< Previous98 Kelas IX SMP/MTs berlebihan dapat membuat anak itu menjadi tidak bisa lepas dari kehidupan yang dijalaninya. Oleh karena itu, banyak di antara mereka mengabaikan kehidupan nyata. Kesehatan PDWDNHEXJDUDQ¿VLNGDQSRODKLGXSVHKDWPHQMDGLGDPSDNyang tidak dapat dihindari apabila anak-anak terlalu banyak menghabiskan waktu untuk bermain game online. Pendapat yang telah disajikan tersebut mungkin benar. Akan tetapi, alasan-alasan yang disajikan tentu tidak boleh berdasarkan asumsi. Kajian secara komprehensif yang dibuktikan melalui penelitian atau cara yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis sangat diperlukan. Akan tetapi, banyak juga sisi positif yang diperoleh anak jika mereka bermain game online tidak secara berlebihan. Ada beberapa alasan yang dapat diterima jika game online dijadikan hobi anak-anak dan remaja kita. $ODVDQSHUWDPD*UHHQ¿HOGPHQJDWDNDQEDKZDgame online dapat memengaruhi kemampuan anak ke arah positif seperti merangsang saraf motorik mereka dalam bereaksi, melatih keterampilan tangan, koordinasi motorik mata dan tangan menjadi lebih terlatih, merangsang kemampuan mereka dalam berstrategi, dan merangsang kemampuan mereka berpikir untuk memecahkan masalah.Alasan berikutnya adalah data yang menyatakan bahwa ada korelasi negatif, yaitu anak yang bermain game online menjadi tidak peduli dengan lingkungan. Anak hanya akan peduli pada dirinya sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Indonesia (UI) pada 2009 mengatakan bahwa ada hubungan antara kecenderungan game online dengan ranah keterampilan sosial, yaitu korelasi negatif yang VLJQL¿NDQDQWDUDNHFDQGXDQgame online dan sensitivitas emosional serta ekspresi sosial. .HVHKDWDQPDWDNHEXJDUDQ¿VLNGDQSRODKLGXSVHKDWdapat diselesaikan jika orang tua dan anak-anak selalu berkomunikasi, memahami apa itu hobi, serta kapan dan di mana anak harus bermain game online secara proporsional dan bertanggung jawab. Secara umum saya sebagai penanggap sepakat dengan alasan yang mengatakan bahwa game online memiliki dampak negatif. Akan tetapi, alasan-alasan tersebut perlu Bahasa Indonesia 99dikaji secara akademis. Banyak juga dampak positif yang diterima oleh anak dan lingkungannya jika mereka bermain game online secara proporsional dan bertanggung jawab. Untuk itu, peran orang tua dalam memberikan arahan dan bimbingan tentang kewajiban belajar dan kesadaran pemenuhan hobi memiliki porsi masing-masing. Penggunaan internet secara sehat sangat penting dan diperlukan. Akan tetapi, penyaluran hobi yang positif perlu terus didukung.Diolah dari sumber: http//www/danu-pungky-w.blog.ugm.ac.id Teks tanggapan kritis “Remaja dan Game Online” di atas memiliki beberapa kata yang maknanya sulit untuk dipahami. Oleh karena itu, siswa diminta untuk menentukan deskripsi makna kata-kata berikut. Siswa dapat menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai acuan dalam mendeskripsikan maknanya. No.Kata-kata SulitDeskripsi Makna1teknologi2game online3dampak4mengusung5hasrat6komprehensif7ranah8akademis9proporsional10kecanduan100 Kelas IX SMP/MTs Untuk memperdalam pemahaman siswa tentang penggunaan kata-kata yang maknanya sudah ditulis itu, guru meminta siswa membuat kalimat dengan menggunakan kata-kata tersebut. Siswa dapat mengembangkan kreativitasnya dalam merangkai kata-kata menjadi kalimat yang baik dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Butir 1 dalam format tugas berikut dapat dijadikan contoh.No.KataKalimat1teknologiSebagai pelajar, kamu harus mengikuti perkembangan teknologi karena dapat membantu perkembangan pendidikanmu.2.............................................................................................3.............................................................................................4.............................................................................................dst......................................................................Jika tugas di atas sudah dilakukan, siswa diminta untuk menentukan kalimat utama di dalam bagian struktur yang membangun teks tanggapan kritis “Remaja dan game online” di atas. Jika bagian struktur teks itu memiliki lebih dari satu paragraf, kalimat utama bagian struktur teks itu juga lebih dari satu. Siswa diminta untuk mengerjakan tugas tersebut sesuai dengan format berikut. No.Struktur teksKalimat Utama1Orientasi................................................................................................................................................................................................................................................................................................2Deskripsi teks........................................................................................................................................................................................................................Bahasa Indonesia 1013Penegasan ulang........................................................................................................................................................................................................................Tugas 2 Menyusun Teks Tanggapan KritisPada Tugas 2 ini siswa diminta untuk menyusun teks tanggapan kritis tentang peristiwa yang sedang banyak dibicarakan publik. Data yang dapat membantu siswa untuk menyusun teks tersebut dapat dicari di media massa, baik cetak maupun elektronik, atau karya-karya yang sudah diterbitkan. Untuk itu, guru meminta siswa melakukan tugas berikut dalam kelompok yang terdiri atas 2—4 orang sesuai dengan perintah. 