< Previous212 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK obatan.Dalam budidaya ayam pedaging pemilihan lokasi harus dilakukan sebaik mungkin. Lokasi yang sesuai untuk budidaya ayam pedaging adalah jauh dari keramaian, mudah dijangkau untuk pemasaran, dan bersifat menetap.Prakarya 2533) Sistem umbaran Kandang umbaran adalah kandang yang dilengkapi dengan umbaran. Jenis kandang berdasarkan alas lantainya (liter) dibagi menjadi tiga yaitu: 1) Kandang dengan lantai liter, kandang ini dibuat dengan lantai yang dilapisi kulit padi, pesak/sekam padi. Kandang dengan lantai liter diterapkan pada kandang sistem koloni2) Kandang dengan lantai kolong berlubang, memiliki lantai yang terbuat dari kayu kaso dengan lubang-lubang diantaranya. Lubang berfungsi sebagai tempat untuk membuang tinja ayam dan langsung ke tempat penampunganGambar 7.6 Sistem kandang ayam Kandang sangkar Sumber: kandangumbaran.blogspot.comKandang umbaran Sumber:ternakabbas.blogspot.comKandang liter Sumber: www.central-bangkok-fam.comPrakarya 213Kandang dapat dibuat dengan bahan yang murah, seperti kayu dan bambu, namun harus kuat. Syarat kandang untuk ayam pedaging adalah:a. Temperatur kandang berkisar antara 32,2–35°C.b. Kelembaban udara berkisar antara 60–70%.c. Tersedia lampu penerangan dan atau pemanasan kandang.d. Mendapat sinar matahari pagi yang cukup.e. Memiliki sirkulasi udara yang baik.f. Kandang harus bersih.g. Memiliki kontruksi yang kuat.h. Memiliki wadah pakan, minum, dan obat-obatan.Menurut sistemnya kandang dapat dikelompokkan menjadi:1. Kandang battery, yaitu kandang yang berbentuk kotak dan bersam-bungan antara satu dengan yang lainnya, dapat bertingkat atau satu tingkat saja. Keuntungan kandang battery adalah dapat menghindari kanibalisme di antara unggas, menghemat pakan, dan mengurangi penularan penyakit, sedangkan kelemahannya adalah diperlukan biaya yang tinggi untuk membangun kandang dan ayam kurang bergerak2. Kandang postal, yaitu kandang berlantai rapat dan biasanya menggunakan litter. Keuntungan kandang postal adalah mudah dibersihkan, sedangkan kelemahannya adalah litter harus sering diganti dan tingkat kanibalisme yang tinggi serta sulit mengawasi kesehatan individu unggas.Sistem kandang berdasarkan bangunannya terdiri diri:1. Sistem liter: kandang yang memiliki alas lantai yang berfungsi untuk me-nyerap air. Bahan liter dapat digunakan adalah sekam, potongan jerami, atau ampas tebu. 2. Sistem sangkar: dibuat berbentuk kurungan. Kadang-kadang jika diper-lukan dibuat bertingkat. 3. Sistem umbaran: kandang yang dilengkapi dengan umbaran. Jenis kandang berdasarkan alas lantainya (litter) dibagi menjadi tiga yaitu: 1. Kandang dengan lantai litter, kandang ini dibuat dengan lantai yang dilapisi kulit padi, pesak/sekam padi. Kandang dengan lantai litter diterapkan pada kandang sistem koloni.214 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku Guru2. Kandang dengan lantai kolong berlubang, memiliki lantai terbuat dari terdiri kayu kaso dengan lubang-lubang di antaranya. Lubang berfungsi sebagai tempat untuk membuang tinja ayam dan langsung ke tempat penampungan.3. Kandang dengan lantai campuran litter dengan kolong berlubang dengan perbandingan 40% luas lantai kandang untuk alas liter dan 60% luas lantai dengan kolong berlubang (terdiri