yang telah rusak. Misalnya, penggundulan hutan sebagai humus penahan air hujan, akibatnya terjadi banjir yang merugikan manusia dan jika terjadi dalam skala besar, banjir dapat merenggut jiwa manusia.Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti65d. Dosa menyebabkan manusia menghadapi kematian secara rohaniBanyak orang berpikir bahwa kematian merupakan akhir dari segalanya dan kesalahan yang dilakukan akan terlupakan. Namun faktanya tidaklah demikian, Firman Allah berkata, “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya sekali saja dan sesudah itu dihakimi” (Ibr.9:27). Hari penghakiman akan datang.Jalan KeluarnyaHanya Allah yang dapat menolong manusia keluar dari dosanya. Oleh karena manusia memberontak melawan Allah, maka hanya Allahlah yang dapat memadamkan pemberontakan itu melalui pengampunan dan keselamatan dalam diri Yesus Kristus. Tidak ada jalan lain selain Allah menolong orang yang jatuh dalam dosa. “Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan Allah. Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita; ketika kita masih berdosa” (Roma 5:6 dan 8). Inilah bentuk pertolongan yang ditawarkan Allah bagi manusia.3. PertobatanDalam Alkitab, kata “bertobat” berarti “berubah pikiran.” Alkitab juga memberi tahu kita bahwa pertobatan yang sejati akan menghasilkan perubahan tindakan (Lukas 3:8-14, Kisah Para Rasul 3:19). Kisah Para Rasul 26:20 menyatakan, “Tetapi mula-mula aku memberitakan bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu.” Definisi pertobatan yang sepenuhnya menurut Alkitab adalah perubahan pikiran yang menghasilkan perubahan tingkah laku. Kalau demikian, apa hubungan antara pertobatan dan keselamatan? Kitab Kisah Para Rasul nampaknya secara khusus memusatkan perhatian pada pertobatan dalam hubungannya dengan keselamatan (Kisah Para Rasul 2:38, 3:19; 11:18; 17:30; 20:21; 26:20). Bertobat, dalam kaitannya dengan keselamatan, adalah mengubah pikiran Anda dalam hubungannya dengan Yesus Kristus. Dalam khotbah Petrus pada hari Pentakosta (Kis. 2) dia mengakhirinya dengan panggilan agar orang-orang bertobat (Kisah Para Rasul 2:38). Bertobat dari apa? Petrus memanggil orang-orang yang menolak Yesus Kristus (Kisah Para Rasul 2:36) untuk mengubah pikiran mereka mengenai Dia, untuk mengakui bahwa Dia sungguh-sungguh adalah “Tuhan dan Kristus” (Kisah Para Rasul 2:36). Petrus memanggil orang-orang untuk mengubah pikiran mereka dari menolak Kristus sebagai Mesias menjadi beriman kepada-Nya sebagai Mesias dan Juruselamat. Adalah penting untuk memahami bahwa pertobatan bukanlah hasil karya kita demi mendapatkan keselamatan. Tidak ada seorang pun dapat bertobat dan datang kepada Allah kecuali kalau Allah menarik orang tersebut kepada-Nya (Yohanes 6:44). Buku Guru Kelas VII SMP66Kisah Para Rasul 5:31 dan 11:18 mengindikasikan bahwa pertobatan adalah pemberian Allah yang dimungkinkan semata-mata karena anugerah-Nya. Tidak ada seorang pun yang dapat bertobat kecuali kalau Allah menganugerahkan pertobatan. Segala yang bersangkutan dengan keselamatan, termasuk pertobatan dan iman adalah hasil dari Allah yang menarik kita, membuka mata kita, dan mengubah hati kita. Panjang sabar Allah menuntun kita kepada pertobatan (2 Petrus 3:9), demikian pula kebaikan-Nya (Roma 2:4).Injil Matius memberitahukan kepada kita mengenai dua (2) orang yang menunjukkan penyesalan atas dosa-dosa yang mereka lakukan. Pertama adalah Petrus yang telah menyangkal Yesus. Alkitab pun mencatat, setelah melakukan hal tidak terpuji itu, “Ia pergi keluar dan menangis dengan sedihnya” (Matius 26:75). Beberapa hari kemudian Yesus memulihkan Petrus dalam posisinya sebagai murid, dan memerintahkan dia untuk menggembalakan domba-domba-Nya (Yohanes 21:15:17). Orang kedua ialah Yudas