< Previous142 Kelas IX SMP Matius 22:37-40 37 Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”Pertanyaan Kelompok:a. Apa artinya mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi?b. Apakah perbedaan antara mengasihi diri sendiri dan sikap egoistis?c. Menurut kelompokmu apa yang dapat dilakukan oleh remaja secara konkret untuk sesamanya?E. Berperan Serta Secara ArifDalam perkembangan hidup kita, kita tidak terlepas dari lingkungan sosial. Karena itu, remaja mau tidak mau perlu dan harus terlibat dalam kehidupan bersama sesamanya. Mungkin banyak di antara kamu yang merasa tidak perlu memikirkan dan terlibat dalam lingkup yang lebih besar. Peran ini dijalankan oleh orang tua. Tetapi ketika memasuki masa remaja, kamu akan melihat bahwa kini tiba waktunya untuk kamu pun ikut terlibat, dan turut bertanggung jawab terhadap kehidupan sesama. Ada beberapa tahap dalam menentukan langkah untuk memahami, menilai keadaan, mengambil keputusan, dan mendorong suatu tindakan. Ketiga tahapan tersebut adalah:1. Melakukan refleksi terhadap realitas yang ada. Di sini kita perlu mendengarkan berbagai pendapat yang baik dan tajam.2. Melakukan evaluasi terhadap realitas tersebut dan menganalisisnya di dalam terang rencana dan kehendak Tuhan.3. Mengambil keputusan berdasarkan langkah-langkah terdahulu.Tindakan yang bijaksana memungkinkan kita untuk mengambil keputusan yang baik dan konsisten dengan keyakinan iman kita. Di sinilah terlihat keterkaitan antara kearifan kristiani dan pengembangan diri remaja untuk pelayanan bagi sesama. Akan lebih baik lagi apabila gereja kamu memiliki program-program yang melibatkan remaja. Misalnya, gereja melibatkan remaja untuk membuat karya-karya dan pelayanan bermakna bagi sesama. Remaja dilibatkan untuk mengembangkan bakatnya, dengan membuat kerajinan WDQJDQPHPEXDWODJXWUDPSLOPHQGHQJDUNDQVHVDPDPHQ\DPSDLNDQ¿UPDQTuhan, dan lain-lain. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 143Kegiatan 5: Membuat KaryaSiswa membuat hasil karya tentang keterlibatan bagi sesama, dengan beberapa alternatif sebagai berikut: Alternatif 1: membuat pembatas Alkitab berisi komitmen untuk mengikuti kehendak Tuhan menjadi remaja yang terlibat dalam pelayanan bagi sesama. Alternatif 2: membuat gambar, puisi, doa, teks lagu, lukisan yang berisi ajakan untuk terlibat secara aktif bagi sesama. Tempelkan di majalah dinding sekolah. Alternatif 3: buatlah kliping tentang keterlibatan remaja dalam pelayanan sosial atau pelayanan bagi sesama.F. Peran Serta Remaja untuk Pelayanan bagi SesamaDalam Bahasa Inggris kata “tanggung jawab” berarti responsible dibentuk dari dua kata yaitu response (= jawaban) dan able (= mampu). Jadi, kata responsible dapat diartikan sebagai “mampu menjawab akibat-akibat yang ditimbulkan oleh tindakan kita”. Hal ini sama dengan arti kata tanggung jawab dalam bahasa Indonesia yang juga mengacu kepada kemampuan dan kesediaan seseorang untuk menanggung akibat-akibat yang ditimbulkan oleh perbuatannya.Kehadiran orang Kristen termasuk remaja dalam kehidupan sosial dicirikan oleh pelayanannya. Pelayanan adalah tanda dan ungkapan kasih kristiani yang dapat dirasakan dalam kehidupan keluarga, gereja, dan