< Previous86 Kelas IX SMP 3. Re!eksi Anak-anak yang terkasih, cobalah untuk duduk dengan rileks dan renungkanlah hal berikut ini.Alam yang telah Tuhan ciptakan bagi kita, begitu indah dan bermanfaat bagi kelangsungan hidup kita. Tuhan ingin melibatkan kita dalam karya-Nya untuk memelihara dan melestarikan alam ciptaan-Nya itu. a. Sudahkah kita sadari bahwa alam yang indah ini patut kita syukuri?b. Maukah kita mewujudkan rasa syukur kita dengan bersahabat dengan alam?c.Usaha apa yang akan kalian lakukan untuk menunjukkan persahabatan dengan alam? 'DODPVXDVDQDKHQLQJWXOLVNDQODKKDVLOUHÀHNVLNDOLDQNHGDODPbuku catatan.6HWHODKVHOHVDLPHPEXDWUHÀHNVLEDFDODKDUWLNHOEHULNXWLQLDJDUsemakin meneguhkan niat untuk ikut terlibat dalam menjaga kelesatrian alam!MENJAGA NUSANTARAMangrove, Menyelamatkan dan Menghidupi(Oleh: Rini Kustiasih)Lumpur pesisir yang menenggelamkan kaki Saerih [34] di hutan mangrove seluas setengah hektar di Desa Ambulu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tak mematahkan semangatnya menanam. Puluhan pemuda lain seperti Saerih menancapkan satu per satu bibit mangrove. Semangat mereka membara di tengah panas terik.Minggu [12/10] sekitar pukul 13.30, matahari masih Berjaya-jayanya. Pemuda-Pemudi yang dikoordinasi Saerih berteduh sebentar di bawah rerimbunan pohon bakau di hutan itu. Sebagian bibit mangrove sudah ditanam dan sisanya akan dilanjutkan setelah matahari condong ke Barat. Perjalanan dilanjutkan ke muara Sungai Beutik, yang bermuara ke Laut Jawa, sekitar 2 kilometer dari hutan mangrove tersebut. “Kira-kira ada 7.000 sampai 10.000 bibit mangrove. Kami tinggal menancapkan saja. Mangrove gampang tumbuh kok. Setelah 15 hari, mangrove ini sudah tumbuh daunnya. Asal tidak ditebang Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti 87manusia untuk kayu bakar. Bibit bisa tumbuh besar dan kuat sampai berpuluh-puluh tahun.” Kata Saerih optimistis. Bibit mangrove yang ditanam adalah jenis api-api dan bangka. Bibit itu diambil dari pesisir oleh Deddy Madjmoe, koordinator Perkumpulan Pencinta Kelestarian Alam (Petakala) Grage, yang dua hari sebelumnya bersama anggota menyisir pesisir Ambulu. Bibit berasal dari buah bakau yang menggantung di sepanjang pesisir pantai. Mereka mengambil buah bakau yang sudah tua dengan ukuran 50-70 sentimeter. Buah bakau itu langsung bisa ditanam sebagai bibit.Saerih yang sejatinya pendaki gunung menikmati pengalaman pertamanya menanam mangrove. Ia yang juga koordinator Komunitas Pendaki Gunung (KPG) rayon Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan (Ciayumajakuning) tergerak menanam mangrove setelah mengetahui kondisi pesisir Cirebon yang rusak parah. Informasi itu diperolehnya dari kawan-kawan pencinta alam.Dari total 54 kilometer panjang pesisir Cirebon yang membentang hingga perbatasan Brebes ,Jawa Tengah, kini hanya tersisa 4,5 kilometer yang masih tertanami mangrove. Dari jumlah itu, sekitar 2 kilometer diantaranya ada di kawasan Ambulu, kecamatan Losari. “Siswa dan pemuda datang ke sini secara sukarela. Mereka datang karena rencana penanaman mangrove oleh kelompok kang Dedy (Petakala Grage). Saya membantu untuk mengoordinasi teman-teman.” Kata Saerih.Mereka yang datang minggu itu tidak hanya berasal dari kelompok pencinta alam. Peserta antara lain datang dari SMAN 3 dan SMAN 4 kota Cirebon, SMK 1 Kota Cirebon, SMK 1 Lemahabang, SMK N 1 Gebang, IAIN Syekh Nurjati, Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia, Universitas Swadaya Gunung jati dan Komunitas Wong Losari. Mereka menempuh jarak 50 kilometer dari pusat kota Cirebon menuju ke lokasi penanaman mangrove.