dari 30% di kanan dan 30% di kiri).Berdasarkan jumlah unggas yang menempati, kandang dikelompokkan menjadi:1. Kandang tunggal (kandang individual): satu kandang ditempati oleh satu ekor.2. Kandang ganda: satu kandang ditempati oleh 2-10 ekor.3. Kandang koloni, satu kandang untuk banyak ayam kandang Kandang koloni banyak digunakan dalam budidaya unggas pedaging secara komersial.Proses PembelajaranGuru mengajak siswa untuk mengemukakan pendapat mereka tentang fungsi kandang bagi unggas serta persyaratan kandang bagi unggas. Siswa didorong untuk mengemukakan informasi yang mereka ketahui tentang sistem kandang berdasarkan jumlah unggas yang dipelihara dalam setiap kandang. Siswa diberi kebebasan untuk mengemukan pendapatnya secara bergantian. Siswa dianjurkan untuk pendapat teman sekelas. Guru juga memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang kandang unggas untuk menggali informasi tentang kandang unggas.Guru menjelaskan siswa bahwa kandang dapat dibuat dari bahan-bahan yang sederhana dan murah, seperti kayu atau bambu dan diberi atap. Ukuran kandang juga dapat disesuaikan dengan jumlah unggas yang dibudidayakan. Guru meminta siswa untuk mengamati dan mencatat hasil pengamatan tentang sistem kandang unggas pedaging di wilayah tempat tinggal mereka.Penilaian Guru mengamati siswa dalam berdiskusi tentang fungsi, syarat, dan sistem kandang. Guru memberikan motivasi kepada peserta kurang aktif berdiskusi. Guru melakukan penilaian terhadap siswa dalam hal:1. Sikap, yaitu keaktivan saat berdiskusi, kerjasama, dan sikap toleransi.2. Pengetahuan, yaitu kerincian dan ketepatan pengetahuan.3. Keterampilan, yaitu kemampuan mengemukakan pendapat.Prakarya Prakarya 255b. Peralatan lainnyaSelain kandang dibutuhkan juga peralatan seperti di bawah ini:1) Tempat bertengger Tempat bertengger diperlukan untuk tempat ayam beristirahat 2) Tempat makan, minum dan grit Tempat makan dan minum harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Dapat terbuat dari bambu, alumunium atau bahan lainnya yang kuat, tidak bocor, dan tidak berkarat. Sumber: http://www.indonetwork.co.id/bioplast_unggul/prod Gambar 7.8 Peralatan yang harus ada dalam kandang ayamSumber: http://disnak.jabarprov.go.id/index.php/subblog/read/2014/2821/Pengusaha-Unggas-Mengeluh-Minta-Pemerintah-Tekan-Harga-DOC-Ayam/2829 Gambar 7.9 Day old chicken (bibit ayam pedaging)256 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 2c. Bibit Bibit unggas pedaging dapat diperoleh pada penyedia bibit. Bibit unggas. Misal untuk ayam, bibit yang digunakan yang digunakan disebut DOC (Day Old Chicken)/ayam umur sehari. Bibit unggas pedaging sebaiknya berasal dari pembibitan pedaging sesuai standar yang telah ditetapkan dalam SNI 01.4868.1-1998, yaitu memiliki berat badan minimal 37 g/ekor untuk ayam. Bibit unggas pedaging yang dipelihara harus bebas dari penyakit unggas, misalnya Avian Influenza, Newcastle Disease (ND), Infectious Laryngotracheitis, Fowl Cholera, Fowl Fox, Fowl Typhoid, Infectious Bursal Disease, Marek Disease, Avian Mycoplasmosis (M. Gallisepticum), Avian Chlamydiosis, Avian Encephalomyelitis, Swollen Head Syndrome, dan Infectious Coryza. Persyaratan bibit DOC lainnya adalah:1. Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat2. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya 3. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya4. Anak ayam mempunyai nafsu makan yang baik 5. Ukuran badan normal, yaitu mempunyai berat badan antara 35-40 gram6. Tidak ada tinja di duburnyaTugas 5Kamu perlu mengenal gejala berbagai penyakit pada ternak unggas sehingga memudahkan mengenali unggas yang sehat dan yang sakit. Cobalah cari berbagai sumber tentang penyakit, gejala serangan serta cara pengendaliaannya! Lengkapi jhasil pengamatana dengan foto dan gambar gejala yang dialami oleh unggas yang sakit!216 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku GuruProses Pembelajaran Guru menjelaskan pada siswa tentang cara memperoleh bibit ayam. Bibit ayam pedaging dapat diperoleh pada penyedia bibit. Bibit yang baik adalah bibit yang sesuai dengan SNI 01.4868.1-1998. Guru menyampaikan pertanyaan kepada siswa tentang ciri-ciri bibit yang sehat. Guru juga menjelaskan berbagai penyakit yang dialami oleh unggas. Guru meminta siswa untuk mencari dari berbagai sumber tentang penyakit unggas dan gejalanya.Informasi untuk GuruSeperti makhluk hidup lainnya, unggas juga membutuhkan pakan untuk tumbuh dan berkembang. Secara alami unggas dapat memenuhi kebutuhan pakannya, namun dipelihara unggas diberi asupan pakan yang cukup.Pakan adalah campuran bahan-bahan makanan yang mengandung nutrisi lengkap dan sesuai dengan kebutuhan unggas. Pakan yang baik adalah pakan yang memiliki keseimbangan nutrisi sehingga dapat diberikan sesuai dengan jumlah kebutuhan unggas.Pakan unggas dapat berasal dari pabrik pakan atau pakan buatan sendiri. Pakan yang digunakan harus cukup, sehat, serta berkualitas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sebagai contoh mutu pakan ayam pedaging sesuai dengan SNI 01-3930-1995 dan SNI 01-3931-1995. Pakan yang diberikan harus sesuai dengan jumlah dan mutunya, umur, dan periode pertumbuhan ayam. Proses PembelajaranGuru mengajak siswa untuk men-diskusikan tentang tujuan pemberian pakan pada unggas. Guru meminta siswa untuk menyebutkan kandungan nutrisi yang terdapat dalam pakan. Guru juga mendorong untuk mencoba membuat pakan sendiri dengan menggunakan sumber daya yang ada di wilayah sekitar tempat tinggal mereka.Prakarya 257d. Pakan Pakan adalah campuran bahan-bahan makanan yang mengandung nutrisi lengkap dan sesuai dengan kebutuhan unggas. Pakan yang baik adalah pakan yang memiliki keseimbangan nutrisi sehingga dapat diberikan sesuai dengan jumlah kebutuhan unggas.Pakan unggas dapat berasal dari pabrik pakan atau pakan buatan sendiri. Pakan yang digunakan harus cukup, sehat, serta berkualitas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sebagai contoh mutu pakan ayam pedaging sesuai dengan SNI 01-3930-1995 dan SNI 01-3931-1995. Pakan yang diberikan harus sesuai dengan jumlah dan mutunya, umur, dan periode pertumbuhan ayam. Tabel 1. Standar SNI 01-3930-1995 tentang pakan ayam pedaging periode starterBahan NilaiSatuanKadar airMaksimum 14%Protein kasarMinimum 19.0%Lemak kasarMaksimum 7.4%Serat kasarMaksimum 6%AbuMaksimu 8%Kalsium (Ca)0.9-1.2%Phospor (P) total0.6-1.0%Energi termetabolis Minimum 2900Kkal/kgAflatoksinMaksimum 50μg/kgLisinMinimum 1.10%metioninMinimum 0.4%Metionin + sisteinMinimum 0.6%Tabel 2. Standar SNI 01-3930-1995 tentang pakan ayam pedaging periode finisherBahan