yang mengkhianati Yesus hanya untuk memperoleh 30 keping uang perak. Ketika dia melihat gurunya dijatuhi hukuman, Yudas “mempertobatkan dirinya sendiri” dan berkata, “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah” (Matius 27:3). Perasaan berdosa ini ditindaklanjuti dengan melemparkan uang perak yang didapatkannya itu ke dalam Bait Suci lalu Yudas pergi menggantung dirinya.Melihat rasa berdosa dan tindakan pertobatan kedua orang tersebut di atas, terdapat perbedaan yang sangat besar. Rasa berdosa Petrus membuat dia mengambil suatu tindakan pertobatan yang membawa kepada pengampunan dan pemulihan. Akan tetapi tidaklah demikian dengan Yudas. Meskipun Yudas menyadari bahwa dia telah melakukan hal yang salah, tetapi tidak terdapat bukti bahwa dia mengakui dosa-dosanya kepada Tuhan Yesus dan memohon pengampunan kepada-Nya. Tindakan pertobatan Yudas tidaklah sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus. Yudas “dikuasai oleh penyesalan” yang sangat mendalam sehingga ia “mempertobatkan diri sendiri” dengan jalan bunuh diri.Rasa bersalah ataupun berdosa belumlah cukup untuk menerima pengampunan tanpa disertai dengan tindakan pertobatan yang benar. Seruan untuk bertobat disampaikan bukan saja oleh Yohanes Pembaptis dan para rasul yang lainnya, tetapi juga oleh Tuhan Yesus sendiri. Pesan utama di dalam Khotbah di Bukit adalah bahwa untuk dapat memasuki Kerajaan Sorga, orang harus bertobat dari dosa mereka, mengubah cara berpikir mereka seutuhnya dan berupaya mengikuti perintah Yesus.Hubungan antara Pertobatan dengan ImanMenurut Niftrik dan Boland (488-489), orang sering bingung bila disodorkan pertanyaan mana yang lebih dulu ada, pertobatan atau iman? Sejumlah teolog berkata bahwa pertobatan harus mendahului iman: “Pertobatan secara langsung membawa kepada iman yang menyelamatkan, yang pada dirinya merupakan kondisi dan instrumen dari pembenaran.” Teolog lainnya mengatakan, sebaliknya, mempertahankan bahwa pertobatan Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti67mengikuti iman. John Calvin, misalnya, dengan tegas menyatakan : “Adalah fakta yang tidak terbantahkan lagi bahwa pertobatan bukan saja secara konstan mengikuti iman, tetapi juga lahir dari iman orang-orang seperti itu belum mengenal kuasa pertobatan ….”Selanjutnya dikatakan adalah kurang tepat dan hanya menghabiskan waktu saja jika terus meributkan – mana yang lebih dulu ada dari kedua aspek ini. Walaupun pertobatan dapat dan seharusnya dibedakan dari iman, tetapi keduanya jangan pernah dipisahkan. C. Penjelasan Bahan AlkitabPenjelasan bahan Alkitab bersifat membantu guru dalam memahami teks Alkitab yang dijadikan acuan. Penjelasan Bahan Alkitab ini bersifat pengayaan bagi guru, jadi tidak untuk diajarkan pada peserta didik.1. Lukas 15:7Allah dan para malaikat di sorga memiliki kasih, belas kasihan, dan rasa sedih yang begitu besar terhadap mereka yang jatuh ke dalam dosa dan mati secara rohani, sehingga pada waktu seorang berdosa dan bertobat, maka mereka dengan terang-terangan bersukacita. Dalam rangka sebuah perjalanan, Markus 10:1 mencatat, Yesus naik ke Yerusalem. Ucapan Yesus dalam bagian kitab ini mengandung sindiran terhadap kaum Farisi, yang menganggap dirinya suci dan benar. Maksudnya ialah menunjuk kesalahan sikap orang Farisi yang hanya menghina dan menghukum orang-orang yang dianggap berdosa. Akan tetapi yang terpenting: Yesus hendak mendorong orang berdosa untuk memiliki pengharapan pada Allah, supaya mereka bertobat.2. Mazmur 51Doa Memohon Belas Kasihan. Kasihanilah aku, ya Allah. Pemazmur tidak menyatakan dirinya tidak bersalah, dia juga tidak mengalihkan kesalahan kepada siapa pun. Oleh karena mengerti dirinya tidak pantas mendapat pengampunan, pertama dia memohon dikasihani