“Imbalan bagi peserta yang datang bisa menikmati ikan bandeng dan mujair bakar untuk makan siang.” Ujar Deddy sambil membolak-balik bandeng di atas tungku tanah dihadapannya.Dampak EkonomiBandeng itu juga salah satu berkah dari tanah Ambulu yang kawasan mangrovenya masih baik. Bandeng Losari segar dan tidak bau tanah. “Mangrove menjadi penyaring air laut dari kotoran dan zat lain yang tidak diperlukan. Air laut yang masuk ke tambak kami menjadi lebih sehat dan bersih kalau pesisir ditanami mangrove. Bandeng kami tidak teracuni dan tak mudah kena penyakit,” kata Radiwan, pengusaha bandeng dan bibit bandeng (nener).88 Kelas IX SMP Warga desa Ambulu bersuka cita menanam mangrove yang tidak hanya untuk menjaga pantai dari abrasi, resiko air pasang masuk ke pemukiman, dan ancaman puting beliung, tetapi juga untuk penghidupan mereka selaku warga pesisir.Dari total wilayah desa Ambulu seluas 1.200 hektar, sekitar 800 hektar merupakan tambak bandeng dan garam. Sisanya, 400 hektar, adalah pemukiman. Adapun luasan hutan mangrove di Ambulu sekitar 20 hektar.“Satu hektar tambak bandeng bisa menghasilkan 5-6 kuintal satu kali panen. Di sini hampir setiap hari ada yang panen karena bibit juga jalan terus. Satu ekor bibit dihargai Rp. 50. Di sini ada Sembilan pengusaha bibit. Rata-rata pendeder (pembiak bibit) bisa menghasilkan 500.000 ekor bibit per bulan. Satu pendeder bisa memutar uang Rp. 25 juta per bulan” kata Radiwan.Belum lagi dari hasil tambak garam. Hutan mangrove tempat bibit ditancapkan itu juga dikelilingi ladang dan gudang garam. Gubuk-gubuk gudang garam petani berisikan garam kualitas baik yang harganya kini Rp 400 per kilogram.“Harga garam yang murah bukan karena kualitas buruk, melainkan ada impor,” ujar Sirojudin pemilik tambak garam. Ambulu rata-rata menghasilkan 5.000 ton garam per tahun.Di desa itupun ada pengupasan rajungan beromzet Rp 1,2 miliar per minggu. Rajungan di ekspor ke Amerika Serikat.Ekosistem yang terjaga memungkinkan benih ikan dan satwa laut lainnya tumbuh dengan baik di Ambulu.Keutamaan EkologisUpaya kelestarian mangrove di Ambulu sekaligus menjadi jawaban atas rencana Pemerintah Kabupaten Cirebon yang akan menjadikan daerah mereka sebagai salah satu sentra industri di Cirebon Timur. “Banyak makelar yang mencari tanah di Ambulu belakangan ini. Kami menolak industrialisasi di pesisir. Kami mendukung usaha perikanan dan kelautan yang lebih ramah lingkungan. Kalaupun harus ada pabrik di pesisir, pabrik itu sebaiknya bergerak di bidang perikanan dan kelautan atau ada kaitannya dengan penghidupan warga sehari-hari,” kata Ridwan, ketua Pembela Tanah Ambulu (peta).Warga merindukan kelestarian alam tanah Ambulu yang memungkinkan mereka mendengarkan suara burung-burung pantai. Burung-pburung itu dulu banyak bertengger dan hidup di kawasan mangrove. Sayang, kini burung-burung itu banyak menghilang karena habitatnya di rusak. “Dulu ada bangau tong-Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti 89tong, manuk persut, belekok, walangkada yang sekarang sudah jarang kelihatan. Ke mana ya burung-burung itu pergi?” ungkapnya.Tanpa adanya mangrove yang baik, kawasan itu juga rentan tersapu angin puting beliung. Tetumbuhan bakau di pesisir menjadi pagar alami dan pelindung bagi tempat tinggal mereka dari angin-angin kencang dan badai gelombang yang sering terjadi di sana.Ambulu pun kini mengantisipasi rob ke permukiman. Abrasi yang parah membuat air laut lebih cepat mencapai perkampungan setiap kali air laut pasang. Tahun 2013, desa itu terendam rob setinggi hampir 1 meter. Sekolah sampai diliburkan karena terendam rob.Warga Ambulu berharap penanaman mangrove bisa memperkecil risiko bencana ekologis. Kelestarian lingkungan pesisir di sisi lain juga membawa dampak positif bagi perekonomian warga setempat. “Semoga mangrove ini nantinya melindungi kami dari bencana sekaligus membawa rezeki dan kesejahteraan,” tutur Deddy. (sumber : Kompas, Selasa, 25 November 2014, halaman 24)Anak-anakku yang terkasih…Ketika manusia mau bersahabat dan hidup berdampingan secara harmonis dengan alam, maka alampun akan memberikan kelimpahan bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Semogapengalaman hidup ini mendorong kita untuk memperlakukan alam secara arif dan bijaksana dan mendorong kita untuk terlibat secara aktif dalam berbagai upaya pelestarian alamTugasBuatlah sebuah rancangan “gerakan cinta lingkungan” di lingkungan yang paling dekat denganmu (rumah atau sekolah). Tugas ini dilaksanakan dalam kelompok.Buatlah pertemuan-pertemuan dan rancangan kegiatan sebagai perencanaan, catatlah tindakan yang telah kalian lakukan, dan buatlah laporan tertulis atas kegiatan kalian itu. Tugas ini dilaksanakan dalam waktu 1 minggu. 90 Kelas IX SMP DoaAkhirilah kegiatan belajar kalian dengan berdoa bersama. Allah yang Maha Kasih dan Maha Baik,kembali kami menghaturkan puji dan syukur kehadirat-Mu,atas penyertaan-Mu dalam kegiatan belajar kami hari ini.Terima kasih Tuhan atas bimbingan-Mu hari ini,sehingga kami semakin menyadari akan tugas kami,untuk selalu mengusahakan persahabatan bersama alam.Bantulah kami Tuhan agar mampu mewujudkan semua itu,dalam kehidupan kami sehari-hari.Demi Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami.Amin. Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti 91Orang Beriman Membangun Persaudaraan Dengan Semua OrangKita hidup di Indonesia yang memiliki warga masyarakat yang pluralis, terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, adat-istiadat, dan keunikannya masing-masing. Sebagai umat beriman yang juga sekaligus sebagai anggota masyarakat hendaknya kita memandang bahwa perbedaan dalam pluralitas itu sebagai rangkaian kehidupan yang dapat tertata dengan indahnya. Perbedaan yang ada itu seharusnya membawa kita untuk mampu menerima dan memeliharanya, karena di dalam perundang-undangan pun telah diatur dan diberikan ruang untuk dapat berkembang demi kemajuan dan kesejahteraan bersama. Kebersamaan dan kerja sama yang baik dengan semua pihak, menjadikan cita-cita bersama dapat dilaksanakan dan dinikmati dalam kebersamaan.Dalam bab ini, kalian mempelajari kebersamaaan dalam berbagai bentuk pluralitas di tengah masyarakat. Oleh karenanya, dalam bab ini akan kalian pelajari