NilaiSatuanKadar airMaksimum 14%Protein kasarMinimum 18.0%Lemak kasarMaksimum 8%Serat kasarMaksimum 6%AbuMaksimu 8%Kalsium (Ca)0.9-1.2%Phospor (P) total0.6-1.0%Energi termetabolis Minimum 2900Kkal/kgAflatoksinMaksimum 50μg/kgLisinMinimum 0.9%metioninMinimum 0.3%Metionin + sisteinMinimum 0.5%Prakarya 217PengayaanGuru mendorong siswa untuk mengamati sumber daya bahan pangan yang terdapat di wilayah tempat peserta untuk dijadikan pakan ternak unggas.Proses PembelajaranProses pembelajaran terdiri pemaparan oleh guru dan diskusi antar siswa. Guru dapat menunjukkan standar pakan siap pakai untuk setiap jenis unggas. Informasi untuk GuruUntuk menjaga kesehatan unggas maka selain diberikan pakan yang cukup, unggas juga diberi vitamin serta hormon pertumbuhan jika diperlukan. Jika unggas terserang penyakit sebaiknya segera diberi obat-obatan. Unggas dapat diberikan vaksin untuk meningkatkan daya tahan tubuh unggas. Prakarya 257d. Pakan Pakan adalah campuran bahan-bahan makanan yang mengandung nutrisi lengkap dan sesuai dengan kebutuhan unggas. Pakan yang baik adalah pakan yang memiliki keseimbangan nutrisi sehingga dapat diberikan sesuai dengan jumlah kebutuhan unggas.Pakan unggas dapat berasal dari pabrik pakan atau pakan buatan sendiri. Pakan yang digunakan harus cukup, sehat, serta berkualitas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sebagai contoh mutu pakan ayam pedaging sesuai dengan SNI 01-3930-1995 dan SNI 01-3931-1995. Pakan yang diberikan harus sesuai dengan jumlah dan mutunya, umur, dan periode pertumbuhan ayam. Tabel 1. Standar SNI 01-3930-1995 tentang pakan ayam pedaging periode starterBahan NilaiSatuanKadar airMaksimum 14%Protein kasarMinimum 19.0%Lemak kasarMaksimum 7.4%Serat kasarMaksimum 6%AbuMaksimu 8%Kalsium (Ca)0.9-1.2%Phospor (P) total0.6-1.0%Energi termetabolis Minimum 2900Kkal/kgAflatoksinMaksimum 50μg/kgLisinMinimum 1.10%metioninMinimum 0.4%Metionin + sisteinMinimum 0.6%Tabel 2. Standar SNI 01-3930-1995 tentang pakan ayam pedaging periode finisherBahan NilaiSatuanKadar airMaksimum 14%Protein kasarMinimum 18.0%Lemak kasarMaksimum 8%Serat kasarMaksimum 6%AbuMaksimu 8%Kalsium (Ca)0.9-1.2%Phospor (P) total0.6-1.0%Energi termetabolis Minimum 2900Kkal/kgAflatoksinMaksimum 50μg/kgLisinMinimum 0.9%metioninMinimum 0.3%Metionin + sisteinMinimum 0.5%218 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Pengayaan Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka sudah mempelajari sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya unggas. Selanjutnya guru meminta siswa diminta untuk membuat analisis tentang sarana budidaya ungas berdasarkan materi yang telah mereka pelajari dan informasi dari berbagai sumber. Tahapan kegiatan adalah sebagai berikut:1. Guru meminta siswa untuk membuat kelompok yang terdiri 4-6 orang serta menunjuk ketua kelompok2. Siswa memilih salah satu jenis unggas pedaging3. Melalui kerja sama dalam kelompok peserta membuat analisis sarana dan peralatan lain yang dibutuhkan dalam budidaya unggas yang telah mereka pilih.4. Siswa diminta mempresentasikan dan mendisksusikannya dengan temannya.5. Masing-masing kelompok diminta mengumpulkan hasil analisis yang mereka buat.Di akhir pembelajaran guru menjelaskan bahwa pembelajaran tersebut adalah sarana dan perlengkapan budidaya unggas