< Previous48 Kelas IX SMP/MTs keterkaitan di antara kalimat-kalimat dalam setiap bagian itu tampak, siswa harus menggunakan konjungsi antarkalimat, seperti akan tetapi, sementara itu, walaupun demikian.2) Siswa diminta untuk menyusun dan menggabung paragraf-paragraf tersebut sesuai dengan urutan bagian struktur teks eksemplum yang diawali dengan bagian orientasi, kemudian insiden, lalu ditutup dengan bagian interpretasi.3) Agar penggunaan bahasa teks yang siswa susun itu sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, siswa diminta untuk mencermati dan menteliti kembali hasil karyanya itu. Siswa dapat menggunakan buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Kamus Besar Bahasa Indonesia.4) Agar hasil kerja kelompok siswa itu tertata dengan baik, guru meminta siswa memasukkan teks hasil penyusunan itu ke dalam format berikut ini!Tugas Kelompok : Penyusunan Teks EksemplumNama Kelompok :....................Ketua :....................Anggota :....................Hasil Kerja:------------------------------------------(Judul teks silakan kamu tentukan) ……………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………….…………………………..………………………………………………………….……………………...............................……………………………......................................................................................................................…………….…………………………………………………………………………...…………………………………………………………………………… (Orientasi) …………………………………………………………………………………………….……………………………………………………….........................................................................................................................................................................................................................................…………………..……………………..……………………………………………………………….….……………...............................………………………………………………...………………………………………………………………...……………………………………………………………………………… (Insiden) Bahasa Indonesia 49 ……..………………………………………………………………………………………...……………………………………………………………………………………….………..…………………………………………………………………………….…...............................…………………………………………………………………………….............................................................................................................................................................................................................................................……………………………………...…………………………………………………………………..……….......(Interpretasi)Untuk melatih bahasa lisan siswa, guru meminta siwa melakukanlah tugas-tugas berikut.1) Siswa diminta untuk melakukanlah latihan melafalkan (pronunciation) tentang kata, istilah, dan lagu kalimat yang ada di dalam teks yang telah siswa susun!2) Siswa diminta untuk menceritakan teks eksemplum yang siswa hasilkan tersebut kepada anggota kelompok lain. Siswa boleh membawa catatan kecil yang berisi kata-kata kunci dan urutan kejadian tentang teks yang siswa susun!3) Siswa diminta untuk meneritakan hasil penyusunan teks kerja kelompok yang sudah ditulis itu di depan kelas. Siswa boleh membawa catatan kecil yang berisi kata-kata kunci dan urut-urutan kejadian! 