< Previous142 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku GuruInformasi untuk GuruSiswa akan diberikan pengetahuan tentang pengelompokan jenis-jenis pangan khas daerah, untuk memudahkan mereka dalam mencari ide inovatif dan arah modifikasi yang dilakukan. Modifikasi salah satunya dapat dilakukan dengan menggunakan rasa khas suatu jenis pangan untuk jenis pangan lainnya. Contohnya, pada saat ini dikenal masakan soto ayam dengan kekhasan rasa kurkuma (kunyit) yang dipadu dengan rempah lainnya. Pada saat ini dikenal pula kudapan keripik singkong dengan rasa asin. Modifikasi dilakukan dengan membuat keripik singkong rasa soto. melalui pembuatan Tugas 1 tentang daftar dan deskripsi pangan khas daerah. Siswa diminta untuk melakukan riset tentang produk-produk pangan khas daerah. Riset dapat dila-kukan dengan pencarian data dari literatur atau menanya kepada orang tua, kerabat dan wirusahawan pangan yang ada di daerah setempat. Hasil riset dimanfaatkan untuk membuat daftar tentang pangan khas daerah. Salah satu yang paling disukai dari jenis pangan dalam daftar tersebut dipilih dan di-pelajari secara lebih mendalam. Siswa diminta menuliskan dan menggambarkan informasi lebih lengkap tentang satu jenis pangan yang disukainya tersebut. Siswa juga diperkenankan (tidak diwajibkan) untuk membawa produk pangan yang dipilihnya tersebut, untuk dipelajari bentuk, cita rasa, dan pengemasannya secara bersama-sama dengan teman di kelas. 124 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 1Makanan basah dapat berupa masakan dan kue. Setiap daerah pada umumnya memiliki masakan dan kue khas. Kue khas Banjarmasin yang saat ini paling dikenal adalah Kue Bingka. Sulawesi Selatan dikenal Sop Konro, yaitu sup iga yang kaya rempah dan Es Pisang Ijo, yaitu pisang kukus berbalut adonan tepung beras, tepung sagu, dan terigu, disajikan dengan es dan sirup. Maluku dikenal Papeda dengan Ikan Kuah Kuning sebagai masakan khasnya. Di Papua ada aunuve habre yaitu ikan cakalang dikukus dalam balutan daun talas. Pangan khas daerah adalah makanan atau minuman yang diproduksi di suatu daerah, yang merupakan identitas daerah tersebut, dan menjadi pembeda dengan daerah lainnya. Berbagai pangan khas daerah di Indonesia menjadi ciri khas daerah tersebut. Wirausaha di bidang pangan khas daerah sendiri, dapat menjadi pilihan yang sangat tepat, karena kita lebih banyak mengenal produk pangan khas daerah kita daripada daerah lainnya. Produk Pangan Makanan Kering Makanan Basah Minuman Makanan Setengah Jadi Makanan Jadi/Siap Saji Masakan Kue Sumber: Dokumen KemdikbudGambar 4.5 Jenis-jenis Produk PanganTugas 1. Membuat Daftar dan Deskripsi Pangan Khas Daerah• Di daerah tempat tinggalmu tentu ada pangan khas daerah. Carilah informasi melalui pengamatan, wawancara, maupun dari literatur tentang pangan khas daerahmu. Tuliskan menjadi sebuah daftar seperti contoh tabel di bawah ini.• Pilih salah satu dari jenis pangan dari daftar tersebut yang paling disukai. Tulis dan gambarkan informasi tentang pangan tersebut pada kertas A4 dengan 500-1000 karakter.Prakarya 143Informasi untuk GuruSiswa sudah mengetahui pentingnya modifikasi pangan khas daerah dalam konteks identitas bangsa di dunia internasional, peluang pengembangan produk modifikasi khas daerah, dan keragaman jenis-jenis produk pangan. Pengelompokan jenis pangan sebelumnya adalah berdasarkan bentuk dan fungsinya. Pengelompokan produk