< Previous132 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku GuruInformasi untuk GuruPakan untuk budidaya ayam bisa menggunakan siap pakai, tetapi untuk menghemat biaya pakan dapat membuat pakan alternatif berbahan dedak, jagung, bungkil, dan tepung tulang. Pakan ayam dibagi menjadi dua jenis yakni pakan untuk starter dan pakan ayam dewasa. Pakan siap pakai harus diberikan sesuai aturan dan kebutuhan unggas agar pemberian pakan tidak berlebihan sehingga biaya pakan tidak besar. Namun demikian siswa dapat juga memberikan pakan yang menggunakan sumber daya yang ada di wilayah tempat tinggal mereka.Proses PembelajaranGuru mendiskusikan dengan siswa tentang pakan dan cara pemberian pakan unggas pedaging. Guru meminta kepada siswa untuk menyebutkan berbagai pangan yang ada di wilayah tempat tinggal mereka untuk dijadikan alternatif untuk pakan unggas. Jika Guru menganjurkan siswa untuk memberikan pakan sesuai aturan pakan yang digunakan. Informasi untuk GuruPengendalian penyakit unggas petelur dengan menggunakan obat-obatan dilakukan hanya jika terdapat unggas yang sakit. Pengendalian penyakit diusahakan melalui pencegahan, yaitu dengan melakukan berbagai tindakan pengamanan dan sanitasi kandang dan perlengkapannya.Proses PembelajaranGuru menggali pengetahuan siswa tentang berbagai tindakan untuk pencegahan penyakit unggas dengan diskusi dan tanya jawab. Guru dapat menanyakan alasan perlunya dilakukan tindak percegahan. Selanjutnya guru menyampaikan berbagai tindakan pencegahan yang dilakukan untuk pengendalian penyakit unggas.Informasi untuk GuruKegiatan penting dalam budidaya adalah panen dan pascapanen. Unggas petelur dapat dipanen pada umur sekitar sebulan, bahkan bisa hanya 22 hari sudah panen untuk ayam bibit DOC.Panen ayam pedaging harus direncanakan dan dilaksanakan dengan baik untuk mengurangi jumlah ayam afkir karena kesalahan saat panen. Prakarya 133Sebelum panen, terlebih dahulu disiapkan peralatan panen seperti timbang-an, tali rafia, keranjang ayam, dan lampu senter. Selanjutnya diambil sampel ayam pedaging secara untuk ditimbang sehingga berat badannya diketahui. Sebaiknya ayam yang akan dipanen tidak diberi makan terlalu agar tidak sisa pakan di tempat makan. Pemberian antibiotik pada ayam yang akan dipanen diperbolehkan antara 5-14 hari menjelang panen.Untuk memudahkan pemanenan, terlebih dahulu ayam disekat secara bertahap. Panen harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak ada yang memar, patah sayap, patah kaki, atau bahkan mati. Ayam yang telah dipanen dimasukan ke dalam keranjang untuk diangkut. Proses pembelajaranGuru menjelaskan kepada siswa tentang panen, mulai dari perencaan dan persiapan sampai pelaksanaan panen. Selanjutnya hasil panen siap dipasar-kan yang bisa dipasarkan langsung ke konsumen akhir atau melalui pedagang pengumpul. Guru mengajak peserta melakukan kunjungan ke peternak unggas petelur dan siswa diminta membandingkan proses budidaya yang mereka lakukan dengan proses budidaya unggas petelur yang mereka kunjungi.Informasi untuk GuruSiswa diberikan penjelasan untuk mengevaluasi budidaya unggas yang telah mereka lakukan. Evaluasi mencakup pelaksanaan, hasil panen, perhitungan biaya yang mereka keluarkan dan hasil penjualannya. Proses PembelajaranGuru mengajak siswa untuk memasarkan sendiri unggas petelur hasil budi daya mereka. Selanjutnya guru menjelaskan tentang analisis ekonomi dari wirausaha yang dilakukan. Guru meminta siswa untuk membuat laporan dalam bentuk portofolio dan mempresentasikannya di dalam kelas.134 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku GuruInformasi untuk GuruAgar dapat melakukan wirausaha maka harus dipahami terlebih dahulu seluk beluk bidang wirausaha yang akan ditekuni. Dalam pembelajaran sebelum-nya siswa sudah mengetahui teknik budidaya unggas pedaging. Berdasarkan pengetahuan yang dimiliki siswa sudah dapat membuat rencana wirausaha. Langkah-langkah untuk menyusun wirausaha adalah:1. Menentukan jenis ternak yang akan dibudidayakan.2. Menentukan lokasi kandang.3. Menentukan skala usaha yang akan dibuat.Guna mengurangi resiko, wirausaha dapat dimulai dengan skala usaha yang kecil. Sambil