4) Agar hasil kerja kelompok siswa dapat dibaca orang lain, guru meminta siswa menggabungkan semua hasil hasil kerja kelompok. Kemudian, siswa diminta untuk berikan ke perpustakaan sekolah sehingga dibaca banyak orang dan lebih bermafaatTugas 3 Menelaah dan Merevisi Teks Eksemplum1. Menelaah Teks “Cinderela Gadis Penyabar”Pada bagian ini siswa diminta menelaah teks cerita “Cinderela Gadis Penyabar” yang sudah diolah berdasarkan tata bangunan teks. Untuk itu, guru meminta siswa mengerjakan tugas ini secara berkelompok yang anggotanya terdiri atas 3—4 orang.1) Guru meminta siswa membaca teks berikut dalam hati dan mencermati makna kata yang tidak dipahami. Guru meminta siswa mendiskusikan kata-kata sulit yang tidak ketahui maknanya dan mencari makna yang tidak diketahui itu di dalam kamus bahasa Indonesia.50 Kelas IX SMP/MTs Cinderela Gadis PenyabarSumber:thefeministwire.comGambar 1.8: CinderelaZaman dahulu kala, hiduplah seorang gadis muda bernama Cinderela. Ia tinggal bersama dengan ibu tiri serta dua orang saudari tirinya. Ia sangat cantik dan rajin. Ibu tiri dan dua saudara tiri Cinderela memiliki sifat marah. Mereka memperlakukan Cinderela dengan tidak sopan dan buruk. Ibu tiri Cinderela suka memerintah Cinderela melakukan pekerjaan rumah yang berat, seperti menyikat lantai, membersihkan tempayan dan dandang, serta mempersiapkan masakan untuk keluarga. Sementara itu, dua saudara tiri Cinderela tidak melakukan apa-apa. Mereka hanya sibuk bersantai sepanjang hari. Pada suatu hari Cinderela termenung sambil menangis. Ia memikirkan dua hal yang sedang dihadapainya, yaitu menghadiri pesta kerajaan atau menunggu dan tetap tinggal di rumah seperti perintah ibu tirinya. Cinderela semakin sedih ketika melihat kedua saudara tirinya berangkat dengan memakai baju yang sangat bagus. Mereka berharap dapat menjadi wanita beruntung yang dapat diajak dansa oleh sang Bahasa Indonesia 51pangeran. Kedua saudara tiri Cinderela berangkat ke istana. Mereka meninggalkan Cinderela sendirian di rumah. Tanpa dapat dibendung, air mata Cinderela pun tumpah. Ia pun menangis sedih. “Mengapa engkau menangis, Cinderela?” sebuah suara lembut bertanya. Cinderela terkejut dan mendongakkan wajahnya yang semula tertunduk. Ia melihat sosok Ibu Peri berdiri di sampingnya. Dengan gugup ia berkata “Saya ingin ke pesta, tapi saya ditinggal sendiri di sini.” “Hmm”, guman Ibu Peri. “Meskipun kamu diberi pekerjaan yang berat oleh ibumu, kamu selalu melakukannya dengan gembira. Kamu juga tidak pernah mengeluh dan selalu lapang dada. Oleh karena itu, saya juga ingin melihat kamu bahagia dan dapat pergi ke pesta.” Dengan ajaib, Ibu Peri mengubah labu yang tumbuh di belakang rumah menjadi kereta. Ia juga mengubah beberapa tikus yang berlarian menjadi kuda penarik kereta beserta seorang sais kereta. Ibu Peri menepuk baju lusuh Cinderela dengan tangannya dan baju lusuh itu pun berubah menjadi gaun yang sangat indah. Ia juga memberi Cinderella sepatu kaca yang sangat cantik. “Sekarang saatnya kamu pergi, Cinderela. Namun, ingat, kamu harus pulang sebelum tengah malam atau kamu akan kembali seperti semula,” Kata Ibu Peri. Cinderela berangkat ke pesta dengan gembira.Malam itu benar-benar menjadi malam yang menakjubkan bagi Cinderela. Pangeran mengajaknya berdansa. Tiba-tiba, jam dinding di istana berdentang dua belas kali. Cinderela pun teringat pesan Ibu Peri dan segera berlari ke luar istana secepat yang ia mampu. Dalam ketergesa-gesaannya, salah satu sepatu kacanya tertinggal. Beberapa hari kemudian, pangeran kerajaan mengumumkan bahwa ia akan menikahi gadis yang kakinya cocok dengan ukuran sepatu kaca yang tertinggal. Kedua saudara tiri Cinderela mencoba sepatu tersebut, tapi tidak ada yang cocok. Meskipun ia berusaha dengan keras memaksakan kakinya masuk, tetap