kehidupan sosial di masyarakat sesuai dengan kemampuan dan talenta pemberian Tuhan. Pelayanan yang dilakukan dengan baik dan tepat dapat ikut memecahkan masalah-masalah sosial. Bahkan pelayanan sosial dapat menjadi kesaksian yang hidup dan konsisten dengan ajaran kristiani. Di tengah dunia yang semakin kompleks dan pluralistik, kita dipanggil untuk membuka diri melalui kesaksian mereka, bekerjasama dengan semua orang dalam memikul tanggung jawab kita sebagai warga masyarakat dan dunia. Kita dipanggil untuk turut bertanggung jawab membantu semua orang, apapun juga agama dan keyakinan mereka. Dengan demikian akan menjadi nyata peranan iman Kristen dalam meningkatkan kesejahteraan sosial dan martabat manusia yang luhur. Adapun bentuk tanggung jawab komitmen sosial kita dapat wujudkan dalam dua bentuk yaitu: a. Komitmen untuk membaharui diri secara mental. Pembaharuan mental seharusnya memang mendahului komitmen untuk memperbaiki lingkungan.b. Dari pembaharuan mental akan muncul kepedulian terhadap orang-orang di lingkungan kita. Kepedulian tersebut dapat membantu kita untuk memahami tanggung jawab dan komitmen kita untuk “menyembuhkan” lingkungan kita, lembaga, struktur dan kondisi yang berhubungan dengan martabat manusia, sehingga setiap manusia betul-betul dapat dihormati dan seluruh alam semesta dapat dipulihkan.Di atas telah dijelaskan bahwa perkembangan remaja tidak terlepas dari 144 Kelas IX SMP konteks kehidupan di tengah sesama. Kita adalah bagian dari gereja dan tinggal di tengah masyarakat. Namun banyak remaja yang enggan memenuhi tanggung jawabnya untuk melayani sesama. Mereka lebih memilih untuk menjalani masa remajanya dengan melakukan hal-hal yang negatif, yang mendukakan Tuhan, seperti mengkonsumsi minuman keras, narkoba, hingga kepada seks bebas yang dapat mengakibatkan berbagai jenis penyakit. Mereka tidak peduli dengan kemampuan diri mereka, potensi diri mereka yang seharusnya perlu digali, dikembangkan demi pelayanan untuk sesama.Kegiatan 6: Penilaian Diria. Tanggung jawab remaja bagi sesama”Yang sudah saya lakukan bagi sesamaYang ingin saya lakukan bagi sesamaCara melakukannya1. Berperan serta dalam kegiatan Karang Taruna di kampung1. Terlibat dengan program pemuda gereja, membantu pengobatan murah gereja1. Berkomunikasi dengan pengurus pengobatan murah gereja dan mohon dijadwal2. .................................2. .................................2. ..............................3. ................................3. ................................3. ..............................b. Lengkapilah bagian yang kosong di bawah ini! Roma 12: 1 “ Karena ……………….kemurahan Allah …………….menasihatkan kamu ………………mempersembahkan……………….persembahan…………dan ……………….. kepada ………….”c. PahamLGDQUHÀHNVLNDQODKPDNQDD\DWWHUVHEXWEDJLNDPX%LFDUDNDQdengan teman di sampingmu.G. Penilaian 1. Pernahkah kamu merasa dirimu kurang dibandingkan teman-teman kamu yang lain? Kalau ya, apakah itu? (Kurang cantik, kurang ganteng, kurang pintar, kurang tinggi, kurang kurus, kurang terkenal di antara teman-teman, kurang kaya, dan lain-lain.)2. Setelah kamu membaca kisah Nick Vujicic, masih pantaskah kamu merasa dirimu kurang? Coba ceritakan kepada temanmu sebangku! Kalau ada siswa yang duduk sendirian, ia boleh bergabung dengan temannya yang lain. 3. Di atas dikatakan, “Ada orang Kristen yang kehidupannya terpisah atau Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 145terbelah.” Berikan contoh-contohnya, dan jelaskan mengapa keadaan seperti ini tidak baik dan tidak diharapkan oleh Tuhan Yesus! 