pangan juga dapat dibagi berdasarkan bahan utamanya, yaitu produk berbahan hewani dan nabati. maupun produk yang belum pernah ada, kaitannya dengan bahan bakunya. EvaluasiSiswa dapat mengidentifikasi keragaman jenis produk pangan khas daerah. Siswa juga mampu mengelompokkan berdasarkan jenis dan bahan bakunya. RemedialRemedial dapat dilakukan dengan memberikan tugas kepada siswa untuk mencari dan melakukan riset tentang satu jenis pangan khas daerah (ditentukan oleh guru) meliputi deskripsi produk (bentuk dan rasa), sejarah atau filosofi, bahan baku produk, dan cara pembuatannya. 126 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 1Telur asin yang ada saat ini dapat ditingkatkan salah satunya dengan memastikan ketersediaan bahan baku telur bebek dengan ukuran yang seragam dan mutu yang baik. Bahan baku yang baik harus diolah dengan tepat agar memiliki tingkat keasinan yang konsisten dan disesuaikan dengan selera pasar. Pengemasan yang baik dan menarik akan meningkatkan daya saing produk telur asin tersebut. b. DadihDadih atau dadiah merupakan hasil fermentasi secara alamiah air susu kerbau dalam tabung bambu yang sudah lama dihasilkan di Sumatera Barat (Azima et. al., 1999) dan Jambi (Sunarlim, 2009). Dadih merupakan produk fermentasi yang sangat kaya akan nilai gizi. Tantangan dan peluang peningkatan mutu produk dadih, diantaranya dengan inovasi rasa agar lebih disukai oleh banyak kalangan, proses produksi agar lebih higienis dan efisien, serta pengawetan dan pengemasan yang lebih baik. Sumber: Dokumen KemdikbudGambar 4.6 Telur Asin dengan Bahan Baku Telur BebekSumber: http://id.wikipedia.org/wiki/YoghurtGambar 4.7 Dadih dalam Tabung Bambu144 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku GuruInformasi untuk GuruProduk pangan khas daerah secara umum masih memiliki kekurangan, diantaranya dalam hal variasi rasa, keawetan, standar bahan baku dan proses produksi yang rendah, serta kurang higienis. Kekurangan yang ada tersebut merupakan tantangan yang harus dicarikan solusinya. Setiap produk pangan memiliki tantangan yang berbeda-beda.bentuk tabel agar lebih menarik dan informatif. Dari proses pembelajaran ini siswa akan mengetahui keragaman tan-tangan yang harus dicarikan solusinya melalui modifikasi. Keragaman produk pangan dan selera individu merupakan salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan produk dan wirausaha. Prakarya 131D. Bahan untuk Pengembangan Pangan Khas DaerahBahan yang digunakan dalam pengolahan pangan meliputi bahan baku atau bahan utama, bumbu, dan bahan tambahan pangan (BTP) yaitu bahan yang berfungsi untuk memperbaiki mutu produk yang diolah. Bahan baku dan bumbu sebaiknya dipilih yang mudah didapat dan tersedia dalam jumlah yang cukup di daerah sekitar.1. Bahan Baku Utama Bahan baku adalah bahan utama yang paling banyak penggunaannya pada sebuah produk pangan, misalnya untuk ikan asin bahan bakunya adalah ikan, untuk rendang bahan bakunya adalah daging sapi, untuk mochi bahan bakunya adalah tepung ketan putih, dan lainnya. Bahan baku dapat berupa bahan nabati dan hewani. 