saja sepatu itu tidak muat. Ketika giliran Cinderela tiba, sepatu itu pas dengan kakinya. Akhirnya, Cinderela pun diboyong ke istana. Sang Pangeran merasa sangat bahagia melihat Cinderela lagi. Mereka kemudian menikah dan hidup bahagia.52 Kelas IX SMP/MTs Kesabaran dan ketabahan yang selama ini dilakukan Cinderela terhadap perbuatan ibu tiri dan kedua saudara tirinya memberi berkah kepadanya. Dengan bantuan Ibu peri, ia dapat datang ke pesta dan bertemu dengan putra mahkota yang akhirnya mempersuntingnya. Sekarang Cinderela dapat tersenyum berkat bantuan Ibu Peri yang baik. Diolah dari sumber: http://pusatbahasaalazhar.wordpress.comBerdasarkan pemahaman siswa terhadap teks di atas, guru meminta siswa menjawab pertanyaan berikut ini! 1) Siapa sajakah tokoh dalam cerita itu?2) Di manakah peristiwa itu terjadi?3) Siapakah Cinderela?4) Berapakah jumlah saudara Cinderela? 5) Mengapa Cinderela bersedih?6) Bagaimana watak Cinderela dan saudara-saudara Cinderela?Guru meminta siswa mendiskusikan jawaban dengan teman kelompok, kemudian meminta siswa menjawab pertanyan berikut.1) Apa yang disampaikan pengarangan para paragraf pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, dan ketujuh?2) Apakah pengarang menyampaikan peristiwa yang dialami tokoh utama secara urut? Guru meminta siswa untuk memberikan alasan secara singkat dan jelas!3) Apakah ada pesan moral yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca? Guru meminta siswa menyebutkan pesan tersebut, kemudian menulisnya dalam bahasa Indonesia yang singkat dan mudah dipahami!Selanjutnya, guru meminta siswa mencermati kembali teks di atas dan menjawab pertanyaan berikut.1) Apakah struktur teks “Cinderela Gadis Penyabar” tersebut sudah sesuai dengan bangunan struktur teks eksemplum? Jawaban siswa harus disertai alasan yang tepat!Bahasa Indonesia 532) Pada paragraf keberapa kamu menemukan bangunan teks yang menggambarkan pengenalan tokoh (orientasi), peristiwa (insiden), dan interpretasi? 3) Konjungsi apa saja yang dapat siswa kenali sebagai pengikat kepaduan antarkalimat dan antarparagraf?2. Merevisi Teks “Cinderela Gadis Penyabar”Teks “Cinderela Gadis Penyabar” di atas belum lengkap dan ideal untuk dianggap sebagai teks eksemplum. Teks tersebut masih dapat direvisi agar menjadi teks eksemplum yang urut, logis, dan sesuai dengan ciri yang menjadi bangunan teks eksemplum. Untuk itu, guru meminta siswa merevisi teks tersebut dengan mengerjakan tugas berikut secara berkelompok yang anggotanya terdiri atas 3—4 orang. 1) Siswa diminta untuk merevisi teks “Cinderela Gadis Penyabar” di atas menjadi sebuah teks eksemplum yang urut dan logis. Siswa dapat mengolahnya dengan menghilangkan beberapa kata atau kalimat.2) Siswa diminta untuk menempatkan bagian-bagian struktur teks yang menurut siswa sesuai dengan bangunan teks eksemplum!3) Siswa diminta untuk membaca dan mencermati kembali teks hasil revisi siswa, kemudian memperbaiki penggunaan bahasa, termasuk ejaan, yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa bahasa Indonesia. Siswa diminta menulis teks hasil revisi siswa itu dalam format seperti berikut.Tugas Kelompok : Merevisi Teks EksemplumNama Kelompok :....................Ketua :....................Anggota :....................Hasil Kerja:Cinderela Gadis Penyabar ……………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………...............................…………………………………………………………………………………… ……………………..