melaksanakan wirausaha dalam skala kecil siswa dapat mempelajari berbagai hal sehingga dapat menjadi pengalaman dan pe-doman jika suatu saat nanti peserta ingin memperbesar skala usaha. Siswa dapat menerapkan prinsip learning by doing (belajar sambil bekerja).Proses Pembelajaran.Guru menjelaskan kepada siswa langkah-langkah membuat rencana wirausaha di bidang budidaya unggas pedaging. Guru mengajak siswa untuk memilih jenis unggas yang akan dibudidayakan dengan melakukan survei pasar terlebih dahulu. Pengayaan Guru mengajak siswa untuk melakukan survei pasar sehingga dapat memilih jenis unggas yang prospektif untuk dikembangkan. Siswa dapat mengajukan pertanyaan kepada responden tentang: 1. Jenis produk budidaya unggas petelur yang dipasarkan.2. Jenis unggas petelur yang paling laku di pasar.3. Harga daging unggas.4. Jumlah daging unggas yang diperjualbelikan.5. Pengemasan produk budidaya unggas pedaging.Prakarya 135Informasi untuk GuruMembuat rencana wirausaha dimulai dengan menentukan jenis unggas yang akan dibudidayakan. Siswa sudah menentukan jenis unggas yang akan dibudidaya melalui survei pasar. Dengan melakukan survei pasar maka siswa akan mendapat informasi tentang unggas yang prospektif untuk dikembangkan. Selanjutnya adalah menentukan lokasi kandang yang sesuai dan skala usaha budidaya yang akan dibuat sehingga dapat melakukan analisis kebutuhan dan memperkirakan keuntungan yang diperoleh. Komponen biaya dalam wirausaha terdiri dari biaya tetap dan tidak tetap. Proses PembelajaranGuru mengulang penjelasan tentang langkah-langkah menyusun rencana wirausaha dengan tanya jawab bersama siswa. Guru mengajak untuk mencari tahu tentang pengertian biaya tetap dan tidak tetap serta komponennya dalam berwirausaha di bidang budidaya unggas pedaging. Informasi untuk GuruSampai dengan pembelajaran ini, siswa sudah dapat memahami teknik budidaya/pemeliharaan unggas pedaging, dapat menentukan jenis unggas yang akan dibudidayakan berdasarkan hasil survei pasar, dapat memahami analisis biaya dalam wirausaha di bidang unggas pedaging. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk melakukan praktik wirausaha.Proses PembelajaranGuru mengajak siswa untuk melakukan analisis kebutuhan biaya dalam wirausaha di bidang unggas pedaging. Guru juga mengajak siswa untuk mempraktikan wirausaha, misalnya mencoba memasarkan produk budidaya dari unggas pedaging.PenilaianGuru menyiapkan catatan untuk penilaian presentasi dan aktivitas diskusi. Penilaian dilakukan terhadap:1. Sikap, yaitu keaktifan saat berdiskusi, kerja sama dan sikap toleransi.2. Pengetahuan, yaitu kerincian dan ketepatan pengetahuan.3. Keterampilan, yaitu kemampuan mengemukakan pendapat.136 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku GuruInformasi untuk GuruHarus dipahami bahwa budidaya ternak unggas petelur berhubungan dengan makhluk hidup, yaitu unggas pedaging yang dipelihara sampai panen dalam keadaan hidup. Usaha ternak unggas petelur sangat ditentukan oleh kondisi unggas. Semakin bagus kondisi ayam semakin bagus harga yang didapat, tetapi sebaliknya semakin buruk kondisi ayam, maka semakin rendah harga yang didapatkan. Usaha ternak ayam pedaging harus dilakukan dengan perencanaan budidaya yang baik agar keuntungan yang didapatkan bisa optimal. Usaha budidaya unggas petelur bukanlah usaha sambilan, tapi harus dilakukan sepenuh hati dan sungguh-sungguh agar tidak mengalami kerugian.Proses PembelajaranModel pembelajaran dalam bagian ini model ceramah. Guru menjelaskan sikap-sikap yang harus diterapkan oleh siswa untuk sukses dalam berwirausaha.Informasi untuk GuruBeberapa kiat untuk memulai usaha unggas petelur adalah memilih waktu yang tepat yaitu ketika memulai usaha unggas petelur dilakukan pada musim dan cuaca yang tepat, hasil dipanen ketika harga unggas sedang bagus, dan harus dimulai dengan skala kecil terlebih dahulu.Proses Pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab. Guru menekankan siswa agar berani memulai suatu usaha, tanpa perlu takut dengan resiko.Penilaian Guru melakukan penilaian terhadap prestasi siswa selama proses pembelajaran. Penilaian dilakukan terhadap individu siswa maupun