2. Bahan Tambahan Pangan (BTP)Bahan Tambahan Pangan adalah bahan/campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan untuk memperbaiki sifat atau bentuk produk pangan. Bahan Tambahan Pangan ditambahkan sesuai kepentingan dan tujuannya. Tidak setiap produk pangan diharuskan menggunakannya, melainkan dapat ditambahkan dengan tujuan untuk memperbaiki mutu produk pangan diantaranya sebagai berikut,Tantangan Pangan Khas Daerah No. Nama Pangan-Daerah Jenis Kering ½ Jadi/ Kering siap saji/ Masakan/Kue/ /Minuman 1 Dadiah Minangkabau Minuman - Kurang awet - Kurang variasi rasa - Kemasan kurang menarik 2 Lontong sayur Masakan (berkuah) - Tidak awet 3 4 5 dst. Prakarya Proses PembelajaranPembelajaran diberikan dengan membuat Latihan 2 dan Tugas 3. Siswa diminta untuk mencari informasi dari buku literatur, internet, dan wawancara kepada wirausahawan, orang tua atau kerabat tentang cara pengawetan atau pengolahan yang ada di daerah atau di nusantara yang menggunakan bahan alami. Mintalah siswa untuk membuat laporan dan mempresentasikan temuannya di kelas. PenilaianPenilaian dilakukan terhadap pemahaman siswa tentang potensi wirausaha pangan modifikasi khas daerah, jenis-jenis pangan khas daerah, serta bahan baku dan bahan tambahan alami yang ada di daerahnya. Penilaian dapat dilakukan melalui 132 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 1• Pemanis (Sweetener)• Pembentuk gel (Gelling agent)• Pengatur keasaman (Acidity regulator• Pengawet (Preservative)• Pengembang (Raising agent)• Pengemulsi (Emulsifier)• Penguat rasa (Flavour enhancer)• Perisa (Flavouring)• Pewarna (Colour)Bahan Tambahan Pangan yang banyak digunakan antara lain pemanis, pengawet, pewarna dan penguat rasa (flavour). Setiap BTP mempunyai fungsi dan tujuan tertentu dalam penggunaannya. Tiga hal yang harus diingat dalam penggunaan BTP adalah : (i) Gunakan BTP yang diijinkan, (ii) Gunakan dalam jumlah yang dibolehkan dan (iii) Gunakan jenis BTPP yang sesuai dengan karakter produknya.Latihan 2Bahan tambahan pangan atau BTP salah satu fungsinya adalah untuk membuat produk menjadi lebih awet dan meningkatkan kualitas produk. Carilah informasi dari buku literatur, internet, dan wawancara tentang cara pengawetan atau pengolahan yang ada di daerah sekitarmu atau di nusantara yang menggunakan bahan alami. Tuliskan hasil penelitianmu dan buat laporan yang informatif dan menarik.Tugas 3. Bahan Baku dan Bumbu Khas Daerah• Di daerah tempat tinggalmu tentu ada bahan baku atau bahan bumbu khas daerah. Bahan tersebut dapat bahan hewani atau nabati. Carilah informasi melalui pengamatan, wawancara, maupun dari literatur tentang bahan baku tersebut. • Tuliskan bahan-bahan menjadi sebuah daftar seperti contoh tabel di bawah ini.146 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku GuruInformasi untuk GuruProduk pangan khas daerah harus dikembangkan agar selalu sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Pengembangan yang dilakukan dapat dengan melakukan modifikasi terhadap bentuk dan rasa produk, bahan serta proses produksi. Pada semester ini, siswa diharapkan untuk menghasilkan ide produk modifikasi pangan khas yang unik, inovatif dan diminati pembeli. Ide dapat muncul dari kegiatan mengapresiasi. Salah satu caranya adalah dengan mengamati produk-produk yang sudah ada, memperhatikan kelebihan, kekurangan serta potensi pengembangannya. modifikasi dapat dilakukan pada tahap pengembangan produk, pada proses produksi atau pada distribusi dan pemasaran. Modifikasi dapat dilakukan pada salah satu, atau beberapa tahapan tersebut. Modifikasi dilakukan untuk tujuan yang diketahui melalui riset. Siswa dapat diminta membacanya atau guru menjelaskannya. Paparan dapat disertai dengan diskusi. Siswa diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat tentang tahapan proses pengembangan produk dan modifikasi produk pengolahan pangan khas daerah.Evaluasi Siswa memahami tahapan proses dan kegiatan yang dilakukan dalam setiap tahapan. Pemahaman tersebut akan menjadi dasar dalam pelaksanaan latihan 3 tentang modifikasi produk pengolahan pangan khas daerah. 