…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..............(Orientasi)54 Kelas IX SMP/MTs …………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………..………… ……………………..……………………………………………………………… ……………………..……………………………………………………………… ……………………..……………………………………………………………………………………………………………………………………...............................………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...……………………………………………………………………………… (Insiden) …………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………..……………………………………………………………… ……………………..……………………………………………………………… ……………………..……………………………………………………………… ……………………..……………………………………………………………… ……………………..………………………………………………………………………………...............................……………………………………………………………………………………………..………......... (Interpretasi)4) Untuk melatih bahasa lisan siswa, guru meminta siswa melaporkan hasil kerjanya itu kepada siswa yang berada pada kelompok lain. Jika memungkinkan, siswa diminta tampil di depan kelas menyampaikan hasil kerja kelompok itu.Tugas 4 Meringkas Teks EksemplumTeks eksemplum dapat disusun berdasarkan sebuah cerita pendek (cerpen) karena di dalam cerita pendek antara lain juga terdapat bagian-bagian yang menjadi ciri teks eksemplum, seperti orientasi, insiden, dan interpretasi. Sebagai sebuah cerita, cerpen masih terlau panjang untuk dijadikan teks eksemplum. Agar singkat dan mudah dipahami, cerpen dapat diringkas menjadi teks eksemplum berdasarkan ciri yang dimilikinya.Berikut ini disajikan cerpen “Pak Adil Mencari Keadilan” yang diambil dari buku Kata Api Cinta karya Gol A Gong (Heri Hendrayana Harris). Di dalam cerpen ini dikisahkan Pak Adil sebagai tokoh utama yang dalam usia tua masih ingin bekerja. Pak Adil mengalami peristiwa atau insiden-insiden yang membuatnya terpojok, bahkan ia harus menderita karena insiden yang dialaminya itu. Meskipun demikian, insiden yang dialami Pak Adil itu tentu Bahasa Indonesia 55dapat memberi hikmah dan pelajaran bagi yang membacanya. Agar siswa dapat mengubah teks cerita pendek menjadi teks eksemplum yang singkat dan sederhana, siswa tentu harus memahami teks cerita pendek itu terlebih dahulu. Untuk itu, guru meminta siswa mengerjakan tugas berikut secara berkelompok yang anggotanya terdiri atas 3—5 orang.Siswa diminta untuk membaca dan memahami teks cerita pendek berikut. Siswa dapat menggunakan Kamus Bahasa Indonesia untuk menambah wawasan tentang makna kata yang tidak diketahuinya. Pak Adil Mencari Keadilan Sumber:www.hukumpidanacom.blogspot.comGambar 1.9: Timbangan sebagai simbol pengadilanPak Adil menuntun sepeda gunung tuanya di gang perkampungan. Tangan kanannya memegangi kotak besar yang diikatkan di boncengan dan tangan kirinya mencengekram stang sepeda. Di kotak besar itulah selama 7 tahun hidup diri, anak, serta istrinya bergantung. Di sisi kanannya dibatasi oleh selokan selebar 2 meter. Jika hujan lebat, kampungnya akan kebanjiran setinggi lutut. Kampungnya persis terkurung di tengah-tengah perkantoran dan pertokoan. Untuk mencapai jalan raya, pihak manajemen 56 Kelas IX SMP/MTs pertokoan membuatkan pintu masuk, yang dibuka pada pukul 6 pagi dan ditutup pukul10 malam. Jika pintu ini ditutup, mereka harus memutar sejauh 2 kilometer.Pak Adil mengangkat batang sepeda. Dia meniti hati-hati pinggiran selokan. Gang selebar 1 meter diapit tembok tinggi milik rumah sakit swasta di sisi kiri dan di selokan selebar dua meter di kanannya, yang langsung berhubungan dengan tembok