kelompok. Penilaian dilakukan terhadap: sikap, yaitu keaktifan saat berdiskusi, kerjasama dan sikap toleransi, pengetahuan, yaitu kerincian dan ketepatan pengetahuan, dan ketrampilan, yaitu kemampuan mengemukakan pendapat.1. Sikap, yaitu keaktifan saat berdiskusi, kerja sama, dan sikap toleransi.2. Pengetahuan, yaitu kerincian dan ketepatan pengetahuan.3. Keterampilan, yaitu kemampuan mengemukakan pendapat.Prakarya 137Informasi untuk GuruPertama kali pembelajaran, guru harus menjelaskan tujuan pembelajaran dan pokok bahasan selama satu semester kepada siswa. Selanjutnya, guru meminta peserta siswa untuk menceritakan pengalaman mereka yang terkait dengan budidaya maupun wirausaha di bidang ternak unggas. Siswa juga diajak untuk menanyakan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran. Kegiatan tanya jawab dilakukan pada pembelajaran pertama agar siswa dapat menyiapkan fisik dan mental untuk menghadapi pembelajaran selama satu semester.Konsep UmumMateri dan proses pembelajaran prakarya bidang budidaya dari kelas X sampai kelas XI telah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengenal dan mempraktikkan berbagai kegiatan budidaya serta memahami berbagai wirausaha sesuai dengan masing-masing bidang budidaya. Dalam pembelajaran kelas XII siswa tidak diarahkan untuk mengenal budidaya ternak unggas dan mempraktikkan, siswa juga diarahkan untuk dapat melihat peluang wirausaha di budidaya ternak unggas, praktik wirausaha, melakukan analisis biaya untuk wirausaha di bidang budidaya ternak unggas pedaging serta menyusun rencana wirausaha dalam bentuk proposal.Proses PembelajaranGuru menjelaskan tujuan pembelajaran. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang tujuan pembelajaran pada semester I. Guru memberikan motivasi tentang pentingnya budidaya di bidang ternak unggas pedaging. Guru mengajak siswa untuk menemukan ide-ide wirausaha di bidang budidaya ternak unggas pedaging.Interaksi dengan Orang TuaGuru hendaknya menginformasikan pada orang tua tentang kompetensi mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan yang harus dicapai oleh siswa.138 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku Guru3.5 Panduan Pembelajaran Pengolahan Makanan Modifikasi Khas DaerahInformasi untuk GuruPada bagian awal buku maupun pembelajaran, siswa diberikan penjelasan tentang tujuan dari pembelajaran. Siswa diperkenankan memaparkan pemahamannya tentang tujuan-tujuan pembelajaran yang tertera pada halaman buku teks. Siswa juga diperkenankan untuk menanyakan kegiatan apa saja yang akan terjadi dalam pembelajaran satu semester. Kegiatan bertukar pikiran ini bertujuan agar siswa dapat mempersiapkan dirinya, baik secara mental maupun fisik, untuk menjalankan proses pembelajaran yang akan berlangsung selama satu semester.Materi dan proses pembelajaran Prakarya dari kelas VII hingga Prakarya dan Kewirausahaan kelas XI telah memberikan ke-sempatan kepada siswa untuk mengenal produk-produk peng-olahan dan berkreasi dengan beragam bahan dan teknik untuk menghasilkan beragam jenis produk pengolahan. Pada Prakarya dan Kewirausahaan kelas XII Semester 1, siswa akan diarahkan untuk melihat pelu-ang pasar, ketersediaan bahan baku dan teknik pengolahan untuk menghasilkan produk pangan khas daerah yang akan diminati pasar. Siswa juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan ide membuat pengolahan produk pangan khas daerah dari limbah, dan memproduksi serta memasarkannya. Proses PembelajaranSiswa diberikan kesempatan untuk terlibat dalam diskusi tentang tujuan pembelajaran pada semester pertama. Guru juga akan memberikan motivasi agar siswa mulai memikirkan ide-ide produk pengolahan yang dapat dikembangkan menjadi produk modifikasi pangan khas daerah serta rencana penjualannya pada akhir semester.Prakarya 117Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu:• Menghayati bahwa akal pikiran dan kemampuan manusia dalam berpikir kreatif untuk membuat produk pengolahan serta keberhasilan wirausaha adalah anugerah Tuhan. • Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri serta sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam membuat karya pengolahan modifikasi pangan khas daerah dari lingkungan sekitar untuk membangun semangat usaha.