4. Sebutkan, program-program apa saja yang sudah pernah, atau yang dapat, dikembangkan oleh gerejamu untuk remaja-remaja di luar gereja yang ada di sekitarnya! H. Rangkuman Masa remaja adalah masa transisi yang penuh gejolak sebab secara VLJQL¿NDQUHPDMDWHQJDKPHQJDODPLSHUNHPEDQJDQEDLNGDULVHJL¿VLNmental, intelektual, dan spiritual.Remaja Kristen dipanggil untuk terlibat dalam pelayanan bagi sesama yang dikasihi Tuhan. Remaja Kristen diharapkan dapat menerima keberadaan dirinya, mengetahui dan menerima kemampuan dirinya, dan dapat mengembangkan diri untuk pelayanan bagi Tuhan dan sesamanya.Anak-anak Tuhan perlu melakukan pelayanan kepada sesama dengan penuh tanggung jawab, serta dengan pertimbangan secara arif.I. Nyanyian PenutupBernyanyi “Bagaikan Bejana“G Am D C GBagaikan bejana siap dibentuk Demikian hidupku di tangan-MuG C A DDengan urapan kuasa Roh-Mu ‘Ku dibaharui selaluG C D C GJadikan ‘ku alat dalam rumah-Mu, Inilah hidupku di tangan-MuG C Am D GBentuklah s’turut kehendak-Mu, Pakailah sesuai rencana-MuG Am D G‘Ku mau s’perti-Mu Yesus, Disempurnakan selaluEm Am C D GDalam segenap jalanku Memuliakan nama-Mu146 Kelas IX SMP J. Doa PenutupTerimakasih Tuhan Yesus atas pelajaran berharga di hari iniTerimakasih atas kasih-Mu yang telah menyertai setiap tahapan proses perkembangan kami di usia remaja ini,Kiranya Roh Kudus-Mu memampukan kami untuk dapat selalu mensyukuri karya-Mu lewat pengembangan diri kami, sehingga kehidupan kami adalah kehidupan yang bertujuan untuk memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama kami. Kami ingin melayani dan hidup berarti bagi lingkungan kami.Ingatkan kami Tuhan, sertai dan berkati karya kamiAmin.Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 147Hidup Bermakna Bagi Lingkungan Sekolah(Bahan Alkitab: 1 Petrus 3:10-12 ; Mazmur 119:9)A. Pendahuluan BerdoaDalam perjalanan langkah kami Tuhan,Tak pernah berhenti kasih sayang dan berkat-Mu.Dalam senang dan sedih, Engkau selalu ada Tuhan.Pengharapan akan masa depan kami, ada dalam tangan-Mu.Kuatir kami pun redup, karena sinar-Mu selalu menuntun.Hikmat-Mu selalu kami dambakan, agar bijak dalam menuntut ilmu.Amin.Menyanyikan Kidung JemaatYesus Menginginkan DakuYesus menginginkan daku bersinar bagi-NyaDi mana pun ku berada, ku mengenangkan-NyaRefrein:Bersinar, bersinar, itulah kehendak YesusBersinar, bersinar, aku bersinar terus.Yesus menginginkan daku menolong orang lainManis dan sopan selalu ketika ku bermain. RefreinKu mohon Yesus menolong menjaga hatiku,Agar bersih dan bersinar meniru Tuhanku. Kegiatan 1: Curah pendapat Perhatikan tulisan berikut ini:Sewaktu Tony, seorang siswa SMP berusia 15 tahun, ditanya tentang makna hidup, ia menjawab, ”Bersenang-senanglah selagi kamu masih hidup.” Susi lain lagi pendapatnya, ”Sejujurnya, saya yakin