1) Siswa diminta untuk menentukan tema teks tanggapan kritis yang akan disusun. Tema tersebut dapat berhubungan dengan diri sendiri, RUDQJODLQDWDXWRNRKWRNRKGDODPFHULWDGUDPDDWDX¿OP2) Siswa diminta untuk mengembangkan tema tersebut menjadi kalimat-kalimat dengan kata-katamu sendiri.3) Siswa diminta untuk menyusun dan menggabungkan kalimat-kalimat tersebut sehingga menjadi teks tanggapan kritis yang urut dan logis. Kalimat-kalimat yang siswa gabung itu sesuai dengan bagian struktur teks tanggapan kritis, yaitu evaluasi, deskripsi teks, dan penegasan ulang. Agar keterkaitan di antara kalimat-kalimat dalam setiap bagian itu tampak, siswa harus menggunakan konjungsi antarkalimat yang tepat. 4) Agar teks yang siswa susun itu penggunaan bahasanya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, guru meminta siswa mencermati dan meneliti kembali hasil karyanya itu. Siswa dapat menggunakan buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai acuan.5) Setelah teks tanggapan kritis hasil kerja kelompok selesai, siswa meminta guru atau temannya untuk membaca dan memberikan saran perbaikan.6) Siswa diminta untuk memperbaiki teks hasil kerjanya itu sesuai dengan saran dan masukan guru atau temannya! Kemudian, menuliskan hasil akhirnya dalam format seperti berikut.102 Kelas IX SMP/MTs Tugas Kelompok : Penyusunan Teks Tanggapan KritisNama Kelompok :...........................................................Kelas :...........................................................Hasil Kerja:------------------------------------------(Judul teks silakan kamu tentukan) …………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………....……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….............................. (Evaluasi)…………………………………………………………………………………………………...………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………........(Deskripsi Teks)………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...………………………………………………………………………………….............................................. (Penegasan Ulang)Untuk melatih bahasa lisan siswa, guru meminta siswa menceritakan atau memaparkan hasil kerja kelompoknya itu di depan kelas. Siswa boleh menggunakan catatan kecil atau kata-kata kunci ketika tampil di depan kelas. Jika hasil penyusunan teks kelompok siswa bagus, guru meminta agar dimasukkan ke dalam majalah dinding sekolah sehingga dapat dibaca siswa lain. Selain itu, guru meminta siswa menggabung hasil kerja semua kelompok, kemudian menjilid dan memberikan ke perpustakaan sekolah. Hasil karya siswa itu tentu akan dibaca dan dinikmati orang lainBahasa Indonesia 103Tugas 3 Menelaah dan Merevisi Teks Tanggapan KritisPada Tugas 3 ini siswa diminta menelaah dan merevisi teks tanggapan kritis. Teks yang akan siswa telaah adalah teks “Remaja dan Game Online”, sedangkan teks yang akan siswa revisi adalah teks “Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan”.1. Menelaah Teks “Remaja dan Game Online” Pada tugas ini siswa diminta menelaah unsur kebahasaan yang digunakan di dalam teks “Remaja dan Game Online” pada Tugas 1, khususnya yang sesuai dengan apa yang sudah dibahas pada Kegiatan 1. Penelaahan unsur kebahasaannya berkaitan dengan penggunaan ungkapan (kata-kata) penyetujuan atau penolakan pendapat, penyimpulan data dari orang lain, majas penghalusan, dan kata bilangan. Siswa dapat mempelajari contoh penggunaan unsur kebahasaan yang diberikan sebagai pedoman.1) Ungkapan tanggapan yang menguatkan atau menyetujui pikiran penu-lis atau pelempar gagasan(1) Secara umum saya sebagai penanggap sepakat dengan alasan yang mengatakan bahwa game online memiliki dampak negatif.(2) …………………………………………………………………………………………....……………………………(3) …………………………………………………………………………………………....……………………………(4) …………………………………………………………………………………………....……………………………(5) …………………………………………………………………………………………....……………………………2) Ungkapan tanggapan yang menolak atau tidak menyetujui pikiran penulis(1) Pendapat yang telah disajikan tersebut mungkin benar. Akan tetapi, alasan-alasan yang disajikan tentu tidak boleh ber-dasarkan asumsi. (2) ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...........104 Kelas IX SMP/MTs (3) ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………......(4) ………………………………………………………………. ……………………………………………………………………………………………………………………………...