beberapa hal antara lain:A. Kemajemukan Agama dan Kepercayaan: Berbeda tapi Satu TujuanB. Sikap Gereja Katolik terhadap Agama dan Kepercayaan LainC. Kebersamaan itu IndahBab V92 Kelas IX SMP A. Kemajemukan Agama dan Kepercayaan: Berbeda tapi Satu TujuanSeperti kita ketahui bersama bahwa jika kita memandang secara positif terhadap perbedaan terutama perbedaan antar agama yang ada di Indonesia ini, maka kerusuhan yang mengakibatkan kehancuran dapat dihindari. Beberapa waktu yang lalu di negara NLWDSXQVHPSDWWHUMDGLNRQÀLNDQWDUXPDWEHUDJDPD\DQJGLEDOXWdengan sentimen keagamaan. Perusakan atau penutupan tempat ibadat dari salah satu agama oleh kelompok penganut agama lain menjadi contoh kasus yang masih sering kita dengar. Kita berharap EDKZDGLPDVDGHSDQWLGDNWHUMDGLNRQÀLNDQWDUXPDWEHUDJDPDdalam bentuk apapun. Sebab setiap agama pada dasarnya tidak mengajarkan kekerasan terhadap penganut agama yang lain. Kehidupan damai, rukun, dan penuh dengan kasih adalah merupakan situasi yang didambakan oleh setiap orang dan setiap agama juga mengajak serta mengajarkan berbagai usaha untuk mewujudkan semua itu. Oleh karena itu, segala macam bentuk perbedaan yang ada antara agama yang satu dengan yang lain hendaknya bukan menjadi sebuah alasan untuk saling membenci atau menjatuhkan, tetapi dapat dipergunakan sebagai sarana untuk membuka dialog dan saling menghargai satu dengan yang lainnya.Doa PembukaanAllah Bapa yang Mahabaik,Engkau telah menciptakan kami baik adanya.Kami telah hidup sebagai ciptaan-Mu penuh kedamaian.Ajarlah kami untuk saling mengasihi,saling menyayangi sebagai satu saudara.Walaupun diantara kami ada perbedaan,buatlah kami tetap bersatu padu,membangun kerukunan dan kebersamaan.Demi Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami.Amin. Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti 931. Menyadari bahwa Setiap Agama Memiliki Tujuan yang Sama untuk Menuju kepada AllahSeperti kita sadari bersama, bahwa walaupun memiliki banyak perbedaan, namun setiap agama memiliki tujuan mulia yang sama, yaitu menghantar dan membimbing kita para penganutnya untuk menuju kepada kebaikan dan kebenaran yang memungkinkan kita semua berbahagia baik di dunia maupun di kehidupan yang akan datang.Oleh karena itu kita memiliki kewajiban untuk senantiasa berusaha memperjuangkan kehidupan bersama yang penuh dengan kerukunan dan kedamaian. Usaha yang dimaksud adalah usaha yang dapat kalian lakukan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab kalian sebagai seorang remaja yang sedang belajar dalam kehidupan ini. a. Cobalah kalian amati dan berikan komentar atas gambar berikut ini. Sumber:nasriaika1125.wordpress Sumber: buletinbright.wordpress Gambar 5.1 Gambar 5.2b. Bandingkanlah suasana atau kisah yang tertuang dalam gambar di atas dengan cerita berikut ini.94 Kelas IX SMP c. Kini cobalah untuk hening dan merenungkan kedua gambar dan isi cerita diatas. Pertanyaan apa saja yang muncul dalam benak kalian ketika membandingkan gambar dan cerita? Rumuskanlah pertanyaan kalian itu.d. Kumpulkanlah pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari teman-temanmu kemudian bersama guru rumuskanlah kembali menjadi beberapa pertanyaan yang sesuai dengan tema yang kalian pelajari hari ini.e. Lakukan studi pustaka di perpustakaan