• Mendesain dan membuat produk serta pengemasan karya pengolahan modifikasi pangan khas daerah berdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkarya. • Mempresentasikan karya dan proposal usaha produk pengolahan modifikasi pangan khas daerah dengan perilaku jujur dan percaya diri.• Menyajikan simulasi wirausaha pengolahan modifikasi pangan khas daerah berdasarkan analisis pengelolaan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar.BAB IVWirausaha Pengolahan Modifikasi Pangan Khas Daerah Tujuan PembelajaranPada akhir pembelajaran, berikan tanda pada tujuan yang sudah berhasil dicapai!Prakarya 118 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 1A. Pangan Khas Daerah sebagai Pendukung PariwisataIndonesia dikenal sebagai negara kepulauan, yang sangat majemuk, terdiri atas berbagai suku bangsa, bahasa dan budaya. Keberagaman ini sangat berkorelasi positif dengan keberagaman pangan tradisionalnya. Setiap daerah mempunyai pangan khas yang menjadi bagian dari ciri khas daerah tersebut dan dapat menjadi bagian dari daya tarik untuk pariwisata selain kekayaan alam dan kesenian. Pangan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari nilai jual pariwisata suatu daerah, baik sebagai makanan khas yang dinikmati di tempat maupun sebagai oleh-oleh yang dibawa pulang. Makanan khas daerah masih dapat dikembangkan, baik kuantitas maupun kualitasnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, juga untuk dijual ke daerah lain dan/atau wisatawan/pendatang. Beberapa terobosan dapat dilakukan untuk mengangkat citra dan cita rasa pangan khas daerah. Upaya terobosan membuka peluang pangan khas daerah untuk didistribusikan ke daerah lain dan diekspor ke luar negeri. Hal tersebut akan menjadi promosi yang positif untuk meningkatkan nilai jual pangan khas daerah dan pariwisata daerah.Otonomi daerah, peningkatan peran media cetak dan elektronik, serta perhatian instansi pemerintah dan swasta terhadap sektor pariwisata dan industri kreatif, merupakan faktor dukungan yang turut mendorong wirausaha pangan khas daerah. Pemerintah dan instansi-instansi swasta berpihak pada upaya mengembangan produk kreatif berbasis budaya. Salah satu upaya mempromosikan produk pangan khas Nusantara kepada dunia internasional adalah dengan menetapkan Ikon Kuliner Indonesia pada 14 Desember 2012. Ikon Kuliner Indonesia saat ini diwakili oleh 30 jenis makanan khas Indonesia. Makanan ini terdiri dari makanan pembuka, makanan utama, dan makanan penutup yang dipilih dari seluruh Nusantara. Makanan ini menjadi hidangan yang wajib disajikan pada acara internasional. Pengenalan Ikon Kuliner Indonesia kepada dunia internasional, tidak hanya dari resep dan rasa masakannya melainkan cara penyajian, sejarah, filosofi, dan cerita-cerita yang berkaitan dengan makanan tersebut. Pangan khas daerah Indonesia akan menjadi daya tarik pariwisata daerah bagi wisatawan lokal maupun dari mancanegara untuk datang ke daerah-daerah di Nusantara.140 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku GuruProses PembelajaranGuru dapat mengajak setiap siswa untuk mengungkapkan pendapatnya tentang potensi kuliner di daerahnya. Kuliner dapat meliputi produk pangan berupa masakan, minuman, makanan ringan atau kue, makanan atau minuman kemasan, dan lain-lain. Mintalah siswa untuk mengemukakan pendapatnya tentang Ikon Kuliner Nusantara. Pendapat dapat meliputi sejauh mana siswa mengenali bentuk, citarasa, filosofiatau cara pembuatan produk pangan tersebut. Pendapat juga dapat berkenaan dengan strategi memperkenalkan Indonesia melalui produk pangan, atau pendapat lainnya.jarang ditemuinya pada saat ini. Apa penyebabnya produk pangan tersebut tidak lagi dibuat? Apakah karena tidak lagi diminati? Apakah diperlukan upaya modifikasi? Siswa diberikan kebebasan untuk mengungkapkan pendapatnya. Pendapat disampaikan secara bergantian, dan siswa diarahkan untuk menghargai pendapat orang lain. Diskusi ini dilakukan agar siswa bersyukur atas karunia Tuhan YME berupa akal pikiran manusia dan kekayaan alam Indonesia. Siswa juga akan memahami bahwa pemikiran