pada skala usaha yang sudah mapan.258 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 2Bahan baku pakan boleh menggunakan bahan-bahan lokal atau impor Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai pakan ternak unggas antara lain: dedak padi, gabah, biji jagung, bungkil kedelai, biji sorgum, tepung ikan, atau bahan-bahan sisa limbah pertanian, perkebunan, dan perikanan. Pakan dapat berbentuk tepung, butiran kecil, atau pelet. e. Obat-obatan, vitamin, dan hormon pertumbuhan Selain pakan, perlu disiapkan juga obat-obatan untuk ayam pedaging. Obat-obatan yang digunakan sebaiknya adalah obat yang sudah terdaftar. Penggunaan obat-obatan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pada periode akhir masa pemeliharaan ayam pedaging, ternak dijaga supaya tidak mengalami kecelakaan yang mengakibatkan patah tulang atau luka memar pada kulit. Usaha peternakan ayam pedaging harus bebas dari penyakit-penyakit ayam yang berbahaya dan menular seperti : 1) Avian Influenza, 2) Newcastle Disease (ND), 3) Infectious Laryngotracheitis, 4) Fowl Cholera, Fowl Pox, 5) Fowl Typhoid, 6) Infectious Bursal Disease, 7) Marek Disease, 8) Avian Mycoplasmosis (M.Gallisepticom), 9) Avian Chlamydiosis, 10) Avian Encephalomyelitis, 11) Swollen head syndrome, 12) Infectious coryza. Tugas 6Carilah dari berbagai sumber tentang bahan tanaman atau bahan lainnya yang dapat dijadikan bahan pembuat pakan alternatif! Cobalah amati apakah bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat pakan ternak sendiri dapat kamu peroleh di wilayah tempat tinggalmu! Berikutnya cobalah praktek membuat pakan ternak!Prakarya 219PenilaianGuru menyiapkan catatan untuk penilaian presentasi dan aktivitas diskusi dari siswa. Penilaian dilakukan terhadap:1. Sikap, yaitu keaktifan saat berdiskusi, kerjasama dan sikap toleransi.2. Pengetahuan, yaitu kerincian dan ketepatan pengetahuan.3. Keterampilan, yaitu kemampuan mengemukakan pendapat.bibit, pemeliharaan, panen, dan pasca panen unggas pedaging. Kegiatan pemeliharaan terdiri pemberian pakan dan pengen-dalian penyakit. Informasi untuk GuruDalam praktek budidaya unggas pedaging peserta didik dapat memelihara unggas menggunakan kandang sederhana yang terbuat dari bambu. Proses PembelajaranTujuan utama praktek budidaya unggas pedaging adalah menimbulkan minat dan ketertarikan siswa untuk nantinya untuk dapat melakukan wirausaha di bidang budidaya unggas pedaging. Dengan demikian bangsa Indonesia sudah melakukan usaha untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Guru dapat menekankan bahwa menjadi wirausahawan adalah profesi yang sangat mulia. Prakarya 259Vaksinasi adalah usaha untuk menimbulkan kekebalan tubuh. Tujuan vaksinasi adalah untuk pengendalian penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Pemberiannya secara teratur sangat penting untuk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu:1) Vaksin aktif: vaksin yang mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin inaktif/pasif. 