134 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 1Sumber: Dokumen KemdikbudGambar 4.14 Modifikasi pada Beberapa Tahapan Proses Kerja dalam Wirausaha Pengolahan Pangan Khas Daerah Riset Pasar Pengembangan Produk Hasil Riset Hasil Rancangan Proses PRODUKSI Bahan Peralatan & Cara Kerja PRODUK Distribusi & Pemasaran PASAR Evaluasi Butuh awet Harus higienis Ingin variasi rasa dll Modifikasi Modifikasi Modifikasi Latihan 3Modifikasi dilakukan untuk tujuan tertentu. Cara modifikasi tergantung dari tujuannya. • Diskusikan modifikasi yang perlu dilakukan untuk produk pangan khas daerah yang ada di sekitarmu atau di wilayah lain di nusantara. Tuliskan tujuan dan cara modifikasinya pada sebuah tabel seperti contoh di bawah ini. • Buatlah presentasi tentang modifikasi dari salah satu produk pangan khas daerah dengan paparan yang detail, informatif, dan menarik. Presentasi dapat dilengkapi dengan gambar.• Presentasikan di depan kelasPrakarya 147Informasi untuk GuruPembelajaran tentang tujuan modifikasi dan ide pengembangan produk pangan khas daerah dilanjutkan dengan Latihan 3. Pada latihan ini siswa dapat memanfaatkan data yang telah diperolehnya pada pembuatan Tugas 1, 2 dan 3. Tujuan dari latihan ini adalah agar siswa dapat memahami manfaat riset yang telah dilakukan pada Tugas 1, 2 dan 3 untuk dijadikan dasar pencarian ide inovasi produk melalui modifikasi.memiliki salah satu jenis pangan yang paling potensial dan membuat rencana modifikasinya secara lebih detail. Latihan ini dapat dilakukan secara individu atau kelompok. Siswa diminta membuat presentasi sederhana dan mempresentasikannya di depan kelas.EvaluasiSetiap individu atau kelompok menghasilkan satu atau lebih rancangan modifikasi produk pangan khas daerah.PenilaianPenilaian dilakukan terhadap proses kerja individu maupun di dalam kelompok, kelengkapan presentasi, teknik presentasi, dan rancangan modifikasinya.Prakarya 135F. Langkah-langkah Pengolahan Pangan Khas Daerah (Asinan Bogor)Cara pengolahan pangan khas daerah pada umumnya cukup sederhana dengan menggunakan metode dan alat yang sederhana pula. Modifikasi proses dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk. Salah satu contoh modifikasi proses produksi dimanfaatkan untuk membuat asinan menjadi lebih awet. Asinan yang merupakan makanan khas Bogor, pada umumnya hanya dapat bertahan satu hari pada suhu kamar. Alat dan mesin yang digunakan pun cukup sederhana, mudah didapat, dan harga yang dapat disesuaikan dengan kapasitas produksinya. Prinsip yang digunakan pada proses pengolahan asinan Bogor ini dapat digunakan untuk memodifikasi makanan khas daerah yang berbahan buah dan sayur.Asinan di kota Bogor biasa dijual/disajikan dalam kemasan kantong plastik sederhana, dimana pencampuran bahan utama, yaitu buah atau sayur, dengan kuahnya dilakukan sesaat sebelum dibeli oleh konsumen. Asinan segar ini walaupun memiliki pH yang cukup rendah, cepat mengalami kerusakan, Tantangan Pangan Khas Daerah No. Nama Pangan-Daerah Jenis Kering ½ Jadi/ Kering siap saji/ Masakan/Kue/ /Minuman Peluang Modifikasi 1 Dadiah