disertai keimanan yang kuat akan menjadi bekal utama untuk menjadi orang yang sukses dan bermanfaat bagi orang lain di masa depan. Prakarya 119Sumber: Dokumen KemenparekrafGambar 4.1 Masakan yang termasuk Ikon Kuliner Indonesia dengan Bahan Utama NabatiSumber: Dokumen KemenparekrafGambar 4.2 Masakan yang termasuk Ikon Kuliner Indonesia berupa Sajian Nasi dan LaukPrakarya 141Informasi untuk GuruMateri Prakarya dan Kewirausahaan kelas XII memberikan kesempatan siswa untuk terlibat dalam proses berwirausaha yang terdiri dari melihat potensi dan peluang, pencarian ide, pengembangan produk, merancang rencana wirausaha, melaksanakan proses produksi hingga penjualan produk serta pembuatan proposal usaha. Siswa dapat memanfaatkan seluruh pengalaman dan pengetahuan yang sudah dimilikinya dari pembelajaran kelas VII hingga XI.adalah produk yang sesuai dengan selera dan kebutuhan calon pembeli. Pengembangan wirausaha harus mempelajari selera dan kebutuhan pasar. Salah satu upaya pengembangan produk pangan khas daerah adalah modifikasi produk.Proses PembelajaranMasing-masing siswa diminta untuk mendiskusikan dengan tentang pasar sasaran yang potensial untuk produk pangan modifikasi. Hasil pemikiran mereka berdua kemudian dituliskan ke dalam selembar kertas. Siswa dapat diminta untuk membacakan tulisannya atau mengumpulkannya kepada guru. Guru dapat memilih satu atau dua hasil kerja yang dianggap paling inovatif dan potensial. 122 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 1Potensi daerah yang kaya dan dukungan serta peluang pasar membuat pangan khas daerah menjadi pilihan potensial untuk wirausaha. Pengembangan pangan khas daerah selain dapat membuka peluang usaha yang cukup besar, juga otomatis dapat memperluas lapangan pekerjaan, peningkatan penghasilan dan kesempatan berusaha masyarakat khususnya di daerah, sehingga akan mendorong dan menumbuhkan perekonomian masyarakat daerah. Pangan khas daerah atau pangan tradisional, sangat potensial dikembangkan, karena berbasis pada bahan baku yang tersedia di sekitarnya. Pangan tradisional ini dapat mencakup segala jenis makanan olahan termasuk makanan utama, kudapan, maupun minuman yang dikenal dan lazim dikonsumsi di daerah tersebut. Kekhasan bahan baku, cara memasak, dan filosofidari pangan khas daerah selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun internasional. Kreativitas dibutuhkan dalam pengembangan wirausaha pangan khas daerah agar cita rasa lebih bervariasi, penampilan produk lebih menarik, produk lebih awet serta upaya promosi dan sosialisasi yang lebih ditingkatkan. Pengembangan pangan khas daerah dapat dilakukan dengan memodifikasi cara pengolahan dan pengemasan. Modifikasi dapat memanfaatkan metode produksi dan teknologi baru. Mempertahankan dan mengembangkannya adalah menjadi solusi untuk tetap menjaga keberadaannya, juga tentu menjadi peluang bisnis yang sangat baik. B. Kewirausahaan Produk Pangan Khas DaerahBerbagai jenis wirausaha dapat menjadi alternatif dalam pemilihan ide bagi calon wirausahawan. Jenis wirausaha ini disesuaikan dengan banyak hal, baik keahlian, minat dan kesukaan, maupun berdasarkan ketersediaan bahan baku yang ada di sekitarnya, dan peluang yang ada. Persoalan mencari ide wirausaha seringkali menjadi masalah utama bagi calon wirausahawan. Banyak orang yang mengungkapkan keinginannya untuk mempunyai usaha sendiri namun tak kunjung juga menemukan ide wirausaha yang pas. Padahal ide wirausaha dapat diperoleh dari mana saja mulai dari apa yang kita lihat di lingkungan sekitar, apa yang kita dengar sehari-hari, melihat potensi diri sendiri, mengamati lingkungan, sampai dengan meniru wirausaha orang lain yang sudah sukses. Intinya, ide wirausaha dapat dipilih dari upaya pemenuhan apa yang dibutuhkan manusia, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, dan kebutuhan akan barang Mengapa wirausaha produk pangan? • Produknya sangat bervariasi • Bahan baku mudah didapat • Teknolohi pengolahan cukup sederhana dan dapat dipelajari • Investasi alat dan mesin dapat disesuaikan dengan dana yang tersedia • Pilihan kemasan sangat beragam dan mudah didapat • Pasar sangat terbuka lebar Next >