2) Vaksin inaktif: vaksin yang mengandung virus yang telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenik sehingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang ditimbulkan oleh vaksin inaktif lebih pendek, tapi hanya diberikan pada ayam yang diduga sakit.2. Teknik budidaya ayam pedagingKegiatan budidaya unggas pedaging meliputi: a. Penyediaan kandangKandang yang umum digunakan dalam budidaya unggas ayam pedaging adalah kandang postal. Kandang dapat dibuat dari bahan-bahan sederhana yang penting dapat mencegah ternak kabur dan dapat berlindung dari hujan dan panas. Selain itu, kandang juga harus bersih. Kandang yang umum digunakan untuk memelihara unggas pedaging adalah kandang postal. Di dalam kandang harus dilengkapi dengan:1) Tempat makan, tempat makan unggas pedagingn disesuaikan umur unggas2) Tempat minum, tempat minum biasanya terbuat dari plastik3) Alas kandang, dapat berupa koran, sekam, atau karung berpori. Alas koran dipakai untuk pemeliharaan DOC.4) Pemanas, sangat diperlukan pada saat pertumbuhan DOC sebagai induk ayam untuk memberikan kehangatan pada anak ayam. Salah penghangat kandang lampu bohlam5) Tempat bertengger, tempat ayam beristirahat6) Instalasi airb. Penyediaan bibit Bibit ayam dapat dibeli pada penyedia bibit. Untuk mengurangi resiko, dapat menggunakan bibit yang sudah agak besar.220 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Buku GuruProses PembelajaranGuru mengulang menjelaskan tentang fungsi kandang dan perlengkapan kandang yang dibutuhkan unggas pedaging. Guru mengajak siswa untuk melakukan praktik budidaya unggas pedaging pada tahapan pemeliharaan unggas. Unggas dipeliharaan dalam kandang bulat yang terbuat dari bambu. Informasi untuk GuruUntuk praktek budidaya bibit ayam pedaging dapat diperoleh di penyedia bibit. Untuk mengurangi resiko unggas mati, bisa digunakan bibit yang sudah agak besar. Proses PembelajaranGuru mengajak siswa untuk melakukan praktek memelihara ayam pedaging. Kegiatan dilakukan secara berkelompok, seperti kelompok yang sudah terbentuk pada saat melakukan analisis kebutuhan sarana dan peralatan lainnya dalam budidaya unggas pedaging. Setiap memelihara unggas yang telah mereka pilih pada pembelajaran sebelumnya dalam kandang yang sederhana dan berukuran tidak terlalu besar, hanya memuat beberapa ekor ayam saja. Sumber : www.kaskus.co.id; http://nazeemart.blogspot.comGambar 3.12 Kandang yang terbuat dari bambuPrakarya 221Informasi untuk GuruPakan untuk budidaya ayam bisa menggunakan siap pakai, tapi untuk menghemat biaya pakan dapat membuat pakan alternatif berbahan dedak, jagung, bungkil, dan tepung tulang. Pakan ayam dibagi menjadi dua jenis yakni pakan untuk starter dan pakan ayam dewasa. Pakan siap pakai harus diberikan sesuai aturan dan kebutuhan unggas agar pemberian pakan tidak berlebihan sehingga biaya pakan tidak besar, namun siswa dapat juga memberikan pakan menggunakan sumber daya yang ada di wilayah tempat tinggal mereka.Proses PembelajaranGuru mendiskusikan dengan siswa tentang pakan dan cara pemberian pakan unggas pedaging. Guru meminta untuk menyebutkan berbagai pangan yang ada di wilayah tempat tinggal siswa untuk dijadikan alternatif untuk pakan unggas. Jika Guru menganjurkan siswa untuk memberikan pakan sesuai aturan pakan yang digunakan. Informasi untuk GuruPengendalian penyakit unggas pedaging dengan menggunakan obat-obatan dilakukan hanya jika terdapat unggas yang sakit. Pengendalian penyakit diusahakan melalui pencegahan, yaitu dengan melakukan berbagai tindakan pengamanan dan sanitasi kandang dan perlengkapannya.Prakarya 261Tabel 4. Jumlah