Minangkabau Minuman - Modifikasi pada proses agar lebih higienis dan awet - Modifikasi pada varian rasa - Modifikasi pada kemasan 2 3 4 5 dst. Silahkan memodifikasi tabel ini sesuai dengan kebutuhan dan keinginanmu, sehingga menjadi lebih baik dan mudah dimengerti 148 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku GuruInformasi untuk GuruPada pembelajaran sebelumnya sudah diidentifikasi jenis-jenis pangan khas daerah yang potensial untuk dimodifikasi. Pembelajaran selanjutnya adalah memahami modifikasi dipelajari melalui salah satu contoh pangan khas daerah Bogor, yaitu Asinan Bogor. Asinan Bogor adalah jenis pangan siap saji, yang tidak awet. Modifikasi yang dilakukan adalah pada proses produksi dan pengemasan agar produk menjadi awet dan lebih praktis untuk disajikan. Modifikasi proses adalah salah satu yang dapat dilakukan untuk pengembangan produk. Modifikasi dapat dilakukan dengan membuat varian rasa baru, modifikasi bentuk dan lain-lain. Proses produksi selalu terkait dengan upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Proses PembelajaranProses pembelajaran terdiri dari paparan dan tugas. Pada paparan dijelaskan tentang tahapan-tahapan proses pro-duksi dari Asinan Bogor dengan teknik produksi yang sudah dimodifikasi. Mintalah siswa untuk memperhatikan detail informasi yang ada pada Buku Teks. Paparan dapat dileng kapi dengan diskusi untuk mem-perkaya informasi yang terdapat pada Buku Teks. Pembelajaran dilanjutkan dengan pembuatan Pada pembuatan Tugas 4. Modifikasi Pangan Khas Daerah. Siswa diminta untuk bekerja dalam kelompok. Jenis pangan yang dipilih dapat berasal dari riset yang telah dilakukan sebelumnya atau berdasarkan hasil musyawarah dalam kelompok. Siswa akan membuat rancangan modifikasi dari produk pangan khas daerah secara detail dan memaparkannya dalam sebuah laporan. Laporan dapat dilengkapi dengan gambar bahan baku, skema produksi dan produk akhir yang direncanakan. Setiap kelompok diharapkan dapat membuat laporan dan presentasi yang kreatif, menarik serta informatif. 136 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 1karena tidak ada proses pemanasan setelah pengemasan. Penyebab utama kerusakan produk asinan adalah aktivitas bakteri yang dapat menyebabkan kebusukan. Proses pembusukan ini dapat dihambat dengan menerapkan teknologi proses panas pada pengolahan asinan. Teknologi ini akan membuat produk asinan menjadi lebih awet sehingga dapat didistribusikan lebih luas. Proses panas yang diterapkan untuk produk asinan adalah proses pasteurisasi karena pH-nya cukup rendah sehingga target utamanya adalah membunuh mikroba pembusuk. Bahan yang digunakan dalam membuat asinan adalah buah-buahan (nenas, bangkuang, kedondong, pepaya dsb), dan kuah asinan. Alat-alat yang digunakan adalah kemasan cup, pisau, talenan, baskom , panci stainless steel (pengganti tangki pencampuran dan tangki pasteurisasi), kompor, filling sealing machine (boleh menggunakan yang manual, seperti pada Gambar 4.15), literan, timbangan, pH meter, refraktometer, dan lain-lain.Sumber: Dokumen KemdikbudGambar 4.15 Manual Cup SealerPrakarya 149PenilaianPenilaian Tugas 4 meliputi dan perancangan proses produksiketerlibatan siswa dalam proses pembuatan tugas dan penilaian atas laporan yang dibuat.sebagai citra. Brand lebih tepat dijelaskan sebagai semangat, visi, misi dan tujuan organisasi yang diwujudkan ke dalam tata kelola, pola komunikasi