(5) ……………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………...3) Ungkapan tanggapan yang mengungkapkan sudut pandang orang lain(1) Pendapat yang telah disajikan tersebut mungkin benar. (2) ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………(3) ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………(4) ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………(5) ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………4) Ungkapan tanggapan yang menggambarkan simpulan dari data orang lain(1) Dasar berikutnya adalah data yang menyatakan bahwa ada korelasi negatif anak yang bermain game online menjadi tidak peduli dengan lingkungan dan asyik dengan dirinya sendiri.(2) ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………(3) ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………(4) ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Bahasa Indonesia 105(5) ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 5) Ungkapan tanggapan yang menggunakan gaya bahasa/majas penghalusan(1) Pendapat yang telah disajikan tersebut mungkin benar. Akan tetapi, alasan-alasan yang disajikan tentu tidak boleh ber-dasarkan asumsi. (2) ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………(3) ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………(4) ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………(5) ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………… 6) Ungkapan tanggapan yang menggunakan kata bilangan atau urutan in-formasi(1) Dasar berikutnya adalah data yang menyatakan bahwa ada korelasi negatif anak yang bermain game online menjadi tidak peduli dengan lingkungan dan asyik dengan dirinya sendiri.(2) ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………(3) ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………(4) ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………(5) ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………106 Kelas IX SMP/MTs b. Merevisi Teks Tanggapan KritisPada tugas ini siswa bersama teman-teman di kelompoknya diminta untuk merevisi teks “Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan”. Perevisian itu berdasarkan pada struktur yang membangun teks itu dan unsur kebahasaan yang terdapat di dalamnya. Untuk itu, guru meminta siswa mengerjakan tugas berikut sesuai dengan perintah.1. Siswa diminta membaca dan mencermati teks “Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan” berikut. Jika ada kata-kata atau istilah yang tidak siswa ketahui maknanya, guru meminta siswa mencarinya di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau tanyakan kepada teman dan guru.Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah KejuruanSumber: perpustakaan.kaltimprov.go.idGambar 2.6: Sekolah tempat menuntut ilmuKementerian Pendidikan dan Kebudayaan memperkuat pendidikan vokasi di jenjang menengah dengan terus menambah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pada tahun 2020 nanti, jumlah SMK mencapai 60% (enam puluh persen) dari sekolah menengah yang ada.“Mulai tahun ini, pembangunan unit sekolah baru dan ruang kelas baru untuk SMK proporsinya lebih besar, yaitu berkisar 60—70 persen. Sisanya digunakan untuk membangun Sekolah Menengah Atas (SMA),” kata Bahasa Indonesia 107Direktur Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2014.Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan bahwa perbandingan SMA dan SMK saat ini masih 51 berbanding 49. Pada tahun 2015 nanti dengan penambahan SMK, jumlah SMK ditargetkan menjadi 55 persen.Mulai tahun 2013 pemerintah membuat program pendidikan menengah universal, sebagai rintisan wajib belajar dua belas tahun. Oleh karena itu, pembangunan sekolah menengah akan meningkat. Meskipun demikian, sesuai dengan kebijakan nasional yang akan menguatkan pendidikan vokasi, penambahan lebih banyak ke SMK.Saat ini terdapat sekitar 22.000 SMA/SMK. Jumlah siswa sekitar 9.000.000 (sembilan juta) orang. Untuk memastikan supaya pendidikan menengah universal bisa sukses, penambahan SMK negeri untuk penguatan pendidikan vokasi di jenjang menegah harus diperbanyak oleh pemerintah,” kata Hamid.Pendirian SMK baru atau penambahan ruang kelas baru di SMK, disarankan di daerah yang proporsi SMA-nya sudah banyak. Di Pulau Jawa, misalnya, jumlah SMA dinilai sudah cukup sehingga didorong untuk menambah SMK.Adapun daerah perbatasan yang masuk koridor Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), didorong untuk membangun SMK. Demikian pula di kota/kabupaten yang angka partisipasi kasar (APK)-nya di bawah nasional, akan ditambah dengan SMK.Sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2012/08/29/20190521/Jumlah.SMK.Terus.Ditambah2. Siswa diminta untuk merevisi teks “Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan” di atas berdasarkan strukturnya! Jika strukturnya tidak sesuai dengan struktur teks tanggapan kritis yang sudah dibahas, siswa diminta untuk memperbaikinya.Next >