pakan yang dibutuhkan ayam pedaging berdasarkan umur pada fase starterNo. UmurJumlah kebutuhan (gram/ekor)1Minggu pertama (umur 1-7 hari)172Minggu kedua (umur 8-14 hari)433Minggu ke-3 (umur 15-21 hari)664Minggu ke-4 (umur 22-29 hari)91Jumlah 1520Sumber: http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=4&doc=4a2. [2 September 2014]Tabel 5. Komposisi nutrisi dalam pakan ayam pedaging pada fase finisherNo. Jenis giziProporsi (%)1Protein18.1-21.22Lemak2.53Serat kasar4.54Kalsium (Ca)15Phospor (P)0.7-0.96Kalori: ME 2900-3400 KcalSumber: http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=4&doc=4a2. [2 September 2014]Tabel 6. Jumlah pakan yang dibutuhkan ayam pedaging berdasarkan umur pada fase finisherNo. UmurJumlah kebutuhan (gram/ekor)1Minggu ke-5 (umur 30-36 hari)1112Minggu ke-6 (umut 37-43 hari)1293Minggu ke-7 (umur 44-50 hari)1464Minggu ke-8 (umur 51-57 hari) dan seterusnya161Jumlah 3.829Sumber: http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=4&doc=4a2. [2 September 2014]Tabel 5. Kebutuhan minum ayam pedaging No. UmurJumlah kebutuhan (liter/hari/100 ekor)1Minggu pertama (umur 1-7 hari)1.82Minggu kedua (umur 8-14 hari)3.13Minggu ke-3 (umur 15-21 hari)4.54Minggu ke-4 (umur 22-29 hari)7.75Minggu ke-5 (umur 30-36 hari)9.56Minggu ke-6 (umut 37-43 hari)10.97Minggu ke-7 (umur 44-50 hari)12.78Minggu ke-8 (umur 51-57 hari) dan seterusnya14.7Jumlah Sumber: http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=4&doc=4a2. [2 September 2014]262 Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Semester 2catatan: Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air. 2) Pemberian minum Pemberian minum pada ayam dilakukan dengan menyediakan air dalam suatu wadah. 3) Pengendalian penyakit Pengendalian penyakit pada unggas pedaging dilakukan dengan cara membersihkan kandang secara rutin, memisahkan unggas yang sakit, dan memberikan vaksin. Pemberian vaksin dapat disesuaikan dengan kondisi ternak unggas.Sebelum pengobatan, tindakan Pengamanan Penyakit yang dapat dilakukan adalah:1) Mencegah masuknya hewan lain yang mungkin dapat menye-babkan penyakit ke lokasi peternakan 2) Melakukan desinfeksi kandang dan peralatan, penyemprotan terhadap serangga, lalat dan pembasmian terhadap hama-hama lainnya 3) Melakukan pembersihan dan pencucuian kandang baik terhadap kandang yang habis dikosongkan, maupun sebelum dimasukkan ternak baru ke dalamnya 4) Menjaga kebersihan serta sanitasi seluruh komplek lokasi peternakan sehingga memenuhi syarat hygienis yang dapat dipertanggungjawabkan 5) Menggunakan sistem penghapus hama baik lalu lintas kendaraan, orang dan peralatan yang keluar masuk komplek peternakan maupun pada pintu-pintu masuk kandang, gudang makanan, dan lain sebagainya6) Karyawannya tidak diperbolehkan melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan penularan penyakit dari satu kelompok ternak ke kelompok ternak lain 7) Mengatur keluar masuk setiap orang ke komplek perkandangan yang memungkinkan penularan suatu penyakit 8) Memusnahkan ayam atau bangkai ayam yang menderita penyakit menular dan bahan-bahan yang berasal dari hewan bersangkutan serta tidak membawanya keluar komplek peternakan. Pemusnahan dapat dilakukan dengan cara dibakar atau dikubur di bawah pengawasan dokter hewan atau petugas setempatNext >