dan identitas visual dari produk atau organisasi tersebut. Organisasi dapat berupa kelompok wirausaha atau perusahaan. Proses PengajaranProses pembelajaran tentang kemasan terdiri dari paparan dan tugas. Pada pengerjaan Tugas 5. Jenis-jenis kemasan, siswa dimotivasi agar memanfaatkan beberapa sumber untuk mencari informasi tentang kemasan. Informasi yang diperoleh dapat memiliki perbedaan. Siswa diminta untuk membandingkan informasi-informasi tersebut, mendiskusikan dan menuliskan informasi dengan bahasanya sendiri dan menuliskan sumber-sumber bacaannya, pada bagian bawah laporan. 142 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK G. Pengemasan dan Pemasaran1. PengemasanPada produk pangan proses pengemasan berkaitan erat dengan proses pengolahan produk. Pengemasan berperan penting dalam menentukan keawetan produk pangan yang dikemasnya. Kemasan pangan mempunyai tujuan melindungi produk dari pengaruh lingkungan seperti uap air, dan mikroorganisme. Kemasan juga berfungsi melindungi produk pangan dari benturan yang dapat menyebabkan kerusakan pada bentuk dan isi kemasan. Kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk pangan disebut kemasan primer. Kemasan juga berfungsi untuk penanganan (memudahkan penanganan produk), distribusi, memberikan informasi, dan menjadi daya tarik bagi pembeli. Pada kemasan harus dicantumkan keterangan dan informasi teknis tentang produk pangan yang ada di dalamnya, seperti berat bersih, kandungan bahan, dan keterangan kadaluarsa. Keterangan ini biasanya dicantumkan di kemasan sekunder. Kemasan sekunder adalah kemasan yang tidak bersentuhan langsung dengan produk pangan, melainkan digunakan pada bagian luar kemasan primer. Kemasan yang digunakan untuk distribusi jarak jauh adalah kemasan tersier, yang dapat memuat beberapa kemasan sekunder.Tugas 4. Modifikasi Produk Pangan Khas DaerahMengacu pada Tugas 3. Bahan Baku dan Bumbu Khas Daerah• Buatlah kelompok yang terdiri dari 5-9 orang anggota• Pilih salah satu jenis pangan khas daerah. Pilihan pangan dapat disamakan dengan pilihan pada Latihan 3.• Buat rancangan modifikasi yang akan dilakukan• Buat daftar bahan baku, bumbu, BTP, dan kemasan primer• Buat tahapan pengolahan dan pengemasannya• Tuliskan dalam sebuah laporan tentang Perencanaan Modifikasi Produk Pangan Khas Daerah 150 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku GuruInformasi untuk GuruProses pembelajaran tentang pengemasan dan promosi dilanjutkan dengan paparan tentang promosi. Salah satu strategi pemasaran dijelaskan pada pembelajaran ini yaitu 4P, yaitu dan Promotionide tentang cara dan media yang kreatif serta inovatif. Siswa diarahkan untuk membuat ran-cangan promosi yang rendah biaya namun efektif dalam menarik minat pembeli.EvaluasiSiswa membuat rancangan kemasan dan program pemasaran.PenilaianPenilaian dilakukan terhadap proses kerja di dalam kelompok, kelengkapan dan ketepatan laporan serta inovasi dan kreativitas rancangan pemasaran. 146 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK • Lokasi yang mempunyai nilai tambah: ada arena bermain anak dan keluarga, suasana belanja dan bertamasya, konsep “one stop shopping” Produk asinan yang dijadikan contoh pada bab ini dapat dijual di pusat oleh-oleh, di tempat wisata atau di restoran di tempat wisata.d. Promotion (Promosi)Beberapa saluran promosi yang dapat digunakan dalam membantu meningkatkan penjualan produk, dapat melalui media sosial, blog dan/atau website. Juga dapat dilakukan dengan mengikuti bazar-bazar yang banyak dilakukan oleh berbagai instansi/organisasi di lingkungan sekitar.Tugas 6. PemasaranMengacu pada Tugas 3. Bahan Baku dan Bumbu Khas Daerah• Buatlah strategi pemasaran 4P terhadap produk pangan khas daerah yang dipilih.