berdasarkan kasih setia Allah. Sejalan dengan belas kasihan tersebut, dia meminta agar pelanggarannya dihapuskan dan kesalahannya dibersihkan.Ada tujuh mazmur pengakuan dosa dalam Kitab Mazmur (Mazmur 6, 32, 38, 51, 102, 130, 143). Mazmur 51 ini merupakan mazmur pengakuan dosa yang paling indah. Ini adalah pengakuan dosa Daud setelah nabi Natan menegur dia karena perzinaannya dengan Batsyeba. Daud meminta belas kasihan Tuhan karena ia tahu bahwa ia telah berdosa. Ia sadar bahwa hanya Allah yang dapat menghapus dosanya. Ia tahu bahwa Allah yang dia sembah adalah Allah yang penuh rahmat (ayat 3). Walau Daud juga bersalah kepada Uria, suami Batsyeba, tetapi ia mengerti bahwa yang terutama adalah ia berdosa kepada Allah. Buku Guru Kelas VII SMP68Keberdosaannya membuat ia sadar bahwa ia memang mempunyai natur yang berdosa (ayat 7). Sebab itu ia rela menerima hukuman dari Allah yang adalah adil. Daud kemudian memohon supaya Allah membasuh dia. Daud juga meminta supaya hatinya ditahirkan dan batinnya diperbarui. Ini sejalan dengan nubuat para nabi mengenai karya keselamatan yang akan Allah kerjakan. Perkataan Daud agar Allah tidak mengambil Roh-Nya yang kudus dari dirinya merupakan permohonan supaya Allah jangan menolak dia menjadi raja seperti yang telah Allah lakukan pada Saul. Untuk itu, Daud berjanji akan mengajarkan jalan Tuhan kepada orang-orang lain untuk membawa mereka ke dalam pertobatan setelah Allah memulihkannya. Ia kemudian memohon supaya Allah melepaskan dia dari hutang darah tersebut. Daud sadar bahwa bukan darah kambing dan domba yang menghapuskan dosanya, tetapi hanya Allah yang dapat menghapuskan dosa jika ia datang kepada Allah dengan hati yang hancur. Pertobatan Daud dari dosa yang begitu mengerikan dan pengampunan Allah yang begitu ajaib menunjukkan bahwa tidak ada dosa apapun yang dapat memisahkan manusia dari kasih Allah jika ia sungguh-sungguh bertobat. Oleh karena itu, jangan ragu untuk meminta ampun kepada Tuhan atas semua dosa kita, bagaimanapun najisnya. 3. 1 Yohanes 1:9Dunia dalam bagian Alkitab ini kadang-kadang berarti alam semesta atau seluruh bumi, tetapi umumnya manusia yang bercita-cita serba jasmani dan duniawi mengabaikan nilai-nilai abadi dan menolak Injil. Yesus Kristus adalah Terang yang sesungguhnya. Memang ada terang palsu, yang seolah-olah menerangi kita, tetapi akhirnya mengabaikan kita di dalam kegelapan. Sebenarnya nabi-nabi Israel menyebutkan Taurat Musa sebagai Terang Dunia, maka orang Yahudi yang membaca nas ini ditantang memilih, apakan Yesus atau Taurat Musa sebagai Terang Dunia. Yang lama dan yang baru, yaitu Taurat dan Tuhan Yesus, dikontraskan dalam ayat ini.Dalam bagian ini, Yohanes membahas penjelmaan Tuhan Yesus dan juga Yohanes menguraikan hal menerangi setiap orang. Ada dua kemungkinan untuk tafsiran ungkapan menerangi setiap orang. Kalau ungkapan setiap orang diartikan secara harfiah, maka nas ini menunjuk pada apa yang diajarkan di dalam Mazmur 19:1-6 “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan.” Kemungkinan yang kedua adalah bahwa Terang yang sesungguhnya, yaitu Yesus Kristus, sudah ada di bumi, dan manusia dibagi dua oleh karena Dia telah datang. Manusia terpaksa harus bersikap pro atau kontra. Dunia ini sudah didatangi oleh Terang, dan Terang itu menyatakan sikap hati setiap orang. Ada yang menerima Dia, dan ada yang menolak Dia. Ada yang datang kepada Terang itu, dan ada yang membenci Dia. Nampaknya tafsiran ini lebih sesuai dengan pola pikir yang ada dalam Injil Yohanes, misalnya dalam pasal 3:19-21; 7:12-13, 30-31, 42-44; dan 9:39-41.Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti69D. Kegiatan PembelajaranPengantar Pada bagian pengantar peserta didik diberi kesempatan untuk menceritakan apa yang mereka alami jika mereka melakukan kesalahan pada orang tua atau gurunya. Bertolak dari kegiatan ini, guru dapat membandingkannya ketika pendalaman materi tentang dosa dan pertobatan. Jika peserta didik bersalah terhadap orang tua atau guru, mereka tidak luput dari hukuman. Demikian pula Allah, Ia sangat kecewa karena manusia memberontak terhadap-Nya.Kegiatan 1Kegiatan 1 merupakan kelanjutan dari Pengantar. Peserta didik menyanyikan lagu “Meski Tak Layak Diriku.” (Sumber : KJ 27). Sambil menghayati lagu ini, peserta didik diharapkan menghayati secara mendalam topik yang dibahas bahwa manusia berdosa tetapi dikasihani oleh Allah. Bukan hanya menghayati lagu, tetapi peserta didik diminta untuk menceritakan isi lagu, dan guru membimbing peserta didik untuk mengkaitkan lagu ini dengan topik mengenai pertobatan.Kegiatan 2Dalam permainan peran mengenai kisah Adam dan Hawa, guru membimbing peserta didik supaya memberikan penekanan pada beberapa bagian penting dari kisah ini. Misalnya, dialog antara Allah dan Adam, hendaknya diberi penegasan, terutama ketika Allah mencari dan memanggil Adam, kemudian Adam mengadu bahwa Hawa yang membawa buah itu padanya. Hawa mengatakan ular yang menipunya, lalu bagaimana Allah menyatakan hukuman bagi mereka. Di akhir pementasan, minta peserta didik memberikan simpulan atas pengamatan terhadap kisah ini.Kegiatan 3Pendalaman Materi. Pada kegiatan ini guru menggunakan kesempatan untuk menyampaikan materi pelajaran. Pembahasan tentang dosa dan pertobatan ini merupakan materi yang penting bagi remaja jenjang SMP. Guru dapat memberikan contoh dari kehidupan sehari-hari peserta didik ketika mengajarkan arti pertobatan. Hendaknya guru berhati-hati supaya materi yang disampaikan jangan mengarah pada konten atau isi teologi yang berat. Bagi remaja kelas VII yang paling penting adalah mereka tahu bahwa pada kenyataannya semua manusia berdosa, tetapi itu tidak berarti dapat membenarkan semua kesalahan manusia. Ada pemahaman yang keliru seolah-olah karena manusia berdosa maka wajarlah Buku Guru Kelas VII SMP70jika manusia melakukan kesalahan dan penyimpangan. Guru dapat memberikan penegasan bahwa kenyataan manusia berdosa jangan dijadikan alasan untuk melakukan kesalahan, apalagi secara terus-menerus. Bahwa manusia berdosa tetapi Allah tidak meninggalkan manusia sendiri dan terus hidup dalam dosa, Ia mencari manusia, menemukannya serta mengampuni dan menyelamatkannya.Kegiatan 4Peserta didik menceritakan tentang akibat dosa, kegiatan ini dapat dilakukan dalam kelompok kecil. Tiap kelompok diwakili oleh 1 orang juru bicara yang tampil mempresentasikan kesimpulannya di kelas. Selanjutnya mintalah peserta didik menulis pemahamannya secara pribadi tentang arti pertobatan dan contoh pertobatan yang ada dalam Alkitab atau dalam cerita sehari-hari.Kegiatan 5Menulis Doa Pertobatan. Pada bagian tugas ini, guru memotivasi peserta didik untuk mampu mengekspresikan pikiran dan perasaannya dalam bentuk doa pertobatan. Guru dapat memilih salah satu doa untuk diucapkan sebagai doa penutup.E. PenilaianPenilaian dalam rangka mengukur tercapainya kompetensi dilakukan dengan mengukur ketercapaian seluruh Indikator. Bentuk penilaian adalah tes lisan, tulisan, dan unjuk kerja.F. TugasTugaskan pada peserta didik untuk mencari gambar-gambar mengenai kerusakan alam dan buatlah klipingnya. Kemudian, jelaskan mengapa terjadi kerusakan alam dan apa akibatnya bagi manusia. Bandingkan pula dengan kenyataan yang terjadi di daerah tempat tinggalmu. Bagaimana alam di sana? Apakah terjadi kerusakan alam dan apa bentuknya? kemudian jelaskan mengapa demikian. Tugas dilakukan secara berkelompok. Tugas akan dipresentasikan pada pertemuan berikut.Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti71Bab 5Allah Memelihara Ciptaan-Nya(Bahan Alkitab: Kejadian 2:15; Mazmur 104: 24-30:Ayub 38:1-38)Kompetensi IntiKompetensi DasarIndikator1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.Mengakui bahwa pemeliharaan Allah dan keselamatan berlaku bagi seluruh ciptaan termasuk alam.• Mengakui melalui lagu bahwa pemeliharaan Allah terhadap manusia dan alam lebih kuat dari kecenderungan manusia untuk merusaknya melalui lagu.2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.Turut bertanggung jawab memelihara alam.Buku Guru Kelas VII SMP723. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.Mencari fakta yang berkaitan dengan pemeliharaan Allah terus berlangsung bagi manusia dan alam.• Menjelaskan konsep Allah sebagai pemelihara.• Menjelaskan alam ciptaan Tuhan sebagai wujud Pemeliharaan Allah terhadap manusia.4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang atau teori.Melakukan berbagai aktivitas yang menunjukan keterlibatan aktif dalam memelihara alam dan lingkungan hidup.• Menulis dan membacakan refleksi mengenai Allah memelihara alam.• Merancancang kegiatan memeliohara alam.Kompetensi Dasar tersebut akan disampaikan dalam Bab 5 dan Bab 6.Pendidikan Agama Kristen Dan Budi Pekerti73A. PengantarHampir semua manusia mempunyai pengalaman dalam memelihara hewan maupun tumbuhan, kecuali mereka yang tinggal di rumah tanpa halaman dan amat terbatas ruang geraknya. Mengajarkan konsep Allah sebagai pemelihara manusia dan alam sebaiknya dimulai dengan hal-hal yang konkret atau nyata sehingga peserta didik dapat memahaminya dengan lebih baik. Untuk itu, guru meminta peserta didik bercerita tentang pengalaman memelihara hewan dan tumbuhan, bagaimana mereka memelihara dan peduli terhadap hewan dan tumbuhannya. Melalui cerita itu guru memberikan penekanan manusia saja peduli pada apa yang dia pelihara padahal manusia tidak menciptakannya, apalagi Allah sang pencipta. Ia menciptakan manusia, tumbuhan dan hewan serta memelihara semua ciptaan-Nya. Kemudian dilanjutkan dengan nyanyian yang dinyanyikan seraya peserta didik berupaya memahami isi lagu dikaitkan dengan topik Allah memelihara ciptaan-Nya (lihat buku peserta didik).Sejarah manusia dan alam tidak terlepas dari campur tangan Allah. Ia menciptakan dan Ia memelihara, bahkan juga menyelamatkan. Setelah Tuhan Allah menciptakan langit dan bumi (Kejadian 1:1), Ia tidak meninggalkan dunia berjalan sendiri. Sebaliknya, Ia terus terlibat di dalam kehidupan umat-Nya dan tetap memelihara ciptaan-Nya. Allah bukanlah seperti seorang ahli pembuat jam yang membuat bumi, menjalankannya, dan kini membiarkannya berjalan sendiri. Ia adalah Bapa penuh kasih yang senantiasa memelihara apa yang telah diciptakan-Nya. Perhatian Allah yang terus-menerus atas ciptaan dan umat-Nya merupakan tindakan pemeliharaan Allah yang berlangsung sepanjang masa.B. Uraian MateriSejak semula ketika menciptakan alam semesta dan segala makhluk yang ada di dalamnya, Alkitab memberi kesaksian bahwa Allah melihat semuanya itu baik. Segalanya diciptakan untuk saling mengisi dan saling menopang. Ia menciptakan lautan, daratan, sungai kemudian baru tumbuhan dan hewan yang hidup di tempat-tempat itu. Jadi, Ia menyediakan wadah untuk bertumbuh, barulah makhluknya. Ia juga memelihara semua yang diciptakan-Nya. Ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, Ia mencari dan menyelamatkan mereka.Beberapa bukti pemeliharaan Allah terhadap seluruh ciptaan adalah sebagai berikut:1. Allah menempatkan manusia di Taman Eden dan menyediakan segala sesuatu bagi mereka supaya mereka dapat mengembangkan kehidupannya. Untuk menjamin keberlangsungan hidup manusia, Ia menugaskan manusia untuk merawat, menjaga serta memelihara alam. Namun, manusia memberontak dan melawan Allah.Next >