atau melakukan browsing internet untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan bersama.f. Masuklah dalam kelompok untuk saling menyampaikan temuan dari hasil studi pustaka atau browsing internet, yang Beragama seperti Menjual RawonMenurut Emha Ainun Nadjib (56) atau yang biasa dipanggil Cak Nun, manusia adalah ciptaan Tuhan yang mempunyai jalan berbeda-beda misalnya agama. “Kita semua saling mendoakan semoga semuanya diterima oleh Tuhan,” katanya. Baginya perbedaan agama tidak perlu dipersoalkan karena masing-masing sudah pilihannya sendiri-sendiri. “Tapi ada wilayah-wilayah yang bisa kita kerja sama. Bisa bikin warung bareng, naik kereta bareng, main lagu bareng. Asalkan pagar kaidahnya atau teologinya saling dijaga,” sambung lelaki kelahiran 27 Mei 1953 itu. Menurut lelaki kelahiran Jombang itu, berbicara perbedaan agama seperti orang menjual makanan. “Anda jual soto, saya jual rawon, nah yang jual soto menyumbangkan rasa enak dan kesehatan pada masyarakat, yang jual rawon juga begitu. Nah tidak usah diperdebatkan enak mana rawon sama soto. Sederhana sekali !” katanya. Ketika diminta mengisi acara keagamaan, ia mengaku tidak pernah mempunyai rencana pembicaraan di panggung. “Jadi nanti di depan ngomong apa ya nanti kita lihat Tuhan nyuruh apa. Pokoknya kita datang dengan itikad baik, dengan hati yang tulus. Saya tidak akan intervensi ke wilayah-wilayah yang bukan hak saya. Saya juga tidak mau diintervensi, gitu khan ?”tuturnya. Cak Nun hanya berharap suasana umat beragama rukun.Sumber: Majalah Inspirasi, No. 58 Tahun V Juni 2009, hal. 31Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti 95kemudian dirumuskan bersama dalam kelompok. Kemudian presentasikanlah di hadapan kelompok yang lain. Kelompok lain dapat memberikan tanggapan, masukan, dan komentar kepada kelompok yang mempresentasikan temuan dan rumusannya.2. Menggali Pandangan Gereja tentang Setiap Agama Mengajarkan Kebaikan Menuju kepada Allah Gereja Katolik secara nyata mendukung terciptanya persaudaraan sejati dalam kehidupan bersama, termasuk dengan mereka yang berbeda agama dan kepercayaan, baik melalui dialog kehidupan dan dialog karya. Karena semua bangsa merupakan satu masyarakat, mempunyai satu asal, sebab Allah menempatkan seluruh manusia di bumi. Semua mempunyai juga tujuan akhir yang satu: Allah.a. Bacalah beberapa dokumen Gereja yang berisi tentang pandangan Gereja tentang agama dan kepercayaan lain berikut ini.Nostra Aetate. art. 1Sebab semua bangsa merupakan satu masyarakat, mempunyai satu asal, sebab Allah menghendaki segenap umat manusia mendiami seluruh muka bumi. Semua juga mempunyai satu tujuan terakhir, yakni Allah, yang penyelenggaraan-Nya, bukti-bukti kebaikan-Nya dan rencana penyelamatan-Nya meliputi semua orang, sampai para terpilih dipersatukan dalam Kota Suci, yang akan diterangi oleh kemuliaan Allah; di sana bangsa-bangsa akan berjalan dalam cahaya-NyaNostra Aetate Art. 2Sudah sejak dahulu kala hingga sekarang ini di antara pelbagai bangsa terdapat suatu kesadaran tentang daya-kekuatan yang gaib, yang hadir pada perjalanan sejarah dan peristiwa-peristiwa hidup manusia; bahkan kadang-kadang ada pengakuan terhadap Kuasa Ilahi yang tertinggi atau pun Bapa. Kesadaran dan pengakuan tadi meresapi kehidupan bangsa-Next >