bahwa makna hidup kita bergantung pada kita sendiri.”BabXII148 Kelas IX SMP Pernahkah kamu bertanya-tanya tentang makna hidup? Apakah hanya ada satu tujuan hidup untuk semua orang? Atau, jangan-jangan Susi yang benar—bahwa hidup itu sebenarnya bergantung pada kita sendiri? Tidak menjadi soal seberapa canggihnya teknologi yang dicapai masyarakat, ada sesuatu dalam diri kita yang mendambakan makna hidup. Pada suatu saat dalam hidup kita, kebanyakan dari kita bertanya-tanya, ’Untuk apa saya dilahirkan di dunia ini?’%Apa yang kamu pahami tentang makna hidup? %Apakah hidupmu sudah bermakna?%Ceritakanlah pengalamanmu tentang hidup yang bermakna! Berikanlah contoh!PengantarMemaknai arti kehidupan termasuk bagaimana remaja memaknai hidupnya sangatlah berarti untuk kita semua, agar lebih mensyukuri berkat yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Makna adalah pemahaman tertentu yang kita ciptakan terhadap diri sendiri, orang lain, dan kehidupan. Sedangkan arti kehidupan adalah hal, cara, yang berhubungan dengan hidup, sehingga pemaknaan atas kehidupan menyangkut pemahaman yang kita ciptakan sendiri atas hidup. Pemaknaan terhadap kehidupan hanya dapat dilakukan secara baik dan benar apabila dalam proses pemaknaan tidak dilakukan secara parsial atau sebagian-sebagian. Banyak cara tersedia untuk mencapai hidup yang lebih bermakna. Tentu saja makna itu tidak diciptakan oleh kehidupan atau lingkungan. Kitalah yang diberi hak untuk menciptakan makna atas kehidupan. Karena kita yang menciptakan, maka sifatnya berupa pilihan. Kehidupanmu sebagai remaja diharapkan bermakna bagi lingkungan.Kehidupan bermakna di dalam Tuhan adalah kehidupan yang dinamis, SURJUHVLIGDQNRQVWUXNWLI'DVDUQ\DDGDODKSDGD¿UPDQ7XKDQEHUSLNLUpositif, bersikap dan bertindak positif. Kehidupanmu akan lebih bermakna apabila kamu sanggup berpedoman pada dasar hidup yang positif dan mencerahkan. Memaknai tugas seperti tugas-tugas di sekolah, perlu dianggap sebagai tantangan akan lebih positif ketimbang kamu memaknainya sebagai tekanan. Dalam lingkungan sekolah, memaknai kegagalan bukan semata-mata sebagai kehancuran tetapi lebih sebagai suatu gerbang kesuksesan yang tertunda. Memaknai kritikan bukan sebagai keburukan tetapi sebagai lecutan yang menyemangatkan jiwa. Seperti ketika kita memandang gelas yang berisi setengah airnya, bukan gelas yang kosong setengah. Kehidupan akan lebih bermakna ketika kamu mampu memaknai setiap kehidupan secara lebih positif.Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 149B. Pentingnya Makna Hidup bagi Manusia Tokoh pelopor perkembangan teori makna hidup yang sangat terkenal adalah Victor Frankl. Victor Emil Frankl lahir di Austria tahun 1905 dan meninggal pada tahun 1997. Pada tahun 1943 ia dengan istrinya, bahkan dengan orang tuanya, ditangkap oleh pemerintah Nazi Jerman dan dimasukkan ke dalam kamp konsentrasi. Hidup mereka sangat berat dan penuh penderitaan. Mereka berpindah-pindah dari satu kamp ke kamp konsentrasi yang lain. Di kamp konsentrasi, dia dipisahkan dari istri dan kedua orang tuanya. Istrinya dan kedua orang tuanya kemudian dibunuh. Hanya saudara perempuannya yang selamat. Meskipun ia sangat