• Diskusikan dalam kelompok• Buatlah presentasi yang informatif dan menarik tentang strategi pemasaran yang akan dilakukan dengan 4PStrategi Pemasaran 4 P Nama Produk: Strategi Penjelasan strategi Product .................................... Price .................................... Place ..................................... Promotion ..................................... Prakarya 151Informasi untuk GuruPada tahap ini siswa telah memiliki rancangan produk pangan modifikasi khas daerah, rancangan proses produksi, rancangan kemasan dan pemasaran. Pada pembelajaran tentang Perencanaan Wirausaha akan dijelaskan dengan detail tentang hal-hal yang harus diperhitungkan dalam perencanaan sebuah usaha. Contoh yang digunakan pada Buku Teks adalah perencanaan wirausaha Asinan Bogor, dengan modifikasi proses produksi seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Contoh perencanaan wirausaha Asinan Bogor ini secara umum dapat diaplikasikan pada produk pangan modifikasi lainnya.modifikasi yang sudah dipilih. Perencanaan usaha dapat me-manfaatkan memanfaatkan hasil dari tugas-tugas yang telah dibuat sebelumnya. Guru memberikan saran apabila siswa membutuhkan bantuan. Perencanaan wirausaha ditulis-kan pada sebuah laporan dan presentasi. Evaluasi Setiap kelompok dapat membuat perencanaan usaha produk pangan modifikasi. Setiap anggota kelompok terlibat dan berperan dalam perencanaan usaha. PenilaianPenilaian dilakukan terhadap proses kerja di dalam kelompok, serta kelengkapan, ketepatan dan kerapihan penghitungan harga jual produk.Prakarya 145Perlu dilakukan strategi yang tepat untuk menunjang keberhasilan pemasaran produk. Salah satu startegi pemasaran yang dapat digunakan adalah 4P, yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion (Promosi). a. Product (Produk)Beberapa hal yang penting diperhatikan mengenai produk adalah :• Kualitas yang mampu menjawab dan memuaskan keinginan konsumen, • Kuantitas yang sanggup memenuhi kebutuhan pasar, • Penciptaan produk baru yang inovatif sesuai keinginan konsumen, • Penciptaan nilai tambah pada produk, • Penciptaan produk yang mempunyai daur hidup (life cycle) panjang (jangan cuma booming sesaat).Pengembangan produk asinan yang telah diperkenalkan, adalah untuk menjawab beberapa hal tersebut di atas. Perbaikan kualitas produk yang mempunyai daya simpan lebih lama, serta kemasannya yang lebih baik diharapkan dapat menjadikan produk yang lebih cocok untuk oleh-oleh. b. Price (Harga)Pada penetapan harga produk, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah:• Mempertimbangkan harga pokok produksi• Menyesuaikan harga produk dengan pasar yang kita bidik• Melakukan perbandingan harga dengan produk sejenis yang sudah ada di pasar. Pada produk asinan yang dicontohkan pada bab ini, penetapan harga dapat didasarkan pada harga pokok produksi dan harga produk pesaing. c. Place (Tempat)Beberapa pertimbangan dalam penetapan tempat menjual produk, bisa dilakukan sebagai berikut: • Lokasi penjualan sebaiknya yang mudah dijangkau konsumen• Lokasi penjualan yang memiliki fasilitas yang memuaskan konsumen.Next >