perusahaan besar. Hanya satu meter mereka memberi jalan bagi penduduk kampung berkehidupan, menuju jalan raya, di mana rezeki berseliweran.Dia menghentikan langkahnya. Sepedanya tertahan. Ada sekitar 20 anak tangga untuk mencapai pintu tembus. Dia menjinjing sepedanya dengan susah payah, walaupun ini sudah dijalaninya sejak 7 tahun yang lalu, sejak perusahaan tempatnya bekerja bangkrut akibat terempas badai moneter. Dari uang pesangon yang tak seberapa sebagai RI¿FHER\, dia bisa memulai usahanya ini.Napasnya tersengal-sengal. Kedua tangannya pegal-pegal. Mungkin dirinya sudah semakin tua. Dia menahan beban sepedanya agar tak menggelinding. Aneh, pintu masih tertutup. Dia merasa yakin kalau sekarang sudah saatnya pintu dibuka. Tadi dari rumah dia berangkat pukul 05.45 WIB. Jalan pun dipelankan, agar begitu sampai di sini pas pintu dibuka. Tapi, ke mana Pak Soleh, satpam yang biasa membukakan pintu?Dia dengan sabar menunggu. Tapi kedua lututnya gemetar. Kepalanya pusing. Subuh tadi, saat istrinya memasukkan mi ayam, tahu, telur dadar bakwan, tempe goreng, sambal kentang, dan tahu semur ke dalam plastik, memperingatkannya agar jangan berjualan.“Wajah Bapak pucat,” kata istrinya.“Nggak, nggak apa-apa, Bu…”“Berhenti dulu ngerokok sama ngopinya…”Pak Adil mengangguk. Pagi tadi, untuk yang pertama kalinya, dia tidak menghirup kopi dan merokok. Dia mengikuti saran istrinya; meminum teh manis panas dan bubur yang diberi kecap serta irisan telor dadar.“Perasaan Ibu, kok, nggak enak ya, Pak…”Bahasa Indonesia 57“Bapak nggak usah jualan sarapan dulu pagi ini,” kata Ikhlas, putra pertamanya.“Itu artinya Bapak harus hati-hati, Bu….”Bahkan, kedua anaknya yang sudah memberinya cucu, sering melarangnya untuk melakukan pekerjaannya.“Kasihan para pelanggan Bapak. Nanti mereka susah mencari sarapan.”“Bapak, nggak usah mikir begitu. Kalau Bapak berhenti jualan, nanti akan ada orang lain yang menggantikan Bapak. Udahlah, Bapak sama Ibu istirahat saja. Seneng-seneng sama cucu. Gaji Ikhlas di bank lumayanlah buat bantu-bantu Bapak dan Ibu,” Ikhlas, teller di bank swasta, menyakinkannya. Dia menikahi pramuniaga dan memberinya seorang cucu. Mereka kini tinggal di perumahan kelas menengah tipe 36 di pinggiran Jakarta.“Iya, Pak. Apa yang Bang Ikhlas omongin itu bener, Bapak berhenti aja. Mas Romli malah mengajak Bapak dan Ibu tinggal bersama kami, “kali ini putrinya, Siti Fatimah, memberi jalan keluar.Tapi, dia tetap bersikeras untuk terus melakukan pekerjaan ini. Baginya, hidup tanpa melakukan pekerjaan sangatlah menakutkan. Harga dirinya sebagai lelaki, suami, ayah, dan kakek seolah tercampakkan. Batinnya berguman, dari mana nanti aku bisa membelikan mainan kepada kedua cucuku? Bagaimana nanti rupa wajahku, jika kedua cucuku minta piknik ke Ancol? Berjualan sarapan ini tidak sedikit keuntungannya. Dari modal 300 ribu rupiah, aku bisa mengantongi keuntungan 100 ribu rupiah. Dalam sebulan penghasilanku bisa mengalahkan pegawai negeri golongan 2! Kerjanya juga tidak berat. Aku cuma mangkal di tempat parkir. Orang-orang yang tak sempat sarapan datang membeli dan membawanya ke kantornya. Hanya begitu saja, kok, repot! Aku lelaki pekerja. Aku lelaki tangguh, yang terbiasa memberi makan anak dan istri. Bagiku, bekerja itu adalah ibadah.Tapi aneh, kok, pintu masih tertutup?Pak Adil memberi salam. Suaranya dikeraskan. Berulang-ulang, tak ada yang menjawab salamnya. Aneh. Dia mendongak. Next >