menderitaan dan menyaksikan penderitaan begitu EDQ\DNRUDQJGLVHNLWDUQ\DLDEHUKDVLOPHUHÀHNVLNDQKLGXSQ\DGDQmenyimpulkan bahwa bahkan dalam situasi yang paling sengsara, menyiksa, dan tidak manusiawi sekalipun kehidupan dapat bermakna. Kesimpulan ini pada akhirnya dikembangkan menjadi pendekatan “logoterapi” untuk menolong orang lain.Logoterapi berasal dari kata logos (bahasa Yunani) yang berarti makna dan juga rohani (spiritualitas), sedangkan terapi adalah suatu penyembuhan atau pengobatan. Logoterapi adalah suatu pertolongan yang mengakui adanya dimensi spiritual pada manusia, di samping dimensi ragawi dan kejiwaan. Logoterapi berpandangan bahwa makna hidup dan hasrat untuk hidup bermakna merupakan motivasi utama manusia guna mencapai suatu taraf kehidupan bermakna yang diinginkannya.Konsep LogoterapiKetiga asas di atas tercakup dalam konsep logoterapi mengenai eksistensi manusia dan makna hidup dijelaskan sebagai berikut.a. Dalam setiap keadaan, termasuk dalam penderitaan sekalipun, kehidupan ini selalu mempunyai makna.b. Kehendak untuk hidup bermakna merupakan motivasi utama setiap orang.c. Dalam batas-batas tertentu manusia memiliki kebebasan dan tanggung jawab pribadi untuk memilih, menentukan dan memenuhi makna dan tujuan hidupnya.Sumber : Gambar 12.1 Victor Emil Frankl150 Kelas IX SMP d. Hidup bermakna diperoleh dengan jalan merealisasikan tiga nilai kehidupan, yaitu nilai kreatif, nilai penghayatan, dan nilai bersikap.Dalam Man’s Search for Meaning, Frankl mengatakan, “Tidak terlalu penting apa yang kita harapkan dari kehidupan, melainkan yang penting ialah apa yang diharapkan oleh kehidupan dari kita. Kita harus berhenti bertanya apakah makna kehidupan, dan sebaliknya memikirkan diri kita sendiri sebagai pihak yang ditanyai oleh kehidupan setiap hari dan setiap jam. Jawaban kita bukanlah lewat kata-kata dan meditasi, melainkan dalam tindakan dan perilaku yang tepat. Kehidupan pada akhirnya berarti memikul tanggung jawab untuk menemukan jawaban yang tepat bagi masalah-masalahnya dan memenuhi tugas-tugas yang terus-menerus diberikan kepada setiap pribadi.”Dapat disimpulkan juga, ketika individu menyatakan bahwa hidupnya itu bermakna, berarti dia:a. Secara positif berkomitmen terhadap suatu konsep makna hidup.b. Konsep makna hidup itu memberikannya suatu kerangka acuan atau tujuan untuk memandang kehidupannya.c. Ia memandang kehidupannya berkaitan dengan, atau memenuhi konsep hidup tersebut.Menurut Frankl ciri-ciri orang yang merasakan hidup bermakna, dapat dijelaskan sebagai berikut ini: a. Menciptakan karya atau melakukan perbuatan yang baik,b. Mengalami sesuatu yang indah atau menjumpai seseorang yang kita cintai, c. Menentukan sikap yang tepat ketika kita harus berjumpa dengan penderitaan yang tidak terhindarkan.Semua ini adalah pengalaman-pengalaman yang diperoleh Frankl sendiri di kamp konsentrasi. Ia berusaha melakukan perbuatan baik, bahkan ketika ia berada dalam situasi yang sangat menderita dan sangat tidak baik. Ia terus berusaha mengobarkan cintanya kepada keluarganya dan orang lain, bahkan ketika ia kehilangan kedua orang tuanya dan istrinya. Dan akhirnya, bahkan ketika ia harus menderita, ia berusaha tidak tenggelam di dalam penderitaannya itu. Sebaliknya ia menjadikan penderitaannya sebagai pelajaran yang penting untuk memahami kehidupan secara lebih mendalam. Ketika Frankl berhasil menemukan makna hidupnya di kamp konsentrasi, hal itu memberikan kepadanya semangat untuk bertahan. Sementara itu, ada banyak tahanan lain yang mati karena depresi atau tidak tahan menyaksikan rekan-rekannya menderita. Frankl mengatakan, “Di kamp konsentrasi saya menemukan dua macam tahanan, yaitu mereka yang melihat ke luar dari kisi-kisi penjara dan hanya melihat gelapnya malam dan suasana yang suram di luar Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 151sana, dan mereka yang melihat ke luar, menengok ke atas dan menyaksikan gemerlapnya bintang di angkasa. Mereka yang hanya melihat gelapnya malam akhirnya tewas di kamp konsentrasi. Sebaliknya, mereka yang menikmati gemerlap bintang di angkasa berhasil bertahan hingga perang selesai dan mereka dibebaskan.”Kegiatan 2: Diskusi KelompokBuatlah kelompok kecil terdiri dari tiga sampai empat orang! Diskusikan dengan kelompokmu pertanyaan di bawah ini!1. Apa yang menarik dari kehidupan Victor Frankl?2. Bagaimana inti pandangan Victor Frankl tentang hidup yang bermakna?3. Pernahkah kamu mengalami kekecewaan atau putus asa? Apa sebabnya? Bagaimana kamu menanganinya?C. Hidup Bermakna dalam Perspektif Mengasihi SesamaUntuk memahami hidup yang bermakna, kita perlu memahami arti hidup dalam kekristenan. Hal yang paling penting sebagai identitas orang Kristen DGDODKKLGXS\DQJEHUSXVDWSDGD³¿UPDQ$OODK´)LUPDQ$OODKPHQMDGLpenuntun, pemimpin, dan pengoreksi hidupmu. Firman Allah menjadi batas dan pengontrol bagi kamu, sehingga kamu tidak keluar dari jalan-Nya (bdk. Mzm. 119:105). Hidup manusia bukan sekadar makan, minum, bersenang-senang, tetapi hidup manusia itu berasal dari Allah, dan karenanya harus GLGDVDUNDQSDGDVHWLDS¿UPDQ$OODK'DODP0D]PXUPLVDOQ\D'DXGmenggambarkan bagaimana ia memperoleh keberanian di tengah-tengah menghadapi mara bahaya dan ketakutan. Firman Allah menjadi sumber kehidupan, dasar iman yang paling hakiki. Hidup beriman berarti dalam kehidupan ini kamu menyerahkan seluruh keberadaan hidup kepada Tuhan.Sebagai orang Kristen, hidup yang bermakna dikaitkan dengan relasi yang baik antara manusia dengan Allah, dengan dirinya sendiri dan dengan sesamanya. Yewangoe (1983) menyatakan bahwa hubungan manusia dengan Allah antara lain diwujudkan terutama dalam ibadah yang dilakukan manusia. Relasi ini tampak dalam setiap praktik keagamaan baik yang sederhana maupun yang lebih kompleks. Ibadah atau ritual tidak boleh dijalankan sekadar sebagai ritualisme, sebagai kegiatan hampa yang tak bermakna. Sebaliknya, lewat ibadah mestinya kita diingatkan terus-menerus akan hubungan yang harus dipelihara dengan Allah dan sesama kita. Hubungan yang baik dengan Allah saja tidak cukup. Allah juga menghendaki agar kita membangun relasi yang baik dengan sesama. Ini merupakan perwujudan prinsip hukum kasih yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus mengungkapkan bahwa kasih kepada Allah tidak mungkin dapat dilepaskan dari kasih kita kepada sesama manusia (Mat. 22:37-40).Next >